1. OTONOMI DAERAH STANDAR KOMPETENSI;
2. MEMAHAMI PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH
KOMPETENSI DASAR ;
2.1. MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN
OTONOMI DAERAH
2. 2. MENJELASKAN PENTINGNYA PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM PERUMUSAN
KEBIJAKAN PUBLIK DI DAERAH
2. PENGERTIAN
Berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti
sendiri, dan nomos yang berarti aturan.Jadi
otonomi bisa diartikan sebagai kemerdekaan
dan kebebasan menyelenggarakan
pemerintahan sendiri.
Otonomi daerah menurut UU no.12/2008 :
Hak,wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. TUJUAN
Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat di daerah agar semakin baik
Memberi kesempatan daerah agar dapat mengurus
dan mengatur daerahnya tersebut
Meringankan beban pemerintah pusat agar
pemerintahan dan pembangunan terutama di daerah
berlangsung lebih efektif dan efisien
Mewujudkan kemandirian daerah dalam
pembangunan
4. KEUNTUNGAN
Pengawasan masyarakat terhadap
pembangunan menjadi lebih efektif
Prioritas pelaksanaan pembangunan
sesuai dengan cita – cita masyarakat
SDA dan SDM yang trdapat di daerah
menjadi lebih diberdayakan
Masyarakat di daerah semakin
terpacu untuk berpartisipasi aktif
dalam pembangunan
Kebijakan yang diambil pemerintah
menjadi lebih sesuai dengan ciri-ciri.
5. KELEMAHAN
Karena besarnya organ-organ pemerintahan
maka struktur pemerintahan bertambah
kompleks, yang mempersulit koordinasi.
Keseimbangan dan keserasian antara
bermacam-macam kepentingan dan daerah
dapat lebih mudah terganggu.
Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat
mendorong timbulnya apa yang disebut
daerahisme atau provinsialisme.
Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang
lama, karena memerlukan perundingan yang
bertele-tele.
6. DASAR HUKUM
UUD 1945 pasal 18
TAP MPR RI No.XV/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan,
pembagian, dan pemanfaatan sumber daya
nasional yang berkeadilan, serta perimbangan
keuangan Pusat dan Daerah dalam
kerangka NKRI
Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2000 tentang
rekomendasi kebijakan dalam penyelenggaraan
otonomi daerah.
UU No.12/2008 tentang Pemerintahan Daerah
UU No. 33/2004 tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah
7. PERANGKAT PELAKSANA
Menurut UU No. 12 Tahun 2008 Pasal
19, perangkat pelaksana otonomi
daerah adalah pemerintah
daerah dan DPRD.
Menurut UU. No 12 Tahun 2008 Pasal 1,
pemerintah daerah
di Provinsi adalah Gubernur beserta
perangkatnya.
Pemerintah daerah
di Kabupaten adalah Bupati/Walikota
beserta perangkatnya.
8. ISTILAH-ISTILAH PELAKSANAAN
OTONOMI DAERAH
Pemerintah pusat : perangkat NKRI yang terdiri dari presidem
berserta para menteri.
Pemerintah daerah : Kepala Derah berserta perangkat daerah
otonom yang lain.
DPRD : Badan legislatif daerah
Desentralisasi : Penyerahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah pusat kepada daerah otonom.
Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah pusat kepada gubernur
9. ISTILAH-ISTILAH PELAKSANAAN
OTONOMI DAERAH
Tugas Pembantuan : Penugasan pemerintah pusat kepada
daerah dan desa.
Otonomi daerah : kewenangan daerah otonom untuk mengatur
& mengurus kepentingan masyarakat,
Daerah otonom : kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas daerah tertentu.
Wilayah administrasi : wilayah kerja Gubernur selaku wakil
pemerintah.
Intansi vertikal : perangkat departemen di daerah.
10. PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH
A. Hak dan kewajiban Daerah
Pasal 21 :
mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahannya;
memilih pimpinan daerah;
mengelola aparatur daerah;
mengelola kekayaan daerah;
memungut pajak daerah dan retribusi daerah;
mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya lainnya
yang berada di daerah;.
11. PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH
Pasal 22 :
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;
mengembangkan kehidupan demokrasi;
mewujudkan keadilan dan pemerataan;
meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;
menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang
layak.
melestarikan lingkungan hidup
menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
12. B. ASAS-ASAS OTONOMI
DAERAH
Desentralisasi : Penyerahan wewenang pemerintah
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
system NKRI
Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang pemerintah
oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat dan/atau kepada instansi vertical di
wilayah tertentu.
Tugas perbantuan : Penugasan dari pemerintah pusat
kepada daerah dan/atau desa,dari pemerintah
provinsi kepada kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas perbantuan
13. C. PRINSIP OTONOMI
DAERAH
Otonomi nyata berarti bahwa pemberian otonomi
daerah harus didasarkan pada factor – factor
keadaan setempat yang memang benar
Otonomi yang bertanggung jawab dalam arti bahwa
pemberian otonomi benar – benar sejalan dengan
tujuannya untuk melancarkan pembangunan
Otonomi seluasnya artinya daerah diberikan
kewenangan untuk mengurus &mengatur semua
urusan pemerintahan di luar urusan pemerintah.
14. D. ORIENTASI PELAKSANAAN
OTONOMI DAERAH
Peningkatan kesejahteraan
masyarakatdengan selalu
memperhatikan kepentingan
masyarakat.
Terjaminnya keserasian hubungan
antar daerah dengan daerah
lainnya.
Terjaminnya hubungan yang serasi
antara daerha dengan pemerintah
pusat.
15. E. PEMBAGIAN URUSAN
PEMERINTAHAN
- Urusan pemerintah yang menjadi urusan
pemerintah pusat :
• Politik luar negeri
• Pertahanan
• Keamanan
• Yustisi
• Moneter dan fiskal nasional
• Agama
16. E. PEMBAGIAN URUSAN
PEMERINTAHAN
- Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan oemerintah
daerah :
Pengendalian lingkuangan hidup
Penyediaan sarana dan prasarana umum
Penanganan bidang kesehatan
Pelayanan administrasi umum pemerintahan
Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabuupaten/kota
Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
17. E. PEMBAGIAN URUSAN
PEMERINTAHAN
- Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemetintah daerah :
Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya
Pelayanan perthananan
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil & menengah
Pengendalian lingkungan hidup
Penanggulangan masalah sosial
Penyelenggaraan pendidikan
Penanggulangan masaalah sosial
18. F. PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
1. Penyelenggara pemerintah pusat yaitu presiden
dibantu oleh seorang wakilpresiden dan para
menteri
2. Penyelenggara pemerintah daerah yaitu
pemerintah daerah. Jadi, baik pemerintah
daerah (kepala daerah & perangkat daerah)
maupun DPRD,masing-masing nerupakan unsur
penyelenggara negara.
19. G. PEMERINTAH DAERAH DALAM
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
1. Kepala daerah & wakil kepala
daerah
Kepala daerah & wakil kepala
daerah provinsi ialah gubernur &
wakil gubernur. Sedangkan daerah
kabupaten ialah bupati & wakil
bupati
Menurut UU No12 tahun 2008,kepala
daerah &wakil kepala daerah
merupakan pasangan yang dipilih
langsung oleh rakyat.
20. 2. Tugas dan Wewenang
Kepala Daerah
Mengajukan rancangan Perda
Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan
DPRD
Menupayakan terlaksananya kewajiban daerah
Melaksanakan tugas & wewenang lain sesuai UU
Mempimpin penyelenggaraan pemerintah daerah
Menyusun dan mengajukan Perda tentang APBD
kepada DPRD
21. 3. Tugas Wakil Kepala
Daerah
Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan
pemerintah daerah.
Memantau & mengevaluasi penyelenggaraan
pemerintah kabupaten & kota
Melaksanakan tugas & wewenang kepala daerah
Melaksanakan tugas & kewajiban pemerintahan lainnya
Memberikan sarah dan pertimbangan kepada daeraj
penyelengara
22. 4. Kewajiban Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah
Melaksanakan kehidupan demokrasi
Meningkatkan kesejahteraan rakyat
Memelihara ketentraman & ketertiban
masyarakat
Melaksanakan prinsip tata
pemerintahan
Menjalin hubungan kerja dengan
seluruh instasi vertikal
Menyapaikan rencana startegis
penyelengaraan pemerintah daerah.
23. 5. Tugas Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat
Pembinaan & pengawasan penyelenggaraan
pemereintah daerah/ kota
Koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintah
di daerah provinsi dan kabupaten/kota
Koordinasi pembinaan dan penyelenggaraan
tugas pemantauan di daerah provinsi &
kabupaten/kota
24. 6. Perangkat Daerah
a. Lembaga sekertariat
Merupakan unsur staf yang membantu kepala
daerah
b. Lembaga Teknis Daerah
Merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah
dalam pelaksanaan kebijakan
c. Lembaga Dinas Daerah
Merupakan unsur pelaksana urusan daerah.
25. H. DPRD
1. Kedudukan DPRD
Berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah
2. Fungsi DPRD
- Fungsi legislasi : membentuk peraturan daerah bersama
pemerintah daerah
- Fungsi anggaran : menyusun APBN bersama pemerintah
daerah
- Fungsi pengawasan : melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan penyelengaraan.
26. 3. Tugas dan Wewenang
DPRD
Membentuk Perda yang dibahas dengan kepela
daerah
Membahas dan menyetujui rancanga Perda
tentang APBD
Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja
antar daerah
Melaksanakan tugas & wewenang lain dalam UU
Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala
daerah.
27. 4. Hak DPRD
Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta
keterangan kepada kepala daerah mengenai
suatu kebijakan yang dikeluarkan
Hak Angket, yaitu hak untuk melakukan
penyelidikan terhadap kebijakan tertentu
yang dikeluarkan kepala daerah
Hak Menyatakan Pendapat, yaitu hak untuk
meyatakan pendapat terhadap kebijakan
kepala daerah atau mengenai kejadian luar
biasa yang terjadi di daerah disertai dengan
rekomendasi penyelesaiannya
28. 5. Hak Anggota DPRD
Mengajukan rancangan Perda
Mengajukan pertanyaan
Menyampaikan usul & pendapat
Memilih dan dipilih
Membela diri
Keuangan & administratif
Imunitas, yaitu hak kekebalan hukum untuk tidak
dituntut di muka umum
29. 6. Kewajiban Anggota DPRD
Mengamalkan Pancasila, melaksanakan
UUD 1945, menaati segala UU.
Melaksanakan kehidupan demokrasi
Mempertahankan & memelihara
kerukunan nasional
Memeperjuangkan peningkatan
kesejahteraan rakyat
Menaati peraturan kode etik, tata tertib,
sumpah/janji anggora DPRD
Menjaga norma dan etika hubungan kerja
30. 7. Alat Kelengkapan DPRD
pimpinan
komisi
panitian musayawarah
panitia anggaran
badan kehormatan
alat kelengkapan lain yang diperlukan (misalnya
panitia legislasi)
31. I. SUMBER PENDAPATAN
DAERAH
Menurut UU No. 33 Tahun 2004:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
hasil pajak daerah
hasil retribusi daerah
hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan
lain-lain PAD yang sah (jasa giro,
pendapatan bunga dll )
32. 2. Dana perimbangan
a. Dana Bagi Hasil
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB)
Pajak Penghasilan (PPh)
Dari sumber daya alam ; kehutanan,
pertambangan umum, perikanan, pertambangan
minyak bumi, pertambangan gas bumi dan,
pertambangan panas bumi.
33. 2. Dana Perimbangan
b. Dana Alokasi Umum (DAU)
yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuanagan
antar daerah untuk mendanani kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
yaitu dana yang berasal dari APBN yang dipergunakan
untuk membantu mendanai kegiatan khusus pada
daerah tertentu sesuai dengan prioritas nasional
34. 3. Lain-lain Pendapatan
Daerah Sah
Hibah adalah bantuan berupa uang, barang
atau jasa berasal dari pemerintah pusat,
masyarakat, dan badan usaha dalam negeri
atau luar negeri
Pendapatan dana darurat yaitu bantuan
pemerintah pusat dari APBN kepada pemerintah
daerah untuk mendanai keperluan mendesak
yang diakibatkan oleh bencana alam atau
peristiwa tertentu yang luar biasa yang tidak
dapat ditanggulangi
35. J. DESA
1. Pengertian Desa
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2008, Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat.
2. Pemerintahan Desa
Pemerintah Desa
Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Perwakilan Desa
(BPD)
36. 3. Pemerintah Desa
Kepala desa
Perangkat desa (sekertaris desa dlll)
4. BPD ( Badan Permusyawaratan Desa)
Menurut UU No. 22 Tahun 1999, merupakan
lembaga perwakilan rakyat desa yang berfungsi
menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat serta bersama kepala desa
menetapkan peraturan desa.
37. 5. Sumber Pendapatan
Desa
Pendapatan asli desa
Bagi hasil pajak daerah dan retribusi
Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat
Bantuan dari pemerintah pusay
Hibah atau sumbangan dari pihak ketiga
38. C. PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM KEBIJAKAN PUBLIK
a. Pengertian Kebijakan Publik
Kebijakan Publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi
seluruh anggota masyarakat dalam hal penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Tujuan Kebijakan Publik
Mewujudkan ketertiban dalam masyarakat
Melindungi hak-hak masyarakat
Mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
39. C. Contoh Kebijakan
Publik
Penetapan pajak daerah, meliputi pajak hotel,
restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan,
parkir dll
Penetapan retribusi ; retribusi jalan umum, jasa
usaha, dan perizinan tertentu
Penetapan larangan pedagang kaki lima
berdagang di trotoar
Penetapan jalur bus dalam kota atau antar kota
40. 2. Proses Perumusan
Kebijakan Publik
Pengidentifikasian masalah dan penyusunan
agenda
Penyusunan skala prioritas
Perumusan (Formulasi) Rancangan Kebijakan
Penetapan dan Pengesahan Kebijakan
Pelaksanaan Kebijakan
Evaluasi Kebijakan Publik