SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 41
OTONOMI DAERAH STANDAR KOMPETENSI; 
2. MEMAHAMI PELAKSANAAN OTONOMI 
DAERAH 
KOMPETENSI DASAR ; 
2.1. MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN 
OTONOMI DAERAH 
2. 2. MENJELASKAN PENTINGNYA PARTISIPASI 
MASYARAKAT DALAM PERUMUSAN 
KEBIJAKAN PUBLIK DI DAERAH
PENGERTIAN 
Berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti 
sendiri, dan nomos yang berarti aturan.Jadi 
otonomi bisa diartikan sebagai kemerdekaan 
dan kebebasan menyelenggarakan 
pemerintahan sendiri. 
Otonomi daerah menurut UU no.12/2008 : 
Hak,wewenang, dan kewajiban daerah otonom 
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan 
pemerintahan dan kepentingan masyarakat 
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
TUJUAN 
 Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan 
masyarakat di daerah agar semakin baik 
 Memberi kesempatan daerah agar dapat mengurus 
dan mengatur daerahnya tersebut 
 Meringankan beban pemerintah pusat agar 
pemerintahan dan pembangunan terutama di daerah 
berlangsung lebih efektif dan efisien 
 Mewujudkan kemandirian daerah dalam 
pembangunan
KEUNTUNGAN 
 Pengawasan masyarakat terhadap 
pembangunan menjadi lebih efektif 
 Prioritas pelaksanaan pembangunan 
sesuai dengan cita – cita masyarakat 
 SDA dan SDM yang trdapat di daerah 
menjadi lebih diberdayakan 
 Masyarakat di daerah semakin 
terpacu untuk berpartisipasi aktif 
dalam pembangunan 
 Kebijakan yang diambil pemerintah 
menjadi lebih sesuai dengan ciri-ciri.
KELEMAHAN 
 Karena besarnya organ-organ pemerintahan 
maka struktur pemerintahan bertambah 
kompleks, yang mempersulit koordinasi. 
 Keseimbangan dan keserasian antara 
bermacam-macam kepentingan dan daerah 
dapat lebih mudah terganggu. 
 Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat 
mendorong timbulnya apa yang disebut 
daerahisme atau provinsialisme. 
 Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang 
lama, karena memerlukan perundingan yang 
bertele-tele.
DASAR HUKUM 
 UUD 1945 pasal 18 
 TAP MPR RI No.XV/MPR/1998 tentang 
penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan, 
pembagian, dan pemanfaatan sumber daya 
nasional yang berkeadilan, serta perimbangan 
keuangan Pusat dan Daerah dalam 
kerangka NKRI 
 Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2000 tentang 
rekomendasi kebijakan dalam penyelenggaraan 
otonomi daerah. 
 UU No.12/2008 tentang Pemerintahan Daerah 
 UU No. 33/2004 tentang perimbangan keuangan 
antara pemerintah pusat dan daerah
PERANGKAT PELAKSANA 
 Menurut UU No. 12 Tahun 2008 Pasal 
19, perangkat pelaksana otonomi 
daerah adalah pemerintah 
daerah dan DPRD. 
 Menurut UU. No 12 Tahun 2008 Pasal 1, 
pemerintah daerah 
di Provinsi adalah Gubernur beserta 
perangkatnya. 
 Pemerintah daerah 
di Kabupaten adalah Bupati/Walikota 
beserta perangkatnya.
ISTILAH-ISTILAH PELAKSANAAN 
OTONOMI DAERAH 
 Pemerintah pusat : perangkat NKRI yang terdiri dari presidem 
berserta para menteri. 
 Pemerintah daerah : Kepala Derah berserta perangkat daerah 
otonom yang lain. 
 DPRD : Badan legislatif daerah 
 Desentralisasi : Penyerahan wewenang pemerintah oleh 
pemerintah pusat kepada daerah otonom. 
 Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang pemerintah oleh 
pemerintah pusat kepada gubernur
ISTILAH-ISTILAH PELAKSANAAN 
OTONOMI DAERAH 
 Tugas Pembantuan : Penugasan pemerintah pusat kepada 
daerah dan desa. 
 Otonomi daerah : kewenangan daerah otonom untuk mengatur 
& mengurus kepentingan masyarakat, 
 Daerah otonom : kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai 
batas daerah tertentu. 
 Wilayah administrasi : wilayah kerja Gubernur selaku wakil 
pemerintah. 
 Intansi vertikal : perangkat departemen di daerah.
PELAKSANAAN OTONOMI 
DAERAH 
A. Hak dan kewajiban Daerah 
Pasal 21 : 
 mengatur dan mengurus sendiri urusan 
pemerintahannya; 
 memilih pimpinan daerah; 
 mengelola aparatur daerah; 
 mengelola kekayaan daerah; 
 memungut pajak daerah dan retribusi daerah; 
 mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan 
sumber daya alam dan sumber daya lainnya 
yang berada di daerah;.
PELAKSANAAN OTONOMI 
DAERAH 
Pasal 22 : 
 meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat; 
 mengembangkan kehidupan demokrasi; 
 mewujudkan keadilan dan pemerataan; 
 meningkatkan pelayanan dasar pendidikan; 
 menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan; 
 menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang 
layak. 
 melestarikan lingkungan hidup 
 menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
B. ASAS-ASAS OTONOMI 
DAERAH 
 Desentralisasi : Penyerahan wewenang pemerintah 
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk 
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam 
system NKRI 
 Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang pemerintah 
oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil 
pemerintah pusat dan/atau kepada instansi vertical di 
wilayah tertentu. 
 Tugas perbantuan : Penugasan dari pemerintah pusat 
kepada daerah dan/atau desa,dari pemerintah 
provinsi kepada kabupaten/kota kepada desa untuk 
melaksanakan tugas perbantuan
C. PRINSIP OTONOMI 
DAERAH 
 Otonomi nyata berarti bahwa pemberian otonomi 
daerah harus didasarkan pada factor – factor 
keadaan setempat yang memang benar 
 Otonomi yang bertanggung jawab dalam arti bahwa 
pemberian otonomi benar – benar sejalan dengan 
tujuannya untuk melancarkan pembangunan 
 Otonomi seluasnya artinya daerah diberikan 
kewenangan untuk mengurus &mengatur semua 
urusan pemerintahan di luar urusan pemerintah.
D. ORIENTASI PELAKSANAAN 
OTONOMI DAERAH 
 Peningkatan kesejahteraan 
masyarakatdengan selalu 
memperhatikan kepentingan 
masyarakat. 
 Terjaminnya keserasian hubungan 
antar daerah dengan daerah 
lainnya. 
 Terjaminnya hubungan yang serasi 
antara daerha dengan pemerintah 
pusat.
E. PEMBAGIAN URUSAN 
PEMERINTAHAN 
- Urusan pemerintah yang menjadi urusan 
pemerintah pusat : 
• Politik luar negeri 
• Pertahanan 
• Keamanan 
• Yustisi 
• Moneter dan fiskal nasional 
• Agama
E. PEMBAGIAN URUSAN 
PEMERINTAHAN 
- Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan oemerintah 
daerah : 
 Pengendalian lingkuangan hidup 
 Penyediaan sarana dan prasarana umum 
 Penanganan bidang kesehatan 
 Pelayanan administrasi umum pemerintahan 
 Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabuupaten/kota 
 Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
E. PEMBAGIAN URUSAN 
PEMERINTAHAN 
- Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemetintah daerah : 
 Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya 
 Pelayanan perthananan 
 Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil & menengah 
 Pengendalian lingkungan hidup 
 Penanggulangan masalah sosial 
 Penyelenggaraan pendidikan 
 Penanggulangan masaalah sosial
F. PENYELENGGARAAN 
PEMERINTAHAN 
1. Penyelenggara pemerintah pusat yaitu presiden 
dibantu oleh seorang wakilpresiden dan para 
menteri 
2. Penyelenggara pemerintah daerah yaitu 
pemerintah daerah. Jadi, baik pemerintah 
daerah (kepala daerah & perangkat daerah) 
maupun DPRD,masing-masing nerupakan unsur 
penyelenggara negara.
G. PEMERINTAH DAERAH DALAM 
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH 
1. Kepala daerah & wakil kepala 
daerah 
 Kepala daerah & wakil kepala 
daerah provinsi ialah gubernur & 
wakil gubernur. Sedangkan daerah 
kabupaten ialah bupati & wakil 
bupati 
 Menurut UU No12 tahun 2008,kepala 
daerah &wakil kepala daerah 
merupakan pasangan yang dipilih 
langsung oleh rakyat.
2. Tugas dan Wewenang 
Kepala Daerah 
 Mengajukan rancangan Perda 
 Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan 
DPRD 
 Menupayakan terlaksananya kewajiban daerah 
 Melaksanakan tugas & wewenang lain sesuai UU 
 Mempimpin penyelenggaraan pemerintah daerah 
 Menyusun dan mengajukan Perda tentang APBD 
kepada DPRD
3. Tugas Wakil Kepala 
Daerah 
 Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan 
pemerintah daerah. 
 Memantau & mengevaluasi penyelenggaraan 
pemerintah kabupaten & kota 
 Melaksanakan tugas & wewenang kepala daerah 
 Melaksanakan tugas & kewajiban pemerintahan lainnya 
 Memberikan sarah dan pertimbangan kepada daeraj 
penyelengara
4. Kewajiban Kepala Daerah 
dan Wakil Kepala Daerah 
 Melaksanakan kehidupan demokrasi 
 Meningkatkan kesejahteraan rakyat 
 Memelihara ketentraman & ketertiban 
masyarakat 
 Melaksanakan prinsip tata 
pemerintahan 
 Menjalin hubungan kerja dengan 
seluruh instasi vertikal 
 Menyapaikan rencana startegis 
penyelengaraan pemerintah daerah.
5. Tugas Gubernur sebagai Wakil 
Pemerintah Pusat 
 Pembinaan & pengawasan penyelenggaraan 
pemereintah daerah/ kota 
 Koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintah 
di daerah provinsi dan kabupaten/kota 
 Koordinasi pembinaan dan penyelenggaraan 
tugas pemantauan di daerah provinsi & 
kabupaten/kota
6. Perangkat Daerah 
a. Lembaga sekertariat 
Merupakan unsur staf yang membantu kepala 
daerah 
b. Lembaga Teknis Daerah 
Merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah 
dalam pelaksanaan kebijakan 
c. Lembaga Dinas Daerah 
Merupakan unsur pelaksana urusan daerah.
H. DPRD 
1. Kedudukan DPRD 
Berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah 
2. Fungsi DPRD 
- Fungsi legislasi : membentuk peraturan daerah bersama 
pemerintah daerah 
- Fungsi anggaran : menyusun APBN bersama pemerintah 
daerah 
- Fungsi pengawasan : melakukan pengawasan terhadap 
pelaksanaan penyelengaraan.
3. Tugas dan Wewenang 
DPRD 
 Membentuk Perda yang dibahas dengan kepela 
daerah 
 Membahas dan menyetujui rancanga Perda 
tentang APBD 
 Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja 
antar daerah 
 Melaksanakan tugas & wewenang lain dalam UU 
 Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala 
daerah.
4. Hak DPRD 
 Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta 
keterangan kepada kepala daerah mengenai 
suatu kebijakan yang dikeluarkan 
 Hak Angket, yaitu hak untuk melakukan 
penyelidikan terhadap kebijakan tertentu 
yang dikeluarkan kepala daerah 
 Hak Menyatakan Pendapat, yaitu hak untuk 
meyatakan pendapat terhadap kebijakan 
kepala daerah atau mengenai kejadian luar 
biasa yang terjadi di daerah disertai dengan 
rekomendasi penyelesaiannya
5. Hak Anggota DPRD 
 Mengajukan rancangan Perda 
 Mengajukan pertanyaan 
 Menyampaikan usul & pendapat 
 Memilih dan dipilih 
 Membela diri 
 Keuangan & administratif 
 Imunitas, yaitu hak kekebalan hukum untuk tidak 
dituntut di muka umum
6. Kewajiban Anggota DPRD 
 Mengamalkan Pancasila, melaksanakan 
UUD 1945, menaati segala UU. 
 Melaksanakan kehidupan demokrasi 
 Mempertahankan & memelihara 
kerukunan nasional 
 Memeperjuangkan peningkatan 
kesejahteraan rakyat 
 Menaati peraturan kode etik, tata tertib, 
sumpah/janji anggora DPRD 
 Menjaga norma dan etika hubungan kerja
7. Alat Kelengkapan DPRD 
 pimpinan 
 komisi 
 panitian musayawarah 
 panitia anggaran 
 badan kehormatan 
 alat kelengkapan lain yang diperlukan (misalnya 
panitia legislasi)
I. SUMBER PENDAPATAN 
DAERAH 
Menurut UU No. 33 Tahun 2004: 
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) 
 hasil pajak daerah 
 hasil retribusi daerah 
 hasil pengelolaan kekayaan 
daerah yang dipisahkan 
 lain-lain PAD yang sah (jasa giro, 
pendapatan bunga dll )
2. Dana perimbangan 
a. Dana Bagi Hasil 
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 
(BPHTB) 
 Pajak Penghasilan (PPh) 
 Dari sumber daya alam ; kehutanan, 
pertambangan umum, perikanan, pertambangan 
minyak bumi, pertambangan gas bumi dan, 
pertambangan panas bumi.
2. Dana Perimbangan 
b. Dana Alokasi Umum (DAU) 
yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan 
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuanagan 
antar daerah untuk mendanani kebutuhan daerah 
dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi 
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) 
yaitu dana yang berasal dari APBN yang dipergunakan 
untuk membantu mendanai kegiatan khusus pada 
daerah tertentu sesuai dengan prioritas nasional
3. Lain-lain Pendapatan 
Daerah Sah 
 Hibah adalah bantuan berupa uang, barang 
atau jasa berasal dari pemerintah pusat, 
masyarakat, dan badan usaha dalam negeri 
atau luar negeri 
 Pendapatan dana darurat yaitu bantuan 
pemerintah pusat dari APBN kepada pemerintah 
daerah untuk mendanai keperluan mendesak 
yang diakibatkan oleh bencana alam atau 
peristiwa tertentu yang luar biasa yang tidak 
dapat ditanggulangi
J. DESA 
1. Pengertian Desa 
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2008, Desa adalah kesatuan 
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang 
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan 
masyarakat setempat. 
2. Pemerintahan Desa 
 Pemerintah Desa 
 Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Perwakilan Desa 
(BPD)
3. Pemerintah Desa 
 Kepala desa 
 Perangkat desa (sekertaris desa dlll) 
4. BPD ( Badan Permusyawaratan Desa) 
Menurut UU No. 22 Tahun 1999, merupakan 
lembaga perwakilan rakyat desa yang berfungsi 
menampung dan menyalurkan aspirasi 
masyarakat serta bersama kepala desa 
menetapkan peraturan desa.
5. Sumber Pendapatan 
Desa 
 Pendapatan asli desa 
 Bagi hasil pajak daerah dan retribusi 
 Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat 
 Bantuan dari pemerintah pusay 
 Hibah atau sumbangan dari pihak ketiga
C. PARTISIPASI MASYARAKAT 
DALAM KEBIJAKAN PUBLIK 
a. Pengertian Kebijakan Publik 
Kebijakan Publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi 
seluruh anggota masyarakat dalam hal penyelenggaraan 
kehidupan berbangsa dan bernegara. 
b. Tujuan Kebijakan Publik 
 Mewujudkan ketertiban dalam masyarakat 
 Melindungi hak-hak masyarakat 
 Mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat 
 Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
C. Contoh Kebijakan 
Publik 
 Penetapan pajak daerah, meliputi pajak hotel, 
restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, 
parkir dll 
 Penetapan retribusi ; retribusi jalan umum, jasa 
usaha, dan perizinan tertentu 
 Penetapan larangan pedagang kaki lima 
berdagang di trotoar 
 Penetapan jalur bus dalam kota atau antar kota
2. Proses Perumusan 
Kebijakan Publik 
 Pengidentifikasian masalah dan penyusunan 
agenda 
 Penyusunan skala prioritas 
 Perumusan (Formulasi) Rancangan Kebijakan 
 Penetapan dan Pengesahan Kebijakan 
 Pelaksanaan Kebijakan 
 Evaluasi Kebijakan Publik
Otonomi daerah

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahDadang Solihin
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitEnchink Qw
 
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsiPpt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsiCha-cha Taulanys
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraHarles Janang
 
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan PraktekOtonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan PraktekDadang Solihin
 
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan NusantaraAspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantarabulan purnama
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Oswar Mungkasa
 
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerahnurul khaiva
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatikSri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatikSri Suwanti
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriRandy Wrihatnolo
 
2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi Kebijakan2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi KebijakanMuh Firyal Akbar
 
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikPenyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 

Mais procurados (20)

Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
 
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
 
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsiPpt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan PraktekOtonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
 
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan NusantaraAspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatikSri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
 
2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi Kebijakan2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi Kebijakan
 
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikPenyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
 

Semelhante a Otonomi daerah

Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Anastasya Mustika
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanLim Othe
 
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)apotek agam farma
 
Negara kesatuan dengan kemandirian daerah
Negara kesatuan dengan kemandirian daerahNegara kesatuan dengan kemandirian daerah
Negara kesatuan dengan kemandirian daerahUngGhi Giviallo
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXFrancisca Paramitha
 
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi KhususDaerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khususafifahdhaniyah
 
paparan Undang-undang 23.pptx
paparan Undang-undang 23.pptxpaparan Undang-undang 23.pptx
paparan Undang-undang 23.pptxFazaNugroho
 

Semelhante a Otonomi daerah (20)

Otoda
OtodaOtoda
Otoda
 
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
 
2784873.ppt
2784873.ppt2784873.ppt
2784873.ppt
 
Uu perda
Uu perdaUu perda
Uu perda
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptxSOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
 
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
 
Negara kesatuan dengan kemandirian daerah
Negara kesatuan dengan kemandirian daerahNegara kesatuan dengan kemandirian daerah
Negara kesatuan dengan kemandirian daerah
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
 
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi KhususDaerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
paparan Undang-undang 23.pptx
paparan Undang-undang 23.pptxpaparan Undang-undang 23.pptx
paparan Undang-undang 23.pptx
 
Otonomi daerah uraian
Otonomi daerah   uraianOtonomi daerah   uraian
Otonomi daerah uraian
 

Último

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Último (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Otonomi daerah

  • 1. OTONOMI DAERAH STANDAR KOMPETENSI; 2. MEMAHAMI PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH KOMPETENSI DASAR ; 2.1. MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN OTONOMI DAERAH 2. 2. MENJELASKAN PENTINGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK DI DAERAH
  • 2. PENGERTIAN Berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti sendiri, dan nomos yang berarti aturan.Jadi otonomi bisa diartikan sebagai kemerdekaan dan kebebasan menyelenggarakan pemerintahan sendiri. Otonomi daerah menurut UU no.12/2008 : Hak,wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 3. TUJUAN  Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di daerah agar semakin baik  Memberi kesempatan daerah agar dapat mengurus dan mengatur daerahnya tersebut  Meringankan beban pemerintah pusat agar pemerintahan dan pembangunan terutama di daerah berlangsung lebih efektif dan efisien  Mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan
  • 4. KEUNTUNGAN  Pengawasan masyarakat terhadap pembangunan menjadi lebih efektif  Prioritas pelaksanaan pembangunan sesuai dengan cita – cita masyarakat  SDA dan SDM yang trdapat di daerah menjadi lebih diberdayakan  Masyarakat di daerah semakin terpacu untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan  Kebijakan yang diambil pemerintah menjadi lebih sesuai dengan ciri-ciri.
  • 5. KELEMAHAN  Karena besarnya organ-organ pemerintahan maka struktur pemerintahan bertambah kompleks, yang mempersulit koordinasi.  Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu.  Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong timbulnya apa yang disebut daerahisme atau provinsialisme.  Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena memerlukan perundingan yang bertele-tele.
  • 6. DASAR HUKUM  UUD 1945 pasal 18  TAP MPR RI No.XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam kerangka NKRI  Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2000 tentang rekomendasi kebijakan dalam penyelenggaraan otonomi daerah.  UU No.12/2008 tentang Pemerintahan Daerah  UU No. 33/2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
  • 7. PERANGKAT PELAKSANA  Menurut UU No. 12 Tahun 2008 Pasal 19, perangkat pelaksana otonomi daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD.  Menurut UU. No 12 Tahun 2008 Pasal 1, pemerintah daerah di Provinsi adalah Gubernur beserta perangkatnya.  Pemerintah daerah di Kabupaten adalah Bupati/Walikota beserta perangkatnya.
  • 8. ISTILAH-ISTILAH PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH  Pemerintah pusat : perangkat NKRI yang terdiri dari presidem berserta para menteri.  Pemerintah daerah : Kepala Derah berserta perangkat daerah otonom yang lain.  DPRD : Badan legislatif daerah  Desentralisasi : Penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom.  Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang pemerintah oleh pemerintah pusat kepada gubernur
  • 9. ISTILAH-ISTILAH PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH  Tugas Pembantuan : Penugasan pemerintah pusat kepada daerah dan desa.  Otonomi daerah : kewenangan daerah otonom untuk mengatur & mengurus kepentingan masyarakat,  Daerah otonom : kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu.  Wilayah administrasi : wilayah kerja Gubernur selaku wakil pemerintah.  Intansi vertikal : perangkat departemen di daerah.
  • 10. PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH A. Hak dan kewajiban Daerah Pasal 21 :  mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya;  memilih pimpinan daerah;  mengelola aparatur daerah;  mengelola kekayaan daerah;  memungut pajak daerah dan retribusi daerah;  mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah;.
  • 11. PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH Pasal 22 :  meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;  mengembangkan kehidupan demokrasi;  mewujudkan keadilan dan pemerataan;  meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;  menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;  menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.  melestarikan lingkungan hidup  menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
  • 12. B. ASAS-ASAS OTONOMI DAERAH  Desentralisasi : Penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam system NKRI  Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang pemerintah oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan/atau kepada instansi vertical di wilayah tertentu.  Tugas perbantuan : Penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa,dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas perbantuan
  • 13. C. PRINSIP OTONOMI DAERAH  Otonomi nyata berarti bahwa pemberian otonomi daerah harus didasarkan pada factor – factor keadaan setempat yang memang benar  Otonomi yang bertanggung jawab dalam arti bahwa pemberian otonomi benar – benar sejalan dengan tujuannya untuk melancarkan pembangunan  Otonomi seluasnya artinya daerah diberikan kewenangan untuk mengurus &mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintah.
  • 14. D. ORIENTASI PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH  Peningkatan kesejahteraan masyarakatdengan selalu memperhatikan kepentingan masyarakat.  Terjaminnya keserasian hubungan antar daerah dengan daerah lainnya.  Terjaminnya hubungan yang serasi antara daerha dengan pemerintah pusat.
  • 15. E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN - Urusan pemerintah yang menjadi urusan pemerintah pusat : • Politik luar negeri • Pertahanan • Keamanan • Yustisi • Moneter dan fiskal nasional • Agama
  • 16. E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN - Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan oemerintah daerah :  Pengendalian lingkuangan hidup  Penyediaan sarana dan prasarana umum  Penanganan bidang kesehatan  Pelayanan administrasi umum pemerintahan  Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabuupaten/kota  Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
  • 17. E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN - Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemetintah daerah :  Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya  Pelayanan perthananan  Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil & menengah  Pengendalian lingkungan hidup  Penanggulangan masalah sosial  Penyelenggaraan pendidikan  Penanggulangan masaalah sosial
  • 18. F. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 1. Penyelenggara pemerintah pusat yaitu presiden dibantu oleh seorang wakilpresiden dan para menteri 2. Penyelenggara pemerintah daerah yaitu pemerintah daerah. Jadi, baik pemerintah daerah (kepala daerah & perangkat daerah) maupun DPRD,masing-masing nerupakan unsur penyelenggara negara.
  • 19. G. PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH 1. Kepala daerah & wakil kepala daerah  Kepala daerah & wakil kepala daerah provinsi ialah gubernur & wakil gubernur. Sedangkan daerah kabupaten ialah bupati & wakil bupati  Menurut UU No12 tahun 2008,kepala daerah &wakil kepala daerah merupakan pasangan yang dipilih langsung oleh rakyat.
  • 20. 2. Tugas dan Wewenang Kepala Daerah  Mengajukan rancangan Perda  Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan DPRD  Menupayakan terlaksananya kewajiban daerah  Melaksanakan tugas & wewenang lain sesuai UU  Mempimpin penyelenggaraan pemerintah daerah  Menyusun dan mengajukan Perda tentang APBD kepada DPRD
  • 21. 3. Tugas Wakil Kepala Daerah  Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintah daerah.  Memantau & mengevaluasi penyelenggaraan pemerintah kabupaten & kota  Melaksanakan tugas & wewenang kepala daerah  Melaksanakan tugas & kewajiban pemerintahan lainnya  Memberikan sarah dan pertimbangan kepada daeraj penyelengara
  • 22. 4. Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah  Melaksanakan kehidupan demokrasi  Meningkatkan kesejahteraan rakyat  Memelihara ketentraman & ketertiban masyarakat  Melaksanakan prinsip tata pemerintahan  Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instasi vertikal  Menyapaikan rencana startegis penyelengaraan pemerintah daerah.
  • 23. 5. Tugas Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat  Pembinaan & pengawasan penyelenggaraan pemereintah daerah/ kota  Koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota  Koordinasi pembinaan dan penyelenggaraan tugas pemantauan di daerah provinsi & kabupaten/kota
  • 24. 6. Perangkat Daerah a. Lembaga sekertariat Merupakan unsur staf yang membantu kepala daerah b. Lembaga Teknis Daerah Merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam pelaksanaan kebijakan c. Lembaga Dinas Daerah Merupakan unsur pelaksana urusan daerah.
  • 25. H. DPRD 1. Kedudukan DPRD Berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah 2. Fungsi DPRD - Fungsi legislasi : membentuk peraturan daerah bersama pemerintah daerah - Fungsi anggaran : menyusun APBN bersama pemerintah daerah - Fungsi pengawasan : melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelengaraan.
  • 26. 3. Tugas dan Wewenang DPRD  Membentuk Perda yang dibahas dengan kepela daerah  Membahas dan menyetujui rancanga Perda tentang APBD  Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja antar daerah  Melaksanakan tugas & wewenang lain dalam UU  Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah.
  • 27. 4. Hak DPRD  Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai suatu kebijakan yang dikeluarkan  Hak Angket, yaitu hak untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan tertentu yang dikeluarkan kepala daerah  Hak Menyatakan Pendapat, yaitu hak untuk meyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya
  • 28. 5. Hak Anggota DPRD  Mengajukan rancangan Perda  Mengajukan pertanyaan  Menyampaikan usul & pendapat  Memilih dan dipilih  Membela diri  Keuangan & administratif  Imunitas, yaitu hak kekebalan hukum untuk tidak dituntut di muka umum
  • 29. 6. Kewajiban Anggota DPRD  Mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945, menaati segala UU.  Melaksanakan kehidupan demokrasi  Mempertahankan & memelihara kerukunan nasional  Memeperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat  Menaati peraturan kode etik, tata tertib, sumpah/janji anggora DPRD  Menjaga norma dan etika hubungan kerja
  • 30. 7. Alat Kelengkapan DPRD  pimpinan  komisi  panitian musayawarah  panitia anggaran  badan kehormatan  alat kelengkapan lain yang diperlukan (misalnya panitia legislasi)
  • 31. I. SUMBER PENDAPATAN DAERAH Menurut UU No. 33 Tahun 2004: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)  hasil pajak daerah  hasil retribusi daerah  hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan  lain-lain PAD yang sah (jasa giro, pendapatan bunga dll )
  • 32. 2. Dana perimbangan a. Dana Bagi Hasil  Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)  Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)  Pajak Penghasilan (PPh)  Dari sumber daya alam ; kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi dan, pertambangan panas bumi.
  • 33. 2. Dana Perimbangan b. Dana Alokasi Umum (DAU) yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuanagan antar daerah untuk mendanani kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi c. Dana Alokasi Khusus (DAK) yaitu dana yang berasal dari APBN yang dipergunakan untuk membantu mendanai kegiatan khusus pada daerah tertentu sesuai dengan prioritas nasional
  • 34. 3. Lain-lain Pendapatan Daerah Sah  Hibah adalah bantuan berupa uang, barang atau jasa berasal dari pemerintah pusat, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri  Pendapatan dana darurat yaitu bantuan pemerintah pusat dari APBN kepada pemerintah daerah untuk mendanai keperluan mendesak yang diakibatkan oleh bencana alam atau peristiwa tertentu yang luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi
  • 35. J. DESA 1. Pengertian Desa Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2008, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. 2. Pemerintahan Desa  Pemerintah Desa  Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Perwakilan Desa (BPD)
  • 36. 3. Pemerintah Desa  Kepala desa  Perangkat desa (sekertaris desa dlll) 4. BPD ( Badan Permusyawaratan Desa) Menurut UU No. 22 Tahun 1999, merupakan lembaga perwakilan rakyat desa yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta bersama kepala desa menetapkan peraturan desa.
  • 37. 5. Sumber Pendapatan Desa  Pendapatan asli desa  Bagi hasil pajak daerah dan retribusi  Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat  Bantuan dari pemerintah pusay  Hibah atau sumbangan dari pihak ketiga
  • 38. C. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PUBLIK a. Pengertian Kebijakan Publik Kebijakan Publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota masyarakat dalam hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Tujuan Kebijakan Publik  Mewujudkan ketertiban dalam masyarakat  Melindungi hak-hak masyarakat  Mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat  Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
  • 39. C. Contoh Kebijakan Publik  Penetapan pajak daerah, meliputi pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir dll  Penetapan retribusi ; retribusi jalan umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu  Penetapan larangan pedagang kaki lima berdagang di trotoar  Penetapan jalur bus dalam kota atau antar kota
  • 40. 2. Proses Perumusan Kebijakan Publik  Pengidentifikasian masalah dan penyusunan agenda  Penyusunan skala prioritas  Perumusan (Formulasi) Rancangan Kebijakan  Penetapan dan Pengesahan Kebijakan  Pelaksanaan Kebijakan  Evaluasi Kebijakan Publik