SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu :
                  BAB X. PELUANG                                AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC
                                                                = 12 kemungkinan

Prinsip/kaidah perkalian:                                                         AB ≠ BA         BD ≠ DB
                                                                                  AC ≠ CA         CD ≠ DC
Jika posisi /tempat pertama dapat diisi dengan r 1 cara yang                      AD ≠ DA         BC ≠ CB
                                                                  n= 4 ; r =2
berbeda, tempat kedua denan r 2 cara, dan seterusnya,
sehingga langkah ke n ada r n cara maka banyaknya cara            Kasus di atas dapat diselesaikan dengan rumus ini :
untuk mengisi n tempat yang tersedia adalah :
                                                                            n!                4!
                                                                 Prn =             = P24 =
r1 x r 2 x … x r n                                                       (n − r )!         (4 − 2)!

Contoh:                                                                   4 x3x 2 x1
                                                                     =               = 12 kemungkinan (sama dengan di atas)
                                                                             2 x1
Nomor pegawai suatu pabrik terdiri atas 3 angka dengan
angka pertama tidak nol. Banyaknya nomor pegawai yang           Contoh soal :
genap adalah….
                                                                Di suatu kelas akan dipilih ketua, sekretaris dan bendahara dar
jawab:                                                          orang calon. Banyak cara yang mungkin untuk memilih pengu
                                                                kelas tsb adalah….
Angka terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9   10 angka
                                                                jawab:
akan dibuat 3 digit     XXX
                                                                diketahui calon= n = 6
digit pertama : tidak ada angka 0, maka angkanya                    posisi jabatan = r = 3
                berjumlah 10 – 1 = 9
                                                                sebagai gambaran :
digit kedua : angka penuh = 10
digit ketiga : nomor genap 0,2,4,6,8 = 5                        misalkan 6 calon tersebut A, B, C, D, E dan F

Maka banyaknya nomor pegawai yang genap adalah:                 ABC ≠ ACB ; ABC ≠ CBA
                                                                 ABC orangnya sama tetapi urutan posisi jabatan yang
9 x 10 x 5 = 450 nomor                                           berbeda.
                                                                 ABC ≠ ACB
                                                                 A sama tetapi B dan C berbeda
Kaidah Permutasi dan Kombinasi :                                 ABC = A ketua, B Sekretaris, C Bendahara
                                                                 ACB = A ketua, B Bendahara, C Sekretaris
  1. Permutasi                                                   ini yang dinamakan urutan yang diperhatikan.

   a. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda                                                  n!
                                                                  Gunakan rumus Prn =
                                                                                            (n − r )!
   Banyaknya cara untuk menyusun r buah unsur dari
   n buah unsur yang berbeda dengan urutan                                      6!
                                                                  P36 =
   diperhatikan                                                              (6 − 3)!
                                 n!
     Rumusnya : Prn = n Pr =
                              (n − r )!                                  =
                                                                             6.5.4.3.2.1.
                                                                                          = 120
                                                                                3.2.1.

         Misalkan n = A,B,C,D
                                                     www.belajar-matematika.com - 1
Permutasi duduk melingkar seperti ini disebut permutasi
b. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama                         siklis, dirumuskan sbb:
   Banyaknya cara untuk menyusun n buah unsur yang
   terdiri dari r1 , r2 , r3 , …, rn unsur yang sama adalah               P n = (n-1) ! ; n= banyaknya unsur; s = siklis
                                                                            s


                              n!                                       Permutasi siklis untuk 3 orang tsb bisa dicari dengan
   Pr1n,r2   , rn   =
                         r1!r2 !...rn !                                menggunakan rumus ini. Yaitu:

Contoh soal :                                                             P 3 = (3-1) ! = 2 ! = 2 kemungkinan
                                                                            s


Banyaknya susunan berbeda yang dapat dibuat dari huruf
huruf “MATEMATIKA” adalah:                                             2. Kombinasi :

  Jawab :                                                              Banyaknya kemungkinan dengan tidak memperhatikan
                                                                       urutan ada
  Diketahui jumlah huruf =n = 10
  Jumlah huruf yang > 1    M =2 = r1                                   Misalkan n = A,B,C,D
                            A= 3 = r2                                  dipilih 2 kejadian : AB, AC, AD, BA, BC, BD,
                                                                                            CA, CB, CD, DA, DB, DC
                            T = 2 = r3
                                                                                               AB = BA         BD = DB
                                                                                               AC = CA         CD = DC
                                                                                               AD = DA
                         10!                                                                   BC = CB
    P210,3, 2 =
      1
                        2!3!2!.                                                              Ke 6 kejadian di atas adalah sama
                                                                                             sehingga dihitungnya 1
                        10.9.8.7.6.5.4.3.2.1
                    =                        = 151.200 susunan         Sehingga kemungkinan yang terjadi adalah 12 – 6 = 6
                           2.1.3.2.1.2.1
                                                                       kemungkinan (tidak memperhatikan urutan ada)

c. Permutasi Siklis                                                                                    n!
                                                                       Rumusnya : C rn = n C r =
                                                                                                   r!(n − r )!
  Misal : ada 3 orang (A,B,C) duduk melingkar
          maka posisinya sbb:                                          Kasus di atas dapat diselesaikan dengan rumus ini :

   Kemungkinan 1:                                                      Diketahui
                                                                       n = 4 dan r = 2
                    A                     C           B
                                                                                n!                   4!      4!
      C                    B = B              A = A       C            C rn =                 4
                                                                                         = C2 =            =
                                                                            r!(n − r )!          2!(4 − 2)! 2!2!
                                                                            4 x3x 2 x1
                                                                          =             = 6 kemungkinan
                                                                            2 x1x 2 x1
             Kemungkinan 2 :
               A             B                        C                contoh soal:

     B                     C = C              A =A        B            Dalam suatu acara silaturahmi yang dihadiri 20 orang,
                                                                       setiap orang saling bersalaman. Banyaknya salaman yang
                                                                       terjadi adalah….

                                                                       jawab:

                                                          www.belajar-matematika.com - 2
AB = BA orangnya sama yang melakukan               Pada diagram Venn di atas :
         salaman
         dinamakan tidak memperhatikan urutan ada.           n (A) + n (A’) = n (S)

n = 20 ; r = 2                                              bagi masing-masing dengan n(S) menjadi :
                       n!
Pakai rumus C rn =
                   r!(n − r )!                              n( A) n( A' ) n( S )
                                                                  +      =
                                                            n( S ) n( S ) n( S )
                              20!      20!
                     =               =
                          2!(20 − 2)! 2!18!                 P(A) + P(A’) = 1 maka P(A’) = 1 – P(A)

                       20.19                                Contoh:
                     =       = 10.19 = 190                  Peluang satu kelas lulus UNAS adalah 0.97.
                        2.1                                 Peluang tidak lulus ujian adalah :

                                                            jawab:
Peluang suatu kejadian :                                    P(A’) = 1 – P(A)
                                                            diketahui peluang lulus ujian = P(A) = 0.97
Rumus peluang kejadian :                                    ditanya peluang tidak lulus = P(A’)=…
                 n( A)                                      P(A’) = 1 – 0.97 = 0.03
      P(A) =
                 n( S )
                                                            2. Kejadian Majemuk :
       p(A) = peluang kejadian
       n(A) = banyaknya kemungkinan kejadian A                A. Kejadian saling lepas dan tidak saling lepas
       n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian sample
                                                              a. Kejadian saling lepas
Contoh sederhana: sebuah dadu dilempar, berapa peluang
terjadi yang muncuk angka ganjil ?                               A ∩ B =φ
                                                                 Kejadian A dan B tidak dapat terjadi secara bersama-
semua angka dadu adalah 6 sehingga n(S) = 6                      sama.
angka ganjil adalah 1, 3 dan 5 sehingga n(A) = 3

         3   1                                                       Diagram Venn:
P(A) =     =
         6   2
                                                                 s
Hukum-hukum Peluang :

1.         Kejadian saling komplemen                                    A             B
        '
  Jika A = kejadian bukan A (komplemen A) maka :

          P( A ' ) = 1 – P(A)

         didapat dari :                                        P (A ∪ B ) = P(A) + P(B)

           s                                                Contoh:
                                                            Dua buah dadu dilempar secara bersama-sama. Peluang
                                                            munculnya jumlah dadu 5 atau 8 adalah …

               A’           A

                                               www.belajar-matematika.com - 3
jawab:                                                         P (A ∪ B ) = P(A) + P(B) - P (A ∩ B )

 buat tabel ruang sample percobaan seperti di bawah:            Contoh soal:

 Dadu terdiri dari angka 1 ,2,3,4,5, dan 6                      Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu. Peluang
                                                                terambilnya kartu berwarna hitam dan As adalah…
          1       2        3       4       5       6
   1      (1,1)   (1,2)    (1,3)   (1,4)   (1,5)   (1,6)        jawab:
   2      (2,1)   (2,2)    (2,3)   (2,4)   (2,5)   (2,6)        catatan:
   3      (3,1)   (3,2)    (3,3)   (3,4)   (3,5)   (3,6)        kartu bridge terdiri dari 4 macam:
   4      (4,1)   (4,2)    (4,3)   (4,4)   (4,5)   (4,6)        kartu sekop, kartu keriting, kartu wajik dan kartu hati
   5      (5,1)   (5,2)    (5,3)   (5,4)   (5,5)   (5,6)        masing-masing berjumlah 13.
   6      (6,1)   (6,2)    (6,3)   (6,4)   (6,5)   (6,6)        angka 1 s/d 10, Jack, Queen, King dan AS
                                                                Yang berwarna hitam : sekop dan keriting
                                                                yang berwarna merah: wajik dan hati
 n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian sample =
 36
                                                                n(S) = 52 (jumlah kartu)
 Ada dua peluang kemungkinan yang terjadi :
                                                                A = kejadian terambilnya kartu hitam.
 1. jumlah dadu berjumlah 5 kita sebut peluang A
                                                                    Ada dua kartu hitam yaitu sekop dan kriting.
    berjumlah 4 (warna merah)
                                                                    masing-masing mempunyai 13 kartu,
 2. jumlah dadu berjumlah 8 kita sebut peluang B
                                                                    sehingga n(A) = 2 x 13 = 26
    berjumlah 5 ( warna biru)
                                                                B = kejadian terambilnya kartu as.
                                                                    kartu as pada satu set kartu bridge terdiri dari 4 kartu,
 A dan B merupakan kejadian saling lepas karena
                                                                    sehingga n(B) = 4
 munculnya jumlah dadu baerjumlah 5 dan 8 terjadi
 tidak secara bersamaan, ini ynag disebut dengan
                                                                Kartu hitam dan kartu as dapat terjadi secara bersamaan jika
 kejadian saling lepas.
                                                                yang terambil kartu as sekop dan kartu as keriting, sehingga
                                                                dan B adalah kejadian yang tidak saling lepas
   P (A ∪ B ) = P(A) + P(B)
                                                                sehingga n(A ∩ B) = 2
         n( A)     4          n( B )    5
  P(A) =        =    ; P(B) =        =
         n( S )   36          n( S )   36                         P (A ∪ B ) = P(A) + P(B) - P (A ∩ B )
                                                                                n( A) n( B) n( A ∩ B)
                         4   5   9   1                                       =        +       −
   P (A ∪ B ) =            +   =   =                                            n( S ) n( S )    n( S )
                        36 36 36     4
                                                                                   26 4   2   28 7
                                                                               =     +  −   =   =
                                                                                   52 52 52   52 13
b. Kejadian tidak saling lepas
                                                                3. Kejadian saling bebas dan tidak saling bebas
   A∩ B ≠φ
                                                                a . Kejadian saling bebas.
  Kejadian A dan B dapat terjadi secara bersama-sama.               Munculnya kejadian A tidak mempengaruhi peluang
                                                                    terjadinya kejadian B.
  Diagram Venn:
                                                                Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling bebas, maka
                    s                                           peluang terjadinya kejadian A dan B adalah :

                                                                P(A ∩ B ) = P(A) x P(B)
                           A          B

                                                   www.belajar-matematika.com - 4
Contoh:                                                        P(B) + P(B’) = 1
                                                               P(B’) = 1 – P(B) = 1 – 0.98 = 0.02
Sebuah dadu dan sebuah uang logam (koin) delempar
secara bersama-sama. Berapa peluang kejadian                   Maka peluang siswa sekolah A lulus dan siswa sekolah B
munculnya gambar pada koin dan munculnya angka                 tidak lulus adalah :
ganjil pada dadu ?
                                                               P(A ∩ B’) = P(A) x P(B’)
jawab:                                                                   = 0.99 x 0.02 = 0.0198

misal A= kejadian munculnya angka pada koin.
         n( A)     1                                           b. Kejadian tidak saling bebas (bersyarat)
 P(A) =         =
         n( S )    2
catatan:                                                       Kejadian A mempengaruhi peluang kejadian B .
koin terdiri dari angka dan gambar maka n(S) = 2
n(A) = gambar = 1                                              Jika A dan B adalah dua kejadian tidak saling bebas, maka
                                                               peluang terjadinya kejadian A dan B adalah :
misal B = kejadian munculnya angka ganjil pada dadu
                                                                P(A ∩ B ) = P(A) x P(B|A)
         n( B )  3  1
P(B) =          = =                                            P(B|A) = peluang terjadinya B setelah terjadinya A
         n( S )  6  2
                                                               contoh soal:
catatan:
dadu terdiri dari 6 angka maka n(S) = 6                        Sebuah kotak berisi 4 bola hijau dan 6 bola merah. Secara
angka ganjil pada dadu terdiri dari 3 angka (1,3 dan 5)        acak diambil 2 bola dari kotak. Peluang kedua bola yang
maka n(B) = 3                                                  terambil berwarna hijau adalah…

maka peluang kejadian munculnya gambar pada koin               jawab:
dan munculnya angka ganjil pada dadu :
                                                               pengambilan bola pertama:
P(A ∩ B ) = P(A) x P(B)
             1 1      1                                        Banyaknya bola pada pengambilan pertama adalah 4 + 6 =
          = x =
             2 2      4                                        10, maka n(S) = 10.
                                                               A adalah kejadian terambilnya bola hijau = 4

contoh kedua:                                                                 n( A)   4   2
                                                               maka P(A) =          =   =
                                                                              n( S ) 10 5
Peluang siswa sekolah A dan sekolah B lulus UNAS
berturut-turut adalah 0.99 dan 0.98.
Peluang siswa sekolah A lulus dan siswa sekolah B              pengambilan bola kedua:
tidak lulus UNAS adalah
                                                               Banyaknya bola pada pengambilan kedua10-1, maka
jawab:                                                         n(S) = 9. (bola berkurang 1)
P(A) = peluang siswa sekolah A lulus                           kejadian pertama dan kejadian kedua saling berpengaruh,
P(B’) = peluang siswa sekolah B tidak lulus                    maka dikatakan kejadian tidak saling bebas.
P(A ∩ B’) = P(A) x P(B’)                                                  n( B | A)
      P(A) = 0.99                                              P(B|A) =
      P(B) = 0.98                                                          n( S )

                                                              bola hijau dianggap sudah terambil 1 maka n(B|A) = 3
                                                 www.belajar-matematika.com - 5
3 1                                                sehingga fH(A) = P(A) x N
P(B|A) =    =
           9 3                                                                 1
                                                                             = x 104 = 26
                                                                               4
Maka peluang terambilnya 2 bola hijau adalah :

P(A ∩ B ) = P(A) x P(B|A)
             2    1    2
          =    x =
             5    3 15

Frekuensi Harapan

 Frekuensi harapan dari kejadian A adalah
 fH(A) = P(A) x N

 fH(A) = frekuensi harapan kejadian A
 P(A) = peluang kejadian A
  N = banyaknya pecobaan

Contoh Soal :

Suatu percobaan lempar undi dua mata uang logam
sebanyak 104 kali. Frekuensi harapan munculnya sisi
dua angka adalah…

jawab:

ditanya . fH(A) = P(A) x N

- diketahui N = 104

 - cari P(A) dimana :
             n( A)
     P(A) =
             n( S )

Tabel ruang sample :

 uang logam terdiri dari angka (A) dan gambar (G)

                 A        G
           A     (A,A)    (A,G)
           G     (G,A)    (G,G)

         didapat n(A) = sisi dua angka (warna merah) = 1
                  n(S) = 4

                          n( A) 1
                 P(A) =          =
                          n( S )   4




                                                 www.belajar-matematika.com - 6

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Anindhita S
 
Modul Matematika Peluang
Modul Matematika PeluangModul Matematika Peluang
Modul Matematika Peluang
unesa
 

Destaque (20)

MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
 
Peluang x
Peluang xPeluang x
Peluang x
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
ppt Peluang
ppt Peluangppt Peluang
ppt Peluang
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Statistika x
Statistika xStatistika x
Statistika x
 
Peluang Matematika
Peluang MatematikaPeluang Matematika
Peluang Matematika
 
Binominal dan possion
Binominal dan possionBinominal dan possion
Binominal dan possion
 
Materi statistika kelas x
Materi statistika kelas xMateri statistika kelas x
Materi statistika kelas x
 
Materi Kombinasi
Materi KombinasiMateri Kombinasi
Materi Kombinasi
 
Berpikir kritis
Berpikir kritisBerpikir kritis
Berpikir kritis
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
 
Macam macam kejadian
Macam macam kejadianMacam macam kejadian
Macam macam kejadian
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
SOAL BILANGAN BULAT
SOAL BILANGAN BULATSOAL BILANGAN BULAT
SOAL BILANGAN BULAT
 
Peluang dan Statistika
Peluang dan StatistikaPeluang dan Statistika
Peluang dan Statistika
 
Modul Matematika Peluang
Modul Matematika PeluangModul Matematika Peluang
Modul Matematika Peluang
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
 

Semelhante a Bab x peluang

Peluang matematika
Peluang matematikaPeluang matematika
Peluang matematika
UNIMED
 
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptxINF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
AlfiSyahrin89
 
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
Dewi Sulasmi
 
Presentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistikPresentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistik
Haifa Khairunisa
 
permutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasipermutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasi
Frima Dona Spd
 

Semelhante a Bab x peluang (20)

Peluang1
Peluang1Peluang1
Peluang1
 
Peluang matematika
Peluang matematikaPeluang matematika
Peluang matematika
 
Peluang1
Peluang1Peluang1
Peluang1
 
Matdis-Kombinatorika
Matdis-KombinatorikaMatdis-Kombinatorika
Matdis-Kombinatorika
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Permutasi 1
Permutasi 1Permutasi 1
Permutasi 1
 
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptxINF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
16462851 modul-7-matriks-dan-vector-xii-ipa
 
Presentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistikPresentasi ii prob dan statistik
Presentasi ii prob dan statistik
 
R5 b kel 3
R5 b kel 3R5 b kel 3
R5 b kel 3
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
R5 b kel 3
R5 b kel 3R5 b kel 3
R5 b kel 3
 
permutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasipermutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasi
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
Bilangan berpangkat
Bilangan berpangkatBilangan berpangkat
Bilangan berpangkat
 

Mais de himawankvn

Bab xvi integral
Bab xvi  integralBab xvi  integral
Bab xvi integral
himawankvn
 
Bab xv differensial
Bab xv differensialBab xv differensial
Bab xv differensial
himawankvn
 
Bab xix matriks
Bab xix  matriksBab xix  matriks
Bab xix matriks
himawankvn
 
Bab xiv limit fungsi
Bab xiv  limit fungsiBab xiv  limit fungsi
Bab xiv limit fungsi
himawankvn
 
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
Bab xiii  fungsi komposisi dan fungsi inversBab xiii  fungsi komposisi dan fungsi invers
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
himawankvn
 
Bab xii suku banyak
Bab xii suku banyakBab xii suku banyak
Bab xii suku banyak
himawankvn
 
Bab xi lingkaran
Bab xi lingkaranBab xi lingkaran
Bab xi lingkaran
himawankvn
 
Bab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tigaBab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tiga
himawankvn
 
Bab vi logika matematika
Bab vi logika matematikaBab vi logika matematika
Bab vi logika matematika
himawankvn
 
Bab vii trigonometri
Bab vii trigonometriBab vii trigonometri
Bab vii trigonometri
himawankvn
 
Bab v pertidaksamaan
Bab v pertidaksamaanBab v pertidaksamaan
Bab v pertidaksamaan
himawankvn
 
Bab ix statistika
Bab ix  statistikaBab ix  statistika
Bab ix statistika
himawankvn
 
Bab iii persamaan dan fungsi kuadrat
Bab iii persamaan dan fungsi kuadratBab iii persamaan dan fungsi kuadrat
Bab iii persamaan dan fungsi kuadrat
himawankvn
 
Bab i perpangkatan dan bentuk akar
Bab i perpangkatan dan bentuk akarBab i perpangkatan dan bentuk akar
Bab i perpangkatan dan bentuk akar
himawankvn
 
Bab ii logaritma
Bab ii  logaritmaBab ii  logaritma
Bab ii logaritma
himawankvn
 
Bab xxi transformasi geometri
Bab xxi transformasi geometriBab xxi transformasi geometri
Bab xxi transformasi geometri
himawankvn
 

Mais de himawankvn (16)

Bab xvi integral
Bab xvi  integralBab xvi  integral
Bab xvi integral
 
Bab xv differensial
Bab xv differensialBab xv differensial
Bab xv differensial
 
Bab xix matriks
Bab xix  matriksBab xix  matriks
Bab xix matriks
 
Bab xiv limit fungsi
Bab xiv  limit fungsiBab xiv  limit fungsi
Bab xiv limit fungsi
 
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
Bab xiii  fungsi komposisi dan fungsi inversBab xiii  fungsi komposisi dan fungsi invers
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
 
Bab xii suku banyak
Bab xii suku banyakBab xii suku banyak
Bab xii suku banyak
 
Bab xi lingkaran
Bab xi lingkaranBab xi lingkaran
Bab xi lingkaran
 
Bab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tigaBab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tiga
 
Bab vi logika matematika
Bab vi logika matematikaBab vi logika matematika
Bab vi logika matematika
 
Bab vii trigonometri
Bab vii trigonometriBab vii trigonometri
Bab vii trigonometri
 
Bab v pertidaksamaan
Bab v pertidaksamaanBab v pertidaksamaan
Bab v pertidaksamaan
 
Bab ix statistika
Bab ix  statistikaBab ix  statistika
Bab ix statistika
 
Bab iii persamaan dan fungsi kuadrat
Bab iii persamaan dan fungsi kuadratBab iii persamaan dan fungsi kuadrat
Bab iii persamaan dan fungsi kuadrat
 
Bab i perpangkatan dan bentuk akar
Bab i perpangkatan dan bentuk akarBab i perpangkatan dan bentuk akar
Bab i perpangkatan dan bentuk akar
 
Bab ii logaritma
Bab ii  logaritmaBab ii  logaritma
Bab ii logaritma
 
Bab xxi transformasi geometri
Bab xxi transformasi geometriBab xxi transformasi geometri
Bab xxi transformasi geometri
 

Bab x peluang

  • 1. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : BAB X. PELUANG AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan Prinsip/kaidah perkalian: AB ≠ BA BD ≠ DB AC ≠ CA CD ≠ DC Jika posisi /tempat pertama dapat diisi dengan r 1 cara yang AD ≠ DA BC ≠ CB n= 4 ; r =2 berbeda, tempat kedua denan r 2 cara, dan seterusnya, sehingga langkah ke n ada r n cara maka banyaknya cara Kasus di atas dapat diselesaikan dengan rumus ini : untuk mengisi n tempat yang tersedia adalah : n! 4! Prn = = P24 = r1 x r 2 x … x r n (n − r )! (4 − 2)! Contoh: 4 x3x 2 x1 = = 12 kemungkinan (sama dengan di atas) 2 x1 Nomor pegawai suatu pabrik terdiri atas 3 angka dengan angka pertama tidak nol. Banyaknya nomor pegawai yang Contoh soal : genap adalah…. Di suatu kelas akan dipilih ketua, sekretaris dan bendahara dar jawab: orang calon. Banyak cara yang mungkin untuk memilih pengu kelas tsb adalah…. Angka terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 10 angka jawab: akan dibuat 3 digit XXX diketahui calon= n = 6 digit pertama : tidak ada angka 0, maka angkanya posisi jabatan = r = 3 berjumlah 10 – 1 = 9 sebagai gambaran : digit kedua : angka penuh = 10 digit ketiga : nomor genap 0,2,4,6,8 = 5 misalkan 6 calon tersebut A, B, C, D, E dan F Maka banyaknya nomor pegawai yang genap adalah: ABC ≠ ACB ; ABC ≠ CBA ABC orangnya sama tetapi urutan posisi jabatan yang 9 x 10 x 5 = 450 nomor berbeda. ABC ≠ ACB A sama tetapi B dan C berbeda Kaidah Permutasi dan Kombinasi : ABC = A ketua, B Sekretaris, C Bendahara ACB = A ketua, B Bendahara, C Sekretaris 1. Permutasi ini yang dinamakan urutan yang diperhatikan. a. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda n! Gunakan rumus Prn = (n − r )! Banyaknya cara untuk menyusun r buah unsur dari n buah unsur yang berbeda dengan urutan 6! P36 = diperhatikan (6 − 3)! n! Rumusnya : Prn = n Pr = (n − r )! = 6.5.4.3.2.1. = 120 3.2.1. Misalkan n = A,B,C,D www.belajar-matematika.com - 1
  • 2. Permutasi duduk melingkar seperti ini disebut permutasi b. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama siklis, dirumuskan sbb: Banyaknya cara untuk menyusun n buah unsur yang terdiri dari r1 , r2 , r3 , …, rn unsur yang sama adalah P n = (n-1) ! ; n= banyaknya unsur; s = siklis s n! Permutasi siklis untuk 3 orang tsb bisa dicari dengan Pr1n,r2 , rn = r1!r2 !...rn ! menggunakan rumus ini. Yaitu: Contoh soal : P 3 = (3-1) ! = 2 ! = 2 kemungkinan s Banyaknya susunan berbeda yang dapat dibuat dari huruf huruf “MATEMATIKA” adalah: 2. Kombinasi : Jawab : Banyaknya kemungkinan dengan tidak memperhatikan urutan ada Diketahui jumlah huruf =n = 10 Jumlah huruf yang > 1 M =2 = r1 Misalkan n = A,B,C,D A= 3 = r2 dipilih 2 kejadian : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC T = 2 = r3 AB = BA BD = DB AC = CA CD = DC AD = DA 10! BC = CB P210,3, 2 = 1 2!3!2!. Ke 6 kejadian di atas adalah sama sehingga dihitungnya 1 10.9.8.7.6.5.4.3.2.1 = = 151.200 susunan Sehingga kemungkinan yang terjadi adalah 12 – 6 = 6 2.1.3.2.1.2.1 kemungkinan (tidak memperhatikan urutan ada) c. Permutasi Siklis n! Rumusnya : C rn = n C r = r!(n − r )! Misal : ada 3 orang (A,B,C) duduk melingkar maka posisinya sbb: Kasus di atas dapat diselesaikan dengan rumus ini : Kemungkinan 1: Diketahui n = 4 dan r = 2 A C B n! 4! 4! C B = B A = A C C rn = 4 = C2 = = r!(n − r )! 2!(4 − 2)! 2!2! 4 x3x 2 x1 = = 6 kemungkinan 2 x1x 2 x1 Kemungkinan 2 : A B C contoh soal: B C = C A =A B Dalam suatu acara silaturahmi yang dihadiri 20 orang, setiap orang saling bersalaman. Banyaknya salaman yang terjadi adalah…. jawab: www.belajar-matematika.com - 2
  • 3. AB = BA orangnya sama yang melakukan Pada diagram Venn di atas : salaman dinamakan tidak memperhatikan urutan ada. n (A) + n (A’) = n (S) n = 20 ; r = 2 bagi masing-masing dengan n(S) menjadi : n! Pakai rumus C rn = r!(n − r )! n( A) n( A' ) n( S ) + = n( S ) n( S ) n( S ) 20! 20! = = 2!(20 − 2)! 2!18! P(A) + P(A’) = 1 maka P(A’) = 1 – P(A) 20.19 Contoh: = = 10.19 = 190 Peluang satu kelas lulus UNAS adalah 0.97. 2.1 Peluang tidak lulus ujian adalah : jawab: Peluang suatu kejadian : P(A’) = 1 – P(A) diketahui peluang lulus ujian = P(A) = 0.97 Rumus peluang kejadian : ditanya peluang tidak lulus = P(A’)=… n( A) P(A’) = 1 – 0.97 = 0.03 P(A) = n( S ) 2. Kejadian Majemuk : p(A) = peluang kejadian n(A) = banyaknya kemungkinan kejadian A A. Kejadian saling lepas dan tidak saling lepas n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian sample a. Kejadian saling lepas Contoh sederhana: sebuah dadu dilempar, berapa peluang terjadi yang muncuk angka ganjil ? A ∩ B =φ Kejadian A dan B tidak dapat terjadi secara bersama- semua angka dadu adalah 6 sehingga n(S) = 6 sama. angka ganjil adalah 1, 3 dan 5 sehingga n(A) = 3 3 1 Diagram Venn: P(A) = = 6 2 s Hukum-hukum Peluang : 1. Kejadian saling komplemen A B ' Jika A = kejadian bukan A (komplemen A) maka : P( A ' ) = 1 – P(A) didapat dari : P (A ∪ B ) = P(A) + P(B) s Contoh: Dua buah dadu dilempar secara bersama-sama. Peluang munculnya jumlah dadu 5 atau 8 adalah … A’ A www.belajar-matematika.com - 3
  • 4. jawab: P (A ∪ B ) = P(A) + P(B) - P (A ∩ B ) buat tabel ruang sample percobaan seperti di bawah: Contoh soal: Dadu terdiri dari angka 1 ,2,3,4,5, dan 6 Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu. Peluang terambilnya kartu berwarna hitam dan As adalah… 1 2 3 4 5 6 1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) jawab: 2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6) catatan: 3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6) kartu bridge terdiri dari 4 macam: 4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6) kartu sekop, kartu keriting, kartu wajik dan kartu hati 5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6) masing-masing berjumlah 13. 6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6) angka 1 s/d 10, Jack, Queen, King dan AS Yang berwarna hitam : sekop dan keriting yang berwarna merah: wajik dan hati n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian sample = 36 n(S) = 52 (jumlah kartu) Ada dua peluang kemungkinan yang terjadi : A = kejadian terambilnya kartu hitam. 1. jumlah dadu berjumlah 5 kita sebut peluang A Ada dua kartu hitam yaitu sekop dan kriting. berjumlah 4 (warna merah) masing-masing mempunyai 13 kartu, 2. jumlah dadu berjumlah 8 kita sebut peluang B sehingga n(A) = 2 x 13 = 26 berjumlah 5 ( warna biru) B = kejadian terambilnya kartu as. kartu as pada satu set kartu bridge terdiri dari 4 kartu, A dan B merupakan kejadian saling lepas karena sehingga n(B) = 4 munculnya jumlah dadu baerjumlah 5 dan 8 terjadi tidak secara bersamaan, ini ynag disebut dengan Kartu hitam dan kartu as dapat terjadi secara bersamaan jika kejadian saling lepas. yang terambil kartu as sekop dan kartu as keriting, sehingga dan B adalah kejadian yang tidak saling lepas P (A ∪ B ) = P(A) + P(B) sehingga n(A ∩ B) = 2 n( A) 4 n( B ) 5 P(A) = = ; P(B) = = n( S ) 36 n( S ) 36 P (A ∪ B ) = P(A) + P(B) - P (A ∩ B ) n( A) n( B) n( A ∩ B) 4 5 9 1 = + − P (A ∪ B ) = + = = n( S ) n( S ) n( S ) 36 36 36 4 26 4 2 28 7 = + − = = 52 52 52 52 13 b. Kejadian tidak saling lepas 3. Kejadian saling bebas dan tidak saling bebas A∩ B ≠φ a . Kejadian saling bebas. Kejadian A dan B dapat terjadi secara bersama-sama. Munculnya kejadian A tidak mempengaruhi peluang terjadinya kejadian B. Diagram Venn: Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling bebas, maka s peluang terjadinya kejadian A dan B adalah : P(A ∩ B ) = P(A) x P(B) A B www.belajar-matematika.com - 4
  • 5. Contoh: P(B) + P(B’) = 1 P(B’) = 1 – P(B) = 1 – 0.98 = 0.02 Sebuah dadu dan sebuah uang logam (koin) delempar secara bersama-sama. Berapa peluang kejadian Maka peluang siswa sekolah A lulus dan siswa sekolah B munculnya gambar pada koin dan munculnya angka tidak lulus adalah : ganjil pada dadu ? P(A ∩ B’) = P(A) x P(B’) jawab: = 0.99 x 0.02 = 0.0198 misal A= kejadian munculnya angka pada koin. n( A) 1 b. Kejadian tidak saling bebas (bersyarat) P(A) = = n( S ) 2 catatan: Kejadian A mempengaruhi peluang kejadian B . koin terdiri dari angka dan gambar maka n(S) = 2 n(A) = gambar = 1 Jika A dan B adalah dua kejadian tidak saling bebas, maka peluang terjadinya kejadian A dan B adalah : misal B = kejadian munculnya angka ganjil pada dadu P(A ∩ B ) = P(A) x P(B|A) n( B ) 3 1 P(B) = = = P(B|A) = peluang terjadinya B setelah terjadinya A n( S ) 6 2 contoh soal: catatan: dadu terdiri dari 6 angka maka n(S) = 6 Sebuah kotak berisi 4 bola hijau dan 6 bola merah. Secara angka ganjil pada dadu terdiri dari 3 angka (1,3 dan 5) acak diambil 2 bola dari kotak. Peluang kedua bola yang maka n(B) = 3 terambil berwarna hijau adalah… maka peluang kejadian munculnya gambar pada koin jawab: dan munculnya angka ganjil pada dadu : pengambilan bola pertama: P(A ∩ B ) = P(A) x P(B) 1 1 1 Banyaknya bola pada pengambilan pertama adalah 4 + 6 = = x = 2 2 4 10, maka n(S) = 10. A adalah kejadian terambilnya bola hijau = 4 contoh kedua: n( A) 4 2 maka P(A) = = = n( S ) 10 5 Peluang siswa sekolah A dan sekolah B lulus UNAS berturut-turut adalah 0.99 dan 0.98. Peluang siswa sekolah A lulus dan siswa sekolah B pengambilan bola kedua: tidak lulus UNAS adalah Banyaknya bola pada pengambilan kedua10-1, maka jawab: n(S) = 9. (bola berkurang 1) P(A) = peluang siswa sekolah A lulus kejadian pertama dan kejadian kedua saling berpengaruh, P(B’) = peluang siswa sekolah B tidak lulus maka dikatakan kejadian tidak saling bebas. P(A ∩ B’) = P(A) x P(B’) n( B | A) P(A) = 0.99 P(B|A) = P(B) = 0.98 n( S ) bola hijau dianggap sudah terambil 1 maka n(B|A) = 3 www.belajar-matematika.com - 5
  • 6. 3 1 sehingga fH(A) = P(A) x N P(B|A) = = 9 3 1 = x 104 = 26 4 Maka peluang terambilnya 2 bola hijau adalah : P(A ∩ B ) = P(A) x P(B|A) 2 1 2 = x = 5 3 15 Frekuensi Harapan Frekuensi harapan dari kejadian A adalah fH(A) = P(A) x N fH(A) = frekuensi harapan kejadian A P(A) = peluang kejadian A N = banyaknya pecobaan Contoh Soal : Suatu percobaan lempar undi dua mata uang logam sebanyak 104 kali. Frekuensi harapan munculnya sisi dua angka adalah… jawab: ditanya . fH(A) = P(A) x N - diketahui N = 104 - cari P(A) dimana : n( A) P(A) = n( S ) Tabel ruang sample : uang logam terdiri dari angka (A) dan gambar (G) A G A (A,A) (A,G) G (G,A) (G,G) didapat n(A) = sisi dua angka (warna merah) = 1 n(S) = 4 n( A) 1 P(A) = = n( S ) 4 www.belajar-matematika.com - 6