2. • Pernahkah Anda memiliki hanya sedikit uang?
• Bila pernah, bagaimana perasaan Anda ketika
itu?
• Apa yang Anda lakukan?
• Saya yakin perasaan Anda kurang nyaman,
khawatir bila tiba-tiba ada kebutuhan
mendadak.
• Pasti Anda juga sangat berhati-hati
menggunakan uang yang ada.
3. • Di saat yang sama, boleh jadi Anda berupaya
bagaimana caranya agar uang yang sedikit itu
bisa bertambah dan meningkat menjadi lebih
banyak.
• Alasannya sederhana, karena Anda
menginginkan kehidupan yang lebih baik.
• Sebab, era dimana ide kapitalisme menguasai
dunia saat ini, hampir semua aktifitas harus
menggunakan uang.
4. • Dengan uang lebih banyak, lebih banyak pula
hal yang bisa Anda lakukan.
• Lebih banyak kenikmatan dunia yang bisa
Anda beli dan lebih banyak pula yang bisa
Anda berikan kepada orang lain.
• Lebih bebas juga untuk melakukan kegiatan
spiritual yang memerlukan dana.
• itu tadi tentang uang, lalu bagaimana dengan
amal kebaikan?
5. • Sesungguhnya amal kebaikan pun sama seperti uang.
• Saldonya bisa bertambah dan juga bisa berkurang.
• Amal kebaikan yang banyak, kelak bisa mengantarkan
Anda pada balasan terindah dari Yang Maha Kuasa.
Selama hidup di dunia pun, amal kebaikan Anda bisa
menjadi pelumas yang memudahkan segala urusan dan
tujuan Anda.
• Sedangkan dengan amal kebaikan yang sedikit
menjadikan semua urusan dan tujuan hidup kian terasa
sulit dan berat untuk diraih.
6. • Maka, jika demikian, bagaimanakah perlakuan kita
terhadap amal kebaikan?
• Apakah kekhawatiran kita mampu menyamai
kekhawatiran akan uang?
• Ketika uang kita sedikit, ketika begitu khawatir, berhati-
hati dan berupaya meningkatkan saldo uang yang kita
miliki, apakah dengan amal kebaikan pun sama?
• Sudahkah kita begitu khawatir bahwa amal kebaikan
kita masih sedikit, sehingga kita pun berhati-hati dan
berupaya agar amal kebaikan kita bisa semakin
bertambah setiap harinya?
7. • Mari kita renungkan sejenak. Seberapa besar
amal kebaikan kita saat ini?
• Apakah amal kebaikan kita sudah cukup untuk
menjadi bekal bagi kehidupan nanti?
• Sudah cukupkah amal kebaikan itu untuk
membeli tempat yang paling nyaman di
kehidupan nanti?
• Kira-kira dengan amal kebaikan kita saat ini,
dimana dan pada tingkatan seperti apa kita
pantas bermukim di kehidupan setelah mati?
8. • Ya Allah, betapa malunya aku kepada-Mu.
Rasanya amal kebaikanku saat ini belum cukup
untuk kutukar dengan tempat dan suasana
yang aku impikan di kehidupan nanti.
• Sejujurnya, Aku malu!