Makalah ini membahas sistem pendinginan dan pelumasan pada mesin, mencakup pengertian, komponen, cara kerja, dan jenis kerusakan beserta perbaikannya untuk masing-masing sistem. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami pengertian, komponen, cara kerja, serta perbaikan dari sistem pendinginan dan pelumasan pada mesin.
1. MAKALAH
SISTEM PENDINGINAN DAN PELUMASAN
Disusun Oleh/ NIM :
Romi Yulianto (15504244005)
Gea Lurudancang (15504244003)
Tahta Setiagama (15509134022)
Indra Susila (15504241019)
Alfian Andi P (15504244002)
Dwi Apri Kristiyanto (15504241059)
Zhafran Anas (15504241044)
Yusuf Ardhani (15504241030)
Hera Efrianto (15504241011)
Barelvi Alamsyah K (15509134030)
I Wayan Yogi Arta(15504241006)
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
2015
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan
didalam segala bidang terutama dalam bidang teknologi. Kemajuan di dalam
bidang teknologi ini memudahkan seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan.Salah satu bidang teknologi yang mengalami kemajuan adalah
otomotif.Kemajuan didalam bidang ini dapat kita lihat pada kendaraan-kendaraan
sekarang selalu ingin meningkatkan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah
terhadap lingkungan. Usaha di dalam peningkatan rasa kenyamanan, keamanan,
dan ramah terhadap lingkungan salah satunya adalah dengan meningkatkan
kualitas sistem pendinginan dan pelumasan.Kualitas sistem pendinginan dan
pelumasan yang baik dapat membuat mesin menjadi lebih awet dan kinerja mesin
juga lebih baik. Sebaliknya, kualitas sistem pendingian dan pelumasan yang tidak
baik dapat menjadikan mesin menjadi lebih cepat mengalami kerusakan dan
kinerja mesin tidak optimal.Sebuah motor akan bekerja apabila terdapat mesin
didalamnya. Mesin merupakan sumber penggerak bagi semua motor bensin
maupun motor diesel. Tapi sama halnya dengan manusia, motor pun tidak bisa
bekerja terus menerus. Karena apabila motor bekerja terus menerus maka akan
menyebabkan mesinnya panas, menyebabkan keausan, motor kehilangan daya dan
juga menyebabkan mesin akan cepet rusak bahkan dapat terbakar. Oleh karena itu,
mesin biasanya dilengkapi dengan sistem pendingin, untuk mengawetkan mesin
motor serta melancarkan ataupun menstabilkan kerja motor.Selain itu mesin juga
terdiri atas alat-alat penyusun lain di dalamnya. Alat-alat itu terletak saling
berdekatan dan bila bergerak akan menimbulkan gesekan. Gesekan-geskan itu
dapat menyebabkan mesin panas, aus, dan dapat kehilangan daya. Oleh karena itu,
diperlukan pelumas untuk dapat mengurangi gesekan dan mesin dapat bekerja
dengan lancar. Pelumas ini digunakan untuk dapat memperlancar dan
menstabilkan kerja mesin.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Pengertian sistem pendingin.
2. Komponen-komponen sistem pendingin serta fungsinya.
3. Cara kerja sistem pendingin.
3. 4. Jenis kerusakan dan cara perbaikannya pada sistem pendingin.
5. Pengertian sistem pelumasan.
6. Komponen-komponen sistem pelumasan serta fungsinya.
7. Cara kerja sistem pelumasan.
8. Jenis kerusakan dan cara perbaikannya pada sistem pelumasan.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pendingin.
2. Untuk mengetahui komponen-komponen sistem pendingin serta fungsinya.
3. Untuk mengetahui cara kerja sistem pendingin.
4. Untuk mengetahui jenis kerusakan dan cara perbaikannya pada sistem
pendingin.
5. Untuk mengetahui pengertian sistem pelumasan.
6. Untuk mengetahui komponen-komponen sistem pelumasan serta fungsinya.
7. Untuk mengetahui cara kerja sistem pelumasan.
8. Untuk mengetahui jenis kerusakan dan cara perbaikannya pada sistem
pelumasan.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pendingin
Seperti diketahui bahwa mesin dapat bekerja dengan jalan merubah
energipanas menjadi energi mekanik, tetapi dari seluruh energi panas yang
dihasilkan hanya seperempat saja yang digunakan untuk usaha berguna, yang
artinya adalah hanya seperempatnya dari keseluruhan energi panas yang
dihasilkan digunakan untuk mejalankan kendaraan.
Adapun energi panas selebihnya dibuang melalui emisi gas buang sebanyak
36%, hilang akibat gesekan dan memanaskan minyak pelumas sebesar 7% dan
sisanya sekitar 33% hilang diserap oleh sistem pendingin mesin.
Sistem pendingin mesin yang banyak digunakan saat ini ada dua tipe, pertama
adalah sistem pendingin lansung dan kedua adalah sistem pendingin tidak
langsung.Pada sistem pendinginan mesin secara langsung digunakan hembusan
udara pada sirip-sirip pendingin mesin yang dibuat pada bagian silinder dan
kepala silinder, sedangkan pada mesin yang menggunakan pendinginan tidak
langsung digunakan air pendingin.
1. Komponen-Komponen serta Fungsinya
Berikut ini adalah penjelasan komponen-komponen sistem pendiginan
dengan menggunakan air :
4
1
2
3
5
7
8
6
9
5. 1. WATER JACKET –adalah tempat bersikulasinya air pendingin didalam
mesin. Water jacket terdapat disekeliling lubang silinder dan kepala
silinder.
2. SELANG KARET (HOSE) – digunakan untuk menghubungkan antara
water jacket dan radiator, biasanya selang karet yang dipasang sebanyak
dua buah.
3. Sama dengan komponen no.2
4. RADIATOR – digunakan untuk mendinginkan air pendingin dengan
memindahkan panas ke udara luar/ radiasi.
6. 5. THERMOSTAT – sebuah katup yang dapat bekerja berdasarkan suhu air
pendingin, thermostat ini dipasang pada saluran air dari mesin menuju ke
radiator. Dengan adanya thermostat ini maka sirkulasi air dapat diatur
dengan maksud agar didapat efisiensi kerja mesin yang maksimal pada
temperatur mesin yang benar.
6. POMPA AIR (WATER PUMP) – berguna agar air pendingin mesin yang
berada didalam water jacket dan radiator dapat bersikulasi dengan cepat.
7. KIPAS ANGIN (FAN) – berguna untuk mempercepat aliran udara
melewati bagian inti radiator, dengan mengalirnya udara melewati inti
radiator ini berarti panas pada air akan dibawa oleh udara yang mengalir
tersebut.
7. 8. TUTUP RADIATOR – untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air
pada sistem pendingin (mengatur tekanan air).
9. RESERVOIR – sebagai tempat persediaan air dan menyeimbangkan
perbedaan volume air pendingin akibat panas.
2. Cara Kerja Sistem Pendingin
a. Ketika Mesin Masih Dalam Keadaan Dingin
Pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi.Ketika mesin
masih dalam keadaan dingin, air pendingin masih dalam keadaan dingin
dan thermostat masih tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang
bypass dan kembali ke pompa air.
b. Ketika Mesin Dalam Keadaan Panas
8. Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup baypass
tertutup dalam baypass sirkuit.Cairan pendingin yang telah menjadi panas
di dalam water jacket (yang menyerap panas dari mesin) kemudian
disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas dan putaran udara
dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri.Cairan dingin yang
sudah dingin ditekan kembali oleh pompa air ke water jacket.
3. Jenis Kerusakan dan Cara Perbaikannya
1. Thermostat Rusak
Termostat yang berfungsi untuk mengatur masuknya air pendingin
yang masuk ke dalam mantel air supaya didapatkan suhu mesin yang
sesuai dan apabila pada alat ini terjadi kerusakan akan mengakibatkan
mesin manjadi dingin atau sebaliknya.
Cara mengatasinya:Tes bagaimana kerja termostat tersebut masih bisa
bekerja dengan baik apa tidak apabila termostat membuka terus ini karena
alat tersebut tidak bisa menutup saat mesin dingin, salah satu yang dapat
dilakukan adalah menggantinya.
2. Sistem Pendinginan Bocor
Pemakaian yang lama dan perawatan sistem pendinginan ynag kurang
teratur dapat menyebabkan kebocoran. Kebocoran ini akan menggangu
sirkulasi air pendingin. Untuk mengetahui bocor atau tidaknya sistem
pendinginan yaitu dengan menggunakan tes tekanan sistem pendingin.
Cara mengatasinya: Tes tekanan sistem pendingin ini untuk
menemukan tempat yangmengalami kebocoran. Alat yang digunakan
adalah radiator tester. Bagian-bagian yang rawan bocor adalah pada
sambungan pipa air dan bak penampung air.Pemompaan ke dalam tidak
9. boleh melebihi tekanan kerja (1,2 kg/cm2 atau118 kpa) dari sistem
pendingin karena dapat merusakkan bagian–bagian sistem pendingin.
Setelah sistem diberi tekanan (1,2 kg/cm2 atau 118 kpa) dengan
radiatortester dapat diketahui tempat kebocoran yang akan diperbaiki.
3. Radiator Tersumbat
Di dalam radiator terdapat komponen yaitu pipa air.Pemakaian yang
lama menyebabkan banyak kotoran atau kerak yang mengendap dan
menyumbat saluran air, sehingga kemampuan membuang panas menjadi
menurun. Temperatur yang tinggi akan merusak komponen-komponen
mesin yang lainnya.
Bagian-bagian dari radiator yang bisa terjadi kemungkinan kerusakan
yaitu:
a. Mulut Pipa-pipa Air
Pada bagian mulut pipa-pipa air sering terjadi adanya kerak-
kerak yang menempel pada setiap bagian lubang sehingga air tidak
dapat masuk malalui pipa yang tersumbat kotoran tadi.
Cara mengatasinya :Untuk membersihkan kotoran tersebut
pada bagian ujung pipa dapat dibersihkan dengan alat penggores besi
atau baja yang dibentuk seperti skrap.
b. Pipa-pipa Air
Cara mengatasinya: Gangguan pada pipa-pipa yang tersumbat
oleh kotoran air atau kerak-kerak dengan menggunakan alat korok ke
dalam pipa-pipa tersebut, sehingga kerak-kerak yang menempel bisa
dikeluarkan. Perlu diperhatikan bahwa pipa-pipa tersebut dari bahan
yang mudah rusak, maka di dalam membersihkan perlu hati-hati
jangan sampai terjadi kebocoran.
4. Inti Radiator kotor
Bentuk sirip-sirip pada radiator ada dua jenis, yaitu berbentuk plat
danberbentuk zig-zag. Pada Daihatsu Charade menggunakan sirip jenis
zig-zag, sirip-siripinilah yang mudah terkena kotoran.
10. Cara mengatasinya: Untuk membersihkan kotoran pada sirip-sirip
radiator ini dengan cara menyemprotkan udara dari kompresor ke dalam
sirip sampai kotoran keluar.
5. Pompa Air Rusak
Pompa air berfungsi mensirkulasikan air ke dalam sistem pendinginan.
Apabila pompa air macet atau tidak berfungsi, maka sirkulasi pendinginan
akan terganggu, sehingga air yang mengalir dari radiator ke mesin tidak
dapat bersirkulasi dengan sempurna. Adanya karat di dalam sistem
pendinginan dapat merusakkan seal pompa yang akhirnya dapat
menimbulkan kerusakan pada poros dan bantalan.
Pemasangan tali ipas yang terlalu kencang juga menyebabkan
kerusakan pada bantalan dari pompa air pendingin karena akan timbul
beban ynag terlalu berat penekanan kesatu sisi. Sealdari poros pompa
yang rusak dapat menimbulkan kebocoran.
Cara mengatasinya: Dengan memeriksa dimana letak kerusakan itu
dengan mengetesnya apabila ditemukan kerusakan pada seal yang bocor
maka diperbaiki seal yang bocor itu apabila tidak dapat diperbaiki maka
ganti pompa itu.
6. Tutup Radiator Bocor
Salah satu fungsi tutup radiator adalah untuk mengurangi tekanan
apabila tekanan di dalam sistem berlebihan sehingga dapat mencegah
kerusakan bagian-bagian sistem, apabila tidak ada kebocoran di dalam
sistem pendinginan dan radiator tidak terganggu, tetapi motor mengalami
gejala overheating, maka dapat juga disebabkan karena tutup radiator
yang kurang baik sehingga sistem terlalu tinggi.
Terjadinya tutup radiator bocor diakibatkan karena tekanan air pada
radiator yang sangat tinggi dan tutup radiator tidak mampu menahannya
maka komponen pada tutup radiator itu rusak dan akibatnya bocor.
Cara mengatasinya: Pemeriksaan tutup radiator untuk mengetahui
keadaan katup tekan dan katup isapnya dengan menggunakan pompa
radiator tester.
11. Dengan alat tersebut dapat diketahui tekanan pembukaan katup tekan
dan katup vakumnya, serta dapat diketahui apakah ada kebocoran pada
tutup radiator atau tidak.Apabila tutup rusak maka harus diganti.
B. Pengertian Sistem Pelumasan
Fungsi minyak pelumas didalam mesin bukan hanya sekedar untuk mencegah
terjadinya gesekan anatara kedua komponen yang saling meluncur, seperti
contohnya antara torak dan dinding silinder, bantalan-bantalan dan komponen
lainnya.
Minyak pelumas dapat juga berfungsi sebagai sekat untuk mencegah
menerobosnya gas dari bagian ruang bakar ke bangian bak engkol, kemudian
minyak pelumas dapat memindahkan energi panas dari komponen-komponen
didalam mesin untuk dibuang pada udara didalam bak penampung minyak
(carter).
Disamping itu, dengan adanya minyak pelumas berarti dapat mencegah
terbentuknya karat didalam mesin dan produk-produk gas pembuangan akibat
penyalaan bahan bakar dapat diredam atau dikurangi.
1. Komponen-Komponen serta Fungsinya
1. SARINGAN KASAR – mencegah pompa dari kotoran kasar.
2. KARTER (OIL PAN) – sebagai tempat persediaan minyak pelumas.
3. POMPA OLI – menghisap dan menekan oli ke pemakai.
12. 4. KATUP PELEPAS – mencegah kelebihan tekanan oli.
5. SARINGAN – untuk menyaring oli sebelum melumasi komponen.
6. KATUP BY PASS – untuk menjamin pelumasan sewaktu saringan halus
tersumbat (sebagai saluran pintas oli ke pemakai).
7. SAKELAR TEKANAN – untuk mengaktifkan lampu control, jika
tekanan oli kurang
Sal
ur
an
tek
an
13. 2. Cara Kerja Sistem Pelumasan
Pompa oli bekerja berdasarkan putaran poros engkol.Pompa oli
melakukan hisapan oli dari oil pan dan saringan kasar pada bak oli. Oli yang
terhisap kemudian ditekan melalui sistem pengatur tekanan dan melalui filter
oli kemudian oli melumasi komponen-komponen mesin dan kembali ke bak
oli oleh gaya gravitasinya sendiri. Begitu seterusnya sirkulasi pelumasan
terjadi terus-menerus selama sistem pelumasan dapat bekerja dengan baik.
ALIRAN OLI PADA SISTEM PELUMASAN TEKANAN PENUH
14. 3. Jenis Kerusakkan dan Cara Perbaikanya
a. Mesin tidak dapat distarter, tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan
KEMUNGKINAN PENYEBAB
KERUSAKAN
PERBAIKANNYA
a. Minyak pelumas terlalu rendah
Ganti minyak pelumas dengan
minyak pelumas yang sesuai
b. Kerusakan komponen-
komponen pompa
Bongkar dan periksa komponen-
komponen pompa, ganti jika aus
c. Saringan oli tersumbat Ganti saringan oli
d. Katup pengatur tekanan oli
rusak
Bongkar katup pengatur tekanan
oli dan ganti jika rusak
e. Alat pengukur tekanan oli rusak
Buka sending unit&
hidupkan mesin, apabila oli
memancar berarti alat
pengontrol rusak
Periksa sistem pengontrol
tekanan oli, perbaiki/ganti
jika rusak
f. Minyak pelumas terlalu sedikit
Tambah minyak pelumas, sesuai
kebutuhan
g. Paking atau seal yang
berhubungan dengan saluran
minyak pelumas bocor
Ganti paking atau seal dengan
yang baik
b. Pada waktu mesin beroperasi, tekanan oli berkurang
KEMUNGKINAN PENYEBAB
KERUSAKAN
PERBAIKANNYA
a. Kekentalan minyak pelumas
berkurang, karena mesin terlalu
panas
Periksa mesin, setel sistem
pengapian dan perbaiki sistem
bahan bakar
b. Kerusakan pada bantalan Bongkar mesin dan perbaiki
c. Tutup pembuangan oli pada
carter oli bocor
Perbaiki tutup pembuangan oli
d. Seal pada poros engkol bocor Ganti seal poros engkol
15. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapat dari pembahasan mengenai ”Sistem
Pendinginan dan Pelumasan” di atas adalah :
1. Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya
temperatur mesin tetap dalam kondisi yang ideal.
2. Komponen-komponen yang terdapat pada sistem pendingin diantaranya water
jacket, selang karet, radiator, thermostat, pompa air, tutup radiator, dan
reservoir. Dari komponen tersebut di atas mempunyai fungsi dan tugas
masing-masing.
3. Sistem pendinginan berkerja saat mesin dalam keadaan dingin maupun mesin
dalam keadaan panas.
4. Kerusakan yang biasanya terjadi pada sistem pendinginan adalah thermostat
rusak, sistem pendinginan bocor, radiator tersumbat, inti radiator kotor, pompa
air rusak, dan tutup radiator bocor.
5. Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu
mesin agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, didalam
komponen mesin banyak sekali persinggungan dua logam yang saling
bergesekan oleh karena itu dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk
mendukung kinerjanya.
6. Komponen-komponen yang terdapat pada sistem pelumasan diantaranya
saringan kasar, karter, pompa oli, katup pelepas, saringan, katup by pass, dan
sakelar tekanan. Dari komponen tersebut di atas mempunyai fungsi dan tugas
masing-masing.
7. Sistem pelumasan bekerja secara terus menerus selama sistem pelumasan
dapat bekerja dengan baik. Pompa oli melakukan hisapan oli dari oil pan dan
saringan kasar pada bak oli. Oli yang terhisap kemudian ditekan melalui
sistem pengatur tekanan dan melalui filter oli kemudian oli melumasi
komponen-komponen mesin dan kembali ke bak oli oleh gaya gravitasinya
sendiri dan begitu seterusnya.
8. Kerusakan yang biasanya terjadi pada sistem pelumasan adalah mesin tidak
dapat distarter, tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan dan pada waktu
mesin beroperasi, tekanan oli berkurang.
16. B. Saran
Di harapkan untuk para pembaca supaya lebih mendalami mengenai
sistem pendinginan dan pelumasan dan agar mencari reverensi lain karena
otomotif itu sendiri sangat luas dan tidak bisa berpatokan pada satu
sumber saja. Oleh karena itu, kami berharap para pembaca mampu
memahami dan mengaplikasikannya untuk berbagi ilmu dengan orang lain.