Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Transformasi perpustakaan dalam mendukung Open Science dan Open Data
1. Transformasi Layanan
Perpustakaan Khusus
dalam mendukung
Open Science & Open Data
Rakornas Perpustakaan
Jakarta, 30 Maret 2022
Transformasi Perpustakaan untuk
Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional
Photo by Arif Riyanto on Unsplash
3. Sains itu sesungguhnya terbuka
Sains Terbuka adalah pleonasme,
karena sejatinya sains dari sejak
dulu memang terbuka.
(Juneman, 2020)
Photo by Gabrielle Claro on Unsplash
4. Open Science (Sains Terbuka)
(Wikipedia, OECD)
• Open Science (sains terbuka) adalah gerakan untuk
mewujudkan penelitian ilmiah (publikasi, data, sampel fisik dan
software) dan diseminasinya dapat diakses oleh seluruh level
masyarakat yang ingin tahu, baik amatir maupun professional.
• Open Science (sains terbuka) adalah pengetahuan transparan
dan dapat diakses, sehingga dapat dibagikan dan dikembangan
melalui jaringan kolaboratif, dengan memanfaatkan TIK dan
insentif lainnya.
• Jantung sains terbuka adalah membuka secara luas penelitian
ilmiah (publikasi, data, sampel fisik, software/code) untuk
dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut
✓ Open access riset
dan diseminasinya
✓ Transparan
✓ Berkualitas
✓ Sharing & Reusable
✓ Kolaboratif
✓ Platform digital
✓ Untuk semua
5. Lima Pilar Sains Terbuka
Open
Science
open scientific
knowledge
open scientific
infrastructures
open science
communication
open engagement
(societal actors)
open dialogue (with
other knowledge
systems)
UNESCO’s Recommendation on Open Science 2021
Final draft 13 Mei 2021, adopted 23 Nov 2021
Free access to:
scientific publications
open research data
open educational resources
open software/source code
open hardware
Core Values:
Quality Integrity
Collective Benefit
Equity and Fairness
Diversity and Inclusiveness
Guiding Principles:
Transparency, scrutiny, crique and reproducibility
Equality of opportunities
Responsibility, respect and accountability
Collaboration, participation and inclusion
Flexibility
Sustainability
6. Key Objectives & Areas
1) promoting a common understanding of Open Science, associated benefits
and challenges, as well as paths to Open Science;
2) developing an enabling policy environment for Open Science;
3) Investing in Open Science infrastructures and services;
4) Investing in human resources, education, digital literacy and capacity
building for Open Science
5) Fostering a culture of Open Science and aligning incentives for Open
Science
6) Promoting innovative approaches for Open Science at different stages of
the scientific process;
7) Promoting international and multistakeholders cooperation in the context
of Open Science and in view of reducing digital, technological and
knowledge gaps
UNESCO’s Recommendation on Open Science 2021
Final draft 13 Mei 2021, adopted 23 Nov 2021
7. Open Access Scientific Publication
Open Education Resources
FAIR/Open Data
Reproducible Research
Open Sw/Hw
8. Publikasi Ilmiah: before vs after
before:
hak cipta ke penerbit, akses
berbayar, kemajuan ilmiah lambat.
after:
deposit ke repositori, akses
terbuka, hak reuse public,
mempercepat kemajuan ilmiah
untuk kemanfaatan publik
Open Science adalah akselerator riset
9. Reproducibility & Reusability
Goals
Peng, R. D., Dominici, F., & Zeger, S. L. (2006).
Reproducible epidemiologic research. American journal
of epidemiology, 163(9), 783-789.
https://www.elsevier.com/connect/10-aspects-of-highly-effective-research-data
Terbuka, bukan hanya artikel publikasi,
tetapi juga data, source code (sw) dan
seluruh informasi terkait
→ replikasi penuh
https://geohackweek.github.io/reproducible-research/01-reproducible/
Open Science adalah akselerator riset
10. Open Science’s Elements
Open Science Elements (presentasi UNESCO pada 17 Februari 2021)
https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Open_science&oldid=1078804757
11. Respon Pemerintah
• Pemerintah RI melalui LIPI/BRIN berpartisipasi aktif sejak penyusunan
draft Rekomendasi UNESCO tentang Open Science
• Pemerintah via UU 11/2019 mendorong integrasi dan kolaborasi riset
nasional, deposit data primer dan hasil riset-inovasi untuk
perlindungan kekayaan intelektual dan efisiensi kegiatan riset-inovasi.
• Pemerintah membuka platform riset (SDM, infrastruktur dan jejaring)
sebagai contoh praktek baik di BRIN
• Pemerintah menyiapkan RPP terkait Wajib Serah dan Wajib Simpan
dan Etika Riset yang mendukung Open Science
• Pemerintah menyiapkan RPP terkait perlindungan Kekayaan
Intelektual Komunal
13. 14
Perpustakaan sebagai enabler OS
Perpustakaan telah menyesuaikan perannya
dan kini aktif dalam pelestarian, kurasi,
publikasi, dan diseminasi materi ilmiah digital,
baik dalam bentuk publikasi, data, maupun
konten terkait penelitian lainnya.
Perpustakaan dan repositori merupakan infrastruktur
fisik yang memungkinkan para ilmuwan untuk
berbagi penggunaan dan penggunaan kembali hasil
pekerjaan mereka, dan mereka sangat penting dalam
mewujudkan gerakan Sains Terbuka.
OECD 2015
Tidak harus fisik,
tetapi termasuk
digital
14. 15
Peran dan Layanan Perpustakaan
Advokasi dan meningkatkan kesadaran
Dukungan infrastruktur repositori: artikel
dan data
Kontribusi dalam pengembangan RDM
Pelatihan dan dukungan untuk peneliti
Open Science adalah akselerator riset
Perpustakaan adalah enabler terwujudnya Open Science
Pubikasi Open Access
Kode open source (sw, script)
Repositori pre-print
Peer review terbuka
Bibliografi kolaboratif
Sistem reputasi/metrik alternatif
Anotasi terbuka Repositori data terbuka (FAIR)
Laboratorium terbuka
Citizen science
RDM
Sumber daya pendidikan terbuka
Knowledge Management
Multilingual
Open hardware
…..
Metadata
…..
…..
…..
…..
16. BRIN penyedia platform sains terbuka
✓ Open Human Resources
✓ Open Network
✓ Open Infrastructures
✓ Laboratories
✓ Repository for
research data
✓ Hosting for Journals
✓ Computing/HPC
✓ …
17. Historical Timeline of Open Data Movement
at Indonesian Institute of Sciences
Digitizing Research
Record
~2000
ISJD, OA Digilib
Journal Repositories
2010
Digitalization
scientific
Journals and articles
2008 2012
RDIP: The First
Data Depository
2014
Revised initiative
of Research Data
Repo-Depo
failed!
2015
• Script for Scientific
Repo-Depo
• Starting research on
RDM
Note: repo-depo = repository-depository
2016
• Prototype of RIN
• LIPI Regulation of Repo-
Depo
• First Workshop of Open
Data and RDM (spec:
Big Data)
• SINTA
Starting with the Open Access
Movement in the early 2000s
2018
• Proposal for Ministry
Regulation of Scientific
Repo-Depo
• S&T Center for National
Scientific Repository
(RIN)
2019
• Launch RIN
• Launch National Law
11/2019: National System of
S&T → obligation to preserve
research data
2021
• Integration of national
research institutions
• Open Infrastructure and
Open Data
18. BRIN’s Open Facilities to support Open
Science movements (open for public)
RIN: Repositori Ilmiah Nasional (National Scientific Repository)
National repository for research data
7.136 dataset, 18.559 files, from about 700 research dataverses/groups.
rin.lipi.go.id
Mahameru – LIPI HPC
Supercomputing for Research
hpc.lipi.go.id
Rujukan (Home of Science Journals)
Free hosting for OJS: 347 journals.
rujukan.lipi.go.id
ELSA (Science Services Electronic)
Laboratories and other research services.
534 labs (equipments), 51 machines etc.
elsa.brin.go.id
RIN Arxiv
community-led digital archive for unpublished
preprints.
rinarxiv.lipi.go.id
20. Transformasi Perpustakaan (Riset)
Program layanan baru kepustakaan Kompetensi baru
RDM, layanan katalog data, preservasi dan
penelusuran riset data, pengelolaan dan pengolahan
riset data, valuasi riset data, cleaning data,
pengelolaan big data, …
Layanan katalog laboratorium, katalog dan preservasi
spesimen hayati (Pusat Data Kehati), ….
Manajemen talenta, pengelolaan pengetahuan, …
GLAM, …
RDM, DMP, Manager Data, Analis Data, Sains Data,
kurator data, preservasi riset data, klasifikasi dan tagging
riset data, pengelolaan repositori data, visualisasi data,
storytelling berbasis data, data mining, …
Pengembangan sistem reputasi/metrik alternatif, …
GLAM, …
digitasi & digitalisasi specimen hayati (2D, 3D, MRI …)
Perpustakaan adalah enabler terwujudnya Open Science.
Open Science adalah akselerator riset.
Pengembangan Kepustakaan dan Informasi BRIN 2021-2024
(dilaksanakan oleh Pusdatin, RMPI, Manajemen Talenta, Pusat-pusat Riset terkait)
21. Mendukung keterbukaan yang
lebih luas, tidak berpuas diri
dengan Open Access.
Mewujudkan Open Science, yaitu
riset yang reproducible, data FAIR,
Citizen Science, …
Menjamin akselerasi riset,
mencerdaskan kehidupan bangsa.
23. Referensi
[1] Wikipedia, “Open science,” Wikipedia. Mar. 23, 2022. Accessed: Mar. 28, 2022. [Online]. Available:
https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Open_science&oldid=1078804757
[2] R. D. Peng, F. Dominici, and S. L. Zeger, “Reproducible Epidemiologic Research,” American Journal of Epidemiology, vol.
163, no. 9, pp. 783–789, May 2006, doi: 10.1093/aje/kwj093.
[3] Paola Masuzzo, “Open Science: the Science of the Future,” Open Science: the Science of the Future.
https://www.fosteropenscience.eu/index.php/node/2768 (accessed Mar. 28, 2022).
[4] OECD, “Making Open Science a Reality,” OECD Science, Technology and Industry Policy Papers 25, Oct. 2015. doi:
10.1787/5jrs2f963zs1-en.
[5] Gema Bueno de la Fuente, “Libraries: roles and opportunities on Open Science,” Libraries: roles and opportunities on
Open Science. https://www.fosteropenscience.eu/content/libraries-roles-and-opportunities-open-science (accessed Mar.
28, 2022).
[6] P. Ayris and T. Ignat, “Defining the role of libraries in the Open Science landscape: a reflection on current European
practice,” Open Information Science, vol. 2, no. 1, Art. no. 1, Feb. 2018.
[*] Gambar dari: unsplash.com,