Tema :
“Hari Ini Telah Lahir Bagimu Juruselamat, Yaitu Kristus, Tuhan di Kota Daud” (Lukas 2:11)
Oleh: Ps Hendra Kasenda
Banyak orang menggugat mengapa kita merayakan hari lahir Yesus pada 25 Desember padahal tanggal itu bukan tanggal yang pasti tepat sesuai dengan hari kelahiran Yesus. Tapi bagi kita, orang Kristen tidak mengkultuskan tanggal 25 Desember melainkan memperingati Hari Kelahiran Yesus Kristus setiap hari. Karena ayat diatas jika dibaca kapan saja itu akan tetap berbunyi, “Hari ini…” Dengan demikian kapanpun hari natal atau kelahiran Yesus diperingati, seperti pada hari ini, akan tetap dibaca, “pada hari ini,” sehingga setiap saat Natal tetap selalu up to date.
Tahukah anda bahwa Natal itu berisi Kabar Bahagia kepada seluruh dunia. Mula-mula diberikan kepada Maria yang akan mengandung Yesus, Kepada Yusuf tunangan Maria, kepada para gembala, kepada para Orang Majus, dan juga Kepada Herodes. Saat ini kita akan memfokuskan membahas makna natal sebagai kabar bahagia yang datang kepada para Gembala dan kepada Orang Majus.
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Natal
1. Sembah & Puji DIA 1
“Hari Ini Telah Lahir Bagimu
Juruselamat, Yaitu Kristus, Tuhan di
Kota Daud”
(Lukas 2:11)
Oleh: Ps Hendra Kasenda
Banyak orang menggugat men-
gapa kita merayakan hari lahir Yesus pada
25 Desember padahal tanggal itu bukan
tanggal yang pasti tepat sesuai dengan
hari kelahiran Yesus. Tapi bagi kita, orang
Kristen tidak mengkultuskan tanggal
25 Desember melainkan memperingati
Hari Kelahiran Yesus Kristus setiap hari.
Karena ayat diatas jika dibaca kapan saja
itu akan tetap berbunyi, “Hari ini…” Den-
gan demikian kapanpun hari natal atau
kelahiran Yesus diperingati, seperti pada
hari ini, akan tetap dibaca, “pada hari ini,”
sehingga setiap saat Natal tetap selalu up
to date.
Tahukah anda bahwa Natal itu
berisi Kabar Bahagia kepada seluruh
dunia. Mula-mula diberikan kepada
Maria yang akan mengandung Yesus,
Kepada Yusuf tunangan Maria, kepada
para gembala, kepada para Orang Majus,
dan juga Kepada Herodes. Saat ini kita
akan memfokuskan membahas makna
natal sebagai kabar bahagia yang datang
kepada para Gembala dan kepada Orang
Majus.
1. Kabar Natal Kepada Para Gembala
Ayat Lukas 2:11 diatas adalah
penggalan kisah perjumpaan para gemba-
la yang sedang bekerja dengan malaikat
pada hari kelahiran YESUS. Mereka
kemudian datang melihat tempat Yesus
dilahirkan dan bertemu dengan Yesus dan
ibuNya. Mereka lalu pulang dan memuji
serta memuliakan ALLAH (Lukas 2:20)
Natal yang diperingati setiap ta-
hun, seharusnya membuat semua pekerja,
semua pegawai, semua karyawan, semua
2. 2 Makna Natal
staff, semua buruh, berjumpa dengan
Yesus. Bukan hanya berjumpa dengan po-
hon natal, lampu-lampu, makanan enak,
minuman enak, baju baru, tapi YESUS
yang adalah TUHAN dan Juruselamat.
Demikian juga dengan Natal yang kita
peringati hari ini, harusnya membuat kita
berjumpa dengan Yesus.
Apa tandanya jika kita sudah
berjumpa dengan Yesus pada saat natal?
Ada dua hal yaitu:
a. Adanya sukacita, yang terpancar dari
pujian dari mulut kita.
Bukannya umpatan, keluh kes-
ah, persungutan, perbantahan, makian,
ucapan negative, melainkan ucapan yang
memuliakan ALLAH seperti yang diung-
kapkan oleh para gembala. Ucapan yang
baik dan positif, ucapan penuh iman dan
keteladanan. Meskipun dalam keadaan
susah, sakit, menderita namun senantiasa
bersukacita dan tetap percaya. Meski-
pun ada di lembah baying-bayang maut
namun tetap memuji TUHAN. Tidak
mundur imannya tapi tetap berkata : “
Tuhan Yesus baik.” Selalu ada gita surga
dalam mulut kita.
Hai dunia gembiralah dan sambut
Rajamu
Dihatimu terimalah,
Selalu bersyukur, Selalu bersyukur
Selalu - Selalu bersyukur
b. Adanya damai sejahtera
Seperti yang diungkapkan oleh
para Malaikat, bahwa dengan kehad-
iran YESUS maka damai sejahtera ada
di bumi. Dalam Lukas 2:14, tertulis:
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi
di antara manusia yang berkenan kepa-
da-Nya.”
Berapa banyak kita semua yang
merayakan Natal dan masih memiliki
damai sejahtera? Banyak orang Kristen
saling berantem satu dengan yang lain
berebut harta dan warisan. Banyak kelu-
arga berantem baik antara suami dengan
istri maupun antara anak dan orang tua
meributkan hal-hal yang kecil. Gara-gara
uang kecil berantem sampai kampung
sebelah kedengaran. Gara-gara handuk
sampai tetangga harus terlibat menda-
maikan. Gara-gara kue natal berantem.
Gara-gara idenya tidak didengar panitia
natal jadi mundur dari organisasi atau
gereja. Hilang damai sejahteranya.
Seorang tokoh pernah berkata
pikiran kecil meributkan hal yang sepele,
pikiran sedang mempercakapkan aca-
ra-acara tapi pikiran besar mempercakap-
kan ide-ide brilian.
Kiranya setiap momen natal
membuat kita mempercakapkan ide-ide
besar tentang kemajuan rumah tangga,
tentang pelayanan gereja, tentang pekaba-
ran Injil, tentang memanusiakan sesama,
tentang membangun bangsa, tentang
memperjuangkan HAM, tentang mem-
perjuangkan keadilan, dan beragam ide
lainnya.
Jauhkanlah dari diri kita soal perbantah-
an sepele melainkan marilah kita menda-
hulukan damai sejahtera dalam diri kita.
Amsal 4:23 berkata: “Jagalah hatimu
dengan segala kewaspadaan karena dari
sana terpancar kehidupan.”
3. Sembah & Puji DIA 3
Gita surga bergema
Lahir Raja Mulia
Damai dan Sejahtera
Turun dalam dunia
Bangsa-bangsa bangkitlah
Dan bersoraklah semua
Permaklumkan Kabar Baik
Lahir Kristus sang AJAIB
Gita surga bergema
Lahir Raja Mulia
2. Kabar Natal Kepada Orang Majus
Ketika Natal tiba setiap tahun
apakah yang harus dilakukan orang Kris-
ten? Banyak hanya duduk makan bersa-
ma keluarga, atau bahkan berhura-hura.
Lalu apakah yang seharusnya dilakukan.
a. Natal harus membuat kita datang
menyembah Yesus.
Kisah lengkap Natal ada dalam
Matius 2:1-2 dikisahkan tentang para
orang Majus yang mengetahui hari kela-
hiran YESUS: “ Sesudah Yesus dilahirkan
di Betlehem di tanah Yudea pada zaman
raja Herodes, datanglah orang-orang
majus dari Timur ke Yerusalem dan ber-
tanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang
Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami
telah melihat bintang-Nya di Timur dan
kami datang untuk menyembah Dia.”
Orang Majus, melihat dari
perjalanan mereka yang jauh dari Timur,
lalu kenyataan bahwa mereka selamat
tiba di Yerusalem serta bermaksud datang
menyembah Raja maka tentulah mere-
ka bukan orang sembarangan. Apalagi
melihat persembahan yang mereka bawa
yakni emas, kemenyan dan mur. Ini bu-
kan benda sembarangan. Ini benda-ben-
da yang mahal harganya hingga hari ini.
Berapa banyak orang kaya atau-
pun sudah kaya yang masih datang kepa-
da Yesus? Dulu di kampong masih susah
setiap hari Ibadah. Setelah di kota dapat
pekerjaan bagus, hari Minggu malahan
main Golf, olahraga, acara dinas, peker-
jaan atau hal lainnya. Dulu Yesus di no-
morsatukan setelah terpilih Yesus tersisih.
Dulu Yesus diagungkan setelah terkenal
dan banyak uang Yesus dibuang.
Makanya tidak heran hidup
orang seperti ini pasti didera tidak ada
damai, tidak ada sukacita dan bahkan
penyakit. Masih untung kalau masih
punya pekerjaan dan ada banyak uang,
kalau sudah dipecat, dipenjara bahkan
mengalami penyakit panjang? Sungguh
memprihatinkan.
Marilah kita tidak main-main
dengan TUHAN sang Pencipta yang
datang ke dunia ini. Orang-orang kaya
dari Timur saja sudah datang menyem-
bah DIA, apalagi saya dan saudara.
Seberapa kaya kah kita sehingga kita
menolak sang RAJA yang lahir? Lihat-
lah persembahan mereka kepadaNYA :
EMAS. Bukan satu dua gram tapi berki-
lo-kilo. Belum lagi kemenyan dan mur.
Sudah berapa banyak kah persembahan
kita kepada sang RAJA. Berapa kayakah
kita dibandingkan para Majus ini yang
datang memberri persembahan dan
datang menyembahNya apalagi kita.
Hai mari berhimpun dan bersukaria
Turut semua ke Betlehem
4. 4 Makna Natal
Marilah pandang Tuhan bala Surga
Sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia
Hai Sang Raja
b. Natal adalah kesempatan untuk
bertobat.
Dalam Matius 2: 8 dkisahkan
bahkan Herodes pun ingin menyembah
YESUS. Meskipun sebenarnya itu adalah
tipu muslihatnya. Ia berkata, ““Pergi dan
selidikilah dengan seksama hal-hal men-
genai Anak itu dan segera sesudah kamu
menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku
supaya akupun datang menyembah Dia.”
Herodes memiliki niat jahat ke-
pada Yesus. Ia adalah orang yang iri hati
dan tidak mau disaingi. Makanya ia tega
membunuh setiap orang yang coba-coba
melawannya. Disatu pihak ia sangat par-
anoid dan pencemas kehilangan jabatan.
Maka tidak heran ia rela membunuh
anak-anaknya bahkan istrinya karena
takut tahtanya direbut mereka.
Kelahiran
Yesus harusnya
membuat Herodes
bertobat dari
dosa-dosanya.
Seharusnya Ia men-
yadari bahwa diatas
dia sebagai raja
masih ada raja lain.
Diatas langit masih
ada langit. Seha-
rusnya ia berhenti
berbuat dosa dan pergi mencari raja yang
baru lahir itu dan dating menyembahN-
ya. Tapi malahan ia tetap berbuat jahat
dengan merencanakan membunuh Para
Majus bahkan ia membunuh semua anak
dibawah umur dua tahun.
Kita harus ingat saat Natal
adalah kesempatan kita bertobat dari
dosa-dosa kita. Saat natal adalah saat
introspeksi diri. Kita harus masuk ke
malam perenungan panjang sudah berapa
banyak dosa yang kita buat, dan masuk
kepada masa rekomitmen lagi kepada Ye-
sus untuk membuang dosa dari diri kita.
Marilah di Natal ini kita melakukannya.
Jangan kita biarkan dosa masih bercokol
dalam diri kita.
Mari kita datang menyembah
Yesus, meminta Dia menghapuskan
dosa kita, dan kita bawa diri kita sebagai
persembahan dihadapanNya dalam doa
dan penyembahan.
Dia lahir untuk kami, Dia mati untuk
kami,
Dia bangkit bagi kami semua,
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami,
Dia Raja di atas s’gala Raja.
Dia itu Firman Allah yang turun ke
bumi,
Dia jadi sama dengan manusia,
Dia Yesus sobat kami, Dia Yesus Tuhan
kami,
Sang Penebus Jurus’lamat dunia.
Oleh: Ps Hendra Kasenda STh
www.gerejavictory.org
gerejavictory@gmail.com
Merry
Christmas