SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Baixar para ler offline
Harian Umum
Media Indonesia
@ MIdotcom

Pemasangan Iklan &
Customer Service: 021 5821303
No Bebas Pulsa: 08001990990
e-mail: cs@mediaindonesia.com
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks)
Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)

JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 / NO. 12002 / TAHUN XLV / 28 HALAMAN

Madrid Mulai Impikan Decima

Bertualang Mencari Batu di Jakarta

Jajanan Murah Perlu Diwaspadai

Tambahan dua gol membuat Ronaldo makin dekat
dengan rekor Messi dan Raul Gonzales sebagai
pemain tersubur di Liga Champions.

Galeri Jakarta Gems Center laksana museum
mini yang memajang berbagai koleksi batu yang
dilengkapi penjelasan nilai dan sejarahnya.

Biasakan memberi anak bekal berupa
makanan dan minuman sehat saat ia pergi
ke sekolah.

Sepak Bola, Hlm 21

Fokus Megapolitan, Hlm 22-23

Jajanan Anak, Hlm 7

Menantang
Pemerintahan Mendatang

ANTARA/IGGOY EL FITRA

BATAL MENDARAT: Pesawat komersial
bersiap terbang saat kabut asap menyelimuti
Bandara Internasional Minangkabau (BIM),
Padangpariaman, Sumatra Barat, kemarin.
PT Angkasa Pura II BIM menyatakan dua
pesawat dari dua maskapai berbeda batal
mendarat di bandara itu akibat kabut asap yang
menyebabkan jarak pandang di landasan hanya
sekitar 700 meter. Berita hlm 10

Kasus
Churchill
Preseden
Buruk
KALAHNYA pemerintah Indonesia dalam putusan sela tentang yurisdiksi di Arbitrase Internasional (International Center for Settlement
of Investment Disputes/ICSID) soal gugatan
Churchill Mining Plc menjadi preseden buruk
bagi iklim investasi di Indonesia.
Pasalnya, dengan putusan tersebut, ICSID
melanjutkan proses pemeriksaan gugatan
Churchill diproses pengadilan selanjutnya.
Artinya, Indonesia terancam membayar gugatan kerugian yang diklaim oleh Churchill
sekitar Rp12,3 triliun.
Kasus ini, menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi,
menjadi pelajaran mahal bagi ketidakpastian hukum investasi di Indonesia. Apalagi
sejak era otonomi daerah, tumpang tindih
peraturan antara pusat dan daerah semakin
mengkhawatirkan investor.
“Kepastian hukum di Indonesia tidak ada.
Jadi, bupati bisa sewenang-wenang mencabut
izin atau memberikan izin. Ketika akhirnya
dibawa ke Arbitrase Internasional, pemerintah pusat yang harus bayar,” ujar Sofjan ketika
dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Ia khawatir kasus ini akan berakhir seperti
kasus proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha, yakni PT Pertamina
kalah dan wajib membayar klaim Karaha
Bodas Co LLG (KBC) sebesar US$250 juta.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas
Indonesia Hikmahanto Juwana memandang
dalam proses yurisdiksi yang sedang berlangsung, pemerintah masih memiliki kesempatan
untuk melakukan pembatalan (annulment)
keputusan ICSID tersebut.
Ia mengusulkan pemerintah Indonesia
untuk memperbaiki perjanjian investasi bilateral dengan negara lain serta keluar dari ICSID. “Implikasinya tidak ada masalah. Kalau
pemerintah punya konfiden tinggi, investor
melihat market Indonesia memiliki potensi
besar. Yang mereka incar Indonesia,” kata
Hikmahanto yang dihubungi terpisah.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menegaskan pemerintah menyiapkan dua
langkah pascaputusan ICSID. Pertama, mengajukan gugatan untuk membatalkan gugatan
itu. “Atau kita ajak mereka untuk masuk ke
pokok perkara,” katanya. (Aim/Che/SY/X-9)
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui
e-mail: interupsi@mediaindonesia.com
Facebook: Harian Umum Media Indonesia
Twitter: @MIdotcom
Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com

KPK Tolak Ajakan
Pemerintah
Polri dan Mahkamah
Agung juga keberatan
dengan sejumlah pasal
di RUU KUHAP dan
KUHP.
RAJA EBEN LUBIS

I

BARAT pepatah, sekali layar
terkembang pantang surut ke
belakang. Itulah sikap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
menyikapi pembahasan RUU Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP).
Lembaga antirasywah itu menolak ajakan pemerintah untuk membahas revisi RUU itu. “Saya sudah
hafal cara kerja pemerintah di banyak sektor yang tidak sistematis,
kontradiktif antarkementerian
dan lembaga. Jadi usulan Menko
Polhukam bersifat tambal sulam,
menambah problem karena awal
soalnya pada tataran filsafat dan
ideologi yang tandus pada draf
akademis,” kata Wakil Ketua KPK
Busyro Muqoddas saat dihubungi
kemarin.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan Djoko Suyanto mengatakan RUU KUHAP dan KUHP masih
terbuka untuk usulan kajian.
“Saya sarankan kepada KPK,
ahli hukum, dan yang lain mari
kita rembuk bersama, bikin ka-

jian,” kata Djoko di Kompleks Istana
Presiden Jakarta, Rabu (26/2). Djoko
pun meminta KPK menyiapkan
daftar inventarisasi masalah (DIM)
RUU KUHAP dan KUHP.
Namun, KPK bergeming tidak
akan menyerahkan DIM. Busyro
memperingatkan pemerintah untuk tidak melanjutkan jalan gelap
melalui naskah akademik RUU.

“Usulan Menko Polhukam
menambah problem
karena awal soalnya
pada tataran filsafat dan
ideologi yang tandus.”
Busyro Muqoddas
Wakil Ketua KPK

Menurut dia, draf akademi RUU
KUHP dan KUHAP memiliki semangat melemahkan secara sistemis
lembaga-lembaga khusus negara,
seperti KPK, BNN, Komnas HAM,
PPATK, dan pengadilan tipikor.
“Berat hidup dalam kemunafikan
kekuasaan,” kata mantan Ketua
Komisi Yudisial ini.
RUU KUHAP dan KUHP diserahkan Kementerian Hukum dan HAM
kepada Komisi Hukum DPR pada 6
Maret 2013. Kedua rancangan regulasi tersebut masuk ke prioritas
Program Legislasi Nasional periode
2009-2014.

Keberatan
Selain KPK, lembaga penegak hukum lain, seperti Polri dan Mahkamah Agung, juga keberatan dengan

RUU yang kontroversial itu. Polisi
menganggap pasal penyelidikan
tetap perlu diadakan.
Kapolri Sutarman menyebutkan,
penyelidikan sebagai langkah awal
untuk membuktikan adanya laporan seseorang atau pihak.
“Kan laporan belum tentu benar.
Maka perlu adanya penyelidikan,”
katanya seusai Sidang Kabinet di
Kantor Presiden, kemarin.
Menurut dia, prinsip revisi kedua
UU itu untuk memperkuat dan menyelesaikan persoalan yang selama
ini tidak bisa diatasi dengan peraturan perundangan. “Jadi bukan
untuk kepentingan pihak tertentu,”
pungkasnya.
Secara terpisah, hakim agung
T Gayus Lumbuun menilai RUU
yang kini tengah dibahas di DPR itu
memberatkan hakim agung dalam
menentukan putusan. “Hakim kan
selalu bekerja lewat dua pertimbangan, yaitu keyakinan dan rasio
sesuai dengan undang-undang yang
mengatur,” ujarnya.
Hakim agung, sambungnya,
tidak terpaku dengan dakwaan
jaksa yang pengadilan negeri (PN)
putuskan. “Ketika PN memutuskan
(hukum) ringan, hakim agung bisa
memutuskan berat,” tuturnya.
Saat menanggapi sikap keras
KPK, ketua tim perumus RUU
KUHAP dan KUHP Andi Hamzah
merasa aneh. “Ini kan UU tentang
pidana umum, seperti pembunuhan, perampokan, dan lain-lain. Ini
tentang perlindungan hak asasi
sipil. Artinya, yang terkena dampak
ialah polisi dan jaksa, bukan KPK,”
ujarnya. (Kim/Che/X-5)

raja_eben@mediaindonesia.com

MANA yang lebih penting, mengalokasikan anggaran negara
untuk subsidi yang faktanya sebagian terbuang percuma
karena tidak produktif, atau memaksimalkan anggaran itu
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur
di seluruh pelosok negeri?
Jika pertanyaan itu diajukan kepada rezim pemerintah
saat ini, jawaban normatifnya mungkin akan seperti ini:
“Kami selalu komit menggenjot pembangunan infrastruktur, tetapi kami juga tidak mungkin menghapus subsidi
karena rakyat belum siap.”
Jawaban seperti itu terus dibuktikan dengan fakta bahwa
alokasi anggaran subsidi dari tahun ke tahun, bahkan
hingga di tahun terakhir pemerintah ini berkuasa, tetap
saja tinggi.
Sebenarnya tidak terlalu menjadi persoalan jika subsidi
itu lebih banyak diarahkan untuk membantu sektor-sektor
yang produktif, seperti subsidi pertanian, perikanan, kesehatan, atau pendidikan.
Namun, angka bicara lain.
Jika kita tengok APBN
2014, dari alokasi belanja subsidi yang mencapai
Jusuf Kalla menantang
Rp333,7 triliun, sebagian
besar diberikan untuk seksiapa pun pemimpin
tor energi, yakni Rp282,1
yang bakal terpilih pada
triliun. Adapun subsidi nonPemilu 2014 untuk
energi cuma Rp51,6 triliun.
berani menerobos
Lalu apa yang salah? Bukankah memberikan subbelenggu anggaran
sidi merupakan kewajiban
subsidi energi.
negara untuk memenuhi
hajat hidup orang banyak?
Silakan tanggapi
Bukankah rakyat cukup
Editorial ini melalui:
terbantu dengan adanya
www.metrotvnews.com
subsidi, malah mungkin
sudah termanjakan dengan
subsidi?
Itulah sejatinya belenggu sekaligus candu subsidi. Ia
bisa menjadi obat, tetapi pada saat yang lain ia juga bisa
memabukkan sekaligus merusak sendi-sendi perekonomian
negara. Semakin besar dosis subsidi yang dikucurkan, semakin sulit pula ekonomi Indonesia berdaulat.
Anggaran negara terus kedodoran karena harus menambal defisit akibat luar biasanya besaran subsidi di satu sisi,
dan di sisi yang lain infrastruktur kian compang-camping
karena pemerintah lebih suka membesarkan dana subsidi
ketimbang dana pembangunan infrastruktur.
Coba bandingkan besaran subsidi energi yang mencapai
Rp282,1 triliun itu dengan anggaran belanja infrastruktur tahun ini yang ‘hanya’ Rp198 triliun. Angka belanja
infrastruktur itu bahkan masih kalah dari nilai subsidi
bahan bakar minyak (BBM) yang jelas-jelas salah sasaran
dan hanya terbuang menjadi asap.
Menjadi tidak mengherankan bila besarnya subsidi energi
itu telah membuat infrastruktur mandek. Pembangunan
infrastruktur tidak berjalan dengan akselerasi seperti yang
diinginkan. Padahal, pembangunan infrastruktur dibutuhkan untuk menciptakan kelancaran aktivitas perekonomian
nasional.
Karena itu, dalam satu acara Economics Outlook di Jakarta, kemarin, Jusuf Kalla menantang siapa pun pemimpin
yang bakal terpilih pada Pemilu 2014 untuk berani menerobos belenggu anggaran subsidi energi tersebut.
Subsidi jelas dibutuhkan, tetapi bukan untuk orang-orang
yang tak patut menerimanya. Langkah tidak populis dengan
menghapus subsidi untuk pos-pos yang tidak produktif pada
akhirnya akan jauh lebih bermartabat ketimbang terus bermain dengan kebijakan-kebijakan yang tampaknya populis,
tetapi menyimpan bom waktu di dalamnya.

Barbeku dan
Alzheimer
JIKA Anda
penggemar berat hidangan
yang dipanggang atau barbeku, tidak
ada salahnya
untuk mengurangi atau
EBET
mengatur porsinya
secara tepat. Pasalnya, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa mengonsumsi produk hewani yang diproses
melalui pemanasan, seperti daging panggang, dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer dan diabetes.
Tim peneliti dari Icahn School of Medicine, New York,
AS, mengungkapkan bahwa daging olahan yang melalui
proses pemanasan mengandung kadar advanced glycation
endroproducts (AGEs) yang tinggi. Senyawa tersebut merupakan faktor yang memicu sejumlah penyakit degeneratif,
seperti diabetes dan alzheimer.
“Apalagi AGEs secara alami sudah ada dalam tubuh,”
ungkap tim peneliti yang memublikasikan temuan mereka
di jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences.
(Medical News Today/Hym/X-9)
SELEKTA

2

JUMAT, 28 FEBRUARI 2014

Pasar Nantikan Pemimpin
Berani Hapus Subsidi

MI/ROMMY PUJIANTO

KABAN DICECAR 38 PERTANYAAN: Mantan Menteri Kehutanan MS Kaban memenuhi panggilan KPK untuk bersaksi dalam kasus dugaan
korupsi pengajuan anggaran Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT), di Jakarta, kemarin. Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu dicecar
dengan 38 pertanyaan selama 6 jam.

SEJUMLAH ekonom sepakat mendesak pemerintahan
baru hasil Pemilu 2014 untuk
berani menghapuskan subsidi energi. Sebabnya, penghapusan subsidi dapat memperbaiki permasalahan fundamental ekonomi nasional.
Pengamat ekonomi dari
Universitas Indonesia Destry
Damayanti mengatakan terdapat sejumlah alasan mendasar untuk menghapus subsidi energi di Tanah Air.
Pertama, Indonesia bukan
negara yang kelebihan energi, terutama minyak.
“Jadi aneh jika kita masih
memberikan subsidi untuk
sesuatu yang kita sendiri
berkekurangan,” tutur Destry
yang juga menjabat Kepala
Ekonom Bank Mandiri, kemarin.
Kedua, pemberian subsidi
tidak mengajari masyarakat
untuk bersikap efisien dalam

memanfaatkan energi.
Ketiga, beban keuangan
pemerintah semakin berat
karena kebutuhan semakin
meningkat.
Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani
menggambarkan perlunya
menghapus subsidi energi karena tantangan makroekonomi justru semakin besar pada
2015 hingga 2017 jika dibandingkan dengan tahun ini.
Pertimbangannya, ujar
dia, terjadi pembalikan arus
modal dari negara-negara
emerging market, termasuk
Indonesia.
Guru besar ekonomi Unibraw Ahmad Erani Yustika
melihat masalah subsidi
energi tidaklah sesederhana
itu. Ada beberapa poin yang
perlu jadi perhatian pemerintah, salah satunya ialah
perumusan kebijakan.
“Pemerintah harus meru-

muskan politik subsidi nasional jangka panjang Indonesia. Jangan seperti selama
ini, ada debat soal subsidi
orang atau apa. Kalau misal
untuk pendidikan, itu apa
dan gimana rumusannya?
Apa untuk orang kaya atau
miskin?” ujar Ahmad.
Namun, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko berpendapat subsidi tidak mungkin
dihilangkan. Jika subdisi
dihilangkan, sama saja hal
itu dengan menghilangkan
peran negara.
“Subsidi ialah kewajiban
negara. Yang akan dilakukan
PDIP ialah mengalokasikan
subsidi tersebut pada bidang
dan sasaran yang tepat,” ujar
Budiman, saat dihubungi.
Selama alokasinya tepat,
subsidi justru dianggap
mampu mengatasi berbagai
persoalan yang ada. (Wes/
Vei/*/X-9)

Kaban Disebut Kerap
Bertemu Anggoro
KPK terus menyelisik dugaan keterlibatan
mantan Menhut MS Kaban dalam kasus
dugaan korupsi pada proyek Sistem
Komunikasi Radio Terpadu.
RAJA EBEN LUBIS

M

uhammad Yusuf,
mantan sopir MS
Kaban, mengaku
sering mengantar
sang majikan untuk bertemu
dengan Anggoro Widjojo, pemilik PT Masaro Radiokom, dalam
setiap pertemuan.
Yusuf kembali diperiksa
Komisi Pemberantasan Korupsi
sebagai saksi terkait dugaan
tindak pidana korupsi pengadaan anggaran pada proyek
Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT).
“Ya, saya sering mengantar
bapak ketemu dengan Anggoro,” kata Yusuf seusai diperiksa selama 5 jam di Gedung
KPK, Jakarta, kemarin.
Yusuf yang mulai diperiksa

KPK pukul 10.00 WIB keluar
dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 15.00. Ia ditemani
seorang rekannya yang ikut dalam pemeriksaan. Seusai menjalani pemeriksaan, Yusuf keluar tanpa dikenali wartawan.
Ia mengaku ditanyai penyidik
KPK dan menjawab tidak lebih dari 10 pertanyaan terkait
pengadaan proyek SKRT.
Di sisi lain, mantan Menteri
Kehutanan MS Kaban mengaku
dicecar hampir 33 pertanyaan
saat diperiksa sebagai saksi
dalam kasus dugaan tindak
pidana korupsi pengajuan
anggaran SKRT 2007 dengan
tersangka pemilik PT Masaro
Radiokom Anggoro Widjojo.
“Pertama soal proses anggaran SKRT, kemudian proses
informasi tentang Anggoro

memberi uang kepada sekjen
saya dan tentang laporan itu,”
kata Kaban.
Kaban tiba di Gedung KPK
sekitar pukul 10.30 dan selesai
diperiksa sekitar pukul 16.00.
Mengenai pencekalan sopirnya
yang juga sering diperiksa karena diduga memiliki informasi
penting, Kaban mengatakan itu
hal wajar untuk keterangan di
persidangan. Saat ditanya apakah ia dikonfrontasi dengan
Yusuf, Kaban menjawab, “Dia
kan sopir saya, ke mana ada
saya, ada dia.”
Namun, Kaban membantah keterangan di pengadilan
bahwa ia, melalui Sekretariat
Jenderal Kementerian Kehutanan, menerima uang dari
Anggoro terkait dengan proyek
SKRT.
Kaban mengaku tidak ada
laporan yang menyebutkan
bahwa Sekjen Kementerian
Kehutanan menerima sejumlah uang dari Anggoro terkait
proyek tersebut, sekalipun itu
disebut dalam perkara di per-

sidangan.
“Tentang laporan itu sebagaimana di pengadilan, saya
tidak pernah mendapat laporan
(uang ke sekjen) itu. Saya kira
itu yang paling penting” kata
Kaban.
Dugaan keterlibatan MS Kaban dalam pusaran pengadaan
anggaran proyek SKRT muncul
setelah Anggoro ditangkap KPK
beberapa waktu lalu di China.
Anggoro diduga memengaruhi
anggota Komisi IV DPR RI yang
membidangi kehutanan untuk
mengeluarkan surat rekomendasi meneruskan proyek yang
ditandatangani Menteri Kehutanan saat itu, MS Kaban.
Sebelumnya, KPK mengumumkan pencekalan atas Kaban dan Yusuf. Juru bicara KPK
Johan Budi mengaku pencekalan Kaban dan Yusuf untuk
mempermudah penyiidikan
kasus tindak pidana korupsi
SKRT dengan tersangka Anggodo Widjojo. (*/X-6)

eben@mediaindonesia.com

Aktivitas Meningkat
Status Marapi Waspada
AKTIVITAS Gunung Marapi
yang terletak di Kabupaten
Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, kembali meningkat
sejak Rabu (26/2). Peningkatan ditandai dengan erupsi
sebanyak dua kali pada Rabu
dan tiga kali, kemarin.
“Letusan yang agak besar
terjadi pada pukul 16.15 kemarin (Rabu). Berdasarkan
pengamatan seismik kegempaan pada alat pemantauan,
amplitudo erupsi tersebut
di atas 30 milimeter, dengan
durasi 75 detik,” kata Kepala
Pos Pengamatan Gunung Api
Marapi, Warseno.
Biasanya, menurut Warseno, amplitudo erupsi hanya
20 milimeter dan durasi letusan di bawah 60 detik. “Bisa
dikatakan kualitasnya sedikit
meningkat,” imbuhnya.
Namun, walau terjadi pe-

ningkatan kualitas erupsi,
secara kuantitas, aktivitas
Marapi malah turun. “Pada
Desember 22 letusan, Januari
57 letusan, sedangkan Februari hingga hari ini (kemarin)
baru 8 kali letusan.”
Menurut Warseno, pihaknya belum menaikkan status
Marapi dengan peningkatan
kualitas letusan itu. “Yang
jelas, kita laporkan semua ke
kantor pusat soal Marapi.”
Kepala Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi
Surono memperingatkan masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi untuk meningkatkan kewaspadaan atas
aktivitas vulkanologis gunung
api itu. PVMBG, lanjut Surono,
telah merilis status waspada
Gunung Marapi bahkan sejak
3 Agustus 2011.
“Memang ada aktivitas vul-

kanologis terdeteksi sejak
tiga tahun silam di Gunung
Marapi, tetapi erupsi terpantau baru terjadi pada 26 Februari 2014, pukul 16.15 WIB,”
tutur Surono, kemarin.
Kepala Pusat Data dan
Informasi Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Gunung Marapi
mengeluarkan abu vulkanis
pada 16.15 WIB. Namun,
kabut dan cuaca berawan
menghalangi pantauan arah
abu vulkanis.
“Gunung setinggi 2.800 m
di atas permukaan laut ini
mengeluarkan abu selama 38
detik,” ungkapnya, kemarin.
Zona aman pun sudah
ditetapkan dan warga dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak gunung.
(HR/Vei/YA/X-6)
TIPIKOR

JUMAT, 28 FEBRUARI 2014

3

Nisa Dituntut
7,5 Tahun
Karena dinilai tidak jujur dalam persidangan,
seorang perantara kasus suap bisa dituntut berat.
ABDUS SYUKUR

T

U N T U TA N j a k s a
penuntut umum
dari Komisi Pemberantasan Korupsi
atas Chairun Nisa dalam
kasus suap pemilu kada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, lebih berat
ketimbang tuntutan yang
disampaikan kepada kedua
terdakwa, Hambit Bintih
dan Cornelius Nalau Antun.
Tuntutan terhadap para terdakwa tersebut disampaikan
dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor) Jakarta, kemarin.
Dalam tuntutan jaksa,
Chairun Nisa, anggota Fraksi
Golkar DPR RI, dituntut 7
tahun 6 bulan penjara dan
denda sebesar Rp500 juta
atau subsider kurung an 6
bulan kurungan. Sebaliknya,
Hambit Bintih, Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Cornelis Nalau
Antun, komisaris PT Berkala
Maju, masing-masing dituntut enam tahun penjara
dan denda Rp200 juta atau
subsidar kurungan 3 bulan
penjara. Keduanya dianggap
terbukti sah bersalah dan
secara meyakinkan telah
bersamaa-sama memberi
atau menjanjikan sesuatu
kepada seseorang penyelenggara negara untuk memengaruhi keputusan atas sengketa pemilu kada Kabupaten
Gunung Mas.
Lebih beratnya tuntutan

yang diberikan jaksa KPK
kepada Chairun Nisa tersebut
tampak dari pertimbangan
yang dibacakan. “Perbuatan
terdakwa dilakukan saat
negara giat-giatnya melakukan pemberantasan korupsi.
Terdakwa berperan aktif
melakukan pendekatan kepada M Akil Mochtar (Ketua
Mahkamah Konstitusi, waktu
itu) untuk memengaruhi
pengambilan keputusan dalam persidangan di MK,”
terang jaksa Pulung Rinandoro.
Dalam tuntutan jaksa atas
terdakwa Hambit Bintih dan
Cornelis Nalau Antun, kedua
terdakwa tidak seberapa
aktif. Selain itu, jaksa mempertimbangkan faktor yang
meringankan, yakni terdakwa Hambit Bintih dan Nalau
Antun, dinilai jujur dalam
memberikan keterangan selama dalam persidangan.
“Keduanya belum pernah
dihukum dan bersikap jujur
selama persidangan serta
mengakui dan menyesali
perbuatannya,” ujar jaksa
lainnya, Elly Kusumastuti.
Dari catatan Media Indonesia, dalam persidangan
Chairun Nisa sering kali membantah atas bukti yang ditunjukkan para jaksa, seperti
SMS kepada Akil Mochtar
untuk kasus sengketa pemilu
kada lainnya. Malahan Nisa
membantahnya seperti suap
agar Akil Mochtar membagi
dengan dirinya sebagai candaan.

Perantara
Dijelaskan, penyuapan diawali pada 19 September 2013,
saat Chairun Nisa diminta Hambit Bintih menghubungkan ke
Akil melalui SMS. Hambit Bintih sendiri pada 20 September
menemui Akil dan disanggupi
untuk membantunya dengan
perantara Chairun Nisa.
Kemudian, Hambit bersama Cornelis Nalau dan
Chairun Nisa bertemu untuk
memenuhi permintaan Akil
berupa uang sebesar Rp3
miliar dalam bentuk dolar.
Atas permintaaan itu, Hambit
meminta Cornelis menyediakannya. Pada 2 Oktober
2013, di rumah dinas Ketua
MK Jl Widya Candra III No
7, Jakarta Selatan, uang diserahkan berupa Sin$ 294.050,
US$22.000, dan Rp 766.000
atau seluruhnya setara Rp3
miliar serta Rp75 juta.
Saat itulah, Chairun Nisa
dan Cornelis, di teras rumah
Akil untuk mengantarkan
uang, ditangkap petugas KPK.
Cornelis kedapatan membawa
empat amplop berisi uang.
“Perbuatan kedua terdakwa
merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 13 UU
Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHPidana,” kata
jaksa Sigit Waseso. (P-2)

abdus
@mediaindonesia.com

MI/SUSANTO

MENCARI FIGUR YANG PANTAS: Calon hakim konstitusi Dimyati Natakusumah (kiri) bersama Wakil
Ketua Komisi III Almuzzammil Yusuf berbicara dalam Dialektika Demokrasi di Jakarta, kemarin.
Diskusi membahas pro-kontra pemilihan dan pencarian figur yang pantas sebagai hakim konstitusi.

Tokoh Koruptif, Pemberantasan
Korupsi makin Berat
PEMBERANTASAN korupsi di
Indonesia dirasakan semakin
berat saat banyak figur publik termasuk penyelenggara
negara terpapar dan terbelit
beragam kasus korupsi. Tidak itu saja, tokoh panutan,
bahkan yang menyandang
simbol agama, justru masuk
pusaran korupsi.
Penyesalan atas semakin
terkuaknya perilaku koruptif penyelenggara negara,
seperti anggota DPR dalam
kasus SKK Migas dan lainnya
itu disampaikan juga oleh
akademisi dan budayawan.
“Ini yang membuat masyarakat bingung,” kata sosiolog
dari Universitas Indonesia
Imam B Prasodjo saat acara
diskusi bertema Menguak tabir korupsi menjelang pemilu
2014 dan antisipasi korupsi
pascapemilu di Jakarta.
Menurut Imam, sistem di
kementerian/lembaga tidak
akan bisa diperbaiki jika tidak melibatkan pihak luar.

Untuk memecah sistem, imbuhnya, memang harus ada
injeksi dari luar. Langkah itu
pasti menimbulkan gejolak,
tetapi harus dilakukan. Jika
tidak, sistem yang bobrok
akan terus bertahan.
Selain itu, Imam mengatakan pemerintah harus mau
mengurai perjalanan pengajuan anggaran dari mulai
perencanaan hingga pencairan karena terdapat bibitbibit korupsi berkembang
biak. “Korupsi sistemis jauh
lebih berbahaya daripada by
greed (karena keserakahan)
dan by need (karena kebutuhan),” katanya.
Peneliti dari Bappenas Diani Sadia Widia mengakui
bahwa pemerintah belum
sepenuhnya bisa membenahi
sistem antikorupsi di kementerian/lembaga, terutama di
lembaga penegak hukum.
Terkait dengan terungkapnya anggota DPR yang
meminta tunjangan hari raya

(THR) dalam kasus SKK Migas,
budayawan Mudji Sutrisno
mengingatkan masyarakat
terutama para pemilih muda
untuk tidak memilih kembali
calon anggota legislatif dan
partai politik yang terindikasi
korupsi. Hal itu untuk mencegah agar praktik suap dan
minta THR yang dilakukan
anggota DPR saat ini tidak
terulang lagi.
Secara terpisah, Ketua
Komisi VII Sutan Bhatoegana
(F-Demokrat) yang dicekal
KPK terkait kasus SKK Migas,
kemarin, enggan berkomentar saat ditanyai tentang
kesaksian mantan Kepala
Biro Keuangan Kementerian
ESDM Didi Dwi Sutrisnohadi
yang menyebut aliran dana
kepada dirinya dan 43 anggota DPR RI Komisi VII.
“Kalau soal itu, saya gak
mau komentar. Sudah overdosis. Enggak mau komen
tar saya,” cetus Sutan sambil
berlalu. (Wta/*/P-2)

MI/ROMMY PUJIANTO

EKSEPSI AKIL MOCHTAR: Terdakwa kasus dugaan suap sengketa pemilu kada di Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar menjalani sidang
lanjutan dengan agenda pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Dalam sengketa pemilu kada Provinsi Banten, Akil
didakwa menerima uang sebesar Rp7,5 miliar dari Tubagus Chaeri Wardana.

Eksepsi Akil Seret Mahfud di Pemilu Banten
NAMA mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud
MD disebut-sebut dalam eksepsi Akil Mochtar dalam
persidangan dugaan kasus
suap sengketa pemilu kada
Banten. Dalam persidangan
yang digelar di Pengadilan
Tipikor Jakarta, kemarin,
Akil yang juga mantan Ketua
MK (setelah kepemimpinan
Mahfud MD) menyampaikan bahwa Mahfud MD yang
menjadi Ketua Panel Pemilu
Kada Banten yang hasilnya
juga dianggap bermasalah.
“Saya bukan ketua ataupun
anggota panel hakim konstitusi yang memeriksa dan

mengadili perkara dimaksud,
melainkan Saudara Mahfud
MD,” kata Akil.
Dalam dakwaan jaksa disebutkan, atas adanya permohonan keberatan hasil pemilu
kada Banten, Akil Mochtar
sebagai terdakwa menerima
sejumlah uang dari Tubagus
Chaeri Wardana (Wawan).
Padahal, Akil merasa tidak
menjadi ketua ataupun anggota panel hakim dalam penanganan sengketa pemilu
kada tersebut.
“Justru penuntut umum dengan sengaja tidak berani menyebutkan bahwa ketua panel
yang memeriksa ialah Mah-

fud MD. Ada apa gerangan?”
tanya Akil dalam eksepsinya.
Dalam sengketa pemilu kada
Provinsi Banten, Akil didakwa
menerima uang sebesar Rp7,5
miliar dari Wawan.
Seusai persidangan, Akil
mempersilakan wartawan untuk bertanya kepada Mahfud
MD tentang masalah pemilu
kada Banten. “Tanya Mahfud,
dia ketua MK-nya. Saya yang
tidak menjadi ketua atau tim
panel dianggap terima suap.
Tanya sana, dia merasa apa
tidak?” pungkas Akil.
Pernyataan Akil ini sepertinya sebagai balasan atas
pernyataan Mahfud MD ke

publik sebelumnya. Dalam
suatu kesempatan di Batam,
misalnya, Mahfud mengatakan tidak ada satu pun hakim
MK yang menangani perkara
sengketa pemilu kada Banten
menerima suap dan hasil putusan MK pun murni. Bahkan
Mahfud berani mengatakan
bahwa suap dari Wawan diterima oleh Akil Mochtar sebagai
perantara.
S a a t d i ko n f i r m a s i t a d i
malam Mahfud mengatakan
eksepsi yang disampaikan Akil
di persidangan justru menunjukkan dia bermain sendiri dalam kasus Pemilu Kada Banten.
(AB/Mad/P-2)
INDONESIA MEMILIH

4

JUMAT, 28 FEBRUARI 2014

10 KPUD belum Rilis
Dana Kampanye
SEBANYAK 10 KPU provinsi
hingga kemarin belum mengumumkan laporan dana kampanye tahap pertama dari
parpol peserta Pemilu 2014.
Padahal, laporan terkait sumbangan bagi parpol itu telah
diserahkan sejak 27 Desember
2013. Dari kesepuluh KPU
provinsi tersebut, enam di
antaranya ternyata belum
memiliki situs web dan empat
KPU memang belum mengumumkannya.
“Untuk memenuhi asas keterbukan dan transparansi,
KPU provinsi harus mengumumkan laporan penerimaan tersebut sehingga masyarakat percaya bahwa KPU
benar-benar menyelenggarakan pemilu secara jujur dan
adil,” kata komisioner KPU Ida
Budhiarti di Jakarta, kemarin.
Enam KPU yang belum memiliki situs yakni KPU Jambi,
Sumatra Selatan, Kepulauan
Riau, Sulawesi Selatan, Papua,
dan Papua Barat.

Adapun empat KPU yang sudah memiliki situs daring tapi
belum mengumumkan,yakni
KPU Bangka-Belitung, Bali, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
Sementara itu, penyerahan
laporan dana kampanye tahap
dua, yakni laporan dana awal
parpol peserta pemilu, paling
lambat diserahkan 2 Maret
2014 pukul 18.00 WIB atau
disesuaikan dengan waktu
setempat. “Tidak harus hingga
larut malam atau pukul 24.00
karena KPU sudah melakukan
asistensi kepada parpol dalam penyusunan laporan. Kita
batasi hingga pukul 18.00 saja,”
jelas Ida.
Penyetoran laporan dana
kampanye parpol akan dilakukan sesuai tingkatan. Laporan
pengurus parpol tingkat pusat
diserahkan ke KPU. Pengurus
parpol provinsi diserahkan
ke KPU provinsi, dan pengurus parpol kabupaten/kota di
serahkan ke KPU kabupaten/
kota. (AB/P-3)

ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

EVAKUASI PENGUNJUK RASA: Sejumlah anggota Satbrimob Polda Jawa Timur mengevakuasi pengunjuk rasa yang terluka dalam simulasi pengamanan pemilu di depan
Kantor Gubernur Jawa Timur, di Surabaya, kemarin. Simulasi digelar sebagai persiapan menjelang pemilu legislatif pada 9 April 2014.

Pengangkatan Honorer K2 Jangan Diskriminatif
DALAM rangka mewujudkan
tata kelola pemerintah yang
baik (good governance), pemerintah berupaya merealisasikan pelaksanaan reformasi
birokrasi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN). “Hal itu sebagai
upaya membangun aparatur
negara yang lebih berdaya
guna dalam mengemban tugas
pemerintahan, pembangunan
nasional, serta pelayanan
masyarakat,” jelas Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Menteri PAN dan Rebiro)
Azwar Abubakar dalam Rapat
Koordinasi Nasional Aparatur
Sipil Negara Tahun 2014, di
Jakarta, kemarin.
Berkenaan dengan itu, katanya, pemerintah fokus pada

tiga poin, yaitu rekrutmen
calon pegawai negeri sipil
(CPNS) yang adil dan bebas
KKN, promosi terbuka, dan
e-government. Azwar mengakui rekrutmen CPNS 2013
belum memenuhi ekspektasi
masyarakat. Oleh karena itu,
perlu pemahaman dan dukungan masyarakat agar sistem seleksi ke depan lebih
transparan, akuntabel, dan
bebas KKN.
Hadir mendampingi Menteri PAN dan Rebiro dalam
rapat itu, Deputi Sumber Daya
Manusia Aparatur Setiawan
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Eko Sutrisno. Rapat
tersebut diikuti oleh gubernur, bupati, dan wali kota
se-Indonesia.
Suasana rapat sempat ricuh
saat sesi tanya jawab. Semua

peserta yang hadir berebut
untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan
keluhan kepada Menteri PAN
dan Rebiro. “Sebentar Pak, semua kebagian,” ujar moderator menanggapi permintaan
para peserta rapat.
Sebagian besar keluhan peserta rapat terkait dengan polemik tenaga honoer kategori
dua (K2). Mereka berharap
pemerintah menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Salah seorang bupati asal
Aceh menilai penyelesaian
tenaga honorer K2 oleh pemerintah tidak adil. “Mengapa yang lulus K2 adalah
orang-orang yang bekerja di
perkotaan dan masih muda?
Padahal, di daerah banyak pegawai yang sudah mengabdi
puluhan tahun, tetapi tidak

lulus,” keluhnya.
Saat menanggapi hal itu, Azwar menyatakan ada tahapan
dalam proses pengangkatan
tenaga honorer K2. Pertama,
terhadap K2 yang sudah dinyatakan lulus akan dilakukan
pemberkasan oleh bupati/wali
kota, tentunya dengan verifikasi. Kedua, terhadap tenaga
K2 yang belum diangkat, bupati, wali kota, dan gubernur
diminta untuk memperbaiki
honor mereka. “Jangan dibayar sebesar Rp200 ribu.”
Ketiga, Kementerian PAN
dan Rebiro akan mencarikan
formasi untuk CPNS agar permasalahan K2 bisa diselesaikan
secara bertahap. “Tapi, intinya
pengangkatan K2 harus dilihat
dari segi kemampuan, kebutuhan, dan kemampuan anggaran,” jelas Azwar. (*/P-3)

Ahli Pemohon Nilai UU Ormas Beraroma Orba
MATERI Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan
(Ormas) dinilai sarat dengan
nuansa pengekangan seperti
yang terjadi pada era Orde
Baru. Pelaksanaan UU tersebut mengebiri kebebasan
berserikat dan berkumpul
masyarakat Indonesia.
Pandangan tersebut dilontarkan Direktur Eksekutif
Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Sri
Budi Eko Wardani selaku ahli
yang dihadirkan pemohon dalam sidang lanjutan uji materi
UU Ormas di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, kemarin.
Uji materi UU itu diajukan oleh Koalisi Kebebasan
Berserikat (KKB) yang merupakan gabungan sejumlah
organisasi kemasyarakatan.
Mereka menggugat UU tersebut karena pembentukan
ormas harus terdaftar dengan struktur yang jelas dan
mempunyai AD/ART. Mereka
menilai ketentuan tersebut
bertentangan dengan Pasal
28 UUD 1945 yang menjamin
kebebasan berserikat dan
berkumpul.
Menurut Sri Budi Eko Wardani, peran kelompok masyarakat sipil tidak bisa diabaikan dalam proses perubahan
politik ke arah yang lebih
demokratis. ”Setelah Pemilu
2009, kelompok masyarakat
sipil tentu memiliki berbagai
fungsi, salah satunya sebagai kontrol terhadap otoritas
politik yang selama Orde
Baru tidak bisa dilakukan,”
jelasnya.
Ia menilai pembuat UU
itu tidak melihat keragaman

MI/PANCA SYURKANI

PENDAPAT AHLI: Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva (kiri) dan Harjono mendengarkan

Calon Kepala Daerah
Diuji Publik 6 Bulan
Uji publik dilakukan
tim panel, tetapi
penentuan akhir
tetap menjadi
kewenangan parpol.
ASTRI NOVARIA

K

OMISI II DPR mengusulkan uji publik
untuk bakal calon
kepala daerah yang
hendak mencalonkan diri
menjadi kepala daerah. Meskipun mekanisme pemilihan
hingga kini masih menjadi
perdebatan, apakah dipilih
oleh DPRD atau langsung oleh
rakyat, perihal uji publik itu
sudah disepakati seluruh fraksi di Komisi II.
“Kita ingin outcome yang
dihasilkan dapat melahirkan
pemimpin di daerah yang
betul-betul memiliki integritas dan kompetensi yang
tinggi dalam menjalankan
fungsi pemerintahan untuk
menyejahterakan rakyat.
Juga untuk menghindari kesewenang-wenangan hak
yang tiba-tiba muncul menjadi seorang calon tanpa punya kompetensi yang jelas.
Kita sepakat untuk melakukan
uji publik,” kata Ketua Komisi
II DPR Agun Gunandjar Sudarsa, di kompleks parlemen,
Jakarta, kemarin.
Ia menjelaskan uji publik
akan berlangsung selama

enam bulan setelah partai politik menyodorkan nama bakal
calon kepala daerah kepada
KPU setempat. Nama-nama
tersebut selanjutnya akan
di umumkan secara terbuka
untuk memperoleh tanggapan
publik, baik mengenai integritas maupun kompetensi.
Bakal calon yang mengikuti
uji publik, imbuh Agun, kelak
akan mendapatkan sertifikat
uji publik yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi
partai politik, apakah akan
mengusung calon tersebut
atau tidak.
“Setelah menerima masukan, akan ada klarifikasi dalam
bentuk panel yang terdiri dari
lima orang, yakni 1 anggota
KPU, 2 tokoh masyarakat, dan
2 akademisi. Tim panel akan
memanggil seluruh bakal
calon dalam sidang pleno terbuka untuk mengklarifi kasi
tentang temuan masyarakat
soal integritas ataupun kompetensi mereka,” paparnya.

Bukan barter
Menurut Agun, opsi uji publik merupakan yang terbaik
daripada DPR memaksa aturan
terkait politik dinasti dengan
melarang seseorang untuk
mencalonkan diri. Namun,
Agung menampik pilihan itu
sebagai barter pasal soal dinasti dengan ketentuan baru
mengenai uji publik.
Ia berpendapat hak setiap
orang untuk mencalonkan

diri menjadi kepala daerah.
Yang menjadi kekhawatiran
sebenarnya soal orang-orang
yang tidak kompeten atau dari
unsur petahana.
“Menurut kami, rumusan ini
tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak potensial diganggu di MK. Yang terpenting
outcome-nya dapat dijamin
baik. Kita tidak bisa melanggar
hak seseorang untuk mencalonkan diri. Yang kita larang
yang tidak punya kompetensi,
hanya karena ada hubungan
darah lalu maju. Ini yang jadi
problem. Maka itu, perlu uji
publik,” tegas politikus Golkar
itu.
Tim panel yang melakukan
uji publik, lanjut dia, tidak berwenang memutuskan apakah
bakal calon tersebut lolos atau
tidak. Peserta uji publik selama
enam bulan itu hanya memperoleh sertifikat sehingga
publik sudah mengetahui integritas dan kompetensi setiap
bakal calon.
“Selanjutnya, silakan partai politik apakah akan tetap
nekat mendorong orang yang
diusungnya atau tidak. Karena kalau tim panel kita beri
kewenangan untuk memutus
nanti jadi mahal lagi, malah
terjadi sogok-menyogok. Selain itu, uji publik ini dilakukan bagi yang dipilih DPRD
atau langsung,” tuturnya.
(P-3)

astri@mediaindonesia.com

saksi ahli, Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila Ade Saptomo, dalam sidang pengujian
Undang-Undang No 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, di Gedung MK, Jakarta, kemarin.
masyarakat sipil pada tingkat
yang lebih kecil. “Menurut
saya, pembuat kebijakan tidak
memahami keragaman masyarakat sipil yang sebetulnya
bisa tumbuh dari komunitas
yang kecil hingga tingkat masyarakat desa,” ujarnya.
Dia menambahkan, ormas tidak selalu terlembaga,
berjenjang, dan mempunyai
kepengurusan secara struktural dari tingkat nasional
hingga desa, serta mempunyai
AD/ART. ”Tidak selalu terlembaga, berjenjang, dan mempunyai AD/ART,” papar Sri.
Langkungan masyarakat
sipil, kata dia, tidak perlu diatur secara ketat agar bisa otonom, partisipatif, dan berkontribusi pada perubahan.
Senada dengan Sri, komisioner Komnas HAM Roichatul
Aswidah, juga sebagai ahli
pemohon, mengatakan peng-

aturan dalam UU Ormas telah
mempersempit pelaksanaan
hak, kebebasan berserikat,
dan berorganisasi.
Mestinya, menurut dia,
kebebasan tersebut diberi
peluang dan ruang yang luas
untuk tumbuh dalam bentuk
apa pun tanpa pembatasan
yang bersifat prosedural dan
administratif. ”Undang-Undang itu (Ormas) berpotensi
menjadi alat kontrol negara
terhadap kegiatan organisasi.
Undang-undang itu bisa menjadi ancaman pelaksanaan
kebebasan berserikat.”
Ia menambahkan, UU tersebut tidak menjadi instrumen
bagi pelaksanaan kewajiban
negara untuk melindungi dan
menjamin hak berserikat,
justru sebaliknya, menjadi
ancaman. Untuk itu, undangundang tersebut mestinya
dicabut.

Sementara itu, ahli yang
dihadirkan pemerintah, yakni
dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Ade Saptono, mengatakan kebebasan
berserikat dan berkumpul
sebagaimana disebut dalam
Pasal 28 UUD 1945 merupakan
bentuk pengakuan negara terhadap setiap orang untuk melakukan kegiatan berserikat
dan berkumpul.
Maknanya, jelas Ade, upaya
untuk berserikat dan berkumpul diatur konstitusi. Setiap
orang berserikat dan berkumpul diatur Pasal 28 UUD.
Artinya, kewenangan tersebut
dieksekusi pemerintah melalui
UU Ormas. “Dengan demikian,
UU a quo telah mempertegas
perlindungan manusia, bukan
sebaliknya. Bukan dipandang sebagai pengekangan
dan pembatasan,” paparnya.
(AI/P-3)

ANTARA/IRSAN MULYADI

DAMPINGI PENYANDANG DISABILITAS: Petugas membantu penyandang disabilitas saat akan
memasukkan kertas suara dalam simulasi dan bimbingan teknis pemilu legistatif di Medan, Sumatra
Utara, kemarin. Kegiatan itu diikuti seluruh anggota KPU se-Sumatra Utara.
JUMAT, 28 FEBRUARI 2014

INDONESIA MEMILIH

5

Pemilu Kada
Lampung Dikritik
Jadwal kampanye pemilu legslatif yang berbarengan dengan
kampanye pemilu kada Lampung menjadi test case bagi KPU.
Bila kisruh, harus ada yang bertanggung jawab.
AHMAD NOVRIWAN

K

EPALA Dinas Kesbangpol Lampung
Qudrotul Ikhwan
menegaskan kekusutmasaian pemilihan
umum kepala daerah (pemilu kada) Lampung dim u l a i d a r i ke s e p a k a t a n
Sheraton dan penyusunan
tahapan pemilu kada yang
d i l a k u k a n Ko m i s i P e m i lihan Umum Provinsi Lampung yang tanpa koordinasi
jelas dan tegas.
“Di saat yang sama, masa
jabatan mereka masih dipertanyakan,” kata Qodrotul saat
diskusi bersama Komisioner
KPU Provinsi Lampung Edwin Hanibal serta dua akademisi Universitas Lampung,
Yusdianto dan Budiono.
Agar pemilu kada dapat
terselenggara dengan baik,
dia menyarankan tiga solusi
yang harus dijalankan keseluruhan. Solusi itu ialah diadakan seleksi komisioner baru
KPUD, KPU RI mengambil alih
tugas dan fungsi KPU Lampung, dan pemerintah harus
membuat peraturan setingkat undang-undang yang
menyatakan perpanjang an
masa jabatan komisioner
KPU Lampung sah secara
hukum.
Akademisi Fakultas Hukum
Unila Budiono mengatakan
awal mula kekacauan pemilu
kada yang hampir dua tahun
tak kunjung terlaksana ialah
adanya kesepakatan yang
dilanggar KPU.

“Pemilu kada Lampung
menjadi kacau pascakesepakatan Sheraton. Setelah
itu, muncul intrik-intrik politik yang dilakukan semua
pihak,” terang Budiono.
Budiono juga menyindir
anggota KPU Lampung yang
melakukan tahapan pemilu
kada tanpa dasar. Termasuk
adanya surat keputusan ilegal mengenai perpanjangan
jabatan komisioner KPU kabupaten/kota.

Kampanye rapat terbuka
di Provinsi Lampung agak
krusial karena kampanye
rapat umum pileg pada
dua minggu terakhir
berbarengan dengan
kampanye pemilu kada.
Tidak tanda tangan
Komisioner KPU Provinsi
Lampung Edwin Hanibal memaparkan bahwa sejak awal
mereka tidak menandatangani kesepakatan Sheraton.
Dia menyebutkan utusan tim
KPU pusat tidak meninjau
situasi dan kondisi yang sebenarnya.
“Mereka hanya menandatangani tanpa ada investigasi
di lapangan. Forum yang ada
di Hotel Sheraton itu sepertinya penuh tekanan dari elite
pemerintah,” cetus Edwin.
Dia menjelaskan bahwa
semua tahapan yang dibuat
KPU sudah benar dan se-

suai undang-undang. “Kami
menjalankan tugas karena
mendapat perintah dari KPU
pusat. Itu hierarkinya,” tandas Edwin.
Mengenai perpanjangan SK
KPU kabupaten/kota, Edwin
menegaskan, perpanjangan
masa jabatan tersebut merupakan kewenangan KPU RI.
Ketika SK KPU Lampung telah
diperpanjang, perpanjangan
masa tugas KPU kabupaten/
kota merupakan kewenangan
KPU Provinsi Lampung. Apalagi, KPU kabupaten/kota
merupakan perpanjangan
tangan untuk menjalankan
tugas dan fungsi sebagai penyelenggara pemilu.
Sementara itu, KPU Provinsi
Lampung mulai menyusun
jadwal kampanye pemilu
kada Lampung sekaligus
membagi zona kampanye.
Kampanye terbuka untuk
empat calon gubernur dan
wakil gubernur Lampung
akan dimulai pada 23 Maret
2014.
Komisioner KPU RI Ferry
Kurnia Rizkiyansyah mengakui kampanye rapat terbuka
di Provinsi Lampung agak
krusial karena kampanye
rapat umum pemilihan legislatif pada dua minggu
terakhir berbarengan dengan
kampanye rapat umum pemilu kada. “Prosesnya diatur
sebaik mungkin agar tidak
terjadi yang tidak diinginkan,” jelas Ferry di Jakarta,
kemarin. (AT/AB/P-4)

novriwan@mediaindonesia.com

MI/RAMDANI

RAPAT PERSIAPAN KAMPANYE TERBUKA: Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ferry Kurnia Rizkiyansyah (siluet) saat memimpin rapat
bersama anggota KPUD dari 33 provinsi di Jakarta, kemarin. KPU telah menetapkan kampanye terbuka secara resmi dilakukan pada 16
Maret hingga 5 April 2014.

Jadwal Kampanye Disepakati Bersama
PELAKSANAAN kampanye
umum terbuka untuk pemilu
legislatif dimulai pada 16 Maret
hingga 5 April mendatang.
Komisi Pemilihan Umum
memutuskan jadwal kampanye ditetapkan sesuai tingkatan.
“KPU harus putuskan jadwal
kampanye sesuai tingkatannya dan disinkronkan antara
pusat, provinsi, serta daerah,”
tandas komisioner KPU pusat
Ferry Kurnia Rizkyansyah
di hadapan utusan KPU-KPU
provinsi, di Jakarta.
Komisioner KPU pusat lainnya, Ida Budiati, menyatakan,
untuk provinsi dengan satu
daerah pemilihan, setiap par-

tai politik mendapatkan kesempatan dua kali menggelar
kampanye terbuka.
Adapun untuk provinsi dengan tiga hingga lima dapil,
setiap parpol mendapatkan
kesempatan tiga kali kampanye.
“Di provinsi dengan lima
hingga 11 dapil, setiap parpol
mendapatkan kesempatan
sebanyak lima kali menggelar kampanye terbuka,” jelas
Ida.
Dia menyebutkan, dari skema yang sudah disepakati KPU
bersama Badan Pengawas Pemilu, seluruh parpol kontestan
pemilu, dan lembaga-lembaga
pengawas pemilu, selanjutnya

dibuat jadwal di tiap provinsi
dan daerah.
Dari skema yang sudah
ditetapkan KPU pusat tersebut, diketahui provinsi dengan
parpol yang mendapatkan
kesempatan berkampanye
secara terbuka sebanyak lima
kali ialah Jawa Timur, Jawa
Tengah, dan Jawa Barat.
Provinsi dengan parpol yang
mendapatkan jatah kampanye
sebanyak tiga kali ialah DKI
Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara.
Adapun di sisa provinsi
lainnya, setiap parpol hanya
mendapatkan jatah kampanye
terbuka sebanyak dua kali.
Dalam penyusunan jad-

wal kampanye tersebut, setiap
KPU provinsi diharuskan melibatkan seluruh parpol peserta
pemilu.
Ketua KPU Husni Kamil
Manik menambahkan, dalam
penyusunan jadwal kampanye
terbuka di setiap provinsi, KPU
provinsi diharuskan melibatkan pengurus parpol.
Selain itu, juga harus melibatkan calon anggota Dewan
Perwakilan Daerah. “Sehingga
jadwal kampanye dapat disepakati secara terbuka dan
sesuai dengan asas keadilan
dan proporsional,” tandas
Husni saat membuka acara
penyusunan skema jadwal
pemilu. (AB/P-4)
MEGAPOLITAN

6

JUMAT, 28 FEBRUARI 2014

JAKARTA SELATAN

Taman Tebet
Direvitalisasi

ANTARA/WAHYU PUTRO

KEMBALI TERENDAM:
Anak-anak bermain di
sekitar makam yang
terendam banjir di TPU
Karet Bivak Jakarta,
kemarin. Hujan yang
mengguyur Jakarta dan
sekitarnya sejak kemarin
dini hari hingga siang
menyebabkan sejumlah
kawasan di Jakarta
kembali banjir.

BNN

60 Kg Sabu Diduga Dipasok Imigran
BADAN Narkotika Nasional
(BNN) tengah menyelisik kemungkinan peran imigran
gelap asal Timur Tengah dalam
penyelundupan 60 kilogram
sabu melalui perairan selatan
Jawa yang kemudian ditimbun
di hutan cagar alam di Desa
Jayanti, Kecamatan Pelabuhan
Ratu, Kabupaten Sukabumi,
Jawa Barat.
Deputi Pemberantasan BNN
Brigjen Deddy Fauzi El Hakim
mengatakan imigran sebagai
pencari suaka berpotensi memudahkan dalam memasok
barang haram itu lewat laut.
“Ada kemungkinan (penyelundupan lewat) people smuggling
ataupun imigran,” ujarnya.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan penangkapan dua
warga negara Iran yang menyelundupkan 60 kg sabu, yaitu Mostava Moradaviland, 32,
dan Seiyed Hasheim Mosavipour, 35.
Mereka ditangkap seusai
mengambil narkoba dari lokasi penimbunan, Rabu (26/2)
pukul 08.10 WIB. Dari kedua
pelaku, petugas menyita sabu,
paspor, ponsel, dan tiga tas
yang menurut rencana digunakan untuk menyimpan barang
laknat tersebut.
Menurut Deddy, pengungkapan kasus merupakan hasil
kerja sama antara BNN dan
Drug Enforcement Agency,

badan narkotika Amerika Serikat. “Dua tersangka sindikat
internasional ini kami tangkap
saat menggali barang bukti
narkoba yang dipendam di
tanah. Sabu ini diduga berasal
dari Iran atau Afghanistan,”
ujarnya, kemarin.
Kedua pelaku, ujarnya,
masuk ke Indonesia melalui
jalur penerbangan resmi pada
28 Januari lalu, kemudian
pergi ke Bali layaknya turis.
Pada hari yang sama pula,
mereka kembali ke Jakarta dan
menyewa kamar apartemen di
kawasan Jakarta Barat.
Tersangka, lanjut Deddy,
beberapa kali melakukan perjalan darat dari Jakarta ke

Sukabumi. Pada perjalanan 9
Februari lalu, mereka menuju
Sukabumi untuk menjemput
narkoba dari perairan dan
menguburnya di kawasan
cagar alam. “Pelaku datang
ke Indonesia tanpa membawa
narkoba. Tersangka menerima
paket (sabu) yang dikirim
dari kapal nelayan, kemudian
ditimbun.”
Berarti, ujarnya, narkotika
itu sudah diselundupkan terlebih dahulu lewat laut, lalu
disembunyikan dengan cara
dikubur.
“Kita harus bersabar dulu
sebelum barang ini ada di
tangan mereka dan ditangkap. Alhamdulillah bisa kita

amankan,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktorat
Tindak Pidana Narkoba
Bareskrim Polri mengungkap 500 kg ganja kering asal
Aceh yang siap diedarkan. Barang bukti itu disembunyikan
di satu rumah di Kampung
Etek Pabuaran RT 002/02, Sindang Asih, Cikupa, Kabupaten
Tangerang, Banten.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen
Arman Depari, kemarin, mengatakan jajarannya juga menangkap tiga tersangka, yaitu
EJ, TE, dan RY. EJ lebih dulu
ditangkap di Depok, Jawa Barat, dengan barang bukti 84 kg
ganja kering. (Kim/GG/J-4)

KABUPATEN TANGERANG

Polisi Sita Barang Bukti Kekerasan di Panti Asuhan Samuel
PENYIDIK Subdit Remaja Anak
dan Wanita Direktorat Reserse
Kriminal Umum Polda Metro
Jaya menyita sejumlah barang
bukti yang diduga digunakan
untuk menyiksa anak dan
balita penghuni Panti Asuhan
The Samuel’s Home di Keca-

matan Kelapa Dua, Kabupaten
Tangerang, Banten.
Barang bukti tersebut berupa
sapu ijuk, selang air, dan spanduk. Selain itu, beras berkutu
yang disajikan sebagai bahan
makanan seluruh penghuni
panti juga ikut disita. “Kami

juga ambil dokumen dan akan
dipelajari,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda
Metro Jaya Komisaris Besar
Heru Pranoto, kemarin.
Seluruh barang bukti diambil dari tempat kejadian
perkara di Jalan Kelapa Gading

Barat, Blok AG-15 Nomor 01, RT
012/02, Kelurahan Pakulonan
Barat, Kelapa Dua.
T i n d a k a n p e ny i d i k t e r sebut menyusul kesaksian
beberapa korban yang mengaku pernah mengalami kekerasan fisik.

Dalam kasus tersebut, lanjut
Heru, pihaknya telah memeriksa 13 saksi, yang terdiri
dari 10 anak penghuni panti
asuhan dan tiga orang dewasa
yang satu di antara mereka
merupakan penyandang dana.
(GG/J-4)

TAMAN Tebet ramai dikunjungi anak-anak dan orangtua mereka. Lahan seluas
2,6 hektare itu telah disulap
PT Indika Energi dan tim
Hiden Park agar lebih ramah
anak dan nyaman. Berbagai
dekorasi memeriahkan taman, seperti kupu-kupu, rusa
dihiasi kaleng bekas minuman ringan, papan tulis, dan
papan petunjuk.
Vice President Corporate
Social Responsibility PT Indika Energi Ratih Loekito
mengungkapkan, taman ini
bertujuan untuk mengedukasi anak. “Dan kita ingin

membuat anak-anak merasa nyaman. Karena ruang
terbuka hijau itu baik untuk perkembangan motorik
anak-anak,” ujarnya.
Manajer Kampanye Hiden
Park Nadine Zamira mengungkapkan, ada beberapa kegiatan untuk menghidupkan
taman, di antaranya pembuatan biopori, tanam rumput, membersihkan taman
dari sampah, dan bermain
bersama anak-anak. Setiap
minggu akan diadakan acara
perpustakaan terbuka, berkebun sayur, mendongeng, dan
layar tancap. (*/J-2)

LINTAS BERITA

Aturan Penunjukan Trans-Jakarta
DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tengah menyusun
draf peraturan gubernur (pergub) sebagai dasar hukum untuk penunjukan langsung konsorsium operator bus TransJakarta.
Konsorsium yang telah menjadi operator sejak 2004 itu
kelak tidak perlu lagi ikut lelang, tetapi kinerjanya akan
dievaluasi secara mendalam sebelum penunjukan. “Mereka adalah perusahaan bus pemegang izin trayek lama
sebelum ada bus Trans-Jakarta. Dalam konsep pergub yang
sedang dibuat, mereka diperbolehkan bekerja sama dengan
pemegang izin trayek tanpa lelang,” kata Kepala Dishub DKI
Mohamad Akbar, kemarin.
Menurutnya, jika hasil evaluasi menunjukkan pelayanan,
keuangan, dan kondisi manajemen yang baik, konsorsium
tersebut bisa ditunjuk langsung. Namun, jika dinilai buruk,
konsorsium harus mengikuti lelang, seperti operator lainnya
apabila tetap ingin bergabung. (Ssr/J-4)

Ratusan Bangunan Dibongkar
RATUSAN bangunan liar yang berada di kolong Tol Wiyoto
Wiyono, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, kemarin, dibongkar petugas. Bangunan itu
selain melanggar Perda No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban
Umum, juga membahayakan konstruksi tol layang dalam
kota tersebut.
Camat Penjaringan Rusdiyanto mengatakan dua tahun
belakangan di kolong tol sepanjang 3 kilometer mulai Pos
Polisi Jembatan Tiga sampai simpang susun tol bandara
dipadati oleh bangunan liar. Bangunan tersebut umumnya
merupakan bangunan semipermanen yang dipergunakan
untuk bermukim.
Pada pertengahan bulan lalu, Rusdiyanto melakukan sosialisasi kepada pemukim tentang keberadaan bangunan mereka yang menyalahi aturan dan membahayakan. (SW/J-4)
JAJANAN ANAK

JUMAT, 28 FEBRUARI 2014

7

80% Jajanan
Sekolah
tidak Sehat

Lebih Baik
Bawa Bekal
Sendiri

PENELITIAN Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (POM) menunjukkan 80% jajanan
anak sekolah tidak sehat dan tidak aman
untuk dikonsumsi. Makanan dan minuman
berbahaya itu memiliki empat kelompok
yang tidak layak konsumsi.
Pertama, makanan dan minuman itu
mengandung bahan kimia, boraks, formalin, bahan adiktif, dan pewarna tekstil.
Kedua, bahan dengan kandungan aditif
seperti siklomat dan benzoat. Ketiga, makanan terkontaminasi silang yang kurang
baik dan mengandung mikroba berlebih.
Keempat, makanan yang mengandung
logam berat.
Dampak dari konsumsi rutin dan berlebih jajanan tidak sehat memang tidak
akan nampak seketika. Namun, efeknya
akan terlihat dalam jangka panjang seperti
penyakit kanker dan tumor.
Menurut penuturan Kepala Badan POM
Roy Sparringa, untuk menanggulangi masalah jajanan berbahaya di sekolah, Badan
POM menggelar program Gerakan Pangan
Jajanan Anak Sehat dan Aman (PJAS) yang
sudah berlangsung sejak 2011.
Setiap tahun, program itu menargetkan
4.500 sekolah menyiapkan jajanan sehat.
Saat ini, Badan POM gencar memberikan
penyuluhan kepada pada para penjual untuk menggunakan bahan yang aman.
Kegiatan lain yang dilakukan berupa
pemberian edukasi kepada komunitas
sekolah meliputi staf komite dan guru
serta penyediaan sarana pengawasan
mandiri. Roy Sparringa mengharapkan
kesadaran pihak konsumen dan produsen
untuk menjalankan aksi itu. Penyuluhan
yang diberikan Badan POM melalui sekolah ialah mengenai pola hidup sehat
ke pada siswa dan penyuluhan kepada
produsen selaku pembuat makanan, agar
menggunakan bahan aman, higienis, dan
mengemas makanan dengan baik.
Ia mengatakan ada empat jenis makanan
yang sangat berbahaya bagi pertumbuhan
anak, di antaranya sirup berwarna, minuman mengandung es, jelly atau agar,
serta bakso goreng. Dari keempat kelompok makanan itu, sirup dan es jelly merupakan kelompok makanan yang sangat
membahayakan. (JDP/J-2)

TIDAK seperti biasanya, suasana jam
istirahat siswa di Sekolah Dasar Negeri Kedoya 04 Pagi, Jakarta Barat, tidak diramaikan dengan anak-anak yang menunggu
jajanan para pedagang di pagar sekolah.
Meski, banyak pedagang yang menjual
sirup berwarna, bakso goreng, dan permen berwarna telah bersiap menanti kedatangan siswa dari balik pagar sekolah,
anak-anak tidak mendekati mereka.
Sejak beberapa waktu terakhir, siswa
sekolah tidak sembarangan lagi membeli
jajanan. Widodo, salah seorang guru SDN
Kedoya 04 Pagi, mengemukakan pihak
sekolah sempat beberapa kali berdiskusi
dengan para pengajar lainnya agar tidak
menerima jajanan itu masuk ke lingkungan sekolah.
Hal itu, ujarnya, merupakan salah satu
program yang dicanangkan pemerintah
guna menghindari banyaknya jajanan
berbahaya bagi siswa di sekolah. “Anakanak di sekolah ini kita ajari agar selalu
membeli jajanan sehat di kantin sekolah
yang telah diawasi bahan pangannya dan
pemrosesannya, atau membawa bekal
makanan dan air putih dari rumah,” ujar
Widodo.
Di Sekolah Dasar Negeri Perwira IV
Bekasi, Jawa Barat, para guru memiliki kiat
tersendiri tentang bagaimana mengontrol
para murid untuk tidak mengonsumsi
jajanan sekolah yang tidak sehat di luar
kantin.
Berdasarkan keterangan salah seorang
guru SDN Perwira IV, Supartini, sekolah
membentuk tim khusus untuk mengawasi
pengelolaan kantin di sekitar SDN tersebut.
Tim khusus yang diketuai Syaifullah itu
juga berfungsi sebagai pengawas kegiatan
kantin beserta proses seleksi jajanan yang
masuk ke kantin sekolah itu.
Kepala SDN Perwira Bekasi Dewi Rosita
selalu mengimbau para pengajar di sekolahnya itu untuk memberikan kesadaran
kepada anak didik mengenai bahaya
jajanan sekolah yang tidak sehat. Pasalnya, banyak jenis jajanan yang rasanya
enak dan nikmat serta memiliki tampilan
menarik di luar lingkungan sekolah, tapi
ternyata terbukti berbahaya dan beracun.
(JDP/J-2)

Jajanan Murah
Perlu Diwaspadai
Biasakan memberi anak bekal berupa
makanan dan minuman sehat saat ia pergi
ke sekolah.
PATNA BUDI UTAMI

M

ASALAH jajanan
di sekitar sekolah
dasar (SD) terkesan sepele dan
bahkan diremehkan sebagian
orangtua. Tanpa pikir panjang,
orangtua memberi uang jajan
saat sang anak akan pergi
sekolah. Padahal, jajanan SD
yang murah meriah, berwarna
mencolok, serta menggiurkan
tersebut beracun dan sangat
berbahaya.
Jajanan itu sering ditemukan
di berbagai sekolah. Jajanan
seperti batagor, bakso goreng,
gulali, mi, jeli, sirup pewarna,

aromanis, dan minuman jeli
ialah makanan favorit pelajar
saat jam istirahat.
“Sayangnya, jajanan itu banyak yang mengandung bahan
berbahaya, di antaranya formalin, boraks, pewarna tekstil,
pengawet, food additives seperti
siklomat dan benzoat, serta
makanan yang mengandung
mikroba,” ujar pakar kesehatan
Universitas Indonesia Prof
Amin Soebandrio kemarin.
Soebandrio memaparkan
gangguan kesehatan yang diakibatkan bahan pengawet dan
pewarna sintetis dibagi menjadi dua macam, yaitu gangguan akut dan gangguan kro-

nis. Gangguan akut merupakan
gangguan yang terjadi dalam
waktu singkat dengan gejala
yang langsung terasa, seperti
diare, mual-mual, muntah, pusing, dan hilang kesadaran.
Adapun gangguan kronis
ialah gangguan yang bersifat
akumulatif atau terlihat selama
beberapa bulan hingga beberapa tahun. Gangguan kronis
tersebut terjadi akibat konsumsi
terus-menerus yang dapat menyebabkan gangguan pada
organ tubuh seperti gangguan
lambung, hati ginjal, dan saraf.
Soebandrio mengatakan ada
tiga bahaya pada suatu makanan, yaitu bahaya fisik, kimia, dan biologis. Bahaya fisik
ialah bahaya yang berasal dari
bungkus atau kemasan suatu
produk yang kotor sehingga
membuat makanan tercemar
oleh polusi. Yang kedua ialah

bahaya kimia seperti bahan
yang ditambahkan ke dalam
suatu makanan, baik peng awet ataupun pewarna buatan.
Yang ketiga ialah bahaya biologis, seperti tercemar oleh
mikroba, cacing, lalat, ataupun
nyamuk.
Untuk menghindari bahayabahaya tersebut, orangtua
diharapkan tidak memberikan
uang jajan buat anak-anak
mereka. Alangkah baiknya
bila makanan dan minuman
untuk anak-anak disiapkan
sendiri oleh orangtua agar
kebersihannya lebih terkontrol
dan terjaga.
“Marilah memberikan bekal
makanan dan minuman air putih
yang sehat kepada anak-anak sebelum berangkat sekolah,” ujar
Soebandrio. (Tim JDP/J-2)

patna@mediaindonesia.com

Menikmati Erros Djarot di UseeTV

B

ERTEPATAN dengan
Hari Valentine yang
jatuh pada 14 Februari
lalu, PT Telkomunikasi
Indonesia, Tbk (Telkom) resmi
meluncurkan UseeTV.
Saluran hiburan digital itu
diluncurkan berbarengan dengan
digelarnya pertunjukan musik
bertajuk ‘40 Tahun Erros Djarot
Berkarya’ di Plennary Hall,
Jakarta Convention Center (JCC).
Konser megah musikus
kawakan itu juga menandai
siaran perdana Channel U-Live
UseeTV. Secara eksklusif, konser
yang dimeriahkan sejumlah
musikus papan atas Indonesia
itu disiarkan via live streaming
dan dapat diakses di http://www.
useetv.com/errosdjarot.
Direktur Innovation & Strategic
Portfolio Telkom Indra Utoyo
menjelaskan, konser Erros Djarot
merupakan media yang tepat bagi
Telkom untuk mengomunikasikan
UseeTV sebagai saluran hiburan
digital yang berkelas bagi publik.
“Para pencinta musik
dapat menikmati kemegahan
pertunjukan tersebut melalui
siaran live streaming U-Live.
Itu merupakan kanal terbaru
UseeTV,” ujar Indra di Jakarta,
beberapa waktu lalu.
Sebagai badan usaha milik
negara (BUMN) dengan portofolio
bisnis TIMES (Telecomunication,
Information, Multimedia dan
Edutaiment), Indra berharap
ke depan UseeTV dapat terus
menyediakan produk dan konten
yang berkualitas, bergaya,
modern, variatif, dan terkini.
Melalui tagline “Prime Time,
Anytime, Anywhere”, UseeTV
juga membuka kesempatan bagi
masyarakat untuk bekerja sama
dengan UseeTV dalam rangka
mempublikasikan ajang atau
kegiatan mereka secara lebih luas
melalui teknologi live streaming.
“Kami juga ingin mendorong
agar penggunanya menjadi
generasi yang positif, dinamis dan
selalu terdepan,” ujar Indra lagi.
UseeTV merupakan layanan
portal hiburan, informasi dan
gaya hidup milik Telkom. Selain
konten streaming digital, portal

FOTO-FOTO: DOK TELKOM

KONSER ERROS DJAROT: Konser 40 Th Erros Djarot Berkarya dimeriahkan oleh lebih dari10 musikus Indonesia dan digarap oleh 3 konseptor handal yaitu,
Erwin Gutawa sebagai Orchestrator, Jay Subiyakto sebagai Art Director, dan Mira Lesmana sebagai Script Director. Konser ini dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia melalui www.useetv.com/errosdjarot.
ini juga kaya akan aplikasi,
semisal video, film, video klip
musik, karaoke, live TV, TV on
Demand, dan Radio on Demand.
Semua layanan itu diakses
melalui berbagai media,
seperti laptop, ponsel pintar,
tablet, komputer PC dan layar
televisi. “UseeTV terus berupaya
menyajikan hiburan yang
mendidik dan juga menarik bagi
masyarakat di Indonesia dengan
kemudahan akses di mana pun
dan kapan pun,” imbuh Indra.

Penghargaan musik Indonesia
Didukung Telkom, konser “40
Tahun Erros Djarot Berkarya”
juga merupakan kesuksesan
tersendiri. Meskipun harga
tiket tergolong mahal, yakni
dikisaran Rp500 ribu hingga
Rp3,5 juta, ribuan penonton hadir
memenuhi JCC.
Konser itu memiliki misi
memberikan penghargaan
kepada insan musik Indonesia
dan mengangkat kembali citra

Para pencinta musik
dapat menikmati
kemegahan pertunjukan
tersebut melalui siaran
streaming U-Live. Itu
merupakan kanal terbaru
UseeTV.
musik Indonesia. Para penonton
pun diajak bernostalgia dengan
ragam musik di era 1970-an
lewat harmonisasi musik masa
kini.
Lebih dari 10 musikus ternama
dilibatkan dalam konser tersebut,
semisal Iwan Fals, Bunga Citra
Lestari, Glenn Fredly, dan The
SIGIT. Erros juga bekerja sama
dengan tiga konseptor andal,
yakni Erwin Gutawa sebagai
konductor, Jay Subiakto sebagai
art director dan Mira Lesmana
sebagai script director.
Dalam konser tersebut, Erros

TERIMA KASIH: Penyerahan bunga oleh Erros Djarot kepada Dirut Telkom,
Arief Yahya, seusai Konser 40 Th Erros Djarot Berkarya sebagai ucapan
terima kasih atas dukungan Telkom terhadap industri musik Indonesia
diantaranya melalui siaran langsung konser tersebut oleh UseeTV (14/2).
menampilkan biografi hidupnya
dalam 5 bagian, yakni ‘Erros
Djarot Sang Penata Musik’, ‘Erros
Djarot Sang Sutradara’, ‘Erros
Djarot Sang Redaktur’, ‘Erros
Djarot Sang Politikus’ dan ‘Erros
Djarot Sang Musikus’. Setiap

bagian mengisahkan perjalanan
hidup dan ragam karya yang ia
hasilkan.
Di bagian pertama,
mengisahkan perjalanan
hidupnya sebagai penata musik.
Ribuan penonton yang

memadati arena konser diajak
untuk menapakki jejak karier
Erros sebagai pengisi musik untuk
film-film besar di Indonesia.
Pada bagian ini, Once, Marcell,
Woro, Eva Celia dan Bunga Citra
Lestari bergantian menyanyikan
lagu-lagu milik Erros yang
pernah mengisi soundtrack film
besar, semisal tembang bertajuk
‘Penghuni Malam’, ‘Bisikku’,
‘Kembang Mawar’, ‘Semusim’ ,
dan ‘Baju Pengantin’.
Pada bagian kedua konser,
Erros merekam kerja kerasnya
sebagai sutradara saat mengarap
film Tjoet Nyak Dien yang
dibintangi oleh aktris Christine
Hakim. Film itu sukses menerima
berbagai penghargaan di dalam
dan luar negeri. Pada bagian ini,
Erwin Gutawa Orchestra dan The
SIGIT tampil membawakan lagulagu gubahan Erros.
Di bagian ketiga, Erros
mengisahkan pengalamannya
bergelut di dunia jurnalistik saat
mendirikan Tabloid Detik yang
pada zaman Orde Baru dibredel.
Jurnalis senior Andy F Noya
memberikan sambutan tentang
sosok Erros Djarot sebagai ‘Sang
Redaktur’ pada bagian ini.
Di bagian keempat, Iwan Fals
tampil di panggung dengan
menyanyikan lagu ‘Yang Kita
Inginkan Perubahan’ dan ‘Tuhan
Ampuni Dosa Kami’. Penampilan
apik Iwan Fals mewakili sepak
terjang Erros Djarot sebagai
seorang politikus.
Terakhir, Erros
memperlihatkan kapasitasnya
sebagai musikus pencipta
tembang bersejarah. Lewat album
soundtrack ‘Badai Pasti Berlalu’,
ia memperlihatkan bagaimana
seorang komposer bekerja
menghasilkan karya-karya
monumental.
Kelima bagian dalam konser ini
sukses menampilkan kisah hidup
dan karya-karya Erros selama
40 tahun. Meskipun konsernya
telah berlalu, para penggemar
masih bisa menikmati konser
tersebut di UseeTV lewat layanan
Video on Demand www.useetv.
com/errosdjarot dan di Metro TV.
(Deo/S-25)
PENDID

8

Penerima Bidikmisi Diminta Iku
Ada dua jalur kebijakan untuk mengurangi kemiskinan.
Pertama, adalah menurunkan kemiskinan di semua
komunitas, dengan meningkatkan perekonomian.
Adapun jalur kedua adalah dengan membantu anak-anak
dari warga miskin untuk bersekolah dengan membuat
kebijakan khusus seperti Bidikmisi.

H

AL tersebut diutarakan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam dalam acara
silaturahmi dengan sekitar
1.000 lebih mahasiswa penerima program
bantuan Bidikmisi di Jakarta, Kamis (27/2).
Presiden berharap para penerima
bantuan Bidikmisi mampu menebus
apa yang sudah negara berikan, untuk
ikut berjuang mengurangi kemiskinan.
“Hanya dengan cara demikian, kita akan
terus bergerak maju untuk menjadi
makin aman, demokratis, dan sejahtera,”
tuturnya.
Program bantuan pendidikan Bidikmisi adalah program 100 hari pertama
Kementerian Pendidikan Nasional (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
saat ini) pada 2010. Program ini untuk
mendukung semua biaya pendidikan
para siswa miskin, guna melanjutkan di
perguruan tinggi. Tidak hanya membebaskan biaya pendidikan, juga mendapatkan biaya hidup untuk mendukung
pendidikannya.
Sejak diluncurkan hingga 2013, bantuan Bidikmisi telah diberikan kepada
149.768 mahasiswa yang tersebar di 98
perguruan tinggi negeri, dan 590 perguruan tinggi swasta. Pada 2014, kuota
bantuan Bidikmisi untuk mahasiswa
baru mencapai 60 ribu mahasiswa.
“Saya berharap kalian semua menjadi mutiara-mutiara, yang Insya Allah
menjadi putra terbaik bangsa di masa
depan. Teruslah belajar dengan gigih.

Raih prestasi setinggi-tingginya. Buatlah
karya yang mengagumkan. Dan Bawalah
Indonesia pada kejayaan,” kata Presiden
berpesan kepada para penerima bantuan Bidikmisi.
Pada kesempatan itu, Presiden mengungkapkan mengapa memilih disertasi
berjudul “Pembangunan Pertanian dan
Perdesaan sebagai Upaya Mengatasi
Kemiskinan dan Pengangguran.” Menurutnya, judul ini banyak dipengaruhi
masa kecilnya yang hidup dalam keterbatasan, dan ekonomi keluarga yang
pas-pas-an. Saat itu, ketika maju disertasi S3, dia ingin turut berjuang mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Karena itu, ketika mengemban amanah sebagai Presiden, ilmu yang didapatkannya itu diterapkan dalam membuat
kebijakan empat jalur yakni pro pertumbuhan, pro pembukaan lapangan
kerja, pro kemiskinan, pro pelestarian
lingkungan.
Presiden berharap para penerima
bantuan Bidikmisi mampu menebus apa
yang sudah negara berikan, untuk ikut
berjuang mengurangi kemiskinan. “Hanya dengan cara demikian, kita akan terus
bergerak maju untuk menjadi makin aman,
demokratis, dan sejahtera,” tuturnya.

Masa Kecil SBY
Di hadapan para penerima Bidikmisi,
Presiden SBY sempat menceritakan masa
kecilnya, yang juga turut melandasi
mengapa selaku Presiden dirinya ngotot

untuk memprogramkan pendidikan untuk warga miskin.
SBY mengisahkan selama masa kecilnya dia hidup dari keluarga pas-pasan
yang hidup di Kabupaten Pacitan, Jawa
Timur. Bagi warga Pacitan, dapat berkuliah di perguruan tinggi merupakan hal
yang membanggakan.
"Yang ingin saya ceritakan adalah
sama dengan anak-anak sekalian. Ketika
sudah melewati SD, SMP, SMA kami punya cita-cita untuk meneruskan ke per-

guruan tinggi. Dulu, alangkah terbayang
di Pacitan, bagaimana bisa sekolah di
UGM (Universitas Gajah Mada), (Universitas) Airlangga, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) atau sejumlah
perguruan tinggi lainnya," ujarnya.
SBY mengaku beruntung ketika
dirinya tamat SMA dapat mengemban
pendidikan di dunia militer. SBY masuk
Akmil dan biaya pendidikannya kala
itu ditanggung negara. "Itu tahun 1968
saat saya tamat SMA, saya diselamatkan

Seiring dengan meningkatnya angga
meningkatkan keterjangkauan pendid
memperluas jangk

Siti Nur Latifah, Penerima Bidikmisi Tunarungu

Bangga Tampil dan Dikenalkan kepada Presiden
BANYAK kisah menarik dan inspiratif
dalam buku “Kebangkitan Kaum
Duafa” yang pada acara silaturahim
Bidikmisi Kamis (27/2) siang diserahkan
Mendikbud, Mohammad Nuh kepada
Presiden SBY. Siti Nur Lathifah, salah
satunya, Mahasiswa Jurusan Seni Rupa
Universitas Brawijaya, merasa bangga
tampil memberikan testimoni dalam
film pendek berdurasi 7 menit bersama
Wulan dwi sakinah, Bidikmisi FK
Unpad dan Saharuddin, lulus dengan
IPK 4,00 dari Politeknik Pertanian
Pangkep. Inilah kisah Lathifah dalam
buku itu. Ia selalu berupaya untuk
menerima keterbatasan dirinya. Walau
pernah suatu masa dia jatuh minder,
karena keterbatasan pendengarannya.
Puncaknya terjadi ketika dia kelas X
SMA. Bagaimana dia melewati masamasa kritis itu?
Penampilan gadis berkerudung
setinggi 166 cm ini sepintas tidak
berbeda dengan wanita lain.
Cantik, tidak kurang satu apapun.
Perbedaan baru terlihat ketika dia
berbicara. Tidak hanya bibirnya
yang bergerak, kedua tangannya
pun ikut serta menerjemahkan tiap
detail kata-katanya. Ya, Siti Nur
Lathifah, mahasiswa Jurusan Seni
Rupa Universitas Brawijaya Malang
ini, mengalami keterbatasan dalam
pendengaran.
Tapi keterbatasan fisiknya tidak
lantas membuat mahasiswi angkatan
2011 ini berhenti berprestasi. Dara asal
Semarang yang lahir dari pasangan
Mulyono dan Munawaroh ini sangat
menggemari modelling. Dari dunia
inilah ia banyak mendulang prestasi.
Lathifah sebenarnya lahir seperti
bayi normal pada umumnya.
Pendengarannya mengalami gangguan
ketika Lathifah berumur tujuh tahun.
Dia mengalami kecelakaan ketika
bermain sepeda. “Akibatnya, saya tidak
bisa mendengar,” ujarnya.
Ketika kecil, lathifah sering ditinggal
orangtuanya untuk mencari nafkah.
Bapaknya bekerja sebagai tukang
bangunan, sedangkan ibunya menjadi
buruh toko sablon. Praktis Lathifah
bermain tanpa pengawasan.
Lathifah selalu berupaya untuk
menerima keterbatasan dirinya.
Hanya saja, pernah pada suatu masa

dia merasa minder. Puncaknya terjadi
ketika dia kelas X SMA. “Saya sangat
minder dan tidak percaya diri karena
sering juga diejek teman-teman yang
normal,” tuturnya. Dia sempat marah
serta kecewa dengan Tuhan.
Tapi banyak orang-orang di
sekelilingnya yang menguatkan dan
memotivasinya. Kepala sekolahnya
pun sering mengajak ke seminarseminar motivasi. Lambat laun dia
sadar dan bisa menerima keadaan. Dia
tak lagi fokus pada keterbatasan yang
dialaminya. Dia mulai menyibukkan diri
dengan hobinya, modelling dan tata rias,
sejak kelas XI.
Lathifah mulai banyak mengikuti dan
memenangkan lomba-lomba. Satu demi
satu prestasi dia raih. Secara bertahap
kepercayaan dirinya menguat. “Saya
makin mensyukuri anugerah Tuhan
yang dititipkan pada diri saya. Meskipun
saya memiliki keterbatasan, tapi saya
bisa berprestasi,” tuturnya.

Kuliah Normal
Ketika lulus SMA, Lathifah merasa
harus menghadapi perjuangan berat
lagi, agar bisa meneruskan pendidikan
ke jenjang lebih tinggi. “Saya anak
terakhir dari empat bersaudara. Ketiga
kakak laki-laki saya sudah menikah
dan tidak ada yang kuliah,” katanya
mengungkapkan.
Dia maklum, penghasilan orangtuanya
tak mencukupi untuk menyekolahkan
keempat anaknya ke perguruan tinggi.
Karena itulah, sejak awal Lathifah
menabung hadiah yang diperolehnya
setelah memenangi sejumlah lomba.
“Dari uang tabungan itulah saya bisa
mendaftar kuliah. Dan, Alhamdulillah
saya mendapat bantuan Bidikmisi. Itu
sangat membantu dan meringankan
beban orangtua saya,” ucapnya.
Dia memilih jurusan Seni Rupa
Universitas Brawijaya, karena memang
sangat menginginkannya. Syukurlah
dia bisa lolos mengikuti setiap seleksi
dan diterima di kampus yang diimpikan.
Dia memilih kota Malang, lantaran
ada kakaknya yang tinggal di kota ini.
“Sebenarnya, orangtua melarang saya
untuk jauh dari Semarang,” tuturnya.
Memenangi lomba-lomba modelling
yang diikuti orang-orang normal, hanya
dirinya penderita tunarungu, adalah

pencapai besar bagi Lathifah. Dan
semua itu mengokohkan kepercayaan
dirinya.
Namun menurutnya, pencapaian
terbesarnya saat ini adalah dia mampu
kuliah bersama mahasiswa yang
normal. Sejak SD, Lathifah selalu
ditolak ketika ingin masuk sekolah
umum, sehingga selalu masuk sekolah
berkebutuhan khusus. “Sekarang, saya
bisa kuliah dengan orang-orang normal.
Saya senang sekali,” ucapnya.
Ada sejumlah sukarelawan yang
membantu Lathifah untuk bersosialisasi
dan berkomunikasi dengan lingkungan
sekitar. Sukarelawan ini dari PSLD
(Pusat Studi dan Layanan Disabilitas).
“Tapi, selama ini, seperti di kelas, saya
dibantu oleh teman-teman di sekeliling
saya,” ucapnya.
Misalnya, saja ketua kelasnya
banyak membantu Lathifah dengan
cara berbicara oral pelan-pelan agar
Lathifah bisa membaca gerak bibirnya.
Sebaliknya teman-teman Lathifah
belajar bahasa isyarat. “Jadi kami samasama belajar dan mengerti,” tuturnya.
Karena itulah, dia tidak banyak
menemui kesulitan ketika kuliah. Para
dosennya kebanyakan sudah tahu
keadaan dirinya, sehingga mereka
menyesuaikan. Ada dosen yang baik
yang mau menerangkan dengan
berbicara pelan-pelan sehingga dia
bisa mengerti. Ketika ada hal atau kata
yang tidak dimengertinya, Lathifah
langsung bertanya, baik kepada teman
ataupun kepada dosen langsung. “Saya
sering berdiskusi dengan dosen terkait
hal-hal yang tidak saya mengerti di
perkuliahan. Alhamdulillah, dosen
banyak membantu,” ucapnya.
Pencapaian Lathifah dengan
keterbatasan namun bisa kuliah
secara normal menarik program
salah satu televisi swasta, Kick
Andy. Lathifah sangat senang sekali.
Apalagi dia tidak menyangka dijadikan
narasumber, dan duduk di kursi depan
(Kick Andy edisi 13 Desember 2013).
Dalam acara yang bertema
Keterbatasan Bukan Halangan itu,hadir
lima narasumber termasuk dirinya yang
semuanya memiliki keterbatasan fisik.
Mereka adalah Gede Ade Putra Herawan
(tunarungu wicara), Noni Kartika
(SDLB/C, tuna grahita), dan Dwi Erwanti

(penyandang cacat kaki). Sejak adanya
tayangan tersebut banyak orang yang
mulai mengenal dirinya dan mengaku
banyak termotivasi dan terinspirasi.
“Saya senang jika kehadiran saya dapat
menginspirasi orang lain,” ucapnya.
Kini, Lathifah mulai merancang masa
depan. Setelah lulus dari kuliah, dia
ingin menggabungkan
hobi dan ilmu yang
didapat dari
bangku kuliah,
menjadi
desainer dan
memiliki
butik
muslimah.
Lathifah
berterima
kasih
kepada
pemerintah
yang sudah
membuat
program
Bidikmisi,
sehingga membantu
dirinya mewujudkan
cita-citanya. Dia
berharap banyak
rekannya,
khususnya
yang punya

keterbatasan ekonomi, tidak menyerah.
“Kalau orang yang tidak bisa mendengar
saja bisa, mengapa kalian tidak bisa?
Kalau orang yang tidak bisa melihat saja
bisa, tentunya kalian juga lebih bisa,”
ucapnya.
Bagaimana cara mengatasi
keterbatasan? “Jangan fokus pada
kelemahan atau keterbatasan, tapi
percayalah pada kekuatan diri kita, pada
kelebihan yang diberikan Tuhan,” ujar
Lathifah.
Tips lainnya adalah tidak boleh
malas. “Ingatlah orangtua kita
ketika malas datang. Jerih payah
mereka, keringat mereka
untuk membiayai kita, akan
membuat kita kembali
bersemangat dan tidak
lagi malas,” katanya
memberi semangat.
Pendeknya, buatlah
mereka bangga!
(***)
DIKAN

JUMAT, 28 FEBRUARI 2014

ut Berjuang Kurangi Kemiskinan

FOTO-FOTO: DOK KEMDIKBUD

aran pendidikan, dan untuk terus
dikan, maka saya instruksikan untuk
kauan Bidikmisi.

sejarah karena ikut pendidikan Akmil
karena biayanya ditanggung oleh negara," ucapnya.
Namun, banyak teman-temannya yang
mengurungkan niat berkuliah. “Mereka
banyak yang pandai cerdas, tapi harus kandas. Karena waktu itu negara kita belum
kuat betul ekonominya sehinga tak selalu
bisa menetapkan kebijakan dan program
seperti Bidikmisi sekarang ini," ujarnya.
Karena itu, Presiden menginstruksikan kepada Mendikbud Mohammad Nuh

untuk memperluas dan meningkatkan
jangkauan program bantuan Bidikmisi.
"Seiring dengan meningkatnya anggaran
pendidikan, dan untuk terus meningkatkan keterjangkauan pendidikan, maka
saya instruksikan untuk memperluas
jangkauan Bidikmisi ini," katanya.
Presiden menyatakan, pendidikan merupakan syarat mutlak bagi suatu bangsa
untuk meraih kejayaannya. Dengan
pendidikan, maka sumber daya manusia
suatu bangsa dapat terus ditingkatkan

kualitasnya sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan.
Indonesia memiliki potensi sumber
daya yang luar biasa dan membutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas
untuk mengelolanya. Dengan sumber
daya yang berkualitas, Presiden meyakini pada 2045 nanti, saat usia kemerdekaan ke-100 tahun, Indonesia akan
menjadi negara maju.
Karena itu, Presiden menegaskan
pemerintah akan terus meningkatkan
program-program yang mendukung
semua warga untuk memperoleh pendidikan seperti BOS (bantuan operasional
sekolah), BSM (bantuan siswa miskin),
program afirmasi pendidikan, dan tentu
saja Bidikmisi.
Dalam acara silaturahmi nasional tersebut, diputar sejumlah testimoni para
penerima Bidikmisi dari sejumlah perguruan tinggi. Birul Qodriah, Mahasiswi
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada (UGM), berkesempatan untuk memberikan kesaksian yang mengharukan,
secara langsung dalam acara tersebut.
Kisah itu telah mengoyak perasaan
Presiden, sehingga saking berkesannya, mata Presiden berkaca-kaca, lalu
meneteskan air mata. Ini diungakpannya
sendiri diawal sambutan.
Birul, putri dari keluarga buruh tani.
Penghasilannya hanya sekitar Rp5.000Rp10.000 per hari pada musim tanam.
Saat dirinya lulus SMA dan mengatakan
ingin meneruskan kuliah di fakultas
kedokteran, orang tuanya hanya bisa
meneteskan air mata, tanpa mampu
berkata apa-apa.
Keesekokannya, sejak subuh ayahnya
kemudian mengayuh sepeda ke sanakemari, untuk mencarikan bantuan
beasiswa bagi putrinya. Dengan doa dan
keinginan untuk melanjutkan sekolah,
tak diduga dirinya mendapatkan bantuan Bidikmisi, sehingga dapat melanjut-

Apa Kata Mereka?
Program ini memang baru digulirkan sejak 2010. Karena itu jika adigium “orang miskin di larang kuliah”
kini berubah menjadi “orang miskin silahkan kuliah, gratis dan diberi uang saku atau biaya hidup”. Berikut
ungkapan mereka yang telah menerima manfaat Bidikmisi.
Amalia Anjani
Mahasiswa Sistem Informasi ITS
Saya selalu percaya bahwa pendidikan merupakan jalan untuk memutus rantai kemiskinan. Berbagai kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan banyak ditawarkan bagi orang-orang yang memiliki tekad.
Saya menilai program Bidikmisi ini berbeda dengan tawaran beasiswa lainnya. Bukan hanya dana pendidikan selama
empat tahun yang diberikan, dana untuk kebutuhan hidup sehari-hari pun didapat.

David Marchelino
Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang
Saya kaget sendiri ketika mendapatkan nama saya tercantum dalam pengumuman penerima Bidimisi. Ini adalah berkah yang patut
disyukuri. Bantuan ini membantu menguatkan tekad saya untuk tak berhenti sekolah hanya di level SMA.
Saya ingin punya inovasi di bidang lingkungan, karena itu, di sela-sela kuliah, saya berperan serta dalam ajang pameran teknologi
pengolahan air seperti IWWEEF (Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum).
Saya tidak akan bisa menjalani segala aktivitas perkuliahan dan kegiatan lainnya tanpa ada Bidikmisi. Saya mendukung program ini
terus berlanjut. Saya berupaya keras untuk segera lulus dan meraih cita-cita.

Fiki Ferianto
Mahasiswa Administrasi Negara Universitas Tadulako
Anak petani seperti saya bisa meraih mimpi, masih bisa merasakan manfaat menimba ilmu di pendidikan tinggi. Pada saat
orientasi mahasiswa baru saya menitikkan air mata syukur. Pemerintah ternyata masih melihat kami yang tak punya dan berada
di daerah terpencil.
Marilah terus berjuang mewujudkan mimpi. Kita hanya bisa berusaha, selebihnya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ingatlah kesuksesan bukan hanya milik mereka yang berlimpah harta dan berkuasa, tapi milik kita semua.

Siti Horiah
Mahasiswa Teknik Nuklir UGM
Awalnya para tetanggaku meledek dan menghina kedua orang tuaku. Bagi mereka, aku begitu tidak tahu diri. Bagaimana mungkin
anak tidak mampu sepertiku menjadi mahasiswa, dari mana uang untuk membiayai biaya pendidikan di perguruan tinggi kudapatkan?
Tapi aku sungguh tidak meyangka. Apalagi kemudian guru bimbingan konseling di sekolahku juga memperkenalkan program Bidikmisi.
Bantuan yang diprogramkan pemerintah untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin seperti aku. Dengan berbekal Bidikmisi itulah,
aku melangkah mantap mendaftarkan diri di UGM. Keyakinanku terbukti. Semua jerih payah pun terbayar. Semua harapan terjawab sudah.
Betapa Tuhan membuktikan, bahwa usaha keras tidak akan pernah sia-sia. Tidak ada yang mustahil selama kita yakin dan berusaha
meraihnya. Ini adalah amanat besar yang tidak akan pernah kusia-siakan.

Putu Suryawan
Mahasiswa Kedokteran Udayana
Sempat terlintas keraguan dalam benak saya. Apakah saya harus berganti haluan dan mengubur impian menjadi dokter, atau tetap bersikeras
entah bagaimana caranya? Jangankan untuk kuliah kedokteran, kuliah di jurusan nonkedoteran saja, secara biaya sulit saya penuhi.
Ayah dan ibu saya hanya petugas kebersihan atau cleaning service. Penghasilan mereka berdua hanya cukup untuk membiayai
kebutuhan sehari-hari. Itupun harus diiringi oleh keprihatinan yang tinggi.
Saya tak ingin menyia-nyiakan apa yang telah saya peroleh, termasuk dana Bidikmisi. Karena itu, saya terus berusaha untuk
berprestasi dengan IPK yang tidak pernah turun. Hingga kini saya mampu meraih IPK 3.5. Saya akan membuktikan bahwa pemberian
dana Bidikmisi adalah keputusan tepat. (***)

kan sekolah. Ia pun bertekad, bantuan
Bidikmisi yang begitu berharga bagi
dirinya tersebut tidak akan disia-siakan.
Kesaksian para penerima bantuan Bidikmisi inilah yang membuat mata Presiden
SBY Yudhoyono berkaca-kaca. Dalam
video yang diputar, ada pula penerima
bantuan Bidikmisi yang tunarungu.
Menteri Nuh mengatakan, Bidikmisi
berhasil meningkatkan jumlah mahasiswa dari kalangan miskin. Jika pada
2007 hanya 1,7 persen mahasiswa dari
kalangan miskin yang kuliah di perguruan tinggi, pada 2011, telah meningkat
menjadi 4,7 persen mahasiswa dari kalangan masyarakat miskin.
"Dalam lima tahun ke depan kita
harapkan 15 persen mahasiswa dari kalangan miskin," katanya.
Menurut Mendikbud, berdasarkan UU
Pendidikan Tinggi, perguruan tinggi negeri diwajibkan untuk memberikan slot
sebesar 20 persen bagi anak dari daerah
tertinggal, terpencil, dan terluar, dan
dari keluarga tidak mampu.
"Kami ingin memastikan, jangan sampai ada anak kemampuan akademik
tidak bisa kuliah karena biaya. Bahkan
muncul pandangan orang miskin dilarang kuliah," ujar Menteri Nuh.
Pandangan bahwa orang miskin tidak
bisa kuliah lantas dipatahkan dengan
program Bidikmisi. “Anak miskin bisa
kuliah, anak miskin harus kuliah, bidikmisi jawabannya. Kita ingin hal yang tidak mungkin jadi mungkin," tutur Nuh.
Sebelum menutup pidatonya, Presiden SBY sempat berandai-andai. “Kalau
silaturahmi nasional ini diadakan pada
tahun 1969, saya pasti duduk di deretan
bersama para penerima bantuan Bidikmisi. Saya yakin, nanti 35 tahun lagi, salah
satu atau lebih dari para penerima Bidikmisi ini akan berdiri di depan seperti
saya, memegang amanah untuk memimpin bangsa dan negara,” ujarnya. (***)

Serahkan Tiga Buku,
Kenalkan Program Afirmasi
DALAM acara silaturahim penerima Bidikmisi
dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
Mendikbud Mohammad Nuh, tidak hanya
menghadirkan para penerima Bidikmisi
semata. M. Nuh juga mengenalkan program
afirmasi lain yang dijalankan Dirjen Dikti,
sekaligus program afirmasi di Dirjen Dikmen,
yang berkait dengan program Unit Percepatan
Pembangunan Provinsi Papua dan Papua
Barat (UP4B), yaitu Afirmasi Pendidikan
Menengah (Adem) dan Afirmasi Pendidikan
Tinggi (Adik).
Dua dari tiga buku yang diserahkan adalah
bagian dari tekad Kemdikbud didalam
menjalankan program afirmasi, yaitu
Bidikmisi yang dibukukan dengan judul
“Kebangkitan Kaum Duafa” dan Sarjana
Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan
Tertinggal (SM3T) berjudul “Siswaku Kepala
Desaku”.
Kedua buku ini memuat kisah-kisah
menarik seputar dunia pendidikan. Dalam
buku SM3T misalnya, kisah Hakiki Mariayanti
Boro, alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris Universitas Negeri Makassar, yang
dijadikan judul itu mengisahkan tentang
kegigihan dua kepala desa yang ikut menjadi
murid Hakiki.
“Belajar memang mengenal usia. Pepatah
itu tepat untuk menggambarkan dua murid
saya di SMA Persiapan Momi Waren, Kec.
Manokwari, Kab. Papua Barat. Kedua murid
itu menjabat sebagai kepala desa. Saya
bingung ketika memanggil mereka, apakah
harus memanggil dengan sebutan anak atau
bapak,” katanya.
Keraguan Hakiki pun terjawab setelah
kepala sekolah menyarankan untuk
memanggil dengan anak ketika di sekolah
dan bapak saat di luar sekolah. “Saya sangat
senang mengajar kedua ‘anak’ yang bahkan
berusia lebih tua daripada bapak saya itu,”
ujarnya.
Demikian pula dengan buku “Kebangkitan
Kaum Duafa”, berisi kisah “perjuangan” dari
para penerima Bidikmisi yang berasal dari
keluarga tidak mampu secara ekonomi. “Ini
adalah beberapa program dan komitmen
kami di Kemdkibud untuk menjalankan
konsep ‘pendidikan untuk semua’ atau
education for all, “ kata Mendikbud M. Nuh.
Buku ini, kata Nuh, tidak hanya sebagai
pertanggungjawaban publik semata, tapi juga
sebagain bagian dari upaya menyebarkan
informasi, dan berharap memotivasi mereka
yang membaca untuk ikut bersama-sama
memikirkan nasib bangsa ini melalui
pendidikan, atau termotivasi mewujudkan
cita-cita dari apa yang sudah dilakukan
peserta Bidikmisi dan SM3T. (***)

9
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014
Media Indonesia 28 Februari 2014

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Edisi 12 Nov Nas
Edisi 12 Nov NasEdisi 12 Nov Nas
Edisi 12 Nov Nasepaper
 
Edisi 12 Nov Aceh
Edisi 12 Nov AcehEdisi 12 Nov Aceh
Edisi 12 Nov Acehepaper
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
Prakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourPrakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourtedy2629
 
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012bimoadi88
 
Kedaulatan Rakyat 14 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 14 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 14 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 14 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014hastapurnama
 
loan to value ratio (LTVR) , BI POLICY (konsep)
loan to value ratio (LTVR) , BI POLICY (konsep)loan to value ratio (LTVR) , BI POLICY (konsep)
loan to value ratio (LTVR) , BI POLICY (konsep)DGT
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
PPT PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH
PPT PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAHPPT PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH
PPT PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAHWidya Nurramadhani
 
Media Indonesia 20 Maret 2014
Media Indonesia 20 Maret 2014Media Indonesia 20 Maret 2014
Media Indonesia 20 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014hastapurnama
 
Managemen public relation (2)
Managemen public relation (2)Managemen public relation (2)
Managemen public relation (2)pycnat
 
Suara Merdeka 7 Maret 2014
Suara Merdeka 7 Maret 2014Suara Merdeka 7 Maret 2014
Suara Merdeka 7 Maret 2014hastapurnama
 
2. b indonesia application form
2. b indonesia application form2. b indonesia application form
2. b indonesia application formPradana Collection
 

Mais procurados (20)

Bpjs
BpjsBpjs
Bpjs
 
Edisi 2 news7
Edisi 2 news7Edisi 2 news7
Edisi 2 news7
 
Edisi 12 Nov Nas
Edisi 12 Nov NasEdisi 12 Nov Nas
Edisi 12 Nov Nas
 
Edisi 12 Nov Aceh
Edisi 12 Nov AcehEdisi 12 Nov Aceh
Edisi 12 Nov Aceh
 
1660 4469-1-pb
1660 4469-1-pb1660 4469-1-pb
1660 4469-1-pb
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
Prakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colourPrakarsa juli-2010-ina-colour
Prakarsa juli-2010-ina-colour
 
Portofolio
PortofolioPortofolio
Portofolio
 
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
 
Kedaulatan Rakyat 14 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 14 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 14 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 14 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 7 Maret 2014
 
loan to value ratio (LTVR) , BI POLICY (konsep)
loan to value ratio (LTVR) , BI POLICY (konsep)loan to value ratio (LTVR) , BI POLICY (konsep)
loan to value ratio (LTVR) , BI POLICY (konsep)
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
PPT PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH
PPT PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAHPPT PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH
PPT PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH
 
Harian Warta Nasional
Harian Warta NasionalHarian Warta Nasional
Harian Warta Nasional
 
Media Indonesia 20 Maret 2014
Media Indonesia 20 Maret 2014Media Indonesia 20 Maret 2014
Media Indonesia 20 Maret 2014
 
Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014Media Indonesia 12 Maret 2014
Media Indonesia 12 Maret 2014
 
Managemen public relation (2)
Managemen public relation (2)Managemen public relation (2)
Managemen public relation (2)
 
Suara Merdeka 7 Maret 2014
Suara Merdeka 7 Maret 2014Suara Merdeka 7 Maret 2014
Suara Merdeka 7 Maret 2014
 
2. b indonesia application form
2. b indonesia application form2. b indonesia application form
2. b indonesia application form
 

Semelhante a Media Indonesia 28 Februari 2014

Media Indonesia 1 Maret 2014
Media Indonesia 1 Maret 2014Media Indonesia 1 Maret 2014
Media Indonesia 1 Maret 2014hastapurnama
 
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdfCATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdfDjula1
 
Media Indonesia 25 Februari 2014
Media Indonesia 25 Februari 2014Media Indonesia 25 Februari 2014
Media Indonesia 25 Februari 2014hastapurnama
 
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfTugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfAyuni945584
 
Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014hastapurnama
 
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]Noeh Nemen
 
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaReformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaYohanes Rananda
 
Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014hastapurnama
 
UU IKN Diteken, Protes Masif Rakyat Diabaikan.docx
UU IKN Diteken, Protes Masif Rakyat Diabaikan.docxUU IKN Diteken, Protes Masif Rakyat Diabaikan.docx
UU IKN Diteken, Protes Masif Rakyat Diabaikan.docxEmmaKazeFull
 
Tunas sawa erma group korindo dukung kemandirian ekonomi masyarakat di boven ...
Tunas sawa erma group korindo dukung kemandirian ekonomi masyarakat di boven ...Tunas sawa erma group korindo dukung kemandirian ekonomi masyarakat di boven ...
Tunas sawa erma group korindo dukung kemandirian ekonomi masyarakat di boven ...Tunas Sawa Erma Group Papua
 
Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014hastapurnama
 
Bumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan NasionalBumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan Nasionalpssdm
 
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerjaPeluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerjahenra saragih
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia Gandabhaskara Saputra
 
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RISurat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RIshirizkiku
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015ekho109
 

Semelhante a Media Indonesia 28 Februari 2014 (20)

Media Indonesia 1 Maret 2014
Media Indonesia 1 Maret 2014Media Indonesia 1 Maret 2014
Media Indonesia 1 Maret 2014
 
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdfCATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
 
Media Indonesia 25 Februari 2014
Media Indonesia 25 Februari 2014Media Indonesia 25 Februari 2014
Media Indonesia 25 Februari 2014
 
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfTugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
 
Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014
 
harian warta nasional
harian warta nasional harian warta nasional
harian warta nasional
 
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
 
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaReformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
 
Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014
 
UU IKN Diteken, Protes Masif Rakyat Diabaikan.docx
UU IKN Diteken, Protes Masif Rakyat Diabaikan.docxUU IKN Diteken, Protes Masif Rakyat Diabaikan.docx
UU IKN Diteken, Protes Masif Rakyat Diabaikan.docx
 
Tunas sawa erma group korindo dukung kemandirian ekonomi masyarakat di boven ...
Tunas sawa erma group korindo dukung kemandirian ekonomi masyarakat di boven ...Tunas sawa erma group korindo dukung kemandirian ekonomi masyarakat di boven ...
Tunas sawa erma group korindo dukung kemandirian ekonomi masyarakat di boven ...
 
Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014
 
Bumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan NasionalBumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan Nasional
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Cooperative Juni 2020
Cooperative Juni 2020Cooperative Juni 2020
Cooperative Juni 2020
 
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerjaPeluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia
 
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RISurat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
 

Mais de hastapurnama

Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014hastapurnama
 
Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014hastapurnama
 

Mais de hastapurnama (20)

Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
 
Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
 
Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014
 
Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014
 
Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
 
Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014
 
Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
 
Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014
 
Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Maret 2014
 

Último

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Último (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Media Indonesia 28 Februari 2014

  • 1. Harian Umum Media Indonesia @ MIdotcom Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 / NO. 12002 / TAHUN XLV / 28 HALAMAN Madrid Mulai Impikan Decima Bertualang Mencari Batu di Jakarta Jajanan Murah Perlu Diwaspadai Tambahan dua gol membuat Ronaldo makin dekat dengan rekor Messi dan Raul Gonzales sebagai pemain tersubur di Liga Champions. Galeri Jakarta Gems Center laksana museum mini yang memajang berbagai koleksi batu yang dilengkapi penjelasan nilai dan sejarahnya. Biasakan memberi anak bekal berupa makanan dan minuman sehat saat ia pergi ke sekolah. Sepak Bola, Hlm 21 Fokus Megapolitan, Hlm 22-23 Jajanan Anak, Hlm 7 Menantang Pemerintahan Mendatang ANTARA/IGGOY EL FITRA BATAL MENDARAT: Pesawat komersial bersiap terbang saat kabut asap menyelimuti Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, kemarin. PT Angkasa Pura II BIM menyatakan dua pesawat dari dua maskapai berbeda batal mendarat di bandara itu akibat kabut asap yang menyebabkan jarak pandang di landasan hanya sekitar 700 meter. Berita hlm 10 Kasus Churchill Preseden Buruk KALAHNYA pemerintah Indonesia dalam putusan sela tentang yurisdiksi di Arbitrase Internasional (International Center for Settlement of Investment Disputes/ICSID) soal gugatan Churchill Mining Plc menjadi preseden buruk bagi iklim investasi di Indonesia. Pasalnya, dengan putusan tersebut, ICSID melanjutkan proses pemeriksaan gugatan Churchill diproses pengadilan selanjutnya. Artinya, Indonesia terancam membayar gugatan kerugian yang diklaim oleh Churchill sekitar Rp12,3 triliun. Kasus ini, menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, menjadi pelajaran mahal bagi ketidakpastian hukum investasi di Indonesia. Apalagi sejak era otonomi daerah, tumpang tindih peraturan antara pusat dan daerah semakin mengkhawatirkan investor. “Kepastian hukum di Indonesia tidak ada. Jadi, bupati bisa sewenang-wenang mencabut izin atau memberikan izin. Ketika akhirnya dibawa ke Arbitrase Internasional, pemerintah pusat yang harus bayar,” ujar Sofjan ketika dihubungi Media Indonesia, kemarin. Ia khawatir kasus ini akan berakhir seperti kasus proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha, yakni PT Pertamina kalah dan wajib membayar klaim Karaha Bodas Co LLG (KBC) sebesar US$250 juta. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana memandang dalam proses yurisdiksi yang sedang berlangsung, pemerintah masih memiliki kesempatan untuk melakukan pembatalan (annulment) keputusan ICSID tersebut. Ia mengusulkan pemerintah Indonesia untuk memperbaiki perjanjian investasi bilateral dengan negara lain serta keluar dari ICSID. “Implikasinya tidak ada masalah. Kalau pemerintah punya konfiden tinggi, investor melihat market Indonesia memiliki potensi besar. Yang mereka incar Indonesia,” kata Hikmahanto yang dihubungi terpisah. Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menegaskan pemerintah menyiapkan dua langkah pascaputusan ICSID. Pertama, mengajukan gugatan untuk membatalkan gugatan itu. “Atau kita ajak mereka untuk masuk ke pokok perkara,” katanya. (Aim/Che/SY/X-9) Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com KPK Tolak Ajakan Pemerintah Polri dan Mahkamah Agung juga keberatan dengan sejumlah pasal di RUU KUHAP dan KUHP. RAJA EBEN LUBIS I BARAT pepatah, sekali layar terkembang pantang surut ke belakang. Itulah sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyikapi pembahasan RUU Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP). Lembaga antirasywah itu menolak ajakan pemerintah untuk membahas revisi RUU itu. “Saya sudah hafal cara kerja pemerintah di banyak sektor yang tidak sistematis, kontradiktif antarkementerian dan lembaga. Jadi usulan Menko Polhukam bersifat tambal sulam, menambah problem karena awal soalnya pada tataran filsafat dan ideologi yang tandus pada draf akademis,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas saat dihubungi kemarin. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan RUU KUHAP dan KUHP masih terbuka untuk usulan kajian. “Saya sarankan kepada KPK, ahli hukum, dan yang lain mari kita rembuk bersama, bikin ka- jian,” kata Djoko di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu (26/2). Djoko pun meminta KPK menyiapkan daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU KUHAP dan KUHP. Namun, KPK bergeming tidak akan menyerahkan DIM. Busyro memperingatkan pemerintah untuk tidak melanjutkan jalan gelap melalui naskah akademik RUU. “Usulan Menko Polhukam menambah problem karena awal soalnya pada tataran filsafat dan ideologi yang tandus.” Busyro Muqoddas Wakil Ketua KPK Menurut dia, draf akademi RUU KUHP dan KUHAP memiliki semangat melemahkan secara sistemis lembaga-lembaga khusus negara, seperti KPK, BNN, Komnas HAM, PPATK, dan pengadilan tipikor. “Berat hidup dalam kemunafikan kekuasaan,” kata mantan Ketua Komisi Yudisial ini. RUU KUHAP dan KUHP diserahkan Kementerian Hukum dan HAM kepada Komisi Hukum DPR pada 6 Maret 2013. Kedua rancangan regulasi tersebut masuk ke prioritas Program Legislasi Nasional periode 2009-2014. Keberatan Selain KPK, lembaga penegak hukum lain, seperti Polri dan Mahkamah Agung, juga keberatan dengan RUU yang kontroversial itu. Polisi menganggap pasal penyelidikan tetap perlu diadakan. Kapolri Sutarman menyebutkan, penyelidikan sebagai langkah awal untuk membuktikan adanya laporan seseorang atau pihak. “Kan laporan belum tentu benar. Maka perlu adanya penyelidikan,” katanya seusai Sidang Kabinet di Kantor Presiden, kemarin. Menurut dia, prinsip revisi kedua UU itu untuk memperkuat dan menyelesaikan persoalan yang selama ini tidak bisa diatasi dengan peraturan perundangan. “Jadi bukan untuk kepentingan pihak tertentu,” pungkasnya. Secara terpisah, hakim agung T Gayus Lumbuun menilai RUU yang kini tengah dibahas di DPR itu memberatkan hakim agung dalam menentukan putusan. “Hakim kan selalu bekerja lewat dua pertimbangan, yaitu keyakinan dan rasio sesuai dengan undang-undang yang mengatur,” ujarnya. Hakim agung, sambungnya, tidak terpaku dengan dakwaan jaksa yang pengadilan negeri (PN) putuskan. “Ketika PN memutuskan (hukum) ringan, hakim agung bisa memutuskan berat,” tuturnya. Saat menanggapi sikap keras KPK, ketua tim perumus RUU KUHAP dan KUHP Andi Hamzah merasa aneh. “Ini kan UU tentang pidana umum, seperti pembunuhan, perampokan, dan lain-lain. Ini tentang perlindungan hak asasi sipil. Artinya, yang terkena dampak ialah polisi dan jaksa, bukan KPK,” ujarnya. (Kim/Che/X-5) raja_eben@mediaindonesia.com MANA yang lebih penting, mengalokasikan anggaran negara untuk subsidi yang faktanya sebagian terbuang percuma karena tidak produktif, atau memaksimalkan anggaran itu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur di seluruh pelosok negeri? Jika pertanyaan itu diajukan kepada rezim pemerintah saat ini, jawaban normatifnya mungkin akan seperti ini: “Kami selalu komit menggenjot pembangunan infrastruktur, tetapi kami juga tidak mungkin menghapus subsidi karena rakyat belum siap.” Jawaban seperti itu terus dibuktikan dengan fakta bahwa alokasi anggaran subsidi dari tahun ke tahun, bahkan hingga di tahun terakhir pemerintah ini berkuasa, tetap saja tinggi. Sebenarnya tidak terlalu menjadi persoalan jika subsidi itu lebih banyak diarahkan untuk membantu sektor-sektor yang produktif, seperti subsidi pertanian, perikanan, kesehatan, atau pendidikan. Namun, angka bicara lain. Jika kita tengok APBN 2014, dari alokasi belanja subsidi yang mencapai Jusuf Kalla menantang Rp333,7 triliun, sebagian besar diberikan untuk seksiapa pun pemimpin tor energi, yakni Rp282,1 yang bakal terpilih pada triliun. Adapun subsidi nonPemilu 2014 untuk energi cuma Rp51,6 triliun. berani menerobos Lalu apa yang salah? Bukankah memberikan subbelenggu anggaran sidi merupakan kewajiban subsidi energi. negara untuk memenuhi hajat hidup orang banyak? Silakan tanggapi Bukankah rakyat cukup Editorial ini melalui: terbantu dengan adanya www.metrotvnews.com subsidi, malah mungkin sudah termanjakan dengan subsidi? Itulah sejatinya belenggu sekaligus candu subsidi. Ia bisa menjadi obat, tetapi pada saat yang lain ia juga bisa memabukkan sekaligus merusak sendi-sendi perekonomian negara. Semakin besar dosis subsidi yang dikucurkan, semakin sulit pula ekonomi Indonesia berdaulat. Anggaran negara terus kedodoran karena harus menambal defisit akibat luar biasanya besaran subsidi di satu sisi, dan di sisi yang lain infrastruktur kian compang-camping karena pemerintah lebih suka membesarkan dana subsidi ketimbang dana pembangunan infrastruktur. Coba bandingkan besaran subsidi energi yang mencapai Rp282,1 triliun itu dengan anggaran belanja infrastruktur tahun ini yang ‘hanya’ Rp198 triliun. Angka belanja infrastruktur itu bahkan masih kalah dari nilai subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang jelas-jelas salah sasaran dan hanya terbuang menjadi asap. Menjadi tidak mengherankan bila besarnya subsidi energi itu telah membuat infrastruktur mandek. Pembangunan infrastruktur tidak berjalan dengan akselerasi seperti yang diinginkan. Padahal, pembangunan infrastruktur dibutuhkan untuk menciptakan kelancaran aktivitas perekonomian nasional. Karena itu, dalam satu acara Economics Outlook di Jakarta, kemarin, Jusuf Kalla menantang siapa pun pemimpin yang bakal terpilih pada Pemilu 2014 untuk berani menerobos belenggu anggaran subsidi energi tersebut. Subsidi jelas dibutuhkan, tetapi bukan untuk orang-orang yang tak patut menerimanya. Langkah tidak populis dengan menghapus subsidi untuk pos-pos yang tidak produktif pada akhirnya akan jauh lebih bermartabat ketimbang terus bermain dengan kebijakan-kebijakan yang tampaknya populis, tetapi menyimpan bom waktu di dalamnya. Barbeku dan Alzheimer JIKA Anda penggemar berat hidangan yang dipanggang atau barbeku, tidak ada salahnya untuk mengurangi atau EBET mengatur porsinya secara tepat. Pasalnya, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa mengonsumsi produk hewani yang diproses melalui pemanasan, seperti daging panggang, dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer dan diabetes. Tim peneliti dari Icahn School of Medicine, New York, AS, mengungkapkan bahwa daging olahan yang melalui proses pemanasan mengandung kadar advanced glycation endroproducts (AGEs) yang tinggi. Senyawa tersebut merupakan faktor yang memicu sejumlah penyakit degeneratif, seperti diabetes dan alzheimer. “Apalagi AGEs secara alami sudah ada dalam tubuh,” ungkap tim peneliti yang memublikasikan temuan mereka di jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences. (Medical News Today/Hym/X-9)
  • 2. SELEKTA 2 JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 Pasar Nantikan Pemimpin Berani Hapus Subsidi MI/ROMMY PUJIANTO KABAN DICECAR 38 PERTANYAAN: Mantan Menteri Kehutanan MS Kaban memenuhi panggilan KPK untuk bersaksi dalam kasus dugaan korupsi pengajuan anggaran Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT), di Jakarta, kemarin. Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu dicecar dengan 38 pertanyaan selama 6 jam. SEJUMLAH ekonom sepakat mendesak pemerintahan baru hasil Pemilu 2014 untuk berani menghapuskan subsidi energi. Sebabnya, penghapusan subsidi dapat memperbaiki permasalahan fundamental ekonomi nasional. Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Destry Damayanti mengatakan terdapat sejumlah alasan mendasar untuk menghapus subsidi energi di Tanah Air. Pertama, Indonesia bukan negara yang kelebihan energi, terutama minyak. “Jadi aneh jika kita masih memberikan subsidi untuk sesuatu yang kita sendiri berkekurangan,” tutur Destry yang juga menjabat Kepala Ekonom Bank Mandiri, kemarin. Kedua, pemberian subsidi tidak mengajari masyarakat untuk bersikap efisien dalam memanfaatkan energi. Ketiga, beban keuangan pemerintah semakin berat karena kebutuhan semakin meningkat. Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani menggambarkan perlunya menghapus subsidi energi karena tantangan makroekonomi justru semakin besar pada 2015 hingga 2017 jika dibandingkan dengan tahun ini. Pertimbangannya, ujar dia, terjadi pembalikan arus modal dari negara-negara emerging market, termasuk Indonesia. Guru besar ekonomi Unibraw Ahmad Erani Yustika melihat masalah subsidi energi tidaklah sesederhana itu. Ada beberapa poin yang perlu jadi perhatian pemerintah, salah satunya ialah perumusan kebijakan. “Pemerintah harus meru- muskan politik subsidi nasional jangka panjang Indonesia. Jangan seperti selama ini, ada debat soal subsidi orang atau apa. Kalau misal untuk pendidikan, itu apa dan gimana rumusannya? Apa untuk orang kaya atau miskin?” ujar Ahmad. Namun, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko berpendapat subsidi tidak mungkin dihilangkan. Jika subdisi dihilangkan, sama saja hal itu dengan menghilangkan peran negara. “Subsidi ialah kewajiban negara. Yang akan dilakukan PDIP ialah mengalokasikan subsidi tersebut pada bidang dan sasaran yang tepat,” ujar Budiman, saat dihubungi. Selama alokasinya tepat, subsidi justru dianggap mampu mengatasi berbagai persoalan yang ada. (Wes/ Vei/*/X-9) Kaban Disebut Kerap Bertemu Anggoro KPK terus menyelisik dugaan keterlibatan mantan Menhut MS Kaban dalam kasus dugaan korupsi pada proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu. RAJA EBEN LUBIS M uhammad Yusuf, mantan sopir MS Kaban, mengaku sering mengantar sang majikan untuk bertemu dengan Anggoro Widjojo, pemilik PT Masaro Radiokom, dalam setiap pertemuan. Yusuf kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi pengadaan anggaran pada proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT). “Ya, saya sering mengantar bapak ketemu dengan Anggoro,” kata Yusuf seusai diperiksa selama 5 jam di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Yusuf yang mulai diperiksa KPK pukul 10.00 WIB keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 15.00. Ia ditemani seorang rekannya yang ikut dalam pemeriksaan. Seusai menjalani pemeriksaan, Yusuf keluar tanpa dikenali wartawan. Ia mengaku ditanyai penyidik KPK dan menjawab tidak lebih dari 10 pertanyaan terkait pengadaan proyek SKRT. Di sisi lain, mantan Menteri Kehutanan MS Kaban mengaku dicecar hampir 33 pertanyaan saat diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengajuan anggaran SKRT 2007 dengan tersangka pemilik PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo. “Pertama soal proses anggaran SKRT, kemudian proses informasi tentang Anggoro memberi uang kepada sekjen saya dan tentang laporan itu,” kata Kaban. Kaban tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.30 dan selesai diperiksa sekitar pukul 16.00. Mengenai pencekalan sopirnya yang juga sering diperiksa karena diduga memiliki informasi penting, Kaban mengatakan itu hal wajar untuk keterangan di persidangan. Saat ditanya apakah ia dikonfrontasi dengan Yusuf, Kaban menjawab, “Dia kan sopir saya, ke mana ada saya, ada dia.” Namun, Kaban membantah keterangan di pengadilan bahwa ia, melalui Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan, menerima uang dari Anggoro terkait dengan proyek SKRT. Kaban mengaku tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa Sekjen Kementerian Kehutanan menerima sejumlah uang dari Anggoro terkait proyek tersebut, sekalipun itu disebut dalam perkara di per- sidangan. “Tentang laporan itu sebagaimana di pengadilan, saya tidak pernah mendapat laporan (uang ke sekjen) itu. Saya kira itu yang paling penting” kata Kaban. Dugaan keterlibatan MS Kaban dalam pusaran pengadaan anggaran proyek SKRT muncul setelah Anggoro ditangkap KPK beberapa waktu lalu di China. Anggoro diduga memengaruhi anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi kehutanan untuk mengeluarkan surat rekomendasi meneruskan proyek yang ditandatangani Menteri Kehutanan saat itu, MS Kaban. Sebelumnya, KPK mengumumkan pencekalan atas Kaban dan Yusuf. Juru bicara KPK Johan Budi mengaku pencekalan Kaban dan Yusuf untuk mempermudah penyiidikan kasus tindak pidana korupsi SKRT dengan tersangka Anggodo Widjojo. (*/X-6) eben@mediaindonesia.com Aktivitas Meningkat Status Marapi Waspada AKTIVITAS Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, kembali meningkat sejak Rabu (26/2). Peningkatan ditandai dengan erupsi sebanyak dua kali pada Rabu dan tiga kali, kemarin. “Letusan yang agak besar terjadi pada pukul 16.15 kemarin (Rabu). Berdasarkan pengamatan seismik kegempaan pada alat pemantauan, amplitudo erupsi tersebut di atas 30 milimeter, dengan durasi 75 detik,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Warseno. Biasanya, menurut Warseno, amplitudo erupsi hanya 20 milimeter dan durasi letusan di bawah 60 detik. “Bisa dikatakan kualitasnya sedikit meningkat,” imbuhnya. Namun, walau terjadi pe- ningkatan kualitas erupsi, secara kuantitas, aktivitas Marapi malah turun. “Pada Desember 22 letusan, Januari 57 letusan, sedangkan Februari hingga hari ini (kemarin) baru 8 kali letusan.” Menurut Warseno, pihaknya belum menaikkan status Marapi dengan peningkatan kualitas letusan itu. “Yang jelas, kita laporkan semua ke kantor pusat soal Marapi.” Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono memperingatkan masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi untuk meningkatkan kewaspadaan atas aktivitas vulkanologis gunung api itu. PVMBG, lanjut Surono, telah merilis status waspada Gunung Marapi bahkan sejak 3 Agustus 2011. “Memang ada aktivitas vul- kanologis terdeteksi sejak tiga tahun silam di Gunung Marapi, tetapi erupsi terpantau baru terjadi pada 26 Februari 2014, pukul 16.15 WIB,” tutur Surono, kemarin. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanis pada 16.15 WIB. Namun, kabut dan cuaca berawan menghalangi pantauan arah abu vulkanis. “Gunung setinggi 2.800 m di atas permukaan laut ini mengeluarkan abu selama 38 detik,” ungkapnya, kemarin. Zona aman pun sudah ditetapkan dan warga dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak gunung. (HR/Vei/YA/X-6)
  • 3. TIPIKOR JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 3 Nisa Dituntut 7,5 Tahun Karena dinilai tidak jujur dalam persidangan, seorang perantara kasus suap bisa dituntut berat. ABDUS SYUKUR T U N T U TA N j a k s a penuntut umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi atas Chairun Nisa dalam kasus suap pemilu kada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, lebih berat ketimbang tuntutan yang disampaikan kepada kedua terdakwa, Hambit Bintih dan Cornelius Nalau Antun. Tuntutan terhadap para terdakwa tersebut disampaikan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, kemarin. Dalam tuntutan jaksa, Chairun Nisa, anggota Fraksi Golkar DPR RI, dituntut 7 tahun 6 bulan penjara dan denda sebesar Rp500 juta atau subsider kurung an 6 bulan kurungan. Sebaliknya, Hambit Bintih, Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Cornelis Nalau Antun, komisaris PT Berkala Maju, masing-masing dituntut enam tahun penjara dan denda Rp200 juta atau subsidar kurungan 3 bulan penjara. Keduanya dianggap terbukti sah bersalah dan secara meyakinkan telah bersamaa-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang penyelenggara negara untuk memengaruhi keputusan atas sengketa pemilu kada Kabupaten Gunung Mas. Lebih beratnya tuntutan yang diberikan jaksa KPK kepada Chairun Nisa tersebut tampak dari pertimbangan yang dibacakan. “Perbuatan terdakwa dilakukan saat negara giat-giatnya melakukan pemberantasan korupsi. Terdakwa berperan aktif melakukan pendekatan kepada M Akil Mochtar (Ketua Mahkamah Konstitusi, waktu itu) untuk memengaruhi pengambilan keputusan dalam persidangan di MK,” terang jaksa Pulung Rinandoro. Dalam tuntutan jaksa atas terdakwa Hambit Bintih dan Cornelis Nalau Antun, kedua terdakwa tidak seberapa aktif. Selain itu, jaksa mempertimbangkan faktor yang meringankan, yakni terdakwa Hambit Bintih dan Nalau Antun, dinilai jujur dalam memberikan keterangan selama dalam persidangan. “Keduanya belum pernah dihukum dan bersikap jujur selama persidangan serta mengakui dan menyesali perbuatannya,” ujar jaksa lainnya, Elly Kusumastuti. Dari catatan Media Indonesia, dalam persidangan Chairun Nisa sering kali membantah atas bukti yang ditunjukkan para jaksa, seperti SMS kepada Akil Mochtar untuk kasus sengketa pemilu kada lainnya. Malahan Nisa membantahnya seperti suap agar Akil Mochtar membagi dengan dirinya sebagai candaan. Perantara Dijelaskan, penyuapan diawali pada 19 September 2013, saat Chairun Nisa diminta Hambit Bintih menghubungkan ke Akil melalui SMS. Hambit Bintih sendiri pada 20 September menemui Akil dan disanggupi untuk membantunya dengan perantara Chairun Nisa. Kemudian, Hambit bersama Cornelis Nalau dan Chairun Nisa bertemu untuk memenuhi permintaan Akil berupa uang sebesar Rp3 miliar dalam bentuk dolar. Atas permintaaan itu, Hambit meminta Cornelis menyediakannya. Pada 2 Oktober 2013, di rumah dinas Ketua MK Jl Widya Candra III No 7, Jakarta Selatan, uang diserahkan berupa Sin$ 294.050, US$22.000, dan Rp 766.000 atau seluruhnya setara Rp3 miliar serta Rp75 juta. Saat itulah, Chairun Nisa dan Cornelis, di teras rumah Akil untuk mengantarkan uang, ditangkap petugas KPK. Cornelis kedapatan membawa empat amplop berisi uang. “Perbuatan kedua terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana,” kata jaksa Sigit Waseso. (P-2) abdus @mediaindonesia.com MI/SUSANTO MENCARI FIGUR YANG PANTAS: Calon hakim konstitusi Dimyati Natakusumah (kiri) bersama Wakil Ketua Komisi III Almuzzammil Yusuf berbicara dalam Dialektika Demokrasi di Jakarta, kemarin. Diskusi membahas pro-kontra pemilihan dan pencarian figur yang pantas sebagai hakim konstitusi. Tokoh Koruptif, Pemberantasan Korupsi makin Berat PEMBERANTASAN korupsi di Indonesia dirasakan semakin berat saat banyak figur publik termasuk penyelenggara negara terpapar dan terbelit beragam kasus korupsi. Tidak itu saja, tokoh panutan, bahkan yang menyandang simbol agama, justru masuk pusaran korupsi. Penyesalan atas semakin terkuaknya perilaku koruptif penyelenggara negara, seperti anggota DPR dalam kasus SKK Migas dan lainnya itu disampaikan juga oleh akademisi dan budayawan. “Ini yang membuat masyarakat bingung,” kata sosiolog dari Universitas Indonesia Imam B Prasodjo saat acara diskusi bertema Menguak tabir korupsi menjelang pemilu 2014 dan antisipasi korupsi pascapemilu di Jakarta. Menurut Imam, sistem di kementerian/lembaga tidak akan bisa diperbaiki jika tidak melibatkan pihak luar. Untuk memecah sistem, imbuhnya, memang harus ada injeksi dari luar. Langkah itu pasti menimbulkan gejolak, tetapi harus dilakukan. Jika tidak, sistem yang bobrok akan terus bertahan. Selain itu, Imam mengatakan pemerintah harus mau mengurai perjalanan pengajuan anggaran dari mulai perencanaan hingga pencairan karena terdapat bibitbibit korupsi berkembang biak. “Korupsi sistemis jauh lebih berbahaya daripada by greed (karena keserakahan) dan by need (karena kebutuhan),” katanya. Peneliti dari Bappenas Diani Sadia Widia mengakui bahwa pemerintah belum sepenuhnya bisa membenahi sistem antikorupsi di kementerian/lembaga, terutama di lembaga penegak hukum. Terkait dengan terungkapnya anggota DPR yang meminta tunjangan hari raya (THR) dalam kasus SKK Migas, budayawan Mudji Sutrisno mengingatkan masyarakat terutama para pemilih muda untuk tidak memilih kembali calon anggota legislatif dan partai politik yang terindikasi korupsi. Hal itu untuk mencegah agar praktik suap dan minta THR yang dilakukan anggota DPR saat ini tidak terulang lagi. Secara terpisah, Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana (F-Demokrat) yang dicekal KPK terkait kasus SKK Migas, kemarin, enggan berkomentar saat ditanyai tentang kesaksian mantan Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM Didi Dwi Sutrisnohadi yang menyebut aliran dana kepada dirinya dan 43 anggota DPR RI Komisi VII. “Kalau soal itu, saya gak mau komentar. Sudah overdosis. Enggak mau komen tar saya,” cetus Sutan sambil berlalu. (Wta/*/P-2) MI/ROMMY PUJIANTO EKSEPSI AKIL MOCHTAR: Terdakwa kasus dugaan suap sengketa pemilu kada di Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Dalam sengketa pemilu kada Provinsi Banten, Akil didakwa menerima uang sebesar Rp7,5 miliar dari Tubagus Chaeri Wardana. Eksepsi Akil Seret Mahfud di Pemilu Banten NAMA mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD disebut-sebut dalam eksepsi Akil Mochtar dalam persidangan dugaan kasus suap sengketa pemilu kada Banten. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin, Akil yang juga mantan Ketua MK (setelah kepemimpinan Mahfud MD) menyampaikan bahwa Mahfud MD yang menjadi Ketua Panel Pemilu Kada Banten yang hasilnya juga dianggap bermasalah. “Saya bukan ketua ataupun anggota panel hakim konstitusi yang memeriksa dan mengadili perkara dimaksud, melainkan Saudara Mahfud MD,” kata Akil. Dalam dakwaan jaksa disebutkan, atas adanya permohonan keberatan hasil pemilu kada Banten, Akil Mochtar sebagai terdakwa menerima sejumlah uang dari Tubagus Chaeri Wardana (Wawan). Padahal, Akil merasa tidak menjadi ketua ataupun anggota panel hakim dalam penanganan sengketa pemilu kada tersebut. “Justru penuntut umum dengan sengaja tidak berani menyebutkan bahwa ketua panel yang memeriksa ialah Mah- fud MD. Ada apa gerangan?” tanya Akil dalam eksepsinya. Dalam sengketa pemilu kada Provinsi Banten, Akil didakwa menerima uang sebesar Rp7,5 miliar dari Wawan. Seusai persidangan, Akil mempersilakan wartawan untuk bertanya kepada Mahfud MD tentang masalah pemilu kada Banten. “Tanya Mahfud, dia ketua MK-nya. Saya yang tidak menjadi ketua atau tim panel dianggap terima suap. Tanya sana, dia merasa apa tidak?” pungkas Akil. Pernyataan Akil ini sepertinya sebagai balasan atas pernyataan Mahfud MD ke publik sebelumnya. Dalam suatu kesempatan di Batam, misalnya, Mahfud mengatakan tidak ada satu pun hakim MK yang menangani perkara sengketa pemilu kada Banten menerima suap dan hasil putusan MK pun murni. Bahkan Mahfud berani mengatakan bahwa suap dari Wawan diterima oleh Akil Mochtar sebagai perantara. S a a t d i ko n f i r m a s i t a d i malam Mahfud mengatakan eksepsi yang disampaikan Akil di persidangan justru menunjukkan dia bermain sendiri dalam kasus Pemilu Kada Banten. (AB/Mad/P-2)
  • 4. INDONESIA MEMILIH 4 JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 10 KPUD belum Rilis Dana Kampanye SEBANYAK 10 KPU provinsi hingga kemarin belum mengumumkan laporan dana kampanye tahap pertama dari parpol peserta Pemilu 2014. Padahal, laporan terkait sumbangan bagi parpol itu telah diserahkan sejak 27 Desember 2013. Dari kesepuluh KPU provinsi tersebut, enam di antaranya ternyata belum memiliki situs web dan empat KPU memang belum mengumumkannya. “Untuk memenuhi asas keterbukan dan transparansi, KPU provinsi harus mengumumkan laporan penerimaan tersebut sehingga masyarakat percaya bahwa KPU benar-benar menyelenggarakan pemilu secara jujur dan adil,” kata komisioner KPU Ida Budhiarti di Jakarta, kemarin. Enam KPU yang belum memiliki situs yakni KPU Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Papua, dan Papua Barat. Adapun empat KPU yang sudah memiliki situs daring tapi belum mengumumkan,yakni KPU Bangka-Belitung, Bali, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Sementara itu, penyerahan laporan dana kampanye tahap dua, yakni laporan dana awal parpol peserta pemilu, paling lambat diserahkan 2 Maret 2014 pukul 18.00 WIB atau disesuaikan dengan waktu setempat. “Tidak harus hingga larut malam atau pukul 24.00 karena KPU sudah melakukan asistensi kepada parpol dalam penyusunan laporan. Kita batasi hingga pukul 18.00 saja,” jelas Ida. Penyetoran laporan dana kampanye parpol akan dilakukan sesuai tingkatan. Laporan pengurus parpol tingkat pusat diserahkan ke KPU. Pengurus parpol provinsi diserahkan ke KPU provinsi, dan pengurus parpol kabupaten/kota di serahkan ke KPU kabupaten/ kota. (AB/P-3) ANTARA/M RISYAL HIDAYAT EVAKUASI PENGUNJUK RASA: Sejumlah anggota Satbrimob Polda Jawa Timur mengevakuasi pengunjuk rasa yang terluka dalam simulasi pengamanan pemilu di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, di Surabaya, kemarin. Simulasi digelar sebagai persiapan menjelang pemilu legislatif pada 9 April 2014. Pengangkatan Honorer K2 Jangan Diskriminatif DALAM rangka mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good governance), pemerintah berupaya merealisasikan pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). “Hal itu sebagai upaya membangun aparatur negara yang lebih berdaya guna dalam mengemban tugas pemerintahan, pembangunan nasional, serta pelayanan masyarakat,” jelas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN dan Rebiro) Azwar Abubakar dalam Rapat Koordinasi Nasional Aparatur Sipil Negara Tahun 2014, di Jakarta, kemarin. Berkenaan dengan itu, katanya, pemerintah fokus pada tiga poin, yaitu rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang adil dan bebas KKN, promosi terbuka, dan e-government. Azwar mengakui rekrutmen CPNS 2013 belum memenuhi ekspektasi masyarakat. Oleh karena itu, perlu pemahaman dan dukungan masyarakat agar sistem seleksi ke depan lebih transparan, akuntabel, dan bebas KKN. Hadir mendampingi Menteri PAN dan Rebiro dalam rapat itu, Deputi Sumber Daya Manusia Aparatur Setiawan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Eko Sutrisno. Rapat tersebut diikuti oleh gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia. Suasana rapat sempat ricuh saat sesi tanya jawab. Semua peserta yang hadir berebut untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan keluhan kepada Menteri PAN dan Rebiro. “Sebentar Pak, semua kebagian,” ujar moderator menanggapi permintaan para peserta rapat. Sebagian besar keluhan peserta rapat terkait dengan polemik tenaga honoer kategori dua (K2). Mereka berharap pemerintah menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah seorang bupati asal Aceh menilai penyelesaian tenaga honorer K2 oleh pemerintah tidak adil. “Mengapa yang lulus K2 adalah orang-orang yang bekerja di perkotaan dan masih muda? Padahal, di daerah banyak pegawai yang sudah mengabdi puluhan tahun, tetapi tidak lulus,” keluhnya. Saat menanggapi hal itu, Azwar menyatakan ada tahapan dalam proses pengangkatan tenaga honorer K2. Pertama, terhadap K2 yang sudah dinyatakan lulus akan dilakukan pemberkasan oleh bupati/wali kota, tentunya dengan verifikasi. Kedua, terhadap tenaga K2 yang belum diangkat, bupati, wali kota, dan gubernur diminta untuk memperbaiki honor mereka. “Jangan dibayar sebesar Rp200 ribu.” Ketiga, Kementerian PAN dan Rebiro akan mencarikan formasi untuk CPNS agar permasalahan K2 bisa diselesaikan secara bertahap. “Tapi, intinya pengangkatan K2 harus dilihat dari segi kemampuan, kebutuhan, dan kemampuan anggaran,” jelas Azwar. (*/P-3) Ahli Pemohon Nilai UU Ormas Beraroma Orba MATERI Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dinilai sarat dengan nuansa pengekangan seperti yang terjadi pada era Orde Baru. Pelaksanaan UU tersebut mengebiri kebebasan berserikat dan berkumpul masyarakat Indonesia. Pandangan tersebut dilontarkan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Sri Budi Eko Wardani selaku ahli yang dihadirkan pemohon dalam sidang lanjutan uji materi UU Ormas di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, kemarin. Uji materi UU itu diajukan oleh Koalisi Kebebasan Berserikat (KKB) yang merupakan gabungan sejumlah organisasi kemasyarakatan. Mereka menggugat UU tersebut karena pembentukan ormas harus terdaftar dengan struktur yang jelas dan mempunyai AD/ART. Mereka menilai ketentuan tersebut bertentangan dengan Pasal 28 UUD 1945 yang menjamin kebebasan berserikat dan berkumpul. Menurut Sri Budi Eko Wardani, peran kelompok masyarakat sipil tidak bisa diabaikan dalam proses perubahan politik ke arah yang lebih demokratis. ”Setelah Pemilu 2009, kelompok masyarakat sipil tentu memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai kontrol terhadap otoritas politik yang selama Orde Baru tidak bisa dilakukan,” jelasnya. Ia menilai pembuat UU itu tidak melihat keragaman MI/PANCA SYURKANI PENDAPAT AHLI: Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva (kiri) dan Harjono mendengarkan Calon Kepala Daerah Diuji Publik 6 Bulan Uji publik dilakukan tim panel, tetapi penentuan akhir tetap menjadi kewenangan parpol. ASTRI NOVARIA K OMISI II DPR mengusulkan uji publik untuk bakal calon kepala daerah yang hendak mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Meskipun mekanisme pemilihan hingga kini masih menjadi perdebatan, apakah dipilih oleh DPRD atau langsung oleh rakyat, perihal uji publik itu sudah disepakati seluruh fraksi di Komisi II. “Kita ingin outcome yang dihasilkan dapat melahirkan pemimpin di daerah yang betul-betul memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi dalam menjalankan fungsi pemerintahan untuk menyejahterakan rakyat. Juga untuk menghindari kesewenang-wenangan hak yang tiba-tiba muncul menjadi seorang calon tanpa punya kompetensi yang jelas. Kita sepakat untuk melakukan uji publik,” kata Ketua Komisi II DPR Agun Gunandjar Sudarsa, di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin. Ia menjelaskan uji publik akan berlangsung selama enam bulan setelah partai politik menyodorkan nama bakal calon kepala daerah kepada KPU setempat. Nama-nama tersebut selanjutnya akan di umumkan secara terbuka untuk memperoleh tanggapan publik, baik mengenai integritas maupun kompetensi. Bakal calon yang mengikuti uji publik, imbuh Agun, kelak akan mendapatkan sertifikat uji publik yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi partai politik, apakah akan mengusung calon tersebut atau tidak. “Setelah menerima masukan, akan ada klarifikasi dalam bentuk panel yang terdiri dari lima orang, yakni 1 anggota KPU, 2 tokoh masyarakat, dan 2 akademisi. Tim panel akan memanggil seluruh bakal calon dalam sidang pleno terbuka untuk mengklarifi kasi tentang temuan masyarakat soal integritas ataupun kompetensi mereka,” paparnya. Bukan barter Menurut Agun, opsi uji publik merupakan yang terbaik daripada DPR memaksa aturan terkait politik dinasti dengan melarang seseorang untuk mencalonkan diri. Namun, Agung menampik pilihan itu sebagai barter pasal soal dinasti dengan ketentuan baru mengenai uji publik. Ia berpendapat hak setiap orang untuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Yang menjadi kekhawatiran sebenarnya soal orang-orang yang tidak kompeten atau dari unsur petahana. “Menurut kami, rumusan ini tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak potensial diganggu di MK. Yang terpenting outcome-nya dapat dijamin baik. Kita tidak bisa melanggar hak seseorang untuk mencalonkan diri. Yang kita larang yang tidak punya kompetensi, hanya karena ada hubungan darah lalu maju. Ini yang jadi problem. Maka itu, perlu uji publik,” tegas politikus Golkar itu. Tim panel yang melakukan uji publik, lanjut dia, tidak berwenang memutuskan apakah bakal calon tersebut lolos atau tidak. Peserta uji publik selama enam bulan itu hanya memperoleh sertifikat sehingga publik sudah mengetahui integritas dan kompetensi setiap bakal calon. “Selanjutnya, silakan partai politik apakah akan tetap nekat mendorong orang yang diusungnya atau tidak. Karena kalau tim panel kita beri kewenangan untuk memutus nanti jadi mahal lagi, malah terjadi sogok-menyogok. Selain itu, uji publik ini dilakukan bagi yang dipilih DPRD atau langsung,” tuturnya. (P-3) astri@mediaindonesia.com saksi ahli, Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila Ade Saptomo, dalam sidang pengujian Undang-Undang No 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, di Gedung MK, Jakarta, kemarin. masyarakat sipil pada tingkat yang lebih kecil. “Menurut saya, pembuat kebijakan tidak memahami keragaman masyarakat sipil yang sebetulnya bisa tumbuh dari komunitas yang kecil hingga tingkat masyarakat desa,” ujarnya. Dia menambahkan, ormas tidak selalu terlembaga, berjenjang, dan mempunyai kepengurusan secara struktural dari tingkat nasional hingga desa, serta mempunyai AD/ART. ”Tidak selalu terlembaga, berjenjang, dan mempunyai AD/ART,” papar Sri. Langkungan masyarakat sipil, kata dia, tidak perlu diatur secara ketat agar bisa otonom, partisipatif, dan berkontribusi pada perubahan. Senada dengan Sri, komisioner Komnas HAM Roichatul Aswidah, juga sebagai ahli pemohon, mengatakan peng- aturan dalam UU Ormas telah mempersempit pelaksanaan hak, kebebasan berserikat, dan berorganisasi. Mestinya, menurut dia, kebebasan tersebut diberi peluang dan ruang yang luas untuk tumbuh dalam bentuk apa pun tanpa pembatasan yang bersifat prosedural dan administratif. ”Undang-Undang itu (Ormas) berpotensi menjadi alat kontrol negara terhadap kegiatan organisasi. Undang-undang itu bisa menjadi ancaman pelaksanaan kebebasan berserikat.” Ia menambahkan, UU tersebut tidak menjadi instrumen bagi pelaksanaan kewajiban negara untuk melindungi dan menjamin hak berserikat, justru sebaliknya, menjadi ancaman. Untuk itu, undangundang tersebut mestinya dicabut. Sementara itu, ahli yang dihadirkan pemerintah, yakni dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Ade Saptono, mengatakan kebebasan berserikat dan berkumpul sebagaimana disebut dalam Pasal 28 UUD 1945 merupakan bentuk pengakuan negara terhadap setiap orang untuk melakukan kegiatan berserikat dan berkumpul. Maknanya, jelas Ade, upaya untuk berserikat dan berkumpul diatur konstitusi. Setiap orang berserikat dan berkumpul diatur Pasal 28 UUD. Artinya, kewenangan tersebut dieksekusi pemerintah melalui UU Ormas. “Dengan demikian, UU a quo telah mempertegas perlindungan manusia, bukan sebaliknya. Bukan dipandang sebagai pengekangan dan pembatasan,” paparnya. (AI/P-3) ANTARA/IRSAN MULYADI DAMPINGI PENYANDANG DISABILITAS: Petugas membantu penyandang disabilitas saat akan memasukkan kertas suara dalam simulasi dan bimbingan teknis pemilu legistatif di Medan, Sumatra Utara, kemarin. Kegiatan itu diikuti seluruh anggota KPU se-Sumatra Utara.
  • 5. JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 INDONESIA MEMILIH 5 Pemilu Kada Lampung Dikritik Jadwal kampanye pemilu legslatif yang berbarengan dengan kampanye pemilu kada Lampung menjadi test case bagi KPU. Bila kisruh, harus ada yang bertanggung jawab. AHMAD NOVRIWAN K EPALA Dinas Kesbangpol Lampung Qudrotul Ikhwan menegaskan kekusutmasaian pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada) Lampung dim u l a i d a r i ke s e p a k a t a n Sheraton dan penyusunan tahapan pemilu kada yang d i l a k u k a n Ko m i s i P e m i lihan Umum Provinsi Lampung yang tanpa koordinasi jelas dan tegas. “Di saat yang sama, masa jabatan mereka masih dipertanyakan,” kata Qodrotul saat diskusi bersama Komisioner KPU Provinsi Lampung Edwin Hanibal serta dua akademisi Universitas Lampung, Yusdianto dan Budiono. Agar pemilu kada dapat terselenggara dengan baik, dia menyarankan tiga solusi yang harus dijalankan keseluruhan. Solusi itu ialah diadakan seleksi komisioner baru KPUD, KPU RI mengambil alih tugas dan fungsi KPU Lampung, dan pemerintah harus membuat peraturan setingkat undang-undang yang menyatakan perpanjang an masa jabatan komisioner KPU Lampung sah secara hukum. Akademisi Fakultas Hukum Unila Budiono mengatakan awal mula kekacauan pemilu kada yang hampir dua tahun tak kunjung terlaksana ialah adanya kesepakatan yang dilanggar KPU. “Pemilu kada Lampung menjadi kacau pascakesepakatan Sheraton. Setelah itu, muncul intrik-intrik politik yang dilakukan semua pihak,” terang Budiono. Budiono juga menyindir anggota KPU Lampung yang melakukan tahapan pemilu kada tanpa dasar. Termasuk adanya surat keputusan ilegal mengenai perpanjangan jabatan komisioner KPU kabupaten/kota. Kampanye rapat terbuka di Provinsi Lampung agak krusial karena kampanye rapat umum pileg pada dua minggu terakhir berbarengan dengan kampanye pemilu kada. Tidak tanda tangan Komisioner KPU Provinsi Lampung Edwin Hanibal memaparkan bahwa sejak awal mereka tidak menandatangani kesepakatan Sheraton. Dia menyebutkan utusan tim KPU pusat tidak meninjau situasi dan kondisi yang sebenarnya. “Mereka hanya menandatangani tanpa ada investigasi di lapangan. Forum yang ada di Hotel Sheraton itu sepertinya penuh tekanan dari elite pemerintah,” cetus Edwin. Dia menjelaskan bahwa semua tahapan yang dibuat KPU sudah benar dan se- suai undang-undang. “Kami menjalankan tugas karena mendapat perintah dari KPU pusat. Itu hierarkinya,” tandas Edwin. Mengenai perpanjangan SK KPU kabupaten/kota, Edwin menegaskan, perpanjangan masa jabatan tersebut merupakan kewenangan KPU RI. Ketika SK KPU Lampung telah diperpanjang, perpanjangan masa tugas KPU kabupaten/ kota merupakan kewenangan KPU Provinsi Lampung. Apalagi, KPU kabupaten/kota merupakan perpanjangan tangan untuk menjalankan tugas dan fungsi sebagai penyelenggara pemilu. Sementara itu, KPU Provinsi Lampung mulai menyusun jadwal kampanye pemilu kada Lampung sekaligus membagi zona kampanye. Kampanye terbuka untuk empat calon gubernur dan wakil gubernur Lampung akan dimulai pada 23 Maret 2014. Komisioner KPU RI Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengakui kampanye rapat terbuka di Provinsi Lampung agak krusial karena kampanye rapat umum pemilihan legislatif pada dua minggu terakhir berbarengan dengan kampanye rapat umum pemilu kada. “Prosesnya diatur sebaik mungkin agar tidak terjadi yang tidak diinginkan,” jelas Ferry di Jakarta, kemarin. (AT/AB/P-4) novriwan@mediaindonesia.com MI/RAMDANI RAPAT PERSIAPAN KAMPANYE TERBUKA: Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ferry Kurnia Rizkiyansyah (siluet) saat memimpin rapat bersama anggota KPUD dari 33 provinsi di Jakarta, kemarin. KPU telah menetapkan kampanye terbuka secara resmi dilakukan pada 16 Maret hingga 5 April 2014. Jadwal Kampanye Disepakati Bersama PELAKSANAAN kampanye umum terbuka untuk pemilu legislatif dimulai pada 16 Maret hingga 5 April mendatang. Komisi Pemilihan Umum memutuskan jadwal kampanye ditetapkan sesuai tingkatan. “KPU harus putuskan jadwal kampanye sesuai tingkatannya dan disinkronkan antara pusat, provinsi, serta daerah,” tandas komisioner KPU pusat Ferry Kurnia Rizkyansyah di hadapan utusan KPU-KPU provinsi, di Jakarta. Komisioner KPU pusat lainnya, Ida Budiati, menyatakan, untuk provinsi dengan satu daerah pemilihan, setiap par- tai politik mendapatkan kesempatan dua kali menggelar kampanye terbuka. Adapun untuk provinsi dengan tiga hingga lima dapil, setiap parpol mendapatkan kesempatan tiga kali kampanye. “Di provinsi dengan lima hingga 11 dapil, setiap parpol mendapatkan kesempatan sebanyak lima kali menggelar kampanye terbuka,” jelas Ida. Dia menyebutkan, dari skema yang sudah disepakati KPU bersama Badan Pengawas Pemilu, seluruh parpol kontestan pemilu, dan lembaga-lembaga pengawas pemilu, selanjutnya dibuat jadwal di tiap provinsi dan daerah. Dari skema yang sudah ditetapkan KPU pusat tersebut, diketahui provinsi dengan parpol yang mendapatkan kesempatan berkampanye secara terbuka sebanyak lima kali ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Provinsi dengan parpol yang mendapatkan jatah kampanye sebanyak tiga kali ialah DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara. Adapun di sisa provinsi lainnya, setiap parpol hanya mendapatkan jatah kampanye terbuka sebanyak dua kali. Dalam penyusunan jad- wal kampanye tersebut, setiap KPU provinsi diharuskan melibatkan seluruh parpol peserta pemilu. Ketua KPU Husni Kamil Manik menambahkan, dalam penyusunan jadwal kampanye terbuka di setiap provinsi, KPU provinsi diharuskan melibatkan pengurus parpol. Selain itu, juga harus melibatkan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah. “Sehingga jadwal kampanye dapat disepakati secara terbuka dan sesuai dengan asas keadilan dan proporsional,” tandas Husni saat membuka acara penyusunan skema jadwal pemilu. (AB/P-4)
  • 6. MEGAPOLITAN 6 JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 JAKARTA SELATAN Taman Tebet Direvitalisasi ANTARA/WAHYU PUTRO KEMBALI TERENDAM: Anak-anak bermain di sekitar makam yang terendam banjir di TPU Karet Bivak Jakarta, kemarin. Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak kemarin dini hari hingga siang menyebabkan sejumlah kawasan di Jakarta kembali banjir. BNN 60 Kg Sabu Diduga Dipasok Imigran BADAN Narkotika Nasional (BNN) tengah menyelisik kemungkinan peran imigran gelap asal Timur Tengah dalam penyelundupan 60 kilogram sabu melalui perairan selatan Jawa yang kemudian ditimbun di hutan cagar alam di Desa Jayanti, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Deddy Fauzi El Hakim mengatakan imigran sebagai pencari suaka berpotensi memudahkan dalam memasok barang haram itu lewat laut. “Ada kemungkinan (penyelundupan lewat) people smuggling ataupun imigran,” ujarnya. Ia mengatakan hal itu terkait dengan penangkapan dua warga negara Iran yang menyelundupkan 60 kg sabu, yaitu Mostava Moradaviland, 32, dan Seiyed Hasheim Mosavipour, 35. Mereka ditangkap seusai mengambil narkoba dari lokasi penimbunan, Rabu (26/2) pukul 08.10 WIB. Dari kedua pelaku, petugas menyita sabu, paspor, ponsel, dan tiga tas yang menurut rencana digunakan untuk menyimpan barang laknat tersebut. Menurut Deddy, pengungkapan kasus merupakan hasil kerja sama antara BNN dan Drug Enforcement Agency, badan narkotika Amerika Serikat. “Dua tersangka sindikat internasional ini kami tangkap saat menggali barang bukti narkoba yang dipendam di tanah. Sabu ini diduga berasal dari Iran atau Afghanistan,” ujarnya, kemarin. Kedua pelaku, ujarnya, masuk ke Indonesia melalui jalur penerbangan resmi pada 28 Januari lalu, kemudian pergi ke Bali layaknya turis. Pada hari yang sama pula, mereka kembali ke Jakarta dan menyewa kamar apartemen di kawasan Jakarta Barat. Tersangka, lanjut Deddy, beberapa kali melakukan perjalan darat dari Jakarta ke Sukabumi. Pada perjalanan 9 Februari lalu, mereka menuju Sukabumi untuk menjemput narkoba dari perairan dan menguburnya di kawasan cagar alam. “Pelaku datang ke Indonesia tanpa membawa narkoba. Tersangka menerima paket (sabu) yang dikirim dari kapal nelayan, kemudian ditimbun.” Berarti, ujarnya, narkotika itu sudah diselundupkan terlebih dahulu lewat laut, lalu disembunyikan dengan cara dikubur. “Kita harus bersabar dulu sebelum barang ini ada di tangan mereka dan ditangkap. Alhamdulillah bisa kita amankan,” imbuhnya. Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap 500 kg ganja kering asal Aceh yang siap diedarkan. Barang bukti itu disembunyikan di satu rumah di Kampung Etek Pabuaran RT 002/02, Sindang Asih, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Arman Depari, kemarin, mengatakan jajarannya juga menangkap tiga tersangka, yaitu EJ, TE, dan RY. EJ lebih dulu ditangkap di Depok, Jawa Barat, dengan barang bukti 84 kg ganja kering. (Kim/GG/J-4) KABUPATEN TANGERANG Polisi Sita Barang Bukti Kekerasan di Panti Asuhan Samuel PENYIDIK Subdit Remaja Anak dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan untuk menyiksa anak dan balita penghuni Panti Asuhan The Samuel’s Home di Keca- matan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten. Barang bukti tersebut berupa sapu ijuk, selang air, dan spanduk. Selain itu, beras berkutu yang disajikan sebagai bahan makanan seluruh penghuni panti juga ikut disita. “Kami juga ambil dokumen dan akan dipelajari,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto, kemarin. Seluruh barang bukti diambil dari tempat kejadian perkara di Jalan Kelapa Gading Barat, Blok AG-15 Nomor 01, RT 012/02, Kelurahan Pakulonan Barat, Kelapa Dua. T i n d a k a n p e ny i d i k t e r sebut menyusul kesaksian beberapa korban yang mengaku pernah mengalami kekerasan fisik. Dalam kasus tersebut, lanjut Heru, pihaknya telah memeriksa 13 saksi, yang terdiri dari 10 anak penghuni panti asuhan dan tiga orang dewasa yang satu di antara mereka merupakan penyandang dana. (GG/J-4) TAMAN Tebet ramai dikunjungi anak-anak dan orangtua mereka. Lahan seluas 2,6 hektare itu telah disulap PT Indika Energi dan tim Hiden Park agar lebih ramah anak dan nyaman. Berbagai dekorasi memeriahkan taman, seperti kupu-kupu, rusa dihiasi kaleng bekas minuman ringan, papan tulis, dan papan petunjuk. Vice President Corporate Social Responsibility PT Indika Energi Ratih Loekito mengungkapkan, taman ini bertujuan untuk mengedukasi anak. “Dan kita ingin membuat anak-anak merasa nyaman. Karena ruang terbuka hijau itu baik untuk perkembangan motorik anak-anak,” ujarnya. Manajer Kampanye Hiden Park Nadine Zamira mengungkapkan, ada beberapa kegiatan untuk menghidupkan taman, di antaranya pembuatan biopori, tanam rumput, membersihkan taman dari sampah, dan bermain bersama anak-anak. Setiap minggu akan diadakan acara perpustakaan terbuka, berkebun sayur, mendongeng, dan layar tancap. (*/J-2) LINTAS BERITA Aturan Penunjukan Trans-Jakarta DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tengah menyusun draf peraturan gubernur (pergub) sebagai dasar hukum untuk penunjukan langsung konsorsium operator bus TransJakarta. Konsorsium yang telah menjadi operator sejak 2004 itu kelak tidak perlu lagi ikut lelang, tetapi kinerjanya akan dievaluasi secara mendalam sebelum penunjukan. “Mereka adalah perusahaan bus pemegang izin trayek lama sebelum ada bus Trans-Jakarta. Dalam konsep pergub yang sedang dibuat, mereka diperbolehkan bekerja sama dengan pemegang izin trayek tanpa lelang,” kata Kepala Dishub DKI Mohamad Akbar, kemarin. Menurutnya, jika hasil evaluasi menunjukkan pelayanan, keuangan, dan kondisi manajemen yang baik, konsorsium tersebut bisa ditunjuk langsung. Namun, jika dinilai buruk, konsorsium harus mengikuti lelang, seperti operator lainnya apabila tetap ingin bergabung. (Ssr/J-4) Ratusan Bangunan Dibongkar RATUSAN bangunan liar yang berada di kolong Tol Wiyoto Wiyono, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, kemarin, dibongkar petugas. Bangunan itu selain melanggar Perda No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, juga membahayakan konstruksi tol layang dalam kota tersebut. Camat Penjaringan Rusdiyanto mengatakan dua tahun belakangan di kolong tol sepanjang 3 kilometer mulai Pos Polisi Jembatan Tiga sampai simpang susun tol bandara dipadati oleh bangunan liar. Bangunan tersebut umumnya merupakan bangunan semipermanen yang dipergunakan untuk bermukim. Pada pertengahan bulan lalu, Rusdiyanto melakukan sosialisasi kepada pemukim tentang keberadaan bangunan mereka yang menyalahi aturan dan membahayakan. (SW/J-4)
  • 7. JAJANAN ANAK JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 7 80% Jajanan Sekolah tidak Sehat Lebih Baik Bawa Bekal Sendiri PENELITIAN Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) menunjukkan 80% jajanan anak sekolah tidak sehat dan tidak aman untuk dikonsumsi. Makanan dan minuman berbahaya itu memiliki empat kelompok yang tidak layak konsumsi. Pertama, makanan dan minuman itu mengandung bahan kimia, boraks, formalin, bahan adiktif, dan pewarna tekstil. Kedua, bahan dengan kandungan aditif seperti siklomat dan benzoat. Ketiga, makanan terkontaminasi silang yang kurang baik dan mengandung mikroba berlebih. Keempat, makanan yang mengandung logam berat. Dampak dari konsumsi rutin dan berlebih jajanan tidak sehat memang tidak akan nampak seketika. Namun, efeknya akan terlihat dalam jangka panjang seperti penyakit kanker dan tumor. Menurut penuturan Kepala Badan POM Roy Sparringa, untuk menanggulangi masalah jajanan berbahaya di sekolah, Badan POM menggelar program Gerakan Pangan Jajanan Anak Sehat dan Aman (PJAS) yang sudah berlangsung sejak 2011. Setiap tahun, program itu menargetkan 4.500 sekolah menyiapkan jajanan sehat. Saat ini, Badan POM gencar memberikan penyuluhan kepada pada para penjual untuk menggunakan bahan yang aman. Kegiatan lain yang dilakukan berupa pemberian edukasi kepada komunitas sekolah meliputi staf komite dan guru serta penyediaan sarana pengawasan mandiri. Roy Sparringa mengharapkan kesadaran pihak konsumen dan produsen untuk menjalankan aksi itu. Penyuluhan yang diberikan Badan POM melalui sekolah ialah mengenai pola hidup sehat ke pada siswa dan penyuluhan kepada produsen selaku pembuat makanan, agar menggunakan bahan aman, higienis, dan mengemas makanan dengan baik. Ia mengatakan ada empat jenis makanan yang sangat berbahaya bagi pertumbuhan anak, di antaranya sirup berwarna, minuman mengandung es, jelly atau agar, serta bakso goreng. Dari keempat kelompok makanan itu, sirup dan es jelly merupakan kelompok makanan yang sangat membahayakan. (JDP/J-2) TIDAK seperti biasanya, suasana jam istirahat siswa di Sekolah Dasar Negeri Kedoya 04 Pagi, Jakarta Barat, tidak diramaikan dengan anak-anak yang menunggu jajanan para pedagang di pagar sekolah. Meski, banyak pedagang yang menjual sirup berwarna, bakso goreng, dan permen berwarna telah bersiap menanti kedatangan siswa dari balik pagar sekolah, anak-anak tidak mendekati mereka. Sejak beberapa waktu terakhir, siswa sekolah tidak sembarangan lagi membeli jajanan. Widodo, salah seorang guru SDN Kedoya 04 Pagi, mengemukakan pihak sekolah sempat beberapa kali berdiskusi dengan para pengajar lainnya agar tidak menerima jajanan itu masuk ke lingkungan sekolah. Hal itu, ujarnya, merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah guna menghindari banyaknya jajanan berbahaya bagi siswa di sekolah. “Anakanak di sekolah ini kita ajari agar selalu membeli jajanan sehat di kantin sekolah yang telah diawasi bahan pangannya dan pemrosesannya, atau membawa bekal makanan dan air putih dari rumah,” ujar Widodo. Di Sekolah Dasar Negeri Perwira IV Bekasi, Jawa Barat, para guru memiliki kiat tersendiri tentang bagaimana mengontrol para murid untuk tidak mengonsumsi jajanan sekolah yang tidak sehat di luar kantin. Berdasarkan keterangan salah seorang guru SDN Perwira IV, Supartini, sekolah membentuk tim khusus untuk mengawasi pengelolaan kantin di sekitar SDN tersebut. Tim khusus yang diketuai Syaifullah itu juga berfungsi sebagai pengawas kegiatan kantin beserta proses seleksi jajanan yang masuk ke kantin sekolah itu. Kepala SDN Perwira Bekasi Dewi Rosita selalu mengimbau para pengajar di sekolahnya itu untuk memberikan kesadaran kepada anak didik mengenai bahaya jajanan sekolah yang tidak sehat. Pasalnya, banyak jenis jajanan yang rasanya enak dan nikmat serta memiliki tampilan menarik di luar lingkungan sekolah, tapi ternyata terbukti berbahaya dan beracun. (JDP/J-2) Jajanan Murah Perlu Diwaspadai Biasakan memberi anak bekal berupa makanan dan minuman sehat saat ia pergi ke sekolah. PATNA BUDI UTAMI M ASALAH jajanan di sekitar sekolah dasar (SD) terkesan sepele dan bahkan diremehkan sebagian orangtua. Tanpa pikir panjang, orangtua memberi uang jajan saat sang anak akan pergi sekolah. Padahal, jajanan SD yang murah meriah, berwarna mencolok, serta menggiurkan tersebut beracun dan sangat berbahaya. Jajanan itu sering ditemukan di berbagai sekolah. Jajanan seperti batagor, bakso goreng, gulali, mi, jeli, sirup pewarna, aromanis, dan minuman jeli ialah makanan favorit pelajar saat jam istirahat. “Sayangnya, jajanan itu banyak yang mengandung bahan berbahaya, di antaranya formalin, boraks, pewarna tekstil, pengawet, food additives seperti siklomat dan benzoat, serta makanan yang mengandung mikroba,” ujar pakar kesehatan Universitas Indonesia Prof Amin Soebandrio kemarin. Soebandrio memaparkan gangguan kesehatan yang diakibatkan bahan pengawet dan pewarna sintetis dibagi menjadi dua macam, yaitu gangguan akut dan gangguan kro- nis. Gangguan akut merupakan gangguan yang terjadi dalam waktu singkat dengan gejala yang langsung terasa, seperti diare, mual-mual, muntah, pusing, dan hilang kesadaran. Adapun gangguan kronis ialah gangguan yang bersifat akumulatif atau terlihat selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Gangguan kronis tersebut terjadi akibat konsumsi terus-menerus yang dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh seperti gangguan lambung, hati ginjal, dan saraf. Soebandrio mengatakan ada tiga bahaya pada suatu makanan, yaitu bahaya fisik, kimia, dan biologis. Bahaya fisik ialah bahaya yang berasal dari bungkus atau kemasan suatu produk yang kotor sehingga membuat makanan tercemar oleh polusi. Yang kedua ialah bahaya kimia seperti bahan yang ditambahkan ke dalam suatu makanan, baik peng awet ataupun pewarna buatan. Yang ketiga ialah bahaya biologis, seperti tercemar oleh mikroba, cacing, lalat, ataupun nyamuk. Untuk menghindari bahayabahaya tersebut, orangtua diharapkan tidak memberikan uang jajan buat anak-anak mereka. Alangkah baiknya bila makanan dan minuman untuk anak-anak disiapkan sendiri oleh orangtua agar kebersihannya lebih terkontrol dan terjaga. “Marilah memberikan bekal makanan dan minuman air putih yang sehat kepada anak-anak sebelum berangkat sekolah,” ujar Soebandrio. (Tim JDP/J-2) patna@mediaindonesia.com Menikmati Erros Djarot di UseeTV B ERTEPATAN dengan Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari lalu, PT Telkomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) resmi meluncurkan UseeTV. Saluran hiburan digital itu diluncurkan berbarengan dengan digelarnya pertunjukan musik bertajuk ‘40 Tahun Erros Djarot Berkarya’ di Plennary Hall, Jakarta Convention Center (JCC). Konser megah musikus kawakan itu juga menandai siaran perdana Channel U-Live UseeTV. Secara eksklusif, konser yang dimeriahkan sejumlah musikus papan atas Indonesia itu disiarkan via live streaming dan dapat diakses di http://www. useetv.com/errosdjarot. Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo menjelaskan, konser Erros Djarot merupakan media yang tepat bagi Telkom untuk mengomunikasikan UseeTV sebagai saluran hiburan digital yang berkelas bagi publik. “Para pencinta musik dapat menikmati kemegahan pertunjukan tersebut melalui siaran live streaming U-Live. Itu merupakan kanal terbaru UseeTV,” ujar Indra di Jakarta, beberapa waktu lalu. Sebagai badan usaha milik negara (BUMN) dengan portofolio bisnis TIMES (Telecomunication, Information, Multimedia dan Edutaiment), Indra berharap ke depan UseeTV dapat terus menyediakan produk dan konten yang berkualitas, bergaya, modern, variatif, dan terkini. Melalui tagline “Prime Time, Anytime, Anywhere”, UseeTV juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bekerja sama dengan UseeTV dalam rangka mempublikasikan ajang atau kegiatan mereka secara lebih luas melalui teknologi live streaming. “Kami juga ingin mendorong agar penggunanya menjadi generasi yang positif, dinamis dan selalu terdepan,” ujar Indra lagi. UseeTV merupakan layanan portal hiburan, informasi dan gaya hidup milik Telkom. Selain konten streaming digital, portal FOTO-FOTO: DOK TELKOM KONSER ERROS DJAROT: Konser 40 Th Erros Djarot Berkarya dimeriahkan oleh lebih dari10 musikus Indonesia dan digarap oleh 3 konseptor handal yaitu, Erwin Gutawa sebagai Orchestrator, Jay Subiyakto sebagai Art Director, dan Mira Lesmana sebagai Script Director. Konser ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia melalui www.useetv.com/errosdjarot. ini juga kaya akan aplikasi, semisal video, film, video klip musik, karaoke, live TV, TV on Demand, dan Radio on Demand. Semua layanan itu diakses melalui berbagai media, seperti laptop, ponsel pintar, tablet, komputer PC dan layar televisi. “UseeTV terus berupaya menyajikan hiburan yang mendidik dan juga menarik bagi masyarakat di Indonesia dengan kemudahan akses di mana pun dan kapan pun,” imbuh Indra. Penghargaan musik Indonesia Didukung Telkom, konser “40 Tahun Erros Djarot Berkarya” juga merupakan kesuksesan tersendiri. Meskipun harga tiket tergolong mahal, yakni dikisaran Rp500 ribu hingga Rp3,5 juta, ribuan penonton hadir memenuhi JCC. Konser itu memiliki misi memberikan penghargaan kepada insan musik Indonesia dan mengangkat kembali citra Para pencinta musik dapat menikmati kemegahan pertunjukan tersebut melalui siaran streaming U-Live. Itu merupakan kanal terbaru UseeTV. musik Indonesia. Para penonton pun diajak bernostalgia dengan ragam musik di era 1970-an lewat harmonisasi musik masa kini. Lebih dari 10 musikus ternama dilibatkan dalam konser tersebut, semisal Iwan Fals, Bunga Citra Lestari, Glenn Fredly, dan The SIGIT. Erros juga bekerja sama dengan tiga konseptor andal, yakni Erwin Gutawa sebagai konductor, Jay Subiakto sebagai art director dan Mira Lesmana sebagai script director. Dalam konser tersebut, Erros TERIMA KASIH: Penyerahan bunga oleh Erros Djarot kepada Dirut Telkom, Arief Yahya, seusai Konser 40 Th Erros Djarot Berkarya sebagai ucapan terima kasih atas dukungan Telkom terhadap industri musik Indonesia diantaranya melalui siaran langsung konser tersebut oleh UseeTV (14/2). menampilkan biografi hidupnya dalam 5 bagian, yakni ‘Erros Djarot Sang Penata Musik’, ‘Erros Djarot Sang Sutradara’, ‘Erros Djarot Sang Redaktur’, ‘Erros Djarot Sang Politikus’ dan ‘Erros Djarot Sang Musikus’. Setiap bagian mengisahkan perjalanan hidup dan ragam karya yang ia hasilkan. Di bagian pertama, mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai penata musik. Ribuan penonton yang memadati arena konser diajak untuk menapakki jejak karier Erros sebagai pengisi musik untuk film-film besar di Indonesia. Pada bagian ini, Once, Marcell, Woro, Eva Celia dan Bunga Citra Lestari bergantian menyanyikan lagu-lagu milik Erros yang pernah mengisi soundtrack film besar, semisal tembang bertajuk ‘Penghuni Malam’, ‘Bisikku’, ‘Kembang Mawar’, ‘Semusim’ , dan ‘Baju Pengantin’. Pada bagian kedua konser, Erros merekam kerja kerasnya sebagai sutradara saat mengarap film Tjoet Nyak Dien yang dibintangi oleh aktris Christine Hakim. Film itu sukses menerima berbagai penghargaan di dalam dan luar negeri. Pada bagian ini, Erwin Gutawa Orchestra dan The SIGIT tampil membawakan lagulagu gubahan Erros. Di bagian ketiga, Erros mengisahkan pengalamannya bergelut di dunia jurnalistik saat mendirikan Tabloid Detik yang pada zaman Orde Baru dibredel. Jurnalis senior Andy F Noya memberikan sambutan tentang sosok Erros Djarot sebagai ‘Sang Redaktur’ pada bagian ini. Di bagian keempat, Iwan Fals tampil di panggung dengan menyanyikan lagu ‘Yang Kita Inginkan Perubahan’ dan ‘Tuhan Ampuni Dosa Kami’. Penampilan apik Iwan Fals mewakili sepak terjang Erros Djarot sebagai seorang politikus. Terakhir, Erros memperlihatkan kapasitasnya sebagai musikus pencipta tembang bersejarah. Lewat album soundtrack ‘Badai Pasti Berlalu’, ia memperlihatkan bagaimana seorang komposer bekerja menghasilkan karya-karya monumental. Kelima bagian dalam konser ini sukses menampilkan kisah hidup dan karya-karya Erros selama 40 tahun. Meskipun konsernya telah berlalu, para penggemar masih bisa menikmati konser tersebut di UseeTV lewat layanan Video on Demand www.useetv. com/errosdjarot dan di Metro TV. (Deo/S-25)
  • 8. PENDID 8 Penerima Bidikmisi Diminta Iku Ada dua jalur kebijakan untuk mengurangi kemiskinan. Pertama, adalah menurunkan kemiskinan di semua komunitas, dengan meningkatkan perekonomian. Adapun jalur kedua adalah dengan membantu anak-anak dari warga miskin untuk bersekolah dengan membuat kebijakan khusus seperti Bidikmisi. H AL tersebut diutarakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam dalam acara silaturahmi dengan sekitar 1.000 lebih mahasiswa penerima program bantuan Bidikmisi di Jakarta, Kamis (27/2). Presiden berharap para penerima bantuan Bidikmisi mampu menebus apa yang sudah negara berikan, untuk ikut berjuang mengurangi kemiskinan. “Hanya dengan cara demikian, kita akan terus bergerak maju untuk menjadi makin aman, demokratis, dan sejahtera,” tuturnya. Program bantuan pendidikan Bidikmisi adalah program 100 hari pertama Kementerian Pendidikan Nasional (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini) pada 2010. Program ini untuk mendukung semua biaya pendidikan para siswa miskin, guna melanjutkan di perguruan tinggi. Tidak hanya membebaskan biaya pendidikan, juga mendapatkan biaya hidup untuk mendukung pendidikannya. Sejak diluncurkan hingga 2013, bantuan Bidikmisi telah diberikan kepada 149.768 mahasiswa yang tersebar di 98 perguruan tinggi negeri, dan 590 perguruan tinggi swasta. Pada 2014, kuota bantuan Bidikmisi untuk mahasiswa baru mencapai 60 ribu mahasiswa. “Saya berharap kalian semua menjadi mutiara-mutiara, yang Insya Allah menjadi putra terbaik bangsa di masa depan. Teruslah belajar dengan gigih. Raih prestasi setinggi-tingginya. Buatlah karya yang mengagumkan. Dan Bawalah Indonesia pada kejayaan,” kata Presiden berpesan kepada para penerima bantuan Bidikmisi. Pada kesempatan itu, Presiden mengungkapkan mengapa memilih disertasi berjudul “Pembangunan Pertanian dan Perdesaan sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran.” Menurutnya, judul ini banyak dipengaruhi masa kecilnya yang hidup dalam keterbatasan, dan ekonomi keluarga yang pas-pas-an. Saat itu, ketika maju disertasi S3, dia ingin turut berjuang mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, ketika mengemban amanah sebagai Presiden, ilmu yang didapatkannya itu diterapkan dalam membuat kebijakan empat jalur yakni pro pertumbuhan, pro pembukaan lapangan kerja, pro kemiskinan, pro pelestarian lingkungan. Presiden berharap para penerima bantuan Bidikmisi mampu menebus apa yang sudah negara berikan, untuk ikut berjuang mengurangi kemiskinan. “Hanya dengan cara demikian, kita akan terus bergerak maju untuk menjadi makin aman, demokratis, dan sejahtera,” tuturnya. Masa Kecil SBY Di hadapan para penerima Bidikmisi, Presiden SBY sempat menceritakan masa kecilnya, yang juga turut melandasi mengapa selaku Presiden dirinya ngotot untuk memprogramkan pendidikan untuk warga miskin. SBY mengisahkan selama masa kecilnya dia hidup dari keluarga pas-pasan yang hidup di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Bagi warga Pacitan, dapat berkuliah di perguruan tinggi merupakan hal yang membanggakan. "Yang ingin saya ceritakan adalah sama dengan anak-anak sekalian. Ketika sudah melewati SD, SMP, SMA kami punya cita-cita untuk meneruskan ke per- guruan tinggi. Dulu, alangkah terbayang di Pacitan, bagaimana bisa sekolah di UGM (Universitas Gajah Mada), (Universitas) Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) atau sejumlah perguruan tinggi lainnya," ujarnya. SBY mengaku beruntung ketika dirinya tamat SMA dapat mengemban pendidikan di dunia militer. SBY masuk Akmil dan biaya pendidikannya kala itu ditanggung negara. "Itu tahun 1968 saat saya tamat SMA, saya diselamatkan Seiring dengan meningkatnya angga meningkatkan keterjangkauan pendid memperluas jangk Siti Nur Latifah, Penerima Bidikmisi Tunarungu Bangga Tampil dan Dikenalkan kepada Presiden BANYAK kisah menarik dan inspiratif dalam buku “Kebangkitan Kaum Duafa” yang pada acara silaturahim Bidikmisi Kamis (27/2) siang diserahkan Mendikbud, Mohammad Nuh kepada Presiden SBY. Siti Nur Lathifah, salah satunya, Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Universitas Brawijaya, merasa bangga tampil memberikan testimoni dalam film pendek berdurasi 7 menit bersama Wulan dwi sakinah, Bidikmisi FK Unpad dan Saharuddin, lulus dengan IPK 4,00 dari Politeknik Pertanian Pangkep. Inilah kisah Lathifah dalam buku itu. Ia selalu berupaya untuk menerima keterbatasan dirinya. Walau pernah suatu masa dia jatuh minder, karena keterbatasan pendengarannya. Puncaknya terjadi ketika dia kelas X SMA. Bagaimana dia melewati masamasa kritis itu? Penampilan gadis berkerudung setinggi 166 cm ini sepintas tidak berbeda dengan wanita lain. Cantik, tidak kurang satu apapun. Perbedaan baru terlihat ketika dia berbicara. Tidak hanya bibirnya yang bergerak, kedua tangannya pun ikut serta menerjemahkan tiap detail kata-katanya. Ya, Siti Nur Lathifah, mahasiswa Jurusan Seni Rupa Universitas Brawijaya Malang ini, mengalami keterbatasan dalam pendengaran. Tapi keterbatasan fisiknya tidak lantas membuat mahasiswi angkatan 2011 ini berhenti berprestasi. Dara asal Semarang yang lahir dari pasangan Mulyono dan Munawaroh ini sangat menggemari modelling. Dari dunia inilah ia banyak mendulang prestasi. Lathifah sebenarnya lahir seperti bayi normal pada umumnya. Pendengarannya mengalami gangguan ketika Lathifah berumur tujuh tahun. Dia mengalami kecelakaan ketika bermain sepeda. “Akibatnya, saya tidak bisa mendengar,” ujarnya. Ketika kecil, lathifah sering ditinggal orangtuanya untuk mencari nafkah. Bapaknya bekerja sebagai tukang bangunan, sedangkan ibunya menjadi buruh toko sablon. Praktis Lathifah bermain tanpa pengawasan. Lathifah selalu berupaya untuk menerima keterbatasan dirinya. Hanya saja, pernah pada suatu masa dia merasa minder. Puncaknya terjadi ketika dia kelas X SMA. “Saya sangat minder dan tidak percaya diri karena sering juga diejek teman-teman yang normal,” tuturnya. Dia sempat marah serta kecewa dengan Tuhan. Tapi banyak orang-orang di sekelilingnya yang menguatkan dan memotivasinya. Kepala sekolahnya pun sering mengajak ke seminarseminar motivasi. Lambat laun dia sadar dan bisa menerima keadaan. Dia tak lagi fokus pada keterbatasan yang dialaminya. Dia mulai menyibukkan diri dengan hobinya, modelling dan tata rias, sejak kelas XI. Lathifah mulai banyak mengikuti dan memenangkan lomba-lomba. Satu demi satu prestasi dia raih. Secara bertahap kepercayaan dirinya menguat. “Saya makin mensyukuri anugerah Tuhan yang dititipkan pada diri saya. Meskipun saya memiliki keterbatasan, tapi saya bisa berprestasi,” tuturnya. Kuliah Normal Ketika lulus SMA, Lathifah merasa harus menghadapi perjuangan berat lagi, agar bisa meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. “Saya anak terakhir dari empat bersaudara. Ketiga kakak laki-laki saya sudah menikah dan tidak ada yang kuliah,” katanya mengungkapkan. Dia maklum, penghasilan orangtuanya tak mencukupi untuk menyekolahkan keempat anaknya ke perguruan tinggi. Karena itulah, sejak awal Lathifah menabung hadiah yang diperolehnya setelah memenangi sejumlah lomba. “Dari uang tabungan itulah saya bisa mendaftar kuliah. Dan, Alhamdulillah saya mendapat bantuan Bidikmisi. Itu sangat membantu dan meringankan beban orangtua saya,” ucapnya. Dia memilih jurusan Seni Rupa Universitas Brawijaya, karena memang sangat menginginkannya. Syukurlah dia bisa lolos mengikuti setiap seleksi dan diterima di kampus yang diimpikan. Dia memilih kota Malang, lantaran ada kakaknya yang tinggal di kota ini. “Sebenarnya, orangtua melarang saya untuk jauh dari Semarang,” tuturnya. Memenangi lomba-lomba modelling yang diikuti orang-orang normal, hanya dirinya penderita tunarungu, adalah pencapai besar bagi Lathifah. Dan semua itu mengokohkan kepercayaan dirinya. Namun menurutnya, pencapaian terbesarnya saat ini adalah dia mampu kuliah bersama mahasiswa yang normal. Sejak SD, Lathifah selalu ditolak ketika ingin masuk sekolah umum, sehingga selalu masuk sekolah berkebutuhan khusus. “Sekarang, saya bisa kuliah dengan orang-orang normal. Saya senang sekali,” ucapnya. Ada sejumlah sukarelawan yang membantu Lathifah untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Sukarelawan ini dari PSLD (Pusat Studi dan Layanan Disabilitas). “Tapi, selama ini, seperti di kelas, saya dibantu oleh teman-teman di sekeliling saya,” ucapnya. Misalnya, saja ketua kelasnya banyak membantu Lathifah dengan cara berbicara oral pelan-pelan agar Lathifah bisa membaca gerak bibirnya. Sebaliknya teman-teman Lathifah belajar bahasa isyarat. “Jadi kami samasama belajar dan mengerti,” tuturnya. Karena itulah, dia tidak banyak menemui kesulitan ketika kuliah. Para dosennya kebanyakan sudah tahu keadaan dirinya, sehingga mereka menyesuaikan. Ada dosen yang baik yang mau menerangkan dengan berbicara pelan-pelan sehingga dia bisa mengerti. Ketika ada hal atau kata yang tidak dimengertinya, Lathifah langsung bertanya, baik kepada teman ataupun kepada dosen langsung. “Saya sering berdiskusi dengan dosen terkait hal-hal yang tidak saya mengerti di perkuliahan. Alhamdulillah, dosen banyak membantu,” ucapnya. Pencapaian Lathifah dengan keterbatasan namun bisa kuliah secara normal menarik program salah satu televisi swasta, Kick Andy. Lathifah sangat senang sekali. Apalagi dia tidak menyangka dijadikan narasumber, dan duduk di kursi depan (Kick Andy edisi 13 Desember 2013). Dalam acara yang bertema Keterbatasan Bukan Halangan itu,hadir lima narasumber termasuk dirinya yang semuanya memiliki keterbatasan fisik. Mereka adalah Gede Ade Putra Herawan (tunarungu wicara), Noni Kartika (SDLB/C, tuna grahita), dan Dwi Erwanti (penyandang cacat kaki). Sejak adanya tayangan tersebut banyak orang yang mulai mengenal dirinya dan mengaku banyak termotivasi dan terinspirasi. “Saya senang jika kehadiran saya dapat menginspirasi orang lain,” ucapnya. Kini, Lathifah mulai merancang masa depan. Setelah lulus dari kuliah, dia ingin menggabungkan hobi dan ilmu yang didapat dari bangku kuliah, menjadi desainer dan memiliki butik muslimah. Lathifah berterima kasih kepada pemerintah yang sudah membuat program Bidikmisi, sehingga membantu dirinya mewujudkan cita-citanya. Dia berharap banyak rekannya, khususnya yang punya keterbatasan ekonomi, tidak menyerah. “Kalau orang yang tidak bisa mendengar saja bisa, mengapa kalian tidak bisa? Kalau orang yang tidak bisa melihat saja bisa, tentunya kalian juga lebih bisa,” ucapnya. Bagaimana cara mengatasi keterbatasan? “Jangan fokus pada kelemahan atau keterbatasan, tapi percayalah pada kekuatan diri kita, pada kelebihan yang diberikan Tuhan,” ujar Lathifah. Tips lainnya adalah tidak boleh malas. “Ingatlah orangtua kita ketika malas datang. Jerih payah mereka, keringat mereka untuk membiayai kita, akan membuat kita kembali bersemangat dan tidak lagi malas,” katanya memberi semangat. Pendeknya, buatlah mereka bangga! (***)
  • 9. DIKAN JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 ut Berjuang Kurangi Kemiskinan FOTO-FOTO: DOK KEMDIKBUD aran pendidikan, dan untuk terus dikan, maka saya instruksikan untuk kauan Bidikmisi. sejarah karena ikut pendidikan Akmil karena biayanya ditanggung oleh negara," ucapnya. Namun, banyak teman-temannya yang mengurungkan niat berkuliah. “Mereka banyak yang pandai cerdas, tapi harus kandas. Karena waktu itu negara kita belum kuat betul ekonominya sehinga tak selalu bisa menetapkan kebijakan dan program seperti Bidikmisi sekarang ini," ujarnya. Karena itu, Presiden menginstruksikan kepada Mendikbud Mohammad Nuh untuk memperluas dan meningkatkan jangkauan program bantuan Bidikmisi. "Seiring dengan meningkatnya anggaran pendidikan, dan untuk terus meningkatkan keterjangkauan pendidikan, maka saya instruksikan untuk memperluas jangkauan Bidikmisi ini," katanya. Presiden menyatakan, pendidikan merupakan syarat mutlak bagi suatu bangsa untuk meraih kejayaannya. Dengan pendidikan, maka sumber daya manusia suatu bangsa dapat terus ditingkatkan kualitasnya sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan. Indonesia memiliki potensi sumber daya yang luar biasa dan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengelolanya. Dengan sumber daya yang berkualitas, Presiden meyakini pada 2045 nanti, saat usia kemerdekaan ke-100 tahun, Indonesia akan menjadi negara maju. Karena itu, Presiden menegaskan pemerintah akan terus meningkatkan program-program yang mendukung semua warga untuk memperoleh pendidikan seperti BOS (bantuan operasional sekolah), BSM (bantuan siswa miskin), program afirmasi pendidikan, dan tentu saja Bidikmisi. Dalam acara silaturahmi nasional tersebut, diputar sejumlah testimoni para penerima Bidikmisi dari sejumlah perguruan tinggi. Birul Qodriah, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), berkesempatan untuk memberikan kesaksian yang mengharukan, secara langsung dalam acara tersebut. Kisah itu telah mengoyak perasaan Presiden, sehingga saking berkesannya, mata Presiden berkaca-kaca, lalu meneteskan air mata. Ini diungakpannya sendiri diawal sambutan. Birul, putri dari keluarga buruh tani. Penghasilannya hanya sekitar Rp5.000Rp10.000 per hari pada musim tanam. Saat dirinya lulus SMA dan mengatakan ingin meneruskan kuliah di fakultas kedokteran, orang tuanya hanya bisa meneteskan air mata, tanpa mampu berkata apa-apa. Keesekokannya, sejak subuh ayahnya kemudian mengayuh sepeda ke sanakemari, untuk mencarikan bantuan beasiswa bagi putrinya. Dengan doa dan keinginan untuk melanjutkan sekolah, tak diduga dirinya mendapatkan bantuan Bidikmisi, sehingga dapat melanjut- Apa Kata Mereka? Program ini memang baru digulirkan sejak 2010. Karena itu jika adigium “orang miskin di larang kuliah” kini berubah menjadi “orang miskin silahkan kuliah, gratis dan diberi uang saku atau biaya hidup”. Berikut ungkapan mereka yang telah menerima manfaat Bidikmisi. Amalia Anjani Mahasiswa Sistem Informasi ITS Saya selalu percaya bahwa pendidikan merupakan jalan untuk memutus rantai kemiskinan. Berbagai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan banyak ditawarkan bagi orang-orang yang memiliki tekad. Saya menilai program Bidikmisi ini berbeda dengan tawaran beasiswa lainnya. Bukan hanya dana pendidikan selama empat tahun yang diberikan, dana untuk kebutuhan hidup sehari-hari pun didapat. David Marchelino Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang Saya kaget sendiri ketika mendapatkan nama saya tercantum dalam pengumuman penerima Bidimisi. Ini adalah berkah yang patut disyukuri. Bantuan ini membantu menguatkan tekad saya untuk tak berhenti sekolah hanya di level SMA. Saya ingin punya inovasi di bidang lingkungan, karena itu, di sela-sela kuliah, saya berperan serta dalam ajang pameran teknologi pengolahan air seperti IWWEEF (Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum). Saya tidak akan bisa menjalani segala aktivitas perkuliahan dan kegiatan lainnya tanpa ada Bidikmisi. Saya mendukung program ini terus berlanjut. Saya berupaya keras untuk segera lulus dan meraih cita-cita. Fiki Ferianto Mahasiswa Administrasi Negara Universitas Tadulako Anak petani seperti saya bisa meraih mimpi, masih bisa merasakan manfaat menimba ilmu di pendidikan tinggi. Pada saat orientasi mahasiswa baru saya menitikkan air mata syukur. Pemerintah ternyata masih melihat kami yang tak punya dan berada di daerah terpencil. Marilah terus berjuang mewujudkan mimpi. Kita hanya bisa berusaha, selebihnya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ingatlah kesuksesan bukan hanya milik mereka yang berlimpah harta dan berkuasa, tapi milik kita semua. Siti Horiah Mahasiswa Teknik Nuklir UGM Awalnya para tetanggaku meledek dan menghina kedua orang tuaku. Bagi mereka, aku begitu tidak tahu diri. Bagaimana mungkin anak tidak mampu sepertiku menjadi mahasiswa, dari mana uang untuk membiayai biaya pendidikan di perguruan tinggi kudapatkan? Tapi aku sungguh tidak meyangka. Apalagi kemudian guru bimbingan konseling di sekolahku juga memperkenalkan program Bidikmisi. Bantuan yang diprogramkan pemerintah untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin seperti aku. Dengan berbekal Bidikmisi itulah, aku melangkah mantap mendaftarkan diri di UGM. Keyakinanku terbukti. Semua jerih payah pun terbayar. Semua harapan terjawab sudah. Betapa Tuhan membuktikan, bahwa usaha keras tidak akan pernah sia-sia. Tidak ada yang mustahil selama kita yakin dan berusaha meraihnya. Ini adalah amanat besar yang tidak akan pernah kusia-siakan. Putu Suryawan Mahasiswa Kedokteran Udayana Sempat terlintas keraguan dalam benak saya. Apakah saya harus berganti haluan dan mengubur impian menjadi dokter, atau tetap bersikeras entah bagaimana caranya? Jangankan untuk kuliah kedokteran, kuliah di jurusan nonkedoteran saja, secara biaya sulit saya penuhi. Ayah dan ibu saya hanya petugas kebersihan atau cleaning service. Penghasilan mereka berdua hanya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Itupun harus diiringi oleh keprihatinan yang tinggi. Saya tak ingin menyia-nyiakan apa yang telah saya peroleh, termasuk dana Bidikmisi. Karena itu, saya terus berusaha untuk berprestasi dengan IPK yang tidak pernah turun. Hingga kini saya mampu meraih IPK 3.5. Saya akan membuktikan bahwa pemberian dana Bidikmisi adalah keputusan tepat. (***) kan sekolah. Ia pun bertekad, bantuan Bidikmisi yang begitu berharga bagi dirinya tersebut tidak akan disia-siakan. Kesaksian para penerima bantuan Bidikmisi inilah yang membuat mata Presiden SBY Yudhoyono berkaca-kaca. Dalam video yang diputar, ada pula penerima bantuan Bidikmisi yang tunarungu. Menteri Nuh mengatakan, Bidikmisi berhasil meningkatkan jumlah mahasiswa dari kalangan miskin. Jika pada 2007 hanya 1,7 persen mahasiswa dari kalangan miskin yang kuliah di perguruan tinggi, pada 2011, telah meningkat menjadi 4,7 persen mahasiswa dari kalangan masyarakat miskin. "Dalam lima tahun ke depan kita harapkan 15 persen mahasiswa dari kalangan miskin," katanya. Menurut Mendikbud, berdasarkan UU Pendidikan Tinggi, perguruan tinggi negeri diwajibkan untuk memberikan slot sebesar 20 persen bagi anak dari daerah tertinggal, terpencil, dan terluar, dan dari keluarga tidak mampu. "Kami ingin memastikan, jangan sampai ada anak kemampuan akademik tidak bisa kuliah karena biaya. Bahkan muncul pandangan orang miskin dilarang kuliah," ujar Menteri Nuh. Pandangan bahwa orang miskin tidak bisa kuliah lantas dipatahkan dengan program Bidikmisi. “Anak miskin bisa kuliah, anak miskin harus kuliah, bidikmisi jawabannya. Kita ingin hal yang tidak mungkin jadi mungkin," tutur Nuh. Sebelum menutup pidatonya, Presiden SBY sempat berandai-andai. “Kalau silaturahmi nasional ini diadakan pada tahun 1969, saya pasti duduk di deretan bersama para penerima bantuan Bidikmisi. Saya yakin, nanti 35 tahun lagi, salah satu atau lebih dari para penerima Bidikmisi ini akan berdiri di depan seperti saya, memegang amanah untuk memimpin bangsa dan negara,” ujarnya. (***) Serahkan Tiga Buku, Kenalkan Program Afirmasi DALAM acara silaturahim penerima Bidikmisi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mendikbud Mohammad Nuh, tidak hanya menghadirkan para penerima Bidikmisi semata. M. Nuh juga mengenalkan program afirmasi lain yang dijalankan Dirjen Dikti, sekaligus program afirmasi di Dirjen Dikmen, yang berkait dengan program Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B), yaitu Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik). Dua dari tiga buku yang diserahkan adalah bagian dari tekad Kemdikbud didalam menjalankan program afirmasi, yaitu Bidikmisi yang dibukukan dengan judul “Kebangkitan Kaum Duafa” dan Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) berjudul “Siswaku Kepala Desaku”. Kedua buku ini memuat kisah-kisah menarik seputar dunia pendidikan. Dalam buku SM3T misalnya, kisah Hakiki Mariayanti Boro, alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar, yang dijadikan judul itu mengisahkan tentang kegigihan dua kepala desa yang ikut menjadi murid Hakiki. “Belajar memang mengenal usia. Pepatah itu tepat untuk menggambarkan dua murid saya di SMA Persiapan Momi Waren, Kec. Manokwari, Kab. Papua Barat. Kedua murid itu menjabat sebagai kepala desa. Saya bingung ketika memanggil mereka, apakah harus memanggil dengan sebutan anak atau bapak,” katanya. Keraguan Hakiki pun terjawab setelah kepala sekolah menyarankan untuk memanggil dengan anak ketika di sekolah dan bapak saat di luar sekolah. “Saya sangat senang mengajar kedua ‘anak’ yang bahkan berusia lebih tua daripada bapak saya itu,” ujarnya. Demikian pula dengan buku “Kebangkitan Kaum Duafa”, berisi kisah “perjuangan” dari para penerima Bidikmisi yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. “Ini adalah beberapa program dan komitmen kami di Kemdkibud untuk menjalankan konsep ‘pendidikan untuk semua’ atau education for all, “ kata Mendikbud M. Nuh. Buku ini, kata Nuh, tidak hanya sebagai pertanggungjawaban publik semata, tapi juga sebagain bagian dari upaya menyebarkan informasi, dan berharap memotivasi mereka yang membaca untuk ikut bersama-sama memikirkan nasib bangsa ini melalui pendidikan, atau termotivasi mewujudkan cita-cita dari apa yang sudah dilakukan peserta Bidikmisi dan SM3T. (***) 9