SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Baixar para ler offline
PARADIGMA PEMBANGUNAN
PEREKONOMIAN INDONESIA
Paradigma pembangunan
perekonomian adalah kerangka keyakinan
yang digunakan sebagai pedoman untuk
melihat suatu persoalan dan bagaimana
melaksanakan pembangunan perekonomian.
Di awali pada 1997, terjadi peristiwa reformasi yang menyebabkan perekonomian
luluh lantak hingga mencapai titik terendah dalam sejarah perekonomian bangsa. Luluh
lantaknya perekonomian pada masa ini, hampir menyebabkan terpecah Indonesia menjadi
negara Balkan.
Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian Indonesia pun bereformasi dari
sistem perekonomian otoriter menjadi demokrasi, dari perekonomian sentralisasi menjadi
desentralisasi. Sampai 2004, walaupun belum menunjukkan kepulihan total, perekonomian
Indonesia mulai merangkak perlahan menuju kondisi yang lebih baik. Hampir seluruh
pendapatan negara pada waktu itu digunakan untuk membayar hutang. Tingkat kemiskinan
dan penganguran meningkat tajam. Visi 2025 sebagai paradigma baru perekonomian
Indonesia, akan lebih berkonsentrasi pada perekonomian yang berbasis nasional dan sumber
daya alam.
Masalah Pokok dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia :
A. Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur
dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per
kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
“pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan
tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
2. Jenis & Macam Pengangguran
Ø Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
· Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
· Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
· Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena
memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Ø Berdasarkan Penyebab Terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
· Pengangguran Friksional (frictional unemployment), Pengangguran friksional adalah
pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,
informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
· Pengangguran Konjungtural (cycle unemployment), Pengangguran konjungtoral
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya)
kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
· Pengangguran Struktural (structural unemployment), Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi
dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa
kemungkinan, seperti:
o Akibat permintaan berkurang
o Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
o Akibat kebijakan pemerintah
· Pengangguran Musiman (seasonal Unemployment), Pengangguran musiman adalah
keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti
musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
· Pengangguran Siklikal, Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga
kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
· Pengangguran Teknologi, Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi
akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
· Pengangguran Siklus, Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus
disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
3. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Pengangguran
1. Mengatasi masalah kependudukan dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk,
2. Mendukung terciptanya peningkatan kegiatan ekonomi yang diharapkan membuka
peluang dan kesempatan kerja lebih banyak,
3. Memperbanyak pusat pelatihan kerja dan memberi kemudahan pengelolahan sekolah
kejuruan,
4. Membuka kesempatan dan lapangan kerja di daerah yang kurang berkembang
kegiatan ekonominya,
5. Menggalakkan ekspor jasa berupa tenaga kerja ke luar negeri.
B. Inflasi
Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap
tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat
perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus
dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan
peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Inflasi terjadi apabila :
· Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum.
· Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan
dalam wilayah tertentu.
Inflasi dapat dibagi dalam :
· Inflasi ringan jika nilainya berkisar 0% s/d 10%
· Inflasi sedang jika nilainya berkisar 10% s/d 30%
· Inflasi berat jika nilainya berkisar 30% s/d 100%
· Hyperinflasi jika nilainya > 100%
Jika dilihat dari sebab-sebab kemuculannya dibagi dalam :
1. Inflasi karena naiknya permintaan, Inflasi karena naiknya permintaan adalah inflasi
yang terjadi karena adanya gejala naiknnya permintaan secara umum.
2. Inflasi yang terjadi karena naiknnya biaya produksi, Inflasi ini terjadi jika
kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya produksi.
3. Inflasi yang berasal dari dalam negeri, Inflasi yang berasal dari dalam negeri adalah
inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri.
4. Inflasi yang berasal dari luar negeri, Proses terjadinya diawali dengan masuknya
komoditi impor yang telah terkena inflasi (harga naik) dinegara asalnya.
Inflasi memang akan membawa dampak yang kurang baik bagi beberapa aspek kegiatan
ekonomi masyarakat, diantaranya :
1. inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki
penghasilan tetap.
2. inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.
3. inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun.
4. inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat.
Beberapa sisi positif dari adanya inflasi :
· Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara.
· Inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
2. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi
· Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan yang berasal dari bank sentral dalam mengatur
jumlah uang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang dimiliki. Tiga
kebijakan moneter yang bisa ditempuh bank sentral:
1. Kebijakan Diskonto (discount policy), yaitu kebijakan untuk mempengaruhi
peredaran uang dengan jalan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga.
2. Operasi Pasar Terbuka (open market operation), yaitu membeli dan menjual
surat-surat berharga.
3. Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy), yaitu menaikkan dan
menurunkan persentase persediaan kas dari bank.
· Kebijakan Fiskal, yaitu melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.
Dua jenis kebijakan fiscal yaitu:
1. Pengaturan Pengeluaran Pemerintah, yaitu pemerintah harus menjaga
penggunaan anggaran negara agar sesuai dengan perencanaan agar tidak
terjadi pertambahan uang beredar.
2. Peningkatan Tarif Pajak, yaitu dengan dinaikkannya tarif pajak maka
penghasilan rumah tangga akan diberikan kepada pemerintah sehingga daya
beli masyarakat atas barang dan jasa akan berkurang.
· Kebijakan lainnya yaitu:
1. Peningkatan Produksi, yaitu bila produksi meningkat walaupun jumlah uang
bertambah, inflasi tidak terjadi.
2. Kebijakan Upah, yaitu menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan
(disposable income) masyarakat. Penurunan disposable income dilakukan
dengan menaikkan pajak penghasilan.
3. Pengawasan Harga, yaitu dengan menetapkan harga maksimal oleh
pemerintah untuk menghindari kecenderungan dinaikkannya harga oleh
pengusaha.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Wiekewardani
 
Peran teknologi dan pembangunan
Peran teknologi dan pembangunanPeran teknologi dan pembangunan
Peran teknologi dan pembangunan
Bambang Rimalio
 
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
Ratih Puji Astuti
 

Mais procurados (20)

Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunanPergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
 
Peran teknologi dan pembangunan
Peran teknologi dan pembangunanPeran teknologi dan pembangunan
Peran teknologi dan pembangunan
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
 
Masalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme PembangunanMasalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme Pembangunan
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industriTugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanian
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Perubahan paradigma ekonomi
Perubahan paradigma ekonomiPerubahan paradigma ekonomi
Perubahan paradigma ekonomi
 
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
 
Modul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneterModul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneter
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
 

Destaque

1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
Iepank Iep
 
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratMateri Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Iepank Iep
 
92642771 makalah-pengembangan-sdm
92642771 makalah-pengembangan-sdm92642771 makalah-pengembangan-sdm
92642771 makalah-pengembangan-sdm
Suprapto Atok
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Mutiara Shifa
 

Destaque (15)

perekonomian indonesia
perekonomian indonesiaperekonomian indonesia
perekonomian indonesia
 
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahSistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
 
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2
 
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
 
Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM
 
Uu desa
Uu desaUu desa
Uu desa
 
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratMateri Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
 
teori perkembangan managemen
teori perkembangan managementeori perkembangan managemen
teori perkembangan managemen
 
92642771 makalah-pengembangan-sdm
92642771 makalah-pengembangan-sdm92642771 makalah-pengembangan-sdm
92642771 makalah-pengembangan-sdm
 
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamKearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaEkonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 

Semelhante a Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

Moneter, pengganguran, inflasi
Moneter, pengganguran, inflasiMoneter, pengganguran, inflasi
Moneter, pengganguran, inflasi
Firman Bachtiar
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
Rezky Ramadhani
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Riska Yuliatiningsih
 

Semelhante a Paradigma pembangunan perekonomian indonesia (20)

Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
 
Moneter, pengganguran, inflasi
Moneter, pengganguran, inflasiMoneter, pengganguran, inflasi
Moneter, pengganguran, inflasi
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
 
Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
 
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
 
New
NewNew
New
 
Mega shafira 030
Mega shafira 030Mega shafira 030
Mega shafira 030
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasiEkonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
 
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
 
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 Ungaran
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 UngaranInflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 Ungaran
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 Ungaran
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
 

Mais de hasril ariel

Bank dan lembaga keuangan - Reksadana
Bank dan lembaga keuangan - ReksadanaBank dan lembaga keuangan - Reksadana
Bank dan lembaga keuangan - Reksadana
hasril ariel
 

Mais de hasril ariel (15)

Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resiko
 
Marketing mix
Marketing mixMarketing mix
Marketing mix
 
Sejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasiSejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasi
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Penelitian akuntansi biaya penghitungan biaya relevan yang digunakan untuk ...
Penelitian akuntansi biaya   penghitungan biaya relevan yang digunakan untuk ...Penelitian akuntansi biaya   penghitungan biaya relevan yang digunakan untuk ...
Penelitian akuntansi biaya penghitungan biaya relevan yang digunakan untuk ...
 
Permintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaranPermintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaran
 
Perusahaan bisnis
Perusahaan bisnisPerusahaan bisnis
Perusahaan bisnis
 
Personal strength (ketangguhan pribadi)
Personal strength (ketangguhan pribadi)Personal strength (ketangguhan pribadi)
Personal strength (ketangguhan pribadi)
 
Bank dan lembaga keuangan - Reksadana
Bank dan lembaga keuangan - ReksadanaBank dan lembaga keuangan - Reksadana
Bank dan lembaga keuangan - Reksadana
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
bahasa indonesia - resensi (novel Rindu & Callista)
bahasa indonesia - resensi (novel Rindu & Callista)bahasa indonesia - resensi (novel Rindu & Callista)
bahasa indonesia - resensi (novel Rindu & Callista)
 
Ekonomi pertanian - penelitian (cabe)
Ekonomi pertanian - penelitian (cabe)Ekonomi pertanian - penelitian (cabe)
Ekonomi pertanian - penelitian (cabe)
 
Manajemen Operasional - peramalan penjualan (gula permata)
Manajemen Operasional - peramalan penjualan (gula permata)Manajemen Operasional - peramalan penjualan (gula permata)
Manajemen Operasional - peramalan penjualan (gula permata)
 
Manajemen Operasional -peramalan penjualan (Lifebouy)
Manajemen Operasional -peramalan penjualan (Lifebouy)Manajemen Operasional -peramalan penjualan (Lifebouy)
Manajemen Operasional -peramalan penjualan (Lifebouy)
 
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan
 

Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

  • 1. PARADIGMA PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN INDONESIA Paradigma pembangunan perekonomian adalah kerangka keyakinan yang digunakan sebagai pedoman untuk melihat suatu persoalan dan bagaimana melaksanakan pembangunan perekonomian. Di awali pada 1997, terjadi peristiwa reformasi yang menyebabkan perekonomian luluh lantak hingga mencapai titik terendah dalam sejarah perekonomian bangsa. Luluh lantaknya perekonomian pada masa ini, hampir menyebabkan terpecah Indonesia menjadi negara Balkan. Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian Indonesia pun bereformasi dari sistem perekonomian otoriter menjadi demokrasi, dari perekonomian sentralisasi menjadi desentralisasi. Sampai 2004, walaupun belum menunjukkan kepulihan total, perekonomian Indonesia mulai merangkak perlahan menuju kondisi yang lebih baik. Hampir seluruh pendapatan negara pada waktu itu digunakan untuk membayar hutang. Tingkat kemiskinan dan penganguran meningkat tajam. Visi 2025 sebagai paradigma baru perekonomian Indonesia, akan lebih berkonsentrasi pada perekonomian yang berbasis nasional dan sumber daya alam. Masalah Pokok dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia : A. Pengangguran 1. Pengertian Pengangguran Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
  • 2. pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang. 2. Jenis & Macam Pengangguran Ø Berdasarkan Jam Kerja Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam: · Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. · Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. · Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh- sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal. Ø Berdasarkan Penyebab Terjadinya Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
  • 3. · Pengangguran Friksional (frictional unemployment), Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. · Pengangguran Konjungtural (cycle unemployment), Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi. · Pengangguran Struktural (structural unemployment), Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti: o Akibat permintaan berkurang o Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi o Akibat kebijakan pemerintah · Pengangguran Musiman (seasonal Unemployment), Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian. · Pengangguran Siklikal, Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. · Pengangguran Teknologi, Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin. · Pengangguran Siklus, Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
  • 4. 3. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Pengangguran 1. Mengatasi masalah kependudukan dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk, 2. Mendukung terciptanya peningkatan kegiatan ekonomi yang diharapkan membuka peluang dan kesempatan kerja lebih banyak, 3. Memperbanyak pusat pelatihan kerja dan memberi kemudahan pengelolahan sekolah kejuruan, 4. Membuka kesempatan dan lapangan kerja di daerah yang kurang berkembang kegiatan ekonominya, 5. Menggalakkan ekspor jasa berupa tenaga kerja ke luar negeri. B. Inflasi Inflasi 1. Pengertian Inflasi Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
  • 5. Inflasi terjadi apabila : · Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum. · Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan dalam wilayah tertentu. Inflasi dapat dibagi dalam : · Inflasi ringan jika nilainya berkisar 0% s/d 10% · Inflasi sedang jika nilainya berkisar 10% s/d 30% · Inflasi berat jika nilainya berkisar 30% s/d 100% · Hyperinflasi jika nilainya > 100% Jika dilihat dari sebab-sebab kemuculannya dibagi dalam : 1. Inflasi karena naiknya permintaan, Inflasi karena naiknya permintaan adalah inflasi yang terjadi karena adanya gejala naiknnya permintaan secara umum. 2. Inflasi yang terjadi karena naiknnya biaya produksi, Inflasi ini terjadi jika kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya produksi. 3. Inflasi yang berasal dari dalam negeri, Inflasi yang berasal dari dalam negeri adalah inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri. 4. Inflasi yang berasal dari luar negeri, Proses terjadinya diawali dengan masuknya komoditi impor yang telah terkena inflasi (harga naik) dinegara asalnya. Inflasi memang akan membawa dampak yang kurang baik bagi beberapa aspek kegiatan ekonomi masyarakat, diantaranya : 1. inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. 2. inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.
  • 6. 3. inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun. 4. inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat. Beberapa sisi positif dari adanya inflasi : · Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara. · Inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya. 2. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi · Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan yang berasal dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang dimiliki. Tiga kebijakan moneter yang bisa ditempuh bank sentral: 1. Kebijakan Diskonto (discount policy), yaitu kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga. 2. Operasi Pasar Terbuka (open market operation), yaitu membeli dan menjual surat-surat berharga. 3. Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy), yaitu menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari bank. · Kebijakan Fiskal, yaitu melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Dua jenis kebijakan fiscal yaitu: 1. Pengaturan Pengeluaran Pemerintah, yaitu pemerintah harus menjaga penggunaan anggaran negara agar sesuai dengan perencanaan agar tidak terjadi pertambahan uang beredar.
  • 7. 2. Peningkatan Tarif Pajak, yaitu dengan dinaikkannya tarif pajak maka penghasilan rumah tangga akan diberikan kepada pemerintah sehingga daya beli masyarakat atas barang dan jasa akan berkurang. · Kebijakan lainnya yaitu: 1. Peningkatan Produksi, yaitu bila produksi meningkat walaupun jumlah uang bertambah, inflasi tidak terjadi. 2. Kebijakan Upah, yaitu menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) masyarakat. Penurunan disposable income dilakukan dengan menaikkan pajak penghasilan. 3. Pengawasan Harga, yaitu dengan menetapkan harga maksimal oleh pemerintah untuk menghindari kecenderungan dinaikkannya harga oleh pengusaha.