Teks tersebut membahas tentang Kerajaan Allah, yang dimiliki oleh Allah dan bukan manusia. Kerajaan Allah merujuk kepada kuasa dan kedaulatan Allah atas segala yang diciptakan. Yesus datang untuk mendirikan kembali Kerajaan Allah di bumi dengan menghancurkan kekuatan setan dan mengampuni dosa, meskipun masih ada fasa berikutnya di masa depan.
4. “Jawab Yesus kepada mereka:
"Apabila kamu berdoa, katakanlah:
Bapa, dikuduskanlah nama-Mu;
datanglah Kerajaan-Mu.”
(Lukas 11:2)
Kerajaan itu dimiliki oleh Allah, bukannya kita.
Kadang-kadang manusia cenderung untuk membandingkan
Kerajaan itu dengan beberapa jenis pergerakan sosial,
kewangan atau etika.
Walau bagaimanapun, definisi Alkitab bagi "Kerajaan Allah"
adalah berdasarkan kepada kuasa tunggal dan kedaulatan
Allah. Dia berkuasa di atas semua yang diciptakan.
5. “Lalu malaikat yang ketujuh meniup
sangkakalanya, dan terdengarlah suara-
suara nyaring di dalam sorga, katanya:
"Pemerintahan atas dunia dipegang oleh
Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan
Ia akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya."
(Wahyu 11:15)
Dosa menyebabkan Syaitan mengisytiharkan
dirinya sebagai raja di dalam dunia ini. Adam
dan Hawa telah diyakinkan bahawa hal itu
tidak akan bertahan selamanya.
Apabila Yesus mula untuk berkhutbah, Dia
berkata “Kerajaan Sorga sudah dekat!.”
(Matius 4:17).
6. Dia mendirikan Kerajaan
Allah di bumi dengan
menghancurkan kekuatan
syaitan, mengatasi kematian,
mengampuni dosa-dosa dan
mempersiapkan kita untuk
mengatasi kejahatan.
Kontroversi antara yang baik
dan yang jahat—Yesus dan
Syaitan—akan berakhir
dengan pemulihan
muktamad Kerajaan Allah
sepenuhnya.
7. “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ
juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai
Juruselamat...” (Filipi 3:20)
Sebagai warga negara
Kerajaan Allah, ia
melibatkan komitmen
penuh, kebergantungan
mutlak, kepercayaan
bersifat anak-anak dan
kesetiaan yang tidak
berbelah bagi.
Sekarang, kita adalah warga
negara Kerajaan Syurga.
8. Oleh yang demikian, Yesus mahu kita supaya:
Carilah dahulu Kerajaan Allah
(Luk 12:31).
Sebarkan khabar tentangnya
(Luk 9:2).
Berdoa baginya (Luk 11:2).
Menghidupkannya setiap hari
(Luk 18:29-30).
9. “Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan
datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa
tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada
di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di
antara kamu.” (Lukas 17:20-21)
Yesus datang untuk mendirikan
semula Kerajaan itu di atas dunia
ini. Kerajaan ini merupakan
pendahuluan kemenangan akhir
atas dosa. Ianya diteguhkan setiap
hari melalui pekerjaan Roh Kudus
di dalam hati orang-orang yang
beriman.
Fasa ini juga dikenali sebagai
"Kerajaan Kasih.”
10. Masih ada fasa kedua
pada masa akan datang.
Itulah sebabnya kita masih
memohon supaya
“datanglah KerajaanMu.”
Akhirnya, Kerajaan Allah
akan dipulihkan
sepenuhnya apabila
kejahatan. Kita akan hidup
selama-lamanya dengan
Yesus di dalam "Kerajaan
Kemuliaan.”
11. “Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi,
ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.” (Lukas 21:31)
Tanda-tanda sebelum kedatangan Yesus
(Lukas 21:5-36) adalah sama dengan
tanda kedatangan Kerajaan Allah.
Oleh kerana kita adalah warga negara
“Kerajaan Kasih,” kita mesti bersedia
untuk hidup di dalam “Kerajaan
Kemuliaan.”
12. Sementara itu, kita mesti menerima
penyuburan rohani dan juga
bersaksi.
Menunggu Kedatangan Kedua
melibatkan berjalan di dalam
kekudusan untuk masa kini dan di
sini.
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 9, section 8, cp. 33, pg. 269)
“Akanlah peringatan yang
diberikan oleh Kristus berlalu dan
diabaikan? Bukankah kita
sepatutnya berusaha keras untuk
bertaubat sekarang, sementara
bisikan suara Kasih masih
kedengaran?”
13. “Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan,
maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi
Israel?“Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan
waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
(Kisah Para Rasul 1:6-8)
Di dalam fasal pertama,
Lukas telah menulis 3
kenyataan berkenaan
Kerajaan Allah: