1. Materi TENTANG REMBUG DESA
Di sampaikan pada Temu Rutin KPM
Kecamatan Ngantang
Rabu, 7 September 2022
Oleh:
Mukhamad Mukhlis Mubarak, S.Pd
Pendamping Desa Kecamatan Ngantang
2. PENGERTIAN REMBUG DESA
Adalah Salah satu Rangkaian Pra Musyawarah Desa untuk menyusun
Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDesa) tahun berikutnya dan
menjadi amanat pemerintahan kepada pemerintah Desa agar
memprioritaskan penggunaan Dana Desa tahun berjalan untuk
penanganan dan pencagahan stunting.
3. KONVERGENSI STUNTING DI DESA
PEMETAAN SOSIAL
• DIAGNOGTIK (Monitoring, 3 bulanan
terakhir).
• Rembug Stunting.
MUSRENANG DESA
• Evaluasi Konvergensi (Kegiatan
Layanan,Koordinasi layanan,
Perubahan Perilaku
4. 1000 HPK (1000 Kehidupan Pertama)
Antara lain:
1 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
2 Konsling Gizi Terpadu
3 Perlindungan Sosial
4 Air bersih dan Sanitasi
5. PAUD
Kelima paket layanan tersebut dilaksanakan oleh beberapa pelaksana.
Menjadi penting untuk dibangun koordinasi antar penyedia layanan, untuk memastikan;
Seluruh layanan 1000 HPK mendapatkan layanan tanpa terkecuali.
Layanan tersedia secara standar
Adanya pemantauan layanan secara maksimal
Aktivitas konsolidasi lintas pelaku peduli permasalahan Stunting
5. 5 Layanan Pokok Pencegahan Stunting di
Desa
Ada 5 Layanan Pokok yang menjadi Konsentrasinya dalam
menyelesaikan Stunting di Indonesia, adalah :
1. Kesehatan Ibu dan Anak.
2. Konseling Gizi Terpadu.
3. Perlindungan Sosial
4. Sanitasi dan Air bersih
5. Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
6. Human Development Worker (HDW) - KPM
KPM adalah Kader di desa yang dipilih dan ditetapkan melalui
MUSDES serta mendapatkan bantuan Insentif Bulanan dari
APBDesa.
Minimal terdapat 1 orang KPM di desa-desa yang menjadi lokasi
Pengembangan Sumberdayan Manusia (PSDM)
KPM memiliki peran memastikan tersedianya kegiatan
pelayanan social dasar bidang kesehatan dan Pendidikan
didesa, serta memastikan masyarakat, terutama Ibu Hamil
dan Bayi dibawh dua tahun (BADUTA) memperoleh layanan
tersebut secara Konvergen (Terpadu).
7. TUGAS KPM (KADER PEMBANGUNAN MANUSIA)
1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Stunting melalui
pengukuran tinggi badan BADUTA untuk mendeteksi dini Stunting dengan
tikar pertumbuhan.
2. Mengidentifikasi sasaran 1000 HPK melalui peta social desa dan
pengkajian keadaan desa (PKD).
3. Memfasilitasi Desa untuk mengoptimalkan penggunaan Dana Desa dalam
RKPDesa dan APBDesa dalam Intervensi Stunting.
4. Melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam rangka capturing awal.
5. Bekerjasama dengan PD, PLD dan TPID dalam mengidentifikasi kegiatan-
kegiatan inovatif dibidang PSD dan upaya penanggulangan Stunting.
6. Mendukung Desa dan masyarakat untuk memantau dan memastikan
Konvergensi lima paket pelayanan pada rumah tangga 1000 HPK
menerima dan melaporkan hasilnya.
8. POLA KERJA KPM
Tidak Bisa Kerja Sendirian.
Wajib bekerjasama dengan kader POSYANDU, Guru PAUD
dan BIDAN DESA.
Wajib berkoordinasi dengan Kepala Dusun/RT/RW dan
Aparat Desa.
Penting terlibat dalam RDS dan sangat disarankan
menjadi penggerak RDS
9. PEMETAAN SOSIAL
Kondisi Rumah Tangga
Pendataan Sasaran
Jumlah dan jenis sasaran
BUMIL
BADUTA (O-23 bulan).
Anak PAUD.
Kepemilikian jamban dan
air bersih
Jaminan social dan
kesehatan
Pendataan Layanan.
Kondisi POSYANDU.
Kondisi PAUD.
Kondisi POSKESDES
Potensi Desa.
Sumber air besih
Lahan
Sumber daya alam
Kebiasaan Perilaku Sehat
Masyarakat
Pola Asuh.
Pola Makan
10. TUJUAN MUSDES (REMBUG STUNTING)
Pada kegiatan Rembug Stunting yang membahas dan menyepakati usulan prioritas
kegiatan yang diusulkan oleh peserta forum dari hasil laporan KPM berdasarkan
monitoring bulanan, evaluasi serta hasil dari kegiatan Rumah Desa Sehat (RDS).
Peserta
Kader (POSYANDU).
Tenaga Kesehatan.
PAUD.
Aparat Desa
Tokoh/Pengiat
Masyarakat.
UPTD Kecamatan
Hasil Rembug Stunting
Akan menghasilkan data,
nantinya akan digunakan dalam
penyusunan RKPDesa
Membahas beberapa hal
Data Sasaran
Ketepatan Kegiatan KONVERGENSI :
KIA
Konseling Gizi Terpadu
Jaminan Sosial
Air Bersih dan SANITASI
PAUD
Kebutuhan DANA
Pembagian Peran antar PELAKSANA
Kesepakatan Hasil Rembug Stunting didesa tuangkan dalam
Berita Acara (BA) yang ditanda tangani oleh perwakilan
peserta Rembug Stunting dan Pemerintah Desa
11. PELAKU REMBUG STUNTING
DESA
1. Kelompok sasaran 1000
HPK.
2. Kader POSYANDU.
3. Bidan Desa.
4. Guru PAUD.
5. KPM atau Perwakilan
RDS.
6. Pemerintah Desa dan
BPD.
7. PKK dan
8. Tokoh Masyarakat
SUPRA DESA
PUSKESMAS.
UPTD PENDIDIKAN
OPD terkait.
12. PROSES REMBUG STUNTING
1. Hasil FGD Tingkat Desa;
Presentasi materi kondisi Desa dengan
mengunakan peta sosial, data sasaran dan
kondisi layanan yang semuanya termaktum
dalam penguatan ANSIT (Analisis Stunting)
terhadap para pelaku kader, pemangku
kepentingan dan pada umumnya, serta
warga masyarakat yang masuk pada daftar
Stunting
2. Pembahasan dan masukan oleh OPD
Kecamatan.
Tumpang tindih Kegiatan.
Desa Prioritas
konsolidasi data sasaran
Waktu Pelaksanaan.
3. Kesepakatan usualan kegiatan Konvergensi
sasaran kegiatan (Ibu hamil, BADUTA).
Jenis Kegiatan 5 paket layanan konvergensi
Waktu pelaksanaan dan pelaksana.
Kebutuhan Anggaran.
Rencana Rapat rutin dan koordinasi.
13. FGD (Rancangan Usulan Konvergensi
Stunting di Desa)
No Tempat
Layanan
Paket Layanan Konvergensi Masalah Potensi Usulan kegaiatan
1 POSYANDU KIA
Konseling Gizi Terpadu
2 PAUD Parenting
3 Komunitas
Keluarga
Air bersih
Sanitasi/jamban
Jaminan Sosual
Intervensi Sensitif
14. RUMAH DESA SEHAT (RDS)
Sebagai Sekretariat Bersama
Mengapa perlu di bentuk RDS?
1. Tidak ada Lembaga atau individu yang dapat menyelesaikan
permasalahan PSDM, terutama dalam pemenuhan 5 paket layanan
pokok secara mandiri.
2. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan wadah
atau forum Konverensi (intervensi terpadu), terutama dalam
pencegahan stunting
3. Forum atau wadah ini diharapkan dapat membuka rauang dialok
(perbincangan public) masyarakat dan pemerintah desa terkait
realitas masalah dan kebutuhan pemenuhan layanann pelayanan
dasar (terutama bidang kesehatan) di Desa
15. RUMAH DESA SEHAT (RDS)
Sebagai Sekretariat Bersama
MENDUKUNG KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING
(Termasuk ranah Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia (PSDM).
RDS sebagai Sekretariat Bersama bagi para penggiat pemberdayaan masyarakat
dan pelaku pembangunan desa dibidang kesehatan, yang berfungsi sebaai ruang
literasi kesehatan, pusat penyebaran informasi kesehatan dan forum advokasi
kebijakan di bidang kesehatan.
Peggiat Pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan desa adalah kader
POSYANDU, guru PAUD, kader Kesehatan, unit layanan kesehatan, kader PKK,
Karang taruna, TOMAS dan berbagai kelompok masyarakat yang peduli dalam upaya
pencegahan Stunting.
16. RUMAH DESA SEHAT (RDS)
Sebagai Sekretariat Bersama
Pembentukan dan Penetapan :
RDS berkedudukan di desa, setiap desa di Kabupaten/kota lokasi
prioritas pencegahan Stunting (lokus) diharapkan membentuk
RDS.
RDS di bentuk berdasarkan Musyawarah desa, anggota RDS
berasal dari pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku
pembangunan desa.
Pembentukan RDS ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Desa.