SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 77
WAWASAN KEBANGSAAN &
NILAI-NILAI BELA NEGARA
Disampaikan pada Diklat Pelatihan Dasar CPNS Gol. III
PUSDIKLAT KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2018
BIODATA
Nama : Ir. Hadi Arnowo, MAppSc
NIP : 19651312 199003 1 002
Pengalaman Tugas :
• Provinsi Lampung : 1990 – 2002
• Provinsi Jawa Barat : 2003 – 2006
• BPN Pusat : 2006 – 2011
• Provinsi Kalimantan Barat : 2011 – 2014
• Widyaiswara Agustus 2014 - ....
Alamat email : h_arnowo@yahoo.com
No. HP : 0852 9400 8662
Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan
kemampuan memahami wawasan kebangsaan melalui
pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara
peserta memiliki kemampuan untuk :
- menunjukan sikap perilaku bela negara
- siap siaga yang mencerminkan sehat jasmani dan
mental menghadapi isu kontemporer dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional
pelayan masyarakat
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:
1) Menjelaskan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai
yang mendasari sikap perilaku bela negara
2) Menjelaskan analisis isu kontemporer
3) Melakukan praktik yang mencerminkan
kesiapsiagaan fisik dan mental dalam suatu
kegiatan yang melatih kedisplinan, kepemimpinan,
kerjasama, dan prakarsa agar dapat mewujudkan
kesiapsiagaan bela negara.
Materi Substansi
• Landasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
• Bentuk Negara Kesatuan dan Makna Kesatuan
• Lambang - Lambang Negara
• Mengidentifikasi dan Mentaati Peraturan
Perundang-undangan
• Menjaga Kerukunan dan Membina Kesatuan dan
Persatuan Bangsa
FAKTA GEOGRAFIS
- Negara kepulauan terbesar di dunia
- Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua termasuk dalam
10 besar pulau – pulau terbesar di dunia
- Memiliki garis pantai terpanjang no. 2 di dunia
- Kepulauan Indonesia membentang di atas Ring of Fire
Pasific dengan lebih dari 400 gunung berapi
- Dilewati garis khatulistiwa
- Puncak Jaya adalah gunung es tertinggi di wilayah tropis
FAKTA DEMOGRAFIS
- Jumlah penduduk no. 4 di dunia
- Bonus demografi terbesar di dunia, dengan 165 juta
penduduk di bawah usia 30 tahun dan hanya 8%
penduduk yang berusia di atas 60 tahun
- Penduduk Indonesia tergolong salah satu yang terpendek
yaitu rata – rata tinggi 158 cm
- Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak
mengenal bahasa penjajahnya
- Produsen mi instan no. 2 di dunia setelah RRC
- Letusan G. Toba, 2 juta tahun lalu hanya menyisakan 3.000 jiwa
homo sapiens. Bekasnya adalah Danau Toba
- Letusan G. Tambora tahun 1815 yang setahun berikutnya minim
sinar matahari sehingga terjadi bencana kelaparan di benua Eropa
- Letusan G. Krakatau tahun 1883 menghasilkan debu vulkanik
menyelimuti dunia sehingga langit tampak merah. Tsunami besar
menyapu pemukiman di Banten dan Lampung
- Tsunami raksasa di Aceh tahun 2014 yang berdampak luas
- Berbagai bencana alam berupa gempa, letusan gunung api
LANDASAN KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA
LANDASAN IDIIL : PANCASILA
Sumber segala
sumber hukum
Etika sosial Kesatuan
sistem
Ideologi
negara
Sumber segala sumber
hukum
Pancasila menjadi referensi
peraturan perundang -
undangan yang berlaku
Etika Sosial Pancasila menjadi referensi
perilaku berbangsa dan
bernegara
Kesatuan Sistem Pancasila merupakan satu
kesatuan yang utuh
Ideologi Negara Bersifat universal dan tercermin
dalam pikiran, perbuatan dan
ucapan
LANDASAN IDIIL : PANCASILA
ETIKA
KEHIDUPAN
BERBANGSA
Etika
Sosial
Budaya
Etika Politik &
Pemerintahan
Etika Ekonomi
dan Bisnis
Etika
Penegakan
Hukum
Etika Keilmuan
Etika
Lingkungan
Tap MPR No. VI/MPR/2001
Etika Sosial Budaya
Rasa kemanusiaan, budaya malu, budaya
keteladanan, budaya nasional dan globalisasi
Etika Politik dan Pemerintahan
Pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien, rasa
kepedulian yang tinggi, menciptakan suasana harmonis,
memiliki keteladanan dan tidak manipulatif
GRATIFIKASI
PUNGLI
ZONA
INTEGRITAS
INFORMASI
LAYANAN
Etika Ekonomi dan Bisnis
Persaingan yang jujur, etos kerja dan mencegah
terjadinya praktik oligopoli
Etika Penegakan Hukum Yang Berkeadilan
Tertib sosial, ketaatan pada hukum dan
penegakkan hukum secara adil
Etika Keilmuan
Nilai kemanusiaan, kreatif dan inovatif, kerja
keras, disiplin dan pantang menyerah
Etika Lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup dan penataan ruang yang
berkelanjutan dan bertanggung jawab
LANDASAN KONSTITUSIONAL : UUD 1945
• Cita – cita luhur
• Pembentukan UUD
• Negara demokratis
• Falsafah negara
Pembukaan
UUD 45
sebagai
Norma Dasar
• Secara umum :
SANRI
• Secara khusus :
penyelenggaraan
pemerintahan negara
Batang Tubuh
UUD 45
sebagai
Norma Hukum
Cita-Cita / Tujuan Nasional
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan
umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban dunia
MPR PRESIDEN DPR DPD BPK MA MK
Konsitutif Eksekutif &
Legislatif Legislatif Legislatif Auditif Yudikatif Yudikatif
Fungsi:
Melayani masyarakat; mengayomi masyarakat; dan memberdayakan masyarakat.
Tugas Nasional
Fungsi Negara
badan-badan lain
yang fungsinya
berkaitan dengan
kekuasaan
kehakiman
KY
UUD 1945
PUSAT
DAERAH
TUN
Militer
Agama
Umum
Lingkungan
Peradilan
kpu bank
sentral
DPR DPDMPR
PERWAKILAN BPK
PROVINSI
BPK MA MK
TNI/POLRI
dewan
pertimbangan
Kementerian
Negara
Presiden/
Wakil
PEMDA PROVINSI
DPRDKPD
PEMDA KAB/KOTA
DPRDKPD
Pasal – Pasal Dalam UUD 1945
• Bentuk dan Kedaulatan
• Majelis Permusyawaratan Rakyat
• Kekuasaan Pemerintahan Negara
• Kementerian Negara
• Pemerintahan Daerah
• Dewan Perwakilan Rakyat
• Dewan Perwakilan Daerah
• Pemilihan Umum
• Hal Keuangan
• Badan Pemeriksa Keuangan, dst
Tugas Pelayan Publik
Pelayanan barang/jasa/administratif
Tugas Pemerintahan
Kelembagaan, kepegawaian dan
ketatalaksanaan
Tugas Pembangunan Tertentu
Pembangunan kultural dan politik serta
ekonomi dan sosial
Melaksanakan kebijakan publik
Memberikan pelayanan
publik
Mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI
BENTUK NEGARA KESATUAN
DAN MAKNA KESATUAN
PENGERTIAN NEGARA
Secara terminologi, negara diartikan dengan organisasi
tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang
mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah
tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
Unsur – unsur negara berdasarkan Konvensi Montevideo (1933)
Penduduk
yang
tetap
Wilayah
teritorial
yang utuh
Pemerin-
tah
Pengakuan
dari negara
lain
Bentuk
negara
Negara
Kesatuan
Sentralisasi Desentralisasi
Negara
Federal
Negara Serikat(Federasi) :
 Tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan
menteri (kabinet) demi kepentingan negara bagian
 Tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi
tidak boleh bertentangan dengan konstitusi negara serikat
 Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat
diatur melalui negara bagian, kecuali dalam hal tertentu yang
kewenangannya telah diserahkan secara langsung kepada
pemerintah federal
Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal,yakni
kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan
pemerintah pusat. Negara Kesatuan terdiri dari sistem Sentralisasi &
Desentralisasi
Sentralisasi adalah semua sistim pemerintahan diatur dan diurus
oleh pemerintah pusat,sedangkan daerah hanya hanya menjalankan
perintah – perintah dan peraturan pemerintah pusat.
Desentralisasi adalah daerah diberi kekuasaan untuk mengatur
daerahnya sendiri (otonomi,swantantra). Aspirasi rakyat ditampung
oleh parlemen daerah. Meskipun demikian pemerintah pusat tetap
memegang kekuasaan tertinggi
• Bentuk Negara Indonesia : NKRI
• Organisasi pemerintahan bersifat unitaris
• Penyelenggaraan pemerintahan :
desentralisasi
Makna Kesatuan Dalam Sejarah
Kitab
Sutasoma
Sumpah
Palapa
Sumpah
Pemuda
WAWASAN NUSANTARA
Adalah pandangan hidup bangsa Indonesia dalam
mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan
kondisi sosial budaya untuk mengejawantahkan segala
dorongan dan rangsangan di dalam usaha mencapai
perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional
WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) :
- Hasil mewawas; tinjauan; pandangan
- Konsepsi cara pandang
“Kebangsaan" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) :
- "bangsa" dapat mengandung arti "ciri-ciri yang menandai
golongan bangsa tertentu“
- "kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara“
Perlunya dipahami 2 (dua) aspek wawasan kebangsaan sebagai
berikut :
a. Aspek Moral : perjanjian perorangan atau masyarakat untuk
turut bekerja bagi kelanjutan eksistensi bangsa dan bagi
peningkatan kualitas kehidupan bangsa.
b. Aspek Intelektual : pengetahuan yang memadai mengenai
persoalan saat ini dan di masa mendatang serta berbagai
potensi yang dimiliki bangsa.
P
A
N
C
A
S
I
L
A
FILSAFAH
BANGSA
FALSAFAH HIDUP
IDEOLIGI
IDIOLOGI
BANGSA
CITA-CITA
(IDEALISME)
DASAR NEGARA
(NORMA / ATURAN)
PEMBUKAAN UUD 1945
BUDAYA NAS.
DI DAERAH
KEBIASAAN
PERILAKU
SEHARI-HARI
DOKTRIN/
AJARAN
NILAI
DASAR
NILAI
INSTRUMENTAL
NILAI
PRAKSIS
PASAL-PASAL &
ATURAN PERUNDANGAN
DIBAWAHNYA
PELAKSANAAN
ATURAN
SEHARI-HARI
Jalur
Hukum
Jalur
Doktrin
Jalur
Budaya
PELAKSANAAN
AJARAN/
PRAKTEK
SEHARI-HARI
• Kesatuan Kejiwaan (psikologis kejiwaan): Sumpah
Pemuda 28-10-1928;
• Kesatuan Kenegaraan (politis kenegaraan):
Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945;
• Kesatuan Kewilayahan (yuridis teritorial):
Deklarasi Djuanda 13-12-1957 sbg tonggak
lahirnya Wawasan Nusantara.
• Kesatuan Visi Pembangunan (teknokratis): cita-
cita & tujuan dalam Alinea IV UUD 1945
mengilhami seluruh tingkatan dalam sistem
perencanaan pembangunan.
• Indonesia adalah melting pot atau tempat
meleburnya berbagai keragaman yang
kemudian bertransformasi menjadi identitas
baru yang lebih besar bernama Indonesia.
• Indonesia adalah konstruksi masyarakat
modern yang tersusun dari kekayaan
sejarah, sosial, budaya, ekonomi, politik,
cita-cita, serta ideologi yang tersebar di
bumi nusantara.
Torang samua basudara
Apapun sukunya
Apapun bahasanya
Apapun makanannya
Apapun agamanya
Kesatuan psikologis,
politis dan geografis
Cita – Cita Nasional
 8 Maret 1942 : UU 27 (masa pendudukan Jepang)
 Awal kemerdekaan (Negara Kesatuan berbentuk
Republik, transisi/Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945)
 Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945
 Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 (Sistem
Presidensiil menjadi Parlementer)
 27 Desember 1949: Negara Serikat dengan Konstitusi RIS
(KRIS) 1949 sebagai UUD-nya
 17 Agustus 1950: berdasarkan UUDS 1950 (negara
kesatuan)
 Dekrit Presiden 5 Juli 1959: kembali ke UUD 1945
 Orde Baru: negara kesatuan berdasarkan UUD 1945
LAMBANG – LAMBANG
NEGARA
UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa
dan Lambang Negara Serta Lagu Kebangsaan
• Persatuan
• Kedaulatan
• Kehormatan
• Kebangsaan
• Kebhinnekatunggalikaan
• Ketertiban
• Kepastian Hukum
• Keseimbangan
• Keserasian
• Keselarasan
Tugas kelompok
1. Bendera negara (kel. 1 dan 2)
- Sejarah bendera merah putih
- Penggunaan bendera negara
2. Bahasa negara (kel. 3 dan 4)
- Sejarah penggunaan bahasa negara
- Penggunaan bahasa negara
3. Lambang garuda pancasila (kel. 5 dan 6)
- Sejarah penggunaan lambang garuda
- Penggunaan lambang garuda
4. Lagu kebangsaan (kel. 7 dan 8)
- Sejarah penggunaan lagu kebangsaan
- Penggunaan lagu kebangsaan
Mengidentifikasi dan Mentaati
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
UUD 1945 merupakan hukum dasar peraturan perundang -
undangan
Peraturan Peraturan perundang - undangan
Undang - Undang Peraturan Negara
Peraturan tertulis
Dilakukan Lembaga
Negara atau Pejabat
yang berwenang
Mengikat secara umum
PANCASILA
UUD 1945
Sumber segala sumber
hukum negara
Hukum dasar dalam
peraturan perundang-
undangan
Ditempatkan dalam
Lembaran Negara RI
Penempatan dalam
Lembaran Negara RI
bukan merupakan dasar
pemberlakuan
menjiwai
“Hierarki” adalah penjenjangan setiap jenis
Peraturan Perundang-undangan yang didasarkan
pada asas bahwa Peraturan Perundang-undangan
yang lebih rendah tidak boleh bertentangan
dengan Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi
 Makna hierarki dan jenis peraturan perundang-
undangan adalah berjenjang yakni dari yang
paling rendah ke yang paling tinggi
 Suatu peraturan tidak boleh bertentangan dengan
peraturan pada jenjang yang lebih tinggi Jenjang
tersebut juga berlaku terhadap isi materi
muatannya
 Pemahaman makna hierarki seharusnya
mencegah terjadinya disharmonisasi antara satu
peraturan dengan peraturan lainnya.
a. UUDNRI Tahun
1945;
b. Ketetapan MPR;
c. UU/ Perppu;
d. Peraturan
Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Perda Provinsi; dan
g. Perda
Kabupaten/Kota Kekuatan hukum peraturan
perundang-undangan sesuai
dengan hierarki.
(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan
yang ditetapkan oleh MPR, DPR, DPD, MA, MK, BPK, KY,
BI, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat
yang dibentuk dengan UU atau Pemerintah atas perintah
UU, DPRD Provinsi, Gubernur, DPRD Kabupaten/Kota,
Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.
(2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diakui keberadaannya dan mempunyai
kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau
dibentuk berdasarkan kewenangan.
 Undang-Undang
Peraturan Perundangundangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan persetujuan bersama Presiden
 Perpu
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa
 PP
Peraturan Perundangundangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk
menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya
 Peraturan Presiden
Peraturan Perundangundangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk
menjalankan perintah Peraturan Perundangundangan yang lebih tinggi atau
dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan
 Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur
 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota
62
Dalam hal suatu Undang-Undang diduga bertentangan
dengan UUDNRI Tahun 1945, pengujiannya dilakukan
oleh Mahkamah Konstitusi.
Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di
bawah Undang-Undang diduga bertentangan dengan
Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh
Mahkamah Agung.
7/5/2018 63
 Ego sektoral
 Disharmonisasi norma dalam peraturan
 Disharmonisasi norma antara peraturan
dengan peraturan yang lain (vertikal
maupun horizontal)
 Waktu berlakunya peraturan
(pengundangan)
 Bahasa yang multiinterpretasi
 Teknik penyusunan yang berbeda-beda
 Pasal karet
 Administrasi pemerintahan
 Keputusan Administrasi Pemerintahan
 Tindakan Administrasi Pemerintahan
 Diskresi
Apa
pengertiannya
Bagaimana
implementasinya
Menjaga Kerukunan dan
Membina Kesatuan dan
Persatuan Bangsa
• Pembauran atau penyatuan
Integrasi
• Kebangsaan
• Meliputi suatu bangsaNasional
KERUKUNAN
NASIONAL
INTEGRASI NASIONAL
Pengertian Umum Integritas Nasional :
suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek
sosial-budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan
identitas nasional atau bangsa
Keselarasan
Keserasian
Keseimbangan
Untuk
mencapai
Kerukunan Dalam Berbudaya
Kerukunan Dalam Beragama
Makna Persatuan dan Kesatuan
Bangsa
Perasaan
senasib
Kebangkiatan
Nasional
Sumpah
Pemuda
Proklamasi
kemerdekaan
Prinsip – Prinsip Persatuan dan
Kesatuan Bangsa
Bhinneka
Tunggal Ika
Nasionalisme
Indonesia
Kebebasan yang
bertanggung
jawab
Wawasan
Nusantara
Persatuan
Dalam
Membangun
Apa yang harus diperbuat
Berorientasi ke depan
Terus
belajar
Bersikap
realistis
Membuat
perencanaan
Memiliki
keyakinan
Menghargai
orang lain
Rasional
Produktif,
efisien,
efektif dan
adil
Sifat mental yg
mendukung
persatuan
Jiwa
tanggung
jawab
Jiwa
kebersamaan
/gotong
royong
Jiwa tak
kenal
menyerah
Jiwa tanpa
pamrih &
sederhana
Jiwa
kepedulian
Jiwa
keikhlasan
berjuang
Jiwa
kepemimpi
nan
NASIONALISME PANCASILA
Nasionalisme pada umumnya adalah rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
NASIONALISME secara SEMPIT
(CHAUVINISME)
Sikap yang mengagung - agungkan bangsanya sendiri secara
membabi buta dan sekaligus menindas bangsa lain
Hitler
Mussolini
Sharon Milocevic
HINDARI.....
SUKUISME CHAUVINISME
EKSTRIMISME PROVINSIALISME
SIKAP PATRIOTISME
Cinta tanah air
Rela berkorban
Kepentingan
bangsa
Berjiwa
pembaharu
Pantang
menyerah
Memberi
teladan
IMPLEMENTASI SIKAP PATRIOTISME
Keluarga
Kantor
Masyarakat
Bangsa
AYOBERSATU!!!
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamananKetahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
natal kristiono
 

Mais procurados (20)

PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriWawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Profesionalisme ASN
Profesionalisme ASNProfesionalisme ASN
Profesionalisme ASN
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
 
1. smart asn
1. smart asn1. smart asn
1. smart asn
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
 
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSAnalisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
 
Rangkuman Materi Agenda 1.pdf
Rangkuman Materi Agenda 1.pdfRangkuman Materi Agenda 1.pdf
Rangkuman Materi Agenda 1.pdf
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
 
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamananKetahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
 
ppt berakhlak.pptx
ppt berakhlak.pptxppt berakhlak.pptx
ppt berakhlak.pptx
 
PKn Kelas X
PKn Kelas XPKn Kelas X
PKn Kelas X
 
Materi Bab 1 PPKn SMP Kelas 7 Sekolah Penggerak
Materi Bab 1 PPKn SMP Kelas 7 Sekolah PenggerakMateri Bab 1 PPKn SMP Kelas 7 Sekolah Penggerak
Materi Bab 1 PPKn SMP Kelas 7 Sekolah Penggerak
 
Presentasi Bela Negara
Presentasi Bela NegaraPresentasi Bela Negara
Presentasi Bela Negara
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasila
 
RESUME MOOC PPPK.doc
RESUME MOOC PPPK.docRESUME MOOC PPPK.doc
RESUME MOOC PPPK.doc
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
 
Manajemen asn
Manajemen asnManajemen asn
Manajemen asn
 
Analisis isu kontemporer cpns banyuasin
Analisis isu kontemporer cpns banyuasinAnalisis isu kontemporer cpns banyuasin
Analisis isu kontemporer cpns banyuasin
 

Semelhante a Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018

Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Septian Muna Barakati
 
Wawasan nusantara dan ketahanan nasional
Wawasan nusantara dan ketahanan nasionalWawasan nusantara dan ketahanan nasional
Wawasan nusantara dan ketahanan nasional
Norhadi Nya Fitri
 

Semelhante a Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018 (20)

Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
 
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
 
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdfJURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Wawasan nusantara dan ketahanan nasional
Wawasan nusantara dan ketahanan nasionalWawasan nusantara dan ketahanan nasional
Wawasan nusantara dan ketahanan nasional
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Makalah teori nasional
Makalah teori nasionalMakalah teori nasional
Makalah teori nasional
 
WAWASAN KEBANGSAAN.pptx
WAWASAN KEBANGSAAN.pptxWAWASAN KEBANGSAAN.pptx
WAWASAN KEBANGSAAN.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Agenda1_WawasanKebangsaan.pptx
Agenda1_WawasanKebangsaan.pptxAgenda1_WawasanKebangsaan.pptx
Agenda1_WawasanKebangsaan.pptx
 
resume jurnal I Gede mooc 2023 terbaru.pdf
resume jurnal I Gede mooc  2023 terbaru.pdfresume jurnal I Gede mooc  2023 terbaru.pdf
resume jurnal I Gede mooc 2023 terbaru.pdf
 
Unsur dasar wasantara
Unsur dasar wasantaraUnsur dasar wasantara
Unsur dasar wasantara
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Wawasan nusantara dan otonomi daerah
Wawasan nusantara dan otonomi daerahWawasan nusantara dan otonomi daerah
Wawasan nusantara dan otonomi daerah
 
Print 1
Print 1Print 1
Print 1
 
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptx
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptxMATERI AGENDA I PKA-2023.pptx
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptx
 
Lima rekom munas rev07
Lima rekom munas rev07Lima rekom munas rev07
Lima rekom munas rev07
 
Agenda1_WawasanKebangsaan Materi MOOC ppt
Agenda1_WawasanKebangsaan Materi MOOC pptAgenda1_WawasanKebangsaan Materi MOOC ppt
Agenda1_WawasanKebangsaan Materi MOOC ppt
 

Mais de hadiarnowo

Nasionalisme gol iii-part ii
Nasionalisme gol iii-part iiNasionalisme gol iii-part ii
Nasionalisme gol iii-part ii
hadiarnowo
 
Nasionalisme gol iii-part i
Nasionalisme gol iii-part iNasionalisme gol iii-part i
Nasionalisme gol iii-part i
hadiarnowo
 

Mais de hadiarnowo (20)

Bahan tayang diklatsar-whole government-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-whole government-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-whole government-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-whole government-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-penjelasan aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-penjelasan aktualisasi-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-penjelasan aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-penjelasan aktualisasi-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-nasionalisme-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-nasionalisme-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-nasionalisme-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-nasionalisme-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-dinamika kelompok-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-analisis isu kontemporer-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-analisis isu kontemporer-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-analisis isu kontemporer-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-analisis isu kontemporer-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-whole government-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-whole government-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-whole government-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-whole government-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-analisis isu kontemporer-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-analisis isu kontemporer-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-analisis isu kontemporer-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-analisis isu kontemporer-gol iii-2018
 
Bahan tayang diklatsar-nasionalisme-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-nasionalisme-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-nasionalisme-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-nasionalisme-gol iii-2018
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
 
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
 
Bahan tayang pim3-strategi inovasi-2016
Bahan tayang pim3-strategi inovasi-2016Bahan tayang pim3-strategi inovasi-2016
Bahan tayang pim3-strategi inovasi-2016
 
Bahan tayang pim3-konsep inovasi-2016
Bahan tayang pim3-konsep inovasi-2016Bahan tayang pim3-konsep inovasi-2016
Bahan tayang pim3-konsep inovasi-2016
 
Bahan tayang pim3-konsep inovasi-2016
Bahan tayang pim3-konsep inovasi-2016Bahan tayang pim3-konsep inovasi-2016
Bahan tayang pim3-konsep inovasi-2016
 
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016
 
Nasionalisme gol iii-part ii
Nasionalisme gol iii-part iiNasionalisme gol iii-part ii
Nasionalisme gol iii-part ii
 
Nasionalisme gol iii-part i
Nasionalisme gol iii-part iNasionalisme gol iii-part i
Nasionalisme gol iii-part i
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 

Último (8)

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 

Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018

  • 1. WAWASAN KEBANGSAAN & NILAI-NILAI BELA NEGARA Disampaikan pada Diklat Pelatihan Dasar CPNS Gol. III PUSDIKLAT KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2018
  • 2. BIODATA Nama : Ir. Hadi Arnowo, MAppSc NIP : 19651312 199003 1 002 Pengalaman Tugas : • Provinsi Lampung : 1990 – 2002 • Provinsi Jawa Barat : 2003 – 2006 • BPN Pusat : 2006 – 2011 • Provinsi Kalimantan Barat : 2011 – 2014 • Widyaiswara Agustus 2014 - .... Alamat email : h_arnowo@yahoo.com No. HP : 0852 9400 8662
  • 3. Deskripsi Singkat Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara peserta memiliki kemampuan untuk : - menunjukan sikap perilaku bela negara - siap siaga yang mencerminkan sehat jasmani dan mental menghadapi isu kontemporer dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat
  • 4. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat: 1) Menjelaskan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai yang mendasari sikap perilaku bela negara 2) Menjelaskan analisis isu kontemporer 3) Melakukan praktik yang mencerminkan kesiapsiagaan fisik dan mental dalam suatu kegiatan yang melatih kedisplinan, kepemimpinan, kerjasama, dan prakarsa agar dapat mewujudkan kesiapsiagaan bela negara.
  • 5. Materi Substansi • Landasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara • Bentuk Negara Kesatuan dan Makna Kesatuan • Lambang - Lambang Negara • Mengidentifikasi dan Mentaati Peraturan Perundang-undangan • Menjaga Kerukunan dan Membina Kesatuan dan Persatuan Bangsa
  • 6. FAKTA GEOGRAFIS - Negara kepulauan terbesar di dunia - Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua termasuk dalam 10 besar pulau – pulau terbesar di dunia - Memiliki garis pantai terpanjang no. 2 di dunia - Kepulauan Indonesia membentang di atas Ring of Fire Pasific dengan lebih dari 400 gunung berapi - Dilewati garis khatulistiwa - Puncak Jaya adalah gunung es tertinggi di wilayah tropis
  • 7. FAKTA DEMOGRAFIS - Jumlah penduduk no. 4 di dunia - Bonus demografi terbesar di dunia, dengan 165 juta penduduk di bawah usia 30 tahun dan hanya 8% penduduk yang berusia di atas 60 tahun - Penduduk Indonesia tergolong salah satu yang terpendek yaitu rata – rata tinggi 158 cm - Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak mengenal bahasa penjajahnya - Produsen mi instan no. 2 di dunia setelah RRC
  • 8. - Letusan G. Toba, 2 juta tahun lalu hanya menyisakan 3.000 jiwa homo sapiens. Bekasnya adalah Danau Toba - Letusan G. Tambora tahun 1815 yang setahun berikutnya minim sinar matahari sehingga terjadi bencana kelaparan di benua Eropa - Letusan G. Krakatau tahun 1883 menghasilkan debu vulkanik menyelimuti dunia sehingga langit tampak merah. Tsunami besar menyapu pemukiman di Banten dan Lampung - Tsunami raksasa di Aceh tahun 2014 yang berdampak luas - Berbagai bencana alam berupa gempa, letusan gunung api
  • 10. LANDASAN IDIIL : PANCASILA Sumber segala sumber hukum Etika sosial Kesatuan sistem Ideologi negara
  • 11. Sumber segala sumber hukum Pancasila menjadi referensi peraturan perundang - undangan yang berlaku Etika Sosial Pancasila menjadi referensi perilaku berbangsa dan bernegara Kesatuan Sistem Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh Ideologi Negara Bersifat universal dan tercermin dalam pikiran, perbuatan dan ucapan LANDASAN IDIIL : PANCASILA
  • 12. ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA Etika Sosial Budaya Etika Politik & Pemerintahan Etika Ekonomi dan Bisnis Etika Penegakan Hukum Etika Keilmuan Etika Lingkungan Tap MPR No. VI/MPR/2001
  • 13. Etika Sosial Budaya Rasa kemanusiaan, budaya malu, budaya keteladanan, budaya nasional dan globalisasi
  • 14. Etika Politik dan Pemerintahan Pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien, rasa kepedulian yang tinggi, menciptakan suasana harmonis, memiliki keteladanan dan tidak manipulatif GRATIFIKASI PUNGLI ZONA INTEGRITAS INFORMASI LAYANAN
  • 15. Etika Ekonomi dan Bisnis Persaingan yang jujur, etos kerja dan mencegah terjadinya praktik oligopoli
  • 16. Etika Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Tertib sosial, ketaatan pada hukum dan penegakkan hukum secara adil
  • 17. Etika Keilmuan Nilai kemanusiaan, kreatif dan inovatif, kerja keras, disiplin dan pantang menyerah
  • 18. Etika Lingkungan Melestarikan lingkungan hidup dan penataan ruang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
  • 19. LANDASAN KONSTITUSIONAL : UUD 1945 • Cita – cita luhur • Pembentukan UUD • Negara demokratis • Falsafah negara Pembukaan UUD 45 sebagai Norma Dasar • Secara umum : SANRI • Secara khusus : penyelenggaraan pemerintahan negara Batang Tubuh UUD 45 sebagai Norma Hukum
  • 20. Cita-Cita / Tujuan Nasional Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban dunia MPR PRESIDEN DPR DPD BPK MA MK Konsitutif Eksekutif & Legislatif Legislatif Legislatif Auditif Yudikatif Yudikatif Fungsi: Melayani masyarakat; mengayomi masyarakat; dan memberdayakan masyarakat. Tugas Nasional Fungsi Negara
  • 21. badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman KY UUD 1945 PUSAT DAERAH TUN Militer Agama Umum Lingkungan Peradilan kpu bank sentral DPR DPDMPR PERWAKILAN BPK PROVINSI BPK MA MK TNI/POLRI dewan pertimbangan Kementerian Negara Presiden/ Wakil PEMDA PROVINSI DPRDKPD PEMDA KAB/KOTA DPRDKPD
  • 22. Pasal – Pasal Dalam UUD 1945 • Bentuk dan Kedaulatan • Majelis Permusyawaratan Rakyat • Kekuasaan Pemerintahan Negara • Kementerian Negara • Pemerintahan Daerah • Dewan Perwakilan Rakyat • Dewan Perwakilan Daerah • Pemilihan Umum • Hal Keuangan • Badan Pemeriksa Keuangan, dst
  • 23. Tugas Pelayan Publik Pelayanan barang/jasa/administratif Tugas Pemerintahan Kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan Tugas Pembangunan Tertentu Pembangunan kultural dan politik serta ekonomi dan sosial
  • 24. Melaksanakan kebijakan publik Memberikan pelayanan publik Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
  • 25. BENTUK NEGARA KESATUAN DAN MAKNA KESATUAN
  • 26. PENGERTIAN NEGARA Secara terminologi, negara diartikan dengan organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
  • 27.
  • 28. Unsur – unsur negara berdasarkan Konvensi Montevideo (1933) Penduduk yang tetap Wilayah teritorial yang utuh Pemerin- tah Pengakuan dari negara lain
  • 30.
  • 31. Negara Serikat(Federasi) :  Tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri (kabinet) demi kepentingan negara bagian  Tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh bertentangan dengan konstitusi negara serikat  Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara bagian, kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah diserahkan secara langsung kepada pemerintah federal
  • 32. Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal,yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Negara Kesatuan terdiri dari sistem Sentralisasi & Desentralisasi Sentralisasi adalah semua sistim pemerintahan diatur dan diurus oleh pemerintah pusat,sedangkan daerah hanya hanya menjalankan perintah – perintah dan peraturan pemerintah pusat. Desentralisasi adalah daerah diberi kekuasaan untuk mengatur daerahnya sendiri (otonomi,swantantra). Aspirasi rakyat ditampung oleh parlemen daerah. Meskipun demikian pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi
  • 33. • Bentuk Negara Indonesia : NKRI • Organisasi pemerintahan bersifat unitaris • Penyelenggaraan pemerintahan : desentralisasi
  • 34. Makna Kesatuan Dalam Sejarah Kitab Sutasoma Sumpah Palapa Sumpah Pemuda
  • 35. WAWASAN NUSANTARA Adalah pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahkan segala dorongan dan rangsangan di dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional
  • 36. WAWASAN KEBANGSAAN Wawasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) : - Hasil mewawas; tinjauan; pandangan - Konsepsi cara pandang “Kebangsaan" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) : - "bangsa" dapat mengandung arti "ciri-ciri yang menandai golongan bangsa tertentu“ - "kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara“ Perlunya dipahami 2 (dua) aspek wawasan kebangsaan sebagai berikut : a. Aspek Moral : perjanjian perorangan atau masyarakat untuk turut bekerja bagi kelanjutan eksistensi bangsa dan bagi peningkatan kualitas kehidupan bangsa. b. Aspek Intelektual : pengetahuan yang memadai mengenai persoalan saat ini dan di masa mendatang serta berbagai potensi yang dimiliki bangsa.
  • 37. P A N C A S I L A FILSAFAH BANGSA FALSAFAH HIDUP IDEOLIGI IDIOLOGI BANGSA CITA-CITA (IDEALISME) DASAR NEGARA (NORMA / ATURAN) PEMBUKAAN UUD 1945 BUDAYA NAS. DI DAERAH KEBIASAAN PERILAKU SEHARI-HARI DOKTRIN/ AJARAN NILAI DASAR NILAI INSTRUMENTAL NILAI PRAKSIS PASAL-PASAL & ATURAN PERUNDANGAN DIBAWAHNYA PELAKSANAAN ATURAN SEHARI-HARI Jalur Hukum Jalur Doktrin Jalur Budaya PELAKSANAAN AJARAN/ PRAKTEK SEHARI-HARI
  • 38. • Kesatuan Kejiwaan (psikologis kejiwaan): Sumpah Pemuda 28-10-1928; • Kesatuan Kenegaraan (politis kenegaraan): Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945; • Kesatuan Kewilayahan (yuridis teritorial): Deklarasi Djuanda 13-12-1957 sbg tonggak lahirnya Wawasan Nusantara. • Kesatuan Visi Pembangunan (teknokratis): cita- cita & tujuan dalam Alinea IV UUD 1945 mengilhami seluruh tingkatan dalam sistem perencanaan pembangunan.
  • 39. • Indonesia adalah melting pot atau tempat meleburnya berbagai keragaman yang kemudian bertransformasi menjadi identitas baru yang lebih besar bernama Indonesia. • Indonesia adalah konstruksi masyarakat modern yang tersusun dari kekayaan sejarah, sosial, budaya, ekonomi, politik, cita-cita, serta ideologi yang tersebar di bumi nusantara.
  • 40. Torang samua basudara Apapun sukunya Apapun bahasanya Apapun makanannya Apapun agamanya
  • 42. Cita – Cita Nasional
  • 43.  8 Maret 1942 : UU 27 (masa pendudukan Jepang)  Awal kemerdekaan (Negara Kesatuan berbentuk Republik, transisi/Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945)  Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945  Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 (Sistem Presidensiil menjadi Parlementer)  27 Desember 1949: Negara Serikat dengan Konstitusi RIS (KRIS) 1949 sebagai UUD-nya  17 Agustus 1950: berdasarkan UUDS 1950 (negara kesatuan)  Dekrit Presiden 5 Juli 1959: kembali ke UUD 1945  Orde Baru: negara kesatuan berdasarkan UUD 1945
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 48. UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara Serta Lagu Kebangsaan • Persatuan • Kedaulatan • Kehormatan • Kebangsaan • Kebhinnekatunggalikaan • Ketertiban • Kepastian Hukum • Keseimbangan • Keserasian • Keselarasan
  • 49. Tugas kelompok 1. Bendera negara (kel. 1 dan 2) - Sejarah bendera merah putih - Penggunaan bendera negara 2. Bahasa negara (kel. 3 dan 4) - Sejarah penggunaan bahasa negara - Penggunaan bahasa negara 3. Lambang garuda pancasila (kel. 5 dan 6) - Sejarah penggunaan lambang garuda - Penggunaan lambang garuda 4. Lagu kebangsaan (kel. 7 dan 8) - Sejarah penggunaan lagu kebangsaan - Penggunaan lagu kebangsaan
  • 51. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UUD 1945 merupakan hukum dasar peraturan perundang - undangan Peraturan Peraturan perundang - undangan Undang - Undang Peraturan Negara
  • 52. Peraturan tertulis Dilakukan Lembaga Negara atau Pejabat yang berwenang Mengikat secara umum
  • 53. PANCASILA UUD 1945 Sumber segala sumber hukum negara Hukum dasar dalam peraturan perundang- undangan Ditempatkan dalam Lembaran Negara RI Penempatan dalam Lembaran Negara RI bukan merupakan dasar pemberlakuan menjiwai
  • 54. “Hierarki” adalah penjenjangan setiap jenis Peraturan Perundang-undangan yang didasarkan pada asas bahwa Peraturan Perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
  • 55.  Makna hierarki dan jenis peraturan perundang- undangan adalah berjenjang yakni dari yang paling rendah ke yang paling tinggi  Suatu peraturan tidak boleh bertentangan dengan peraturan pada jenjang yang lebih tinggi Jenjang tersebut juga berlaku terhadap isi materi muatannya  Pemahaman makna hierarki seharusnya mencegah terjadinya disharmonisasi antara satu peraturan dengan peraturan lainnya.
  • 56. a. UUDNRI Tahun 1945; b. Ketetapan MPR; c. UU/ Perppu; d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden; f. Perda Provinsi; dan g. Perda Kabupaten/Kota Kekuatan hukum peraturan perundang-undangan sesuai dengan hierarki.
  • 57. (1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh MPR, DPR, DPD, MA, MK, BPK, KY, BI, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan UU atau Pemerintah atas perintah UU, DPRD Provinsi, Gubernur, DPRD Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat. (2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
  • 58.  Undang-Undang Peraturan Perundangundangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden  Perpu Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa  PP Peraturan Perundangundangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya  Peraturan Presiden Peraturan Perundangundangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundangundangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan  Peraturan Daerah Provinsi Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur  Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota 62
  • 59. Dalam hal suatu Undang-Undang diduga bertentangan dengan UUDNRI Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi. Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung. 7/5/2018 63
  • 60.  Ego sektoral  Disharmonisasi norma dalam peraturan  Disharmonisasi norma antara peraturan dengan peraturan yang lain (vertikal maupun horizontal)  Waktu berlakunya peraturan (pengundangan)  Bahasa yang multiinterpretasi  Teknik penyusunan yang berbeda-beda  Pasal karet
  • 61.  Administrasi pemerintahan  Keputusan Administrasi Pemerintahan  Tindakan Administrasi Pemerintahan  Diskresi Apa pengertiannya Bagaimana implementasinya
  • 62. Menjaga Kerukunan dan Membina Kesatuan dan Persatuan Bangsa
  • 63. • Pembauran atau penyatuan Integrasi • Kebangsaan • Meliputi suatu bangsaNasional KERUKUNAN NASIONAL INTEGRASI NASIONAL
  • 64. Pengertian Umum Integritas Nasional : suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial-budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa Keselarasan Keserasian Keseimbangan Untuk mencapai
  • 67. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa Perasaan senasib Kebangkiatan Nasional Sumpah Pemuda Proklamasi kemerdekaan
  • 68. Prinsip – Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa Bhinneka Tunggal Ika Nasionalisme Indonesia Kebebasan yang bertanggung jawab Wawasan Nusantara Persatuan Dalam Membangun
  • 69. Apa yang harus diperbuat Berorientasi ke depan Terus belajar Bersikap realistis Membuat perencanaan Memiliki keyakinan Menghargai orang lain Rasional Produktif, efisien, efektif dan adil
  • 70. Sifat mental yg mendukung persatuan Jiwa tanggung jawab Jiwa kebersamaan /gotong royong Jiwa tak kenal menyerah Jiwa tanpa pamrih & sederhana Jiwa kepedulian Jiwa keikhlasan berjuang Jiwa kepemimpi nan
  • 71. NASIONALISME PANCASILA Nasionalisme pada umumnya adalah rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
  • 72. NASIONALISME secara SEMPIT (CHAUVINISME) Sikap yang mengagung - agungkan bangsanya sendiri secara membabi buta dan sekaligus menindas bangsa lain Hitler Mussolini Sharon Milocevic
  • 74. SIKAP PATRIOTISME Cinta tanah air Rela berkorban Kepentingan bangsa Berjiwa pembaharu Pantang menyerah Memberi teladan

Notas do Editor

  1. Setel video sejarah perjuangan indonesia
  2. Merupakan sumber segala sumber hukum negara (Pasal 2 UU No. 12 Tahun 2011 ttg Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan Merupakan etika sosial : seperangkat nilai terpadu yang harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Merupakan suatu sistem : keterkaitan antar sila sebagai satu kesatuan yang utuh Sebagai ideologi negara sesuai amanat Tap MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa
  3. Merupakan sumber segala sumber hukum negara (Pasal 2 UU No. 12 Tahun 2011 ttg Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan Merupakan etika sosial : seperangkat nilai terpadu yang harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Merupakan suatu sistem : keterkaitan antar sila sebagai satu kesatuan yang utuh Sebagai ideologi negara sesuai amanat Tap MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa
  4. Video potret generasi muda indonesia
  5. Video kisah guru di perbatasan