1. The document discusses the preparation and content of sermons, citing several quotes from Ellen G. White. It emphasizes that the preacher must be personally prepared through surrender to the Holy Spirit.
2. The content of sermons should be biblical, Christ-centered, and focus on salvation through Christ. Appropriate illustrations should be used to explain scripture, not belittle its sacredness.
3. Sermons should be delivered in simple language with sincerity. They should be short rather than long and labored discourses. Proper exegesis and interpretation of the Bible is important in structuring sermons.
2. I. Kesiapan Pribadi Pengkhotbah
a) Jika Pengkhotbah itu berserah, Roh
Kudus akan berbicara melalui setiap
khotbah dan menjadikan Efektif
GW 155
b) Ada bahaya dimana pengkhotbah
mengaku percaya kebenaran zaman ini
akan merasa puas dengan menyatakan
teori saja, sementara jiwa mereka sendiri
tidak merasakan kuasa penyucian firman
itu. Ada yang tidak memiliki kasih Allah
didalam hati yang melembutkan,
membentuk, dan memuliakan kehidupan
mereka
4T 526
3. II. Isi Khotbah
a) Bliblical
1. Berkhotbah yang berbunga-bunga tidak akan cukup
untuk memberi makan jiwa anak-anak Allah yang sangat
Lapar
RH June 23, 1891
2. well educated shepherds may still not feed their flock if
they do not consider the excellencies of scripture
1SM 15
4. b) Christ Centered
1. Study, and Learn of Jesus,- The minister of the
gospel is never exhorted to strive to be a smart
preacher, a popular speaker, but is
commanded to “study to shew thyself
approved unto God, a workman that needeth
not to be ashamed, rightly dividing the word of
truth. But shun profane and vain babblings: for
they will increase unto more ungodliness” .
Will every messenger of God give heed to
these words? We are laborers together with
God, and if those who accept the responsibility
of holding forth the Word of life to others do
not daily yoke up with Christ, and lift His
burdens, and learn of Jesus day by day; it were
better for them to seek some other
employment
TDG 119
5. 2. Study the Character of Christ,-The living water may be drawn
from the fountain and yet there is no diminution of the supply.
Ministers of the gospel would be powerful men if they set the
Lord always before them and devoted their time to the study of
His adorable character. If they did this, there would be no
apostasies, there would be none separated from the conference
because they have, by their licentious practices, disgraced the
cause of God and put Jesus to an open shame. The powers of
every minister of the gospel should be employed to educate the
believing churches to receive Christ by faith as their personal
Saviour, to take Him into their very lives and make Him their
Pattern to learn of Jesus, believe in Jesus, and exalt Jesus. The
minister should himself dwell on the character of Christ. He
should ponder the truth, and meditate upon the mysteries of
redemption, especially the mediatorial work of Christ for this
time.
3SM 187
6. 3. Salvation through Christ is to be the Burden of every
sermon,-The science of salvation is to be the burden of
every sermon, the theme of every song. Let it be poured
forth in every supplication. Let nothing be brought into the
preaching of the Word to supplement Christ, the Word and
power of God. Let His name, the only name given under
heaven whereby we may be saved, be exalted in every
discourse, and from Sabbath to Sabbath let the trumpet of
the watchmen give a certain sound. Christ is the science
and eloquence of the gospel, and His ministers are to hold
forth the Word of life, presenting hope to the penitent,
peace to the troubled and desponding, and grace and
completeness and strength to the believing.—Manuscript
107, 1898. VSS 337.1
7. 4. The True Preacher lift up Jesus as the sinners is the
only hope,--If the man who feels that he is called of
God to be a minister will humble himself and learn
of Christ, he will become a true preacher. If his lips
are touched with a live coal from the altar, he will
lift up Jesus as the sinner’s only hope. When the
heart of the speaker is sanctified through the truth,
his words will be living realities to himself and to
others. Those who hear him will know that he has
been with God, and has drawn near to him in
fervent, effectual prayer. The Holy Spirit has fallen
upon him, his soul has felt the vital, heavenly fire,
and he is able to compare spiritual things with
spiritual. Power will be given him to tear down the
strongholds of Satan. Hearts will be broken by his
presentation of the love of God, and many will
inquire. “What must I do to be saved?”
RH Apr. 15, 1902
8. II. Ilustrasi
a) Inappropriate Illustrations
1. We do not want to lose sight of the
peculiar sacredness of this mission of
ministering in word and in doctrine to
the people. It is the work of the
minister to speak the words of truth to
the people, solemn, sacred truth. Some
form the habit of relating anecdotes in
their discourses, which have a tendency
to amuse and remove from the mind of
the hearer the sacredness of the word
which they are handling. Such should
consider that they are not giving to the
people the word of the Lord. Too many
illustrations do not have a correct
influence; they belittle the sacred
dignity that should ever be maintained
in the presentation of the word of God
to the people.
RH Feb 22, 1887
9. III. Delivery
a) Words
in simple language, with touching earnestness,
present the truth as it is in Jesus
1 SM 157
b) Length
Let the message for this time be presented, not in
long, labored discourses, but in short
GW 167.5
10. Berkhotbah harus di atur oleh prinsip Hemeneutika
Eksegesis adalah mendengarkan
dengan sungguh-sungguh akan apa
yang alkitab katakan kepada
pengkhotbah sebelum pengkhotbah
itu mengatkannya kepada jemaat.
Tujuan dari eksegesis adalah
menemukamn dan menjelaskan
secara terperinci arti yang
sebenarnya dari Alkitab.
11. Proses ini meliputi:
1. Komitmen Waktu
2. Penelitian
3. Membandingkan Ayat demi Ayat
4. Menyeleksi Ayat
5. Menyelesaikan masalah terjemahan-terjemahan
6. Menghargai interpretasi yang berbeda dari para sarjana
Alkitab
12. Sumber- Sumber Khotbah
• Observasi
• Membaca
• Percakapan
• Alkitab
• Biografi
• Sejarah
• Koran
• Alam
• Filsafat
• Pengalaman
Pribadi
• Lagu
• Teologi
• Buku-buku
umum
• Psikologi
• Puisi
• Pidato
• Majalah
• Khotbah
• Ilmu
Pengetahuan
• Dll.
13. Persiapan Khusus
• Buat Pertanyaan Orientasi:
1. Apa tujuan utama saya?
2. Bagaimana saya dapat memenuhi tujuan ini?
3. Bagaimana bagian-bagian khotbah ini dapat menolong
saya capai tujuan?
4. Apakah khotbah ini dapat di mengerti
• Tulislah bahan khotbah itu
1. Menulis secara manuscript bahan khotbah
2. Walaupun tidak menggunakan manuscript di mimbar,
namun ringkasan yang di dapatkan dari materi yang
ditulis banyak terbukti sangat menolong.
14. Jenis-Jenis Khotbah
1. Khotbah Topikal
a) Definisi Khotbah Topikal
James Braga menulis Khotbah topikal adalah suatu
khotbah yang bagian-bagian utamanya diambil dari topik
atau subjeknya, lepas dari teks.
b) Langkah-langkah menyusun khotbah topikal
1) Langkah pertama yang harus kita buat adalah menentukan Topik
atau Tema
2) Topik atau Tema ini dapat diambil dari ayat ataupun dari luar
ayat alkitab.
3) Kemudian poin-poin utama (body) dari khotbah itu dibahas
sesuai dengan topik tapi lepas dari ayat tema.
4) Poin utama yang di bahas lepas dari ayat tema tapi harus
ditunjang dengan ayat alkitab lain.
15. 2. Khotbah tekstual
a) Definisi
khotbah Tekstual adalah suatu khotbah yang bagian utamanya
diperoleh dari satu ayat terdiri atas satu bagian alkitab yang pendek.
Setiap bagian ini dipakai sebagai garis saran dan ayat memberi tema
utama khotbah
b) Langkah-langka membentuk khotbah tekstual
1) Pilih perikop/ayat/text
2) Tentukan subjek
3) Kumpulkan semua informasi berhubungan dengan subjek
4) Rumuskan Tema
5) Rumuskan Proposisi
6) Hubungkan Proposisi dengan Body Khotbah
7) Body Khotbah/batang tubuh
8) Mengembangkan Batang tubuh
16. 3. Khotbah Ekspositori
a) Definisi
Suatu khotbah dimana suatu bagian alkitab
yang pendek atau panjang diartikan dalam
hubungan dengan satu tema pokok. Bagian
terbesar materi khotbah diambil langsung dari
nas alkitab dan kerangkanya terdiri dari
serangkaian ide yang diuraikan secara
bertahap dan berpangkal pada satu ide utama
17. 3 Bagian Khotbah
1. Pendahuluan
• Pendahuluan 15% dari waktu khotbah Bisa
termasuk Ilustrasi, Pengalaman Pribadi maupun
konteks dari teks
• Tema dan Judul
• Subjek
• Teks
• Proposisi
• Kalimat Tanya
• Kalimat Peralihan
b.gembala berpendidikan mungkin masih tidak memberi makan domba-domba mereka jika mereka tidak mempertimbangkan betapa Mulianya kitab suci
1.This day with God
2. Selected Message
Selected Message
The Voice in Speech and Song, Page 337
Chapter 59—The Way of Salvation
Keselamatan melalui Kristus adalah menjadi Beban setiap khotbah , -The ilmu keselamatan adalah menjadi beban setiap khotbah , tema setiap lagu . Biarlah dicurahkan dalam setiap doa . Mari tidak dibawa ke dalam pemberitaan Firman untuk melengkapi Kristus , Firman dan kuasa Allah . Biarkan nama -Nya, satu-satunya nama yang diberikan di bawah langit dimana kita bisa diselamatkan , yang maha tinggi pada setiap wacana , dan dari hari Sabat ke Sabat membiarkan terompet dari penjaga memberikan suara tertentu . Kristus adalah ilmu pengetahuan dan kefasihan Injil , dan menteri -Nya untuk mengadakan sebagainya Firman hidup , menyajikan harapan untuk bertobat , perdamaian ke bermasalah dan desponding , dan rahmat dan kelengkapan dan kekuatan untuk believing. - Manuskrip 107 1898 . VSS 337,1
Pengkhotbah yang benar mengangkat Yesus sebagai orang berdosa dan satu-satunya harapan, - Jika orang yang merasa bahwa ia dipanggil Allah untuk menjadi menteri akan merendahkan diri dan belajar dari Kristus, ia akan menjadi seorang pengkhotbah yang benar . Jika bibirnya disentuh dengan bara dari mezbah , ia akan mengangkat Yesus sebagai satu-satunya harapan orang berdosa . Ketika jantung pembicara dikuduskan kebenaran , kata-katanya akan realitas dirinya sendiri dan orang lain hidup . Mereka yang mendengarnya akan tahu bahwa ia telah dengan Allah , dan sudah dekat dengan dia di kuat , doa mujarab . Roh Kudus telah jatuh kepadanya, jiwanya telah merasakan vital, api surgawi , dan dia dapat membandingkan hal-hal rohani dengan rohani . Listrik akan diberikan kepadanya untuk meruntuhkan benteng-benteng Setan . Hati akan rusak oleh presentasi dari kasih Allah , dan banyak orang akan bertanya . " Apa yang harus saya lakukan untuk diselamatkan ? " RH 15 April 1902
Ilustrasi yang tidak pantas
Kita tidak ingin kehilangan pandangan akan kesucian yang khas dari misi pelayanan dan doktrin kepada jemaat. Adalah pekerjaan pendeta mengucapkan perkataan kebenaran yang sungguh2 dan suci kepada jemaat. Adalah pekerjaan pendeta mengucapkan perkataan kebenaran yang sungguh2 dan suci kepada jemaat. Beberapa orang membentuk kebiasaan menggunkan anecdotes dalam pembicaraan mereka, yang memiliki kecendrungan untuk menyenangkan dan mengeluarkan dari pikiran pendengar kesucian firman yang sedang mereka tangani. Yang demikian harus menyadari bahwa mereka tidak memberikan firman Allah kepada Jemaat terlalu banyak ilustrasi tidak memiliki pengaruh yang benar; itu hanya menurunkan martabat kesucian yang seharusnya dipertahankan didalam menyampaikan Firman Allah kepada Jemaat
dalam bahasa yang sederhana , dengan menyentuh kesungguhan , menyajikan kebenaran seperti dalam Yesus
Biarkan pesan untuk kali ini akan disajikan , tidak lama , wacana bekerja , tapi singkatnya GW 167,5
Eksegese bahasa Yunani: ἐξήγησις adalah sebuah istilah yang dapat kita artikan sebagai suatu usaha untuk menafsirkan sesuatu.[1] Istilah eksegese sendiri berasal dari bahasa Yunani "ἐξηγεῖσθαι" (exegeomai) yang dalam bentuk dasarnya berarti "membawa ke luar atau mengeluarkan".[1] Kata bendanya sendiri berarti "tafsiran" atau "penjelasan".[1][2] Inti dari eksegese adalah dapat menangkap inti pesan yang disampaikan oleh teks-teks yang kita baca.[1] Misalnya ketika kita mendapatkan sepucuk surat dari orang lain, kita pasti berupaya untuk dapat memahami dan mencoba untuk mengartikan apa maksud dari isi surat tersebut.[1] Dewasa ini kata eksegese kita gunakan sebagai sebuah komentar atau penafsiran teks Alkitab untuk menguraikan hal-hal yang tidak jelas dan mencari detail suatu kata atau teks dengan tujuan mendapatkan dan menentukan maknanya yang pasti.[2] Di dalam eksegese modern dimanfaatkan Kritik teks dan keahlian linguistik atau Kritik Sastra, keahlian di bidang sejarah dan sastra (Kritik Sejarah (Alkitab)).[2] Penemuan-penemuan arkeologis juga dapat membantu proses eksegese.[2] Kesalahan salah satu di antaranya akan mengakibatkan kesalahan eksegesis.[2] Kesalahan eksegese yang dapat terjadi misalnya mengenai perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Allah.[2] Kerajaan Allah itu selama ini selalu diidentikkan dengan Gereja.[2] Menafsir atau melakukan eksegesis sebenarnya sudah menjadi bidang pekerjaan atau profesi khusus.[1] Hal ini dijadikan sebuah bidang pekerjaan khusus karena adanya kebutuhan untuk menemukan inti pesan dari teks-teks yang ada.[1]
Semua bagiannya diambil dari alkitab tidak boleh dari yang lain
-Analisa ayat alkitab maksud dari ayat itu bisa dengan menggunakan Bible Commentary ataupun Maksud dari ayat itu ada di ayat lain.
-Ilustrasi kita bisa menggunkan ilustrasi dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita, dan cerita alkitab tidak di anjurkan cerita yang lucu ataupun cerita yang tidak masuk akal.
-Aplikasi ada