2. PEMASARAN GLOBAL
Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya
(manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi
Untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar
global.
Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus
pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara
global serta pada melakukan adaptasi terhadap apa yang benar –
benar unik dan berbeda dalam setiap negara.
3. MASUK KE DALAM PASAR GLOBAL
Memutuskan untuk berekspansi ke luar negeri.
Memutuskan pasar mana yang akan dimasuki.
Berapa banyak pasar yang akan dimasuki.
Pasar Negara maju versus pasar Negara berkembang.
Mengevaluasi pasar potensial.
4. CARA MEMASUKI PASAR ASING
Ekspor Tidak Langsung : perusahaan tersebut bekerja melalui
perantara indepeden pedagang ekspor berbasis dalam negeri
(domestic based export merchant) membeli produk dari produsen
dan kemudian menjualnya keluar negeri.
Ekspor Langsung : perusahaan memutuskan untuk menangani
ekspornya sendiri. Investasi dan resikona lebih besar, tetapi
demikian juga potensi keuntungannya.
Pemberian Lisensi : memberikan lisensi kepada perusahaan
asing menggunakan proses produksi, merek dagang, paten,
rahasia dagang atau sesuatu yang berharga lainnya dengan
memperoleh bayaran (fee) atau royalty.
5. CARA MEMASUKI PASAR ASING
Usaha Patungan : Investor asing dan local bergabung
membentuk usaha patungan (joint venture) dimana mereka sama-
sama mempunyai kepemilikan dan kendali.
Investasi Langsung : Kepemilikan langsung atas fasilitas atau
produksi yang berbasis diluar negeri. Perusahaan asing dapat
membeli sebagian atau keseluruhan kepemilikan perusahaan local
ataupun dengan membangun fasilitasnya sendiri.
6. ISU – ISU DALAM PEMASARAN GLOBAL
Standarisasi Versus Adaptasi : Isu staandarisasi versus adaptasi
bukan hanya menyangkut aspek produk dan merk, namun juga
unsur bauran pemasaran lainnya seperti distribusi, promosi, dan
harga.
Sensitivitas Cultural : Perbedaan budaya merupakan faktor yang
paling sihnifikan sekaligus masalah paling pelik yang dihadapi
perusahaan multinasional. Ketidakmampuan pemasar memahami
dan mengapresiasi faktor ini kerap kali berujung pada kegagalan
internasional.
7. ISU – ISU DALAM PEMASARAN GLOBAL
Nasionalisme : Banyak penelitian yang mengungkap bahwa
evaluasi yang dilakukan konsumen atas suatu produk tertentu tidak
hanya didasarkan pada daya tarik dan karateristik fisik produk
saja, tetapi juga berdasarkan negara asalnya (country of origin).
Maksudnya, segala pengaruh dari negara asal terhadap persepsi
positif maupun negatif konsumen terhadap produk dan merek
tertentu.
Mode of Entry : Strategi memasuki pasar luar negeri. Mode of
entry kontraktual terdiri atas lisensi-waralaba, contrac
manufacturig dan usaha patungan.
8. SEGMENTASI PASAR GLOBAL
Pemasaran Massal (Mass Marketing): penjual memproduksi,
mendistribusikan, dan mempromosikan secara massal sebuah
produk kepada seluruh pembeli. Pemasar tersebut menciptakan
pasar potensial terbesar, biaya paling rendah, harga lebih rendah
atau margin yang lebih tinggi.
Pemasaran Segmen: perusahaan menyadari bahwa pembeli
berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
Perusahaan mengisolasi segmen yang lebar yang membentuk suatu
pasar dan mengadaptasi apa yang ditawarkannya agar lebih
mendekati kebutuhan satu atau beberapa segmen.
9. SEGMENTASI PASAR GLOBAL
Pemasaran Ceruk: berfokus pada subgrup di dalam segmen-
segmen diatas. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefinisikan
dengan lebih sempit, biasanya diidentifikasi dengan memilah suatu
segmen menjadi beberapa subsegmen.
Pemasaran Mikro: Praktik penyesuaian produk dan program
pemasar agak cocok dengan cita rasa individu atau lokasi tertentu.
10. MENGELOLA KEGIATAN INTERNASIONAL
Departemen Ekspor : Perusahaan terjun ke pemasaran
internasional hanya melalui pengiriman barang. Jika penjualan
internasionalnya berkembang, perusahaan membentuk departemen
ekspor yang terdiri dari seorang manajer penjualan dan beberapa
orang asisten. Bila penjualan meningkat departemen ekspor
diperluas menjadi sub-sub departemen.
Divisi Internasional : Divisi internasional diorganisasikan dengan
berbagai cara. Staf divisi internasional perusahaan terdiri dari para
spesialis dalam pemasaran, manufaktur, riset, keuangan,
perencanaan, dan sumber daya manusia, mereka merencanakan
serta menyediakan pelayanan bagi berbagai unit operasi.
11. MENGELOLA KEGIATAN INTERNASIONAL
Organisasi Global : Dalam organisasi global, manajemen puncak
dan staf perusahaan merencanakan fasilitas manufaktur, kebijakan
pemasaran, arus finansial, dan sistem logistik di seluruh dunia.
Unit-unit operasi global melapor langsung kepada kepala eksekutif
atau komisi eksekutif yang dilatih untuk berpikir dengan
membentuk wawasan secara global.
12. STUDI KASUS
PT. Mayora Indah Tbk
PT. Mayora Indah Tbk dalam pangsa pasar sebagai salah satu Industri
makanan yang menjadi saingan berat bagi produsen-produsen sejenis
dengan PT. Mayora Indah Tbk.
PT.Mayora Indah Tbk sebagai salah satu Fast Moving Cusomer
Goods Companies yang telah membuktikan dirinya sebagai salah satu
produsen makanan berkualitas tinggi dan telah mendapatkan banyak
penghargaan. Dengan memiliki sejarah perkembangan usaha dari
tahun 1978-2010, PT. Mayora Indah,Tbk mampu membuat usahanya
mencapai go public.
13. Perusahaan juga mendapatkan peringkat pertama dalam produk
makanan dan minuman terbaik di Indonesia “top five managed
companies in Indonesia” oleh Asia Money. PT. Mayora Indah Tbk
Juga mempunyai etika dalam memperlakukan karyawannya.
Perusahaan menghormati hak dan harga diri dari setiap karyawannya.
Strategi bisnis dari PT. Mayora Indah dalam memasuki pangsa pasar
adalah salah satu keunggulan yang dimiliki perusahaan. Perusahaan
Juga memiliki banyak sekali varian produk yang dapat selalu
Memenuhi permintaan para komsumen. Perusahaan berhasil
Mengekspor produknya sampai ke luar negeri, walaupun sebagian
besar ekspor produk masih banyak di Indonesia. Perusahaan juga
menerapkan strategi 3P untuk memperluas dan mengembangkan
produknya.
14. PT. Mayora Indah Tbk mengekspor produknya dengan menggunakan
ekspor secara langsung dan ekspor tidak langsung. Penjualan tersebut
membuahkan hasil yang cukup baik bagi perusahaan. PT. Mayora
Indah juga sudah dapat mengekspor ke luar negeri. Performa
Penjualan ekspor di akhir tahun tersebut juga lebih baik ketimbang
Penjualan domestik.
Permintaan dari PT. Mayora Indah melonjak tinggi pada saat Hari
Raya Idul Fitri. Lonjakan tersebut terjadi pada hari-hari menjelang
Idul Fitri. Tidak hanya pada Hari Raya Idul Fitri saja, tetapi pada
akhir tahun pun permintaan ekspor perusahaan juga melonjak cukup
Besar di tahun 2016, peningkatan permintaan mencapai hingga 15%-
20% pada Negara ekspor. Sedangkan penawaran dalam PT. Mayora
Indah tidak melakukan perubahan penggunaan. Pada
15. Pada tahun 2016 diperpanjang pada 13 Desember 2016 dan jatuh
tempo pada tanggal 13 Desember 2017 dengan suku bunga 7% per
tahun. Tanggung jawab sosial PT. Mayora Indah Tbk dilakukan
dalam beberapa bidang, antara lain di bidang lingkungan hidup,
praktik ketenagakerjaan, dan pengembangan sosial dan
kemasyarakatan.
Adapun Strategi pemasaran dari Mayora Indah menggunakan
marketing mix :
Produk : Menyediakan berbagai ragam kopi dengan 8 varian
sekaligus, yaitu Torabika Duo,Torabika Oke, Torabika Susu Full
cream, Torabika Capuccino, Torabika Three In One,Torabika
Moka, dan Torabika campuran. kualitas : kualitas yang tinggi
karena PT. Mayora tidak melakukan penetrasi harga. Nama merek
yang diberikan adalah Torabika sehingga orang mudah ingat dan
paham karena merupakan jenis kopi.
16. Harga : Harga yang diberlakukan sangat terjangkau tidak melebihi
Rp.1500.
Promosi : Untuk lebih mengenalkan hasil produksi perusahaan PT
Mayora Indah,Tbk melakukan promosi melalui beberapa media
dan secara aktif mendirikan stand di berbagai daerah dan di
berbagai kegiatan yang sekiranya dapat menarik minat konsumen
terhadap hasil produksi perusahaan. Media yang digunakan oleh
PT Mayora Indah,Tbk antara lain, berita acara, video, foto dan
iklan. Akan tetapi iklan yang dilakukan sangat minim. Promosi
penjualan PT Mayora yaitu kepada penyedia layanan sepeda
keliling dengan menawarkan pendapatan yang tinggi serta
kepedulian sosial yang tinggi. Contohnya Perusahaan menawarkan
kopi kepada penjual koran, yang mana ketika ada pembeli koran
yang ingin membeli koran, mereka dapat membaca koran dengan
menikmati kopi.
17. Tempat : Strategi jemput bola dalam menggarap pasar kopi susu
ini. Salah satu langkah yang diterapkan adalah menyediakan jasa
kopi seduh di berbagai lokasi, mulai dari pusat perbelanjaan hingga
menggunakan sepeda keliling.