SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
H.M.Dimyati Fanani, S.Ag, MMH.M.Dimyati Fanani, S.Ag, MM
081330292564081330292564
- Q.S. Al-Baqarah, 110:
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang
kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala-nya pada
Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan”.
- Q.S. An-Nisa, 103:
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman”.
- Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah bersabda,
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran
adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257).
- Hadits ‘Ubadah ibnu ash-Shamit dari Rasulullah :
“Shalat lima waktu Allah wajibkan atas hamba-hamba-Nya.
Siapa yang mengerjakannya tanpa menyia-nyiakan dari kelima shalat tersebut
karena meremehkan keberadaannya maka ia mendapatkan janji Allah
untuk Allah masukkan surga.
‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬ ‫ا‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬
• Shalat secara bahasa adalah do’a.
• Pengertian syariat yang dirumuskan para
fuqaha’ adalah sebagai berikut:
“Beberapa ucapan dan beberapa
perbuatan yang dimulai dengan takbir
diakhiri dengan salam dengan maksud
beribadah kepada Allah menurut syarat-
syarat yang telah ditentukan”.
MADZHAB HANAFI:
ada 6, yaitu :
1. Takbiratul Ihram
2. Berdiri
3. Membaca Al-Fatihah
4. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih)
5. Sujud
6. Duduk Tasyahud Akhir
MADZHAB MALIKI:
ada 13, yaitu :
1. Niat
2. Takbiratul Ihram
3. Berdiri
4. Membaca Al-Fatihah
5. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih)
6. I’tidal/Bangun dari Ruku’
7. Sujud
8. Duduk antara 2 sujud
9. Duduk Tasyahud Akhir
10. Membaca Tasyahud Akhir
11. Membaca Shalawat Nabi
12. Salam
13. Tertib
Mazhab Syafi’i:
ada 13, yaitu:
1. Niat
2. Takbiratul Ihram
3. Berdiri
4. Membaca Al-Fatihah
5. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih)
6. I’tidal/Bangun dari Ruku’
7. Sujud
8. Duduk antara 2 sujud
9. Duduk Tasyahud Akhir
10. Membaca Tasyahud Akhir
11. Membaca Shalawat Nabi
12. Salam
13. Tertib
Shalat dalam 4 MadzhabShalat dalam 4 Madzhab
• Niat : semua ulama Mazhab sepakat bahwa
mengungkapkan niat dengan kata-kata tidaklah diminta.
(Mughniyah; 2001)
• Ibnu Qayyim dalam bukunya Zadul Ma’ad, sebagaimana
yang dijelaskan dalam jilid pertama dari buku Al-Mughni,
karya Ibnu Qudamah, sebagai berikut : Nabi Muhammad
saw bila menegakkan shalat, beliau langsung
mengucapkan “Allahu akbar” dan beliau tidak
mengucapkan apa-apa sebelumnya, dan tidak melafalkan
niat sama sekali. (Mughniyah; 2001)
Takbiratul IhramTakbiratul Ihram
• “Kunci shalat adalah bersuci, dan yang mengharamkannya (dari
perbuatan sesuatu selain perbuatan-perbuatan shalat) adalah takbir,
dan penghalalnya adalah salam.”
• Maliki dan Hambali : kalimat takbiratul ihram adalah “Allah Akbar”
(Allah Maha Besar) tidak boleh menggunakan kata-kata lainnya.
• Syafi’i : boleh mengganti “Allahu Akbar” dengan ”Allahu Al-Akbar”,
ditambah dengan alif dan lam pada kata “Akbar”.
• Hanafi : boleh dengan kata-kata lain yang sesuai atau sama artinya
dengan kata-kata tersebut, seperti “Allah Al-A’dzam” dan “Allahu Al-
Ajall” (Allah Yang Maha Agung dan Allah Yang Maha Mulia).
(Mughniyah; 2001)
Khilaf UlamaKhilaf Ulama
• Syafi’i, Maliki dan Hambali sepakat bahwa mengucapkannya dalam
bahasa Arab adalah wajib, walaupun orang yang shalat itu adalah
orang ajam (bukan orang Arab).
• Hanafi : Sah mengucapkannya dengan bahasa apa saja, walau yang
bersangkutan bisa bahasa Arab.
• Semua ulama mazhab sepakat : syarat takbiratul ihram adalah semua
yang disyaratkan dalam shalat. Kalau bisa melakukannya dengan
berdiri; dan dalam mengucapkan kata “Allahu Akbar” itu harus
didengar sendiri, baik terdengar secara keras oleh dirinya, atau
dengan perkiraan jika ia tuli.
Qiyam : BerdiriQiyam : Berdiri
• Semua ulama mazhab sepakat bahwa berdiri dalam
shalat fardhu itu wajib sejak mulai dari takbiratul ihram
sampai ruku’, harus tegap, bila tidak mampu ia boleh
shalat dengan duduk. Bila tidak mampu duduk, ia
boleh shalat dengan miring pada bagian kanan,
seperti letak orang yang meninggal di liang lahat,
menghadapi kiblat di hadapan badannya, menurut
kesepakatan semua ulama mazhab selain Hanafi.
Hanafi berpendapat : siapa yang tidak bisa duduk, ia
boleh shalat terlentang dan menghadap kiblat dengan
dua kakinya sehingga isyaratnya dalam ruku’ dan
sujud tetap menghadap kiblat.
• Dan bila tidak mampu miring ke kanan, maka menurut Syafi’i dan
Hambali ia boleh shalat terlentang dan kepalanya menghadap ke
kiblat. Bila tidak mampu juga, ia harus mengisyaratkan dengan
kepalanya atau dengan kelopak matanya.
• Hanafi : bila sampai pada tingkat ini tetapi tidak mampu, maka
gugurlah perintah shalat baginya, hanya ia harus melaksanakannya
(meng-qadha’-nya) bila telah sembuh dan hilang sesuatu yang
menghalanginya.
• Maliki : bila sampai seperti ini, maka gugur perintah shalat
terhadapnya dan tidak diwajibkan meng-qadha’-nya.
• Syafi’i dan Hambali : shalat itu tidaklah gugur dalam keadaan apa
pun. Maka bila tidak mampu mengisyaratkan dengan kelopak
matanya (kedipan mata), maka ia harus shalat dengan hatinya dan
menggerakkan lisannya dengan dzikir dan membacanya. Bila juga
tidak mampu untuk menggerakkan lisannya, maka ia harus
menggambarkan tentang melakukan shalat di dalam hatinya selama
akalnya masih berfungsi.
Bacaan - HanafiBacaan - Hanafi
• Hanafi : membaca Al-Fatihah dalam shalat fardhu tidak diharuskan, dan
membaca bacaan apa saja dari Al-Quran itu boleh, berdasarkan Al-
Quran surat Muzammil ayat 20 :”Bacalah apa yang mudah bagimu dari
Al-Quran,” (Bidayatul Mujtahid, Jilid I, halaman 122, dan Mizanul
Sya’rani, dalam bab shifatus shalah).
• Boleh meninggalkan basmalah, karena ia tidak termasuk bagian dari
surat. Dan tidak disunnahkan membacanya dengan keras atau pelan.
Orang yang shalat sendiri ia boleh memilih apakah mau didengar sendiri
(membaca dengan perlahan) atau mau didengar oleh orang lain
(membaca dengan keras), dan bila suka membaca dengan sembunyi-
sembunyi, bacalah dengannya. Dalam shalat itu tidak ada qunut kecuali
pada shalat witir. Sedangkan menyilangkan dua tangan adalah sunnah
bukan wajib. Bagi lelaki adalah lebih utama bila meletakkan telapak
tangannya yang kanan di atas belakang telapak tangan yang kiri di
bawah pusarnya, sedangkan bagi wanita yang lebih utama adalah
meletakkan dua tangannya di atas dadanya.
Bacaan - MalikiBacaan - Maliki
• Membaca Al-Fatihah itu harus pada setiap rakaat, tak
ada bedanya, baik pada rakaat-rakaat pertama maupun
pada rakaat-rakaat terakhir, baik pada shalat fardhu
maupun shalat sunnah, sebagaimana pendapat Syafi’i,
dan disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah Al-
Fatihah pada dua rakaat yang pertama. Basmalah bukan
termasuk bagian dari surat, bahkan disunnahkan untuk
ditinggalkan. Disunnahkan menyaringkan bacaan pad
shalat subuh dan dua rakaat pertama pada shalat
maghrib dan isya’, serta qunut pada shalat subuh saja.
Sedangkan menyilangkan kedua tangan adalah boleh,
tetapi disunnahkan untuk mengulurkan dua tangan pada
shalat fardhu.
Bacaan - Syafi’iBacaan - Syafi’i
• Membaca Al-Fatihah adalah wajib pada setiap rakaat tidak ada
bedanya, baik pada dua rakaat pertama maupun pada dua rakaat
terakhir, baik pada shalat fardhu maupun shalat sunnah.
Basmalah itu merupakan bagian dari surat, yang tidak boleh
ditinggalkan dalam keadaan apa pun. Dan harus dibaca dengan
suara keras pada shalat subuh, dan dua rakaat pertama pada
shalat maghrib dan isya’, selain rakaat tersebut harus dibaca
dengan pelan. Pad shlat subuh disunnahkan membaca qunut
setelah mengangkat kepalanya dari ruku’ pad rakaat kedua
sebagaimana juga disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah
membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang pertama saja.
Sedangkan menyilangkan dua tangan bukanlah wajib, hanya
disunnahkan bagi lelaki dan wanita. Dan yang paling utama
adalah meletakkan telapak tangannya yang kanan di belakang
telapak tangannya yang kiri di bawah dadanya tapi di atas pusar
dan agak miring ke kiri. (Mughniyah; 2001)
Bacaan - HambaliBacaan - Hambali
• Wajib membaca Al-Fatihah pada setiap rakaat, dan
sesudahnya disunnahkan membaca surat Al-Quran pada
dua rakaat yang pertama. Dan pada shalat subuh, serta
dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’
disunnahkan membacanya dengan nyaring. Basmalah
merupakan bagian dari surat, tetapi cara membacanya
harus pelan-pelan dan tidak boleh dengan keras. Qunut
hanya pada shalat witir bukan pada shalat-shalat lainnya.
Sedangkan menyilangkan dua tangan disunahkan bagi
lelaki dan wanita, hanya yang paling utama adalah
meletakkan telapak tangannya yang kanan pada
belakang telapak tangannya yang kiri, dan meletakkan di
bawah pusar.
Lafadz AamiinLafadz Aamiin
• Empat mazhab menyatakan bahwa membaca
amin adalah sunnah, berdasarkan hadits Abu
Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda :
(Mughniyah; 2001)
• ”kalau ingin mengucapkan Ghairil maghdzubi
’alaihim waladzdzaallin, maka kalian harus
mengucapkan amin.”
RukuRuku
• Semua ulama mazhab sepakat bahwa ruku’
adalah wajib di dalam shalat. Namun mereka
berbeda pendapat tentang wajib atau tidaknya
ber-thuma’ninah di dalam ruku’, yakni ketika
ruku’ semua anggota badan harus diam, tidak
bergerak.
Bacaan RukuBacaan Ruku
• Hanafi : yang diwajibkan hanya semata-mata membungkukkan badan dengan lurus, dan tidak
wajib thuma’ninah. Mazhab-mazhab yang lain : wajib membungkuk sampai dua telapak tangan
orang yang shalat itu berada pada dua lututnya dan juga diwajibkan ber-thuma’ninah dan diam
(tidak bergerak) ketika ruku’. (Mughniyah; 2001)
• Syafi’i, Hanafi, dan Maliki : tidak wajib berdzikir ketika shalat, hanya disunnahkan saja
mengucapkan : (Mughniyah; 2001)
• Subhaana rabbiyal ’adziim
• ”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung”
• Hambali : membaca tasbih ketika ruku’ adalah wajib. (Mughniyah; 2001)Kalimatnya menurut
Hambali :
• Subhaana rabbiyal ’adziim
• ”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung”
I’tidalI’tidal
• Hanafi : tidak wajib mengangkat kepala dari ruku’ yakni i’tidal (dalam
keadaan berdiri). (Mughniyah; 2001) Dibolehkan untuk langsung sujud,
namun hal itu makruh. Mazhab-mazhab yang lain : wajib mengangkat
kepalanya dan ber-i’tidal, serta disunnahkan membaca tasmi’, yaitu
mengucapkan :
• Sami’allahuliman hamidah
• ”Allah mendengar orang yang memuji-Nya”
• Sujud : semua ulama mazhab sepakat bahwa sujud itu wajib dilakukan dua
kali pada setipa rakaat. Mereka berbeda pendapat tentang batasnya.
(Mughniyah; 2001)
• Maliki, Syafi’i, dan Hanafi : yang wajib (menempel) hanya dahi, sedangkan
yang lain-lainnya adalah sunnah.
SujudSujud
• Hambali : yang diwajibkan itu semua anggota yang tujuh
(dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan ibu jari dua kaki)
secara sempurna. Bahkan Hambali menambahi hidung,
sehingga menjadi delapan. (Mughniyah; 2001)
• Perbedaan juga terjadi pada tasbih dan thuma’ninah di
dalam sujud, sebagaimana dalam ruku’. Maka mazhab
yang mewajibkannya di dalam ruku’ juga mewajibkannya
di dalam sujud. Hanafi : tidak diwajibkan duduk di antara
dua sujud itu. Mazhab-mazhab yang lain : wajib duduk di
antara dua sujud
TahiyatTahiyat
• Tahiyyat : tahiyyat di dalam shalat dibagi menjadi dua bagian :
pertama yaitu tahiyyat yang terjadi setelah dua rakaat pertama
dari shalat maghrib, isya’, dzuhur, dan ashar dan tidak diakhiri
dengan salam. Yang kedua adalah tahiyyat yang diakhiri
dengan salam, baik pada shalat yang dua rakaat, tiga, atau
empat rakaat
• Hambali : tahiyyat pertama itu wajib. Mazhab-mazhab lain :
hanya sunnah.
• Syafi’i, dan Hambali : tahiyyat terakhir adalah wajib. Maliki dan
Hanafi : hanya sunnah, bukan wajib.
Lafadz Tahiyat - HanafiLafadz Tahiyat - Hanafi
• Kalimat (lafadz) tahiyyat menurut Hanafi :
Attahiyatu lillahi washolawaatu waththoyyibaatu
wassalaamu ’alaika ayyuhannabiyyu
warahmatullahi wabarakaatuhAssalaamu’alainaa
wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa
ilaaha illallah Wa asyhadu anna muhammadan
’abduhu warosuuluh
Lafadz Tahiyat - MalikiLafadz Tahiyat - Maliki
• Attahiyyatu lillaahi azzaakiyaatu lillaahi
aththoyyibaatu ashsholawaatu lillah
Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu
warahmatullahi wabarakaatuh
Assalaamu’alainaa wa ’alaa
’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha
illallah wahdahu laa syariikalah Wa asyhadu
anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
Lafadz Tahiyat - Syafi’iLafadz Tahiyat - Syafi’i
• Attahiyyatul mubaarokaatush sholawaatuth
thoyyibaatu lillaah Assalaamu’alaika
ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh
Assalaamu’alainaa wa ’alaa
’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha
illallah wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu
warosuuluh
Lafadz Tahiyat - HambaliLafadz Tahiyat - Hambali
• Attahiyyatu lillahi washsholawaatu
waththoyyibaatu Assalaamu’alaika
ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh
Assalaamu’alainaa wa ’alaa
’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha
illallah wahdahu laa syariikalah Waasyhadu
anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
Allahumma sholli ’alaa muhammad
SalamSalam
• Syafi’i, Maliki, dan Hambali : mengucapkan salam
adalah wajib. Hanafi : tidak wajib. (Bidayatul Mujtahid,
Jilid I, halaman 126).
• Menurut empat mazhab, kalimatnya sama yaitu :
• Assalaamu’alaikum warahmatullaah
• Hambali : wajib mengucapkan salam dua kali,
sedangakan yang lain hanya mencukupkan satu kali
saja yang wajib.
Bagaimana Sifat SholatBagaimana Sifat Sholat
Nabi?Nabi?
• Begitu banyak perbedaan yang ada pada bab shalat
• Ilmu yang didapat oleh Ulama belum sepenuhnya,
karena kendala demografis dan teknologi Informasi,
kini tidak ada kendala untuk mencari data yang
lengkap.
• www.shameela.net ada 30.000 kitab yang ditranskrip
digital
• Next Modul - Sifat Sholat Nabi
‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫تت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫تت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬  ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫تت‬  ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫تت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬
‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬
gusdifa@gmail.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ringkasan sifat-shalat-nabi
Ringkasan sifat-shalat-nabiRingkasan sifat-shalat-nabi
Ringkasan sifat-shalat-nabi
Sekolah Kiblah
 
Slide adzan dan iqamah
Slide adzan dan iqamahSlide adzan dan iqamah
Slide adzan dan iqamah
Jusuf AN
 
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan GerakannyaTata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Firdika Arini
 

Mais procurados (20)

Ringkasan sifat-shalat-nabi
Ringkasan sifat-shalat-nabiRingkasan sifat-shalat-nabi
Ringkasan sifat-shalat-nabi
 
Solat
SolatSolat
Solat
 
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
7. sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
 
Fiqih shalat
Fiqih shalatFiqih shalat
Fiqih shalat
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Bahagian Rukun Solat
Bahagian Rukun SolatBahagian Rukun Solat
Bahagian Rukun Solat
 
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakadSholat sunnat muakad dan ghairu muakad
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
 
Adzan dan Iqamah
Adzan dan IqamahAdzan dan Iqamah
Adzan dan Iqamah
 
Sholat 5 waktu
Sholat 5 waktuSholat 5 waktu
Sholat 5 waktu
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Slide adzan dan iqamah
Slide adzan dan iqamahSlide adzan dan iqamah
Slide adzan dan iqamah
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Sholat sunnah 6 Istisqo - Tasbih
Sholat sunnah 6   Istisqo - TasbihSholat sunnah 6   Istisqo - Tasbih
Sholat sunnah 6 Istisqo - Tasbih
 
Sholat sunnah 3 idain + gerhana
Sholat sunnah 3   idain + gerhanaSholat sunnah 3   idain + gerhana
Sholat sunnah 3 idain + gerhana
 
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan GerakannyaTata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
 
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakadSholat sunnat muakad dan ghairu muakad
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
 
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubatSholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
 
Sholat 4 madzhab
Sholat 4 madzhabSholat 4 madzhab
Sholat 4 madzhab
 
Ppt sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad
Ppt sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkadPpt sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad
Ppt sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad
 
Anjuran shalat malam
Anjuran shalat malamAnjuran shalat malam
Anjuran shalat malam
 

Semelhante a Gusdifa PM Ahkam Sholat

Semelhante a Gusdifa PM Ahkam Sholat (20)

Tata cara shalat.pptx
Tata cara shalat.pptxTata cara shalat.pptx
Tata cara shalat.pptx
 
Tutorial
TutorialTutorial
Tutorial
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Kuliah Mingguan: Fiqh Wanita (Siri 9)
Kuliah Mingguan: Fiqh Wanita (Siri 9)Kuliah Mingguan: Fiqh Wanita (Siri 9)
Kuliah Mingguan: Fiqh Wanita (Siri 9)
 
Shalat istikharah
Shalat istikharahShalat istikharah
Shalat istikharah
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
SLIDE RPP 2 ok.pptx
SLIDE RPP 2 ok.pptxSLIDE RPP 2 ok.pptx
SLIDE RPP 2 ok.pptx
 
Shalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihShalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbih
 
Slide fIQH.ibadat
Slide fIQH.ibadatSlide fIQH.ibadat
Slide fIQH.ibadat
 
Fiqh
FiqhFiqh
Fiqh
 
tatacara Sholat jumat
tatacara Sholat jumat tatacara Sholat jumat
tatacara Sholat jumat
 
Sholat jumat
Sholat jumatSholat jumat
Sholat jumat
 
Sholat Janazah Dan sholat Jumat
Sholat Janazah Dan sholat Jumat Sholat Janazah Dan sholat Jumat
Sholat Janazah Dan sholat Jumat
 
Kursus fiqh wanita
Kursus fiqh wanita  Kursus fiqh wanita
Kursus fiqh wanita
 
Buku+saku+umrah
Buku+saku+umrahBuku+saku+umrah
Buku+saku+umrah
 
Shalat dan khutbah jumat
Shalat dan khutbah jumatShalat dan khutbah jumat
Shalat dan khutbah jumat
 
adzaniqomah-120511092915-phpapp02.pdf
adzaniqomah-120511092915-phpapp02.pdfadzaniqomah-120511092915-phpapp02.pdf
adzaniqomah-120511092915-phpapp02.pdf
 
Ppt agama syarat rukun shalat
Ppt agama syarat rukun shalatPpt agama syarat rukun shalat
Ppt agama syarat rukun shalat
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 

Mais de Muchammad Dimyati

Khutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, maKhutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, ma
Muchammad Dimyati
 
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiidKhutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Muchammad Dimyati
 
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyatiKisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Muchammad Dimyati
 
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabahBk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Muchammad Dimyati
 
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu BersyukurKhutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Muchammad Dimyati
 
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikriM ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
Muchammad Dimyati
 

Mais de Muchammad Dimyati (20)

Teks Khutbah Idul Adha By Gusdifa
Teks Khutbah Idul Adha By GusdifaTeks Khutbah Idul Adha By Gusdifa
Teks Khutbah Idul Adha By Gusdifa
 
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhab
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhabGusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhab
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhab
 
Gusdifa Wudhu
Gusdifa WudhuGusdifa Wudhu
Gusdifa Wudhu
 
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatarGusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
 
Khutbah idul adha
Khutbah idul adhaKhutbah idul adha
Khutbah idul adha
 
Khutbah manusia terbaik
Khutbah manusia terbaikKhutbah manusia terbaik
Khutbah manusia terbaik
 
Khutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, maKhutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, ma
 
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiidKhutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
 
Uh 12345 pai vii genap 2013
Uh 12345 pai vii genap 2013Uh 12345 pai vii genap 2013
Uh 12345 pai vii genap 2013
 
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyatiKisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
 
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabahBk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabah
 
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu BersyukurKhutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
 
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -Takatsur
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -TakatsurKhutbah Jumat Tafsir Surat At -Takatsur
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -Takatsur
 
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikKhutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
 
Bk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dimBk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dim
 
Kia alhidayah 1432
Kia alhidayah 1432Kia alhidayah 1432
Kia alhidayah 1432
 
Uh 1 fiqih viii genap 2013
Uh 1 fiqih viii genap 2013Uh 1 fiqih viii genap 2013
Uh 1 fiqih viii genap 2013
 
Uh 1 plkj vii genap 2013
Uh 1 plkj vii genap 2013Uh 1 plkj vii genap 2013
Uh 1 plkj vii genap 2013
 
Uh 123 pai vii genap 2013
Uh 123 pai vii genap 2013Uh 123 pai vii genap 2013
Uh 123 pai vii genap 2013
 
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikriM ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
 

Gusdifa PM Ahkam Sholat

  • 1. H.M.Dimyati Fanani, S.Ag, MMH.M.Dimyati Fanani, S.Ag, MM 081330292564081330292564
  • 2. - Q.S. Al-Baqarah, 110: “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala-nya pada Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan”. - Q.S. An-Nisa, 103: “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. - Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah bersabda, “(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257).
  • 3. - Hadits ‘Ubadah ibnu ash-Shamit dari Rasulullah : “Shalat lima waktu Allah wajibkan atas hamba-hamba-Nya. Siapa yang mengerjakannya tanpa menyia-nyiakan dari kelima shalat tersebut karena meremehkan keberadaannya maka ia mendapatkan janji Allah untuk Allah masukkan surga.
  • 4. ‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬ ‫ا‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬‫ة‬ • Shalat secara bahasa adalah do’a. • Pengertian syariat yang dirumuskan para fuqaha’ adalah sebagai berikut: “Beberapa ucapan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir diakhiri dengan salam dengan maksud beribadah kepada Allah menurut syarat- syarat yang telah ditentukan”.
  • 5. MADZHAB HANAFI: ada 6, yaitu : 1. Takbiratul Ihram 2. Berdiri 3. Membaca Al-Fatihah 4. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih) 5. Sujud 6. Duduk Tasyahud Akhir MADZHAB MALIKI: ada 13, yaitu : 1. Niat 2. Takbiratul Ihram 3. Berdiri 4. Membaca Al-Fatihah 5. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih) 6. I’tidal/Bangun dari Ruku’ 7. Sujud 8. Duduk antara 2 sujud 9. Duduk Tasyahud Akhir 10. Membaca Tasyahud Akhir 11. Membaca Shalawat Nabi 12. Salam 13. Tertib
  • 6. Mazhab Syafi’i: ada 13, yaitu: 1. Niat 2. Takbiratul Ihram 3. Berdiri 4. Membaca Al-Fatihah 5. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih) 6. I’tidal/Bangun dari Ruku’ 7. Sujud 8. Duduk antara 2 sujud 9. Duduk Tasyahud Akhir 10. Membaca Tasyahud Akhir 11. Membaca Shalawat Nabi 12. Salam 13. Tertib
  • 7. Shalat dalam 4 MadzhabShalat dalam 4 Madzhab • Niat : semua ulama Mazhab sepakat bahwa mengungkapkan niat dengan kata-kata tidaklah diminta. (Mughniyah; 2001) • Ibnu Qayyim dalam bukunya Zadul Ma’ad, sebagaimana yang dijelaskan dalam jilid pertama dari buku Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah, sebagai berikut : Nabi Muhammad saw bila menegakkan shalat, beliau langsung mengucapkan “Allahu akbar” dan beliau tidak mengucapkan apa-apa sebelumnya, dan tidak melafalkan niat sama sekali. (Mughniyah; 2001)
  • 8. Takbiratul IhramTakbiratul Ihram • “Kunci shalat adalah bersuci, dan yang mengharamkannya (dari perbuatan sesuatu selain perbuatan-perbuatan shalat) adalah takbir, dan penghalalnya adalah salam.” • Maliki dan Hambali : kalimat takbiratul ihram adalah “Allah Akbar” (Allah Maha Besar) tidak boleh menggunakan kata-kata lainnya. • Syafi’i : boleh mengganti “Allahu Akbar” dengan ”Allahu Al-Akbar”, ditambah dengan alif dan lam pada kata “Akbar”. • Hanafi : boleh dengan kata-kata lain yang sesuai atau sama artinya dengan kata-kata tersebut, seperti “Allah Al-A’dzam” dan “Allahu Al- Ajall” (Allah Yang Maha Agung dan Allah Yang Maha Mulia). (Mughniyah; 2001)
  • 9. Khilaf UlamaKhilaf Ulama • Syafi’i, Maliki dan Hambali sepakat bahwa mengucapkannya dalam bahasa Arab adalah wajib, walaupun orang yang shalat itu adalah orang ajam (bukan orang Arab). • Hanafi : Sah mengucapkannya dengan bahasa apa saja, walau yang bersangkutan bisa bahasa Arab. • Semua ulama mazhab sepakat : syarat takbiratul ihram adalah semua yang disyaratkan dalam shalat. Kalau bisa melakukannya dengan berdiri; dan dalam mengucapkan kata “Allahu Akbar” itu harus didengar sendiri, baik terdengar secara keras oleh dirinya, atau dengan perkiraan jika ia tuli.
  • 10. Qiyam : BerdiriQiyam : Berdiri • Semua ulama mazhab sepakat bahwa berdiri dalam shalat fardhu itu wajib sejak mulai dari takbiratul ihram sampai ruku’, harus tegap, bila tidak mampu ia boleh shalat dengan duduk. Bila tidak mampu duduk, ia boleh shalat dengan miring pada bagian kanan, seperti letak orang yang meninggal di liang lahat, menghadapi kiblat di hadapan badannya, menurut kesepakatan semua ulama mazhab selain Hanafi. Hanafi berpendapat : siapa yang tidak bisa duduk, ia boleh shalat terlentang dan menghadap kiblat dengan dua kakinya sehingga isyaratnya dalam ruku’ dan sujud tetap menghadap kiblat.
  • 11. • Dan bila tidak mampu miring ke kanan, maka menurut Syafi’i dan Hambali ia boleh shalat terlentang dan kepalanya menghadap ke kiblat. Bila tidak mampu juga, ia harus mengisyaratkan dengan kepalanya atau dengan kelopak matanya. • Hanafi : bila sampai pada tingkat ini tetapi tidak mampu, maka gugurlah perintah shalat baginya, hanya ia harus melaksanakannya (meng-qadha’-nya) bila telah sembuh dan hilang sesuatu yang menghalanginya. • Maliki : bila sampai seperti ini, maka gugur perintah shalat terhadapnya dan tidak diwajibkan meng-qadha’-nya. • Syafi’i dan Hambali : shalat itu tidaklah gugur dalam keadaan apa pun. Maka bila tidak mampu mengisyaratkan dengan kelopak matanya (kedipan mata), maka ia harus shalat dengan hatinya dan menggerakkan lisannya dengan dzikir dan membacanya. Bila juga tidak mampu untuk menggerakkan lisannya, maka ia harus menggambarkan tentang melakukan shalat di dalam hatinya selama akalnya masih berfungsi.
  • 12. Bacaan - HanafiBacaan - Hanafi • Hanafi : membaca Al-Fatihah dalam shalat fardhu tidak diharuskan, dan membaca bacaan apa saja dari Al-Quran itu boleh, berdasarkan Al- Quran surat Muzammil ayat 20 :”Bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Quran,” (Bidayatul Mujtahid, Jilid I, halaman 122, dan Mizanul Sya’rani, dalam bab shifatus shalah). • Boleh meninggalkan basmalah, karena ia tidak termasuk bagian dari surat. Dan tidak disunnahkan membacanya dengan keras atau pelan. Orang yang shalat sendiri ia boleh memilih apakah mau didengar sendiri (membaca dengan perlahan) atau mau didengar oleh orang lain (membaca dengan keras), dan bila suka membaca dengan sembunyi- sembunyi, bacalah dengannya. Dalam shalat itu tidak ada qunut kecuali pada shalat witir. Sedangkan menyilangkan dua tangan adalah sunnah bukan wajib. Bagi lelaki adalah lebih utama bila meletakkan telapak tangannya yang kanan di atas belakang telapak tangan yang kiri di bawah pusarnya, sedangkan bagi wanita yang lebih utama adalah meletakkan dua tangannya di atas dadanya.
  • 13. Bacaan - MalikiBacaan - Maliki • Membaca Al-Fatihah itu harus pada setiap rakaat, tak ada bedanya, baik pada rakaat-rakaat pertama maupun pada rakaat-rakaat terakhir, baik pada shalat fardhu maupun shalat sunnah, sebagaimana pendapat Syafi’i, dan disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah Al- Fatihah pada dua rakaat yang pertama. Basmalah bukan termasuk bagian dari surat, bahkan disunnahkan untuk ditinggalkan. Disunnahkan menyaringkan bacaan pad shalat subuh dan dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’, serta qunut pada shalat subuh saja. Sedangkan menyilangkan kedua tangan adalah boleh, tetapi disunnahkan untuk mengulurkan dua tangan pada shalat fardhu.
  • 14. Bacaan - Syafi’iBacaan - Syafi’i • Membaca Al-Fatihah adalah wajib pada setiap rakaat tidak ada bedanya, baik pada dua rakaat pertama maupun pada dua rakaat terakhir, baik pada shalat fardhu maupun shalat sunnah. Basmalah itu merupakan bagian dari surat, yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apa pun. Dan harus dibaca dengan suara keras pada shalat subuh, dan dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’, selain rakaat tersebut harus dibaca dengan pelan. Pad shlat subuh disunnahkan membaca qunut setelah mengangkat kepalanya dari ruku’ pad rakaat kedua sebagaimana juga disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang pertama saja. Sedangkan menyilangkan dua tangan bukanlah wajib, hanya disunnahkan bagi lelaki dan wanita. Dan yang paling utama adalah meletakkan telapak tangannya yang kanan di belakang telapak tangannya yang kiri di bawah dadanya tapi di atas pusar dan agak miring ke kiri. (Mughniyah; 2001)
  • 15. Bacaan - HambaliBacaan - Hambali • Wajib membaca Al-Fatihah pada setiap rakaat, dan sesudahnya disunnahkan membaca surat Al-Quran pada dua rakaat yang pertama. Dan pada shalat subuh, serta dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’ disunnahkan membacanya dengan nyaring. Basmalah merupakan bagian dari surat, tetapi cara membacanya harus pelan-pelan dan tidak boleh dengan keras. Qunut hanya pada shalat witir bukan pada shalat-shalat lainnya. Sedangkan menyilangkan dua tangan disunahkan bagi lelaki dan wanita, hanya yang paling utama adalah meletakkan telapak tangannya yang kanan pada belakang telapak tangannya yang kiri, dan meletakkan di bawah pusar.
  • 16. Lafadz AamiinLafadz Aamiin • Empat mazhab menyatakan bahwa membaca amin adalah sunnah, berdasarkan hadits Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda : (Mughniyah; 2001) • ”kalau ingin mengucapkan Ghairil maghdzubi ’alaihim waladzdzaallin, maka kalian harus mengucapkan amin.”
  • 17. RukuRuku • Semua ulama mazhab sepakat bahwa ruku’ adalah wajib di dalam shalat. Namun mereka berbeda pendapat tentang wajib atau tidaknya ber-thuma’ninah di dalam ruku’, yakni ketika ruku’ semua anggota badan harus diam, tidak bergerak.
  • 18. Bacaan RukuBacaan Ruku • Hanafi : yang diwajibkan hanya semata-mata membungkukkan badan dengan lurus, dan tidak wajib thuma’ninah. Mazhab-mazhab yang lain : wajib membungkuk sampai dua telapak tangan orang yang shalat itu berada pada dua lututnya dan juga diwajibkan ber-thuma’ninah dan diam (tidak bergerak) ketika ruku’. (Mughniyah; 2001) • Syafi’i, Hanafi, dan Maliki : tidak wajib berdzikir ketika shalat, hanya disunnahkan saja mengucapkan : (Mughniyah; 2001) • Subhaana rabbiyal ’adziim • ”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung” • Hambali : membaca tasbih ketika ruku’ adalah wajib. (Mughniyah; 2001)Kalimatnya menurut Hambali : • Subhaana rabbiyal ’adziim • ”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung”
  • 19. I’tidalI’tidal • Hanafi : tidak wajib mengangkat kepala dari ruku’ yakni i’tidal (dalam keadaan berdiri). (Mughniyah; 2001) Dibolehkan untuk langsung sujud, namun hal itu makruh. Mazhab-mazhab yang lain : wajib mengangkat kepalanya dan ber-i’tidal, serta disunnahkan membaca tasmi’, yaitu mengucapkan : • Sami’allahuliman hamidah • ”Allah mendengar orang yang memuji-Nya” • Sujud : semua ulama mazhab sepakat bahwa sujud itu wajib dilakukan dua kali pada setipa rakaat. Mereka berbeda pendapat tentang batasnya. (Mughniyah; 2001) • Maliki, Syafi’i, dan Hanafi : yang wajib (menempel) hanya dahi, sedangkan yang lain-lainnya adalah sunnah.
  • 20. SujudSujud • Hambali : yang diwajibkan itu semua anggota yang tujuh (dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan ibu jari dua kaki) secara sempurna. Bahkan Hambali menambahi hidung, sehingga menjadi delapan. (Mughniyah; 2001) • Perbedaan juga terjadi pada tasbih dan thuma’ninah di dalam sujud, sebagaimana dalam ruku’. Maka mazhab yang mewajibkannya di dalam ruku’ juga mewajibkannya di dalam sujud. Hanafi : tidak diwajibkan duduk di antara dua sujud itu. Mazhab-mazhab yang lain : wajib duduk di antara dua sujud
  • 21. TahiyatTahiyat • Tahiyyat : tahiyyat di dalam shalat dibagi menjadi dua bagian : pertama yaitu tahiyyat yang terjadi setelah dua rakaat pertama dari shalat maghrib, isya’, dzuhur, dan ashar dan tidak diakhiri dengan salam. Yang kedua adalah tahiyyat yang diakhiri dengan salam, baik pada shalat yang dua rakaat, tiga, atau empat rakaat • Hambali : tahiyyat pertama itu wajib. Mazhab-mazhab lain : hanya sunnah. • Syafi’i, dan Hambali : tahiyyat terakhir adalah wajib. Maliki dan Hanafi : hanya sunnah, bukan wajib.
  • 22. Lafadz Tahiyat - HanafiLafadz Tahiyat - Hanafi • Kalimat (lafadz) tahiyyat menurut Hanafi : Attahiyatu lillahi washolawaatu waththoyyibaatu wassalaamu ’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuhAssalaamu’alainaa wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha illallah Wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
  • 23. Lafadz Tahiyat - MalikiLafadz Tahiyat - Maliki • Attahiyyatu lillaahi azzaakiyaatu lillaahi aththoyyibaatu ashsholawaatu lillah Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh Assalaamu’alainaa wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah Wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
  • 24. Lafadz Tahiyat - Syafi’iLafadz Tahiyat - Syafi’i • Attahiyyatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh Assalaamu’alainaa wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
  • 25. Lafadz Tahiyat - HambaliLafadz Tahiyat - Hambali • Attahiyyatu lillahi washsholawaatu waththoyyibaatu Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh Assalaamu’alainaa wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah Waasyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh Allahumma sholli ’alaa muhammad
  • 26. SalamSalam • Syafi’i, Maliki, dan Hambali : mengucapkan salam adalah wajib. Hanafi : tidak wajib. (Bidayatul Mujtahid, Jilid I, halaman 126). • Menurut empat mazhab, kalimatnya sama yaitu : • Assalaamu’alaikum warahmatullaah • Hambali : wajib mengucapkan salam dua kali, sedangakan yang lain hanya mencukupkan satu kali saja yang wajib.
  • 27. Bagaimana Sifat SholatBagaimana Sifat Sholat Nabi?Nabi? • Begitu banyak perbedaan yang ada pada bab shalat • Ilmu yang didapat oleh Ulama belum sepenuhnya, karena kendala demografis dan teknologi Informasi, kini tidak ada kendala untuk mencari data yang lengkap. • www.shameela.net ada 30.000 kitab yang ditranskrip digital • Next Modul - Sifat Sholat Nabi
  • 28. ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫تت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫تت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫تت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫تت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ ‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬‫ت‬ gusdifa@gmail.com