Dokumen tersebut membahas pengertian dan sistem akuntansi piutang perusahaan. Pengertian piutang adalah tagihan atas penjualan barang/jasa secara kredit. Piutang dikelompokkan menjadi dagang dan bukan dagang. Sistem akuntansi piutang mencatat mutasi piutang melalui berbagai dokumen dan metode seperti kartu piutang untuk menghasilkan informasi kepada manajemen.
1. Pengertian Piutang
1.PENGERTIAN PIUTANG
Piutang merupakan suatu proses yang penting, yang dapat menunjukkan satu bagian yang besar
dari harta likuid perusahaan.
Kieso dan Weygandt mendefinisikan pengertian piutang sebagai berikut : Receivables are claims
held against customers and others for money, goods, or services. Sedangkan pengertian piutang
menurut S.Hadibroto adalah : Piutang merupakan klaim terhadap pihak lain, apakah klaim
tersebut berupa uang, barang atau jasa, untuk maksud akuntansi istilah dipergunakan dalam arti
yang lebih sempit yaitu merupakan klaim yang diharapkan akan diselesaikan dengan uang.
Penjelasan definisi di atas diketahui bahwa piutang secara luas diartikan sebagai tagihan atas
segala sesuatu hak perusahaan baik berupa uang, barang maupun jasa atas pihak ketiga setelah
perusahaan melaksanakan kewajibannya, sedangkan secara sempit
piutang diartikan sebagai tagihan yang hanya dapat diselesaikan dengan diterimanya uang di
masa yang akan datang.
Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit
dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang, yang prosesnya dimulai dari pengambilan
keputusan untuk memberikan kredit kepada langganan, melakukan pengiriman barang,
penagihan dan akhirnya menerima pembayaran, dengan kata lain piutang dapat juga timbul
ketika perusahaan memberikan pinjaman uang kepada perusahaan lain dan menerima promes
atau wesel, melakukan suatu jasa atau transaksi lain yang menciptakan suatu hubungan dimana
satu pihak berutang kepada yang lain seperti pinjaman kepada pimpinan atau karyawan. Piutang
merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam modal kerja suatu perusahaan. Sebagian
piutang dapat dimasukkan dalam modal kerja yaitu bagian piutang yang terdiri dari dana yang
diinvestasikan dalam produk yang terjual dan sebagian lain yang termasuk modal kerja potensial
yaitu bagian yang merupakan keuntungan.
Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara terus
menerus dalam rantai perputaran modal kerja yaitu Kas -------- persediaan ---- piutang ------ kas.
Dalam keadaan normal dan dimana penjualan pada umumnya dilakukan dengan kredit, piutang
mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi dari pada persediaan, karena perputaran dari
piutang ke kas membutuhkan satu langkah, yang penting kebijaksanaan kredit yang efektif dan
prosedur-prosedur penagihan untuk menjamin penagihan piutang yang tepat pada waktunya dan
mengurangi kerugian akibat piutang tak tertagih.
2. Klasifikasi piutang
Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan operasi normal perusahaan yaitu penjualan
kredit atas barang dan jasa kepada pelanggan, tetapi selain itu masih banyak sumber-sumber
yang dapat menimbulkan piutang.
Smith and Skousen memberikan klasifikasi piutang terdiri atas “piutang dagang (trade
receivables) dan piutang bukan dagang”.
Piutang dagang
a. Wesel tagih atau notes receivables
Wesel tagih ini didukung oleh suatu janji formal tertulis untuk membayar.
b. Piutang usaha atau accounts receivables
Piutang usaha merupakan piutang dagang yang tidak dijamin “rekening terbuka”. Piutang dagang
merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-
2. pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian
kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh
dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. Biasanya piutang
dagang tidak mencakup bunga, meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana
pembayaran tidak dilakukan dalam periode tertentu, dengan kata lain piutang dagang merupakan
tipe piutang paling besar.
Piutang bukan dagang
Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa
transaksi-transaksi yaitu :
a. Penjualan surat berharga atau pemilik selain barang dan jasa.
b. Uang muka kepada pemegang saham, para direktur, pejabat, karyawan dan perusahaan-
perusahaan affiliasi.
c. Setoran-setoran kepada kreditur, perusahaan kebutuhan umum dan instansi-instansi lainnya.
d. Pembayaran dimuka pembelian-pembelian.
e. Setoran-setoran untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau pembayaran biaya.
f. Tuntutan atas kerugian atau kerusakan.
g. Saham yang masih harus disetor.
h. Piutang deviden dan bunga.
Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara
tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul
sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan.
2. Sistem Informasi Akuntansi Penagihan Piutang
Penagihan piutang dari penjualan kredit dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit.
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang.
3. Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur.
Ad.1. Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit
Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit adalah :
a. Fungsi secretariat
Fungsi ini bertanggungjawab dalam penerimaan cek dan surat pemberitahuan atau remittance
advice melalui pos dan para debitur perusahaan. Fungsi ini juga bertugas membuat daftar surat
pemberitahuan yang diterima bersama dari para debitur dan fungsi ini berada di tangan bagian
sekretariat.
b. Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan
berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi dan fungsi ini berada
di tangan bagian penagihan.
c. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggungjawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau fungsi penagihan
dan menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah
penuh dan fungsi ini berada di tangan bagian kas.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal
3. penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang, dan fungsi ini berada di
tangan bagian akuntansi.
e. Fungsi pemeriksa intern
Fungsi ini bertanggungjawab dalam melaksanakan perhitungan yang ada di tangan fungsi kas
secara periodik, dan melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi, dan fungsi ini berada di tangan bagian pemeriksa intern.
Ad.2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang
Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang adalah :
1) Surat pemb fungsi ini berada di tangan bagian pemeriksa intern.Ad.2. Dokumeeritahuan
2) Daftar surat pemberitahuan
3) Bukti setor bank
4) Kuitansi.
Surat pemberitahuan merupakan dokumen untuk memberitahu maksud pembayaran yang akan
dilakukan. Daftar surat pemberitahuan merupakan rekapitulasi penerimaan kas. Bukti setor bank
merupakan bukti penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Kuitansi merupakan bukti
penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan
pembayaran utang mereka.
Ad.3. Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur
Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur adalah :
1) Penerimaan piutang mengirimkan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada bagian
penagihan.
2) Bagian penagihan mengirimkan penagih untuk melakukan penagihan kepada debitur.
3) Bagian penagihan menerima cek atas nama dalam surat pemberitahuan dari debitur.
4) Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk
kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
5) Bagian kas mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.
6) Bagian kas menyetor ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh
pejabat yang berwenang.
7) Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.
Sistem pengendalian intern yang baik mengharuskan agar semua penerimaan kas dari debitur
harus dalam bentuk cek atas nama atau giro bilyet. Penerimaan kas dari debitur dalam bentuk
uang tunai memberikan peluang kepada penagih untuk melakukan penyelewengan. Bentuk
penerimaan kas melalui penagih perusahaan ini yang biasa dilaksanakan di Indonesia, sedangkan
bentuk lain masih jarang dilakukan.
3.SISTEM AKUNTANSI PIUTANG
Prosedur Pencatatan Piutang
Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap
debitur. Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur,
retur penjualan, dam penghapusan piutang.
Informasi Yang Diperlukan Oleh Manajemen
Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah:
1. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur.
4. 2. Riwayat pelunasaan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur
3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu
Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan peernyataan piutang yang dikirimkan
kepada setiap debitur. Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik
dalam pencatatan piutang, dengan mengirimkan secara periodik pernyataan piutang kepada
setiap debitur, catatan piutang perusahaan diuji ketelitiannya dengan menggunakan tangapan
yang diterima dari debitur dari pengiriman pernyataan tersebut dan dapat menimbulkan citra
yang baik dimatta para debitur mengenai keandalaan pertanggungjawaban keuangan perusahaan.
Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih dan tidaknya piutang, secara
periodik fungsi pencatatan piutang menyajikan informasi umur piutang setiap debitur kepada
manajer keungan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan yang dihasilkan dari kartu piutang.
Dokumen
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu piutang adalah:
1. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan timbulnya piutang atas
dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of loading) dan
surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
2. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari
transaksi pelunasan piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
3. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini
dikeluarkan oleh bagian order penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar
pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen inidigunakan sebagai dasar pencatatan
penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi
penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah:
1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi
penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang
dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang
dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada
debitur.
Organisasi
Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah:
1. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu piutang
yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci rekening kontro piutang
dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka (open invoice file), yang berfungsi sebagai
buku pembantu piutang.
2. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara periodik dengan
mengirimkannya kesetiap debitur.
5. 3. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data
guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data penagihan dari
setiap debitur.
Metode Pencatatan Piutang
Pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini:
1. Metode Konvesional, dalam metode ini posting kedalam kartu piutang dilakukan atas dasar
data yang dicatat dalam jurnal.berbagai transaksi yang mempengaruhi piutang adalah:
1. Transaksi Penjualan Kredit, transaksi ini di posting dalam kartu piutang atas dasar data yang
telah dicatat dalam jurnal penjualan tersebut.
2. Transaksi Retur Penjualan, posting transaksi berkurangnya piutang dari transaksi retur
penjulan di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah di catat dalam jurnal retur
penjualan.
3. Transaksi Penerimaan Kas Dari Piutang, posting transaksi berkurangnya piutang dari
pelunasan piutang oleh debitur di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah
dicatat dalam jurnal umum.
4. Transaksi Penghapusan Piutang, transaksi berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan
piutang di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang dicatat dalam jurnal umum.
2. Metode Posting Langsung, metode ini dibagi menjadi dua golongan berikut ini:
a. Metode Posting Harian:
1. Posting langsung kedalam kartu piutang dengan tulisan tangan; jurnal hanya menunjukkan
jumlah total harian saja (tidak rinci). Dalam metode ini, faktur penjualan yang merupakan dasar
untuk pencatatan timbulnya piutang di posting langsung setiap hari secara rinci ke dalam kartu
piutang. Jurnal penjualan diisi dengan jumlah total penjualan harian yang merupakan julah faktur
penjulaan selama sehari. Faktur yang diterima dari bagian penagihan diterima oleh bagian
piutang dalam batch disertai dengan pita daftar total (pre-list tape). Jumlah faktur penjualan yang
tercantum dalam pita daftar total tersebut dicatat dalam jurnal penjualan. Selanjutnya, setiap
bulan, jurnal penjualan tersebut di posting ke rekening kontrolpiutang dalam buku besar.
Setiapbulan pula, diadakan rekonsiliasi antara rekening kontrol piutang dengan daftar saldo (trial
balance) yang disusun dari kartu piutang. Ada dua cara menangani media yang akan diposting
kedalam kartu piutang:
1. Media disortasi meurut abjad sebelum diposting, di posting satu per satu kedalam kartu
piutang, dan kemudian dibuat pita pembuktian ketelitian posting dari kartu piutang kemudian
dicocokan dengan pita daftar total yang menyertai media pada saat diterima dari bagian
penagihan. Pencocokan ini dimaksudkan untuk membuktikan ketelitian posting yang telah
dilakukan.
2. Media di posting kedalam kartu piutang sesuai dengan urutan pada waktu diterima dari bagian
penagihan.
2. Posting lansung kedalam kartu piutang dan pernyataan piutang. Dalam metode ini, media di
posting kedalam pernyataan piutang dengan kartu piutang dengan kartu piutang sebagai
tembusan lembar kedua berfungsi sebagai kartu piutang.
b. Metode Posting Periodik:
1. Posting Ditunda. Pada metode ini faktur penjualan yang diterima dari bagian penaggihan, oleh
bagian piutang disimpan sementara, menunggu beberapa hari, untuk nantinya secara sekaligus di
posting kedalam kartu piutang bersama-sama dalam sekali periode posting dengan menggunakan
6. mesin pembukuan.
2. Penagihan Bersiklus (Cycle Billing). Dalam metode ini pada akhir bulan, dilakukan kegiatan
posting yang meliputi (1) posting media yang dikumpulkan selama sebulan tersebut kedalam
pernyataan piutang dan kartu piutang. (2) mencatat dan menghitung saldo kartu piutang.. metode
ini membagi pekerjaan posting kedalam kartu piutang dan pernyataan piutang tersebut tersebar
merata kedalam hari kerja selama sebulan. Setiap pelanggan akan menerima pernyataan piutang
pada tanggal hari kerja yang sama setiap bulan.
3. Metode Pencatatan Tanpa Buku Pembantu (ledgerless bookeping), dalam metode ini Faktur
penjualan beserta dokumen pendukungnay yang diterima dari bagian penagihan, oleh bagian
piutang diarsippkan menurut nama pelanggan dalam arsip faktur yang belum bayar (unpaid
invoice file). Pada saat diterima pembayarannya ada dua cara yang ditempuh:
1. Jika pelanggan pelanggan membayar penuh jumlah yang tercantum dalam faktur penjualan,
faktur yang bersangkutan di ambil dari arsip faktur yang belum di bayar dan di cap “lunas”,
kemudian dipindahkan kedalam arsip faktur yang telah dibayar.
2. Jika pelanggan hanya membayar sebagian jumlah dalma faktur, jumlah kas yang diterima dan
sisa yang belum dibayar oleh pelanggan dicatat pada faktur tersebut. Kemudian dibuat faktur
tiruan yang berisi informasi yang sama dengan faktur aslinya, dan faktur tiruan tersebut
kemudian disimpan dalam arsip faktur yang telah dibayar, dan faktur asli disimpan kembali
kedalam arsip faktur yang belum dibayar.
4. Metode Pencatatan Piutang Dengan Komputer. Metode pencacatatan ini menggunakan batch
system. Dalam sistem ini dokumen sumber yang mengubah piutang dikumpulkan dan sekaligus
di posting setiap hari untuk memutakhirkan catatan piutang.dalam sistem ini dibentuk dua
macam arsip: arsip transaksi (transaction file) dan arsip induk (master file) dan pancatatan
piutangnya dilkukan secara hariain dan setiap hari pula, arsip transaksi digunakan untuk
memutakhirkan arsip induk piutang.
Prosedur Pencatatan Piutang
Pernyataan piutang adalah formulir piutang yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pad
atanggal tertentu dan (dalam pernyataan piutang bentuk tertentu) disertai dengan rinciannya.
Pernyataan piutang dapat berbentuk berikut ini:
1. Pernyataan Saldo Akhir Bulan, pernyataan ini tidak memberikan informasi apapun kepada
debitur untuk dasar rekonsiliasi dengan catatanya, jika saldo yang tercantum dalam pernyataan
piutang berbeda dengan saldo yang tercantum dalam catatannya
2. Pernyataan Satuan, pernyataan piutang ini berisi: (1) saldo kewajiban debitur pada awal bulan,
(2) mutasi debit dan kredit selama sebulan beserta penjelasan rinci setiap transaksi, dan (3) saldo
kewajiban debitur pada akhir bulan. Prosedur pembuatan pernyataan piutang dilakukan sebagai
berikut:
a. Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 2 lembar. lembar pertama akan
berfungsi sebagai pernyataan piutang, sedangkan lembar kedua akan berfungsi sebagai catatan
piutang (pengganti kartu piutang)
b. Saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan yang lalu (dari arsip tembusan pernyataan
piutang bulan sebelumnya) dicantumkan dalam formulir pernyataan piutang tersebut.
c. Semua transaksi pendebitan dan pengkeditan ke rekening debitur tersebut di catat dalam
formulir pernyataan piutang (2 lembar) tersebut.
d. Pada akhir bulan, lembar pertama formulir pernyataan piutang tersebut dipisahkan dari lembar
kedua, dan kemudian dikirimkan kepada debitur yang bersangkutan. Lembar pertama formulir
7. tersebut berfungsi sebagai pernyataan piutang. Lembar kedua kemudian disimpan dalam arsip
menurut nama debitur, dan berfungsi sebagai catatan piutang (buku pembantu piutang)
e. Pada awal bulan berikutnya, satu set formulir pernyataan piutang yang baru (2 lembar) diambil
disisi dengan saldo piutang kepada debitur yang bersangkutan pada akhir bulan yang sebelumnya
(diambilkan dari arsip tembusan pernyataan piutang)
3. Pernyataan Saldo Berjalan Dengan Rekening Konvensional (Running Balance Statement With
Conventional Account). Perbedaan diantara pernyataan satuan dengan pernyataan saldo berjalan
dengan rekening konvensional adalah terletak pada cara posting dan isi catatan piutangnya.
Prosedur pembuatan pernyataan piutang saldo berjalan dengan rekening konvensional adalah
ebaqgai berikut:
a. Pada Awal Bulan, diambil formulir pencatatan piutang 1 lembar.
b. Semua transaksi pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut dicatat dalam
formulir pernyataan piutang yang sebagai tembusannya adalah kartu piutang.
c. Pada akhir bulan, pernyataan piutang dikirim kepada debitur yang bersangkutan.
d. Pada awal blan berikutnya diambil formulir pernyataan piutang baru sebanyak 1 lembar dan
selama kartu piutang debitur yang bersangkutan belum penuh, pendebitan dan pengkreditan
kerekening debitur tersebut kedalam pernyataan piutang yang dipakai dalam bulan sebelumnya
sebagai tembusannya. Dengan demikian kartu piutang dalam bentuk pernyataan piutang ini dapat
berisi informasi sekaligus. Hal ini tidak akan terjadi dalam bentuk pernyataan piutang satuan,
yang catat piutangnya hanya berisi mutasi tiap bulannya.
4. Pernyataan Faktur Yang Belum Dillunasi (Open Item Statement). Pernyataan piutang berisi
daftar faktur-faktur yang belum dilunasi oleh debiturnya pada tanggal tertentu disertai dengan
tanggal faktur danjumlah rupiahnya. Pengunaan bentuk pernyataan piutang ini dimungkinkan
jika para pelanggan diharuskan membayar jumlah yang tercantum dalam faktur.