SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 36
Oleh : Sri Purwani
felicitassp2001@yahoo.com
Ponjong, 28 Oktober 2014
 Menetapkan tujuan : visi, misi dan strategi
untuk menghasilkan perubahan sesuai visi
 Menyelaraskan (aligning) orang :
mengkomunikasikan tujuan dengan kata
dan tindakan kepada seluruh yang terlibat
 Memberi motivasi dan inspirasi: memberi
energi untuk mengatasi kendala dengan
memuaskan kebutuhan dasar
 Menghasilkan perubahan
HARIAN KOMPASddn0508
• Visi , Misi
• Sumberdaya
• Future / masa depan
Menentukan arah ( Set Directions )
 Membangun kebiasaan dan
Mengembangkan cara kerja khas
 Membangun kepercayaan
 Memberi teladan melalui karakter
pribadi yang kuat
 Membangun komitmen dengan
keterlibatan.
◦ Menyampaikan visi, misi serta tujuan
organisasi kepada seluruh yang terlibat.
 Mempengaruhi anggota team
◦ Mengajak yang terlibat( individu atau
kelompok) untuk memfokuskan daya dan
usaha demi tercapainya tujuan bersama.
HARIAN KOMPASddn0508
 Membangun team yang handal
◦ Memenuhi harapan dan kebutuhan
◦ Mendapat umpan balik positip
◦ Mengatasi kendala
◦ Mendapat kepercayaan (trust)
 Permasalahan UU 32/2004 : Tidak mengatur
kewenangan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Desa, selanjutnya muncul ambivalensi
pengaturan Desa, disatu sisi menjadi kewenangan
PemDa (subsidiaritas) dan disisi lain mengakui
kewenangan asli yang berasal dari hak asal usul
(rekognisi). Kapan cita-cita Desa mandiri,
Demokratis dan Sejahtera tercapai ?.
 Kelembagaan Pemerintah Desa dalam UU 32/2004
belum cukup mewadahi visi dan kebijakan membangun
Kemandirian, Demokratisasi dan Kesejahteraan Desa.
Kurang memberi ruang bagi keragaman Desa.
 Desain Desa menurut UU 32/2004 terlalu umum,
sehingga banyak pasal yang bisa dijalankan setelah
lahir PP dan atau PerDa : Keberadaan Desa, Status
Desa, Penyerahan Kewenangan, Organisasi dan Tata
Kerja, Perangkat Desa, Kedudukan Keuangan, BPD,
Tata cara Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa,
Mekanisme Penyusunan PerDes, Manajemen
Pembangunan Desa, Pajak dan Retribusi, BUMDes,
Kerjasama Desa, Pendayagunaan Kawasan, Lembaga
Kemasyarakatan, Pedoman ABD-Des, Pengelolaan
Keuangan Desa.
 Fundamental :
Visi Reformasi Kebijakan Desa untuk memperbaiki
Desa
Makna dan Relevansi Otonomi Desa bagi rakyat
desa , Maupun survivalibilitas Bangsa dalam
menghadapi Globalisasi.
Prinsip Dasar apa yang harus dimasukkan
Synergitas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa
Efektivitas Paradigma dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
 Struktural :
 Kedaulatan Rakyat Desa
 Revitalisasi Desa
 Lemahnya dukungan Penyelenggaraan
Otonomi Desa
 Peran PemDes dalam urusan
Pemerintahan, Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat.
 Institusional
 Kedudukan Desa dalam konteks Ketatanegaraan
 Kewenangan Desa
 Kewenangan dan Penguatan kelembagaan di Desa
 Relasi antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Desa
 Desa dalam Pembangunan Nasional
 Sumber Ekonomi Desa
 Proses Politik, Demokrasi dan Perencanaan
Pembangunan Desa
 Birokrasi yang efektif untuk Desa
 UU Desa mencerminkan pengakuan eksistensi desa dan
menjadi pintu gerbang perwujudan kesejahteraan bagi
masyarakat desa.
 Tiga Substansi : Pertama, soal kejelasan kewenangan
desa sebagai wujud pengakuan negara atas desa,
dimana selama ini s/d era reformasi yang terjadi adalah
bahwa desa dijadikan subordinat PemDa, dan yang
sedikit positif adalah adanya Alokasi Dana Desa. Kedua,
Penghargaan Kemajemukan Desa. Ketiga, Reformasi
Perencanaan dan Penganggaran pembangunan serta
redistribusi sumber daya ke desa.
• Negara melindungi dan memberdayakan desa agar
menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga
dapat menciptakan landasan yang kuat dalam
melaksanakan pemerintahan dan pembangunan
menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
• Memperkuat CATUR SAKTI: desa bertenaga secara
sosial, berdaulat secara politik, berdaya secara
ekonomi dan bermartabat secara budaya
• Membangun TRADISI BERDESA: desa bukan
hanya kampung halaman atau tempat bermukim, tetapi
juga menjadi basis sosial serta basis politik
pemerintahan, atau menjadi arena bermasyarakat dan
bernegara.
  Desa Lama Desa Baru
Payung hukum UU No. 32/2004 dan PP No. 72/2005 UU tentang Desa
Asas utama Desentralisasi-residualitas Rekognisi-subsidiaritas
Kedudukan Pemerintahan yang berada dalam
sistem pemerintahan kabupaten/kota
(local state government)
Pemerintahan masyarakat, hybrid antara self
governing community dan local self
government.
Kepala desa Sebagai kepanjangan tangan Sebagai pemimpin masyarakat
Posisi dan peran
kabupaten/kota
Kabupaten/kota mempunyai
kewenangan yang besar dan luas
Kabupaten/kota mempunyai kewenangan yang
terbatas dan strategis
Delivery Target Mandat
Politik tempat Lokasi: Desa sebagai lokasi proyek
dari atas
Arena: Desa sebagai arena bagi orang desa
Posisi dalam
pembangunan
Obyek Subyek
Model
pembangunan
Government driven development atau
community driven development
Village driven development
Pendekatan Imposisi dan mutilasi sektoral Fasilitasi, emansipasi dan konsolidasi
Desa
Negara • Negara melakukan rekognisi (pengakuan dan penghormatan)
terhadap eksistensi desa
• Negara memberikan atau menetapkan mandat urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat kepada
desa
• Negara melakukan redistribusi: uang dan sebagian aset negara
• Negara melakukan pembinaan, pemberdayaan dan
pengawasan terhadap desa
Warga • Desa menjadi basis sosial bagi warga masyarakat, menjadi
arena untuk merajut modal sosial
• Desa menjadi arena politik dan pemerintahan bagi warga
• Desa menjadi arena perencanaan dan penganggaran secara
kolektif dan partisipatif
• Desa memberikan pelayanan dasar kepada warga
• Desa melakukan konsolidasi aset ekonomi lokal
Azas Rekognisi/ Pengakuan terhadap Hak Asal
Usul Desa
Negara mengakui dan menghormati
kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
seperti desa, nagari, gampong, banua,
lembang, pakraman atau sebutan lain.
Rekognisi terhadap keragaman, organisasi,
susunan asli, basis material, dan hukum
adat
 Desa tidak bisa dipandang dan ditempatkan dengan
asas desentralisasi dan residualitas.
 Artinya desa bukan sekadar organisasi pemerintahan
yang berada dalam sistem pemerintahan
kabupaten/kota, atau desa bukan residu (sisanya sisa)
kabupaten/kota.
 Desa lebih tepat dipandang dengan rekognisi
(pengakuan dan penghormatan) dan subsidiaritas.
 Artinya negara mengakui dan menghormati desa
sebagai kesatuan masyarakat hukum (adat).
 Rekognisi terhadap eksistensi desa, hak-hak
tradisional dan prakarsa desa.
• Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Desa (baik yang adat maupun desa) merupakan kesatuan dan
subyek hukum, sehingga merupakan organisasi pemerintahan
berbasis masyarakat, pemerintahan yang menyatu dengan
masyarakat atau pemerintahan milik masyarakat. Atau
pemerintahan paling depan, paling bawah dan paling dekat
dengan masyarakat.
• Mengatur berarti membuat keputusan untuk
mengalokasikan sumberdaya dan menyelesaikan masalah
yang mengikat banyak orang. Mengurus berarti mengelola
atau melaksanakan.
• Urusan pemerintahan merupakan bidang kegiatan atau
hajat hidup orang banyak atau kepentingan warga yang
telah menjadi domain kewenangan pemerintah supradesa,
namun karena berskala lokal dimandatkan menjadi
kewenangan desa.
• Kepentingan masyarakat setempat adalah kebutuhan
hidup bersama yang muncul karena prakarsa masyarakat
setempat.
Desa yang
maju, kokoh,
mandiri dan
demokratis
Kesejahteraan
rakyat
Azas Subsidiaritas : lokalisasi kewenangan di aras Desa dan
pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan
masyarakat setempat
Asas subsidiaritas menegaskan bahwa desa (sebagai
organisasi yang paling bawah dan dekat dengan
masyarakat) mempunyai kemandirian dan otoritas
untuk menyelesaikan masalah maupun mengatur-
mengurus kepentingan masyarakat yang berskala
lokal. Urusan atau masalah berkala lokal sebaik
mungkin diselesaikan di level desa, tidak perlu
ditarik ke atas. Kecuali terhadap perkara yang nyata-
nyata pidana atau perdata, dan/ atau jika desa tidak
mampu menyelesaikannya, maka negara (atau level
yang lebih tinggi) hadir membantu desa.
• Alokasi anggaran pembangunan dari APBN.
• Besaran alokasi anggaran yang peruntukkannya langsung ke Desa
ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer
Daerah (on top) secara bertahap.
•  Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dihitung berdasarkan jumlah Desa dan dialokasikan dengan
memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah,
dan tingkat kesulitan geografis dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan pemerataan pembangunan Desa.
• RAPBN 2014 kedepan sebesar Rp 1.842,5 T. Besaran dana
transfer daerah adalah Rp 592,6 T. Karena itu jumlah agrerat dana
desa dari APBN sebesar Rp 59,26 T. Jika dibagi ke 72.944 desa
maka diperoleh rerata sebesar Rp 812.404.036 per desa.
 10% dari pajak dan retribusi daerah.
 Penghasilan tetap kepala desa dan
perangkat desa
 Pembiayaan penyelenggaraan pemilihan
kepala desa
 Alokasi Dana Desa paling sedikit 10% dari
dana perimbangan setelah dikurangi Dana
Alokasi Khusus.
 Mengubah paradigma sistem penyelenggaraan
pemerintahan desa
 pangreh – pamong – pamong & perangkat desa
 Mempermudah akses partisipasi masyarakat
 mengorganisir masyarakat mjd kelompok2 kepentingan
Penguatan kapasitas berbagai kelompok masyarakat
Memperkuat sistem pemerintahan,
membangun jejaring, memaksimalkan
pendapatan untuk publik
 Perlu Memulai Inovasi Desa
1. Menangkap keinginan masyarakat sebagai
peluang, kemudian difasilitasi
2. Filosofi hidup masyarakat berdasar adat
ditangkap sebagai potensi
3. Mengorganisir usaha kelompok rentan dan
kelompok miskin
4. Lebih melibatkan masyarakat dalam
perencanaan, implementasi dan evaluasi
pembangunan desa (lewat mus-des)
PEMERINTAH
DESA
MENGUMP
ULKAN
MENGUMP
ULKAN
RT, RW, TOKOH
MASYARAKAT,
TOKOH AGAMA, BPD,
LPM. KARANG
TARUNA, PKK,
UNSUR PEDAGANG,
KELOMPOK TANI,
KELOMPOK USAHA
DIBE
NTUK
LEMBAGA MUSYAWARAH
DESA
GOALGOAL
DESA MAJU
DAN MANDIRI
DESA MAJU
DAN MANDIRI
1) PIMPINAN
KELEMBAG
AAN
2) SUSUNAN
ANGGOTA
3) TATA
TERTIB
4) RPJMDES
5) SKALA
PRIORITAS
PEMBANGU
NAN
6) BUMDES
HASIL
MUSYA
WARAH
HASIL
MUSYA
WARAH
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Kepala DesaKepala Desa Badan
Permusyawaratan Desa
(BPD)
Badan
Permusyawaratan Desa
(BPD)
Warga/MasyarakatWarga/Masyarakat
Perangkat
Desa
(Pelayanan)
Perangkat
Desa
(Pelayanan)
Panitia (ad-
hok)
Panitia (ad-
hok)
BUMDesBUMDes
Klp. Dengan
kepentingan khusus
Klp. Dengan
kepentingan khusus
Bagian Wilayah DesaBagian Wilayah Desa
• RPJM-Desa dan
RKP-Desa
• APB-Desa
• Peraturan Desa
• Kinerja
Pemerintah
• Kerja Sama
• RPJM-Desa
• Asset Desa
• Hal-hal
Strategis
Prinsip dasar
Pemerintahan Desa
•Check and balances antara
Kepala Desa dengan Badan
Permusyawaratan desa.
•Demokrasi perwakilan +
permusyawaran.
•Proses demokrasi partisipatoris
melalui Musdes
Dipilih
langsung
Perwakilan Bagian
Wilayah desa yang
dipilih secara
Demokratis
Lembaga
Kemasyarakat
an/Adat
Lembaga
Kemasyarakat
an/Adat
Level/Aktor Implikasi
Pusat • Anggaran sektor yang masuk ke desa dipotong,
dialihkan dan dikonsolidasi ke ranah desa
• Sektor tidak bisa bermain proyek yang berskala desa
• Polititisasi oleh partai politik maupun parlemen
terhadap desa dipotong
Daerah • Kekuasaan daerah mengatur desa terbatas dan
strategis
• Daerah memberikan mandat penugasan kepada desa,
terutama urusan pemerintahan yang berskala lokal.
• SKPD sektor tidak bermain proyek berskala desa
• Dana proyek sektor yang berskala lokal desa
dikonsolidasikan ke dalam ADD.
• Daerah melakukan penataan desa, dan juga
pembinaan dan pengawasan
Level/Akto
r
Implikasi
Desa • Kedudukan desa semakin jelas dan kuat.
• Desa bukan lagi sebagai pemerintahan semu, tetapi
sebagai pemerintahan masyarakat atau pemerintahan
berbasis masyarakat.
• Desa mempunyai kewenangan yang jelas dan
relevan dengan kepentingan warga masyarakat
setempat
• Desa mempunyai basis material (terutama dana)
yang lebih besar
• Satu desa, satu perencanaan dan satu anggaran
• Desa akan menjadi lebih demokratis
• Pembangunan desa akan lebih dinamis dan majuWarga • Arena dan sumberdaya menjadi lebih besar dan lebih
dekat pada warga desa
• Warga mempunyai hak yang besar untuk
berpartisipasi memanfaatkan bahkan merebut arena
Analisis hasil bedah
PP 43 / 2014 & PP 60/2014
 PP 43 / 2014 dan PP 60/2014 merupakan kelahiran
kembali “Birokratisasi Desa”
 Lahirnya PP no 60/2014 ini mengakibatkan “ matinya”
Kreativitas Desa, karena di sebagian besar pasalnya
selalu mengacu pada “Peraturan Menteri” dalam setiap
proses perencanaan maupun pelaksanaan.
 Pasal 7 tidak sesuai dengan semangat kemandirian
(karena sama dengan PP 13)
 Apabila desa selalu tergantung pada Peraturan Menteri,
maka hal ini akan melahirkan paradigma centralistis yang
baru untuk pengembangan desa-desa di seluruh
Indonesia
 Selambat-lambatnya 7 hari dana tertransfer dari
kabupaten harus dikeluarkan ke desa
 Transfer dana per 4 bulan
 Tahap pertama prasyarat tidak ada
 DD tidak ada SPJ
 Laporan pelaksanaan dilaporkan ke kabupaten
 Bukti / kuitansi ada di desa
 Termin ke 3 turun, kalau sisa bisa disilpakan, jika
silfatnya tidak wajar DD berikutnya dikurangi silpa
SUMBER DATA:
UU NO 6 TH 2014 TENTANG DESA, PP 43/2014, PP 60/2014 dan
BERBAGAI RANGKUMAN: SEMINAR TENTANG RUU/UU DESA

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaAgus hariyanto
 
Seri Buku 2 Kepemimpinan desa
Seri Buku 2 Kepemimpinan desaSeri Buku 2 Kepemimpinan desa
Seri Buku 2 Kepemimpinan desaAgus hariyanto
 
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan DesaBPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan DesaYudhi Aldriand
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaSeri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaAgus hariyanto
 
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desa
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desaBuku 1 Kewenangan dan regulasi desa
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desaAgus hariyanto
 
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desaPemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desariyanto apri
 
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desaIsu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desadyzas
 
Buku 7-bdan-usaha-milik-desa
Buku 7-bdan-usaha-milik-desaBuku 7-bdan-usaha-milik-desa
Buku 7-bdan-usaha-milik-desarastilah iyas
 
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015keuangandesa
 
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...Operator Warnet Vast Raha
 
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desaFungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desaOperator Warnet Vast Raha
 
Badan permusyawaratan desa (bpd) dalam mendukung tata
Badan  permusyawaratan  desa (bpd)  dalam  mendukung  tataBadan  permusyawaratan  desa (bpd)  dalam  mendukung  tata
Badan permusyawaratan desa (bpd) dalam mendukung tataOperator Warnet Vast Raha
 

Mais procurados (16)

Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
 
Seri Buku 2 Kepemimpinan desa
Seri Buku 2 Kepemimpinan desaSeri Buku 2 Kepemimpinan desa
Seri Buku 2 Kepemimpinan desa
 
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan DesaBPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaSeri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
 
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desa
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desaBuku 1 Kewenangan dan regulasi desa
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desa
 
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desaPemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa
 
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desaIsu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
 
Buku 7-bdan-usaha-milik-desa
Buku 7-bdan-usaha-milik-desaBuku 7-bdan-usaha-milik-desa
Buku 7-bdan-usaha-milik-desa
 
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
 
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
 
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desaFungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
Fungsi badan permusyawaratan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa
 
Panduan BUMDes
Panduan BUMDesPanduan BUMDes
Panduan BUMDes
 
Peresentasi bumdes rembug desa
Peresentasi bumdes rembug desaPeresentasi bumdes rembug desa
Peresentasi bumdes rembug desa
 
Bpd klaten
Bpd klatenBpd klaten
Bpd klaten
 
Badan permusyawaratan desa (bpd) dalam mendukung tata
Badan  permusyawaratan  desa (bpd)  dalam  mendukung  tataBadan  permusyawaratan  desa (bpd)  dalam  mendukung  tata
Badan permusyawaratan desa (bpd) dalam mendukung tata
 

Destaque

Allied presentation PD Jan 2015
Allied presentation  PD Jan 2015Allied presentation  PD Jan 2015
Allied presentation PD Jan 2015Paul W Davies
 
Marcella Marletta - EU HTA Cooperation Answering National Needs
Marcella Marletta - EU HTA Cooperation Answering National NeedsMarcella Marletta - EU HTA Cooperation Answering National Needs
Marcella Marletta - EU HTA Cooperation Answering National NeedsMarcella Marletta
 
Understanding different motives of those who batter (1)
Understanding different motives of those who batter (1)Understanding different motives of those who batter (1)
Understanding different motives of those who batter (1)Family Peace Initiative
 
49 THINGS MAIDPRO DOES TO BE GREEN
49 THINGS MAIDPRO DOES TO BE GREEN49 THINGS MAIDPRO DOES TO BE GREEN
49 THINGS MAIDPRO DOES TO BE GREENMaidPro Central CT
 
Kailash Mansarovar Yatra Package 2015
Kailash Mansarovar Yatra Package 2015Kailash Mansarovar Yatra Package 2015
Kailash Mansarovar Yatra Package 2015kailashyatrantp
 
NEW GRAFTING METHOD FOR SEEDLESS WATERMELON PLANTS PROPAGATION
NEW GRAFTING METHOD FOR SEEDLESS WATERMELON PLANTS PROPAGATION NEW GRAFTING METHOD FOR SEEDLESS WATERMELON PLANTS PROPAGATION
NEW GRAFTING METHOD FOR SEEDLESS WATERMELON PLANTS PROPAGATION Ahmedabd Eleslamboly Eleslamboly
 
Merge PST Software
Merge PST SoftwareMerge PST Software
Merge PST SoftwareSonika Rawat
 
제9장교육평가과제전망 김주찬
제9장교육평가과제전망 김주찬제9장교육평가과제전망 김주찬
제9장교육평가과제전망 김주찬Ju Chan Kim
 
Phân biệt giảm cân an toàn và giảm cân không an toàn
Phân biệt giảm cân an toàn và giảm cân không an toànPhân biệt giảm cân an toàn và giảm cân không an toàn
Phân biệt giảm cân an toàn và giảm cân không an toàndale590
 
교육평가 제5징 표준화검사화 컴퓨터화검사
교육평가 제5징 표준화검사화 컴퓨터화검사교육평가 제5징 표준화검사화 컴퓨터화검사
교육평가 제5징 표준화검사화 컴퓨터화검사은임 백
 

Destaque (13)

Allied presentation PD Jan 2015
Allied presentation  PD Jan 2015Allied presentation  PD Jan 2015
Allied presentation PD Jan 2015
 
Marcella Marletta - EU HTA Cooperation Answering National Needs
Marcella Marletta - EU HTA Cooperation Answering National NeedsMarcella Marletta - EU HTA Cooperation Answering National Needs
Marcella Marletta - EU HTA Cooperation Answering National Needs
 
Understanding different motives of those who batter (1)
Understanding different motives of those who batter (1)Understanding different motives of those who batter (1)
Understanding different motives of those who batter (1)
 
49 THINGS MAIDPRO DOES TO BE GREEN
49 THINGS MAIDPRO DOES TO BE GREEN49 THINGS MAIDPRO DOES TO BE GREEN
49 THINGS MAIDPRO DOES TO BE GREEN
 
Kailash Mansarovar Yatra Package 2015
Kailash Mansarovar Yatra Package 2015Kailash Mansarovar Yatra Package 2015
Kailash Mansarovar Yatra Package 2015
 
Bathroom Project
Bathroom ProjectBathroom Project
Bathroom Project
 
NEW GRAFTING METHOD FOR SEEDLESS WATERMELON PLANTS PROPAGATION
NEW GRAFTING METHOD FOR SEEDLESS WATERMELON PLANTS PROPAGATION NEW GRAFTING METHOD FOR SEEDLESS WATERMELON PLANTS PROPAGATION
NEW GRAFTING METHOD FOR SEEDLESS WATERMELON PLANTS PROPAGATION
 
Merge PST Software
Merge PST SoftwareMerge PST Software
Merge PST Software
 
제9장교육평가과제전망 김주찬
제9장교육평가과제전망 김주찬제9장교육평가과제전망 김주찬
제9장교육평가과제전망 김주찬
 
Phân biệt giảm cân an toàn và giảm cân không an toàn
Phân biệt giảm cân an toàn và giảm cân không an toànPhân biệt giảm cân an toàn và giảm cân không an toàn
Phân biệt giảm cân an toàn và giảm cân không an toàn
 
Alternatives
AlternativesAlternatives
Alternatives
 
교육평가 제5징 표준화검사화 컴퓨터화검사
교육평가 제5징 표준화검사화 컴퓨터화검사교육평가 제5징 표준화검사화 컴퓨터화검사
교육평가 제5징 표준화검사화 컴퓨터화검사
 
MU
MUMU
MU
 

Semelhante a VISI MISI DESA

Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesibnu istiawan
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Operator Warnet Vast Raha
 
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptx
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptxPPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptx
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptxssuser305239
 
RUU BUMDes, Untuk Apa ? | KADES Iwan #01
RUU BUMDes, Untuk Apa ? | KADES Iwan #01RUU BUMDes, Untuk Apa ? | KADES Iwan #01
RUU BUMDes, Untuk Apa ? | KADES Iwan #01TV Desa
 
Brief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaBrief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaprimahendra
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)agus raharjo
 
Panduan Penyusunan Perdes sept 2015
Panduan Penyusunan Perdes sept 2015Panduan Penyusunan Perdes sept 2015
Panduan Penyusunan Perdes sept 2015Tomy Risqi
 
Rangkuman pkn 4 created by Sukiman
Rangkuman pkn 4 created by SukimanRangkuman pkn 4 created by Sukiman
Rangkuman pkn 4 created by SukimanSukiman Sukiman
 
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.pptDPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.pptkaryainindah
 

Semelhante a VISI MISI DESA (20)

[4] rpp pkn
[4] rpp pkn[4] rpp pkn
[4] rpp pkn
 
[4] rpp pkn
[4] rpp pkn[4] rpp pkn
[4] rpp pkn
 
Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdes
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptx
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptxPPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptx
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptx
 
Perbup 13 2011
Perbup 13 2011Perbup 13 2011
Perbup 13 2011
 
RUU BUMDes, Untuk Apa ? | KADES Iwan #01
RUU BUMDes, Untuk Apa ? | KADES Iwan #01RUU BUMDes, Untuk Apa ? | KADES Iwan #01
RUU BUMDes, Untuk Apa ? | KADES Iwan #01
 
Materi kpmd
Materi kpmdMateri kpmd
Materi kpmd
 
MTR1.pptx
MTR1.pptxMTR1.pptx
MTR1.pptx
 
LPD.pptx
LPD.pptxLPD.pptx
LPD.pptx
 
Brief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desaBrief Note-23-2016-dana desa
Brief Note-23-2016-dana desa
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
 
Panduan Penyusunan Perdes sept 2015
Panduan Penyusunan Perdes sept 2015Panduan Penyusunan Perdes sept 2015
Panduan Penyusunan Perdes sept 2015
 
Bahan ajar pkn 4
Bahan ajar pkn 4Bahan ajar pkn 4
Bahan ajar pkn 4
 
Rangkuman pkn 4 created by Sukiman
Rangkuman pkn 4 created by SukimanRangkuman pkn 4 created by Sukiman
Rangkuman pkn 4 created by Sukiman
 
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.pptDPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
 
Sosialisasi UU Desa.ppt
Sosialisasi UU Desa.pptSosialisasi UU Desa.ppt
Sosialisasi UU Desa.ppt
 

Mais de gunawankusumo

Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpkSlide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpkgunawankusumo
 
Tips Penyususnan RPJMDes
Tips Penyususnan RPJMDesTips Penyususnan RPJMDes
Tips Penyususnan RPJMDesgunawankusumo
 
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESARPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESAgunawankusumo
 
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah DesaRPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desagunawankusumo
 
Partisipasi politik masyarakat dlm pembangunan
Partisipasi politik masyarakat dlm pembangunanPartisipasi politik masyarakat dlm pembangunan
Partisipasi politik masyarakat dlm pembangunangunawankusumo
 

Mais de gunawankusumo (6)

Akuntansi koperasi
Akuntansi koperasiAkuntansi koperasi
Akuntansi koperasi
 
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpkSlide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
 
Tips Penyususnan RPJMDes
Tips Penyususnan RPJMDesTips Penyususnan RPJMDes
Tips Penyususnan RPJMDes
 
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESARPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
RPJMDES & TATA KELOLA PEMERINTAH DESA
 
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah DesaRPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
RPJMDes dan Tata Kelola Pemerintah Desa
 
Partisipasi politik masyarakat dlm pembangunan
Partisipasi politik masyarakat dlm pembangunanPartisipasi politik masyarakat dlm pembangunan
Partisipasi politik masyarakat dlm pembangunan
 

Último

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 

Último (13)

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 

VISI MISI DESA

  • 1. Oleh : Sri Purwani felicitassp2001@yahoo.com Ponjong, 28 Oktober 2014
  • 2.  Menetapkan tujuan : visi, misi dan strategi untuk menghasilkan perubahan sesuai visi  Menyelaraskan (aligning) orang : mengkomunikasikan tujuan dengan kata dan tindakan kepada seluruh yang terlibat  Memberi motivasi dan inspirasi: memberi energi untuk mengatasi kendala dengan memuaskan kebutuhan dasar  Menghasilkan perubahan
  • 3. HARIAN KOMPASddn0508 • Visi , Misi • Sumberdaya • Future / masa depan Menentukan arah ( Set Directions )
  • 4.  Membangun kebiasaan dan Mengembangkan cara kerja khas  Membangun kepercayaan  Memberi teladan melalui karakter pribadi yang kuat
  • 5.  Membangun komitmen dengan keterlibatan. ◦ Menyampaikan visi, misi serta tujuan organisasi kepada seluruh yang terlibat.  Mempengaruhi anggota team ◦ Mengajak yang terlibat( individu atau kelompok) untuk memfokuskan daya dan usaha demi tercapainya tujuan bersama.
  • 6. HARIAN KOMPASddn0508  Membangun team yang handal ◦ Memenuhi harapan dan kebutuhan ◦ Mendapat umpan balik positip ◦ Mengatasi kendala ◦ Mendapat kepercayaan (trust)
  • 7.  Permasalahan UU 32/2004 : Tidak mengatur kewenangan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Desa, selanjutnya muncul ambivalensi pengaturan Desa, disatu sisi menjadi kewenangan PemDa (subsidiaritas) dan disisi lain mengakui kewenangan asli yang berasal dari hak asal usul (rekognisi). Kapan cita-cita Desa mandiri, Demokratis dan Sejahtera tercapai ?.
  • 8.  Kelembagaan Pemerintah Desa dalam UU 32/2004 belum cukup mewadahi visi dan kebijakan membangun Kemandirian, Demokratisasi dan Kesejahteraan Desa. Kurang memberi ruang bagi keragaman Desa.  Desain Desa menurut UU 32/2004 terlalu umum, sehingga banyak pasal yang bisa dijalankan setelah lahir PP dan atau PerDa : Keberadaan Desa, Status Desa, Penyerahan Kewenangan, Organisasi dan Tata Kerja, Perangkat Desa, Kedudukan Keuangan, BPD, Tata cara Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa, Mekanisme Penyusunan PerDes, Manajemen Pembangunan Desa, Pajak dan Retribusi, BUMDes, Kerjasama Desa, Pendayagunaan Kawasan, Lembaga Kemasyarakatan, Pedoman ABD-Des, Pengelolaan Keuangan Desa.
  • 9.  Fundamental : Visi Reformasi Kebijakan Desa untuk memperbaiki Desa Makna dan Relevansi Otonomi Desa bagi rakyat desa , Maupun survivalibilitas Bangsa dalam menghadapi Globalisasi. Prinsip Dasar apa yang harus dimasukkan Synergitas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Efektivitas Paradigma dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
  • 10.  Struktural :  Kedaulatan Rakyat Desa  Revitalisasi Desa  Lemahnya dukungan Penyelenggaraan Otonomi Desa  Peran PemDes dalam urusan Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
  • 11.  Institusional  Kedudukan Desa dalam konteks Ketatanegaraan  Kewenangan Desa  Kewenangan dan Penguatan kelembagaan di Desa  Relasi antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Desa  Desa dalam Pembangunan Nasional  Sumber Ekonomi Desa  Proses Politik, Demokrasi dan Perencanaan Pembangunan Desa  Birokrasi yang efektif untuk Desa
  • 12.
  • 13.  UU Desa mencerminkan pengakuan eksistensi desa dan menjadi pintu gerbang perwujudan kesejahteraan bagi masyarakat desa.  Tiga Substansi : Pertama, soal kejelasan kewenangan desa sebagai wujud pengakuan negara atas desa, dimana selama ini s/d era reformasi yang terjadi adalah bahwa desa dijadikan subordinat PemDa, dan yang sedikit positif adalah adanya Alokasi Dana Desa. Kedua, Penghargaan Kemajemukan Desa. Ketiga, Reformasi Perencanaan dan Penganggaran pembangunan serta redistribusi sumber daya ke desa.
  • 14. • Negara melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. • Memperkuat CATUR SAKTI: desa bertenaga secara sosial, berdaulat secara politik, berdaya secara ekonomi dan bermartabat secara budaya • Membangun TRADISI BERDESA: desa bukan hanya kampung halaman atau tempat bermukim, tetapi juga menjadi basis sosial serta basis politik pemerintahan, atau menjadi arena bermasyarakat dan bernegara.
  • 15.   Desa Lama Desa Baru Payung hukum UU No. 32/2004 dan PP No. 72/2005 UU tentang Desa Asas utama Desentralisasi-residualitas Rekognisi-subsidiaritas Kedudukan Pemerintahan yang berada dalam sistem pemerintahan kabupaten/kota (local state government) Pemerintahan masyarakat, hybrid antara self governing community dan local self government. Kepala desa Sebagai kepanjangan tangan Sebagai pemimpin masyarakat Posisi dan peran kabupaten/kota Kabupaten/kota mempunyai kewenangan yang besar dan luas Kabupaten/kota mempunyai kewenangan yang terbatas dan strategis Delivery Target Mandat Politik tempat Lokasi: Desa sebagai lokasi proyek dari atas Arena: Desa sebagai arena bagi orang desa Posisi dalam pembangunan Obyek Subyek Model pembangunan Government driven development atau community driven development Village driven development Pendekatan Imposisi dan mutilasi sektoral Fasilitasi, emansipasi dan konsolidasi
  • 16. Desa Negara • Negara melakukan rekognisi (pengakuan dan penghormatan) terhadap eksistensi desa • Negara memberikan atau menetapkan mandat urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat kepada desa • Negara melakukan redistribusi: uang dan sebagian aset negara • Negara melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pengawasan terhadap desa Warga • Desa menjadi basis sosial bagi warga masyarakat, menjadi arena untuk merajut modal sosial • Desa menjadi arena politik dan pemerintahan bagi warga • Desa menjadi arena perencanaan dan penganggaran secara kolektif dan partisipatif • Desa memberikan pelayanan dasar kepada warga • Desa melakukan konsolidasi aset ekonomi lokal
  • 17.
  • 18. Azas Rekognisi/ Pengakuan terhadap Hak Asal Usul Desa Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat seperti desa, nagari, gampong, banua, lembang, pakraman atau sebutan lain. Rekognisi terhadap keragaman, organisasi, susunan asli, basis material, dan hukum adat
  • 19.  Desa tidak bisa dipandang dan ditempatkan dengan asas desentralisasi dan residualitas.  Artinya desa bukan sekadar organisasi pemerintahan yang berada dalam sistem pemerintahan kabupaten/kota, atau desa bukan residu (sisanya sisa) kabupaten/kota.  Desa lebih tepat dipandang dengan rekognisi (pengakuan dan penghormatan) dan subsidiaritas.  Artinya negara mengakui dan menghormati desa sebagai kesatuan masyarakat hukum (adat).  Rekognisi terhadap eksistensi desa, hak-hak tradisional dan prakarsa desa.
  • 20. • Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. • Desa (baik yang adat maupun desa) merupakan kesatuan dan subyek hukum, sehingga merupakan organisasi pemerintahan berbasis masyarakat, pemerintahan yang menyatu dengan masyarakat atau pemerintahan milik masyarakat. Atau pemerintahan paling depan, paling bawah dan paling dekat dengan masyarakat.
  • 21. • Mengatur berarti membuat keputusan untuk mengalokasikan sumberdaya dan menyelesaikan masalah yang mengikat banyak orang. Mengurus berarti mengelola atau melaksanakan. • Urusan pemerintahan merupakan bidang kegiatan atau hajat hidup orang banyak atau kepentingan warga yang telah menjadi domain kewenangan pemerintah supradesa, namun karena berskala lokal dimandatkan menjadi kewenangan desa. • Kepentingan masyarakat setempat adalah kebutuhan hidup bersama yang muncul karena prakarsa masyarakat setempat.
  • 22. Desa yang maju, kokoh, mandiri dan demokratis Kesejahteraan rakyat
  • 23. Azas Subsidiaritas : lokalisasi kewenangan di aras Desa dan pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan masyarakat setempat Asas subsidiaritas menegaskan bahwa desa (sebagai organisasi yang paling bawah dan dekat dengan masyarakat) mempunyai kemandirian dan otoritas untuk menyelesaikan masalah maupun mengatur- mengurus kepentingan masyarakat yang berskala lokal. Urusan atau masalah berkala lokal sebaik mungkin diselesaikan di level desa, tidak perlu ditarik ke atas. Kecuali terhadap perkara yang nyata- nyata pidana atau perdata, dan/ atau jika desa tidak mampu menyelesaikannya, maka negara (atau level yang lebih tinggi) hadir membantu desa.
  • 24. • Alokasi anggaran pembangunan dari APBN. • Besaran alokasi anggaran yang peruntukkannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap. •  Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dihitung berdasarkan jumlah Desa dan dialokasikan dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan Desa. • RAPBN 2014 kedepan sebesar Rp 1.842,5 T. Besaran dana transfer daerah adalah Rp 592,6 T. Karena itu jumlah agrerat dana desa dari APBN sebesar Rp 59,26 T. Jika dibagi ke 72.944 desa maka diperoleh rerata sebesar Rp 812.404.036 per desa.
  • 25.  10% dari pajak dan retribusi daerah.  Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa  Pembiayaan penyelenggaraan pemilihan kepala desa  Alokasi Dana Desa paling sedikit 10% dari dana perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
  • 26.  Mengubah paradigma sistem penyelenggaraan pemerintahan desa  pangreh – pamong – pamong & perangkat desa  Mempermudah akses partisipasi masyarakat  mengorganisir masyarakat mjd kelompok2 kepentingan Penguatan kapasitas berbagai kelompok masyarakat Memperkuat sistem pemerintahan, membangun jejaring, memaksimalkan pendapatan untuk publik
  • 27.  Perlu Memulai Inovasi Desa 1. Menangkap keinginan masyarakat sebagai peluang, kemudian difasilitasi 2. Filosofi hidup masyarakat berdasar adat ditangkap sebagai potensi 3. Mengorganisir usaha kelompok rentan dan kelompok miskin 4. Lebih melibatkan masyarakat dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi pembangunan desa (lewat mus-des)
  • 28. PEMERINTAH DESA MENGUMP ULKAN MENGUMP ULKAN RT, RW, TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA, BPD, LPM. KARANG TARUNA, PKK, UNSUR PEDAGANG, KELOMPOK TANI, KELOMPOK USAHA DIBE NTUK LEMBAGA MUSYAWARAH DESA GOALGOAL DESA MAJU DAN MANDIRI DESA MAJU DAN MANDIRI 1) PIMPINAN KELEMBAG AAN 2) SUSUNAN ANGGOTA 3) TATA TERTIB 4) RPJMDES 5) SKALA PRIORITAS PEMBANGU NAN 6) BUMDES HASIL MUSYA WARAH HASIL MUSYA WARAH
  • 29. Musyawarah DesaMusyawarah Desa Kepala DesaKepala Desa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Warga/MasyarakatWarga/Masyarakat Perangkat Desa (Pelayanan) Perangkat Desa (Pelayanan) Panitia (ad- hok) Panitia (ad- hok) BUMDesBUMDes Klp. Dengan kepentingan khusus Klp. Dengan kepentingan khusus Bagian Wilayah DesaBagian Wilayah Desa • RPJM-Desa dan RKP-Desa • APB-Desa • Peraturan Desa • Kinerja Pemerintah • Kerja Sama • RPJM-Desa • Asset Desa • Hal-hal Strategis Prinsip dasar Pemerintahan Desa •Check and balances antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan desa. •Demokrasi perwakilan + permusyawaran. •Proses demokrasi partisipatoris melalui Musdes Dipilih langsung Perwakilan Bagian Wilayah desa yang dipilih secara Demokratis Lembaga Kemasyarakat an/Adat Lembaga Kemasyarakat an/Adat
  • 30.
  • 31. Level/Aktor Implikasi Pusat • Anggaran sektor yang masuk ke desa dipotong, dialihkan dan dikonsolidasi ke ranah desa • Sektor tidak bisa bermain proyek yang berskala desa • Polititisasi oleh partai politik maupun parlemen terhadap desa dipotong Daerah • Kekuasaan daerah mengatur desa terbatas dan strategis • Daerah memberikan mandat penugasan kepada desa, terutama urusan pemerintahan yang berskala lokal. • SKPD sektor tidak bermain proyek berskala desa • Dana proyek sektor yang berskala lokal desa dikonsolidasikan ke dalam ADD. • Daerah melakukan penataan desa, dan juga pembinaan dan pengawasan
  • 32. Level/Akto r Implikasi Desa • Kedudukan desa semakin jelas dan kuat. • Desa bukan lagi sebagai pemerintahan semu, tetapi sebagai pemerintahan masyarakat atau pemerintahan berbasis masyarakat. • Desa mempunyai kewenangan yang jelas dan relevan dengan kepentingan warga masyarakat setempat • Desa mempunyai basis material (terutama dana) yang lebih besar • Satu desa, satu perencanaan dan satu anggaran • Desa akan menjadi lebih demokratis • Pembangunan desa akan lebih dinamis dan majuWarga • Arena dan sumberdaya menjadi lebih besar dan lebih dekat pada warga desa • Warga mempunyai hak yang besar untuk berpartisipasi memanfaatkan bahkan merebut arena
  • 33. Analisis hasil bedah PP 43 / 2014 & PP 60/2014
  • 34.  PP 43 / 2014 dan PP 60/2014 merupakan kelahiran kembali “Birokratisasi Desa”  Lahirnya PP no 60/2014 ini mengakibatkan “ matinya” Kreativitas Desa, karena di sebagian besar pasalnya selalu mengacu pada “Peraturan Menteri” dalam setiap proses perencanaan maupun pelaksanaan.  Pasal 7 tidak sesuai dengan semangat kemandirian (karena sama dengan PP 13)  Apabila desa selalu tergantung pada Peraturan Menteri, maka hal ini akan melahirkan paradigma centralistis yang baru untuk pengembangan desa-desa di seluruh Indonesia
  • 35.  Selambat-lambatnya 7 hari dana tertransfer dari kabupaten harus dikeluarkan ke desa  Transfer dana per 4 bulan  Tahap pertama prasyarat tidak ada  DD tidak ada SPJ  Laporan pelaksanaan dilaporkan ke kabupaten  Bukti / kuitansi ada di desa  Termin ke 3 turun, kalau sisa bisa disilpakan, jika silfatnya tidak wajar DD berikutnya dikurangi silpa
  • 36. SUMBER DATA: UU NO 6 TH 2014 TENTANG DESA, PP 43/2014, PP 60/2014 dan BERBAGAI RANGKUMAN: SEMINAR TENTANG RUU/UU DESA

Notas do Editor

  1. Diskusi visi dan misi BPG
  2. Diskusi tentang hal-hal yang membangun kebiasaan positip. Diskusi tentang hal-hal negatif yang mengendorkan semangat kerja. Nilai-nilai postip apa yang dikembangkan pimpinan BPG
  3. Diskusi bisnis proses masing-masing unit : input-proses-output
  4. Diskusi apa saja hal-hal yang telah dilakukan untuk memberi motivasi karyawan BPG?