SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
Baixar para ler offline
ADAPTASI TERNAK TERHADAP
LINGKUNGAN
Gusti Rusmayadi
PS Agronomi – Faperta Unlam
Sub Pokok Bahasan
1. Prinsip
2. Adaptasi terhadap Lingkungan Khusus
3. Klimogram
1. Prinsip
Prinsip
1. Adaptasi
a. Biologik
b. Genetik
c. Fisiologik2. Aklimatisasi
3. Aklimasi
4. Habituasi
5. Learning
6. Conditioning
2. ADAPTASI TERNAK TERHADAP LINGKUNGAN
• Warmer part of ecological range 
smaller size breeds.
1. Bergman’s rule
(bentuk tubuh)
• Cooler part of ecological range  shorter
protruding body organ
2. Allen’s rule
• Body cover (hair and adipose tissue) is
related to climate
3. Wilson’s rule
(insulasi pelindung atau kulit
dan bulu)
• Warm and humid region  more melanin
• pigmentation
4. Golger’s rule
(warna)
• Hubungan sebab akibat antara perubahan
klimat dengan internal tubuh
5. CLAUDE BERNARD
(1876)
(tubuh bagian
dalam/internal)
Ecological rule of morphological adaptation
Ecological rule of morphological
adaptation
1. Hukum BREGMANN (1847) :
TERNAK KECIL
DAN RINGAN 
PERMUKAAN
TUBUH
PERSATUAN
BERAT LEBIH
LUAS
DIBANDINGKAN
TERNAK BESAR
DAN BERAT
TERNAK KECIL
DAN RINGAN
KEHILANGAN
PANAS >
TERNAK BESAR
& BERAT
SEORANG
TINGGI &
KURUS LUAS
PERMUKAAN
TUBUHNYA >
YG PENDEK &
GEMUK
DENGAN
BOBOT YG
RINGAN
bangsa ternak besar
SAPI BESAR (FH),
BERADAPTASI DI
DAERAH DINGIN
BAGIAN UTARA
AMERIKA SERIKAT
DAERAH
YG
LEBIH
DINGIN
bangsa ternak kecil
SAPI KECIL
(JERSEY),
ADAPTASI LEBIH
BAIK DI BAGIAN
SELATAN AMERIKA
SERIKAT YG PANAS
DAERAH
YG
LEBIH
PANAS
SAPI FH BISA DIADAPTASIKAN DI DAERAH PANAS
Perlakuan untuk mengurangi disipasi panas:
1. Naungan
2. Pengipasan (fanning)  ↑ koefisien reproduksi dan
produksi
DAERAH YG LEBIH
DINGIN  bangsa
ternak besar
DAERAH YG LEBIH
PANAS  bangsa
ternak kecil
Sapi Brahman (besar)
 klimat panas ?
Shorthorn ( kecil)
 klimat dingin ?
BERLAWANAN HK DI ATAS :
Sapi Brahman memiliki suatu sistim
disipasi panas ekstensif per satuan
bobot: telinga, gelambir, kulup pusar,
vulva lebih luas dan lebih berkeriput,
shg tolerans terhadap panas.
Sapi Shorthorn, badan lebih
kompak, luas permukaan tubuh
lebih kecil dibanding bobot tubuh 
kehilangan panas lebih sedikit.
HK. BREGMANN SESUAI DG HK.
PENYEJUKAN NEWTON : Pada
permukaan tubuh yg lebih luas, laju
pemindahan panas akan lebih besar
A L A S A N:
Ecological rule of morphological adaptation
• Spesies ternak berdarah panas, di daerah dingin
cenderung berkaki lebih pendek daripada daerah
klimat panas.
2. HK.
ALLEN
• Insulasi pelindung terhadap klimat
• Bangsa ternak klimat dingin  penutup tubuh
yg luas, padat, lebat dan tebal (300 gram pd
Shorthorn)  mengurangi gerakan udara pd
kulit dan menahan lap. uap air yg menyelaputi
permukaan tbh ternak shg ↓ efisiensi disipasi
evaporatif panas.
• Bangsa ternak klimat panas  bulu jarang (10
gram pd Zebu), pendek, mengkilat (glassy),
kaku dan tipis.
• Tebal lemak di bawah kulit pada sapi-sapi Eropa
lebih tebal daripada sapi India.
3. HK.
WILSON
• Warna  klimat
• Pigmen melindungi tubuh terhadap radiasi
sinar Ultra Violet
• Bulu ternak di daerah tropis  warna lebih
cerah/pucat  memantulkan cahaya
(radiasi surya) dan sebagai pelindung
terhadap panas yg sangat.
• Proses pigmentasi bertahap
• Kulit sapi semakin gelap  meningkat
temperatur dan kelembapan.
• musim panas  bulu cerah,
• musim dingin bulu gelap.
• Sekresi sebum/keringat ↑  dengan
semakin ↑ temperatur
4. HK.
GLOGER
Ecological rule of morphological adaptation
• Terdapat hubungan sebab akibat
antara perubahan klimat dengan perub
internal tubuh
• Aliran darah pada telinga kelinci
semakin besar selama cuaca panas 
mekanisme tubuh untuk penyejukan.
• Temperatur lingkungan berhubungan
dg sekresi hormon dalam tubuh ternak.
• Cuaca dingin : sekresi hormon tiroksin
↑ pada ayam (2x lipat) daripada musim
panas. Hal ini tjd pula pada sapi perah.
5. HK
CLAUDE
BERNARD
(1876)
Ecological rule of morphological adaptation
2.1. PRODUKSI PANAS
Produksi panas oleh tubuh diperoleh dari :
a. Produksi panas basal (basal heat production ) yang
berasal dari : Konsumsi karbohidrat, protein dan lemak
b. Faktor-faktor yg meningkatkan produksi panas sehingga
melampaui laju metabolisma basal, antara lain :
 Latihan fisik
 Menggigil
 Bulu berdiri (terutama untuk menyimpan panas)
 Tonus/otot tanpa kesadaran
 Vasokonstriksi
 Demam
 Penyakit
 Peningkatan sekresi tiroksin dan/ adrenalin
 Peningkatan laju metabolisma.
2.2. DISIPASI PANAS
Panas yg dihasilkan ternak terutama
didisipasikan melalui 4 jalan, yaitu:
 Konduksi
 Konveksi
 Evaporasi
 Radiasi
 Sebagian kecil panas hilang bersama
udara panas dan lembap yg dihirup
serta melalui feses dan urin
a. DISIPASI PANAS MELALUI KONDUKSI
Panas hilang dari tubuh melalui jalan konduksi,
yaitu Kontak fisik ternak dengan benda
atau permukaan sekeliling.
Beberapa faktor yg mempengaruhi:
 Temperatur ternak dan temperatur benda
 Luas permukaan yang berkontak
 Sapi dan babi disipasi panas (konduksi) :
tidur di lantai yang dingin.
b. DISIPASI PANAS MELALUI KONVEKSI
Pergantian udara panas pada sekitar
permukaan tubuh ternak dengan udara
lingkungan yg dingin 
perpindahan panas secara konveksi.
Faktor-faktor yg mempengaruhi disipasi
panas melalui konveksi :
 Luas permukaan tubuh
 Temperatur permukaan ternak
 Temperatur udara sekitar
 Kecepatan aliran udara
 konveksi dipertinggi oleh angin 
mendinginkan atau memanaskan ternak, tgt
apakah temperatur udara lebih dingin atau
panas drpd temperatur permukaan tubuh
ternak.
 Sarana yang paling penting untuk disipasi panas: evaporasi dari
kulit ternak.
 Beberapa hal yg mempengaruhi:
 Temperatur dan uap lembab (moisture) kulit.
 Penutup kulit (rambut, wol, bulu)
 Humiditas, kecepatan dan temperature udara sekitar.
 Laju dan volume respirasi/pernapasan.
 Ketersediaan air untuk dievaporasikan
 Luas permukaan tubuh ternak.
 Bulu, rambut yg tebal mengurangi disipasi panas melalui
evaporasi (penguapan) :
 Mengurangi gerakan udara pada kulit
 Menahan lapisan uap air yg menyelimuti perm. Tbh ternak ↓
efisiensi disipasi panas scr evaporasi.
c. EVAPORASI
↑ efisiensi evaporasi :
 Berkeringat, bagi ternak yg memiliki kel. keringat
 Pencukuran bulu (wol) pada musim panas
Uap lembap pada kulit, merupakan fungsi dari :
 Kelenjar keringat eksockrine
 Kelenjar keringat apokrine
 Kelenjar minyak (sebum)
 Difusi pasif uap lembab kulit
 Respirasi corong pernapasan ( hidung, mulut,
larynx, trachea, bronchus dan paru-paru)
PENDINGINAN PADA SPESIES TANPA
KEL.KERINGAT ?
 Uap lembap permukaan tubuh spesies tanpa
kelenjar keringat  perspirasi insensibel
(insensible perspiration).
 Burung (unggas), tdk punya kel. keringat
pendinginan evaporatif secara panting
(bernapas terengah-engah).
 Anjing, sedikit kel. Keringat  bantalan
telapak kaki bernapas terengah-engah,
udara keluar banyak melalui kelembapan
lidah dan corong udara.Darah didinginkan
saat melalui daerah tsb.
 Ayam, pada temperatur lingkungan di luar
kandang :
37,8 oC atau lebih  beri kipas exhaust
 ↓ temperatur kandang menjadi 32,2 -
29,4oC ↑ produksi telur
d. RADIASI
 Energi radiasi sinar matahari 
memanasi permukaan padat : tanah, air,
bangunan, pepohonan, kabut, debu, ternak
dsb  memanaskan udara
 Energi matahari  energi termal
 Faktor-faktor yg mempengaruhi kehilangan
panas melalui radiasi :
 Luas permukaan tubuh
 Temperatur kulit ternak
 Temperatur udara sekeliling ternak
 Emisivitas kulit ternak (kesanggupan tubuh ternak
menyerap dan memancarkan panas).
BERBAGAI KERUGIAN PADA TERNAK AKIBAT
TEMPERATUR TINGGI PADA LINGKUNGAN
1. PADA MAMALIA
A. STRES
Ternak yg alami stres panas :
 Pernapasan ↑
 Terengah-engah
 Pengeluaran air liur berlebihan
 Lemas
 Boros energi
 Konsumsi air ↑
 ↓ konsumsi pakan
B. AKTIVITAS SEKSUAL
 ↓ kualitas dan kuantitas sel-sel sperma
(motilitas dan fertilitas rendah) sapi, domba dan
babi
 Aktivitas seksual pejantan ↓  ↓ kualitas anak
yg dilahirkan : ukuran tubuh kecil.
 Pada betina : ↓ jumlah ovum, tjd abnormalitas
pada ovum : ruptur membran vitellinus dan zona
pellucida serta pengkerutan sitoplasma.
 Hyperthermia pada rat yg tjd sebelum dan
selama ovulasi  ↓ jumlah telur yg dibuahi
sperma.
 Pada domba (32 oC)  fertilisasi ↓
C. KEBUNTINGAN DAN PERKEMBANGAN FETUS
 Conception Rate (CR) /angka kebuntingan pada sapi lebih
besar pada musim dingin drpd musim panas.
 Temperatur ↑  pada sapi: ↓ fertilitas & litter size, ↑
abortus dan resorbsi fetus.
 Temperatur ↑ , pada ternak (dewasa kelamin)
rongga pelvis lebih kecil daripada normal  stillbirth
 Sapi-sapi pada kebuntingan 4 – 6 bl  abortus, 2 hari
setelah dikenakan suhu 38oC
D. SIKLUS ESTRUS DAN OVULASI
 Heat stres  memperpendek lama estrus, ↑ insiden
silent heat dan ↓ intensitas estrus
 ↓ Jumlah follikel yg masak, ↑ follikel atresia, kista korpus
luteum
Main Morphological, Anatomical and
Physiological adaptation
Klimogram
 Klimogram merupakan grafik yang
menunjukkan interaksi antara dua buah unsur
iklim rata-rata bulanan dalam siklus (setahun).
 Contoh, untuk membuat grafik klimogram
hewan dapat digunakan unsur iklim suhu udara
dan curah hujan
 Kedua unsur iklim tersebut dipilih karena
diantara unsur yang lain, unsur tersebut
merupakan yang paling besar pengaruhnya
terhadap kualitas dan kuantitas produksi
hewan
Analisis Klimogram
 Dasar analisis adalah dengan
mengumpulkan data iklim dari wilayah
pusat produksi hewan yang akan
dikembangkan, terutama data iklim
yang merupakan faktor pengendali
utama bagi pertumbuhan,
perkembangan dan produksi suatu
hewan.
Diagram alir pembuatan klimogram
Pilih Hewan
Wilayah Sentra
Produksi
Inventarisir
data iklim
Plot data 2
unsur iklim
Pilih unsur
iklim penting
Wilayah yang
diuji
Inventarisir
data iklim
Plot data 2
unsur iklim
Overlay kedua
kurva
Pola dan
bentuk sama
Data iklim sentra produksi kerbau
Bulan
HSU Kotabaru
Kalaan (Riam
Kanan)
Wilayah ?
oC CH oC CH oC CH oC CH
Januari 16.1 358.0 27.0 270 24.1 304.58
Februari 18.6 239.0 27.0 209 24.2 242.13
Maret 24.8 265.0 27.3 262 24.8 294.35
April 30.6 308.0 27.2 211 25.0 259.25
Mei 33.3 166.0 27.2 244 25.1 259.19
Juni 33 212.0 26.8 196 24.0 140.23
Juli 29.9 71.0 26.2 196 23.2 167.28
Agustus 28.9 30.0 26.4 113 23.4 106.28
September 26.1 34.0 26.5 115 23.7 114.33
Oktober 20.6 129.0 27.2 132 24.1 133.29
Nopember 16.3 341.0 27.6 153 23.7 246.08
Desember 25.6 222.0 27.1 215 22.8 312.88
Kurva klimogram
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 10 20 30 40
Curahhujan(mm/bulan)
Suhu Udara (oC)
HSU
Kotabaru
Kalaan (RK)
Sangat panasSangat dingin
SangatkeringSangatbasah
Tugas 4. Klimogram
 Buatlah klimogram berdasarkan
data iklim menurut wilayah yang
ditugaskan kepada anda
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 10 20 30 40
Curahhujan(mm/bulan) Suhu Udara (oC)
HSU
Kotabaru
Kalaan (RK)
Sangat panasSangat dingin
SangatkeringSangatkering

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

sistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinasistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betina
Abror Abrori
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
Ieke Ayu
 

Mais procurados (20)

Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
LINGKUNGAN TERNAK 1.pptx
LINGKUNGAN TERNAK 1.pptxLINGKUNGAN TERNAK 1.pptx
LINGKUNGAN TERNAK 1.pptx
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Budidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam KampungBudidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam Kampung
 
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Pemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak KambingPemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak Kambing
 
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakosoPenyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
 
Ayam unggul balitbangtan dan perbibitan 31 juli 2018
Ayam  unggul balitbangtan dan  perbibitan 31 juli 2018Ayam  unggul balitbangtan dan  perbibitan 31 juli 2018
Ayam unggul balitbangtan dan perbibitan 31 juli 2018
 
Pengembangan Pangan Lokal.pptx
Pengembangan Pangan Lokal.pptxPengembangan Pangan Lokal.pptx
Pengembangan Pangan Lokal.pptx
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxPPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
 
sistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinasistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betina
 
Ordo lepidoptera
Ordo lepidopteraOrdo lepidoptera
Ordo lepidoptera
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
Panen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaranPanen, pasca panen, dan pemasaran
Panen, pasca panen, dan pemasaran
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 

Semelhante a V. adaptasi lingkungan dalam peternakan

Suhu tubuh
Suhu tubuh Suhu tubuh
Suhu tubuh
devdevii
 
Termoregulasi rambut getar
Termoregulasi rambut getarTermoregulasi rambut getar
Termoregulasi rambut getar
Asfar Syafar
 

Semelhante a V. adaptasi lingkungan dalam peternakan (20)

THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
ektoderm dan endoderm
ektoderm dan endodermektoderm dan endoderm
ektoderm dan endoderm
 
Makalh thermoregulasi
Makalh thermoregulasiMakalh thermoregulasi
Makalh thermoregulasi
 
TERMOREGULASI
TERMOREGULASITERMOREGULASI
TERMOREGULASI
 
termoregulasi
termoregulasitermoregulasi
termoregulasi
 
Suhu tubuh
Suhu tubuh Suhu tubuh
Suhu tubuh
 
Pengaturan suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuhPengaturan suhu tubuh
Pengaturan suhu tubuh
 
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganIlmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
 
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdfTERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
 
Lingkungan fisik
Lingkungan fisikLingkungan fisik
Lingkungan fisik
 
Respon dan Adaptasi Hewan.pptx
 Respon dan Adaptasi Hewan.pptx Respon dan Adaptasi Hewan.pptx
Respon dan Adaptasi Hewan.pptx
 
Thermoregulation
ThermoregulationThermoregulation
Thermoregulation
 
Merrrrrrryyyyyy
MerrrrrrryyyyyyMerrrrrrryyyyyy
Merrrrrrryyyyyy
 
Merrrrrrryyyyyy
MerrrrrrryyyyyyMerrrrrrryyyyyy
Merrrrrrryyyyyy
 
Termoregulasi rambut getar
Termoregulasi rambut getarTermoregulasi rambut getar
Termoregulasi rambut getar
 
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrViii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtr
 
PPT KEL 5 FISWAN.pptx
PPT KEL 5 FISWAN.pptxPPT KEL 5 FISWAN.pptx
PPT KEL 5 FISWAN.pptx
 
PPT TERMO INCUBATOR.pptx
PPT TERMO INCUBATOR.pptxPPT TERMO INCUBATOR.pptx
PPT TERMO INCUBATOR.pptx
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
 

Mais de Gusti Rusmayadi

Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
Gusti Rusmayadi
 

Mais de Gusti Rusmayadi (20)

Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
 
viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
 
Vii angin
Vii anginVii angin
Vii angin
 
Vi tekanan udara
Vi tekanan udaraVi tekanan udara
Vi tekanan udara
 
Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014
 
Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
 
Fadly 60 68
Fadly 60 68Fadly 60 68
Fadly 60 68
 
Afiah49 59-baik
Afiah49 59-baikAfiah49 59-baik
Afiah49 59-baik
 
Gusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baikGusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baik
 
Bakti 37 39
Bakti 37 39Bakti 37 39
Bakti 37 39
 
Susi 28-36
Susi 28-36Susi 28-36
Susi 28-36
 
Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
 
Habibah baik11-14
Habibah baik11-14Habibah baik11-14
Habibah baik11-14
 
Nofia=6 10
Nofia=6 10Nofia=6 10
Nofia=6 10
 
Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5
 
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtr
 
Simulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrSimulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtr
 
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrPraktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

V. adaptasi lingkungan dalam peternakan

  • 1. ADAPTASI TERNAK TERHADAP LINGKUNGAN Gusti Rusmayadi PS Agronomi – Faperta Unlam
  • 2. Sub Pokok Bahasan 1. Prinsip 2. Adaptasi terhadap Lingkungan Khusus 3. Klimogram
  • 3. 1. Prinsip Prinsip 1. Adaptasi a. Biologik b. Genetik c. Fisiologik2. Aklimatisasi 3. Aklimasi 4. Habituasi 5. Learning 6. Conditioning
  • 4. 2. ADAPTASI TERNAK TERHADAP LINGKUNGAN • Warmer part of ecological range  smaller size breeds. 1. Bergman’s rule (bentuk tubuh) • Cooler part of ecological range  shorter protruding body organ 2. Allen’s rule • Body cover (hair and adipose tissue) is related to climate 3. Wilson’s rule (insulasi pelindung atau kulit dan bulu) • Warm and humid region  more melanin • pigmentation 4. Golger’s rule (warna) • Hubungan sebab akibat antara perubahan klimat dengan internal tubuh 5. CLAUDE BERNARD (1876) (tubuh bagian dalam/internal) Ecological rule of morphological adaptation
  • 5. Ecological rule of morphological adaptation 1. Hukum BREGMANN (1847) : TERNAK KECIL DAN RINGAN  PERMUKAAN TUBUH PERSATUAN BERAT LEBIH LUAS DIBANDINGKAN TERNAK BESAR DAN BERAT TERNAK KECIL DAN RINGAN KEHILANGAN PANAS > TERNAK BESAR & BERAT SEORANG TINGGI & KURUS LUAS PERMUKAAN TUBUHNYA > YG PENDEK & GEMUK DENGAN BOBOT YG RINGAN
  • 6. bangsa ternak besar SAPI BESAR (FH), BERADAPTASI DI DAERAH DINGIN BAGIAN UTARA AMERIKA SERIKAT DAERAH YG LEBIH DINGIN bangsa ternak kecil SAPI KECIL (JERSEY), ADAPTASI LEBIH BAIK DI BAGIAN SELATAN AMERIKA SERIKAT YG PANAS DAERAH YG LEBIH PANAS
  • 7. SAPI FH BISA DIADAPTASIKAN DI DAERAH PANAS Perlakuan untuk mengurangi disipasi panas: 1. Naungan 2. Pengipasan (fanning)  ↑ koefisien reproduksi dan produksi
  • 8. DAERAH YG LEBIH DINGIN  bangsa ternak besar DAERAH YG LEBIH PANAS  bangsa ternak kecil Sapi Brahman (besar)  klimat panas ? Shorthorn ( kecil)  klimat dingin ? BERLAWANAN HK DI ATAS :
  • 9. Sapi Brahman memiliki suatu sistim disipasi panas ekstensif per satuan bobot: telinga, gelambir, kulup pusar, vulva lebih luas dan lebih berkeriput, shg tolerans terhadap panas. Sapi Shorthorn, badan lebih kompak, luas permukaan tubuh lebih kecil dibanding bobot tubuh  kehilangan panas lebih sedikit. HK. BREGMANN SESUAI DG HK. PENYEJUKAN NEWTON : Pada permukaan tubuh yg lebih luas, laju pemindahan panas akan lebih besar A L A S A N:
  • 10. Ecological rule of morphological adaptation • Spesies ternak berdarah panas, di daerah dingin cenderung berkaki lebih pendek daripada daerah klimat panas. 2. HK. ALLEN • Insulasi pelindung terhadap klimat • Bangsa ternak klimat dingin  penutup tubuh yg luas, padat, lebat dan tebal (300 gram pd Shorthorn)  mengurangi gerakan udara pd kulit dan menahan lap. uap air yg menyelaputi permukaan tbh ternak shg ↓ efisiensi disipasi evaporatif panas. • Bangsa ternak klimat panas  bulu jarang (10 gram pd Zebu), pendek, mengkilat (glassy), kaku dan tipis. • Tebal lemak di bawah kulit pada sapi-sapi Eropa lebih tebal daripada sapi India. 3. HK. WILSON
  • 11. • Warna  klimat • Pigmen melindungi tubuh terhadap radiasi sinar Ultra Violet • Bulu ternak di daerah tropis  warna lebih cerah/pucat  memantulkan cahaya (radiasi surya) dan sebagai pelindung terhadap panas yg sangat. • Proses pigmentasi bertahap • Kulit sapi semakin gelap  meningkat temperatur dan kelembapan. • musim panas  bulu cerah, • musim dingin bulu gelap. • Sekresi sebum/keringat ↑  dengan semakin ↑ temperatur 4. HK. GLOGER Ecological rule of morphological adaptation
  • 12. • Terdapat hubungan sebab akibat antara perubahan klimat dengan perub internal tubuh • Aliran darah pada telinga kelinci semakin besar selama cuaca panas  mekanisme tubuh untuk penyejukan. • Temperatur lingkungan berhubungan dg sekresi hormon dalam tubuh ternak. • Cuaca dingin : sekresi hormon tiroksin ↑ pada ayam (2x lipat) daripada musim panas. Hal ini tjd pula pada sapi perah. 5. HK CLAUDE BERNARD (1876) Ecological rule of morphological adaptation
  • 13. 2.1. PRODUKSI PANAS Produksi panas oleh tubuh diperoleh dari : a. Produksi panas basal (basal heat production ) yang berasal dari : Konsumsi karbohidrat, protein dan lemak b. Faktor-faktor yg meningkatkan produksi panas sehingga melampaui laju metabolisma basal, antara lain :  Latihan fisik  Menggigil  Bulu berdiri (terutama untuk menyimpan panas)  Tonus/otot tanpa kesadaran  Vasokonstriksi  Demam  Penyakit  Peningkatan sekresi tiroksin dan/ adrenalin  Peningkatan laju metabolisma.
  • 14. 2.2. DISIPASI PANAS Panas yg dihasilkan ternak terutama didisipasikan melalui 4 jalan, yaitu:  Konduksi  Konveksi  Evaporasi  Radiasi  Sebagian kecil panas hilang bersama udara panas dan lembap yg dihirup serta melalui feses dan urin
  • 15. a. DISIPASI PANAS MELALUI KONDUKSI Panas hilang dari tubuh melalui jalan konduksi, yaitu Kontak fisik ternak dengan benda atau permukaan sekeliling. Beberapa faktor yg mempengaruhi:  Temperatur ternak dan temperatur benda  Luas permukaan yang berkontak  Sapi dan babi disipasi panas (konduksi) : tidur di lantai yang dingin.
  • 16. b. DISIPASI PANAS MELALUI KONVEKSI Pergantian udara panas pada sekitar permukaan tubuh ternak dengan udara lingkungan yg dingin  perpindahan panas secara konveksi. Faktor-faktor yg mempengaruhi disipasi panas melalui konveksi :  Luas permukaan tubuh  Temperatur permukaan ternak  Temperatur udara sekitar  Kecepatan aliran udara
  • 17.  konveksi dipertinggi oleh angin  mendinginkan atau memanaskan ternak, tgt apakah temperatur udara lebih dingin atau panas drpd temperatur permukaan tubuh ternak.
  • 18.  Sarana yang paling penting untuk disipasi panas: evaporasi dari kulit ternak.  Beberapa hal yg mempengaruhi:  Temperatur dan uap lembab (moisture) kulit.  Penutup kulit (rambut, wol, bulu)  Humiditas, kecepatan dan temperature udara sekitar.  Laju dan volume respirasi/pernapasan.  Ketersediaan air untuk dievaporasikan  Luas permukaan tubuh ternak.  Bulu, rambut yg tebal mengurangi disipasi panas melalui evaporasi (penguapan) :  Mengurangi gerakan udara pada kulit  Menahan lapisan uap air yg menyelimuti perm. Tbh ternak ↓ efisiensi disipasi panas scr evaporasi. c. EVAPORASI
  • 19. ↑ efisiensi evaporasi :  Berkeringat, bagi ternak yg memiliki kel. keringat  Pencukuran bulu (wol) pada musim panas Uap lembap pada kulit, merupakan fungsi dari :  Kelenjar keringat eksockrine  Kelenjar keringat apokrine  Kelenjar minyak (sebum)  Difusi pasif uap lembab kulit  Respirasi corong pernapasan ( hidung, mulut, larynx, trachea, bronchus dan paru-paru)
  • 20. PENDINGINAN PADA SPESIES TANPA KEL.KERINGAT ?  Uap lembap permukaan tubuh spesies tanpa kelenjar keringat  perspirasi insensibel (insensible perspiration).  Burung (unggas), tdk punya kel. keringat pendinginan evaporatif secara panting (bernapas terengah-engah).  Anjing, sedikit kel. Keringat  bantalan telapak kaki bernapas terengah-engah, udara keluar banyak melalui kelembapan lidah dan corong udara.Darah didinginkan saat melalui daerah tsb.
  • 21.  Ayam, pada temperatur lingkungan di luar kandang : 37,8 oC atau lebih  beri kipas exhaust  ↓ temperatur kandang menjadi 32,2 - 29,4oC ↑ produksi telur
  • 22. d. RADIASI  Energi radiasi sinar matahari  memanasi permukaan padat : tanah, air, bangunan, pepohonan, kabut, debu, ternak dsb  memanaskan udara  Energi matahari  energi termal  Faktor-faktor yg mempengaruhi kehilangan panas melalui radiasi :  Luas permukaan tubuh  Temperatur kulit ternak  Temperatur udara sekeliling ternak  Emisivitas kulit ternak (kesanggupan tubuh ternak menyerap dan memancarkan panas).
  • 23. BERBAGAI KERUGIAN PADA TERNAK AKIBAT TEMPERATUR TINGGI PADA LINGKUNGAN 1. PADA MAMALIA A. STRES Ternak yg alami stres panas :  Pernapasan ↑  Terengah-engah  Pengeluaran air liur berlebihan  Lemas  Boros energi  Konsumsi air ↑  ↓ konsumsi pakan
  • 24. B. AKTIVITAS SEKSUAL  ↓ kualitas dan kuantitas sel-sel sperma (motilitas dan fertilitas rendah) sapi, domba dan babi  Aktivitas seksual pejantan ↓  ↓ kualitas anak yg dilahirkan : ukuran tubuh kecil.  Pada betina : ↓ jumlah ovum, tjd abnormalitas pada ovum : ruptur membran vitellinus dan zona pellucida serta pengkerutan sitoplasma.  Hyperthermia pada rat yg tjd sebelum dan selama ovulasi  ↓ jumlah telur yg dibuahi sperma.  Pada domba (32 oC)  fertilisasi ↓
  • 25. C. KEBUNTINGAN DAN PERKEMBANGAN FETUS  Conception Rate (CR) /angka kebuntingan pada sapi lebih besar pada musim dingin drpd musim panas.  Temperatur ↑  pada sapi: ↓ fertilitas & litter size, ↑ abortus dan resorbsi fetus.  Temperatur ↑ , pada ternak (dewasa kelamin) rongga pelvis lebih kecil daripada normal  stillbirth  Sapi-sapi pada kebuntingan 4 – 6 bl  abortus, 2 hari setelah dikenakan suhu 38oC
  • 26. D. SIKLUS ESTRUS DAN OVULASI  Heat stres  memperpendek lama estrus, ↑ insiden silent heat dan ↓ intensitas estrus  ↓ Jumlah follikel yg masak, ↑ follikel atresia, kista korpus luteum
  • 27. Main Morphological, Anatomical and Physiological adaptation
  • 28. Klimogram  Klimogram merupakan grafik yang menunjukkan interaksi antara dua buah unsur iklim rata-rata bulanan dalam siklus (setahun).  Contoh, untuk membuat grafik klimogram hewan dapat digunakan unsur iklim suhu udara dan curah hujan  Kedua unsur iklim tersebut dipilih karena diantara unsur yang lain, unsur tersebut merupakan yang paling besar pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas produksi hewan
  • 29. Analisis Klimogram  Dasar analisis adalah dengan mengumpulkan data iklim dari wilayah pusat produksi hewan yang akan dikembangkan, terutama data iklim yang merupakan faktor pengendali utama bagi pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu hewan.
  • 30. Diagram alir pembuatan klimogram Pilih Hewan Wilayah Sentra Produksi Inventarisir data iklim Plot data 2 unsur iklim Pilih unsur iklim penting Wilayah yang diuji Inventarisir data iklim Plot data 2 unsur iklim Overlay kedua kurva Pola dan bentuk sama
  • 31. Data iklim sentra produksi kerbau Bulan HSU Kotabaru Kalaan (Riam Kanan) Wilayah ? oC CH oC CH oC CH oC CH Januari 16.1 358.0 27.0 270 24.1 304.58 Februari 18.6 239.0 27.0 209 24.2 242.13 Maret 24.8 265.0 27.3 262 24.8 294.35 April 30.6 308.0 27.2 211 25.0 259.25 Mei 33.3 166.0 27.2 244 25.1 259.19 Juni 33 212.0 26.8 196 24.0 140.23 Juli 29.9 71.0 26.2 196 23.2 167.28 Agustus 28.9 30.0 26.4 113 23.4 106.28 September 26.1 34.0 26.5 115 23.7 114.33 Oktober 20.6 129.0 27.2 132 24.1 133.29 Nopember 16.3 341.0 27.6 153 23.7 246.08 Desember 25.6 222.0 27.1 215 22.8 312.88
  • 32. Kurva klimogram 0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 10 20 30 40 Curahhujan(mm/bulan) Suhu Udara (oC) HSU Kotabaru Kalaan (RK) Sangat panasSangat dingin SangatkeringSangatbasah
  • 33. Tugas 4. Klimogram  Buatlah klimogram berdasarkan data iklim menurut wilayah yang ditugaskan kepada anda 0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 10 20 30 40 Curahhujan(mm/bulan) Suhu Udara (oC) HSU Kotabaru Kalaan (RK) Sangat panasSangat dingin SangatkeringSangatkering