3. 1. Prinsip
Prinsip
1. Adaptasi
a. Biologik
b. Genetik
c. Fisiologik2. Aklimatisasi
3. Aklimasi
4. Habituasi
5. Learning
6. Conditioning
4. 2. ADAPTASI TERNAK TERHADAP LINGKUNGAN
• Warmer part of ecological range
smaller size breeds.
1. Bergman’s rule
(bentuk tubuh)
• Cooler part of ecological range shorter
protruding body organ
2. Allen’s rule
• Body cover (hair and adipose tissue) is
related to climate
3. Wilson’s rule
(insulasi pelindung atau kulit
dan bulu)
• Warm and humid region more melanin
• pigmentation
4. Golger’s rule
(warna)
• Hubungan sebab akibat antara perubahan
klimat dengan internal tubuh
5. CLAUDE BERNARD
(1876)
(tubuh bagian
dalam/internal)
Ecological rule of morphological adaptation
5. Ecological rule of morphological
adaptation
1. Hukum BREGMANN (1847) :
TERNAK KECIL
DAN RINGAN
PERMUKAAN
TUBUH
PERSATUAN
BERAT LEBIH
LUAS
DIBANDINGKAN
TERNAK BESAR
DAN BERAT
TERNAK KECIL
DAN RINGAN
KEHILANGAN
PANAS >
TERNAK BESAR
& BERAT
SEORANG
TINGGI &
KURUS LUAS
PERMUKAAN
TUBUHNYA >
YG PENDEK &
GEMUK
DENGAN
BOBOT YG
RINGAN
6. bangsa ternak besar
SAPI BESAR (FH),
BERADAPTASI DI
DAERAH DINGIN
BAGIAN UTARA
AMERIKA SERIKAT
DAERAH
YG
LEBIH
DINGIN
bangsa ternak kecil
SAPI KECIL
(JERSEY),
ADAPTASI LEBIH
BAIK DI BAGIAN
SELATAN AMERIKA
SERIKAT YG PANAS
DAERAH
YG
LEBIH
PANAS
7. SAPI FH BISA DIADAPTASIKAN DI DAERAH PANAS
Perlakuan untuk mengurangi disipasi panas:
1. Naungan
2. Pengipasan (fanning) ↑ koefisien reproduksi dan
produksi
8. DAERAH YG LEBIH
DINGIN bangsa
ternak besar
DAERAH YG LEBIH
PANAS bangsa
ternak kecil
Sapi Brahman (besar)
klimat panas ?
Shorthorn ( kecil)
klimat dingin ?
BERLAWANAN HK DI ATAS :
9. Sapi Brahman memiliki suatu sistim
disipasi panas ekstensif per satuan
bobot: telinga, gelambir, kulup pusar,
vulva lebih luas dan lebih berkeriput,
shg tolerans terhadap panas.
Sapi Shorthorn, badan lebih
kompak, luas permukaan tubuh
lebih kecil dibanding bobot tubuh
kehilangan panas lebih sedikit.
HK. BREGMANN SESUAI DG HK.
PENYEJUKAN NEWTON : Pada
permukaan tubuh yg lebih luas, laju
pemindahan panas akan lebih besar
A L A S A N:
10. Ecological rule of morphological adaptation
• Spesies ternak berdarah panas, di daerah dingin
cenderung berkaki lebih pendek daripada daerah
klimat panas.
2. HK.
ALLEN
• Insulasi pelindung terhadap klimat
• Bangsa ternak klimat dingin penutup tubuh
yg luas, padat, lebat dan tebal (300 gram pd
Shorthorn) mengurangi gerakan udara pd
kulit dan menahan lap. uap air yg menyelaputi
permukaan tbh ternak shg ↓ efisiensi disipasi
evaporatif panas.
• Bangsa ternak klimat panas bulu jarang (10
gram pd Zebu), pendek, mengkilat (glassy),
kaku dan tipis.
• Tebal lemak di bawah kulit pada sapi-sapi Eropa
lebih tebal daripada sapi India.
3. HK.
WILSON
11. • Warna klimat
• Pigmen melindungi tubuh terhadap radiasi
sinar Ultra Violet
• Bulu ternak di daerah tropis warna lebih
cerah/pucat memantulkan cahaya
(radiasi surya) dan sebagai pelindung
terhadap panas yg sangat.
• Proses pigmentasi bertahap
• Kulit sapi semakin gelap meningkat
temperatur dan kelembapan.
• musim panas bulu cerah,
• musim dingin bulu gelap.
• Sekresi sebum/keringat ↑ dengan
semakin ↑ temperatur
4. HK.
GLOGER
Ecological rule of morphological adaptation
12. • Terdapat hubungan sebab akibat
antara perubahan klimat dengan perub
internal tubuh
• Aliran darah pada telinga kelinci
semakin besar selama cuaca panas
mekanisme tubuh untuk penyejukan.
• Temperatur lingkungan berhubungan
dg sekresi hormon dalam tubuh ternak.
• Cuaca dingin : sekresi hormon tiroksin
↑ pada ayam (2x lipat) daripada musim
panas. Hal ini tjd pula pada sapi perah.
5. HK
CLAUDE
BERNARD
(1876)
Ecological rule of morphological adaptation
13. 2.1. PRODUKSI PANAS
Produksi panas oleh tubuh diperoleh dari :
a. Produksi panas basal (basal heat production ) yang
berasal dari : Konsumsi karbohidrat, protein dan lemak
b. Faktor-faktor yg meningkatkan produksi panas sehingga
melampaui laju metabolisma basal, antara lain :
Latihan fisik
Menggigil
Bulu berdiri (terutama untuk menyimpan panas)
Tonus/otot tanpa kesadaran
Vasokonstriksi
Demam
Penyakit
Peningkatan sekresi tiroksin dan/ adrenalin
Peningkatan laju metabolisma.
14. 2.2. DISIPASI PANAS
Panas yg dihasilkan ternak terutama
didisipasikan melalui 4 jalan, yaitu:
Konduksi
Konveksi
Evaporasi
Radiasi
Sebagian kecil panas hilang bersama
udara panas dan lembap yg dihirup
serta melalui feses dan urin
15. a. DISIPASI PANAS MELALUI KONDUKSI
Panas hilang dari tubuh melalui jalan konduksi,
yaitu Kontak fisik ternak dengan benda
atau permukaan sekeliling.
Beberapa faktor yg mempengaruhi:
Temperatur ternak dan temperatur benda
Luas permukaan yang berkontak
Sapi dan babi disipasi panas (konduksi) :
tidur di lantai yang dingin.
16. b. DISIPASI PANAS MELALUI KONVEKSI
Pergantian udara panas pada sekitar
permukaan tubuh ternak dengan udara
lingkungan yg dingin
perpindahan panas secara konveksi.
Faktor-faktor yg mempengaruhi disipasi
panas melalui konveksi :
Luas permukaan tubuh
Temperatur permukaan ternak
Temperatur udara sekitar
Kecepatan aliran udara
17. konveksi dipertinggi oleh angin
mendinginkan atau memanaskan ternak, tgt
apakah temperatur udara lebih dingin atau
panas drpd temperatur permukaan tubuh
ternak.
18. Sarana yang paling penting untuk disipasi panas: evaporasi dari
kulit ternak.
Beberapa hal yg mempengaruhi:
Temperatur dan uap lembab (moisture) kulit.
Penutup kulit (rambut, wol, bulu)
Humiditas, kecepatan dan temperature udara sekitar.
Laju dan volume respirasi/pernapasan.
Ketersediaan air untuk dievaporasikan
Luas permukaan tubuh ternak.
Bulu, rambut yg tebal mengurangi disipasi panas melalui
evaporasi (penguapan) :
Mengurangi gerakan udara pada kulit
Menahan lapisan uap air yg menyelimuti perm. Tbh ternak ↓
efisiensi disipasi panas scr evaporasi.
c. EVAPORASI
19. ↑ efisiensi evaporasi :
Berkeringat, bagi ternak yg memiliki kel. keringat
Pencukuran bulu (wol) pada musim panas
Uap lembap pada kulit, merupakan fungsi dari :
Kelenjar keringat eksockrine
Kelenjar keringat apokrine
Kelenjar minyak (sebum)
Difusi pasif uap lembab kulit
Respirasi corong pernapasan ( hidung, mulut,
larynx, trachea, bronchus dan paru-paru)
20. PENDINGINAN PADA SPESIES TANPA
KEL.KERINGAT ?
Uap lembap permukaan tubuh spesies tanpa
kelenjar keringat perspirasi insensibel
(insensible perspiration).
Burung (unggas), tdk punya kel. keringat
pendinginan evaporatif secara panting
(bernapas terengah-engah).
Anjing, sedikit kel. Keringat bantalan
telapak kaki bernapas terengah-engah,
udara keluar banyak melalui kelembapan
lidah dan corong udara.Darah didinginkan
saat melalui daerah tsb.
21. Ayam, pada temperatur lingkungan di luar
kandang :
37,8 oC atau lebih beri kipas exhaust
↓ temperatur kandang menjadi 32,2 -
29,4oC ↑ produksi telur
22. d. RADIASI
Energi radiasi sinar matahari
memanasi permukaan padat : tanah, air,
bangunan, pepohonan, kabut, debu, ternak
dsb memanaskan udara
Energi matahari energi termal
Faktor-faktor yg mempengaruhi kehilangan
panas melalui radiasi :
Luas permukaan tubuh
Temperatur kulit ternak
Temperatur udara sekeliling ternak
Emisivitas kulit ternak (kesanggupan tubuh ternak
menyerap dan memancarkan panas).
23. BERBAGAI KERUGIAN PADA TERNAK AKIBAT
TEMPERATUR TINGGI PADA LINGKUNGAN
1. PADA MAMALIA
A. STRES
Ternak yg alami stres panas :
Pernapasan ↑
Terengah-engah
Pengeluaran air liur berlebihan
Lemas
Boros energi
Konsumsi air ↑
↓ konsumsi pakan
24. B. AKTIVITAS SEKSUAL
↓ kualitas dan kuantitas sel-sel sperma
(motilitas dan fertilitas rendah) sapi, domba dan
babi
Aktivitas seksual pejantan ↓ ↓ kualitas anak
yg dilahirkan : ukuran tubuh kecil.
Pada betina : ↓ jumlah ovum, tjd abnormalitas
pada ovum : ruptur membran vitellinus dan zona
pellucida serta pengkerutan sitoplasma.
Hyperthermia pada rat yg tjd sebelum dan
selama ovulasi ↓ jumlah telur yg dibuahi
sperma.
Pada domba (32 oC) fertilisasi ↓
25. C. KEBUNTINGAN DAN PERKEMBANGAN FETUS
Conception Rate (CR) /angka kebuntingan pada sapi lebih
besar pada musim dingin drpd musim panas.
Temperatur ↑ pada sapi: ↓ fertilitas & litter size, ↑
abortus dan resorbsi fetus.
Temperatur ↑ , pada ternak (dewasa kelamin)
rongga pelvis lebih kecil daripada normal stillbirth
Sapi-sapi pada kebuntingan 4 – 6 bl abortus, 2 hari
setelah dikenakan suhu 38oC
26. D. SIKLUS ESTRUS DAN OVULASI
Heat stres memperpendek lama estrus, ↑ insiden
silent heat dan ↓ intensitas estrus
↓ Jumlah follikel yg masak, ↑ follikel atresia, kista korpus
luteum
28. Klimogram
Klimogram merupakan grafik yang
menunjukkan interaksi antara dua buah unsur
iklim rata-rata bulanan dalam siklus (setahun).
Contoh, untuk membuat grafik klimogram
hewan dapat digunakan unsur iklim suhu udara
dan curah hujan
Kedua unsur iklim tersebut dipilih karena
diantara unsur yang lain, unsur tersebut
merupakan yang paling besar pengaruhnya
terhadap kualitas dan kuantitas produksi
hewan
29. Analisis Klimogram
Dasar analisis adalah dengan
mengumpulkan data iklim dari wilayah
pusat produksi hewan yang akan
dikembangkan, terutama data iklim
yang merupakan faktor pengendali
utama bagi pertumbuhan,
perkembangan dan produksi suatu
hewan.
30. Diagram alir pembuatan klimogram
Pilih Hewan
Wilayah Sentra
Produksi
Inventarisir
data iklim
Plot data 2
unsur iklim
Pilih unsur
iklim penting
Wilayah yang
diuji
Inventarisir
data iklim
Plot data 2
unsur iklim
Overlay kedua
kurva
Pola dan
bentuk sama
31. Data iklim sentra produksi kerbau
Bulan
HSU Kotabaru
Kalaan (Riam
Kanan)
Wilayah ?
oC CH oC CH oC CH oC CH
Januari 16.1 358.0 27.0 270 24.1 304.58
Februari 18.6 239.0 27.0 209 24.2 242.13
Maret 24.8 265.0 27.3 262 24.8 294.35
April 30.6 308.0 27.2 211 25.0 259.25
Mei 33.3 166.0 27.2 244 25.1 259.19
Juni 33 212.0 26.8 196 24.0 140.23
Juli 29.9 71.0 26.2 196 23.2 167.28
Agustus 28.9 30.0 26.4 113 23.4 106.28
September 26.1 34.0 26.5 115 23.7 114.33
Oktober 20.6 129.0 27.2 132 24.1 133.29
Nopember 16.3 341.0 27.6 153 23.7 246.08
Desember 25.6 222.0 27.1 215 22.8 312.88
33. Tugas 4. Klimogram
Buatlah klimogram berdasarkan
data iklim menurut wilayah yang
ditugaskan kepada anda
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 10 20 30 40
Curahhujan(mm/bulan) Suhu Udara (oC)
HSU
Kotabaru
Kalaan (RK)
Sangat panasSangat dingin
SangatkeringSangatkering