Dokumen tersebut membahas tentang peran klimatologi dalam bidang peternakan dan ternak. Secara khusus membahas tentang pengaruh kondisi lingkungan yang panas terhadap produktivitas dan adaptasi sapi perah."
3. Penanganan Pasca Panen Hortikultura
Perlakuan
Pasca Panen
Harga Keseragaman bentuk
Warna
Ukuran
Kualitas produk
•Perlakuan pasca panen
•Kemasan
•Sistem Penyusunan
•Metode Pengangkutan
4. Hortikultura
Panen Respirasi
C6H12O6 + O2 6 CO2 + 6 H2O + 673 Kal
Umur simpan produk
•Tergantung dari laju evolusi panas
•Kondisi lingkungan
6. Bunga
Panen dilakukan pada pagi hari
Bunga yang tidak terlalu tua
atau muda
Kemekaran bunga 60-70%
Dilakukan secara manual dengan memotong
tangkai bunga 80-90cm dengan gunting panen
Bunga potong dibungkus pelindung bunga
dan dimasukkan ember berisi air
8. Unit Pengolahan
Central Processing Unit
Pengepakan Sortasi
Pre cooling/
Pencucian
Penyimpanan
Distribusi Pemanenan
9. Sayuran
Sortasi Memisahkan produk yang rusak,
lepas tangkainya dsb.
Grading Memisahkan produk berdasarkan
ukuran, bentuk dan berat
Untuk sayuran daun setelah sortasi dilakukan bounching
10. Bunga
Secara manual
Jenis
Warna
Homogenitas (kemekaran)
Kelas mutu
Keadaan tangkai
Terhindar dari kerusakan
Pembungkusan kualitas tetap terjaga
penampilan
Pengiriman nilai tambah
12. PRE COOLING
panen suhu tinggi Produk rusak
respirasi
Suhu diturunkan
C6H12O6 + O2 6 CO2 + 6 H2O
+ 673 Kal
13. pra pendinginan
memperlambat laju respirasi (softening)
menurunkan kepekaan terhadap
mikroba
mengurangi jumlah air yang hilang
(wilting)
memudahkan pemindahan ke ruang
pendingin
mengurangi produksi ethylene
14. Metode pre-cooling:
Air cooling : udara
Hydro cooling : air
Vacuum cooling : tekanan udara ruang
pendingin diturunkan
Efektivitas proses pendinginan:
waktu pelaksanaan panen
sifat komoditi
kemasan
kapasitas produk
15. Suhu pendingin lebih dari 0C , debit udara 150m3/jam
room cooling
Ruang dengan insulasi
yang dilengkapi dengan
alat pendingin
Umum digunakan tapi
kurang efektif untuk
segera memindahkan field
heat produk
16. Panas produk dipindahkan melalui media air
Banyak digunakan untuk sayuran untuk
mempertahankan tekstur dan kesegaran daun
sering terjadi mechanical injury
Untuk komoditi yang tidak sensitif terhadap air
Membantu membersihkan produk
Bisa dicampur dengan klorin untuk disinfectant
18. Efek pendinginan melalui panas laten penguapan
Metode pendinginan paling cepat
Tekanan udara di ruang pendingin 4.6 mm Hg
Suhu produk adalah titik didih air
Sayuran daun seperti lettuce, cabbage, wortel,
pepper, jamur, cauliflower
20. Tabel 2. Metode pendinginan yang sesuai
Komoditi Metode Suhu RH
Pendinginan (C) (%)
Asparagus H 2.2 95-100
Broccoli H 0 95-100
Cabbage R, F 0 98-100
Cucumbers F,H 7.2 - 10 95
Eggplant R, F 7.8 - 12.2 90-95
Green onions H 0 95-100
Okra R, F 7.2 - 10 90-95
Peppers R, F 7.2 - 10 90-95
Sweet corn H 0 95-98
Tomatoes R, F 7.2 - 10 90-95
R: room cooling H: hydro cooling F: forced-air cooling
21. Betujuan untuk mengurangi:
Aktifitas respirasi dan metabolisme
Proses penuaan (pematangan, pelunakan, perubahan
warna dan tekstur
Kehilangan air dan pelayuan
Kerusakan karena aktivitas mikroba
Proses pertunasan
22. Mutu bahan:
bebas lecet, memar, busuk
Faktor suhu:
harus konstan, merata
Kelembapan relatif (RH) (85-90%)
Sirkulasi udara dan jarak tumpukan
23. Kehilangan berat, vitamin C selama
penyimpanan
Chilling injury
sayuran menjadi sangat peka terhadap
pembusukan
kondensasi
28. Kebutuhan Sarana Usaha di CPU
Lahan tertutup
• alat panen
• tempat sortasi
• alat pengangkut dan keranjang plastik
• refrigerated container
• cold storage
Lahan terbuka
• alat panen
• alat pengangkut dan keranjang plastik
• bak pencucian
• cold storage
32. Disain Cold Storage
1. Pindah panas dinding
Q1 = U A T
2. Beban panas pekerja
Q2 = Panas yang
dikeluarkan * Jumlah
orang
3. Panas produk
Q3= m Cp T
Perhitungan beban pendinginan 4. Panas respirasi produk
1. Kapasitas gudang 10000 kg Q4 = m * panas
2. Luasan gudang pendingin 144 m2
3. Panjang cold storage 12 m respirasi
4. Lebar 12 m
5. Beban panas lampu penerangan
5.Tinggi 3m
6. Suhu awal 30 oC Q5 = Daya * jumlah lampu *
7. Suhu akhir 5 oC
waktu
39. PRODUKSI PANAS
Latihan fisik
a. Produksi panas
basal (basal heat Menggigil
production ) berasal
dari konsumsi Bulu berdiri (terutama
karbohidrat, protein untuk menyimpan panas)
Produksi dan lemak
Tonus otot tanpa
panas tubuh kesadaran
b. Faktor-faktor yg
meningkatkan Vasokonstriksi
produksi panas
sehingga melampaui
Demam
laju metabolisma
basal, al:
Penyakit
Meningkatnya sekresi
tiroksin dan/ adrenalin
Peningkatan laju
metabolisma
40. Indeks suhu dan kelembapan
• Indeks suhu dan kelembapan (THI) untuk mengetahui
cekaman panas karena lingkungan yang tidak nyaman
(discomfort).
• Sapi mulai tidak nyaman bila THI melebihi 72 (Armstrong,
1977) atau 75 (Ryan, et al., 1992).
• Bligh dan Johnson (1985) membagi beberapa wilayah suhu
lingkungan berdasarkan perubahan produksi panas hewan,
sehingga didapatkan batasan suhu yang nyaman bagi ternak,
yaitu antara batas suhu kritis minimum dengan maksimum.
Hubungan besaran suhu dan kelembapan udara atau biasa
disebut Temperature Humidity Index (THI)” yang dapat
mempengaruhi tingkat stres sapi perah.
41. • DI = 0,55 Tdb + 0,2 Twb + 17,5
• Sapi perah FH:
– nyaman pada nilai THI di bawah 72.
– stres ringan (72 ≤ THI ≤ 79),
– stres sedang (80 ≤ THI ≤ 89) dan
– stres berat ( 90 ≤ THI ≤ 97) (Wierema, 1990).
• DI ≤ 32 sampai ≥ 76 tidak cocok untuk peternakan
Termometer Termometer
Bola Kering Bola Basah
Sensor
Suhu
Aquades
42. Indeks suhu dan kelembapan
relatif untuk sapi perah
Sumber : Wierama (1990)
DI = 0,55 Tdb + 0,2 Twb + 17,5
43. Konversi data iklim
BJB (1990 - 2008)
Month
day of Air
Wind Rainfall Air Moist. Wind
rain Temp.
(knot) (mm) (hh) (%) (oC) (knot)
January 1.3 350.0 21.5 87.6 27.5 3.9
February 2.0 274.8 18.1 87.5 27.8 3.5
Mart 1.9 278.4 18.2 86.2 27.5 3.5
April 1.9 266.6 17.2 85.9 28.2 3.6
May 1.7 185.3 13.8 85.8 28.4 4.0
June 1.1 133.8 12.3 85.5 27.6 3.6
July 1.7 105.2 9.5 85.5 27.1 3.6
August 3.1 58.1 5.4 81.1 27.4 4.2
September 2.2 66.9 5.3 80.0 27.7 4.7
October 1.9 153.1 11.4 81.1 28.4 4.1
November 1.1 225.0 16.8 85.9 28.0 4.1
December 1.1 356.9 22.4 88.1 27.1 3.9
Total 20.9 2454.0 172.1 46.7
Average 1.7 204.5 14.3 85.0 27.7 3.9
CV (%) 0.03 0.05 0.04 0.00 0.00 0.01
44. Gambar 4.1. Pengaruh kondisi lingkungan terhadap
pertambahan berat
40
Penambahan Berat, kg/30 hari
35
30
25
20
15
10
10.0ºC
5
26.7ºC
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Umur (bulan)
45. Gambar 4.2. Pengaruh kondisi lingkungan terhadap
produksi susu, konsumsi pakan (hay) dan
suhu rektal
4
Susu (kg/hari)
Pakan (kg/hari)
2
0
70 74 78 82 70 74 78 82
THI THI Symbol Temp, ºC % RH
23.9 90
4
Suhu Rektal (ºC)
26.7 30
26.7 50
26.7 80
2 29.4 50
29.4 70
32.2 20
0 32.2 25
32.2 40
70 74 78 82
THI 32.2 50
46. Kesimpulan
• Pemeliharaan ternak di wilayah tropis
sangat tergantung pada;
– Informasi dasar dan
– Kemampuan memahami
termoregulasi dan respon fisiologis
ternak yang bersangkutan
47. • Discomfort Index (DI)
• Buatlah tabulasi Discomfort index berdasarkan data
iklim
Kelembapan Udara (%)
80 80.1 80.2 80.3 dst
Suhu Udara (oC) 27.0
27.1
27.2
27.3
dst