SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Anggaran Pendapatan dan Belanja
 Negara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN
berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran
negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN,
dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.



Daftar isi
Tahapan penyusunan, pelaksanaan, dan
   pertanggungjawaban APBN
Penyusunan APBN

Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada
DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN
selambat-lambatnya 2 bulan[1] sebelum tahun anggaran dilaksanakan.

Pelaksanaan APBN

Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan APBN dituangkan lebih
lanjut dengan Peraturan Presiden.

Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat
mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan revisi APBN, Pemerintah harus
mengajukan RUU Perubahan APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.Perubahan
APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan Badan anggaran
DPR.[2]

Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya.

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, Presiden menyampaikan RUU
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR berupa Laporan keuangan
yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Sumber penerimaan APBN
Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber yaitu :

   •    Penerimaan pajak yang meliputi

   1.   Pajak Penghasilan (PPh),
   2.   Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
   3.   Pajak Bumi dan Bangunan(PBB),
   4.   Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) &Cukai, dan
   5.   Pajak lainnya seperti Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan ekspor)

   •    Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meliputi
   •    Penerimaan dari sumber daya alam,
   •    Setoran laba BUMN,
   •    Penerimaan bukan pajak lainnya,

Struktur APBN
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Belanja Negara

Belanja terdiri atas dua jenis:

   1. Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai
      kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat
      maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah
      Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja
      Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja
      Hibah, Belanja Sosial (termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.
   2. Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk
      kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja
      Daerah meliputi:
         1. Dana Bagi Hasil
         2. Dana Alokasi Umum
         3. Dana Alokasi Khusus
         4. Dana Otonomi Khusus.

Pembiayaan
Pembiayaan meliputi:

   1. Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan, Privatisasi, Surat
      Utang Negara, serta penyertaan modal negara.
   2. Pembiayaan Luar Negeri, meliputi:

   1.
           1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan
              Pinjaman Proyek
           2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh Tempo
              dan Moratorium.

Asumsi APBN
Dalam penyusunan APBN, pemerintah menggunakan 7 indikator perekonomian makro,
yaitu:

   1.   Produk Domestik Bruto (PDB) dalam rupiah
   2.   Pertumbuhan ekonomi tahunan (%)
   3.   Inflasi (%)
   4.   Nilai tukar rupiah per USD
   5.   Suku bunga SBI 3 bulan (%)
   6.   Harga minyak indonesia (USD/barel)
   7.   Produksi minyak Indonesia (barel/hari)

Teori mengenai APBN
Fungsi APBN

APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam
rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas
perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.

APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi
kewajiban negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus
penerimaan negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun
anggaran berikutnya.

   •    Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk
        melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan
        demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada
        rakyat.
•   Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi
       pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila
       suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat
       rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah
       direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan
       dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk
       mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.
   •   Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk
       menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan
       ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk
       menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan
       tertentu itu dibenarkan atau tidak.
   •   Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk
       mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan
       efesiensi dan efektivitas perekonomian.
   •   Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus
       memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
   •   Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat
       untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

Prinsip penyusunan APBN

Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu:

   •   Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.
   •   Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
   •   Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan
       denda.

Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah:

   •   Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
   •   Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
   •   Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
       memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.

Azas penyusunan APBN

APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas:

   •   Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri.
   •   Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.
   •   Penajaman prioritas pembangunan
   •   Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara
Referensi
  1.         ^ DPR RI (APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang
     ditetapkan tiap tahun dengan undang- undang. • APBN disusun sesuai dengan
     kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam
     menghimpun pendapatan negara. • Penyusunan Rancangan APBN, berpedoman
     kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan
     bernegara.). "UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara" (pdf). Pasal
     15 Ayat 4. Badan Pemeriksaan Keuangan. Diakses pada 7 januari 2010.
  2.         ^ DPR RI. "UU Nomor 47 Tahun 2009 tentang APBN 2010" (pdf). Pasal
     23 Ayat 2 & 3. Departemen Keuangan RI. Diakses pada 7 januari 2010.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Magdalena Palma Renia
 
anngara pendapatan dan belanja negara
anngara pendapatan dan belanja negaraanngara pendapatan dan belanja negara
anngara pendapatan dan belanja negaraHana Marcelina
 
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Jogo Hera
 
hutang dan aset negara
hutang dan aset negarahutang dan aset negara
hutang dan aset negaraAry Efendi
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraTri Rahayu Agustina
 
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016EnvaPya
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANTri Damri
 
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...aliya rahmawati
 
Penganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahPenganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahUlan Safitri
 
Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatDanny Akbar
 
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Rahayu Puspita Sari
 
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...Nurul Khairani Firnia
 

Mais procurados (19)

Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
anngara pendapatan dan belanja negara
anngara pendapatan dan belanja negaraanngara pendapatan dan belanja negara
anngara pendapatan dan belanja negara
 
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
 
hutang dan aset negara
hutang dan aset negarahutang dan aset negara
hutang dan aset negara
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara
 
APBN
APBNAPBN
APBN
 
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
Sistem Anggaran
Sistem AnggaranSistem Anggaran
Sistem Anggaran
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
Eko apbd apbn
Eko apbd apbnEko apbd apbn
Eko apbd apbn
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
 
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
 
Penganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahPenganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintah
 
Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusat
 
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
 
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
 
Apbn dan apbd
Apbn dan apbdApbn dan apbd
Apbn dan apbd
 

Destaque

David wall jones presentation
David wall jones presentationDavid wall jones presentation
David wall jones presentationDavid Wall-Jones
 
Medications
MedicationsMedications
Medicationsshanepd
 
Support Groups
Support GroupsSupport Groups
Support Groupsshanepd
 
Lean Business and Product Design Made Simple
Lean Business and Product Design Made SimpleLean Business and Product Design Made Simple
Lean Business and Product Design Made SimpleAndrea Darabos
 
التفتيش التربوي بين العام والخاص
التفتيش التربوي بين العام والخاصالتفتيش التربوي بين العام والخاص
التفتيش التربوي بين العام والخاصEL Alaoui EL Hasnaoui
 
даты 2013
даты 2013даты 2013
даты 2013Elena145
 
Final drag bike kemayoran 2011
Final drag bike kemayoran 2011Final drag bike kemayoran 2011
Final drag bike kemayoran 2011odorr
 
Improving Enterprise Agility via a Lean Lens
Improving Enterprise Agility via a Lean LensImproving Enterprise Agility via a Lean Lens
Improving Enterprise Agility via a Lean LensAndrea Darabos
 
Lean seminar - Get more done in your business with KANBAN
Lean seminar - Get more done in your business with KANBANLean seminar - Get more done in your business with KANBAN
Lean seminar - Get more done in your business with KANBANAndrea Darabos
 
1. struktur atom kelas x
1. struktur atom kelas x1. struktur atom kelas x
1. struktur atom kelas xBagus Kaha
 
Project management Forum Budapest 2016 Andrea Darabos
Project management Forum Budapest 2016 Andrea DarabosProject management Forum Budapest 2016 Andrea Darabos
Project management Forum Budapest 2016 Andrea DarabosAndrea Darabos
 

Destaque (20)

David wall jones presentation
David wall jones presentationDavid wall jones presentation
David wall jones presentation
 
Medications
MedicationsMedications
Medications
 
Present simple
Present simplePresent simple
Present simple
 
Bacs presentation
Bacs  presentationBacs  presentation
Bacs presentation
 
Support Groups
Support GroupsSupport Groups
Support Groups
 
Lean Business and Product Design Made Simple
Lean Business and Product Design Made SimpleLean Business and Product Design Made Simple
Lean Business and Product Design Made Simple
 
العنف المدرسي
العنف المدرسيالعنف المدرسي
العنف المدرسي
 
City i like
City i like City i like
City i like
 
Cppfund
CppfundCppfund
Cppfund
 
التفتيش التربوي بين العام والخاص
التفتيش التربوي بين العام والخاصالتفتيش التربوي بين العام والخاص
التفتيش التربوي بين العام والخاص
 
Kssr
KssrKssr
Kssr
 
Present simple
Present simplePresent simple
Present simple
 
Brief obesity
Brief obesityBrief obesity
Brief obesity
 
даты 2013
даты 2013даты 2013
даты 2013
 
Final drag bike kemayoran 2011
Final drag bike kemayoran 2011Final drag bike kemayoran 2011
Final drag bike kemayoran 2011
 
Improving Enterprise Agility via a Lean Lens
Improving Enterprise Agility via a Lean LensImproving Enterprise Agility via a Lean Lens
Improving Enterprise Agility via a Lean Lens
 
Lean seminar - Get more done in your business with KANBAN
Lean seminar - Get more done in your business with KANBANLean seminar - Get more done in your business with KANBAN
Lean seminar - Get more done in your business with KANBAN
 
1. struktur atom kelas x
1. struktur atom kelas x1. struktur atom kelas x
1. struktur atom kelas x
 
Asabk1
Asabk1Asabk1
Asabk1
 
Project management Forum Budapest 2016 Andrea Darabos
Project management Forum Budapest 2016 Andrea DarabosProject management Forum Budapest 2016 Andrea Darabos
Project management Forum Budapest 2016 Andrea Darabos
 

Semelhante a Anggaran pendapatan dan belanja negara

sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negaraAry Efendi
 
Siklus 2 media xi_3.6_apbn
Siklus 2 media xi_3.6_apbnSiklus 2 media xi_3.6_apbn
Siklus 2 media xi_3.6_apbnakusajahebat
 
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
APBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptxAPBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptx
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptxvinatahara1
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaSTIE EKUITAS BANDUNG
 
Media APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptxMedia APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptxtiomasihite
 
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan FiskalD1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan FiskalNur Rina Martyas Ningrum
 
Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4SandeviNimade
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaDio_irawan13
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAMas CR
 
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptxPertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptxAhmadSarladi1
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Makalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaMakalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaDio_irawan13
 
Apbn dan apbd
Apbn dan apbdApbn dan apbd
Apbn dan apbdalfaii
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikAmrul Rizal
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalJoseph Sitepu
 
Mekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan APBNMekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan APBNJogo Hera
 

Semelhante a Anggaran pendapatan dan belanja negara (20)

sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negara
 
Kelompok ekonomi
Kelompok ekonomiKelompok ekonomi
Kelompok ekonomi
 
Siklus 2 media xi_3.6_apbn
Siklus 2 media xi_3.6_apbnSiklus 2 media xi_3.6_apbn
Siklus 2 media xi_3.6_apbn
 
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
APBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptxAPBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptx
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
 
Media APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptxMedia APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptx
 
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan FiskalD1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
 
Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4Akuntansi sktor publik4
Akuntansi sktor publik4
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptxPertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Makalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaMakalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian Indonesia
 
Apbn dan apbd
Apbn dan apbdApbn dan apbd
Apbn dan apbd
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasional
 
Ekonomi APBN
Ekonomi APBNEkonomi APBN
Ekonomi APBN
 
Mekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan APBNMekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan APBN
 

Anggaran pendapatan dan belanja negara

  • 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang. Daftar isi Tahapan penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban APBN Penyusunan APBN Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan[1] sebelum tahun anggaran dilaksanakan. Pelaksanaan APBN Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan APBN dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden. Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan revisi APBN, Pemerintah harus mengajukan RUU Perubahan APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.Perubahan APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan Badan anggaran DPR.[2] Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
  • 2. Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, Presiden menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR berupa Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Sumber penerimaan APBN Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber yaitu : • Penerimaan pajak yang meliputi 1. Pajak Penghasilan (PPh), 2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN), 3. Pajak Bumi dan Bangunan(PBB), 4. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) &Cukai, dan 5. Pajak lainnya seperti Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan ekspor) • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meliputi • Penerimaan dari sumber daya alam, • Setoran laba BUMN, • Penerimaan bukan pajak lainnya, Struktur APBN Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Belanja Negara Belanja terdiri atas dua jenis: 1. Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya. 2. Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja Daerah meliputi: 1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus 4. Dana Otonomi Khusus. Pembiayaan
  • 3. Pembiayaan meliputi: 1. Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan, Privatisasi, Surat Utang Negara, serta penyertaan modal negara. 2. Pembiayaan Luar Negeri, meliputi: 1. 1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek 2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh Tempo dan Moratorium. Asumsi APBN Dalam penyusunan APBN, pemerintah menggunakan 7 indikator perekonomian makro, yaitu: 1. Produk Domestik Bruto (PDB) dalam rupiah 2. Pertumbuhan ekonomi tahunan (%) 3. Inflasi (%) 4. Nilai tukar rupiah per USD 5. Suku bunga SBI 3 bulan (%) 6. Harga minyak indonesia (USD/barel) 7. Produksi minyak Indonesia (barel/hari) Teori mengenai APBN Fungsi APBN APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum. APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya. • Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
  • 4. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar. • Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak. • Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian. • Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan • Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. Prinsip penyusunan APBN Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu: • Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran. • Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara. • Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda. Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah: • Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan. • Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan. • Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional. Azas penyusunan APBN APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas: • Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri. • Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas. • Penajaman prioritas pembangunan • Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara
  • 5. Referensi 1. ^ DPR RI (APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang- undang. • APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara. • Penyusunan Rancangan APBN, berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.). "UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara" (pdf). Pasal 15 Ayat 4. Badan Pemeriksaan Keuangan. Diakses pada 7 januari 2010. 2. ^ DPR RI. "UU Nomor 47 Tahun 2009 tentang APBN 2010" (pdf). Pasal 23 Ayat 2 & 3. Departemen Keuangan RI. Diakses pada 7 januari 2010.