Sektor pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menurunkan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan. Kontribusi sektor pertanian meliputi peningkatan pasokan pangan, devisa melalui ekspor, dan pelepasan tenaga kerja ke sektor industri. Namun, peranannya akan berkurang seiring pertumbuhan ekonomi.
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
peranan sektor pertanian
1. PEREKONOMIAN INDONESIA
“Peranan Sektor Pertanian”
Gilang Jupriono
5V-MA
11140081
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BINA BANGSA
BANTEN
DOSEN : Ade Fauji, SE., MM
2. Peranan Sektor Pertanian
Pentingnya pertanian di dalam pertumbuhan
sebuah ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian,
pertumbuhan pertanian akan meningkatkan laju
pertumbuhan pendapatan daerah bruto (PDB). Peran
sektor pertanian dan Perkembangan Sektor Pertanian
Indonesia sangat diperlukan dalam upaya menurunkan
kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah
pedesaan di negara berkembang terdapat sekitar 1 milyar
penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam
kemiskinan absolut (absolutepoverty).
3. Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanian dan
environment adalah kunci untuk mengetahui masalah
yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang
paling miskin di dunia. Pertumbuhan penduduk yang
sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik pertanian
menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan
degradasi tanah dan penurunan produksi dan konsumsi
makanan per kapita.
4. Selain membutuhkan sumber daya finansial, sektor
pertanian juga memerlukan teknologi maju dan
infrastruktur. Diskriminasi pemerintah terhadap sektor
pertanian akan menghalangi keseluruhan pembangunan.
5. Kontribusi Pertanian pada Pembangunan Pertanian
memiliki kontribusi yang sangat besar kepada
pembangunan. Kontribusi pertanian tersebut adalah:
1. Meningkatkan persediaan makanan.
2. Pendapatan dari ekspor.
3. Pertukaran tenaga kerja ke sektor industri.
4. Pembentukan modal.
5. Kebutuhan akan barang-barang pabrikan.
6. Kekuatan bukanlah alat untuk mengeksploitasi petani.
Beberapa negara berkembang menekan harga
pertanian rendah, beberapa negara mengenakan
pajak akan aktivitas pertanian, mencabut modal pada
daerah pedesaan, secara umum dapat dikatakan
banyak negara menempatkan industrialisasi di atas
segalanya. Model Lewis hanya membuat beberapa
ekonom dan pembuat kebijakan berpikir bahwa
pertanian adalah tempat untuk mempekerjakan
kelebihan tenaga kerja yang tidak terserap oleh
Industrialisasi.
7. Dalam analisis klasik dari Kuznets (1964), pertanian di
LDCs dapat dilihat sebagai suatu sektor ekonomi yang
sangat potensial dalam empat bentuk kontribusinya
terhadap pertumbuhan dan pengembangan ekonomi
nasional, yaitu sebagai berikut:
1. Ekspansi sektor-sektor ekonomi lain sangat tergantung pada
produk-produk dari sector pertanian, bukan saja untuk suatu
kelangsungan pertumbuhan suplai makanan mengikuti
pertumbuhan penduduk.
2. Karena bias agraris yang sangat kuat dari ekonomi selama tahap
awal proses pembangunan ekonomi.
8. 4. Sektor pertanian mampu berperan sebagai sumber
penting bagi surplus neraca perdagangan atau neraca
pembayaran.
3. Karena pentingnya pertanian secara relative menurun
dengan pertumbuhan dan pembanguna ekonomi.
9. 1. Kontribusi Produk
Kontribusi produk dari pertanian dapat dilihat dari
relasi antara pertumbuhan pangsa PDBdarisector
tersebut dengan pangsa awalnya dan laju pertumbuhan
relatifdari produk-produk neto pertanian dan non
pertanian.
10. 2. Kontribusi Pasar
Negara agraris dengan proporsi populasi
pertanian (petani dan keluarganya) yang besar, seperti
Indonesia, merupakan sumber yang sangat penting bagi
pertumbuhan pasar domestik bagi sektor-sektor
nonpertanian, khususnya industri manufaktur.
11. Namun, peranan sektor pertanian lewat kontribusi
pasarnya terhadap diversifikasi dan pertumbuhan output
dari sektor-sektor nonpertanian, sangat tergantung pada
dua faktor penting yang dapat dianggap sebagai prasyarat,
yaitu :
1.Dampak dari keterbukaan ekonomi dimana pasar
domestik tidak hanya diisi oleh barang-barang
buatan dalam negeri, tetapi juga barang-barang
impor.
12. 2. Jenis teknologi yang digunakan disektor
pertanian yang menentukan tinggi rendahnya tingkat
mekanisasi atau modernisasi dari sektor tersebut.
3. Kontribusi Faktor-faktor Produksi
Ada dua factor produksi yang dapat dialihkan dari sector
pertanian ke sector-sektor nonpertanian, tanpa harus
mengurangi volume produksi (produktivitas) di sector pertanian,
pertama adalah tenaga kerja dan kedua adalah modal. Market
Surplus di sector pertanian bias menjadi salah satu sumber
modal bagi investasi di sektor-sektor lain. Untuk mendaptkan
market surplus, kinerja sektor pertanian itu sendiri harus baik,
dalam arti bisa menghasilkan surplus.
13. 4. Kontribusi Devisa
Kontribusi sector pertanian di suatu negara terhadap
peningkatan devisa terjadi melalui peningkatan ekspor
dan atau pengurangan impor Negara tersebut untuk
komoditi-komoditi pertanian. Akan tetapi peranan sector
pertanian dalam peningkatan devisa bisa dikontradiksi
dengan peranannya dalam bentuk kontribusi produk.
14. Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian
Indonesia Di Masa DepanKontibusi terhadap
kesempatan kerja
Kalau dilihat pola perubahan kesempatan kerja di
pertanian dan industri manufaktur, pangsa kesempatan
kerja dari sektor pertama menunjukkan suatu
pertumbuhan tren yang menurun, sedangkan di sektor
kedua meningkat. Perubahan struktur kesempatan kerja
ini sesuai dengan yang di prediksi oleh teori mengenai
perubahan struktur ekonomi yang terjadi dari suatu proses
pembangunan ekonomi jangka panjang, yaitu bahwa
semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin kecil
peran dari sektor primer, yakni pertambangan dan
pertanian, dan semakin besar peran dari sektor sekunder,
seperti manufaktur dan sektor-sektor tersier di bidang
ekonomi.
15. payung hukum yang sudah disediakan oleh pemerintah
untuk industri biofuel, dalam bentuk Keputusan Presiden
ataupun Peraturan Perundang-undangan lainny, adalah
sebagai berikuti:
• Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang
Kebijaksanaan Energi Nasional
• Instruksi Presiden No. 1/2006 tentang Pengadaaan
dan Penggunaan Biofuel sebagai Energi Alternatif
• Dektrit Presiden No. 10/2006 tentang Pembentukan
team nasional untuk Pengembangan Biofuel