SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 38
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISA KADAR AIR dan KADAR VITAMIN C
DALAM SAYURAN INDIGENOUS (KENIKIR, KEMANGI)
Oleh
GALIH NOVIAR PRATAMA 15222
FAJAR RIYANTI 15214
2017
PROGRAM KEAHLIAN KIMIAANALISIS
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DEPOK
SLEMAN
PROFIL PENELITI
FAJAR RIYANTI GALIH NOVIAR PRATAMA
LATAR BELAKANG
Tanaman lokal di Indonesia banyak yang belum terjamah untuk dikonsumsi
sebagai bahan pangan yang kaya akan zat - zat yang bermanfaat bagi tubuh
dan kesehatan. Jenis sayuran lokal tersebut sering disebut dan dikenal dengan
sayuran indigenous.
kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.) kemangi (Ocimum sanctum Linn.)
ANALISIS KADAR AIR
Pengukuran kandungan air dalam suatu bahan sangat diperlukan dalam
berbagai bidang. Kandungan air dalam bahan pangan sangat
mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari pangan tersebut. Oleh
karena itu, penentuan kandungan air dari suatu bahan pangan sangat
penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat
penanganan yang tepat. Dengan diketahuinya kandungan air dari suatu
bahan pangan, maka dapat diketahui berat kering dari bahan tersebut
yang biasanya diperoleh secara konstan.
ANALISIS KADAR VITAMIN C
Di dalam bahan pangan hanya terdapat kandungan vitamin dalam jumlah
yang relative sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda.
Kebutuhan vitamin dalam tubuh harus terpenuhi. Dalam aktivitas sehari-
hari tubuh sangat memerlukan vitamin yang digunakan sebagai pengatur
metabolisme dalam tubuh terutama vitamin c (asam askorbat).
RUMUSAN MASALAH
 Berapa kandungan air dalam tanaman
kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), kemangi
(Ocimum sanctum Linn.) ?
 Berapa kandungan vitamin C dalam
tanaman kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.),
kemangi (Ocimum sanctum Linn) ?
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan air dan
vitamin C dalam tanaman kenikir
(Cosmos caudatus H.B.K.),
kemangi (Ocimum sanctum Linn.).
MANFAAT
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan kandungan air dan kandungan vitamin C
dalam sayuran kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), kemangi (Ocimum sanctum Linn.). Sehingga,
dalam proses pengolahan maupun pendistribusian sayuran-sayuran tersebut mendapat
penanganan yang tepat dan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Kenikir (Cosmos caudatus H.B.K)
Kenikir merupakan tanaman perdu dengan tinggi sekitar 75-100 cm. Ciri-ciri
daunnya adalah majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung
runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm, dan berwarna hijau. Bagian tanaman
yang biasa dikonsumsi adalah daun mudanya. Daun sayuran kenikir memiliki
kandungan saponin, flavonoid, dan polifenol. Khasiat daunnya adalah sebagai
penambah nafsu makan, obat lemah lambung, dan untuk mengusir serangga.
Kenikir memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi, yaitu setara dengan
sekitar 2400 mg asam askorbat per 100 gram sampel segar. Komponen
antioksidan utama yang diidentifikasikan merupakan senyawa polar, yaitu
golongan dari proantosianidin yang berbentuk sebagai dimer hingga heksamer,
quercetin glikosida, klorogenik, neo-klorogenik, dan asam kriptoklorogenik.
Kemangi (Ocimum sanctum Linn.)
Kemangi merupakan tumbuhan perdu yang bercabang banyak dan memiliki
tinggi 0.3-1.5 meter. Bagian yang dikonsumsi dari tanaman ini adalah
daunnya. Daun kemangi memiliki ciri-ciri yaitu merupakan daun tunggal,
berbentuk bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip,
panjang 14-16 mm, lebar 3-6 mm, memiliki tangkai daun yang panjang
(sekitar 1 cm), dan berwarna hijau (Anonim, 2005 f). Daun kemangi memiliki
bau yang sangat khas. Menurut Novary (1999) yang dikutip oleh Kharisma
(2002), daun kemangi banyak mengandung vitamin A dan C, serta mineral P,
Ca, dan Fe.
IDENTIFIKASI KADAR AIR
Penetapan kadar air merupakan cara untuk mengukur banyaknya air yang
terdapat di dalam suatu bahan pangan. Analisis kadar air dilakukan pada
sampel sayuran segar (awal) dan pada sampel sayuran setelah freeze drying.
Penentuan kadar air ini dilakukan dengan menggunakan metode pengeringan
dengan oven biasa. Prinsip dari metode ini adalah air dikeluarkan dari sampel
dengan cara menguapkan air yang terdapat dalam bahan pangan.
IDENTIFIKASI VITAMIN C
Pada penetapan kadar vitamin C dilakukan dengan metode iodimetri.
Indikator yang digunakan adalah indikator kanji. Kanji digunakan karena akan
membentuk kompleks iod amilum yang berwarna biru tua meskipun
konsentrasi I2 sangat kecil dan molekul iod terikat kuat pada permukaan beta
amilosa seperti amilum.
METODOLOGI PENELITIAN
TEMPAT PENELITIAN
Laboratorium Kimia Analisis SMK NEGERI 2 DEPOK
WAKTU PENELITIAN
- Identifikasi Kadar Air
Jumat 20 januari 2017 dan kamis 26 Januari 2017
- Identifikasi kandungan vitamin C
Jumat, 28 april 2017
TEKHNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu pengambilan secara Random
Sampling.
Teknik random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan
memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk
menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan
sampel yang representatif.
Bagian tanaman yang diambil
 Kenikir : daun yang masih muda (daun yang dekat pucuk)
 Kemangi : daun yang masih muda (daun yang dekat pucuk)
Tempat pengambilan sampel
 Kenikir : kebun di daerah Purwomartani, Kalasan
 Kemangi : kebun di daerah Purwomartani, Kalasan
Tahap persiapan sampel yang akan
dianalisis:
1. Pertama-tama mencuci tanaman
sampai bersih, kemudian
meneriskan.
2. Setelah itu membekukan sayuran
di dalam freezer selama satu
malam untuk memudahkan
proses pengeringan
Memotong sampel kecil-kecil. Melakukan pengambilan sampel
secara Coning dan siap untuk
dianalisis kandungan airnya
ALAT DAN BAHAN
IDENTIFIKASI KADAR AIR
Bahan
Bahan yang digunakan adalah daun
kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.),
dan daun kemangi (Ocimum
sanctum)
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
 Cawan
 Oven
 Desikator/Eksikator
 Timbangan/neraca analitik
 Jenis alat pendukung diantaranya:
krustang/penjepit , sarung tangan,
gunting pemotong, baskom.
Identifikasi Kandungan Vitamin C
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah
 Daun kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), dan
daun kemangi (Ocimum sanctum) hasil
pengeringan
 Pereaksi Benedict
 Amylum 1%
 I2
 Akuades
 Natrium Tiosulfat
Alat
 Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
 Pipet tetes
 Tabung reaksi
 Pemanas spritus
 Penjepit tabung reaksi
 Neraca Analitik
 Gelas arloji
 Erlenmeyer
 Corong
 Gelas kimia
 Pipet volum
 Buret
 Klem + statif
 Pengaduk
 Labu ukur
 Gelas ukur
METODE ANALISIS
Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu secara sistematis. Metode sistematis yaitu
proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.
Identifikasi Kadar Air
1. Mengeringkan cawan porselin yang akan digunakan dalam oven pada suhu 100°-105oC selama 15 menit. Dan
mendinginkan dalam desikator selama 10 menit.
2. Menimbang cawan dengan menggunakan neraca analitik.
3. Menimbang sampel sebanyak kurang lebih 5 gram
4. Mengeringkan sampel dalam oven selama kurang lebih 3 jam.
5. Mengeringkan sampel dalam desikator 30 menit, kemudian menimbang.
6. Mengeringkan kembali sampel dalam oven selama 30 menit lalu menimbang kembali sampai berat relatif
konstan (berat dianggap konstan jika selisih berat sampel kering yang ditimbang ≤0,0003 gram).
Identifikasi Kandungan Vitamin C
Uji Kualitatif
1. Memasukkan 5 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi
2. Menambahkan 15 tetes pereaksi benedict
3. Memanaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit
4. Mengamati adanya endapan yang terbentuk. Warna hijau kekuning-kuningan sampai merah bata
menandakan Vitamin C positif
Uji kuantitatif
1. Menumbuk sampel hasil pengeringan sampai halus
2. Menimbang sampel yang akan digunakan
3. Memanaskan air 100mL untuk merendam sampel
4. Merendam sampel dalam akuades yang telah dipaskan kurang lebih 15 menit
5. Menyaring hasil rendaman untuk memisahkan dengan filtratnya
6. Memipet 10 ml larutan dan memasukkan ke dalam erlenmeyer, dan menambah 2 ml amylum
1% dan menitrasi dengan larutan baku I2 yang sudah distandarisasi sampai larutan tepat
menjadi biru. Mencatat Volume I2.
7. Mengulang titrasi 2-5 kali dan menghitung kandunga vitamin C
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Identifikasi Kadar Air
Kenikir
Kemangi
Identifikasi Kandungan Vitamin C
 Standarisasi tiosulfat
 14,9 mL
 15 mL
 15 mL
Rata rata = 14, 9667 mL
Standarisasi I2
1. 12,7 mL
2. 12,8 mL
3. 12,8 mL
Rata rata = 12, 7667 mL
Titrasi Vitamin c
Kemangi
Massa sampel =
0,8100 gram = 810 mg
1. 0,9 mL
2. 0,8 mL
3. 0,9 mL
4. 0,8 mL
5. 0,9 mL
Rata rata = 0,86 mL
Kenikir
Massa sampel = 0,8491
gram = 849,1 mg
1. 1,6 mL
2. 1,5 mL
3. 1,6 mL
4. 1,4 mL
5. 1,5 mL
Rata rata = 1,52 mL
ANALISIS DATA Identifikasi Kadar Air
Kemangi
ANALISIS DATA Identifikasi Kadar Air
Kenikir
ANALISIS DATA
Identifikasi Kadar Vitamin C
ANALISIS DATA
Identifikasi Kadar Vitamin C
ANALISIS DATA
Identifikasi Kadar Vitamin C
ANALISIS DATA
Identifikasi Kadar Vitamin C
ANALISIS DATA
Identifikasi Kadar Vitamin C
ANALISIS DATA
Identifikasi Kadar Vitamin C
ANALISIS DATA
Identifikasi Kadar Vitamin C
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. KANDUNGAN AIR DALAM
TANAMAN INDIGENOUS
Hasil penelitian mengenai kandungan air dalam
tanaman indigenous sangat beragam sesuai
dengan karakteristik dari jenis tanaman
tersebut. Tanaman ini memiliki kandungan air
berkisar antara 82%-93%.
Untuk tanaman kemangi memiliki kandungan air
sebesar 86, 64 % dalam 10, 0067 gram sampel,
sedangkan untuk kenikir memiliki kandungan air
sebesar 85,1624 % dalam 10, 0067 gram sampel.
B. KANDUNGAN VITAMIN C DALAM
TANAMAN INDIGENOUS
Hasil penelitian mengenai kandungan vitamin C
dalam tanaman indigenous yang sudah
dilakukan pengeringan sangat kecil, hal ini
berbeda dari kandungan vitamin C jika masih
segar. Hal ini ditunjukkan dengan timbulnya
waran hijau kekuningan pada uji kualitatif.
Untuk tanaman kemangi memiliki kandungan
vitamin C sebesar 0,7941 % dalam 0,8100 gram
sampel, sedangkan untuk kenikir memiliki
kandugan vitamin C sebesar 1,339% dalam
0,8491 gram sampel.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sayuran indigenous dalam hal ini kemangi dan
kenikir telah terbukti banyak mengandung
kadar air yang berkisar antara 82%-93%. Dan
mengandung 0-5% kandungan vitamin C dalam
sampel hasil pengeringan.
B. SARAN
Pemanfaatan tanaman indigenous seperti
kemangi dan kenikir sebagai bahan pangan
sebaiknya semakin ditingkatkan, karena jenis
tanaman ini sangat banyak manfaatnya, salah
satunya yaitu sebagai antioksidan
DAFTAR PUSTAKA
 ANonim. 2006b. Cosmos Caudatus, H.B.K. http:// iptek.apjii.or.id/ artikel/
ttg_tanaman_obat/depkes/ buku1/1-087.pdf. [1 Februari 2007].
 Anonim. 2007i. Pokok kenikir. http://ms.wikipedia.org/wiki/Pokok_Kernikir. [25
Juli 2007].
 Anonim. 2007e. Kemangi. http://id.wikipedia.org/wiki/Kemangi. [20 Februari
2007].
 Anonim. 2007f. Kemangi. http://ms.wikipedia.org/wiki/Kemangi. [20 Februari
2007].
 Kharisma, D. P. 2002. Potensi Aktivitas Antiagregasi Platelet Lalap-lalapan dan
Pemanfaatannya pada Jeli Agar : Pohpohan (Pilea trinervia), Kemangi (Ocinum
americanum), dan Daun Kemang (Mangifera kemanga).
 Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
 Skripsi Ratna Batari Mahasiswi Fakultas Tekhnik Pertanian, IPB.

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a KADAR AIR DAN VITAMIN C TANAMAN INDIGENOUS

Laporan analisis bahan pangan
Laporan analisis bahan panganLaporan analisis bahan pangan
Laporan analisis bahan panganaripoknga
 
Laporan analisis bahan pangan
Laporan analisis bahan panganLaporan analisis bahan pangan
Laporan analisis bahan panganaripoknga
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas Nadiyayoo
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
TUGAS VITAMIN.pptx
TUGAS  VITAMIN.pptxTUGAS  VITAMIN.pptx
TUGAS VITAMIN.pptxmujid3
 
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benihratnanovianty_
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4progsus6
 
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxDAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxCikgusurii
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologisukarman_far
 
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdfKualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdfDEBBYNURCHAIRUNNISA
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirSabarudin saba
 
pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan kapang
pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan kapangpengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan kapang
pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan kapangPekaLogo
 
49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdfadelbb
 
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxPPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxWawaSAT
 

Semelhante a KADAR AIR DAN VITAMIN C TANAMAN INDIGENOUS (20)

Pp seminar asam urat
Pp seminar asam uratPp seminar asam urat
Pp seminar asam urat
 
Laporan analisis bahan pangan
Laporan analisis bahan panganLaporan analisis bahan pangan
Laporan analisis bahan pangan
 
Laporan analisis bahan pangan
Laporan analisis bahan panganLaporan analisis bahan pangan
Laporan analisis bahan pangan
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
 
Ekstraksi dna manusia dan dna pisang kel 1 kelas 5A
Ekstraksi dna manusia dan dna pisang kel 1 kelas 5AEkstraksi dna manusia dan dna pisang kel 1 kelas 5A
Ekstraksi dna manusia dan dna pisang kel 1 kelas 5A
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
TUGAS VITAMIN.pptx
TUGAS  VITAMIN.pptxTUGAS  VITAMIN.pptx
TUGAS VITAMIN.pptx
 
Intern Sertum
Intern SertumIntern Sertum
Intern Sertum
 
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Laporan praktikum fix
Laporan praktikum fixLaporan praktikum fix
Laporan praktikum fix
 
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxDAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologi
 
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdfKualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
 
pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan kapang
pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan kapangpengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan kapang
pengaruh lama penyimpanan jamu beras kencur terhadap pertumbuhan kapang
 
49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf
 
jurnal1.pdf
jurnal1.pdfjurnal1.pdf
jurnal1.pdf
 
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxPPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
 

Mais de Galih Pratama

Laporan penelitian kadar air dan vitamin c
Laporan penelitian kadar air dan vitamin cLaporan penelitian kadar air dan vitamin c
Laporan penelitian kadar air dan vitamin cGalih Pratama
 
Good laboratory practice
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practiceGalih Pratama
 
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAMPENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAMGalih Pratama
 
Pengertian ilmu kimia
Pengertian ilmu kimiaPengertian ilmu kimia
Pengertian ilmu kimiaGalih Pratama
 

Mais de Galih Pratama (8)

Laporan penelitian kadar air dan vitamin c
Laporan penelitian kadar air dan vitamin cLaporan penelitian kadar air dan vitamin c
Laporan penelitian kadar air dan vitamin c
 
Good laboratory practice
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practice
 
Validasi Boron
Validasi BoronValidasi Boron
Validasi Boron
 
Essence
Essence Essence
Essence
 
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAMPENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
 
Tanya jawab kapang
Tanya jawab kapangTanya jawab kapang
Tanya jawab kapang
 
Bumi sebagai planet
Bumi sebagai planetBumi sebagai planet
Bumi sebagai planet
 
Pengertian ilmu kimia
Pengertian ilmu kimiaPengertian ilmu kimia
Pengertian ilmu kimia
 

KADAR AIR DAN VITAMIN C TANAMAN INDIGENOUS

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA KADAR AIR dan KADAR VITAMIN C DALAM SAYURAN INDIGENOUS (KENIKIR, KEMANGI) Oleh GALIH NOVIAR PRATAMA 15222 FAJAR RIYANTI 15214 2017 PROGRAM KEAHLIAN KIMIAANALISIS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
  • 2. PROFIL PENELITI FAJAR RIYANTI GALIH NOVIAR PRATAMA
  • 3.
  • 4. LATAR BELAKANG Tanaman lokal di Indonesia banyak yang belum terjamah untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan yang kaya akan zat - zat yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan. Jenis sayuran lokal tersebut sering disebut dan dikenal dengan sayuran indigenous. kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.) kemangi (Ocimum sanctum Linn.)
  • 5. ANALISIS KADAR AIR Pengukuran kandungan air dalam suatu bahan sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Kandungan air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kandungan air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Dengan diketahuinya kandungan air dari suatu bahan pangan, maka dapat diketahui berat kering dari bahan tersebut yang biasanya diperoleh secara konstan.
  • 6. ANALISIS KADAR VITAMIN C Di dalam bahan pangan hanya terdapat kandungan vitamin dalam jumlah yang relative sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda. Kebutuhan vitamin dalam tubuh harus terpenuhi. Dalam aktivitas sehari- hari tubuh sangat memerlukan vitamin yang digunakan sebagai pengatur metabolisme dalam tubuh terutama vitamin c (asam askorbat).
  • 7. RUMUSAN MASALAH  Berapa kandungan air dalam tanaman kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), kemangi (Ocimum sanctum Linn.) ?  Berapa kandungan vitamin C dalam tanaman kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), kemangi (Ocimum sanctum Linn) ?
  • 8. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan air dan vitamin C dalam tanaman kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), kemangi (Ocimum sanctum Linn.).
  • 9. MANFAAT Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan kandungan air dan kandungan vitamin C dalam sayuran kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), kemangi (Ocimum sanctum Linn.). Sehingga, dalam proses pengolahan maupun pendistribusian sayuran-sayuran tersebut mendapat penanganan yang tepat dan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
  • 10. Kenikir (Cosmos caudatus H.B.K) Kenikir merupakan tanaman perdu dengan tinggi sekitar 75-100 cm. Ciri-ciri daunnya adalah majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm, dan berwarna hijau. Bagian tanaman yang biasa dikonsumsi adalah daun mudanya. Daun sayuran kenikir memiliki kandungan saponin, flavonoid, dan polifenol. Khasiat daunnya adalah sebagai penambah nafsu makan, obat lemah lambung, dan untuk mengusir serangga. Kenikir memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi, yaitu setara dengan sekitar 2400 mg asam askorbat per 100 gram sampel segar. Komponen antioksidan utama yang diidentifikasikan merupakan senyawa polar, yaitu golongan dari proantosianidin yang berbentuk sebagai dimer hingga heksamer, quercetin glikosida, klorogenik, neo-klorogenik, dan asam kriptoklorogenik.
  • 11. Kemangi (Ocimum sanctum Linn.) Kemangi merupakan tumbuhan perdu yang bercabang banyak dan memiliki tinggi 0.3-1.5 meter. Bagian yang dikonsumsi dari tanaman ini adalah daunnya. Daun kemangi memiliki ciri-ciri yaitu merupakan daun tunggal, berbentuk bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, panjang 14-16 mm, lebar 3-6 mm, memiliki tangkai daun yang panjang (sekitar 1 cm), dan berwarna hijau (Anonim, 2005 f). Daun kemangi memiliki bau yang sangat khas. Menurut Novary (1999) yang dikutip oleh Kharisma (2002), daun kemangi banyak mengandung vitamin A dan C, serta mineral P, Ca, dan Fe.
  • 12. IDENTIFIKASI KADAR AIR Penetapan kadar air merupakan cara untuk mengukur banyaknya air yang terdapat di dalam suatu bahan pangan. Analisis kadar air dilakukan pada sampel sayuran segar (awal) dan pada sampel sayuran setelah freeze drying. Penentuan kadar air ini dilakukan dengan menggunakan metode pengeringan dengan oven biasa. Prinsip dari metode ini adalah air dikeluarkan dari sampel dengan cara menguapkan air yang terdapat dalam bahan pangan.
  • 13. IDENTIFIKASI VITAMIN C Pada penetapan kadar vitamin C dilakukan dengan metode iodimetri. Indikator yang digunakan adalah indikator kanji. Kanji digunakan karena akan membentuk kompleks iod amilum yang berwarna biru tua meskipun konsentrasi I2 sangat kecil dan molekul iod terikat kuat pada permukaan beta amilosa seperti amilum.
  • 14. METODOLOGI PENELITIAN TEMPAT PENELITIAN Laboratorium Kimia Analisis SMK NEGERI 2 DEPOK WAKTU PENELITIAN - Identifikasi Kadar Air Jumat 20 januari 2017 dan kamis 26 Januari 2017 - Identifikasi kandungan vitamin C Jumat, 28 april 2017
  • 15. TEKHNIK PENGAMBILAN SAMPEL Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu pengambilan secara Random Sampling. Teknik random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif. Bagian tanaman yang diambil  Kenikir : daun yang masih muda (daun yang dekat pucuk)  Kemangi : daun yang masih muda (daun yang dekat pucuk) Tempat pengambilan sampel  Kenikir : kebun di daerah Purwomartani, Kalasan  Kemangi : kebun di daerah Purwomartani, Kalasan
  • 16. Tahap persiapan sampel yang akan dianalisis: 1. Pertama-tama mencuci tanaman sampai bersih, kemudian meneriskan. 2. Setelah itu membekukan sayuran di dalam freezer selama satu malam untuk memudahkan proses pengeringan
  • 17. Memotong sampel kecil-kecil. Melakukan pengambilan sampel secara Coning dan siap untuk dianalisis kandungan airnya
  • 18. ALAT DAN BAHAN IDENTIFIKASI KADAR AIR Bahan Bahan yang digunakan adalah daun kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), dan daun kemangi (Ocimum sanctum) Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :  Cawan  Oven  Desikator/Eksikator  Timbangan/neraca analitik  Jenis alat pendukung diantaranya: krustang/penjepit , sarung tangan, gunting pemotong, baskom.
  • 19. Identifikasi Kandungan Vitamin C Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah  Daun kenikir (Cosmos caudatus H.B.K.), dan daun kemangi (Ocimum sanctum) hasil pengeringan  Pereaksi Benedict  Amylum 1%  I2  Akuades  Natrium Tiosulfat Alat  Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :  Pipet tetes  Tabung reaksi  Pemanas spritus  Penjepit tabung reaksi  Neraca Analitik  Gelas arloji  Erlenmeyer  Corong  Gelas kimia  Pipet volum  Buret  Klem + statif  Pengaduk  Labu ukur  Gelas ukur
  • 20. METODE ANALISIS Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu secara sistematis. Metode sistematis yaitu proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
  • 21. Identifikasi Kadar Air 1. Mengeringkan cawan porselin yang akan digunakan dalam oven pada suhu 100°-105oC selama 15 menit. Dan mendinginkan dalam desikator selama 10 menit. 2. Menimbang cawan dengan menggunakan neraca analitik. 3. Menimbang sampel sebanyak kurang lebih 5 gram 4. Mengeringkan sampel dalam oven selama kurang lebih 3 jam. 5. Mengeringkan sampel dalam desikator 30 menit, kemudian menimbang. 6. Mengeringkan kembali sampel dalam oven selama 30 menit lalu menimbang kembali sampai berat relatif konstan (berat dianggap konstan jika selisih berat sampel kering yang ditimbang ≤0,0003 gram).
  • 22. Identifikasi Kandungan Vitamin C Uji Kualitatif 1. Memasukkan 5 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi 2. Menambahkan 15 tetes pereaksi benedict 3. Memanaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit 4. Mengamati adanya endapan yang terbentuk. Warna hijau kekuning-kuningan sampai merah bata menandakan Vitamin C positif
  • 23. Uji kuantitatif 1. Menumbuk sampel hasil pengeringan sampai halus 2. Menimbang sampel yang akan digunakan 3. Memanaskan air 100mL untuk merendam sampel 4. Merendam sampel dalam akuades yang telah dipaskan kurang lebih 15 menit 5. Menyaring hasil rendaman untuk memisahkan dengan filtratnya 6. Memipet 10 ml larutan dan memasukkan ke dalam erlenmeyer, dan menambah 2 ml amylum 1% dan menitrasi dengan larutan baku I2 yang sudah distandarisasi sampai larutan tepat menjadi biru. Mencatat Volume I2. 7. Mengulang titrasi 2-5 kali dan menghitung kandunga vitamin C
  • 26. Identifikasi Kandungan Vitamin C  Standarisasi tiosulfat  14,9 mL  15 mL  15 mL Rata rata = 14, 9667 mL Standarisasi I2 1. 12,7 mL 2. 12,8 mL 3. 12,8 mL Rata rata = 12, 7667 mL Titrasi Vitamin c Kemangi Massa sampel = 0,8100 gram = 810 mg 1. 0,9 mL 2. 0,8 mL 3. 0,9 mL 4. 0,8 mL 5. 0,9 mL Rata rata = 0,86 mL Kenikir Massa sampel = 0,8491 gram = 849,1 mg 1. 1,6 mL 2. 1,5 mL 3. 1,6 mL 4. 1,4 mL 5. 1,5 mL Rata rata = 1,52 mL
  • 27. ANALISIS DATA Identifikasi Kadar Air Kemangi
  • 28. ANALISIS DATA Identifikasi Kadar Air Kenikir
  • 36. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KANDUNGAN AIR DALAM TANAMAN INDIGENOUS Hasil penelitian mengenai kandungan air dalam tanaman indigenous sangat beragam sesuai dengan karakteristik dari jenis tanaman tersebut. Tanaman ini memiliki kandungan air berkisar antara 82%-93%. Untuk tanaman kemangi memiliki kandungan air sebesar 86, 64 % dalam 10, 0067 gram sampel, sedangkan untuk kenikir memiliki kandungan air sebesar 85,1624 % dalam 10, 0067 gram sampel. B. KANDUNGAN VITAMIN C DALAM TANAMAN INDIGENOUS Hasil penelitian mengenai kandungan vitamin C dalam tanaman indigenous yang sudah dilakukan pengeringan sangat kecil, hal ini berbeda dari kandungan vitamin C jika masih segar. Hal ini ditunjukkan dengan timbulnya waran hijau kekuningan pada uji kualitatif. Untuk tanaman kemangi memiliki kandungan vitamin C sebesar 0,7941 % dalam 0,8100 gram sampel, sedangkan untuk kenikir memiliki kandugan vitamin C sebesar 1,339% dalam 0,8491 gram sampel.
  • 37. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Sayuran indigenous dalam hal ini kemangi dan kenikir telah terbukti banyak mengandung kadar air yang berkisar antara 82%-93%. Dan mengandung 0-5% kandungan vitamin C dalam sampel hasil pengeringan. B. SARAN Pemanfaatan tanaman indigenous seperti kemangi dan kenikir sebagai bahan pangan sebaiknya semakin ditingkatkan, karena jenis tanaman ini sangat banyak manfaatnya, salah satunya yaitu sebagai antioksidan
  • 38. DAFTAR PUSTAKA  ANonim. 2006b. Cosmos Caudatus, H.B.K. http:// iptek.apjii.or.id/ artikel/ ttg_tanaman_obat/depkes/ buku1/1-087.pdf. [1 Februari 2007].  Anonim. 2007i. Pokok kenikir. http://ms.wikipedia.org/wiki/Pokok_Kernikir. [25 Juli 2007].  Anonim. 2007e. Kemangi. http://id.wikipedia.org/wiki/Kemangi. [20 Februari 2007].  Anonim. 2007f. Kemangi. http://ms.wikipedia.org/wiki/Kemangi. [20 Februari 2007].  Kharisma, D. P. 2002. Potensi Aktivitas Antiagregasi Platelet Lalap-lalapan dan Pemanfaatannya pada Jeli Agar : Pohpohan (Pilea trinervia), Kemangi (Ocinum americanum), dan Daun Kemang (Mangifera kemanga).  Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.  Skripsi Ratna Batari Mahasiswi Fakultas Tekhnik Pertanian, IPB.