2. DAFTAR ISI
Ringkasan Eksekutif ..………………………………………………………………………...… 3
1. Pendahuluan ………………...……………………………………………………………. 14
A. Latar Belakang ……………..…………………………………………………………. 15
B. Tujuan …..………………………………………………………………………………. 20
2. Metodologi Riset ………………………………………………………………………….. 21
A. Target Populasi ………………………………………………………………………… 22
B. Jumlah Sampel .………………………………………………………………………… 23
C. Metode Sampling dan Metode Kontak ..…………………………………………… 24
3. Deskripsi Hasil Survei 2011 ………………………………………………………………. 25
A. Profil Responden ………………………………………………………………………. 26
B. Peta Top Brand …………………………………………………………………………. 27
C. Peta Mind Share ……………………………………………………………………….. 33
D. Peta Market Share …………………………………………………………………….. 39
E. Peta Commitment Share ……………………………………………………………… 45
F. Brand Diagnostics ……………………………………………………………………… 46
G. Competition Landscape …………………………………………………………….… 54
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 2
LOGO XYZ
4. RINGKASAN EKSEKUTIF (1)
• Pengukuran kekuatan merek merupakan salah satu faktor kunci dalam mengelola merek. Pengelolaan ini perlu dilakukan
karena merek merupakan sumber ekuitas perusahaan yang paling penting.
• Untuk keperluan pengukuran ini, Frontier Consulting Group merumuskan konsep Top Brand Index (TBI) yang mengukur
kekuatan merek berdasarkan 3 variabel: Mind Share, Market Share, dan Commitment Share. Tiga variabel yang
mencerminkan, secara berurutan, kekuatan merek di dalam benak konsumen, kekuatan merek di dalam perilaku pembelian
aktual, dan kekuatan merek di dalam menarik minat konsumen untuk menggunakan merek tersebut di masa yang akan
datang.
• Pengukuran ketiga variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan tiga parameter, yaitu:
– Parameter Top of Mind untuk mengukur variabel Mind Share.
– Parameter Last Used untuk mengukur variabel Market Share.
– Parameter Future Intention untuk mengukur variabel Commitment Share.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 4
LOGO XYZ
5. RINGKASAN EKSEKUTIF (2)
• Konsep Top Brand tersebut dituangkan dalam bentuk survei omnibus, Top Brand Survey, yang dilakukan guna mendapatkan nilai
TBI. Survei ini dilakukan sejak tahun 2000 terhadap puluhan kategori produk termasuk produk XYZ. Beberapa kategori produk
disertakan belakangan seiring dengan adanya kemunculan kategori produk baru ataupun alasan lainnya.
• Survei dilaksanakan di 6 kota besar di Indonesia, yaitu: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.
• Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 3000 orang, masing-masing 500 orang di setiap kota yang terdiri dari 250 responden
pria dan 250 responden wanita. Kriteria responden adalah pria atau wanita, berusia antara 15 hingga 65 tahun, SES antara E hingga
A, dan bertempat tinggal di salah satu kota di atas.
• Responden dipilih dengan menggunakan metode Multistage Area Random Sampling dan interview dilakukan oleh interviewer
berpengalaman dengan menggunakan kuesioner yang terstruktur.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 5
LOGO XYZ
6. RINGKASAN EKSEKUTIF (3)
Profil demografi responden dari survei Top Brand adalah sebagai berikut:
• Sebagian besar responden berusia antara 21 tahun hingga 40 tahun (56.5%) dan komposisi responden terkecil adalah mereka yang berusia
antara 51 tahun hingga 65 tahun (10.5%).
• Kebanyakan responden, 45.0%, memiliki tingkat pendidikan terakhir setingkat SMA/ Sederajat. Selanjutnya diikuti oleh responden yang
berpendidikan terakhir setingkat SMP/ Sederajat (26.0%), SD/ Sederajat (18.0%), Sarjana (5.9%), dan Akademi/ Diploma (5.1%).
• Komposisi pekerjaan utama responden yang tertinggi adalah Ibu rumah tangga (29.8%), dan Wiraswasta (17.6%).
• Sebagian besar responden tergolong pada SES B, C, dan D (82.7%), dimana yang terbesar adalah mereka dengan SES C (34.9%). Untuk
responden yang tergolong SES A tercatat sebesar 11.1% dan yang tergolong SES E sebesar 6.1%.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 6
LOGO XYZ
7. RINGKASAN EKSEKUTIF (4)
• Dua merek XYZ yang paling top adalah sebagai berikut:
o Brand A, TBI = 37.4%
o Brand B , TBI = 23.0%
• Berikut adalah posisi Brand B di masing-masing kota, kelompok umur, SES dan jenis kelamin untuk kriteria TOP:
Paling Top Paling Tidak Top
Merek
Umur Umur
Kota SES Jenis Kelamin Kota SES Jenis Kelamin
(tahun) (tahun)
Brand B Makassar 51 - 65 tahun C Pria Surabaya 15 – 20 tahun D Wanita
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 7
LOGO XYZ
8. RINGKASAN EKSEKUTIF (5)
• Semua variabel yaitu lokasi/kota, jenis kelamin, usia dan SES relatif cukup menjelaskan perbedaan posisi Brand B . Namun yang
paling signifikan adalah variabel lokasi dan usia. Oleh karena itu, segmentasi berdasarkan kedua variabel ini dapat dijadikan
pertimbangan yang menarik.
• Adapun dengan memperhatikan sebaran kota, Brand B memiliki potensi yang cukup besar di kota Semarang, Medan, dan Makassar,
dimana market share Brand B relatif lebih unggul dari merek Brand A di ketiga kota tersebut. Hal ini perlu diperkuat dengan
membangun asosiasi – asosiasi positif di kota-kota tersebut, supaya faktor pembentuk TBI semakin meningkat, khususnya Top Of
Mind yang relatif masih belum unggul.
• Peta mind share, market share dan commitment share Brand B berdasarkan usia menunjukkan bahwa dengan semakin bertambahnya
usia, merek Brand B cenderung semakin populer, banyak digunakan serta diminati. Gambaran ini relatif hampir sama dengan merek
Brand A , sedangkan merek Brand C berlaku sebaliknya yaitu relatif semakin populer di kalangan usia muda. Hal ini semakin
memperjelas posisi – posisi pesaing Brand B .
• Secara umum, Brand B relatif lebih top, populer, dan diminati di Makassar dibandingkan dengan kota lainnya dan juga di usia 51 -
65 tahun di SES A, C dan D.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 8
LOGO XYZ
10. LATAR BELAKANG
• Merek yang kuat merupakan idaman untuk semua perusahaan dan menjadi aset perusahaan yang paling bernilai. Dengan merek yang
kuat, perusahaan akan lebih mudah melakukan penetrasi pasar juga menciptakan loyalitas konsumennya.
• Ada dua makna nilai strategis sebuah merek bagi perusahaan, yaitu:
1. Dari sudut pandang keuangan: Merek merupakan aset yang nilainya bisa mencapai puluhan kali nilai buku perusahaan.
Dengan demikian, merek dapat meningkatkan nilai pasar dari perusahaan.
2. Dari sudut pandang konsumen. Merek merupakan interface bagi konsumen ketika melakukan pembelian/ konsumsi produk
dari sebuah produsen. Di dalam merek terkandung kepercayaan konsumen akan value, kualitas, dan lain-lain yang ditawarkan
oleh underlying produk atau jasanya.
• Mengingat pentingnya sebuah merek maka, sebuah merek juga perlu dikelola, dikembangkan dan diperkuat sehingga akan
menghasilkan competitive advantage. Pengelolaan merek memerlukan strategi dan taktik yang efektif dan efisien sehingga akan
menjadi faktor kunci yang akan menentukan kekuatan merek di masa mendatang di dalam kategori produk yang terkait.
• Dengan demikian pengukuran kinerja merek sangat diperlukan oleh perusahaan sehingga mereka mendapatkan acuan untuk
memperbaiki kinerja merek tersebut di masa mendatang.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 10
LOGO XYZ
11. LATAR BELAKANG
• Untuk keperluan pengelolaan dan pengukuran merek tersebut, Frontier Consulting Group mengembangkan framework yang
dapat digunakan guna mengukur dan mengevaluasi kekuatan merek di dalam kategori tertentu di masing-masing pasarnya.
• Framework ini terdiri atas tiga variabel (Variabel Top Brand), yaitu:
- Mind Share : menggambarkan kekuatan merek di dalam benak konsumen pada kategori produk tertentu.
- Market Share : menggambarkan kekuatan merek di pasar dalam hal konsumsi aktual dari konsumen kategori produk
tertentu.
- Commitment Share : menggambarkan kekuatan merek di dalam menciptakan loyalitas pelanggannya.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 11
LOGO XYZ
12. LATAR BELAKANG
• Parameter yang digunakan untuk memperoleh nilai masing-masing variabel adalah (Parameter Top Brand):
- Top of Mind Brand Awareness merupakan parameter dari Mind Share
Diukur berdasarkan merek yang pertama kali disebutkan oleh responden ketika kategori produknya disebutkan.
- Last Used Brand merupakan parameter dari Market Share
Diukur berdasarkan merek yang terakhir kali digunakan oleh responden dalam periode waktu tertentu.
- Future Intention merupakan parameter dari Commitment Share.
Diukur berdasarkan merek yang akan dibeli oleh responden dalam periode mendatang.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 12
LOGO XYZ
13. LATAR BELAKANG
FRAMEWORK TOP BRAND
M ind Share Top of M ind (t )
t .w t
Top
TOP
Brand
BRAND
Index
l.w l f .w f
M arket Share Commit ment Share Last Usage (l) Fut ure Int ent ion (f )
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 13
LOGO XYZ
14. LATAR BELAKANG
• Top Brand Index (TBI), seperti tergambar pada Top Brand Framework, dihitung sebagai weighted average dari ketiga
parameter Top Brand. Bobot ditentukan dengan menggunakan metode expert judgment. Berikut cara perhitungannya:
TBI = t.wt + l.wl + f.wf
Dimana:
t = Top of Mind Brand Awareness
wt = bobot t
l = Last Used Brand
wl = bobot l
f = Future Intention
wf = bobot f
• Merek-merek yang memperoleh TBI lebih dari atau sama dengan 10% DAN meraih posisi tiga teratas di masing-masing
kategori produknya berhak menyandang predikat Top Brand dan akan mendapatkan penghargaan Top Brand Award.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 14
LOGO XYZ
15. TUJUAN
• Memperoleh Informasi mengenai :
- Profil Responden
- Peta Top Brand Index
- Peta Mind Share
- Peta Market Share
- Peta Commitment Share
- Brand Diagnostic
- Competition Landscape
• Pada kategori produk XYZ untuk tahun 2008
• Informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan strategi guna membangun merek.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 15
LOGO XYZ
17. TARGET POPULASI
Target populasi untuk survei Top Brand pada kategori produk XYZ adalah sebagai berikut:
Pria atau Wanita
Berusia antara 15 tahun hingga 65 tahun
SES A (pengeluaran rumah tangga per bulan lebih dari
Rp. 3.500.000) hingga SES D (pengeluaran rumah tangga per bulan antara Rp. 750.001 – Rp. 1.250.000)
Bertempat tinggal di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 17
LOGO XYZ
18. JUMLAH SAMPEL
Jumlah sampel responden di masing-masing kota untuk survei Top Brand ini adalah sebagai berikut:
Kota Jumlah Sampel
Jakarta 500 responden
Surabaya 500 responden
Semarang 500 responden
Bandung 500 responden
Medan 500 responden
Makassar 500 responden
TOTAL 3000 responden
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 18
LOGO XYZ
19. METODE SAMPLING & METODE KONTAK
Metode Sampling :
• Metode sampling untuk kategori produk XYZ adalah
Multistage Area Random Sampling
Metode Kontak :
• Metode kontak untuk survei Top Brand ini adalah face to face interview yang dilakukan oleh interviewer berpengalaman
dengan menggunakan kuesioner terstruktur
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 19
LOGO XYZ
21. PROFIL RESPONDEN
Usia Responden (n = 3000) Pekerjaan Utama Responden (n = 3000)
No Atribut Col %
32.0% 1
MEAN = 32.76 tahun Ibu rumah tangga 29.8%
24.5%
17.8% 2 Wiraswasta/usaha tradisional 17.6%
15.2%
10.5% 3 Pelajar/mahasiswa 14.6%
4 Mencari kerja (sedang menganggur) 8.4%
15 – 20 21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 65
tahun tahun tahun tahun tahun 5 Pegawai setingkat Staff 7.5%
6 Pegawai kasar (buruh, cleaning service) 7.3%
Pendidikan Terakhir Responden (n = 3000) 7 Pegawai biasa (SPG, Kasir, Satpam, dll) 6.8%
8 Professional (guru, dokter, pengacara, dll) 2.2%
Sarjana(S1,S2,S3) 5.9%
9 Pensiunan 1.8%
Akademi/diploma 5.1%
10 Part timer. freelancer, mlm 1.4%
SMA/sederajat 45.0%
11 Pengusaha dengan karyawan <= 10 orang 1.0%
SMP/sederajat 26.0%
12 Middle management (Supervisor) 1.0%
SD/sederajat 18.0%
13 Pengusaha dengan karyawan > 10 orang 0.4%
SES Responden (n = 3000) 14 Tni/Abri 0.3%
SES A SES E
11.1% 6.1% 15 Middle up management (Direktur, Manager) 0.1%
16 Top management (CEO, Pres. Direktur) 0.0%
SES D
SES B 22.4% Total 100.0%
25.4%
SES C
34.9%
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 21
LOGO XYZ
22. PETA TOP BRAND : Top Brand Index Overall
37.4%
23.0%
9.5%
7.2%
2.4% 2.1% 1.8% 1.8% 1.6%
Brand A Brand B Brand C Brand D Brand E Brand F Brand G Brand H Brand I
Merek XYZ yang menyandang predikat Top Brand 2008 adalah Brand A dan Brand B dengan masing-masing indeks sebesar
37.4% dan 23.0%. Di urutan berikutnya terdapat merek Brand C , Brand D , Brand E , yang indeksnya relatif belum
mencapai 10%.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 22
LOGO XYZ
23. PETA TOP BRAND : Top Brand Index Berdasarkan Lokasi
Atribut Jakarta Bandung Semarang Surabaya Medan Makassar
Brand A 49.2% 31.4% 39.7% 34.2% 43.3% 39.3%
Brand B 17.2% 28.1% 33.0% 21.0% 24.0% 31.6%
Brand C 6.7% 5.0% 0.7% 12.7% 9.8% 3.8%
Brand D 7.1% 10.8% 8.5% 7.6% 8.8% 4.4%
Brand E 4.1% 5.7% 1.4% 1.2% 2.7% 1.1%
Brand F 1.6% 0.2% 0.7% 2.9% 1.8% 2.8%
Brand G 1.5% 0.8% 0.3% 2.4% 1.9% 1.2%
Brand H 0.2% 2.7% 1.3% 2.2% 2.2% 2.7%
Brand I 0.5% 0.6% 1.8% 2.3% 1.6% 0.5%
Berdasarkan lokasi, merek Brand B relatif paling top di kota Makassar dengan nilai sebesar 33.0%. Persentase tersebut tepat
berada di posisi kedua setelah Brand A yang merupakan merek paling top di 6 kota. Secara keseluruhan Brand B berada di posisi
kedua di semua kota dengan persentase diatas 17%.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 23
LOGO XYZ
24. PETA TOP BRAND : Top Brand Index Berdasarkan Usia
Atribut 15 - 20 tahun 21 - 30 tahun 31 - 40 tahun 41 - 50 tahun 51 - 65 tahun
Brand A 35.9% 36.7% 34.0% 37.7% 42.8%
Brand B 22.0% 24.6% 15.7% 33.5% 25.7%
Brand C 9.9% 9.0% 10.0% 8.7% 3.0%
Brand D 4.4% 6.8% 5.6% 3.0% 5.3%
Brand E 2.1% 3.2% 2.0% 2.6% 3.7%
Brand F 1.0% 3.7% 1.7% 0.3% 1.7%
Brand G 2.9% 2.1% 4.9% 0.6% 0.2%
Brand H 2.6% 0.9% 3.8% 0.7% 3.5%
Brand I 3.5% 1.0% 5.9% 0.1% 0.8%
Relatif terhadap kelompok usia lainnya, Brand B relatif paling top di kelompok usia 51 – 65 tahun (TBI : 33.5%) dan mempunyai
kecenderungan semakin top dengan bertambahnya interval usia. Sedangkan merek Brand A relatif paling top di semua kelompok
usia.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 24
LOGO XYZ
25. PETA TOP BRAND : Top Brand Index Berdasarkan SES
Atribut SES D SES C SES B SES A
Brand A 29.8% 31.3% 54.5% 33.6%
Brand B 7.6% 25.0% 19.4% 24.3%
Brand C 3.7% 1.0% 5.9% 10.9%
Brand D 2.2% 7.1% 4.0% 7.3%
Brand E 0.8% 0.8% 0.9% 2.7%
Brand F 0.8% 0.4% 0.5% 2.3%
Brand G 0.6% 0.2% 0.8% 2.1%
Brand H 0.5% 16.7% 3.0% 1.7%
Brand I 0.6% 0.2% 0.0% 1.8%
Salah satu komponen pembangun Top Brand Index adalah market share yang diukur dari pengguna XYZ, dan memiliki mobil, dari incidence rate
pengguna XYZ diperoleh gambaran bahwa penggunanya hanya berasal dari SES D ke atas.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 25
LOGO XYZ
26. PETA TOP BRAND : Top Brand Index Berdasarkan Jenis Kelamin
Atribut Pria Wanita
Brand A 33.0% 44.2%
Brand B 23.0% 15.6%
Brand C 10.2% 6.5%
Brand D 7.8% 5.6%
Brand E 3.0% 2.0%
Brand F 1.3% 0.8%
Brand G 2.1% 1.5%
Brand H 2.3% 1.4%
Brand I 1.8% 1.2%
XYZ Brand B relatif lebih top di kelompok pria dibandingkan wanita dengan indeks masing - masing 23.0% dan 15.6%. Sedangkan Brand A yang
berada di posisi pertama lebih top di kelompok wanita dengan indeks 44.2% dibandingkan pria (33.0%). Secara umum, XYZ merek lainnya lebih top
di kalangan pria dibandingkan dengan wanita.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 26
LOGO XYZ
27. Front: BRAND DIAGNOSTICS : Penjelasan Mengenai Brand Diagnostic
• Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja masing-masing Merek dalam hal:
– Menciptakan awareness dari pengguna XYZ
– Menciptakan loyalitas pengguna
• Model ini dibangun dari 3 variabel yaitu : Mind Share, Market Share, dan Commitment Share.
– Mind Share diperoleh dari unsur Top Of Mind Brand
– Market Share diperoleh dari Most Often Used Brand
– Commitment Share diperoleh dari Future Intention to Brand
sebagaimana digambarkan pada matriks di bawah ini.
FI / LU
Zone MY Zone NY
1.0
Zone MX Zone NX
1.0 TOM / LU
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 27
LOGO XYZ
28. Front: BRAND DIAGNOSTICS : Overall
• Switcher dari merek lain • Merek tua atau populer
• Merek potensial di masa mendatang • Bisa jadi merupakan merek premium
• Kemungkinan kurang dipromosikan atau • Menghadapi kemungkinan menjadi merek
mengalami efek positif dari word-of-mouth generik
• Mungkin ada masalah dalam akuisisi pelanggan
FI / LU
• Memiliki kualitas pendukung yang baik (produk atau
jasa) yang mungkin lebih baik dari pesaing
• Terdapat indikasi bahwa Merek ini menarik di masa
Zone MY Zone NY mendatang.
Brand C Brand E Brand A
1.0
• Pelanggan kemungkinan tidak puas, karena produk yang
Brand B kurang baik, dll
Zone MX Brand D
Zone NX • Mengindikasikan adanya kemungkinan pelanggan untuk
berpindah ke merek lain di masa mendatang.
1.0 TOM / LU
Note : FI : Future Intention (Tingkat kemungkinan untuk menggunakan lagi)
TOM : Top of Mind Brand Awareness
LU : Last Usage (Merek yang terakhir kali digunakan)
Relatif terhadap responden yang menggunakan XYZ
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 28
LOGO XYZ
29. Front: BRAND DIAGNOSTICS : Overall
• Brand Diagnostic merupakan mapping antara Rasio Top Of Mind Brand Awareness terhadap Last Usage dengan Rasio Future
Intention terhadap Last Usage.
• Bila masing-masing rasio menghasilkan nilai lebih dari 1, maka diindikasikan bahwa suatu merek mempunyai kualitas yang
baik dan menarik di masa mendatang (Zone NY).
• Dari hasil mapping, digambarkan merek Brand B berada pada Zone MX, dimana rasio TOM dengan LU maupun FI dengan
LU relatif masih kurang dari satu. Ini menunjukkan bahwa Brand B sangat potensial untuk dikembangkan di masa mendatang
hanya saja saat ini mungkin kurang promosi. Di masa yang akan datang Brand B perlu meningkatkan imagenya, guna
meningkatkan future intention.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 29
LOGO XYZ
30. COMPETITION LANDSCAPE : Catatan Mengenai Competition Landscape
(1)
• Metode ini merupakan metode yang dapat digunakan untuk melihat tekanan persaingan antar merek dan potensi merek-merek
tersebut untuk terlibat dalam rivalitas yang intens.
• Metode ini telah terbukti berguna untuk mengekstrak informasi strategis yang dapat digunakan untuk:
– Formulasi alokasi sumber daya di seluruh pasar yang dilayani merek, baik pasar sekarang maupun pasar potensial, secara
proporsional berdasarkan tingkat ancaman yang dimiliki oleh merek pesaing.
– Mengamati pergerakan merek pesaing dari waktu ke waktu.
– Repositioning merek di industri.
– Mengidentifikasi partner kerjasama yang potensial untuk berbagai keperluan strategis maupun kompetitif.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 30
LOGO XYZ
31. COMPETITION LANDSCAPE : Catatan Mengenai Competition Landscape
(2)
• Competition Landscape ditampilkan dalam bentuk tabel di mana merek-merek pada posisi satu baris (label: competitors)
menunjukkan merek pesaing dan merek-merek pada posisi satu kolom (label: focal firm) menunjukkan merek yang menjadi
pusat perhatian dalam baris terkait. Competitors merupakan merek yang memberikan tekanan persaingan dan focal firm
merupakan merek yang mendapatkan tekanan persaingan.
• Semakin besar nilai dalam sel tertentu, maka semakin besar pula tekanan persaingan yang ditimbulkan oleh competitor pada
kolom sel yang bersesuaian terhadap focal firm pada baris sel yang bersesuaian.
• Nilai tekanan persaingan ini dihitung sebagai hasil kali antara market dependence dari focal firm (ketergantungan focal firm
terhadap pasar tertentu) dan market share dari competitors (kekuatan competitor di pasar tertentu) yang dinyatakan dalam
satuan persen (%). Tekanan persaingan dari competitors B terhadap focal firm A dinyatakan sebagai PA:B.
• Pasar didefinisikan berdasarkan area geografis.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 31
LOGO XYZ
32. COMPETITION LANDSCAPE : Competition Landscape - Overall
Competitors
Brand I
Brand A Brand B Brand C Brand D Brand F Brand E Brand H Brand G
(Petronass)
Brand A - 0.370 0.171 0.099 0.036 0.039 0.032 0.026 0.027
Brand B 0.415 - 0.154 0.094 0.033 0.034 0.034 0.026 0.024
Brand C 0.343 0.274 - 0.078 0.034 0.026 0.029 0.027 0.025
Brand D 0.324 0.274 0.128 - 0.027 0.027 0.027 0.023 0.020
Focal Firms
Brand F 0.301 0.247 0.143 0.070 - 0.016 0.028 0.026 0.023
Brand E 0.344 0.266 0.115 0.072 0.017 - 0.019 0.013 0.017
Brand H 0.288 0.268 0.129 0.075 0.030 0.019 - 0.025 0.021
Brand I 0.283 0.248 0.144 0.075 0.033 0.016 0.030 - 0.022
Brand G 0.304 0.242 0.140 0.069 0.031 0.022 0.026 0.023 -
Secara overall, XYZ merek Brand B mendapatkan tekanan persaingan yang paling besar dari merek Brand A sebesar 0.415. Dan tekanan
yang diberikan Brand B kepada merek Brand A hanya sebesar 0.370.
Relatif terhadap XYZ merek lainnya, Brand A memberikan tekanan persaingan terbesar kepada Brand B . Selain Brand A , merek Brand C
juga perlu diwaspadai oleh Brand B .
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 32
LOGO XYZ
33. COMPETITION LANDSCAPE : Competition Landscape - Jakarta
Competitors
Brand I
Brand A Brand B Brand C Brand D Brand F Brand E Brand H Brand G
(Petronass)
Brand A - 0.154 0.109 0.050 0.025 0.008 0.021 0.021 0.017
Brand B 0.174 - 0.102 0.047 0.024 0.008 0.020 0.020 0.016
Brand C 0.218 0.183 - 0.059 0.030 0.010 0.025 0.025 0.020
Brand D 0.164 0.138 0.097 - 0.023 0.008 0.019 0.019 0.015
Focal Firms
Brand F 0.213 0.179 0.126 0.058 - 0.010 0.024 0.024 0.020
Brand E 0.074 0.062 0.044 0.020 0.010 - 0.008 0.008 0.007
Brand H 0.189 0.159 0.112 0.051 0.026 0.009 - 0.022 0.017
Brand I 0.228 0.192 0.135 0.062 0.031 0.010 0.026 - 0.021
Brand G 0.189 0.159 0.112 0.052 0.026 0.009 0.022 0.022 -
Di Jakarta, merek Brand B mendapatkan tekanan persaingan yang besar dari merek Brand A sebesar 0.174. Sedangkan tekanan yang
diberikan merek Brand B kepada Brand A relatif sama yaitu sebesar 0.154.
Brand B memberikan tekanan kepada Brand S yaitu sebesar 0.192, sedangkan Brand A juga memberikan tekanan yang lebih besar 0.228.
Laporan Hasil Survei Omnibus TOP BRAND 2011 Page 33
LOGO XYZ
34. Operational Office:
Kompleks Perkantoran
Gading Bukit Indah Blok M15-16
Jl Bukit Gading Raya, Kelapa Gading
Indonesia, 14240
Tel: +6221 – 4514151
Fax: +6221 – 4514152
email: research@frontier.co.id
website: www.frontier.co.id `
StrategicHasil Survey Omnibus TOP 2008 2011
Laporan Marketing Survey Proposal BRAND
Survei Omnibus TOP BRAND Page 34
Page 34
LOGO XYZ