Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang sejarah, pengertian, cara menanam dan pemeliharaan bonsai. Secara khusus membahas tentang asal usul bonsai dari Tiongkok dan Jepang, pengertian bonsai sebagai seni mengkerdilkan pohon, teknik budidaya bonsai melalui pemotongan bagian vegetatif, dan tips perawatan tanaman bonsai.
1. DAFTAR PUSTAKA
http://1.bp.blogspot.com/_RGGzHPOpcRk/SkeU0p6Jy1I/AAAAAAAAAdI/tDrG5
I_KCjw/s320/style-sharimiki.jpg
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2. Bonsai merupakan seni mengkerdilkan pohon yang berasal dari Jepang. Seni ini
banyak sekali pengagumnya kearena bisa menghasilkan tanaman kerdil yang beraneka
ragam bentuk dan rangkaiannya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah Sejarah bonsai ?
1.2.2 Apa pengertian dari bonsai ?
1.2.3 Bagaimana cara menanam bonsai
1.2.4 Bagaimana cara pemeliharaan bonsai ?
1.2.5 Apa saja bagian tanaman, sifat dan fungsinya ?
1.2.6 Apa saja jenis-jenis bonsai ?
1.3 Tujuan
Untuk memberikan tambahan wawasan pada pembaca tentang tanaman bonsai. Dan
memeberikan sedikit informasi tentang tanaman bonsai, agar pembaca lebih
mengetahui tentang bonsai.
Bab II
Pendahuluan
2.1 Sejarah Bonsai
3. Sikon yang serba sempit, nampaknya beberapa ratus tahun lalu sudah dapat teratasi
oleh bangsa-bangsa Cina dan Jepang. Mereka berusaha mendekatkan tanaman yang
berumur panjang dengan menanamnya di dalam pot.
Tamanan yang dipelihara secara khusus di dalam pot puluhan tahun lamanya, tentu
tidak dapat tumbuh secara normal. Pohon-pohonan yang semula dapat tumbuh beberapa
meter tingginya dengan pemeliharaan khusus tersebut tumbuhnya kerdil. Tidak hanya
kerdil dalam arti kata tingginya mencapai tingkatan asalnya, namun juga diberinya bentuk
yang beraneka ragam.
Membentuk tanaman yang kerdil dan memeliharanya hungga beberapa ratus tahun
lamanya. Merupakan suatu kesenian sendiri. Bentuk dan wajah pohon kerdil dipertahankan
dengan diwariskan kepada turunan pencipta pertamanya.
Seni “pohon kerdil" ini yang semulanya banyak dikembangkan di Tiongkok sejak
abad ke 11 dan mulai masuk ke Jepang sejak abad ke 15. Di Jepang seni ini diberi nama
seni “bonsai”, dan gambar-ganbar bonsai ini banyak nampak sebagai hiasan barang
keramik yang cukup indah.
Seni bonsai dari Jepang ini setelah perang dunia ke II, menjalar ke dunia Barat dan
Amerika Serikat. Akhirnya Indonesia pun ketularan seni pengkerdilan pohon.
2.2 Pengertian bonsai
4. 2.3 Bagian Tanaman, Sifat dan Fungsinya
Organ-organ tanaman dan sifatnya
Hingga saat ini tanaman yang dikerdilkan pada umumnya termasuk keluarga besar
“Dicotyledon” atau tanaman yang bijinya berkeping dua, maka dari itu uraian tentang
tanaman di bawah ini khusus ditujukan kepda tanaman yang berkeping dua.
Bagian tanaman yang dapat dibagi menjadi dua bagian :
5. 1.Bagian vegetative (organum nutrivum)
2.Bagian generative (reproductivum)
Bagian vegetative :
Bagian vegetative dapat dibagu dalam 2 bagian :
1. Yang berada di atas tanah (batang pokok, dahan, ranting, daun), berada di dalam
lingkungan yang penuh dengan udara dan lembap, serta sinar matahari dan suhu
2. Bagian yang berada di dalam tanah, perakaran yang tumbuhya ke bawah atau ke
dalam tanah dan menghindari sinar matahari.
Bagian ini terdiri dari :
- Akar tunggang atau atua akar pokok yang tumbuhnya lurus ke bawa.
- Akar lateral, tumbuhnya mendatar, dan keluar dari dekat leher akar. Akar lateral
ini disebut feeders. Akar ini pun beranting dan berakhir pada akar serabut yang
fungsinya khusus untuk menghisap zat makanan yang larut dalam air.
Sifat dan fungsi bagian vegetative
a. Batang pokok
Dapat meningkat tingginya, karena dilengkapi titik tumbuh pada pucuknya. Dan
dapat membesar lingkaran batangnya karena dilengkapi oleh jaringan khusus yang
disebut cambium. Letak cambium di atas kayu dan dibawah kulit.
Tinggi batang pokok dapat dihentikan dengan membuang titik tumbuh. Bila
titik tumbuh hilang, sebagai reaksinya kuntum-kuntum dibagian bawah akan
tumbuh. Terbaentuklah pucuk atau ujung batang baru.
b. Dahan
Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun dan batang pokok yang masih
muda. Tumbuhnya bisa mendatar atau membentuk sudut kurag dari 90º. Dengan
adanya dahan-dahan tersebut dibentuklah mahkota pohon yang klonis, piramidal,
bulat telur, lonjong dan sebagainya.
Perpanjangan dahan terbatas dan dapt dihentikan tingginya dengan
memotong titik tumuhnya. Reaksinya kebanyakan mempercepat tumbuhnya
ranting.
c. Ranting
6. Tumbuh dari kuntum yang berasal dari ketiak daun dahan, dapat tumbuh ke arah
yang beraneka raga, namun rata-rata tumbuh ke luar arah dahan.
Pertumbuhan ranting dapat dihentikan dengan reaksi membentuk ranting-
ranting baru.
d. Kuntum
Kuntum dapat tumbuh di titik tumbuh, ketiak daun dan ada pula yang tumbu
terpendam (tidak nampak) yang setiap waktu dapat tumbuh sewaktu-waktu
sebagai ranting atua dahan baru.
Batang pokok, dahan maupun ranting dapat diubah arah pertumbuhannya
bilamana masih muda, karena batangnya masih lemas (elastis).
e. Akar
Akar sifatnya menghindari sinar matahari, sifat ini disebut negative
phototropis. Pertumbuhan akar tidak kaku, berarti dapat menyesuaiakan diri
dengan ruang lingkup dimana mereka berada.
Fungsi bagian tanaman :
Fungsi daun :
Daun merupakan pabrik untuk penghasil zal karbohidrat, protein dan
lemak. Ketiga zat ini dibentuk melalui proses fotosintesis.
7. Budidaya Bonsai
Budidaya Pada prinsipnya, Anda dapat membonsaikan tanaman apapun (APA PUN!)
selama tanaman tersebut berkayu. Bahkan pohon jeruk pun bisa jika Anda ingin. Namun
membentuk bibit bonsai dari biji memang memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu,
perkembangbiakan bonsai secara generatif tidak terlalu digemari para pebisnis bonsai.
Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai adalah dengan
pemotongan bagian vegetatif dan layering. Kedua cara ini digemari para pebisnis bonsai
karena relatif cepat dan mudah. Anda bisa memotong percabangan bonsai, kemudian
menanamnya pada media tumbuh yang sesuai untuk menghasilkan bonsai baru.
Ranting bonsai yang dipotong harus cukup tebal dan kokoh agar bisa menjadi anakan
baru yang cantik. Jika ranting yang Anda potong berasal dari bonsai yang telah cukup tua,
maka anakannya pun akan memiliki kesan setua induknya, dan ini merupakan nilai plus
tersendiri bagi bonsai Anda. Memang pemunculan akar dari ranting yang sudah tua lebih lama
jika dibandingkan dengan ranting yang masih muda. Namun, tidak ada salahnya mencoba
bukan? Anakan hasil potongan harus dibiarkan tumbuh sekitar 6 bulan terlebih dahulu, baru
Anda boleh mem-bonsainya.
8. Teknik perbanyakan bonsai yang kedua adalah dengan layering. Teknik ini mirip
dengan cangkok, yaitu membiarkan ranting membentuk akar selama masih menempel pada
induknya. Prosedurnya pun dapat dilakukan dengan cara cangkok biasa, yaitu mengupas kulit
kayu pada bagian yang ingin dijadikan anakan baru, menyelimutinya dengan media lalu
dibungkus plastik.Cangkokan ini disiram teratur hingga muncul akar.
Jika akar telah tumbuh, Anda boleh memindahkan anakan tersebut ke media yang terpisah dari
induknya. Biasanya bagian yang dicangkok adalah cabang yang cukup tebal agar anakan
bonsai tumbuh seindah bonsai induknya dengan kokoh. Anda juga dapat melakukan cangkok
bonsai pada bagian akar atau tunas.
Teknik lainnya yang cukup umum digunakan adalah menyambung beberapa jenis bonsai untuk
menghasilkan varian baru. Misalnya bonsai spesies A akan disambungkan dengan spesies B.
Ranting bonsai A dipotong, sementara kulit kayu bonsai B dikupas pada bagian yang ingin
disambungkan. Tempelkan potongan bonsai A pada bagian bonsai B yang telah dikupas,
bungkus dengan plastik yang telah diberi semprotan hormone agar kedua bagian cepat
menyatu.
Tips Dan Belajar Budidaya Tanaman Bonsai
usaha budidaya bonsai semakin eksklusif saat ini,tapi membutuhkan
kesabaran dan ketekunan dalam menjalankan usaha agro ini,mari kita
simak bersama artikel sahabat dibawah ini
Dalam membuat bonsai ada dua hal penting yang perlu kita perhatikan
yakni mengenai pertumbuhan alami dan pertumbuhan rekayasa sesuai
pembentukan. Bonsai dengan pertumbuhan alami jika di selidiki dengan
seksama ada beberapa bentuk atau gaya dalam membuat bonsai,
antara lain;
MODEL ATAU GAYA BONSAI
Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasi pemula adalah
berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung.
Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:
a. formal
Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman
yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan
miring.
1. Tegak Lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari
9. pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter
pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil.
Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung
semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar
dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke
segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini
memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak
antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan.
Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan
menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah
cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya
dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap
kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak
didepan.
2. Tegak Berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batangyang tegak, tetapi
berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai
ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top
mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan
cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak
tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk
hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan
sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya.
Agar terkesan alami, arah cabang perludibuat kedepan agak menyerong
kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Gaya Miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh
di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini
memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya.
Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan
bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang
tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan
melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan
tumbuh miring dengan sendirinya.
Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah
atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa
terlihat jelas.
b. Menggantung atau cascade
Gaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini
ada dua, yakni semi menggantung dan murni menggantung
1. Setengah Menggantung
10. Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon
yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam.
Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas
mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan
menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya
tidak boleh melebihi bibir pot.
2. menggantung
Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya
top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara
pembentukannyajuga sama dengan pembentukan bonsai bergaya
setengah menggantung.
C. TEKNIK MEMBONSAI
a. pemotongan dan pemangkasanprinsipnya, pemotongan dan
pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaanpangkal
tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat
atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan
cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan
cara pemotongan akar mengarah ke samping.
b. pengawatan
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai
dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-
hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
c. posisi bonsai di pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang
digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi,
bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang,
lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan
dengan jarak sepertiga dari sisi pot.d. penanaman
Langkah-langkah penanaman bonsai:
1. siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
2. kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai denganukuran pot
3. masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
4. tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
5. masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam
tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak
tangan
11. 6. rawat bonsai dengan baike. Menciptakan kesan tuaBonsai akan lebih
bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya
ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke
bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah.
Semoga bermanfaat.
Jenis – jenis bonsai
JENIS SHARIMIKI
Shari gaya Bonsai
Seiring berlalunya waktu, beberapa pohon mengembangkan tempat botak atau barkless di
belalai mereka sebagai akibat dari kondisi cuaca yang keras
Bagian barkless biasanya dimulai di tempat di mana akar muncul dari tanah, dan tumbuh
semakin tipis seperti itu terus sampai bagasi. Sinar matahari yang intens akan pemutih bagian
ini, membentuk bagian yang sangat karakteristik dari pohon. Dengan Bonsai kulit akan
dihapus dengan pisau yang sangat tajam dan tempat barkless diperlakukan dengan kalsium
sulfat dalam rangka untuk mempercepat proses pemutihan
JENIS IKADABUKI
12. Rakit gaya Bonsai
Kadang-kadang pohon dapat bertahan hidup dengan retak cabang-cabangnya menunjuk ke
atas. Sistem akar tua dapat memberikan cabang dengan nutrisi yang cukup.
Setelah beberapa saat akar baru akan mulai tumbuh, akhirnya mengambil alih fungsi dari
sistem akar lama. Cabang-cabang tua yang sekarang menunjukkan ke udara berkembang
menjadi batang dengan beberapa branchings sebagai akibat dari masuknya peningkatan
nutrisi. Batang ini baru berkontribusi ke salah satu mahkota tunggal.
JENIS ISHISUKI
Tumbuh dalam gaya Bonsai batu
Dalam gaya ini akar pohon tumbuh di celah-celah dan lubang batu.
Ini berarti bahwa tidak ada banyak ruang untuk akar untuk mengembangkan dan menyerap
nutrisi. Pohon yang tumbuh di bebatuan tidak akan terlihat benar-benar sehat, sehingga harus
terlihat bahwa pohon telah berjuang untuk bertahan hidup. Hal ini penting untuk menyuburkan
dan air gaya ini sering, karena tidak ada banyak ruang yang tersedia untuk menyimpan air
dan nutrisi. Batu yang tumbuh Bonsai sering ditempatkan dalam panci yang sangat dangkal,
yang kadang-kadang diisi dengan air dari batu yang sangat halus.
13. JENIS SEKI JOJU
Tumbuh pada gaya Bonsai batu
Di medan berbatu, pohon harus mencari tanah yang kaya nurient dengan akar mereka,
yang sering dapat ditemukan di celah-celah dan lubang
Akar tidak terlindungi sebelum mereka mencapai tanah sehingga mereka harus
melindungi diri dari matahari: menyalak khusus tumbuh di sekitar mereka. Dengan
Bonsai akar tumbuh dari sebuah batu ke dalam panci, sehingga merawat pohon ini
tidak benar-benar berbeda dari merawat setiap gaya lainnya
JENIS YOSUE
Hutan Bonsai bergaya
Gaya hutan terlihat banyak seperti gaya multi-batang, tetapi perbedaannya adalah bahwa hal
itu terdiri dari beberapa pohon daripada satu batang pohon dengan beberapa
Pohon-pohon paling maju yang ditanam di tengah-tengah pot besar dan dangkal. Di sisi pot
pohon-pohon yang lebih kecil ditanam untuk berkontribusi ke salah satu mahkota
tunggal. Pohon-pohon yang ditanam tidak dalam garis lurus tapi dalam pola terhuyung-
huyung, karena cara ini hutan tampak alami.
14. JENIS KABUDACHI
Bonsai bergaya Multitrunk
Dalam teori gaya batang multi sama sebagai gaya batang ganda, tetapi dengan 3 atau lebih
batang
Semua batang tumbuh dari satu sistem akar, dan itu benar-benar adalah satu pohon
tunggal. Semua batang membentuk satu mahkota daun, di mana batang tebal dan paling
maju bentuk atas.
JENIS SOKAN
Batang ganda Gaya Bonsai
Gaya batang ganda adalah umum di alam, tetapi tidak benar-benar yang umum dalam seni
Bonsai
Biasanya kedua batang akan tumbuh dari satu sistem akar, tetapi juga mungkin bahwa batang
kecil tumbuh dari batang yang lebih besar di atas tanah. Dua batang akan bervariasi dalam
ketebalan dan panjang baik, batang lebih tebal dan lebih berkembang tumbuh hampir tegak,
sedangkan batang yang lebih kecil akan tumbuh sedikit miring. Kedua batang akan
memberikan kontribusi untuk sebuah mahkota daun tunggal.
15. JENIS FUKINAGASHI
Keanginan Bonsai bergaya
Gaya keanginan juga merupakan contoh yang baik dari pohon yang harus berjuang untuk
bertahan hidup.
Cabang-cabang serta batang tumbuh ke satu sisi seolah-olah angin telah meniup pohon
terus-menerus di satu arah. Cabang tumbuh di semua sisi bagasi tetapi semua akhirnya akan
menjadi bengkok ke satu sisi.
JENIS BUNJINGI
Bonsai sastrawan gaya
Di alam ini gaya pohon tumbuh di daerah padat penduduk oleh pohon-pohon lain dan
persaingan begitu sengit bahwa pohon hanya dapat bertahan hidup dengan tumbuh lebih
tinggi maka semua orang lain di sekitarnya
Batang tumbuh miring ke atas dan benar-benar tanpa percabangan karena matahari hanya
hits bagian atas pohon. Untuk memastikan bahwa hal itu tampak lebih berat, beberapa
cabang yang "Jinned" (tanpa kulit).Ketika kulit telah dihapus dari satu sisi bagasi, bagasi yang
16. disebut sebagai "Shari". Idenya adalah untuk menunjukkan bahwa pohon benar-benar telah
berjuang untuk bertahan hidup. Pohon-pohon ini sering ditempatkan di kecil, panci bulat.
JENIS HAN-KENGAI
Semi Bonsai bergaya cascade
Gaya kaskade semi, persis seperti gaya kaskade, ditemukan di alam di tebing dan di tepi
sungai dan danau
Batang tumbuh tegak untuk jarak kecil dan kemudian membungkuk ke bawah. Berbeda
dengan gaya kaskade, batang semi-kaskade tidak akan pernah tumbuh di bawah bagian
bawah pot. Mahkota biasanya di atas tepi panci sementara percabangan berikutnya terjadi di
bawah pinggirannya.
JENIS KENGAI
Bonsai Cascade gaya
Sebuah pohon hidup di alam pada tebing curam dapat menekuk ke bawah sebagai
akibat dari beberapa faktor, seperti salju atau batu jatuh
Faktor-faktor ini menyebabkan pohon tumbuh ke bawah. Dengan Bonsai bisa sulit untuk
mempertahankan pohon yang tumbuh ke bawah karena arah pertumbuhan menentang
17. kecenderungan alami pohon untuk tumbuh upright.Cascade Bonsai ditanam dalam pot
tinggi.Pohon itu harus tumbuh tegak untuk jarak kecil tapi kemudian menekuk ke
bawah.Mahkota pohon biasanya tumbuh di atas tepi pot, tetapi cabang-cabang berikutnya
alternatif kiri dan kanan pada kurva terluar batang berbentuk S. Branchings ini harus tumbuh
keluar horizontal dalam rangka untuk menjaga keseimbangan pohon.
JENIS SHAKKAN
Bonsai bergaya miring
Sebagai hasil dari angin bertiup dalam satu arah dominan atau ketika pohon adalah dalam
bayangan dan harus menekuk ke arah matahari, pohon akan ramping dalam satu arah
Dengan Bonsai, gaya bersandar harus tumbuh pada sudut sekitar 60 - 80 derajat relatif
terhadap tanah.Akar yang dikembangkan dengan baik di satu sisi untuk menjaga pohon
berdiri. Di sisi arah yang bersandar pohon, akar jelas tidak dikembangkan dengan
baik. Cabang pertama tumbuh berlawanan arah pohon, dalam rangka untuk
menyeimbangkannya. Bagasi dapat sedikit bengkok atau benar-benar lurus, tapi masih lebih
tebal di bagian bawah daripada di atas.
JENIS MOYOGI
Bonsai bergaya informal tegak
18. Gaya tegak informal umum pada alam dan dalam seni Bonsai
Batang tumbuh tegak kasar dalam bentuk huruf 'S' dan pada setiap gilirannya percabangan
terjadi.Meruncing dari bagasi harus terlihat jelas, dengan pangkal batang lebih tebal daripada
bagian yang lebih tinggi.
JENIS CHOKKAN
Formal Upright Gaya Bonsai
Gaya tegak formal adalah bentuk yang sangat umum Bonsai. Gaya ini sering terjadi di alam,
terutama ketika pohon terkena banyak cahaya dan tidak menghadapi masalah pohon
bersaing
Untuk gaya ini, meruncing dari batang tegak yang tumbuh harus jelas terlihat. Bagasi karena
itu harus lebih tebal di bagian bawah dan harus tumbuh semakin tipis dengan
ketinggian. Pada sekitar 1 / 4 dari total panjang batang, percabangan harus dimulai. Puncak
pohon harus dibentuk oleh cabang tunggal, bagasi tidak harus span seluruh ketinggian pohon.
JENIS-JENIS BONSAI
http://1.bp.blogspot.com/_RGGzHPOpcRk/SkeU0p6Jy1I/A
AAAAAAAAdI/tDrG5I_KCjw/s320/style-sharimiki.jpg
1. Broom Gaya Bonsai Hokidachi
Batang lurus dan tegak dan tidak berlanjut ke atas pohon, tetapi cabang-cabang ke segala
arah sekitar 1 / 3 dari jalan sampai seluruh ketinggian pohon. Dengan cara ini, cabang dan
19. daun membentuk sebuah mahkota berbentuk bola yang juga dapat sangat indah selama
musim dingin