SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Baixar para ler offline
LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER
PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK
KELAS B
Yogyakarta, 31 Mei 2017
Disusun Oleh:
Nama : Farida Nur Dadari
NIM : 15/383355/PA/17015
Progam Studi : Statistika
Dosen Pengampu : Drs. Zulaela, Dipl.Med.Stats., M.Si.
Asisten Dosen : 1. Indah Rini Setyowati (15844)
2. Robertus Indrakurniawan (16218)
LABORATORIUM KOMPUTASI
MATEMATIKA DAN STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PERMASALAHAN
1. Ingin diketahui apakah jumlah anak yang dilahirkan dipengaruhi oleh :
a) Pengetahuan siklus ovulasi (masa subur)  reference category : tidak mengetahui
mengenai siklus ovulasi
b) Pengalaman mengenai keguguran  reference category : no
c) Metode kontrasepsi yang digunakan  reference category : no method (modern=1,
traditional=2, folkloric=3)
d) Domisili suami apakah tInggal serumah atau tidak  reference category : living
with her
e) Umur saat pertama menikah
f) Keinginan suami akan banyaknya jumlah anak dalam keluarga  reference
category: don’t know (both want same = 1, husband want fewer=2, husband want
more=3
g) Pandangan istri terhadap kehamilannya  reference category : problem
h) Tingkat pendidikan pasangan  reference category : no education (primary=1,
secondary=2, higher=3
i) Status pekerjaan istri (apakah bekerja atau tidak)  reference category : yes
j) Tingkat kesejahteraan keluarga (miskin,menengah,dan kaya)  reference category
: poor (middle=1, rich=2
k) Tempat tinggal (desa atau kota)  reference category : small city
Lakukan analisis regresi logit ganda pada data.xlsx (event : >2) atau (>2 = 1 ; <=2 =
0) Kemudian lakukan diagnostic checking pada model terbaik. Interpretasikan hasilnya
dengan lengkap.
2. “Attack rate” campak di antara anak-anak yang mendapat dan tidak mendapat
vaksinasi campak tampak pada tabel berikut:
Vaksinasi Total
Ya Tidak
Manderita
campak
Ya 10 26 36
Tidak 90 74 164
Total 100 100 200
Dalam penelitian ini, 200 sampel anak dalam suatu populasi ditetukan terlebih dahulu
untuk diamati lebih jauh untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antara imunisasi
yang dilakukan dengan kejadian penyakit campak. Dengan menggunakan α = 5%,
dapatkah diambil kesimpulan bahwa vaksin campak yang digunakan dalam kegiatan
imunisasi tersebut cukup protektif?
Tulis event probabilities nya! Serta berikanlah ukuran asosiasinya (jika ada)!
3. Apa yang anda ketahui tentang efek perancu dan efek interaksi dalam regresi
logistik? Dan bagaimana hubungan antara kedua efek tersebut?
4. Berikanlah kritik dan saran selama praktikum berlangsung! Materi yang manakah
menurut Anda, yang paling sulit dipahami? Apakah Anda bersedia menjadi asisten
praktikum Analisis Data Kategorik untuk periode selanjutnya?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Uji regresi logit ganda
Variabel Y: Total children ever born
Variabel X: Current use by method type, Husband lives in house, Age at first marriage,
Husband desire for children, Partner’s educational level, Respondent currently working,
Place of recidence, Knowledge of ovulatory cycle, Problem if became pregnant, Wealth
index quintile.
i. Uji verifikasi variabel
 Hipotesis
H0: Variabel tidak signifikan
H1: Variabel signifikan
 Tingkat signifikansi
α = 25%
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
 Statistik uji dan kesimpulan
a. Ever had terminated preg.
b. Current use by method type
c. Husband lives in house
d. Age at first marriage
e. Husband desire for children
f. Partner’s education level
g. Respodent currently working
h. Place of recident
i. Knowledge of ovaltory cycle
j. Problem if became pregnant
k. Wealth index quintile
Ringkasan Table:
Variabel P-value Kesimpulan
Ever had a terminated preg 0,848 Variabel tidak signifikan
Current use by method type 0,999 Variabel tidak signifikan
Husband lives in house 0,087 Variabel signifikan
Age at first marriage 0,000 Variabel signifikan
Husband desire for children 0,392 Variabel tidak signifikan
Partner’s education level 0,999 Variabel tidak signifikan
Respondent currently working 0,000 Variabel signifikan
Place of resident 0,337 Variabel tidak signifikan
Knowledge of ovulatory cycle 0,074 Variabel signifikan
Problem if became pregnant 0,091 Variabel signifikan
Wealth index quintile 0,593 Variabel tidak signifikan
Interpretasi:
Dilakukan uji verifikasi pada semua variabel X. Tujuannya memberikan kesempatan yang
lebih untuk variabel X agar dapat masuk ke dalam regresi logit ganda. Variabel yang lolos
verifikasi adalah Husband lives at house, Age at first marriage, Respondent currently
working, knowledge of ovulatory cycle, Problem if became pregnant.
ii. Kontruksi model
 Hipotesis
H0: variabel tidak signifikan/ tidak layak masuk model
H1: variabel signifikan/ layak masuk model
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
a. Model 1
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat variabel husband lives in house
dan knowledge of ovulatory cycle yang tidak signifikan masuk model. Dalam
hal ini, maka variabel yang tidak signifikan dikeluarkan berdasarkan p-value
yang terbesar. Maka dari itu, variabel Knowledge of ovulatory cycle
dikeluarkan dari model. Kemudian dilakukan uji ulang sampai di dapatkan
model yang semua variabelnya signifikan.
b. Model 2
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat variabel husband lives in house
yang tidak signifikan masuk model. Dalam hal ini, maka variabel yang tidak
signifikan dikeluarkan berdasarkan p-value yang terbesar. Maka dari itu,
variabel Husband lives in house dikeluarkan dari model. Kemudian dilakukan
uji ulang sampai di dapatkan model yang semua variabelnya signifikan.
c. Model 3
Dari table di atas, dapat dilihat bahwa semua varibel sudah signifikan.
Ringkasan table:
Model Variabel P-value Kesimpulan
Model 1 Constant 0,000 Konstant layak masuk model
Husband lives in house 0,178 Variabel tidak layak masuk model
Age at first marriage 0,000 Variabel layak masuk model
Respondent currently working 0,000 Variabel layak masuk model
Knowledge of ovulatory cycle 0,566 Variabel tidak layak masuk model
Problem if became pregnant 0,010 Variabel layak masuk model
Model 2 Constant 0,000 Konstant layak masuk model
Husband lives in house 0,183 Variabel tidak layak masuk model
Age at first marriage 0,000 Variabel layak masuk model
Respondent currently working 0,000 Variabel layak masuk model
Problem if became pregnant 0,010 Variabel layak masuk model
Model 3 Constant 0,000 Konstant layak masuk model
Age at first marriage 0,000 Variabel layak masuk model
Respondent currently working 0,000 Variabel layak masuk model
Problem if became pregnant 0,009 Variabel layak masuk model
Setelah di dapatkan 3 model, maka langkah selanjutnya adalah menentukan model terbaik
diantara ketiga model tersebut, yaitu dengan membandingkan criteria dari masing-masing
model berdasarkan criteria pemilihan model terbaik.
iii. Model terbaik
1) Model 1
2) Model 2
3) Model 3
Ringkasan Tabel:
Model R2
Nagelkerke
Proporsi
Konkordansi
Hosmer and
Lemeshowtest
Omnibus
Test
Parsimony
Model 1 0,204 66,0 0,494 0,000 2
Model 2 0,202 64,4 0,059 0,000 1
Model 3 0,195 64,4 0,095 0,000 0
Model terbaik jika memiliki nilai R2
Nagelkerke paling tinggi, proporsi konkordansi paling
tinggi, hosmer and lemeshow test paling tinggi, omnibus test paling kecil, dan parsimony
paling kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa model 1 adalah model terbaik.
Dengan persamaan model sebagai berikut:
𝑔(𝑥) = 𝑙𝑛 [
𝜋 𝑐ℎ𝑖𝑙𝑑𝑟𝑒𝑛
1 − 𝜋 𝑐ℎ𝑖𝑙𝑑𝑟𝑒𝑛
]
= 4,535 − 1,258 (ℎ𝑢𝑠𝑏𝑎𝑛𝑑 𝑙𝑖𝑣𝑒𝑠 𝑖𝑛 ℎ𝑜𝑢𝑠𝑒) − 0,151 (𝑎𝑔𝑒 𝑎𝑡 𝑓𝑖𝑟𝑠𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑟𝑖𝑎𝑔𝑒) −
1,267 (𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑡 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑙𝑦 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔) − 0,152 (𝑘𝑛𝑜𝑤𝑙𝑒𝑑𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑜𝑣𝑢𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒) −
0,696 (𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚 𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑐𝑎𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑒𝑔𝑛𝑎𝑛𝑡)
Interpretasi Model terbaik:
Block 0
a. Iteration history
Table diatas memberikan informasi mengenai -2LL dari model awal pada setiap
iterasi. Di akhir iterasi, -2LL bernilai 418,423.
b. Classifications table
Table diatas menunjukkan table klasifikasi pada model awal (block 0). Proporsi
konkordansi pada model ini adalah sebesar 56,9%.
c. Variabel in the equation
Berdasarkan pada table diatas, model regresi logit awal adalah
𝑔(𝑥) = ln [
𝜋 𝑒𝑣𝑒𝑛𝑡
1 − 𝜋 𝑒𝑣𝑒𝑛𝑡
] = 0,276
Block 1
a. Iteration history
Sebagaimana pada model awal, table iteration history model terbaik diatas berisi nilai
-2LL dari model terbaik, yaitu model pertama. Terlihat -2LL sebesar 368,053.
b. Omnibus test
 Hipotesis
H0: model tidak layak digunakan
H1: model layak digunakan
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Statistik uji
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
0,000 < 0,05
Maka H0 ditolak
 Kesimpulan
H0 ditolak maka dapat disimpulkan bahwa model layak digunakan.
c. Model summary
Interpretasi:
Dari output diatas menampilkan koefisien determinan model. Menurut
Nagelkerke R2 = 0,204. Dapat dikatakan bahwa sebanyak 20,4%
variabilitas total children ever born juga dapat dijelaskan oleh husband lives
in house, age at first marriage, respondent currently working, knowledge of
ovulatory cycle, problem if became pregnant.
d. Hosmer and lemeshow test
 Hipotesis
H0: model fit dengan data
H1: model tidak fit dengan data
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Statistik uji
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
0,494 > 0,05
Maka H0 tidak ditolak
 Kesimpulan
H0 tidak ditolak maka dapat disimpulkan bahwa model fit dengan data.
e. Classification table
Berdasarkan output tersebut, terlihat model dari overall percentage,
ketepatan prediksi 66%.
f. Variable in the equation
 Hipotesis
H0: variabel tidak signifikan terhadap model
H1: variabel signifikan terhadap model
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
 Statistik uji dan kesimpulan
Variabel P-value Kesimpulan
Constant 0,000 Constant signifikan terhadap model
Husband lives in house 0,178 Variabel tidak signifikan terhadap model
Age at first marriage 0,000 Variabel signifikan terhadap model
Respondent currently working 0,000 Variabel signifikan terhadap model
Knowledge of ovulatory cycle 0,566 Variabel tidak signifikan terhadap model
Problem if became pregnant 0,010 Variabel signifikan terhadap model
Diagnostic Checking
1) Asumsi Non Stokastik
Diasumsikan sudah terpenuhi.
2) Linearitas Variabel Kontinu Terhadap Logit
Langkah Deskriptif
Scatterplot LOGIT vs age at first marriage
Pada grafik scatterplot tersebut dapat dilihat bahwa titik berada pada sekitar garis
maka asumsi linearitas terpenuhi.
Langkah Inferensi
 Hipoteis
H0: variabel kontinu dan variabel logit tidak linear
H1: variabel kontinu dan variabel logit linear
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Statistik uji
p-value= 0,000
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
0,000 < 0,05
age at first marriage
LOGIT
3025201510
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
Scatterplot of LOGIT vs age at first marriage
Maka H0 ditolak
 Kesimpulan
H0 ditolak maka dapat disimpulkan bahwa variabel kontinu dan variabel logit
linear
Sehingga asumsi linearitas terpenuhi.
3) Asumsi Distribusi Galat-Binomial
Dotplot PRES1
Pada grafik tersebut terlihat bahwa titik mengumpul pada lebih dari satu titik.
Dotplot DRES1
Pada grafik tersebut terlihat bahwa titik mengumpul pada lebih dari satu titik.
Karena kedua grafik mengumpul lebih dari satu titik maka dapat disimpulkan bahwa
asumsi distribusi galat-binomial terpenuhi.
PRES1
2.11.40.70.0-0.7-1.4-2.1
Dotplot of PRES1
DRES1
2.11.40.70.0-0.7-1.4-2.1
Dotplot of DRES1
4) Tidak ada Data Pencilan
Scatter plot delta chi-square vs probability
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa terdapat data pencilan
Scatterplot delta deviance vs probability
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa terdapat data pencilan
Karena pada kedua grafik tersebut terdapat data pencilan maka dapat disimpulkan
bahwa asumsi tidak ada data pencilan tidak terpenuhi.
5) Pemeriksaan Autokorelasi (No Autokorelasi)
Probability
DeltaChi-Square
0.90.80.70.60.50.40.30.20.10.0
7
6
5
4
3
2
1
0
Delta Chi-Square versus Probability
Probability
DeltaDeviance
0.90.80.70.60.50.40.30.20.10.0
7
6
5
4
3
2
1
0
Delta Deviance versus Probability
Scatterplot PRES1 vs PRES2
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa data menyebar acak
Scatterplot DRES1 vs DRES2
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa data menyebar acak
Karena pada kedua grafik tersebut data menyebar acak maka dapat disimpulkan
bahwa asumsi no autokorelasi terpenuhi.
6) No Multikolinearitas
PRES2
PRES1
1.51.00.50.0-0.5-1.0-1.5-2.0
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot of PRES1 vs PRES2
DRES2
DRES1
210-1-2
3
2
1
0
-1
-2
Scatterplot of DRES1 vs DRES2
Tidak terdapat VIF maka dapat disimpulkan bahwa asumsi no multikolinearitas
terpenuhi.
7) Homoskedastisitas
Scatterplot RESID vs age at first marriage
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa titik berada disekitar nol, maka dapat
disimpulkan bahwa asumsi homoskedastisitas terpenuhi.
Dari tujuh asumsi yang sudah diuji, terdapat satu asumsi yang tidak terpenuhi yaitu
tidak ada data pencilan. Karena asumsi yang terpenuhi >50% maka model dapat
dikatakan baik.
2. “Attack rate” campak di antara anak-anak yang mendapat dan tidak mendapat vaksinasi.
Dalam penelitian ini, 200 sampel anak dalam suatu populasi ditetukan terlebih dahulu
untuk diamati lebih jauh untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antara imunisasi yang
dilakukan dengan kejadian penyakit campak.
Dilakukan uji asumsi untuk mengetahui hubungan antara vaksin dan penyakit campak
age at first marriage
RESID
3025201510
7
6
5
4
3
2
1
0
Scatterplot of RESID vs age at first marriage
 Hipotesis
H0: tidak ada hubungan antara menderita campak dan vaksinasi
H1: ada hubungan antara menderita campak dan vaksinasi
 Tingkat signifikansi
α = 5%
 Statistic uji
Karena expected count >5 maka p-value menggunakan Pearson Chi-square
p-value = 0,003
 Daerah kritik
H0 ditolak jika p-value < α
0,003 < 0,05
Maka H0 ditolak
 Kesimpulan
H0 ditolak maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara terkena
penyakit campak dengan vaksinasi/imunisasi.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penyakit campak dan vaksinasi maka
dilakukan uji table kontingensi. Karena semua expected count bernilai lebih dari lima, maka p-
value menggunakan Pearson Chi-square yaitu 0,003 < 0,05 sehingga H0 ditolak, maka dapat
disimpulkan ada hubungan antara penyakit campak dan vaksinasi.
a) Event Probability
Model logit yang terbentuk adalah:
𝑔(𝑥) = 𝑙𝑛 [
𝜋 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘
1 − 𝜋 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘
] = −1,046 − 1,151(𝑣𝑎𝑘𝑠𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖)
 Peluang seseorang terkena penyakit campak jika vaksinasi
𝐸 (𝑦 = 1|𝑥 = 1) = 𝜋(1) =
1
1 + 𝑒−(𝛽0+𝛽1(1))
=
1
1 + 𝑒−(−1,046−1,151(1))
= 0,100
 Peluang seseorang terkena penyakit campak jika tidak vaksinasi
𝐸 (𝑦 = 1|𝑥 = 0) = 𝜋(0) =
1
1 + 𝑒−(𝛽0+𝛽1(1))
=
1
1 + 𝑒−(−1,046−1,151(0))
= 0,259
 Peluang seseorang tidak terkena penyakit campak jika vaksinasi
𝐸 (𝑦 = 0|𝑥 = 1) = 1 − 𝜋(1) = 1 − 0,1000 = 0,900
 Peluang seseorang tidak terkena penyakit campak jika tidak vaksinasi
𝐸 (𝑦 = 0|𝑥 = 0) = 1 − 𝜋(0) = 1 − 0,259 = 0,741
b) Ukuran asosiasi
OR = 𝑒−1,151
= 0,316
Karena OR < 1 maka
𝑂𝑅 =
1
0,316
= 3,164 ≈ 3
Interpretasi:
Seseorang yang tidak vaksinasi akan memiliki resiko 3 kali lebih besar terkena penyakit
campak daripada orang yang di vaksinasi atau imunisasi.
3. Efek perancu dan efek interaksi dalam regresi logit
 Efek perancu atau cofounding effect adalah efek yang muncul sebagai akibat dari
adanya variabel luar yang bertindak sebagai perancu bagi variabel predictor utama.
Beberapa definisi dari efek perancu diantaranya:
- Situasi dimana efek dari dua proses tidak dapat dipisahkan. Distorsi atau
gangguan dari efek yang tampak pada faktor paparan resiko yang dibawa oleh
asosiasi faktor lainnya yang bisa mempengaruhi hasil atau keluaran.
- Hubungan antara efek dua atau lebih faktor penyebab yang menjadi faktor
observasi dalam suatu kumpulan data yang tidak mungkin terpisah secara logika
oleh kontribusi dari faktor penyebab tunggal yang mempengaruhinya.
- Situasi dimana ukuran suatu efek dari faktor resiko terdistorsi atau dirancu
karena adanya hubungan faktor paparan dengan faktor lainnya yang
mempengaruhi hasil diluar studi.
(A Dictionary of Epidemiology)
 Efek interaksi atau interaction effect adalah pengubahan pengaruh predictor atau
respon sesuai dengan tingkat factor atau nilai dari satu atau beberapa variabel luar.
Beberapa define dari efek interaksi:
- Keberagaman/heterogenitas/variasi efek dari suatu factor resiko terhadap
kemunculan penyakit/outcome, pada level yang berbeda dari factor resiko lain,
pada base population.
- Suatu situasi dimana 2 atau lebih faktor resiko saling memodifikasi (besar
dan/atau arah) efek nya terhadap kejadian/outcome yang diteliti.
(Moyses S. & F. Javier N., 2000)
 Hubungan antara efek perancu dan efek interaksi
Hubungan antara efek perancu dan efek interaksi adalah untuk menentukan blok
mana yang akan dijadikan sebagai model.
- Jika tidak ada interaksi dan tidak ada perancu, maka blok yang akan digunakan
untuk model adalah blok 1.
- Jika tidak ada interaksi dan ada perancu, maka blok yang akan digunakan untuk
model adalah blok 2.
- Jika ada interaksi dan tidak ada efek perancu atau ada interaksi dan ada perancu,
maka blok yang akan digunakan untuk model adalah blok 3.
4. Kritik:
Sudah bagus dalam mengajar, tetapi kadang bahasanya agak berbelit-belit dalam
menjelaskan sehingga agak bingung dalam memahaminya.
Saran:
Karena diberikan kertas ringkasan materi, jadi ketika diterangkan lebih mudah
memahaminya.
Materi yang sulit dipahami:
Menurut saya, materi yang agak membingungkan adalah efek perancu. Waktu diterangkan
dikelas saya sudah tidak fokus, pengen pulang bawaannya. Jadi saya tidak menangkap
materinya dan agak tidak mengerti kapan menggunakan blok 1 atau blok 0. Lalu setelah
tanya teman-teman, sekarang saya sudah mengerti.
Apakah Anda bersedia menjadi asisten praktikum Analisis Data Kategorik untuk periode
selanjutnya?
Saya rasa ada yang lebih layak menjadi asisten praktikum andakat daripada saya.
Sebenarnya saya tidak terlalu pandai dalam hal mengajar. Bukan bermaksud pelit ilmu, tapi
kadang saya bingung memilih kata yang tepat untuk mengajar.
BAB III
KESIMPULAN
1. Melakukan regresi logit ganda, setelah dilakukan uji didapat kesimpulan bahwa
Variabel yang lolos verifikasi adalah Husband lives at house, Age at first marriage,
Respondent currently working, knowledge of ovulatory cycle, Problem if became
pregnant. Model terbaik jika memiliki nilai R2 Nagelkerke paling tinggi, proporsi
konkordansi paling tinggi, hosmer and lemeshow test paling tinggi, omnibus test paling
kecil, dan parsimony paling kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa model 1 adalah
model terbaik. Dari tujuh asumsi diagnostic checking yang sudah diuji, terdapat satu
asumsi yang tidak terpenuhi yaitu tidak ada data pencilan. Karena asumsi yang
terpenuhi >50% maka model dapat dikatakan baik.
2. Dilakukan uji asumsi untuk mengetahui hubungan antara vaksin dan penyakit campak,
dan dapat disimpulkan ada hubungan antara penyakit campak dan vaksinasi. Seseorang
yang tidak vaksinasi akan memiliki resiko 3 kali lebih besar terkena penyakit campak
daripada orang yang di vaksinasi atau imunisasi.
3. Efek perancu dan efek interaksi dalam regresi logit.
 Efek perancu atau cofounding effect adalah efek yang muncul sebagai akibat
dari adanya variabel luar yang bertindak sebagai perancu bagi variabel predictor
utama.
 Efek interaksi atau interaction effect adalah pengubahan pengaruh predictor
atau respon sesuai dengan tingkat factor atau nilai dari satu atau beberapa
variabel luar.
 Hubungan antara efek perancu dan efek interaksi adalah untuk menentukan blok
mana yang akan dijadikan sebagai model.
4. Kritik: Sudah bagus dalam mengajar, tetapi kadang bahasanya agak berbelit-belit dalam
menjelaskan sehingga agak bingung dalam memahaminya.
Saran: Karena diberikan kertas ringkasan materi, jadi ketika diterangkan lebih mudah
memahaminya.
Materi yang sulit dipahami: Menurut saya, materi yang agak membingungkan adalah
efek perancu. Waktu diterangkan dikelas saya sudah tidak fokus, pengen pulang
bawaannya. Jadi saya tidak menangkap materinya dan agak tidak mengerti kapan
menggunakan blok 1 atau blok 0. Lalu setelah tanya teman-teman, sekarang saya sudah
mengerti.
Apakah Anda bersedia menjadi asisten praktikum Analisis Data Kategorik untuk
periode selanjutnya?
Saya rasa ada yang lebih layak menjadi asisten praktikum andakat daripada saya.
Sebenarnya saya tidak terlalu pandai dalam hal mengajar. Bukan bermaksud pelit ilmu,
tapi kadang saya bingung memilih kata yang tepat untuk mengajar.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)
adi wibawa
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
MJM Networks
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
 
Uji asumsi-klasik 20091
Uji asumsi-klasik 20091Uji asumsi-klasik 20091
Uji asumsi-klasik 20091
rabika
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
Githa Niez
 

Mais procurados (20)

Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi KlasikUji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik
 
Bab Uji Hipotesis awal
Bab Uji Hipotesis awalBab Uji Hipotesis awal
Bab Uji Hipotesis awal
 
5. regersi linear berganda, hpz new
5. regersi linear berganda, hpz new5. regersi linear berganda, hpz new
5. regersi linear berganda, hpz new
 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Ancova
AncovaAncova
Ancova
 
Uji Rata-Rata
Uji Rata-RataUji Rata-Rata
Uji Rata-Rata
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan EviewsUji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
 
Statistika uji parametrik
Statistika uji parametrikStatistika uji parametrik
Statistika uji parametrik
 
Uji asumsi-klasik 20091
Uji asumsi-klasik 20091Uji asumsi-klasik 20091
Uji asumsi-klasik 20091
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
 
Pertemuan 12 13
Pertemuan 12 13Pertemuan 12 13
Pertemuan 12 13
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 

Semelhante a LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UAS

82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
alifia ramadhani
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Selvin Hadi
 
Tugas resume korelasi chi square
Tugas  resume  korelasi chi squareTugas  resume  korelasi chi square
Tugas resume korelasi chi square
Ari Andiyana
 

Semelhante a LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UAS (20)

HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfHIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
 
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptxWeek 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
 
1. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
1. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx1. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
1. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
 
prosedur pengujian hipotesis
prosedur pengujian hipotesisprosedur pengujian hipotesis
prosedur pengujian hipotesis
 
pengujian hipotesis
pengujian hipotesispengujian hipotesis
pengujian hipotesis
 
5 UJI HIPOTESIS.pptx
5 UJI HIPOTESIS.pptx5 UJI HIPOTESIS.pptx
5 UJI HIPOTESIS.pptx
 
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
Makalah pegujian hipotesis mas
Makalah pegujian hipotesis masMakalah pegujian hipotesis mas
Makalah pegujian hipotesis mas
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
 
Hipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rataHipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rata
 
Pegujian hipotesis
Pegujian hipotesisPegujian hipotesis
Pegujian hipotesis
 
Pegujian hipotesis
Pegujian hipotesisPegujian hipotesis
Pegujian hipotesis
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
 
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptxProsesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
 
Tugas resume korelasi chi square
Tugas  resume  korelasi chi squareTugas  resume  korelasi chi square
Tugas resume korelasi chi square
 

Mais de Farida Dadari

Mais de Farida Dadari (15)

TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTUTUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
 
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPANTUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN
TUGAS PRAKTKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UASLAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UASLAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
 
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARILAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UTS - FARIDA NUR DADARI
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK UAS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK UAS - FARIDA NUR DADARILAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK UAS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK UAS - FARIDA NUR DADARI
 
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARILAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARI
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI STATISTIKA UAS - FARIDA NUR DADARI
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik uts
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik utsLaporan praktikum pengendalian kualitas statistik uts
Laporan praktikum pengendalian kualitas statistik uts
 
Gaya pegas
Gaya pegasGaya pegas
Gaya pegas
 
Explanation Text dan contohnya
Explanation Text dan contohnyaExplanation Text dan contohnya
Explanation Text dan contohnya
 
Expression Pain and Relief
Expression Pain and ReliefExpression Pain and Relief
Expression Pain and Relief
 
Procedure Text dan Contohnnya
Procedure Text dan ContohnnyaProcedure Text dan Contohnnya
Procedure Text dan Contohnnya
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
 
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK UAS

  • 1. LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER PRAKTIKUM ANALISIS DATA KATEGORIK KELAS B Yogyakarta, 31 Mei 2017 Disusun Oleh: Nama : Farida Nur Dadari NIM : 15/383355/PA/17015 Progam Studi : Statistika Dosen Pengampu : Drs. Zulaela, Dipl.Med.Stats., M.Si. Asisten Dosen : 1. Indah Rini Setyowati (15844) 2. Robertus Indrakurniawan (16218) LABORATORIUM KOMPUTASI MATEMATIKA DAN STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017
  • 2. BAB I PERMASALAHAN 1. Ingin diketahui apakah jumlah anak yang dilahirkan dipengaruhi oleh : a) Pengetahuan siklus ovulasi (masa subur)  reference category : tidak mengetahui mengenai siklus ovulasi b) Pengalaman mengenai keguguran  reference category : no c) Metode kontrasepsi yang digunakan  reference category : no method (modern=1, traditional=2, folkloric=3) d) Domisili suami apakah tInggal serumah atau tidak  reference category : living with her e) Umur saat pertama menikah f) Keinginan suami akan banyaknya jumlah anak dalam keluarga  reference category: don’t know (both want same = 1, husband want fewer=2, husband want more=3 g) Pandangan istri terhadap kehamilannya  reference category : problem h) Tingkat pendidikan pasangan  reference category : no education (primary=1, secondary=2, higher=3 i) Status pekerjaan istri (apakah bekerja atau tidak)  reference category : yes j) Tingkat kesejahteraan keluarga (miskin,menengah,dan kaya)  reference category : poor (middle=1, rich=2 k) Tempat tinggal (desa atau kota)  reference category : small city Lakukan analisis regresi logit ganda pada data.xlsx (event : >2) atau (>2 = 1 ; <=2 = 0) Kemudian lakukan diagnostic checking pada model terbaik. Interpretasikan hasilnya dengan lengkap. 2. “Attack rate” campak di antara anak-anak yang mendapat dan tidak mendapat vaksinasi campak tampak pada tabel berikut: Vaksinasi Total Ya Tidak Manderita campak Ya 10 26 36 Tidak 90 74 164 Total 100 100 200
  • 3. Dalam penelitian ini, 200 sampel anak dalam suatu populasi ditetukan terlebih dahulu untuk diamati lebih jauh untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antara imunisasi yang dilakukan dengan kejadian penyakit campak. Dengan menggunakan α = 5%, dapatkah diambil kesimpulan bahwa vaksin campak yang digunakan dalam kegiatan imunisasi tersebut cukup protektif? Tulis event probabilities nya! Serta berikanlah ukuran asosiasinya (jika ada)! 3. Apa yang anda ketahui tentang efek perancu dan efek interaksi dalam regresi logistik? Dan bagaimana hubungan antara kedua efek tersebut? 4. Berikanlah kritik dan saran selama praktikum berlangsung! Materi yang manakah menurut Anda, yang paling sulit dipahami? Apakah Anda bersedia menjadi asisten praktikum Analisis Data Kategorik untuk periode selanjutnya?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 1. Uji regresi logit ganda Variabel Y: Total children ever born Variabel X: Current use by method type, Husband lives in house, Age at first marriage, Husband desire for children, Partner’s educational level, Respondent currently working, Place of recidence, Knowledge of ovulatory cycle, Problem if became pregnant, Wealth index quintile. i. Uji verifikasi variabel  Hipotesis H0: Variabel tidak signifikan H1: Variabel signifikan  Tingkat signifikansi α = 25%  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α  Statistik uji dan kesimpulan a. Ever had terminated preg. b. Current use by method type
  • 5. c. Husband lives in house d. Age at first marriage e. Husband desire for children f. Partner’s education level
  • 6. g. Respodent currently working h. Place of recident i. Knowledge of ovaltory cycle j. Problem if became pregnant
  • 7. k. Wealth index quintile Ringkasan Table: Variabel P-value Kesimpulan Ever had a terminated preg 0,848 Variabel tidak signifikan Current use by method type 0,999 Variabel tidak signifikan Husband lives in house 0,087 Variabel signifikan Age at first marriage 0,000 Variabel signifikan Husband desire for children 0,392 Variabel tidak signifikan Partner’s education level 0,999 Variabel tidak signifikan Respondent currently working 0,000 Variabel signifikan Place of resident 0,337 Variabel tidak signifikan Knowledge of ovulatory cycle 0,074 Variabel signifikan Problem if became pregnant 0,091 Variabel signifikan Wealth index quintile 0,593 Variabel tidak signifikan Interpretasi: Dilakukan uji verifikasi pada semua variabel X. Tujuannya memberikan kesempatan yang lebih untuk variabel X agar dapat masuk ke dalam regresi logit ganda. Variabel yang lolos verifikasi adalah Husband lives at house, Age at first marriage, Respondent currently working, knowledge of ovulatory cycle, Problem if became pregnant. ii. Kontruksi model  Hipotesis H0: variabel tidak signifikan/ tidak layak masuk model
  • 8. H1: variabel signifikan/ layak masuk model  Tingkat signifikansi α = 5%  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α a. Model 1 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat variabel husband lives in house dan knowledge of ovulatory cycle yang tidak signifikan masuk model. Dalam hal ini, maka variabel yang tidak signifikan dikeluarkan berdasarkan p-value yang terbesar. Maka dari itu, variabel Knowledge of ovulatory cycle dikeluarkan dari model. Kemudian dilakukan uji ulang sampai di dapatkan model yang semua variabelnya signifikan. b. Model 2 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat variabel husband lives in house yang tidak signifikan masuk model. Dalam hal ini, maka variabel yang tidak signifikan dikeluarkan berdasarkan p-value yang terbesar. Maka dari itu, variabel Husband lives in house dikeluarkan dari model. Kemudian dilakukan uji ulang sampai di dapatkan model yang semua variabelnya signifikan.
  • 9. c. Model 3 Dari table di atas, dapat dilihat bahwa semua varibel sudah signifikan. Ringkasan table: Model Variabel P-value Kesimpulan Model 1 Constant 0,000 Konstant layak masuk model Husband lives in house 0,178 Variabel tidak layak masuk model Age at first marriage 0,000 Variabel layak masuk model Respondent currently working 0,000 Variabel layak masuk model Knowledge of ovulatory cycle 0,566 Variabel tidak layak masuk model Problem if became pregnant 0,010 Variabel layak masuk model Model 2 Constant 0,000 Konstant layak masuk model Husband lives in house 0,183 Variabel tidak layak masuk model Age at first marriage 0,000 Variabel layak masuk model Respondent currently working 0,000 Variabel layak masuk model Problem if became pregnant 0,010 Variabel layak masuk model Model 3 Constant 0,000 Konstant layak masuk model Age at first marriage 0,000 Variabel layak masuk model Respondent currently working 0,000 Variabel layak masuk model Problem if became pregnant 0,009 Variabel layak masuk model Setelah di dapatkan 3 model, maka langkah selanjutnya adalah menentukan model terbaik diantara ketiga model tersebut, yaitu dengan membandingkan criteria dari masing-masing model berdasarkan criteria pemilihan model terbaik.
  • 13. Ringkasan Tabel: Model R2 Nagelkerke Proporsi Konkordansi Hosmer and Lemeshowtest Omnibus Test Parsimony Model 1 0,204 66,0 0,494 0,000 2 Model 2 0,202 64,4 0,059 0,000 1 Model 3 0,195 64,4 0,095 0,000 0 Model terbaik jika memiliki nilai R2 Nagelkerke paling tinggi, proporsi konkordansi paling tinggi, hosmer and lemeshow test paling tinggi, omnibus test paling kecil, dan parsimony paling kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa model 1 adalah model terbaik. Dengan persamaan model sebagai berikut: 𝑔(𝑥) = 𝑙𝑛 [ 𝜋 𝑐ℎ𝑖𝑙𝑑𝑟𝑒𝑛 1 − 𝜋 𝑐ℎ𝑖𝑙𝑑𝑟𝑒𝑛 ] = 4,535 − 1,258 (ℎ𝑢𝑠𝑏𝑎𝑛𝑑 𝑙𝑖𝑣𝑒𝑠 𝑖𝑛 ℎ𝑜𝑢𝑠𝑒) − 0,151 (𝑎𝑔𝑒 𝑎𝑡 𝑓𝑖𝑟𝑠𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑟𝑖𝑎𝑔𝑒) − 1,267 (𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑡 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑙𝑦 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔) − 0,152 (𝑘𝑛𝑜𝑤𝑙𝑒𝑑𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑜𝑣𝑢𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒) − 0,696 (𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚 𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑐𝑎𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑒𝑔𝑛𝑎𝑛𝑡) Interpretasi Model terbaik: Block 0 a. Iteration history
  • 14. Table diatas memberikan informasi mengenai -2LL dari model awal pada setiap iterasi. Di akhir iterasi, -2LL bernilai 418,423. b. Classifications table Table diatas menunjukkan table klasifikasi pada model awal (block 0). Proporsi konkordansi pada model ini adalah sebesar 56,9%. c. Variabel in the equation Berdasarkan pada table diatas, model regresi logit awal adalah 𝑔(𝑥) = ln [ 𝜋 𝑒𝑣𝑒𝑛𝑡 1 − 𝜋 𝑒𝑣𝑒𝑛𝑡 ] = 0,276 Block 1 a. Iteration history
  • 15. Sebagaimana pada model awal, table iteration history model terbaik diatas berisi nilai -2LL dari model terbaik, yaitu model pertama. Terlihat -2LL sebesar 368,053. b. Omnibus test  Hipotesis H0: model tidak layak digunakan H1: model layak digunakan  Tingkat signifikansi α = 5%  Statistik uji  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α 0,000 < 0,05 Maka H0 ditolak  Kesimpulan H0 ditolak maka dapat disimpulkan bahwa model layak digunakan. c. Model summary Interpretasi: Dari output diatas menampilkan koefisien determinan model. Menurut Nagelkerke R2 = 0,204. Dapat dikatakan bahwa sebanyak 20,4% variabilitas total children ever born juga dapat dijelaskan oleh husband lives in house, age at first marriage, respondent currently working, knowledge of ovulatory cycle, problem if became pregnant.
  • 16. d. Hosmer and lemeshow test  Hipotesis H0: model fit dengan data H1: model tidak fit dengan data  Tingkat signifikansi α = 5%  Statistik uji  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α 0,494 > 0,05 Maka H0 tidak ditolak  Kesimpulan H0 tidak ditolak maka dapat disimpulkan bahwa model fit dengan data. e. Classification table Berdasarkan output tersebut, terlihat model dari overall percentage, ketepatan prediksi 66%. f. Variable in the equation  Hipotesis H0: variabel tidak signifikan terhadap model H1: variabel signifikan terhadap model  Tingkat signifikansi
  • 17. α = 5%  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α  Statistik uji dan kesimpulan Variabel P-value Kesimpulan Constant 0,000 Constant signifikan terhadap model Husband lives in house 0,178 Variabel tidak signifikan terhadap model Age at first marriage 0,000 Variabel signifikan terhadap model Respondent currently working 0,000 Variabel signifikan terhadap model Knowledge of ovulatory cycle 0,566 Variabel tidak signifikan terhadap model Problem if became pregnant 0,010 Variabel signifikan terhadap model
  • 18. Diagnostic Checking 1) Asumsi Non Stokastik Diasumsikan sudah terpenuhi. 2) Linearitas Variabel Kontinu Terhadap Logit Langkah Deskriptif Scatterplot LOGIT vs age at first marriage Pada grafik scatterplot tersebut dapat dilihat bahwa titik berada pada sekitar garis maka asumsi linearitas terpenuhi. Langkah Inferensi  Hipoteis H0: variabel kontinu dan variabel logit tidak linear H1: variabel kontinu dan variabel logit linear  Tingkat signifikansi α = 5%  Statistik uji p-value= 0,000  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α 0,000 < 0,05 age at first marriage LOGIT 3025201510 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 Scatterplot of LOGIT vs age at first marriage
  • 19. Maka H0 ditolak  Kesimpulan H0 ditolak maka dapat disimpulkan bahwa variabel kontinu dan variabel logit linear Sehingga asumsi linearitas terpenuhi. 3) Asumsi Distribusi Galat-Binomial Dotplot PRES1 Pada grafik tersebut terlihat bahwa titik mengumpul pada lebih dari satu titik. Dotplot DRES1 Pada grafik tersebut terlihat bahwa titik mengumpul pada lebih dari satu titik. Karena kedua grafik mengumpul lebih dari satu titik maka dapat disimpulkan bahwa asumsi distribusi galat-binomial terpenuhi. PRES1 2.11.40.70.0-0.7-1.4-2.1 Dotplot of PRES1 DRES1 2.11.40.70.0-0.7-1.4-2.1 Dotplot of DRES1
  • 20. 4) Tidak ada Data Pencilan Scatter plot delta chi-square vs probability Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa terdapat data pencilan Scatterplot delta deviance vs probability Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa terdapat data pencilan Karena pada kedua grafik tersebut terdapat data pencilan maka dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak ada data pencilan tidak terpenuhi. 5) Pemeriksaan Autokorelasi (No Autokorelasi) Probability DeltaChi-Square 0.90.80.70.60.50.40.30.20.10.0 7 6 5 4 3 2 1 0 Delta Chi-Square versus Probability Probability DeltaDeviance 0.90.80.70.60.50.40.30.20.10.0 7 6 5 4 3 2 1 0 Delta Deviance versus Probability
  • 21. Scatterplot PRES1 vs PRES2 Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa data menyebar acak Scatterplot DRES1 vs DRES2 Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa data menyebar acak Karena pada kedua grafik tersebut data menyebar acak maka dapat disimpulkan bahwa asumsi no autokorelasi terpenuhi. 6) No Multikolinearitas PRES2 PRES1 1.51.00.50.0-0.5-1.0-1.5-2.0 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot of PRES1 vs PRES2 DRES2 DRES1 210-1-2 3 2 1 0 -1 -2 Scatterplot of DRES1 vs DRES2
  • 22. Tidak terdapat VIF maka dapat disimpulkan bahwa asumsi no multikolinearitas terpenuhi. 7) Homoskedastisitas Scatterplot RESID vs age at first marriage Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa titik berada disekitar nol, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Dari tujuh asumsi yang sudah diuji, terdapat satu asumsi yang tidak terpenuhi yaitu tidak ada data pencilan. Karena asumsi yang terpenuhi >50% maka model dapat dikatakan baik. 2. “Attack rate” campak di antara anak-anak yang mendapat dan tidak mendapat vaksinasi. Dalam penelitian ini, 200 sampel anak dalam suatu populasi ditetukan terlebih dahulu untuk diamati lebih jauh untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antara imunisasi yang dilakukan dengan kejadian penyakit campak. Dilakukan uji asumsi untuk mengetahui hubungan antara vaksin dan penyakit campak age at first marriage RESID 3025201510 7 6 5 4 3 2 1 0 Scatterplot of RESID vs age at first marriage
  • 23.  Hipotesis H0: tidak ada hubungan antara menderita campak dan vaksinasi H1: ada hubungan antara menderita campak dan vaksinasi  Tingkat signifikansi α = 5%  Statistic uji Karena expected count >5 maka p-value menggunakan Pearson Chi-square p-value = 0,003  Daerah kritik H0 ditolak jika p-value < α 0,003 < 0,05 Maka H0 ditolak  Kesimpulan H0 ditolak maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara terkena penyakit campak dengan vaksinasi/imunisasi. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penyakit campak dan vaksinasi maka dilakukan uji table kontingensi. Karena semua expected count bernilai lebih dari lima, maka p- value menggunakan Pearson Chi-square yaitu 0,003 < 0,05 sehingga H0 ditolak, maka dapat disimpulkan ada hubungan antara penyakit campak dan vaksinasi.
  • 24. a) Event Probability Model logit yang terbentuk adalah: 𝑔(𝑥) = 𝑙𝑛 [ 𝜋 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘 1 − 𝜋 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘 ] = −1,046 − 1,151(𝑣𝑎𝑘𝑠𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖)  Peluang seseorang terkena penyakit campak jika vaksinasi 𝐸 (𝑦 = 1|𝑥 = 1) = 𝜋(1) = 1 1 + 𝑒−(𝛽0+𝛽1(1)) = 1 1 + 𝑒−(−1,046−1,151(1)) = 0,100  Peluang seseorang terkena penyakit campak jika tidak vaksinasi 𝐸 (𝑦 = 1|𝑥 = 0) = 𝜋(0) = 1 1 + 𝑒−(𝛽0+𝛽1(1)) = 1 1 + 𝑒−(−1,046−1,151(0)) = 0,259  Peluang seseorang tidak terkena penyakit campak jika vaksinasi 𝐸 (𝑦 = 0|𝑥 = 1) = 1 − 𝜋(1) = 1 − 0,1000 = 0,900  Peluang seseorang tidak terkena penyakit campak jika tidak vaksinasi 𝐸 (𝑦 = 0|𝑥 = 0) = 1 − 𝜋(0) = 1 − 0,259 = 0,741 b) Ukuran asosiasi OR = 𝑒−1,151 = 0,316 Karena OR < 1 maka 𝑂𝑅 = 1 0,316 = 3,164 ≈ 3 Interpretasi: Seseorang yang tidak vaksinasi akan memiliki resiko 3 kali lebih besar terkena penyakit campak daripada orang yang di vaksinasi atau imunisasi.
  • 25. 3. Efek perancu dan efek interaksi dalam regresi logit  Efek perancu atau cofounding effect adalah efek yang muncul sebagai akibat dari adanya variabel luar yang bertindak sebagai perancu bagi variabel predictor utama. Beberapa definisi dari efek perancu diantaranya: - Situasi dimana efek dari dua proses tidak dapat dipisahkan. Distorsi atau gangguan dari efek yang tampak pada faktor paparan resiko yang dibawa oleh asosiasi faktor lainnya yang bisa mempengaruhi hasil atau keluaran. - Hubungan antara efek dua atau lebih faktor penyebab yang menjadi faktor observasi dalam suatu kumpulan data yang tidak mungkin terpisah secara logika oleh kontribusi dari faktor penyebab tunggal yang mempengaruhinya. - Situasi dimana ukuran suatu efek dari faktor resiko terdistorsi atau dirancu karena adanya hubungan faktor paparan dengan faktor lainnya yang mempengaruhi hasil diluar studi. (A Dictionary of Epidemiology)  Efek interaksi atau interaction effect adalah pengubahan pengaruh predictor atau respon sesuai dengan tingkat factor atau nilai dari satu atau beberapa variabel luar. Beberapa define dari efek interaksi: - Keberagaman/heterogenitas/variasi efek dari suatu factor resiko terhadap kemunculan penyakit/outcome, pada level yang berbeda dari factor resiko lain, pada base population. - Suatu situasi dimana 2 atau lebih faktor resiko saling memodifikasi (besar dan/atau arah) efek nya terhadap kejadian/outcome yang diteliti. (Moyses S. & F. Javier N., 2000)  Hubungan antara efek perancu dan efek interaksi Hubungan antara efek perancu dan efek interaksi adalah untuk menentukan blok mana yang akan dijadikan sebagai model. - Jika tidak ada interaksi dan tidak ada perancu, maka blok yang akan digunakan untuk model adalah blok 1. - Jika tidak ada interaksi dan ada perancu, maka blok yang akan digunakan untuk model adalah blok 2.
  • 26. - Jika ada interaksi dan tidak ada efek perancu atau ada interaksi dan ada perancu, maka blok yang akan digunakan untuk model adalah blok 3. 4. Kritik: Sudah bagus dalam mengajar, tetapi kadang bahasanya agak berbelit-belit dalam menjelaskan sehingga agak bingung dalam memahaminya. Saran: Karena diberikan kertas ringkasan materi, jadi ketika diterangkan lebih mudah memahaminya. Materi yang sulit dipahami: Menurut saya, materi yang agak membingungkan adalah efek perancu. Waktu diterangkan dikelas saya sudah tidak fokus, pengen pulang bawaannya. Jadi saya tidak menangkap materinya dan agak tidak mengerti kapan menggunakan blok 1 atau blok 0. Lalu setelah tanya teman-teman, sekarang saya sudah mengerti. Apakah Anda bersedia menjadi asisten praktikum Analisis Data Kategorik untuk periode selanjutnya? Saya rasa ada yang lebih layak menjadi asisten praktikum andakat daripada saya. Sebenarnya saya tidak terlalu pandai dalam hal mengajar. Bukan bermaksud pelit ilmu, tapi kadang saya bingung memilih kata yang tepat untuk mengajar.
  • 27. BAB III KESIMPULAN 1. Melakukan regresi logit ganda, setelah dilakukan uji didapat kesimpulan bahwa Variabel yang lolos verifikasi adalah Husband lives at house, Age at first marriage, Respondent currently working, knowledge of ovulatory cycle, Problem if became pregnant. Model terbaik jika memiliki nilai R2 Nagelkerke paling tinggi, proporsi konkordansi paling tinggi, hosmer and lemeshow test paling tinggi, omnibus test paling kecil, dan parsimony paling kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa model 1 adalah model terbaik. Dari tujuh asumsi diagnostic checking yang sudah diuji, terdapat satu asumsi yang tidak terpenuhi yaitu tidak ada data pencilan. Karena asumsi yang terpenuhi >50% maka model dapat dikatakan baik. 2. Dilakukan uji asumsi untuk mengetahui hubungan antara vaksin dan penyakit campak, dan dapat disimpulkan ada hubungan antara penyakit campak dan vaksinasi. Seseorang yang tidak vaksinasi akan memiliki resiko 3 kali lebih besar terkena penyakit campak daripada orang yang di vaksinasi atau imunisasi. 3. Efek perancu dan efek interaksi dalam regresi logit.  Efek perancu atau cofounding effect adalah efek yang muncul sebagai akibat dari adanya variabel luar yang bertindak sebagai perancu bagi variabel predictor utama.  Efek interaksi atau interaction effect adalah pengubahan pengaruh predictor atau respon sesuai dengan tingkat factor atau nilai dari satu atau beberapa variabel luar.  Hubungan antara efek perancu dan efek interaksi adalah untuk menentukan blok mana yang akan dijadikan sebagai model. 4. Kritik: Sudah bagus dalam mengajar, tetapi kadang bahasanya agak berbelit-belit dalam menjelaskan sehingga agak bingung dalam memahaminya. Saran: Karena diberikan kertas ringkasan materi, jadi ketika diterangkan lebih mudah memahaminya.
  • 28. Materi yang sulit dipahami: Menurut saya, materi yang agak membingungkan adalah efek perancu. Waktu diterangkan dikelas saya sudah tidak fokus, pengen pulang bawaannya. Jadi saya tidak menangkap materinya dan agak tidak mengerti kapan menggunakan blok 1 atau blok 0. Lalu setelah tanya teman-teman, sekarang saya sudah mengerti. Apakah Anda bersedia menjadi asisten praktikum Analisis Data Kategorik untuk periode selanjutnya? Saya rasa ada yang lebih layak menjadi asisten praktikum andakat daripada saya. Sebenarnya saya tidak terlalu pandai dalam hal mengajar. Bukan bermaksud pelit ilmu, tapi kadang saya bingung memilih kata yang tepat untuk mengajar.