2. DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
• Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai
komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur
direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola
hubungan antara berbagai komponen sehingga dapat mencapai
sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal struktur
organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul
secara spontan akibat interaksi peserta. Berikut tiga dimensi struktur
organisasi.
3. 1.Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam
organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau
tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki
organisasi, serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi
tersebar secara geografis.
Macam-macam diferensiasi:
a. Diferensiasi horizontal, merujuk pada tingkat
diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para
anggota, sifat dari tugas yang dilaksanakan, dan tingkat
pendidikan serta pelatihannya yang disebut sebagai
spesialisasi. Terdapat spesialisasi fungsional, spesialisasi
sosial, dan departementalisasi.
b. Diferensiasi vertikal, merujuk pada kedalaman struktur
dan diferensiasi meningkat, demikian pula
kompleksitasnya karena jumlah tingkatan hirarki di
dalam organisasi bertambah. Makin banyak tingkatan
yang terdapat antara top management dan tingkat yang
paling rendah, makin besar pula tingkat distorsi dalam
komunikasi, dan makin sulit mengkoordinasi
pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta
makin sulit bagi top management untuk mengawasi
kegiatan bawahannya.
4. Formalisasi
Merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi
tersebut distandarisasi sehingga memudahkan koordinasi dan
dapat melakukan penghematan. Jika formalisasi rendah, perilaku
para pegawai cenderung tidak terprogram karena kebijakan dari
seseorang di dalam pekerjaannya berbanding terbalik dengan
jumlah perilaku yang diprogramkan lebih dahulu oleh organisasi.
Karakteristik formalisasi:
Bersifat eksternal bagi pegawai; peraturan, prosedur, dan aturan
ditetapkan secara rinci dan dilaksanakan melalui pengawasan
langsung.
Perilaku yang diinternalkan melalui nilai dan norma.
Teknik-teknik formalisasi terdiri dari seleksi-persyaratan peran-
peraturan, prosedur, dan kebijakan-pelatihan-pelaksanaan.
Sentralisasi
Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan hanya pada satu titik tunggal di dalam
organisasi.
Sumber :
http://manajemenfebua2012kelasj.blogspot.com/2014/03/dime
nsi-struktur-organisasi-dan.html
5. Departementalisasi :
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana
kegiatan yang dikelompokkan.
Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa-numeral
9. Proyek atau matriks
6. Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi
yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk
suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali
merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar
departementalisasi.
kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa
pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi
utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan
keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen
kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur
fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,
menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang
berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan
para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
7. Departementalisasi Divisional :Organisasi Divisional dapat
mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah
(geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur
organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen
bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk
yang berhubungan (garis produk).
Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila
jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan
metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan
yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas
dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang
juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau
geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut
tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan
organisasi menjalankan usahanya
8. MODEL-MODEL DESAIN ORGANISASI
Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain
organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
• 1. Desain Organisasi Mekanistik.
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan
kepercayaan.
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik
melalui perasaan takut dan sanksi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi
mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh
bawahan atas tujuan dan metode departemental.
Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa
mendorong adanya partisipasi kelompok.
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus
kesalahan.
9. 2. Desain Orgranisasi Orgranik.
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan
dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala
persoalan.
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui
metode Partisipasi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga
informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke
atas ke bawah dan kesamping.
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan
ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode
partemental.
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua
tingkatan melalui proses kelompok.
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi
kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan
pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada
teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus
menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain
organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di
dalamnya.
10. D.IMPLIKASI MANAJERIAL DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas
didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan
posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi
yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan
kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan
mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur
organisasi.