SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 54
proporsi
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Pengertian proporsi
•Proposisi adalah kalimat
yang bernilai benar atau
salah tetapi tidak
keduanya.
Contoh proporsi
• Berikut adalah beberapa contoh proposisi:
• a. 2 + 2 = 4
• b. 4 adalah bilangan prima
• c. Jakarta adalah ibukota negara Indonesia.
• Kalimat-kalimat diatas adalah proposisi
karena dapat diketahui nilai kebenaranya.
• Kalimat (a) dan (c) bernilai benar, sedangkan
kalimat (b) bernilai salah.
• Contoh berikut ini adalah kalimat-
kalimat yang bukan merupakan
proposisi:
• a. Dimana letak pulau Bali?
• b. x + y = 2
• c. Siapa namamu?
• d. x > 5
• Tetapi pernyataan berikut ini
• “Untuk sembarang bilangan bulat n ≥0, maka 2n
adalah bilangan genap.”
• dan
• “x + y = y + x untuk setiap x dan y bilangan riil”
• adalah proposisi, karena pernyataan pertama adalah
cara lain untuk menyatakan
• bilangan genap dan pernyataan kedua waalaupun
tidakmenyebutkan nilai x dan y,
• tetapi pernyataan tersebut benar untuk nilai x dany
berapapun. Bentuk proposisi
• Proposisi biasanya dilambangkan
dengan huruf kecil seperti p,q,r, . . .
• Misalnya,
• p : 6 adalah bilangan genap.
• q : 2 + 3 = 7
• r : 2 < 5
Mengkombinasikan proporsi
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Satu atau lebih proposisi dapat
dikombinasikan untuk menghasilkan proposisi
baru. Operator yang digunakan untuk
mengkombinasikan proposisi disebut operator
logika. Operator logika dasar yang digunakan
adalah dan(and), atau(or), dan tidak(not).
Proposisi baru yang diperoleh dari
pengkombinasiantersebut dinamakan proposisi
majemuk (compound proposition).
Dalam logika, dikenal 5 buah operator seperti dijelaskan
dalam tabel berikut ini.
contoh
Diketahui proposisi berikut ini:
• p : Hari ini hujan
• q : Murid-murid diliburkan dari sekolah
• maka
• p ∧q : Hari ini hujan dan murid-murid diliburkan dari sekolah
• p ∨q : Hari ini hujan atau murid-murid diliburkan dari sekolah
• ∼p : Hari ini tidak hujan
• p ∧ ∼q : Hari ini hujan dan murid-murid tidak diliburkandari
sekolah
• ∼(∼p) : Tidak benar bahwa hari ini tidak hujan
• p ⇒q : Jika hari ini hujan, maka murid-murid diliburkan dari
sekolah
• p ⇔q : Hari ini hujan jika hanya jika murid-murid diliburkan dari
sekolah
Tabel kebenaran
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Tabel kebenaran adalah suatu tabel yang
memuat nilai kebenaran proposisi majemuk.
Nilai kebenaran dari proposisi majemuk
Ditentukan oleh nilai kebenaran dari proposisi
atomiknya dan cara mereka dihubungkan oleh
operator logika
Misalkan p dan q adalah proposisi
• ƒKonjungsi p ∧ q bernilai benar jika p dan q
keduanya benar, selain itu nilainya salah
• ƒDisjungsi p V q bernilai salah jika p dan q
keduanya salah, selain itu nilainya benar
• ƒNegasi p bernilai benar jika p salah, atau
kebalikannya
Berikut ini adalah tabel kebenaran dari
operator-operator logika dasar.
Contoh:
Buatlah tabel kebenaran proposisi berikut:
∼(∼p ∨ ∼q)
Jawab:
DISJUNGSI EKSKLUSIF
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Disjungsi adalah pernyataan majemuk
yang menggunakan kata hubung“atau”
Kata hubung“atau” disajikan
denganlambang “∨”. Dalam Logika
Matematika juga dibedakan dua macam
“atau“ Yang pertama disebut Disjungsi
Inklusif (dengan lambang ”∨”) dan yang
kedua disebut Disjungsi Eksklusif (dengan
lambang ”V ”).
DEFINISI
a. Suatu disjungsi inklusif bernilai benarbila
sekurang- kurangnyasalah satupernyataan
tunggalnya benar.
b. Suatu disjungsi eksklusif bernilai benar bila
salah satu(dan tidak kedua-duanya) dari
pernyataan tunggalnya benar.
Disjungsi Eksklusif
kata “atau” atau “or” dapat digunakan secara
eksklusif
(exclusive or) yaitu dalam bentuk “p atau q tetapi
bukan keduanya”. Artinya, disjungsi p dengan q
bernilai benar hanya jika salah satu proposisinya
atomiknya benar (tapi bukan keduanya), misalnya
“Ia lahir di Bandung atau di Padang”.
TABEL DISJUNGSI EKSKLUSIF
CONTOH
a. Pak Hartono berlangganan harian Kompas
atau KedaulatanRakyat.
b. Anisa pergi ke perpustakaan atau ke kantin.
c. 5 ≤ 6 (5 kurang dari atau sama dengan 6)
d. A B adalah himpunan semua elemen yang
menjadi anggota himpunan A atau
himpunanB.
p : Kamera adalah alat visual
q : Kamera adalah alat audial
p V q : Kamera adalah alat visual atau audial.
Pada contoh di atas, Kamera termasuk alat
visual, tetapi tidak termasuk alat audial. Jadi
yang benar hanyalah satu dari kedua
pernyataan pembentuknya, dan tidak
keduanya.
Hukum hukumlogika peoporsi
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Hukum hukumlogika proporsi
contoh
Tunjukkan bahwa p∨~(p ∨q) dan p ∨~q
keduanya ekivalen secara logika.
ƒPenyelesaian
p∨~(p ∨q) ⇔p∨(~p ∧~q) (Hukum De Mogran)
⇔(p∨~p) ∧(p∨~q) (Hukum distributif)
⇔T ∧(p∨~q) (Hukurn negasi)
⇔p∨~q (Hukum identitas)
Proporsi bersyarat (implikasi)
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Pengertian implikasi
• Implikasi adalah peryataan majemuk yang
menggunakan kata hubung ”bila …., maka ….”
• Pernyataan tunggal yang pertama disebut
anteseden dan yang kedua disebut konsekuen.
• Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi
majemuk “jika p maka q” disebut proposisi
bersyarat(implikasi) dan dilambangkan dengan
p →q
Dalam bahasa sehari-hari kita memakai implikasi
dalam
bermacam-macam arti, misalnya:
a) Untuk menyatakan suatu syarat: “Bila kamu tidak
membeli
karcis, maka kamu tidak akan diperbolehkan masuk”.
b) Untuk menyatakan suatu hubungan sebab akibat:” Bila
kehujanan, maka Tono pasti sakit”.
c) Untuk menyatakan suatu tanda:”Bila bel berbunyi,
maka
mahasiswa masuk ke dalam ruang kuliah.
definisi
Suatu implikasi bernilai benar bila
antesedennya salah atau konsekuennya
benar (jadi suatu Implikasi bernilai salah
hanya apabila anteseden benar dan
konsekuennya salah).
Tabel implikasi
contoh
• ƒJika saya benar semua dalam ujian, maka saya
mendapat nilai 100.
• ƒJika suhu udara mencapai 800c maka alarm
akan berbunyi
• ƒJika anda tidak mendaftar ulang, maka anda
dianggap mengundurkan diri.
Varian proporsi bersyarat
ada tiga varian proporsi bersyarat yaitu
1.Konvers, yaitu sebuah pernyataan yang benar tetapi
tidak perlu benar. Hal ini disebabkan nilai kebenaran
sebuah pernyataan tidak sama dengan konversnya.
jika p → q maka konversnya q → p.
2.Invers, yaitu sebuah pernyataan yang diperoleh
dengan membentuk sangkalan terhadap anteseden
dan konsekuennya. Jika p → q maka invers ~ p → ~ q.
3.kontraposisi yaitu sebuah pernyataan yang selalu
benar sebab kedua pernyataan ini saling logically
equivalent (ekivalen secara logis). jika p → q maka
kontrapositifnya ~ q → ~ p.
Adapun tabel kebenarannya sbb;
p q ~p ~q p → q q → p ~ p → ~q ~ q → ~p
T T F F T T T T
T F F T F T T F
F T T F T F F T
F F T T T T T T
Tabel di atas memperlihatkan tabel kebenaran
dari ketiga varian proposisi bersyarat tersebut.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa proposisi
bersyarat p → q ekivalen secara logika dengan
kontraposisinya, ~ q → ~p. Sedangkan
konvers q →p ekivalen secara logika dengan
invers ~ p → ~ q. Ekivalen secara yang
dimaksud diatas adalah memiliki nilai
kebenaran yang sama atau setara.
contoh
• Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataaan
berikut “jika Amir mempunyai mobil, maka ia orang kaya”.
• Penyelesaian:
• · Konvers (kebalikan) : q → p
• Jika Amir orang kaya, maka ia mempunyai mobil.
• · Invers : ~ p → ~ q
• Jika Amir tidak mempunyai mobil, maka ia bukan orang
kaya.
• · Kontraposisi : ~ q → ~ p
• Jika Amir bukan orang kaya, maka ia tidak mempunyai
mobil.
biimplikasi
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Peryataan majemuk yang menggunakan
kata hubung “Bila dan hanya bila” disebut
ekuivalensi atau biimplikasi. Kata hubung
tersebut disajikan dengan lambangnya
“ ” Definisi:
Suatu ekuivalensi bernilai benar bila
kedua pernyataan tunggalnya
mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Tabel biimplikasi
contoh
Suatu segitiga disebut sama kaki bila
dan bila segitiga itumempunyai dua sisi
yang sama panjang(maksudnya suatu
ekuivalensi:”bila dan hanya bila”)
teorema
inferensi
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Macam macam inferensi
Ada dua macam inferensi
(penarikan kesimpulan), yaitu :
1) Inferensi Induksi
2) Inferensi Deduksi
Inferensi induksi
Penarikan kesimpulan (inferensi) dari premis
terhadap konklusinya bisa benar tetapi juga
bisa salah, karena premisnya masih
“mungkin”. Inferensi dari premis menuju
konklusi yang hanya berdasarkan atas
kemungkinan saja dinamakan inferensi
induksi.
Contoh inferensi induksi
1) Semua angsa yang saya lihat warnanya putih
2) Saya telah melihat banyak angsa
3) Jadi, semua angsa warnanya putih
Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis-premis,
dan sepintas seperti argumen yang
baik, karena premis-premisnya memberi
akibat yang logis terhadap konklusinya,
meskipun baru berupa sesuatu yang
“mungkin”
Inferensi deduksi
Penarikan kesimpulan (inferensi) argumen
yang tepat tanpa berdasarkan kemungkinan
disebut inferensi deduktif .
Contoh inferensi deduksi
1) Semua manusia akan meninggal dunia
2) Romianti adalah seorang manusia
3) Jadi, Romianti akan meninggal dunia
Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis-
premis yang benar dan jelaslah bahwa
konklusinya juga benar , karena tidak ada
kemungkinan lain selain “Romianti akan
meninggal dunia”.
argumen
Kelompok 5
1. Efsi wulandari
2. Jela akbar
3. Nira puspitasari
4. Pitri mei suciati
5. Riko agustiawan
Argumen merupakan
serangkaian pernyataan yang
mempunyai ungkapan
pernyataan Penarikan
kesimpulan.
Dalam argumen terdapat kata-
kata seperti : Jadi, maka, oleh
karena itu, dsb.
Argumen terdiri dari pernyataan
yang terbagi atas 2 kelompok,
yaitu ;
Pernyataan sebelum kata “jadi” yang
disebut premis dan kelompok lain
yang terdiri atas satu pernyataan
yang disebut konklusi.
contoh
1) Jika Aljabar dan Logika diperlukan maka
semua mahasiswa akan belajar matematika
2) Aljabar dan Logika diperlukan
3) Jadi semua mahasiswa akan belajar
matematika
Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis,
sedangkan pernyataan (3) merupakan konklusi
Matematika diskrit

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaEman Mendrofa
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematikamfebri26
 
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datarHeri Cahyono
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukDantik Puspita
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...Agung Wee-Idya
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritOka Ambalie
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiSari Fauziah
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 

Mais procurados (20)

Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Induksi matematik
Induksi matematikInduksi matematik
Induksi matematik
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
 
Tahap pemrograman
Tahap pemrogramanTahap pemrograman
Tahap pemrograman
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
 
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
 
Grafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutubGrafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutub
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemuk
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
3 pemrograman matlab
3 pemrograman matlab3 pemrograman matlab
3 pemrograman matlab
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
 
Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Ankom klmpk
Ankom klmpkAnkom klmpk
Ankom klmpk
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Struktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar DocStruktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar Doc
 

Destaque

Destaque (18)

Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
 
Logika ppt
Logika pptLogika ppt
Logika ppt
 
Presentación1 (1)
Presentación1 (1)Presentación1 (1)
Presentación1 (1)
 
El baloncesto
El baloncestoEl baloncesto
El baloncesto
 
Ada 1 bloque 3 (2
Ada 1 bloque 3 (2Ada 1 bloque 3 (2
Ada 1 bloque 3 (2
 
Carlos castillo peraza
Carlos castillo perazaCarlos castillo peraza
Carlos castillo peraza
 
Ada2 d3e info
Ada2 d3e infoAda2 d3e info
Ada2 d3e info
 
Ada 1 bloque 3 (1)
Ada 1 bloque 3 (1)Ada 1 bloque 3 (1)
Ada 1 bloque 3 (1)
 
Kirti Mahajan _ resume
Kirti Mahajan  _ resumeKirti Mahajan  _ resume
Kirti Mahajan _ resume
 
La membrana plasmática
La membrana plasmáticaLa membrana plasmática
La membrana plasmática
 
DANVIOUS MMASI CV
DANVIOUS MMASI CVDANVIOUS MMASI CV
DANVIOUS MMASI CV
 
실버툰프로젝트 슬라이드
실버툰프로젝트 슬라이드실버툰프로젝트 슬라이드
실버툰프로젝트 슬라이드
 
HRDS Rising Stars 22
HRDS Rising Stars 22HRDS Rising Stars 22
HRDS Rising Stars 22
 
Not. Going. Back. (event overview)
Not. Going. Back. (event overview)Not. Going. Back. (event overview)
Not. Going. Back. (event overview)
 
Test
TestTest
Test
 
Law of hype
Law of hypeLaw of hype
Law of hype
 
길병원 마케팅
길병원 마케팅길병원 마케팅
길병원 마케팅
 
Persamaan linier 1variabel
Persamaan linier 1variabelPersamaan linier 1variabel
Persamaan linier 1variabel
 

Semelhante a Matematika diskrit

Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematikakusnadiyoan
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaDiana Permatasari
 
Bab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaBab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaEko Supriyadi
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKANety24
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Bella Timorti
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1Safitrisymsr
 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )reno sutriono
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversIkak Waysta
 
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptx
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptxTUWEB 1 MATEMATIKA.pptx
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptxMahdaAzahra
 
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)lena6712
 

Semelhante a Matematika diskrit (20)

Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
 
Sunblog
SunblogSunblog
Sunblog
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
 
Bab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaBab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematika
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Materi Matematika
Materi MatematikaMateri Matematika
Materi Matematika
 
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptx
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptxTUWEB 1 MATEMATIKA.pptx
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptx
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
TUTORIAL 1 - PDGK 4108.pptx
TUTORIAL 1 - PDGK 4108.pptxTUTORIAL 1 - PDGK 4108.pptx
TUTORIAL 1 - PDGK 4108.pptx
 
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
Rs11 g kelompok 12_ira fajriani yulitasari_292011356(2)
 

Mais de fitri mhey

Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismafitri mhey
 
Transpose matriks dan diterminan matriks
Transpose matriks dan diterminan matriksTranspose matriks dan diterminan matriks
Transpose matriks dan diterminan matriksfitri mhey
 
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyahSd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyahfitri mhey
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data lilieforsfitri mhey
 
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangkedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangfitri mhey
 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113fitri mhey
 
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutanDiskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutanfitri mhey
 

Mais de fitri mhey (9)

Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
 
Transpose matriks dan diterminan matriks
Transpose matriks dan diterminan matriksTranspose matriks dan diterminan matriks
Transpose matriks dan diterminan matriks
 
Bangun datar
Bangun datarBangun datar
Bangun datar
 
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyahSd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors
 
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangkedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
 
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutanDiskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
 

Matematika diskrit

  • 1.
  • 2. proporsi Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 3. Pengertian proporsi •Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya.
  • 4. Contoh proporsi • Berikut adalah beberapa contoh proposisi: • a. 2 + 2 = 4 • b. 4 adalah bilangan prima • c. Jakarta adalah ibukota negara Indonesia. • Kalimat-kalimat diatas adalah proposisi karena dapat diketahui nilai kebenaranya. • Kalimat (a) dan (c) bernilai benar, sedangkan kalimat (b) bernilai salah.
  • 5. • Contoh berikut ini adalah kalimat- kalimat yang bukan merupakan proposisi: • a. Dimana letak pulau Bali? • b. x + y = 2 • c. Siapa namamu? • d. x > 5
  • 6. • Tetapi pernyataan berikut ini • “Untuk sembarang bilangan bulat n ≥0, maka 2n adalah bilangan genap.” • dan • “x + y = y + x untuk setiap x dan y bilangan riil” • adalah proposisi, karena pernyataan pertama adalah cara lain untuk menyatakan • bilangan genap dan pernyataan kedua waalaupun tidakmenyebutkan nilai x dan y, • tetapi pernyataan tersebut benar untuk nilai x dany berapapun. Bentuk proposisi
  • 7. • Proposisi biasanya dilambangkan dengan huruf kecil seperti p,q,r, . . . • Misalnya, • p : 6 adalah bilangan genap. • q : 2 + 3 = 7 • r : 2 < 5
  • 8. Mengkombinasikan proporsi Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 9. Satu atau lebih proposisi dapat dikombinasikan untuk menghasilkan proposisi baru. Operator yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi disebut operator logika. Operator logika dasar yang digunakan adalah dan(and), atau(or), dan tidak(not). Proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasiantersebut dinamakan proposisi majemuk (compound proposition).
  • 10. Dalam logika, dikenal 5 buah operator seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini.
  • 11. contoh Diketahui proposisi berikut ini: • p : Hari ini hujan • q : Murid-murid diliburkan dari sekolah • maka • p ∧q : Hari ini hujan dan murid-murid diliburkan dari sekolah • p ∨q : Hari ini hujan atau murid-murid diliburkan dari sekolah • ∼p : Hari ini tidak hujan • p ∧ ∼q : Hari ini hujan dan murid-murid tidak diliburkandari sekolah • ∼(∼p) : Tidak benar bahwa hari ini tidak hujan • p ⇒q : Jika hari ini hujan, maka murid-murid diliburkan dari sekolah • p ⇔q : Hari ini hujan jika hanya jika murid-murid diliburkan dari sekolah
  • 12. Tabel kebenaran Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 13. Tabel kebenaran adalah suatu tabel yang memuat nilai kebenaran proposisi majemuk. Nilai kebenaran dari proposisi majemuk Ditentukan oleh nilai kebenaran dari proposisi atomiknya dan cara mereka dihubungkan oleh operator logika
  • 14. Misalkan p dan q adalah proposisi • ƒKonjungsi p ∧ q bernilai benar jika p dan q keduanya benar, selain itu nilainya salah • ƒDisjungsi p V q bernilai salah jika p dan q keduanya salah, selain itu nilainya benar • ƒNegasi p bernilai benar jika p salah, atau kebalikannya
  • 15. Berikut ini adalah tabel kebenaran dari operator-operator logika dasar.
  • 16. Contoh: Buatlah tabel kebenaran proposisi berikut: ∼(∼p ∨ ∼q) Jawab:
  • 17. DISJUNGSI EKSKLUSIF Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 18. Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung“atau” Kata hubung“atau” disajikan denganlambang “∨”. Dalam Logika Matematika juga dibedakan dua macam “atau“ Yang pertama disebut Disjungsi Inklusif (dengan lambang ”∨”) dan yang kedua disebut Disjungsi Eksklusif (dengan lambang ”V ”).
  • 19. DEFINISI a. Suatu disjungsi inklusif bernilai benarbila sekurang- kurangnyasalah satupernyataan tunggalnya benar. b. Suatu disjungsi eksklusif bernilai benar bila salah satu(dan tidak kedua-duanya) dari pernyataan tunggalnya benar.
  • 20. Disjungsi Eksklusif kata “atau” atau “or” dapat digunakan secara eksklusif (exclusive or) yaitu dalam bentuk “p atau q tetapi bukan keduanya”. Artinya, disjungsi p dengan q bernilai benar hanya jika salah satu proposisinya atomiknya benar (tapi bukan keduanya), misalnya “Ia lahir di Bandung atau di Padang”.
  • 22. CONTOH a. Pak Hartono berlangganan harian Kompas atau KedaulatanRakyat. b. Anisa pergi ke perpustakaan atau ke kantin. c. 5 ≤ 6 (5 kurang dari atau sama dengan 6) d. A B adalah himpunan semua elemen yang menjadi anggota himpunan A atau himpunanB.
  • 23. p : Kamera adalah alat visual q : Kamera adalah alat audial p V q : Kamera adalah alat visual atau audial. Pada contoh di atas, Kamera termasuk alat visual, tetapi tidak termasuk alat audial. Jadi yang benar hanyalah satu dari kedua pernyataan pembentuknya, dan tidak keduanya.
  • 24. Hukum hukumlogika peoporsi Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 26.
  • 27. contoh Tunjukkan bahwa p∨~(p ∨q) dan p ∨~q keduanya ekivalen secara logika. ƒPenyelesaian p∨~(p ∨q) ⇔p∨(~p ∧~q) (Hukum De Mogran) ⇔(p∨~p) ∧(p∨~q) (Hukum distributif) ⇔T ∧(p∨~q) (Hukurn negasi) ⇔p∨~q (Hukum identitas)
  • 28. Proporsi bersyarat (implikasi) Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 29. Pengertian implikasi • Implikasi adalah peryataan majemuk yang menggunakan kata hubung ”bila …., maka ….” • Pernyataan tunggal yang pertama disebut anteseden dan yang kedua disebut konsekuen. • Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk “jika p maka q” disebut proposisi bersyarat(implikasi) dan dilambangkan dengan p →q
  • 30. Dalam bahasa sehari-hari kita memakai implikasi dalam bermacam-macam arti, misalnya: a) Untuk menyatakan suatu syarat: “Bila kamu tidak membeli karcis, maka kamu tidak akan diperbolehkan masuk”. b) Untuk menyatakan suatu hubungan sebab akibat:” Bila kehujanan, maka Tono pasti sakit”. c) Untuk menyatakan suatu tanda:”Bila bel berbunyi, maka mahasiswa masuk ke dalam ruang kuliah.
  • 31. definisi Suatu implikasi bernilai benar bila antesedennya salah atau konsekuennya benar (jadi suatu Implikasi bernilai salah hanya apabila anteseden benar dan konsekuennya salah).
  • 33. contoh • ƒJika saya benar semua dalam ujian, maka saya mendapat nilai 100. • ƒJika suhu udara mencapai 800c maka alarm akan berbunyi • ƒJika anda tidak mendaftar ulang, maka anda dianggap mengundurkan diri.
  • 35. ada tiga varian proporsi bersyarat yaitu 1.Konvers, yaitu sebuah pernyataan yang benar tetapi tidak perlu benar. Hal ini disebabkan nilai kebenaran sebuah pernyataan tidak sama dengan konversnya. jika p → q maka konversnya q → p. 2.Invers, yaitu sebuah pernyataan yang diperoleh dengan membentuk sangkalan terhadap anteseden dan konsekuennya. Jika p → q maka invers ~ p → ~ q. 3.kontraposisi yaitu sebuah pernyataan yang selalu benar sebab kedua pernyataan ini saling logically equivalent (ekivalen secara logis). jika p → q maka kontrapositifnya ~ q → ~ p. Adapun tabel kebenarannya sbb;
  • 36. p q ~p ~q p → q q → p ~ p → ~q ~ q → ~p T T F F T T T T T F F T F T T F F T T F T F F T F F T T T T T T
  • 37. Tabel di atas memperlihatkan tabel kebenaran dari ketiga varian proposisi bersyarat tersebut. Dari tabel tersebut terlihat bahwa proposisi bersyarat p → q ekivalen secara logika dengan kontraposisinya, ~ q → ~p. Sedangkan konvers q →p ekivalen secara logika dengan invers ~ p → ~ q. Ekivalen secara yang dimaksud diatas adalah memiliki nilai kebenaran yang sama atau setara.
  • 38. contoh • Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataaan berikut “jika Amir mempunyai mobil, maka ia orang kaya”. • Penyelesaian: • · Konvers (kebalikan) : q → p • Jika Amir orang kaya, maka ia mempunyai mobil. • · Invers : ~ p → ~ q • Jika Amir tidak mempunyai mobil, maka ia bukan orang kaya. • · Kontraposisi : ~ q → ~ p • Jika Amir bukan orang kaya, maka ia tidak mempunyai mobil.
  • 39. biimplikasi Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 40. Peryataan majemuk yang menggunakan kata hubung “Bila dan hanya bila” disebut ekuivalensi atau biimplikasi. Kata hubung tersebut disajikan dengan lambangnya “ ” Definisi: Suatu ekuivalensi bernilai benar bila kedua pernyataan tunggalnya mempunyai nilai kebenaran yang sama.
  • 42. contoh Suatu segitiga disebut sama kaki bila dan bila segitiga itumempunyai dua sisi yang sama panjang(maksudnya suatu ekuivalensi:”bila dan hanya bila”)
  • 44. inferensi Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 45. Macam macam inferensi Ada dua macam inferensi (penarikan kesimpulan), yaitu : 1) Inferensi Induksi 2) Inferensi Deduksi
  • 46. Inferensi induksi Penarikan kesimpulan (inferensi) dari premis terhadap konklusinya bisa benar tetapi juga bisa salah, karena premisnya masih “mungkin”. Inferensi dari premis menuju konklusi yang hanya berdasarkan atas kemungkinan saja dinamakan inferensi induksi.
  • 47. Contoh inferensi induksi 1) Semua angsa yang saya lihat warnanya putih 2) Saya telah melihat banyak angsa 3) Jadi, semua angsa warnanya putih Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis-premis, dan sepintas seperti argumen yang baik, karena premis-premisnya memberi akibat yang logis terhadap konklusinya, meskipun baru berupa sesuatu yang “mungkin”
  • 48. Inferensi deduksi Penarikan kesimpulan (inferensi) argumen yang tepat tanpa berdasarkan kemungkinan disebut inferensi deduktif .
  • 49. Contoh inferensi deduksi 1) Semua manusia akan meninggal dunia 2) Romianti adalah seorang manusia 3) Jadi, Romianti akan meninggal dunia Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis- premis yang benar dan jelaslah bahwa konklusinya juga benar , karena tidak ada kemungkinan lain selain “Romianti akan meninggal dunia”.
  • 50. argumen Kelompok 5 1. Efsi wulandari 2. Jela akbar 3. Nira puspitasari 4. Pitri mei suciati 5. Riko agustiawan
  • 51. Argumen merupakan serangkaian pernyataan yang mempunyai ungkapan pernyataan Penarikan kesimpulan. Dalam argumen terdapat kata- kata seperti : Jadi, maka, oleh karena itu, dsb.
  • 52. Argumen terdiri dari pernyataan yang terbagi atas 2 kelompok, yaitu ; Pernyataan sebelum kata “jadi” yang disebut premis dan kelompok lain yang terdiri atas satu pernyataan yang disebut konklusi.
  • 53. contoh 1) Jika Aljabar dan Logika diperlukan maka semua mahasiswa akan belajar matematika 2) Aljabar dan Logika diperlukan 3) Jadi semua mahasiswa akan belajar matematika Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis, sedangkan pernyataan (3) merupakan konklusi