SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
A. PROFIL INDIKATOR MUTU NASIONAL RUANG CUT MUTIA (R.2)
1. Kepatuhan penggunaan Clinical pathway
Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Clinical Pathway
Dasar pemikiran - Permenkes 1438/2010 tentang standar pelayanan kedokteran
- Standar Akreditasi Rumah Sakit
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis di rumah
sakit sehingga dapat memberikan jaminan kepada pasien untuk
memperolehpelayanan klinisberdasarkan pada nilai ilmiah sesuai
kebutuhan medis/klinis pasien.
Definisi
Operasional
Kepatuhan terhadapclinical pathway adalah kepatuhan para staf
medis/ DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk
memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan
terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses
asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau
kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS
tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi
(High Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk)
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam
pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan
penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah
distandarisasi dalam CP.
Jenis Indikator Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
v
v
v
v
Numerator
(pembilang)
Jumlah kasusyang penanganannya patuh dengan kriteria 5clinical
pathways
Denominator
(penyebut)
Jumlah totalkasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical pathways
yang ditetapkan.
Target
Pencapaian
80%
Kriteria:
- Inklusi
- Eksklusi
Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP
Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama perawatan.
Pasien yang meninggal.
Formula N/ D x 100%
Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi
Frekuensi
pengumpulan
data
1 Bulan
Periode analisis 3 Bulan
Cara
Pengumpulan
Data
Pengumpulan data secara retrospektif
Sampel total populasi (tidak menggunakan sampel)
Rencana Analisis
Data
- Diagram garis digunakan untuk menampilkandata dari waktu ke
waktu.
- Diagram batang digunakan untuk menampilkan data
pembanding masing-masing Clinical Pathway
Instrumen
Pengambilan
Data
Formulir Kepatuhan CP
Penanggung
Jawab
Bidang Pelayanan/ Direktur Pelayanan
2 . Kelengkapan assement awal keperawatan 24 jam
Judul Indikator Kelengkapan assesmen awal medisdalam 24 jam
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanandan Keselamataan
Tujuan Tergambar tanggung jawabperawat dalam melengkapi informai
berkaitan denganpasien baru di ruang rawat inap
Defenisi Operasional Kelengkapan Informasi berkaitandengan pasien baru di ruang
rawat inap di form asesmen dalam > 24 jam pada pasien baru
Frekuensi
Pengumpulan data
1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah Pasien baru yang dilakukan asesmen dalam > 24 jam di
ruang inap
Denumerator Jumlah pasien baru yang rawat perawatan
Sumber Data Cecklist asesmen medis
Standar 100 %
Penanggung jawab Koordinator dan dokter penanggung jawabruang rawat
3. Angka Kejadian Penundaan Operasi Elektif
Judul Indikator Angka Kejdian Penundaan Operasi Elektif
Dasar pemikiran
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan bedah dan ketepatan
penjadwalan operasi
Definisi Operasional Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal operasi yang
direncanakan.
Operasi Elektif adalah operasi atau tindakan yang dijadwalkan.
Tindakan operasi elektif termasuk mata, paru
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator
(pembilang)
Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya berubah
Denominator
(penyebut)
Jumlah pasien operasi elektif
 √
v
v
vv
(menit)
Target Pencapaian <5%
2 hari
Kriteria: - Inklusi
- Eksklusi
RS Umum dan RS Mata: semua pasien operasi elektif yang
dijadwalkkan
RS KetergantunganObat dan RS Jiwa: semua pasienyang
dilakukan tindakan (ECT + Psikoterapi dan Tindakan Detoksifikasi
+ Psikoterapi)
RS Paru: semua pasien yang dilakukan tindakan bronkoskopi
elektif
Penundaan atas indikasi medis
Formula Numerator .
Denominator
Sumber data Data pasien yang dijadwalkan operasi dan data pelaksanaan
operasi.
Data kamar operasi, kamar tindakan, kamar terapi
Data kamar operasi
Frekuensi
pengumpulan data
Bulanan
Periode analisis Pertiga bulan
Cara Pengumpulan
Data
Retrospektif
Sampel Semua Pasien yang dijadwalkan operasi elektif
sampel bila data dikumpulkan secara elektronik.
Rencana Analisis
Data
Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
Instrumen
Pengambilan Data
Formulir harian data operasi elektif yang mengalami penundaan
pada bulan berjalan.
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral
X 100%
4. Kepatuhan WaktuVisite Dokter Spesialis
Judul Indikator Kepatuhan Waktu Visite Dokter Spesialis
Dasar
pemikiran
UU No 29 tahun 2004 Tentang
UU No. 44 Tahun 2009
UU No 25 tahun 2009 ttg Pelayanan Publik
Dimensi Mutu
1. Efisiensi √
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan
5. Fokus kepada
pasien
√
6. Kesinambungan √
Tujuan Tergambarnya kepatuhan Dokter Spesialis terhadap ketepatan
waktu melakukan visitasi kepada pasien rawat inap.
Definisi
Operasional
Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah
kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien
yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00
termasuk hari libur.
Catatan :
1.pasien baru masuk
2.batasan pukul 14.00
3.hari libur
4. RS. Swasta
Jenis Indikator Struktur Proses Outcome ProsesOutcome
Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada hari
berjalan
Denominator Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan
Standar ≥ 80%
Kriteria:
- Inklusi
-Eksklusi
- Semua pasien rawat Inap
-
√
Formula N/D X 100 %
Sumber data Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik
Frekuensi
pengumpulan
data
Bulanan
Periode analisis 3 Bulanan
Cara
Pengumpulan
Data
Retrospektif
Sampel Seluruh Pasien Rawat Inap
Rencana
Analisis Data
Data akan dikumpulkan dan dianalisis oleh jajaran Bidang
Pelayanan Medik
Instrumen
Pengambilan
Data
Formulir Indikator 4.1, 4.2,4.3, dan 4.4
Penanggung
Jawab
Kepala Bidang Pelayanan Medik
5. Kepuasan Pasien dan Keluarga di IGD , RWJ dan RWI
Judul Indikator Kepuasan Pasien dan Keluarga di IGD , RWJ dan RWI
Dasar pemikiran UU No 25/ 2014tentang Pelayanan Publik
UU No 44/ 2009 tentang RS
Kepmenpan No. KEP/25/M.PAN/2/2004
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan
Tujuan Terwujudnya pemantauan dan pengukuran tingkat kepuasan
pasien dan keluarga sebagai dasar upaya – upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
v
v
Definisi
Operasional
 Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
RS.Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan
yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan.
Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
 Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan Keluarga
adalah kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan
pelayanan RS yang diberikan dengan harapan pasien dan
keluarga di Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat
 Kepuasan Pasien keluarga diukur dengan mendapatkan
gambaran persepsi pasien dan keluarga pada saat
mendapatkan pengalaman selama dilayani di RS melalui :
 metode kuesioner atau interview dengan konversi Rentang
angka *Tidak Puas* sampai *Puas*  1 – 5
 Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat
Jalan/ Rawat Inap dan Gawat Darurat
 Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan
pengalaman pasien terhadap:
 Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat
 SDM : Perawat, Dokter, Petugas Lain
 Farmasi : Kecepatan,SikapPetugas, Penjelasan Penggunaan
Obat
 Service  Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: ,
kecepatan, Kemudahan, Kenyamanan
 Pengambilan kuesioner  sesuai Kebijakan RS minimal 1x
per semester dan dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS
Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai
dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam
pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
unit layanan instansi pemerintah.
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator
(pembilang)
Hasil Penilaian IKM
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasandari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
v
Denominator
(penyebut)
Skala Maksimal Penilaian IKM
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Target Pencapaian Angka kepuasan Pasien dan keluarga > 80%, atau ≥ 85 %
Kriteria: - Inklusi
- Eksklusi
Semua pasien, keluarga, pengunjung
Formula Hasil Penilaian IKM
________________________ X 100%
Skala Maksimal Penilaian IKM
Sumber data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner
Hasil Survei
Frekuensi
pengumpulan
data
Sesuai Kebijakan RS
3 BulanSetiap 6 bulan
Periode analisis Per semester (6 bulan) sekali
3 Bulan Setiap 6 bulan
Cara
Pengumpulan
Data
Melakukan Survei kepuasan pasien dan keluarga dengan alat
bantu kuesioner
Survei
Sampel Sesuai Kebijakan RS
Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah sampling
yang benar
Minimal sampel 50
Rencana Analisis
Data
Hasil Akhir Kuesioner
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
ke waktu.
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai antar
unit yang disurvei
Instrumen
Pengambilan Data
1.Formulir Kuesioner untuk Responden
2.Formulir Rekapitulasi Responden sebanyak sample yang
diambil
Formulir survei kepuasan pelanggan (IKM)
Penanggung
Jawab
Pejabat Penanggung Jawab Pelayanan
Unit Pelayanan Pelanggan
6. Angka Pasien Jatuh
Judul indikator Angka Pasien Jatuh Di Pelayanan Rumah Sakit
Dimensi mutu KeselamatanPasien
Tujuan Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menjalankan
Program keselamatan Pasien
Defenisi
Operasional
Jumlah Pasien jatuh dengan ataupun cedera di perawatan Rumah
Sakit pada pasien beresiko jatuh
Frekuensi
pengumpulan data
1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien jatuh dengan ataupun tanpa cedera
Denumerator Jumlah seluruh pasiendengan resiko jatuh
7. Angka pasien ILO
Judul Infeksi Lika Operasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Keseiapan Rumah sakit dalam menyediakan pelayanan bedah sentral
yang sesuai dengan standar
Defenisi
Operasional
Infeksi Luka Oprasi ( ILO ) adalah infeksi yang dapat terjadi dalam 30
hari paska operasi tanpa implant, jika ada implant sampai satu tahun
pask operasi.
Frekuensi 1 Bulan
Periode analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang terjadi ILO
Denominator Jumlah pasien operasi berih
Formula
Pengukuran
Jumlah pasien yang terjadi ILO : Jumlah pasien operasi bersih
Sumber Data Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Bedah Sentral
Kreteria Eksklusi Pasien operasi kotor di Instalasi Bedah Sentral
Kreteria Inklusi Semua pasien yang dilakukan operasi bersih di Instalasi BedahSentral
Penanggung
Jawab
Instalasi Bedah Sentral , Instalasi Rawat Inap , Instalasi Rawat jalan
Area Monitoring Instalasi Bedah sentral
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala Bidang , Kepala
Instalasi , Kepala Unit
Standar 2 %
8. Kelengkapan Informed Concent
Judul Indikator Kelengkapan Informed Concent
Ruang lingkup Ketersediaan , isi , dan penggunaan rekam medis pasien
Dimensi mutu Kompetensi teknis efektifitas kelangsungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan
informasi kepada pasien dan mendapat persetujuan dari
pasien akan tindakan medic yang akan dilakukan
Defenisi Operional Informed concent adalah pesetujuan yang diberikanpasien
/ keluarga pasien atasdasar penjelasan mengenai tindakan
medic yang akan dilakikan terhadap pasien tersebut
Frekuensi
Pengumpulan data
1 bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medic yang di
survey yang mendapat informasi lengkap sebelum
memberikan persetujuan tindakan medic dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medic yang di
survey dalam 1 bulan
Sumber data Suevey
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator Rekam Medik
B. Indikator Area Sasaran keselamatan Pasien RUANG MUDA SEDIA BEDAH
1. Ketepatan Memasang Gelang Identitas Pasien operasi
Judul Ketepatan Memasang gelang pasien operasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Pemantauan Pada mutu SKP tentang ketepatan pemasangan
gelang
Definisi
Operasional
Pemasangan gelang identitas adalahketepatanpasien dengan
gelang identitas di tangan pasien sebelum masuk ruangan
operasi
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang di pasang gelang secara tepat sebelum
masuk ruangan operasi
Denominator Jumlah seluruh pasien yang masuk ruangan operasi
Formula
pengukuran
Jumlah pasien yang di pasang gelang secara tepat sebelum
masuk ruangan operasi, jumlah seluruh pasien yang masuk
ruangan operasi
Sumber Data Laporan Bedah Sentral , Tim KPRS
Area monitoring Instalasi Bedah Sentral
Standar 100
2.Verbal Order pasien Operasi Ditandatangani Dokter Dalam 24 Jam
Judul Verbal Order Pasien Operasi di Tanda tangani dokter
dalam 24 jam
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan MemastikanAdvice yang dilakukan sudah sesuai dengan
permintaan DPJP
Defenisi operasional Verbal Order pasien operasi ditandtangani dokter 24 jam
adalah pembubuhan tanda tangan verbal order sesuai
DPJP di lembar rekam medis dalam 24 jam
Frekuensi 1 Bulan
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah verbal order pasien operasi yang di tandatangani
DPJP 24 jam
Denominator Seluruh verbal order pasien operasi
Formula
Pengukuran
Jumlah verbal order pasien operasi yang di tandatangani
DPJP dalam 24 jam , Seluruh verbal order pasien operasi
Sumber Data Rekam Medis
Penanggung Jawab Instalasi Rawat Inap
Area Monitoring Instalasi Rawat Inap
Standar 100 %
3.Kepatuhan Melakukan Assement Ulang Resiko Jatuh pada Pasien Operasi
Judul Kepatuhan melakukan Assement Ulang Resiko Jatuh pada
pasien operasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Pemantauan keamanan pasien operasi dalam pencegahan
pasien jatuh
Defenisi
Operasional
Kepatuhan melakukan Assement ulang resiko jatuh pada
pasien operasi adalah kepatuhanmengisi assement ulang
pasien bedah resiko jatuh pada pasien yang di lakukan
pelayanan operasi di Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1 Bulan
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah assement ulang resiko jatuh pada pasien operasi
yang terisi lengkap
Denominator Jumlah semua pasien operasi resiko jatuh
Formula
Pengukuran
Jumlah assement ulang resiko jatuh pada pasien operasi
yang terisi lengkap, jumlah semua pasien operasi resiko
jatuh
Sumber Data Rkam Medis
Penanggung
Jawab
Instalasi Rawat Inap , Instalasi Bedah Sentral
Area monitoring Instalasi Rawat Inap
Standar 100 %
B . Indikator Manejemen RUANG MUDA SEDIA BEDAH
1.Laporan KPRS paling lambat 2 x 24 Jam
Judul Laporan KPRS Paling lambat 2 x 24 jam
Dimensi Mutu Keselamatan Efektifitas
Tujuan Untuk mempercepat investigasi dan tindak lanjut insiden
KPRS
Defenisi
Operasional
Laporan KPRS paling lambat 2x24 jam adalah pelaporan
karyawan yang menemukan insiden KPRS kepada Tim
KPRS dalam waktu 2x24 jam
Frekuensi 1 Bulan
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah insiden KPRS yang dilaporkan 2x24 jam ke Tim
KPRS
Denominator Jumlah semua insiden KPRS yang terjadi
Formula
Pengukuran
Jumlah insiden KPRS yang dilaporkan 2x24 jam ke Tim
KPRS , Jumlah semua insiden KPRS yang terjadi
Sumber Data Laporan insiden KPRS
Standar 100 %
Penanggung jawab Tim KPRS
Area Monitoring Seluruh area Rumah sakit
2.Survey Kepuasan Pasien operasi
Judul Survey kepuasan pasien Operasi
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu
pelayanan operasi
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
Operasional pelanggan terhadap pelayanan operasi bedah yang di
berikan oleh dokter , perawat ,.
Frekuensi
pengumpulan data
1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
operasi yang di survey ( dalam proses )
Denominator Jumlah total pasien operasi yang di survey ( n: minimal 50
)
Formula
pengukuran
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
operasi yang di survey ( dalam prosen ) :Jumlah total
pasien operasi yang di survey ( n: minimal 50 )
Sumber Data Sumber kepuasan pasien operasi di Instalasi Rawat Inap
Standar ≥ 80 %
Penanggung
Jawab
Kepala Instalasi Bedah sentral, Instalasi Rawat Inap
3.Sepuluh Besar Diagnosis Pasien Operasi
Judul Sepuluh Besar Diagnosis Pasien Operasi
Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Mengetahui sepuluh besar diagnosis pasien operasi di
Rumah sakit Umum Aceh Tamiang
Defenisi
operasional
Sepuluh besar diagnosis pasien operasi adalah jumlah
urutan banyaknya pasien yang dilakukan operasi di
Rumah sakit berdasarkan diagnosanya
Frekuensi
pengumpulan data
1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Sepuluh diagnosis pasien operasi di Rumah sakit
Denominator -
Formula
Pengukuran
Laporan sepuluh diagnosis pasien operasi di Rimah sakit
Sumber Data Laporan Bulanan
Standar Tercapainya ≥ 90 % laporan 10 besar diagnosis pasien
operasi
Penanggung Jawab Kepala instalasi Bedah sentral dan Kepala Instalasi
Rekam Medis
C. Indikator mutu Prioritas dan Indikator Area klinisRUANG MUDA SEDIA BEDAH
1. Kelengkapan Assement Medis Pasien sebelum Operasi
Nama Indikator Kelengkapan Assemen Medis Sebelum Operasi
Defenisi Operasional Kelengkapan assement medis adalah lembar rekam medis
yang harus si isi lengkap sebelum pasien di lakukan
operasi
Program Keselamatan pasien
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
tujuan Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan
operasi
Dasar pemikiran /
litratur
SNARS EDISI I
Numerator Jumlah assement medis pasien sebelum operasi yang
terisi lengkap
Denominator Jumlah semua paien operasi
Formula Jumlah assement medispasien sebelum operasi yang terisi
lengkap :Jumlah semua psien operasi
Metodologi
pengumpulan data
Sensus harian
Cakupan Data Rekam Medis
Frekuensi
pengumpulan dat
1 Bulan
Frekuensi anlisa
data
3 Bulan
Metodologi analisa
data
Analisis Prosentase dan trend kejadian
Sumber Data Rekam medis
Wilayah pengamatan Instalasi Bedah sentral, Instalasi Rawat inap
Publikasi Data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala Bidang
, Kepala Instalasi , Kepala Unit
Standar 100 %
2.Keterlambatan Waktu mulai Operasi Cito > 30 menit
Nama Indikator Keterlambatan Waktu Mulai Operasi Cito > 30 Menit
Defenisi
Operasional
Insiden Kejadian terjadinya Operasi Cito lebih dari 30 menit
sejak pembiusan
Program Peningkatan Mutu di Instalasi Bedh sentral
Dimensi mutu Keelamtan Pasien
Tujuan Tergambarnya Kecepatan waktu mulai Operasi Cito di Instalsi
Bedah Sentral
Dasar Pemikiran
/literature
SNARS EDISI I
Numerator Jumlah pasien operasi cito yang tertunda > 30 menit per
bulan
Denominator Jumlah pasien operasi Cito dalambulan tersebut
Formula Jumlah pasien operasi Cito yang tertunda . 30 menit per
bulan: Jumlah pasien operasi Cito dalam bulan tersebut
Metodologi
pengumpulan data
Sensus Harian
Cakupan data Data Rekam Medis
Frekuensi
pengumpulan data
1 Bulan sekali
Frekuensi analisa
data
3 Bulan
Metodologi analisa
data
Analisis Prosentase
Sumber Data Status rekam medis pasien
Kriteria inklusi:
Semua pasien yang saat mulainya operasi cito tertunda lebih
dari 30 menit sejak pembiusan yang bukan diebabkan oleh
karena factor pasien atau keluarganya
Kreteria Ekslusi
Semua pasien yang saat mulainya operasi cito tertunda lebih
dari 30 menit yang disebabkan oleh faktor pasien dan
keluarganya
Wilayah
pengamatan
Instalasi Bedah Sentral
Penanggung
Jawab pengumpul
data
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepla Bidang ,
Kepala Instalasi , Kepala Unit
Standar 0 %
3.Ketidaklengkapan Assesmen Pre Anatesi
Judul Ketidaklengkapan AsesmenPre Anastesi
Dimensi Mutu Keselamatan Efektifitas
Tujuan Kesiapan Rumah sakit dalam menyediakan pelayanan
operasi
Defenisi Operasional Ketidaklengkapan asesmen pre anastesi meliputi : dokter
anastesi tidak visite pada saat pasien msih di ruang
perawatan ( pemeriksaan fisik ,pemeriksaan penunjang
KIE / Informed Consent ) dan rekam medis tidak terisi
secara lengkap sebelum pasien di lakukan anatesi
Frekuensi 1 Bulan
Periode analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang tidak dilakukan asesmen pre
anastesi secara lengkap per bulan
Dnominator Jumlah pasien operasi dengan anastesi dalam bulan
tersebut
Formula Pngukuran Jumlah pasien yang tidak dilakukan asesmen pre nastesi
secara lengkap pr bulan: jumlah pasien operasi dengan
anastesi dalam bulan tersebut
Sumber data Status rekm medis pasien
Kretria Eksklusi - Pasien operasi dengan anastesi local
- Pasien anastesi bukan untuk tindakan operasi
melainkan untuk pemeriksaan diagnostic
Kreteria Inklusi Semua pasien yang akan dilakukan operasi dengan
pembiusan
Tipe Indikator Infut
Penanggung Jawab Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rawat Inap , Instalaasi
Rawat Jalan
Area Monitoring Instalasi Bedah Sentral
Publikasi Data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala
Bidang , Kepala Instalsi , Kepala Unit
Standar 0 %
D. Indikator SPM Rawat Inap RUANG MUDA SEDIA BEDAH
1.Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan / kematian
Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh
Dimensi mutu Keselamatanpasien
Tujuan Tergambarnya pelayanankeperawatan yang aman bagi
pasien
Definisi Kejadian pasienjatuh adalah kejadian pasienjatuh selama
dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur,dikamar mandi
dsb
Frekuensi
pengumpulan data
Setiapbulan
Priode analisis Setiap bulan
Numenator Jumlah pasien dirawatdalam bulan tersebut dikurangi
jumlah pasien yang jatuh
Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Sumber data Rekam medis,laporan keselamatan pasien
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala instalasi rawat inap
2.Kematian Pasien > 48 Jam
Judul Kematian pasien> 48 jam
Dimensi mutu Keselamatandan efektifitas
Tujuan Tergambarnya pelayananpasien rawat inapdirumahsakit yang
amandan efektif
Definisi
operasional
Kematian pasien> 48 jam adalah kematianyang terjadi
sesudah priode 48 jamsetelah pasien rawat inapmasuk rumah
sakit
Frekuensi
pengumpulan data
Setiapbulan
Priode analisis Setiap3 bulan
Numerator Jumlah kejadiankematian pasien rawat inap> 48 jam dalam
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasienrawat inap dalam satu bulan
Sumber data Rekam medis
Standar < 0,24% < 2,4/1000 (internasional) (NDR <
25/1000,Indonesia)
Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu
3.Kejadian Pulang Paksa
Judul Kejadian pulang paksa
Dimensi mutu Efektifitas,kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya penilaian pasienterhadap
efektifitaspelayanan rumah sakit
Definisi operasional Pulang sebelum sembuh adalah atas permintaanpasien
atau keluarga pasiensebelumdiputuskan boleh pulang
oleh dokter
Frekuesi pengumpulan
data
Setiapbulan
Priode analisis Setiap3 bulan
Nomerator Jumlah pasien pulang sebelum dinyatakan sembuh dalam
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasienyang dirawat dalam satu bulan
Sumber data Rekam medis
Standar < 5%
Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesiPedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesisyukur_ode
 
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistPanduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistRizky Ferdiansyah
 
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitProgram kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitYain Panggalo
 
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptxPentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptxsalam ajah
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)Esa Muktiaji
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Erwin santosa
 
Panduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsPanduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsEkaMeliyanti
 
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BPEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BTri Ananto
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptxMelisaEkawati
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Kanaidi ken
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consentCut Fathani
 
Sop manajemen-rumah-sakit-revisi-4
Sop manajemen-rumah-sakit-revisi-4Sop manajemen-rumah-sakit-revisi-4
Sop manajemen-rumah-sakit-revisi-4BoneTheofrida
 

Mais procurados (20)

07.studi kasus i risk grading matrix
07.studi kasus i   risk grading matrix07.studi kasus i   risk grading matrix
07.studi kasus i risk grading matrix
 
Pmkp
PmkpPmkp
Pmkp
 
Pedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesiPedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesi
 
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistPanduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
 
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitProgram kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
 
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptxPentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
Pentingnya data indikator untuk monitor dan meningkatkan performance rs .pptx
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
02. PMKP ppt.pdf
02. PMKP ppt.pdf02. PMKP ppt.pdf
02. PMKP ppt.pdf
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )
 
Panduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsPanduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rs
 
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BPEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
 
Standar akreditasi klinik modified
Standar akreditasi klinik   modifiedStandar akreditasi klinik   modified
Standar akreditasi klinik modified
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consent
 
Sop manajemen-rumah-sakit-revisi-4
Sop manajemen-rumah-sakit-revisi-4Sop manajemen-rumah-sakit-revisi-4
Sop manajemen-rumah-sakit-revisi-4
 
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 

Semelhante a Profil indikator rms bedah

sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxTrisy SY
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptxanis1110121
 
identifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxidentifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxMarlindaZulita
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrskhusnuleza
 
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxKegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxGalih Endradita M
 
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNKPPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNKUserTank2
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptkomitemutu5
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfRuthNapitupulu2
 
3._Materi_3_(Clinical_Pathway)_.pptx
3._Materi_3_(Clinical_Pathway)_.pptx3._Materi_3_(Clinical_Pathway)_.pptx
3._Materi_3_(Clinical_Pathway)_.pptxAndiKarismaNurdiyans
 
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptxRonnyBudiman6
 
Presentation snars Sunnex
Presentation snars SunnexPresentation snars Sunnex
Presentation snars SunnexSun Siregar
 
Presentation snars
Presentation snars Presentation snars
Presentation snars Sun Siregar
 
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanDokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanMarlina Arby
 

Semelhante a Profil indikator rms bedah (20)

12 INDIKATOR WAJIB-1.pptx
12 INDIKATOR WAJIB-1.pptx12 INDIKATOR WAJIB-1.pptx
12 INDIKATOR WAJIB-1.pptx
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptx
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
 
identifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxidentifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptx
 
PLAN INM PKM.pptx
PLAN INM PKM.pptxPLAN INM PKM.pptx
PLAN INM PKM.pptx
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrs
 
pelayanan rawat inap
pelayanan rawat inappelayanan rawat inap
pelayanan rawat inap
 
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxKegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
 
Spm rs
Spm rsSpm rs
Spm rs
 
INM_Ed 270323_Papay.pptx
INM_Ed 270323_Papay.pptxINM_Ed 270323_Papay.pptx
INM_Ed 270323_Papay.pptx
 
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNKPPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
PPT RTMDKLJSDFKKSKLLXKL;ASLLLSALXLASCFNK
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
 
3._Materi_3_(Clinical_Pathway)_.pptx
3._Materi_3_(Clinical_Pathway)_.pptx3._Materi_3_(Clinical_Pathway)_.pptx
3._Materi_3_(Clinical_Pathway)_.pptx
 
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNITPENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
 
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
 
Presentation snars Sunnex
Presentation snars SunnexPresentation snars Sunnex
Presentation snars Sunnex
 
Presentation snars
Presentation snars Presentation snars
Presentation snars
 
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanDokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
 
7. PLAN INM PKM.pdf
7. PLAN INM PKM.pdf7. PLAN INM PKM.pdf
7. PLAN INM PKM.pdf
 

Último

PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITIrfanNersMaulana
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )ssuser4ceaef1
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Nodd Nittong
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.pptSuwandiKhowanto1
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaAnnisFathia1
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 

Último (20)

PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 

Profil indikator rms bedah

  • 1. A. PROFIL INDIKATOR MUTU NASIONAL RUANG CUT MUTIA (R.2) 1. Kepatuhan penggunaan Clinical pathway Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Clinical Pathway Dasar pemikiran - Permenkes 1438/2010 tentang standar pelayanan kedokteran - Standar Akreditasi Rumah Sakit Dimensi Mutu 1. Efisiensi 2. Efektifitas 3. Aksesibilitas 4. Keselamatan 5. Fokus kepada pasien 6. Kesinambungan Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis di rumah sakit sehingga dapat memberikan jaminan kepada pasien untuk memperolehpelayanan klinisberdasarkan pada nilai ilmiah sesuai kebutuhan medis/klinis pasien. Definisi Operasional Kepatuhan terhadapclinical pathway adalah kepatuhan para staf medis/ DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis. Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS tersebut berdasarkan: a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High Volume) b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk) c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost) d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam pengelolaannya. Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan penunjang. Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah distandarisasi dalam CP. Jenis Indikator Struktur Proses Outcome Proses & Outcome v v v v
  • 2. Numerator (pembilang) Jumlah kasusyang penanganannya patuh dengan kriteria 5clinical pathways Denominator (penyebut) Jumlah totalkasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical pathways yang ditetapkan. Target Pencapaian 80% Kriteria: - Inklusi - Eksklusi Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama perawatan. Pasien yang meninggal. Formula N/ D x 100% Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi Frekuensi pengumpulan data 1 Bulan Periode analisis 3 Bulan Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data secara retrospektif Sampel total populasi (tidak menggunakan sampel) Rencana Analisis Data - Diagram garis digunakan untuk menampilkandata dari waktu ke waktu. - Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-masing Clinical Pathway Instrumen Pengambilan Data Formulir Kepatuhan CP Penanggung Jawab Bidang Pelayanan/ Direktur Pelayanan
  • 3. 2 . Kelengkapan assement awal keperawatan 24 jam Judul Indikator Kelengkapan assesmen awal medisdalam 24 jam Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanandan Keselamataan Tujuan Tergambar tanggung jawabperawat dalam melengkapi informai berkaitan denganpasien baru di ruang rawat inap Defenisi Operasional Kelengkapan Informasi berkaitandengan pasien baru di ruang rawat inap di form asesmen dalam > 24 jam pada pasien baru Frekuensi Pengumpulan data 1 Bulan Periode Analisis 3 Bulan Numerator Jumlah Pasien baru yang dilakukan asesmen dalam > 24 jam di ruang inap Denumerator Jumlah pasien baru yang rawat perawatan Sumber Data Cecklist asesmen medis Standar 100 % Penanggung jawab Koordinator dan dokter penanggung jawabruang rawat 3. Angka Kejadian Penundaan Operasi Elektif Judul Indikator Angka Kejdian Penundaan Operasi Elektif Dasar pemikiran Dimensi Mutu 1. Efisiensi 2. Efektifitas 3. Aksesibilitas 4. Keselamatan 5. Fokus kepada pasien 6. Kesinambungan Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan bedah dan ketepatan penjadwalan operasi Definisi Operasional Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal operasi yang direncanakan. Operasi Elektif adalah operasi atau tindakan yang dijadwalkan. Tindakan operasi elektif termasuk mata, paru Jenis Indikator Struktur Proses Outcome Proses & Outcome Numerator (pembilang) Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya berubah Denominator (penyebut) Jumlah pasien operasi elektif  √ v v vv
  • 4. (menit) Target Pencapaian <5% 2 hari Kriteria: - Inklusi - Eksklusi RS Umum dan RS Mata: semua pasien operasi elektif yang dijadwalkkan RS KetergantunganObat dan RS Jiwa: semua pasienyang dilakukan tindakan (ECT + Psikoterapi dan Tindakan Detoksifikasi + Psikoterapi) RS Paru: semua pasien yang dilakukan tindakan bronkoskopi elektif Penundaan atas indikasi medis Formula Numerator . Denominator Sumber data Data pasien yang dijadwalkan operasi dan data pelaksanaan operasi. Data kamar operasi, kamar tindakan, kamar terapi Data kamar operasi Frekuensi pengumpulan data Bulanan Periode analisis Pertiga bulan Cara Pengumpulan Data Retrospektif Sampel Semua Pasien yang dijadwalkan operasi elektif sampel bila data dikumpulkan secara elektronik. Rencana Analisis Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu. Instrumen Pengambilan Data Formulir harian data operasi elektif yang mengalami penundaan pada bulan berjalan. Penanggung Jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral X 100%
  • 5. 4. Kepatuhan WaktuVisite Dokter Spesialis Judul Indikator Kepatuhan Waktu Visite Dokter Spesialis Dasar pemikiran UU No 29 tahun 2004 Tentang UU No. 44 Tahun 2009 UU No 25 tahun 2009 ttg Pelayanan Publik Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 2. Efektifitas 3. Aksesibilitas √ 4. Keselamatan 5. Fokus kepada pasien √ 6. Kesinambungan √ Tujuan Tergambarnya kepatuhan Dokter Spesialis terhadap ketepatan waktu melakukan visitasi kepada pasien rawat inap. Definisi Operasional Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk hari libur. Catatan : 1.pasien baru masuk 2.batasan pukul 14.00 3.hari libur 4. RS. Swasta Jenis Indikator Struktur Proses Outcome ProsesOutcome Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada hari berjalan Denominator Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan Standar ≥ 80% Kriteria: - Inklusi -Eksklusi - Semua pasien rawat Inap - √
  • 6. Formula N/D X 100 % Sumber data Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik Frekuensi pengumpulan data Bulanan Periode analisis 3 Bulanan Cara Pengumpulan Data Retrospektif Sampel Seluruh Pasien Rawat Inap Rencana Analisis Data Data akan dikumpulkan dan dianalisis oleh jajaran Bidang Pelayanan Medik Instrumen Pengambilan Data Formulir Indikator 4.1, 4.2,4.3, dan 4.4 Penanggung Jawab Kepala Bidang Pelayanan Medik 5. Kepuasan Pasien dan Keluarga di IGD , RWJ dan RWI Judul Indikator Kepuasan Pasien dan Keluarga di IGD , RWJ dan RWI Dasar pemikiran UU No 25/ 2014tentang Pelayanan Publik UU No 44/ 2009 tentang RS Kepmenpan No. KEP/25/M.PAN/2/2004 Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS Dimensi Mutu 1. Efisiensi 2. Efektifitas 3. Aksesibilitas 4. Keselamatan 5. Fokus kepada pasien 6. Kesinambungan Tujuan Terwujudnya pemantauan dan pengukuran tingkat kepuasan pasien dan keluarga sebagai dasar upaya – upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan kepuasan pelanggan v v
  • 7. Definisi Operasional  Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS.Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).  Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan Keluarga adalah kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan pelayanan RS yang diberikan dengan harapan pasien dan keluarga di Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat  Kepuasan Pasien keluarga diukur dengan mendapatkan gambaran persepsi pasien dan keluarga pada saat mendapatkan pengalaman selama dilayani di RS melalui :  metode kuesioner atau interview dengan konversi Rentang angka *Tidak Puas* sampai *Puas*  1 – 5  Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat Jalan/ Rawat Inap dan Gawat Darurat  Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan pengalaman pasien terhadap:  Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat  SDM : Perawat, Dokter, Petugas Lain  Farmasi : Kecepatan,SikapPetugas, Penjelasan Penggunaan Obat  Service  Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: , kecepatan, Kemudahan, Kenyamanan  Pengambilan kuesioner  sesuai Kebijakan RS minimal 1x per semester dan dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah. Jenis Indikator Struktur Proses Outcome Proses & Outcome Numerator (pembilang) Hasil Penilaian IKM Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasandari pasien yang disurvei (dalam prosen) v
  • 8. Denominator (penyebut) Skala Maksimal Penilaian IKM Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Target Pencapaian Angka kepuasan Pasien dan keluarga > 80%, atau ≥ 85 % Kriteria: - Inklusi - Eksklusi Semua pasien, keluarga, pengunjung Formula Hasil Penilaian IKM ________________________ X 100% Skala Maksimal Penilaian IKM Sumber data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner Hasil Survei Frekuensi pengumpulan data Sesuai Kebijakan RS 3 BulanSetiap 6 bulan Periode analisis Per semester (6 bulan) sekali 3 Bulan Setiap 6 bulan Cara Pengumpulan Data Melakukan Survei kepuasan pasien dan keluarga dengan alat bantu kuesioner Survei Sampel Sesuai Kebijakan RS Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah sampling yang benar Minimal sampel 50 Rencana Analisis Data Hasil Akhir Kuesioner - Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu. - Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai antar unit yang disurvei Instrumen Pengambilan Data 1.Formulir Kuesioner untuk Responden 2.Formulir Rekapitulasi Responden sebanyak sample yang diambil Formulir survei kepuasan pelanggan (IKM) Penanggung Jawab Pejabat Penanggung Jawab Pelayanan Unit Pelayanan Pelanggan
  • 9. 6. Angka Pasien Jatuh Judul indikator Angka Pasien Jatuh Di Pelayanan Rumah Sakit Dimensi mutu KeselamatanPasien Tujuan Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menjalankan Program keselamatan Pasien Defenisi Operasional Jumlah Pasien jatuh dengan ataupun cedera di perawatan Rumah Sakit pada pasien beresiko jatuh Frekuensi pengumpulan data 1 Bulan Periode Analisis 3 Bulan Numerator Jumlah pasien jatuh dengan ataupun tanpa cedera Denumerator Jumlah seluruh pasiendengan resiko jatuh 7. Angka pasien ILO Judul Infeksi Lika Operasi Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas Tujuan Keseiapan Rumah sakit dalam menyediakan pelayanan bedah sentral yang sesuai dengan standar Defenisi Operasional Infeksi Luka Oprasi ( ILO ) adalah infeksi yang dapat terjadi dalam 30 hari paska operasi tanpa implant, jika ada implant sampai satu tahun pask operasi. Frekuensi 1 Bulan Periode analisa 3 Bulan Numerator Jumlah pasien yang terjadi ILO Denominator Jumlah pasien operasi berih Formula Pengukuran Jumlah pasien yang terjadi ILO : Jumlah pasien operasi bersih Sumber Data Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Bedah Sentral Kreteria Eksklusi Pasien operasi kotor di Instalasi Bedah Sentral Kreteria Inklusi Semua pasien yang dilakukan operasi bersih di Instalasi BedahSentral Penanggung Jawab Instalasi Bedah Sentral , Instalasi Rawat Inap , Instalasi Rawat jalan Area Monitoring Instalasi Bedah sentral Publikasi data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala Bidang , Kepala Instalasi , Kepala Unit Standar 2 %
  • 10. 8. Kelengkapan Informed Concent Judul Indikator Kelengkapan Informed Concent Ruang lingkup Ketersediaan , isi , dan penggunaan rekam medis pasien Dimensi mutu Kompetensi teknis efektifitas kelangsungan pelayanan Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan informasi kepada pasien dan mendapat persetujuan dari pasien akan tindakan medic yang akan dilakukan Defenisi Operional Informed concent adalah pesetujuan yang diberikanpasien / keluarga pasien atasdasar penjelasan mengenai tindakan medic yang akan dilakikan terhadap pasien tersebut Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan Periode Analisis 3 Bulan Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medic yang di survey yang mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan tindakan medic dalam 1 bulan Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medic yang di survey dalam 1 bulan Sumber data Suevey Standar 100 % Penanggung Jawab Koordinator Rekam Medik B. Indikator Area Sasaran keselamatan Pasien RUANG MUDA SEDIA BEDAH 1. Ketepatan Memasang Gelang Identitas Pasien operasi Judul Ketepatan Memasang gelang pasien operasi Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas Tujuan Pemantauan Pada mutu SKP tentang ketepatan pemasangan gelang Definisi Operasional Pemasangan gelang identitas adalahketepatanpasien dengan gelang identitas di tangan pasien sebelum masuk ruangan operasi Frekuensi 1 bulan Periode analisa 3 Bulan Numerator Jumlah pasien yang di pasang gelang secara tepat sebelum masuk ruangan operasi Denominator Jumlah seluruh pasien yang masuk ruangan operasi Formula pengukuran Jumlah pasien yang di pasang gelang secara tepat sebelum masuk ruangan operasi, jumlah seluruh pasien yang masuk ruangan operasi
  • 11. Sumber Data Laporan Bedah Sentral , Tim KPRS Area monitoring Instalasi Bedah Sentral Standar 100 2.Verbal Order pasien Operasi Ditandatangani Dokter Dalam 24 Jam Judul Verbal Order Pasien Operasi di Tanda tangani dokter dalam 24 jam Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas Tujuan MemastikanAdvice yang dilakukan sudah sesuai dengan permintaan DPJP Defenisi operasional Verbal Order pasien operasi ditandtangani dokter 24 jam adalah pembubuhan tanda tangan verbal order sesuai DPJP di lembar rekam medis dalam 24 jam Frekuensi 1 Bulan Periode Analisa 3 Bulan Numerator Jumlah verbal order pasien operasi yang di tandatangani DPJP 24 jam Denominator Seluruh verbal order pasien operasi Formula Pengukuran Jumlah verbal order pasien operasi yang di tandatangani DPJP dalam 24 jam , Seluruh verbal order pasien operasi Sumber Data Rekam Medis Penanggung Jawab Instalasi Rawat Inap Area Monitoring Instalasi Rawat Inap Standar 100 % 3.Kepatuhan Melakukan Assement Ulang Resiko Jatuh pada Pasien Operasi Judul Kepatuhan melakukan Assement Ulang Resiko Jatuh pada pasien operasi Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas Tujuan Pemantauan keamanan pasien operasi dalam pencegahan pasien jatuh Defenisi Operasional Kepatuhan melakukan Assement ulang resiko jatuh pada pasien operasi adalah kepatuhanmengisi assement ulang pasien bedah resiko jatuh pada pasien yang di lakukan pelayanan operasi di Instalasi Rawat Inap Frekuensi 1 Bulan Periode Analisa 3 Bulan Numerator Jumlah assement ulang resiko jatuh pada pasien operasi
  • 12. yang terisi lengkap Denominator Jumlah semua pasien operasi resiko jatuh Formula Pengukuran Jumlah assement ulang resiko jatuh pada pasien operasi yang terisi lengkap, jumlah semua pasien operasi resiko jatuh Sumber Data Rkam Medis Penanggung Jawab Instalasi Rawat Inap , Instalasi Bedah Sentral Area monitoring Instalasi Rawat Inap Standar 100 % B . Indikator Manejemen RUANG MUDA SEDIA BEDAH 1.Laporan KPRS paling lambat 2 x 24 Jam Judul Laporan KPRS Paling lambat 2 x 24 jam Dimensi Mutu Keselamatan Efektifitas Tujuan Untuk mempercepat investigasi dan tindak lanjut insiden KPRS Defenisi Operasional Laporan KPRS paling lambat 2x24 jam adalah pelaporan karyawan yang menemukan insiden KPRS kepada Tim KPRS dalam waktu 2x24 jam Frekuensi 1 Bulan Periode Analisa 3 Bulan Numerator Jumlah insiden KPRS yang dilaporkan 2x24 jam ke Tim KPRS Denominator Jumlah semua insiden KPRS yang terjadi Formula Pengukuran Jumlah insiden KPRS yang dilaporkan 2x24 jam ke Tim KPRS , Jumlah semua insiden KPRS yang terjadi Sumber Data Laporan insiden KPRS Standar 100 % Penanggung jawab Tim KPRS Area Monitoring Seluruh area Rumah sakit 2.Survey Kepuasan Pasien operasi Judul Survey kepuasan pasien Operasi Dimensi Mutu Kenyamanan Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan operasi Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
  • 13. Operasional pelanggan terhadap pelayanan operasi bedah yang di berikan oleh dokter , perawat ,. Frekuensi pengumpulan data 1 Bulan Periode Analisis 3 Bulan Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien operasi yang di survey ( dalam proses ) Denominator Jumlah total pasien operasi yang di survey ( n: minimal 50 ) Formula pengukuran Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien operasi yang di survey ( dalam prosen ) :Jumlah total pasien operasi yang di survey ( n: minimal 50 ) Sumber Data Sumber kepuasan pasien operasi di Instalasi Rawat Inap Standar ≥ 80 % Penanggung Jawab Kepala Instalasi Bedah sentral, Instalasi Rawat Inap 3.Sepuluh Besar Diagnosis Pasien Operasi Judul Sepuluh Besar Diagnosis Pasien Operasi Dimensi Mutu Efektifitas Tujuan Mengetahui sepuluh besar diagnosis pasien operasi di Rumah sakit Umum Aceh Tamiang Defenisi operasional Sepuluh besar diagnosis pasien operasi adalah jumlah urutan banyaknya pasien yang dilakukan operasi di Rumah sakit berdasarkan diagnosanya Frekuensi pengumpulan data 1 Bulan Periode Analisis 3 Bulan Numerator Sepuluh diagnosis pasien operasi di Rumah sakit Denominator - Formula Pengukuran Laporan sepuluh diagnosis pasien operasi di Rimah sakit Sumber Data Laporan Bulanan Standar Tercapainya ≥ 90 % laporan 10 besar diagnosis pasien operasi Penanggung Jawab Kepala instalasi Bedah sentral dan Kepala Instalasi Rekam Medis
  • 14. C. Indikator mutu Prioritas dan Indikator Area klinisRUANG MUDA SEDIA BEDAH 1. Kelengkapan Assement Medis Pasien sebelum Operasi Nama Indikator Kelengkapan Assemen Medis Sebelum Operasi Defenisi Operasional Kelengkapan assement medis adalah lembar rekam medis yang harus si isi lengkap sebelum pasien di lakukan operasi Program Keselamatan pasien Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas tujuan Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan operasi Dasar pemikiran / litratur SNARS EDISI I Numerator Jumlah assement medis pasien sebelum operasi yang terisi lengkap Denominator Jumlah semua paien operasi Formula Jumlah assement medispasien sebelum operasi yang terisi lengkap :Jumlah semua psien operasi Metodologi pengumpulan data Sensus harian Cakupan Data Rekam Medis Frekuensi pengumpulan dat 1 Bulan Frekuensi anlisa data 3 Bulan Metodologi analisa data Analisis Prosentase dan trend kejadian Sumber Data Rekam medis Wilayah pengamatan Instalasi Bedah sentral, Instalasi Rawat inap Publikasi Data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala Bidang , Kepala Instalasi , Kepala Unit Standar 100 % 2.Keterlambatan Waktu mulai Operasi Cito > 30 menit Nama Indikator Keterlambatan Waktu Mulai Operasi Cito > 30 Menit Defenisi Operasional Insiden Kejadian terjadinya Operasi Cito lebih dari 30 menit sejak pembiusan Program Peningkatan Mutu di Instalasi Bedh sentral Dimensi mutu Keelamtan Pasien
  • 15. Tujuan Tergambarnya Kecepatan waktu mulai Operasi Cito di Instalsi Bedah Sentral Dasar Pemikiran /literature SNARS EDISI I Numerator Jumlah pasien operasi cito yang tertunda > 30 menit per bulan Denominator Jumlah pasien operasi Cito dalambulan tersebut Formula Jumlah pasien operasi Cito yang tertunda . 30 menit per bulan: Jumlah pasien operasi Cito dalam bulan tersebut Metodologi pengumpulan data Sensus Harian Cakupan data Data Rekam Medis Frekuensi pengumpulan data 1 Bulan sekali Frekuensi analisa data 3 Bulan Metodologi analisa data Analisis Prosentase Sumber Data Status rekam medis pasien Kriteria inklusi: Semua pasien yang saat mulainya operasi cito tertunda lebih dari 30 menit sejak pembiusan yang bukan diebabkan oleh karena factor pasien atau keluarganya Kreteria Ekslusi Semua pasien yang saat mulainya operasi cito tertunda lebih dari 30 menit yang disebabkan oleh faktor pasien dan keluarganya Wilayah pengamatan Instalasi Bedah Sentral Penanggung Jawab pengumpul data Kepala Instalasi Bedah Sentral Publikasi data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepla Bidang , Kepala Instalasi , Kepala Unit Standar 0 %
  • 16. 3.Ketidaklengkapan Assesmen Pre Anatesi Judul Ketidaklengkapan AsesmenPre Anastesi Dimensi Mutu Keselamatan Efektifitas Tujuan Kesiapan Rumah sakit dalam menyediakan pelayanan operasi Defenisi Operasional Ketidaklengkapan asesmen pre anastesi meliputi : dokter anastesi tidak visite pada saat pasien msih di ruang perawatan ( pemeriksaan fisik ,pemeriksaan penunjang KIE / Informed Consent ) dan rekam medis tidak terisi secara lengkap sebelum pasien di lakukan anatesi Frekuensi 1 Bulan Periode analisa 3 Bulan Numerator Jumlah pasien yang tidak dilakukan asesmen pre anastesi secara lengkap per bulan Dnominator Jumlah pasien operasi dengan anastesi dalam bulan tersebut Formula Pngukuran Jumlah pasien yang tidak dilakukan asesmen pre nastesi secara lengkap pr bulan: jumlah pasien operasi dengan anastesi dalam bulan tersebut Sumber data Status rekm medis pasien Kretria Eksklusi - Pasien operasi dengan anastesi local - Pasien anastesi bukan untuk tindakan operasi melainkan untuk pemeriksaan diagnostic Kreteria Inklusi Semua pasien yang akan dilakukan operasi dengan pembiusan Tipe Indikator Infut Penanggung Jawab Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rawat Inap , Instalaasi Rawat Jalan Area Monitoring Instalasi Bedah Sentral Publikasi Data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala Bidang , Kepala Instalsi , Kepala Unit Standar 0 %
  • 17. D. Indikator SPM Rawat Inap RUANG MUDA SEDIA BEDAH 1.Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan / kematian Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh Dimensi mutu Keselamatanpasien Tujuan Tergambarnya pelayanankeperawatan yang aman bagi pasien Definisi Kejadian pasienjatuh adalah kejadian pasienjatuh selama dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur,dikamar mandi dsb Frekuensi pengumpulan data Setiapbulan Priode analisis Setiap bulan Numenator Jumlah pasien dirawatdalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien yang jatuh Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis,laporan keselamatan pasien Standar 100% Penanggung jawab Kepala instalasi rawat inap 2.Kematian Pasien > 48 Jam Judul Kematian pasien> 48 jam Dimensi mutu Keselamatandan efektifitas Tujuan Tergambarnya pelayananpasien rawat inapdirumahsakit yang amandan efektif Definisi operasional Kematian pasien> 48 jam adalah kematianyang terjadi sesudah priode 48 jamsetelah pasien rawat inapmasuk rumah sakit Frekuensi pengumpulan data Setiapbulan Priode analisis Setiap3 bulan Numerator Jumlah kejadiankematian pasien rawat inap> 48 jam dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasienrawat inap dalam satu bulan Sumber data Rekam medis Standar < 0,24% < 2,4/1000 (internasional) (NDR < 25/1000,Indonesia) Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu
  • 18. 3.Kejadian Pulang Paksa Judul Kejadian pulang paksa Dimensi mutu Efektifitas,kesinambungan pelayanan Tujuan Tergambarnya penilaian pasienterhadap efektifitaspelayanan rumah sakit Definisi operasional Pulang sebelum sembuh adalah atas permintaanpasien atau keluarga pasiensebelumdiputuskan boleh pulang oleh dokter Frekuesi pengumpulan data Setiapbulan Priode analisis Setiap3 bulan Nomerator Jumlah pasien pulang sebelum dinyatakan sembuh dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasienyang dirawat dalam satu bulan Sumber data Rekam medis Standar < 5% Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu