1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang mencakup kepatuhan penggunaan clinical pathway, kelengkapan assessment keperawatan, angka penundaan operasi elektif, kepatuhan waktu visite dokter spesialis, kepuasan pasien dan keluarga, angka kejadian pasien jatuh, serta angka kejadian infeksi luka operasi.
1. A. PROFIL INDIKATOR MUTU NASIONAL RUANG CUT MUTIA (R.2)
1. Kepatuhan penggunaan Clinical pathway
Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Clinical Pathway
Dasar pemikiran - Permenkes 1438/2010 tentang standar pelayanan kedokteran
- Standar Akreditasi Rumah Sakit
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis di rumah
sakit sehingga dapat memberikan jaminan kepada pasien untuk
memperolehpelayanan klinisberdasarkan pada nilai ilmiah sesuai
kebutuhan medis/klinis pasien.
Definisi
Operasional
Kepatuhan terhadapclinical pathway adalah kepatuhan para staf
medis/ DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk
memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan
terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses
asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau
kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS
tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi
(High Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk)
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam
pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan
penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah
distandarisasi dalam CP.
Jenis Indikator Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
v
v
v
v
2. Numerator
(pembilang)
Jumlah kasusyang penanganannya patuh dengan kriteria 5clinical
pathways
Denominator
(penyebut)
Jumlah totalkasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical pathways
yang ditetapkan.
Target
Pencapaian
80%
Kriteria:
- Inklusi
- Eksklusi
Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP
Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama perawatan.
Pasien yang meninggal.
Formula N/ D x 100%
Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi
Frekuensi
pengumpulan
data
1 Bulan
Periode analisis 3 Bulan
Cara
Pengumpulan
Data
Pengumpulan data secara retrospektif
Sampel total populasi (tidak menggunakan sampel)
Rencana Analisis
Data
- Diagram garis digunakan untuk menampilkandata dari waktu ke
waktu.
- Diagram batang digunakan untuk menampilkan data
pembanding masing-masing Clinical Pathway
Instrumen
Pengambilan
Data
Formulir Kepatuhan CP
Penanggung
Jawab
Bidang Pelayanan/ Direktur Pelayanan
3. 2 . Kelengkapan assement awal keperawatan 24 jam
Judul Indikator Kelengkapan assesmen awal medisdalam 24 jam
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanandan Keselamataan
Tujuan Tergambar tanggung jawabperawat dalam melengkapi informai
berkaitan denganpasien baru di ruang rawat inap
Defenisi Operasional Kelengkapan Informasi berkaitandengan pasien baru di ruang
rawat inap di form asesmen dalam > 24 jam pada pasien baru
Frekuensi
Pengumpulan data
1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah Pasien baru yang dilakukan asesmen dalam > 24 jam di
ruang inap
Denumerator Jumlah pasien baru yang rawat perawatan
Sumber Data Cecklist asesmen medis
Standar 100 %
Penanggung jawab Koordinator dan dokter penanggung jawabruang rawat
3. Angka Kejadian Penundaan Operasi Elektif
Judul Indikator Angka Kejdian Penundaan Operasi Elektif
Dasar pemikiran
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan bedah dan ketepatan
penjadwalan operasi
Definisi Operasional Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal operasi yang
direncanakan.
Operasi Elektif adalah operasi atau tindakan yang dijadwalkan.
Tindakan operasi elektif termasuk mata, paru
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator
(pembilang)
Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya berubah
Denominator
(penyebut)
Jumlah pasien operasi elektif
√
v
v
vv
4. (menit)
Target Pencapaian <5%
2 hari
Kriteria: - Inklusi
- Eksklusi
RS Umum dan RS Mata: semua pasien operasi elektif yang
dijadwalkkan
RS KetergantunganObat dan RS Jiwa: semua pasienyang
dilakukan tindakan (ECT + Psikoterapi dan Tindakan Detoksifikasi
+ Psikoterapi)
RS Paru: semua pasien yang dilakukan tindakan bronkoskopi
elektif
Penundaan atas indikasi medis
Formula Numerator .
Denominator
Sumber data Data pasien yang dijadwalkan operasi dan data pelaksanaan
operasi.
Data kamar operasi, kamar tindakan, kamar terapi
Data kamar operasi
Frekuensi
pengumpulan data
Bulanan
Periode analisis Pertiga bulan
Cara Pengumpulan
Data
Retrospektif
Sampel Semua Pasien yang dijadwalkan operasi elektif
sampel bila data dikumpulkan secara elektronik.
Rencana Analisis
Data
Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
Instrumen
Pengambilan Data
Formulir harian data operasi elektif yang mengalami penundaan
pada bulan berjalan.
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral
X 100%
5. 4. Kepatuhan WaktuVisite Dokter Spesialis
Judul Indikator Kepatuhan Waktu Visite Dokter Spesialis
Dasar
pemikiran
UU No 29 tahun 2004 Tentang
UU No. 44 Tahun 2009
UU No 25 tahun 2009 ttg Pelayanan Publik
Dimensi Mutu
1. Efisiensi √
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas √
4. Keselamatan
5. Fokus kepada
pasien
√
6. Kesinambungan √
Tujuan Tergambarnya kepatuhan Dokter Spesialis terhadap ketepatan
waktu melakukan visitasi kepada pasien rawat inap.
Definisi
Operasional
Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah
kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien
yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00
termasuk hari libur.
Catatan :
1.pasien baru masuk
2.batasan pukul 14.00
3.hari libur
4. RS. Swasta
Jenis Indikator Struktur Proses Outcome ProsesOutcome
Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada hari
berjalan
Denominator Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan
Standar ≥ 80%
Kriteria:
- Inklusi
-Eksklusi
- Semua pasien rawat Inap
-
√
6. Formula N/D X 100 %
Sumber data Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik
Frekuensi
pengumpulan
data
Bulanan
Periode analisis 3 Bulanan
Cara
Pengumpulan
Data
Retrospektif
Sampel Seluruh Pasien Rawat Inap
Rencana
Analisis Data
Data akan dikumpulkan dan dianalisis oleh jajaran Bidang
Pelayanan Medik
Instrumen
Pengambilan
Data
Formulir Indikator 4.1, 4.2,4.3, dan 4.4
Penanggung
Jawab
Kepala Bidang Pelayanan Medik
5. Kepuasan Pasien dan Keluarga di IGD , RWJ dan RWI
Judul Indikator Kepuasan Pasien dan Keluarga di IGD , RWJ dan RWI
Dasar pemikiran UU No 25/ 2014tentang Pelayanan Publik
UU No 44/ 2009 tentang RS
Kepmenpan No. KEP/25/M.PAN/2/2004
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan
Tujuan Terwujudnya pemantauan dan pengukuran tingkat kepuasan
pasien dan keluarga sebagai dasar upaya – upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
v
v
7. Definisi
Operasional
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
RS.Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan
yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan.
Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan Keluarga
adalah kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan
pelayanan RS yang diberikan dengan harapan pasien dan
keluarga di Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat
Kepuasan Pasien keluarga diukur dengan mendapatkan
gambaran persepsi pasien dan keluarga pada saat
mendapatkan pengalaman selama dilayani di RS melalui :
metode kuesioner atau interview dengan konversi Rentang
angka *Tidak Puas* sampai *Puas* 1 – 5
Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat
Jalan/ Rawat Inap dan Gawat Darurat
Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan
pengalaman pasien terhadap:
Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat
SDM : Perawat, Dokter, Petugas Lain
Farmasi : Kecepatan,SikapPetugas, Penjelasan Penggunaan
Obat
Service Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: ,
kecepatan, Kemudahan, Kenyamanan
Pengambilan kuesioner sesuai Kebijakan RS minimal 1x
per semester dan dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS
Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai
dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam
pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
unit layanan instansi pemerintah.
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator
(pembilang)
Hasil Penilaian IKM
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasandari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
v
8. Denominator
(penyebut)
Skala Maksimal Penilaian IKM
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Target Pencapaian Angka kepuasan Pasien dan keluarga > 80%, atau ≥ 85 %
Kriteria: - Inklusi
- Eksklusi
Semua pasien, keluarga, pengunjung
Formula Hasil Penilaian IKM
________________________ X 100%
Skala Maksimal Penilaian IKM
Sumber data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner
Hasil Survei
Frekuensi
pengumpulan
data
Sesuai Kebijakan RS
3 BulanSetiap 6 bulan
Periode analisis Per semester (6 bulan) sekali
3 Bulan Setiap 6 bulan
Cara
Pengumpulan
Data
Melakukan Survei kepuasan pasien dan keluarga dengan alat
bantu kuesioner
Survei
Sampel Sesuai Kebijakan RS
Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah sampling
yang benar
Minimal sampel 50
Rencana Analisis
Data
Hasil Akhir Kuesioner
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
ke waktu.
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai antar
unit yang disurvei
Instrumen
Pengambilan Data
1.Formulir Kuesioner untuk Responden
2.Formulir Rekapitulasi Responden sebanyak sample yang
diambil
Formulir survei kepuasan pelanggan (IKM)
Penanggung
Jawab
Pejabat Penanggung Jawab Pelayanan
Unit Pelayanan Pelanggan
9. 6. Angka Pasien Jatuh
Judul indikator Angka Pasien Jatuh Di Pelayanan Rumah Sakit
Dimensi mutu KeselamatanPasien
Tujuan Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menjalankan
Program keselamatan Pasien
Defenisi
Operasional
Jumlah Pasien jatuh dengan ataupun cedera di perawatan Rumah
Sakit pada pasien beresiko jatuh
Frekuensi
pengumpulan data
1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien jatuh dengan ataupun tanpa cedera
Denumerator Jumlah seluruh pasiendengan resiko jatuh
7. Angka pasien ILO
Judul Infeksi Lika Operasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Keseiapan Rumah sakit dalam menyediakan pelayanan bedah sentral
yang sesuai dengan standar
Defenisi
Operasional
Infeksi Luka Oprasi ( ILO ) adalah infeksi yang dapat terjadi dalam 30
hari paska operasi tanpa implant, jika ada implant sampai satu tahun
pask operasi.
Frekuensi 1 Bulan
Periode analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang terjadi ILO
Denominator Jumlah pasien operasi berih
Formula
Pengukuran
Jumlah pasien yang terjadi ILO : Jumlah pasien operasi bersih
Sumber Data Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Bedah Sentral
Kreteria Eksklusi Pasien operasi kotor di Instalasi Bedah Sentral
Kreteria Inklusi Semua pasien yang dilakukan operasi bersih di Instalasi BedahSentral
Penanggung
Jawab
Instalasi Bedah Sentral , Instalasi Rawat Inap , Instalasi Rawat jalan
Area Monitoring Instalasi Bedah sentral
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala Bidang , Kepala
Instalasi , Kepala Unit
Standar 2 %
10. 8. Kelengkapan Informed Concent
Judul Indikator Kelengkapan Informed Concent
Ruang lingkup Ketersediaan , isi , dan penggunaan rekam medis pasien
Dimensi mutu Kompetensi teknis efektifitas kelangsungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan
informasi kepada pasien dan mendapat persetujuan dari
pasien akan tindakan medic yang akan dilakukan
Defenisi Operional Informed concent adalah pesetujuan yang diberikanpasien
/ keluarga pasien atasdasar penjelasan mengenai tindakan
medic yang akan dilakikan terhadap pasien tersebut
Frekuensi
Pengumpulan data
1 bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medic yang di
survey yang mendapat informasi lengkap sebelum
memberikan persetujuan tindakan medic dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medic yang di
survey dalam 1 bulan
Sumber data Suevey
Standar 100 %
Penanggung Jawab Koordinator Rekam Medik
B. Indikator Area Sasaran keselamatan Pasien RUANG MUDA SEDIA BEDAH
1. Ketepatan Memasang Gelang Identitas Pasien operasi
Judul Ketepatan Memasang gelang pasien operasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Pemantauan Pada mutu SKP tentang ketepatan pemasangan
gelang
Definisi
Operasional
Pemasangan gelang identitas adalahketepatanpasien dengan
gelang identitas di tangan pasien sebelum masuk ruangan
operasi
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang di pasang gelang secara tepat sebelum
masuk ruangan operasi
Denominator Jumlah seluruh pasien yang masuk ruangan operasi
Formula
pengukuran
Jumlah pasien yang di pasang gelang secara tepat sebelum
masuk ruangan operasi, jumlah seluruh pasien yang masuk
ruangan operasi
11. Sumber Data Laporan Bedah Sentral , Tim KPRS
Area monitoring Instalasi Bedah Sentral
Standar 100
2.Verbal Order pasien Operasi Ditandatangani Dokter Dalam 24 Jam
Judul Verbal Order Pasien Operasi di Tanda tangani dokter
dalam 24 jam
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan MemastikanAdvice yang dilakukan sudah sesuai dengan
permintaan DPJP
Defenisi operasional Verbal Order pasien operasi ditandtangani dokter 24 jam
adalah pembubuhan tanda tangan verbal order sesuai
DPJP di lembar rekam medis dalam 24 jam
Frekuensi 1 Bulan
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah verbal order pasien operasi yang di tandatangani
DPJP 24 jam
Denominator Seluruh verbal order pasien operasi
Formula
Pengukuran
Jumlah verbal order pasien operasi yang di tandatangani
DPJP dalam 24 jam , Seluruh verbal order pasien operasi
Sumber Data Rekam Medis
Penanggung Jawab Instalasi Rawat Inap
Area Monitoring Instalasi Rawat Inap
Standar 100 %
3.Kepatuhan Melakukan Assement Ulang Resiko Jatuh pada Pasien Operasi
Judul Kepatuhan melakukan Assement Ulang Resiko Jatuh pada
pasien operasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Pemantauan keamanan pasien operasi dalam pencegahan
pasien jatuh
Defenisi
Operasional
Kepatuhan melakukan Assement ulang resiko jatuh pada
pasien operasi adalah kepatuhanmengisi assement ulang
pasien bedah resiko jatuh pada pasien yang di lakukan
pelayanan operasi di Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1 Bulan
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah assement ulang resiko jatuh pada pasien operasi
12. yang terisi lengkap
Denominator Jumlah semua pasien operasi resiko jatuh
Formula
Pengukuran
Jumlah assement ulang resiko jatuh pada pasien operasi
yang terisi lengkap, jumlah semua pasien operasi resiko
jatuh
Sumber Data Rkam Medis
Penanggung
Jawab
Instalasi Rawat Inap , Instalasi Bedah Sentral
Area monitoring Instalasi Rawat Inap
Standar 100 %
B . Indikator Manejemen RUANG MUDA SEDIA BEDAH
1.Laporan KPRS paling lambat 2 x 24 Jam
Judul Laporan KPRS Paling lambat 2 x 24 jam
Dimensi Mutu Keselamatan Efektifitas
Tujuan Untuk mempercepat investigasi dan tindak lanjut insiden
KPRS
Defenisi
Operasional
Laporan KPRS paling lambat 2x24 jam adalah pelaporan
karyawan yang menemukan insiden KPRS kepada Tim
KPRS dalam waktu 2x24 jam
Frekuensi 1 Bulan
Periode Analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah insiden KPRS yang dilaporkan 2x24 jam ke Tim
KPRS
Denominator Jumlah semua insiden KPRS yang terjadi
Formula
Pengukuran
Jumlah insiden KPRS yang dilaporkan 2x24 jam ke Tim
KPRS , Jumlah semua insiden KPRS yang terjadi
Sumber Data Laporan insiden KPRS
Standar 100 %
Penanggung jawab Tim KPRS
Area Monitoring Seluruh area Rumah sakit
2.Survey Kepuasan Pasien operasi
Judul Survey kepuasan pasien Operasi
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu
pelayanan operasi
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
13. Operasional pelanggan terhadap pelayanan operasi bedah yang di
berikan oleh dokter , perawat ,.
Frekuensi
pengumpulan data
1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
operasi yang di survey ( dalam proses )
Denominator Jumlah total pasien operasi yang di survey ( n: minimal 50
)
Formula
pengukuran
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
operasi yang di survey ( dalam prosen ) :Jumlah total
pasien operasi yang di survey ( n: minimal 50 )
Sumber Data Sumber kepuasan pasien operasi di Instalasi Rawat Inap
Standar ≥ 80 %
Penanggung
Jawab
Kepala Instalasi Bedah sentral, Instalasi Rawat Inap
3.Sepuluh Besar Diagnosis Pasien Operasi
Judul Sepuluh Besar Diagnosis Pasien Operasi
Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Mengetahui sepuluh besar diagnosis pasien operasi di
Rumah sakit Umum Aceh Tamiang
Defenisi
operasional
Sepuluh besar diagnosis pasien operasi adalah jumlah
urutan banyaknya pasien yang dilakukan operasi di
Rumah sakit berdasarkan diagnosanya
Frekuensi
pengumpulan data
1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Sepuluh diagnosis pasien operasi di Rumah sakit
Denominator -
Formula
Pengukuran
Laporan sepuluh diagnosis pasien operasi di Rimah sakit
Sumber Data Laporan Bulanan
Standar Tercapainya ≥ 90 % laporan 10 besar diagnosis pasien
operasi
Penanggung Jawab Kepala instalasi Bedah sentral dan Kepala Instalasi
Rekam Medis
14. C. Indikator mutu Prioritas dan Indikator Area klinisRUANG MUDA SEDIA BEDAH
1. Kelengkapan Assement Medis Pasien sebelum Operasi
Nama Indikator Kelengkapan Assemen Medis Sebelum Operasi
Defenisi Operasional Kelengkapan assement medis adalah lembar rekam medis
yang harus si isi lengkap sebelum pasien di lakukan
operasi
Program Keselamatan pasien
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
tujuan Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan
operasi
Dasar pemikiran /
litratur
SNARS EDISI I
Numerator Jumlah assement medis pasien sebelum operasi yang
terisi lengkap
Denominator Jumlah semua paien operasi
Formula Jumlah assement medispasien sebelum operasi yang terisi
lengkap :Jumlah semua psien operasi
Metodologi
pengumpulan data
Sensus harian
Cakupan Data Rekam Medis
Frekuensi
pengumpulan dat
1 Bulan
Frekuensi anlisa
data
3 Bulan
Metodologi analisa
data
Analisis Prosentase dan trend kejadian
Sumber Data Rekam medis
Wilayah pengamatan Instalasi Bedah sentral, Instalasi Rawat inap
Publikasi Data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala Bidang
, Kepala Instalasi , Kepala Unit
Standar 100 %
2.Keterlambatan Waktu mulai Operasi Cito > 30 menit
Nama Indikator Keterlambatan Waktu Mulai Operasi Cito > 30 Menit
Defenisi
Operasional
Insiden Kejadian terjadinya Operasi Cito lebih dari 30 menit
sejak pembiusan
Program Peningkatan Mutu di Instalasi Bedh sentral
Dimensi mutu Keelamtan Pasien
15. Tujuan Tergambarnya Kecepatan waktu mulai Operasi Cito di Instalsi
Bedah Sentral
Dasar Pemikiran
/literature
SNARS EDISI I
Numerator Jumlah pasien operasi cito yang tertunda > 30 menit per
bulan
Denominator Jumlah pasien operasi Cito dalambulan tersebut
Formula Jumlah pasien operasi Cito yang tertunda . 30 menit per
bulan: Jumlah pasien operasi Cito dalam bulan tersebut
Metodologi
pengumpulan data
Sensus Harian
Cakupan data Data Rekam Medis
Frekuensi
pengumpulan data
1 Bulan sekali
Frekuensi analisa
data
3 Bulan
Metodologi analisa
data
Analisis Prosentase
Sumber Data Status rekam medis pasien
Kriteria inklusi:
Semua pasien yang saat mulainya operasi cito tertunda lebih
dari 30 menit sejak pembiusan yang bukan diebabkan oleh
karena factor pasien atau keluarganya
Kreteria Ekslusi
Semua pasien yang saat mulainya operasi cito tertunda lebih
dari 30 menit yang disebabkan oleh faktor pasien dan
keluarganya
Wilayah
pengamatan
Instalasi Bedah Sentral
Penanggung
Jawab pengumpul
data
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepla Bidang ,
Kepala Instalasi , Kepala Unit
Standar 0 %
16. 3.Ketidaklengkapan Assesmen Pre Anatesi
Judul Ketidaklengkapan AsesmenPre Anastesi
Dimensi Mutu Keselamatan Efektifitas
Tujuan Kesiapan Rumah sakit dalam menyediakan pelayanan
operasi
Defenisi Operasional Ketidaklengkapan asesmen pre anastesi meliputi : dokter
anastesi tidak visite pada saat pasien msih di ruang
perawatan ( pemeriksaan fisik ,pemeriksaan penunjang
KIE / Informed Consent ) dan rekam medis tidak terisi
secara lengkap sebelum pasien di lakukan anatesi
Frekuensi 1 Bulan
Periode analisa 3 Bulan
Numerator Jumlah pasien yang tidak dilakukan asesmen pre
anastesi secara lengkap per bulan
Dnominator Jumlah pasien operasi dengan anastesi dalam bulan
tersebut
Formula Pngukuran Jumlah pasien yang tidak dilakukan asesmen pre nastesi
secara lengkap pr bulan: jumlah pasien operasi dengan
anastesi dalam bulan tersebut
Sumber data Status rekm medis pasien
Kretria Eksklusi - Pasien operasi dengan anastesi local
- Pasien anastesi bukan untuk tindakan operasi
melainkan untuk pemeriksaan diagnostic
Kreteria Inklusi Semua pasien yang akan dilakukan operasi dengan
pembiusan
Tipe Indikator Infut
Penanggung Jawab Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rawat Inap , Instalaasi
Rawat Jalan
Area Monitoring Instalasi Bedah Sentral
Publikasi Data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kepala
Bidang , Kepala Instalsi , Kepala Unit
Standar 0 %
17. D. Indikator SPM Rawat Inap RUANG MUDA SEDIA BEDAH
1.Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan / kematian
Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh
Dimensi mutu Keselamatanpasien
Tujuan Tergambarnya pelayanankeperawatan yang aman bagi
pasien
Definisi Kejadian pasienjatuh adalah kejadian pasienjatuh selama
dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur,dikamar mandi
dsb
Frekuensi
pengumpulan data
Setiapbulan
Priode analisis Setiap bulan
Numenator Jumlah pasien dirawatdalam bulan tersebut dikurangi
jumlah pasien yang jatuh
Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Sumber data Rekam medis,laporan keselamatan pasien
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala instalasi rawat inap
2.Kematian Pasien > 48 Jam
Judul Kematian pasien> 48 jam
Dimensi mutu Keselamatandan efektifitas
Tujuan Tergambarnya pelayananpasien rawat inapdirumahsakit yang
amandan efektif
Definisi
operasional
Kematian pasien> 48 jam adalah kematianyang terjadi
sesudah priode 48 jamsetelah pasien rawat inapmasuk rumah
sakit
Frekuensi
pengumpulan data
Setiapbulan
Priode analisis Setiap3 bulan
Numerator Jumlah kejadiankematian pasien rawat inap> 48 jam dalam
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasienrawat inap dalam satu bulan
Sumber data Rekam medis
Standar < 0,24% < 2,4/1000 (internasional) (NDR <
25/1000,Indonesia)
Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu
18. 3.Kejadian Pulang Paksa
Judul Kejadian pulang paksa
Dimensi mutu Efektifitas,kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya penilaian pasienterhadap
efektifitaspelayanan rumah sakit
Definisi operasional Pulang sebelum sembuh adalah atas permintaanpasien
atau keluarga pasiensebelumdiputuskan boleh pulang
oleh dokter
Frekuesi pengumpulan
data
Setiapbulan
Priode analisis Setiap3 bulan
Nomerator Jumlah pasien pulang sebelum dinyatakan sembuh dalam
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasienyang dirawat dalam satu bulan
Sumber data Rekam medis
Standar < 5%
Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu