SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 3
Potensi Ekonomi SDA Provinsi Papua pada Komoditi
Pertanian Ubi Jalar dan Strategi Pengembangannya
M. Firdaus A
Jurusan Fisika, FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kampus ITS, Sukolilo-Surabaya (60111)
E-mail : daus_86durra@yahoo.co.id
Dalam hal ekonomi, kinerja pembangunan wilayah
Papua tahun 2010 menunjukkan tren yang berfluktuatif.
Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua menunjukkan tren
yang pasang surut setiap tahunnya dan di tahun 2010
mengalami laju pertumbuhan negatif. Perekonomian Wilayah
Papua didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian
dengan kontribusi sebesar 54,11 persen dan sektor pertanian
sebesar 12,28 persen. Sektor pertambangan dan penggalian
wilayah Papua yang terpusat di Provinsi Papua menjadi salah
satu penyumbang terbesar bagi sektor pertambangan nasional.
Investasi swasta dalam bentuk Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di
wilayah Papua masih relatif kecil. Indeks iklim investasi Tahun
2008 menunjukkan bahwa Provinsi Papua menduduki
peringkat ke-26 secara nasional Kondisi tersebut terutama
dikarenakan kurangnya dukungan dari sisi kondisi tenaga kerja,
keamanan usaha, kinerja ekonomi daerah, dan peranan dunia
usaha dalam perekonomian daerah, juga kurangnya sisi
promosi investasi. Sementara itu, PDRB per kapita wilayah
Papua terus meningkat dengan perbandingan antar provinsi
menunjukkan adanya tren penurunan ketimpangan yang cukup
signifikan. Sumber Daya Alam (SDA), berdasar data sebaran
produksi pangan utama tahun 2010, untuk komoditas padi,
jagung, kedelai, kelapa sawit, dan daging sapi, berturut-turut
wilayah Papua memiliki kontribusi sebesar 0,22 persen, 0,05
persen, 0,53 persen, 0,50 persendan 1,01 persen terhadap
produksi nasional.Wilayah Papua mempunyai cadangan
minyak sebesar 94,93 MMSTB dengan cadangan gas sebesar
24,32 TSCF. Wilayah ini juga kaya akan cadangan batubara
yaitu sebesar 156,8 juta ton. Luas kawasan hutan di Papua
merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah
lainnya yaitu sebesar 42,2 juta hektar. Laju deforestasi Papua
pada periode tahun 2000-2005 rata-rata adalah sekitar 143.680
hektar/tahun. 1
Pengembangan Pulau Papua sebagai salah satu pulau
terbesar di Indonesia dengan posisi paling timur dan berbatasan
langsung dengan negara tetangga Papua Nugini memiliki
tantangan yang lebih sulit jika dibanding dengan wilayah
lainnya. Pengembangan wilayah Papua menghadapi
permasalahan yang sangat kompleks terutama akibat
ketertinggalan dan keterisolasian. Pengembangan wilayah
Papua juga memiliki tantangan yang lebih sulit jika
dibandingkan dengan wilayah lain. Tantangan terbesar adalah
memberikan perhatian yang sama terhadap seluruh wilayah
pesisir, wilayah pegunungan, dan wilayah dataran, serta
sekaligus membangun keterkaitan antarwilayah dalam satu
kesatuan ruang wilayah.
pelaksanaan transformasi ekonomi yang tengah
digulirkan konsepnya pada saat ini, yang salah satunya melalui
MP3EI(Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia) tentunya menuntut peranan wilayah
daerah (Papua) yang lebih besar. Transformasi ekonomi yang
dikembangkan melalui konsep percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia serta dituangkan kedalam
koridor ekonomi Indonesia ini, memiliki rencana
pengembangan Koridor Papua yang dilakukan dengan melihat
potensi wilayah Papua dari sisi ketersediaan dan potensi
sumber daya alam khususnya potensi tembaga, food estate
serta minyak dan gas bumi. Dengan demikian, dalam
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di Koridor
Papua, pengembangan wilayahnya diarahkan sebagai
Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM
yang berkualitas.
Perekonomian Wilayah Papua ditopang oleh tiga
lapangan usaha utama, yakni sector pertambangan dan
penggalian, sektor pertanian, dan industri pengolahan.
Kontribusi ketiga sektor tersebut hampir 70 persen terhadap
pembentukan PDRB Wilayah Papua. Sector pertambangan dan
penggalian pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan.
Namun demikian penyebaran sumber daya alam pertambangan
tidak merata antardaerah.
Dari tahun ke tahun sector pertanian mengalami laju
pertumbuhan yang positif
Struktur perekonomian Provinsi Papua masih ditopang
oleh tiga sektor utama, yaitu pertambangan dan penggalian,
sektor pertanian, dan sektor jasa. Selain ketiga sektor tersebut,
sektor kontruksi dan angkutan juga memiliki peran cukup besar
terhadap pembentukan PDRB provinsi.
Sehingga sector pertanian merupakan salah satu sumber
potensi ekonomi provinsi Papua ke depan.
Perkembangan produksi dan luas panen padi di
provinsi Papua dan papua barat tahun 2012 mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2012,
produksi mencapai 143.621 ton dengan luas panen 36.074 ha,
dengan produktivitas padi sekitar 39,81 ku/ha jauh lebih rendah
dibandingkan terhadap rata-rata produktivitas padi nasional.
Namun produtifitas terbesar berada pada provinsi papua
Perkembangan tanaman palawija di Wilayah Papua,
produksi dan luas panen terbesar tanaman palawija, adalah ubi
jalar dan ubi kayu. Pada tahun 2012, tercatat produksi ubi jalar
sebesar 384.536 ton per tahun dengan luas panen 35.809 ha,
sementara untuk produksi ubi kayu sebesar 53.552 ton per
tahun dengan luas panen sebesar 4.428 ha. Selain ubi jalar dan
ubi
kayu, jagung memiliki produksi dan luas panen cukup besar di
wilayah papua, produksi jagung tahun 2012 mencapai 8.780
dengan luas panen 3.685 ha.
Produksi tanaman palawija terbesar terkonsentrasi di
Provinsi Papua, produksi ubi jalar sebesar 350.742 ton per
tahun dengan luas panen sebesar 34.696 ha, dan berpusat di
daerah pegunungan tengah papua; produksi ubi kayu sebesar
36.125 ton per tahun dengan luas panen 2.947 ha; dan Produksi
jagung dengan jumlah produksi terbesar 6.812 ton per tahun.
Komoditi pertanian yang terbasar konstribusinya dan relative
mengalami kenaikan adalah pada komoditi Ubi Jalar, Padi, dan
Ubi Kayu. Sedangkan untuk jagung, kacang tanah, dan kacang
hijau adalah komoditi potensial(produktifitas tinggi, namun
laju pertumbuhan lemah bahkan negative).
Analisa SWOT
Untuk merumuskan strategi yang diperlukan dalam
mengembangkan komoditi pertanian terutama pada komoditi
Ubi Jalar sebagai komoditi yang memiliki produktivitas
tertinggi digunakan analisa matriks SWOT. Sehingga dapat
tergambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan
internal sehingga dihasilkan rumusan strategis perumusan
pengembangan komoditi pertanian. Matriks ini menghasilkan
empat sel kemungkinan strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-
O, strategi W-T, dan strategi S-T.
Kekuatan(S)
1. Petani memiliki
semangat yang tinggi
dalam budidaya komoditi
Ubi Jalar
2. Produktifitas Ubi Jalar
tinggi bahkan cenderung
meningkat.
3. Ubi Jalar merupakan
salah satu makanan
pokok tradisional
masyarakat pibumi
papua.
Kelemahan(W)
1. Pengetahuan dan
teknologi budidaya ubi
jalar masih minim
2. Manajemen usaha tani
masih lemah dan skala
kecil
3. Petani sering menjual Ubi
jalar dalam keadaan fresh
(belum di olah)
Peluang (O)
1. Prospek pemasaran bagus
2. Pemerintah mulai
melakukan langkah
perhatian pada komoditi
pertanian dalam rangka
pengembangan ekonomi
daerah
3. Terbukanya peluang kerja
sama dengan dinas-dinas
terkait untuk
pengembangan komoditi
ubi jalar.
Strategi (S-O)
1. Peningkatan diversifikasi
produk olahan ubi jalar
2. Pengoptimalan peran
pihak-pihak terkait untuk
meningkatkan kualitas
SDM petani Ubi jalar
3. Terbukanya peluang kerja
sama dengan dinas-dinas
terkait untuk
pengembangan komoditi
ubi jalar.
Strategi (W-O)
1. Pembinaan usaha tani
komoditi ubi jalar
2. Peningkatan manajemen
usaha tani dan agro
industri berbahan baku ubi
jalar.
Ancaman (T)
1. Persaingan pemasaran Ubi
Jalar
2. Kondisi Infrastruktur
penunjang (jalan darat,
irigasi, jembatan) kurang
mendukung, baik dalam
kabupaten maupun antar
kabupaten/kota.
3. Pasokan energy listrik dan
telekomunikasi yang
belum memadai dan
merata di semua daerah
provinsi papua
Strategi (S-T)
1. Peningkatan kualitas
infrastruktur untuk
mendukung pemasaran
komoditi pertanian ubi
jalar
2. Meningkatkan efisiensi
pemasaran ubi jalar.
3. Meningkatkan pemerataan
alokasi listrik dan sarana
telekomunikasi terutama
didaerah potensi
pengembangan pertanian
ubi jalar.
Strategi (W-T)
1. Perluasan pangsa pasar
ubi jalar
Upaya peningkatan produksi melalui intensifikasi usaha tani,
belum cukup apabila tidak didukung dengan manajemen usaha
tani yang baik. Dengan adanya manajemen usaha tani, petani
dapat mengelola usaha tani lebih baik dari tahap perencanaan
hingga evaluasi.
Manajemen usaha tani membantu petani dalam mengelola
usaha taninya. Hal ini dapat nanti terlihat pada tahap
perencanaan, petani dapat memilih bibit unggul yang
digunakan, merencanakan penggunaan tenaga kerja dan
lainnya. Upaya yang lebih detil diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hasil produktifitasnya. Apabila produki
ubi jalar tersedia cukup dengan kualitas yang baik maka akan
menjadi sumber bahan baku yang baik bagi agroindustri
berbahan baku ubi jalar. Dengan adanya manajemen usaha tani
yang baik, akan mendorong agroindustri yang maju pula.
Strategi ini merupakan strategi yang mengkombinasikan antara
pengoptimalan usaha tani hulu dengan peningkatan usaha tani
hilir (pasca panen)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dini Kurnia Wardhani (2011). Strategi pengembangan
komoditi pertanian di kecamatan Baureno kabupaten
bojonegoro. digilib.uns.ac.id
[2] Bappenas. Pembangunan daerah dalam angka 2012. Jakarta
[2] RKP. 2012. Papua

Mais conteúdo relacionado

Destaque

المحاضرة السادسة - الأسس النظرية التي يقوم عليها التعلم المدمج
المحاضرة السادسة - الأسس النظرية التي يقوم عليها التعلم المدمجالمحاضرة السادسة - الأسس النظرية التي يقوم عليها التعلم المدمج
المحاضرة السادسة - الأسس النظرية التي يقوم عليها التعلم المدمج
التعلم المدمج
 
Aan een klein meisje
Aan een klein meisje Aan een klein meisje
Aan een klein meisje
emma_jing
 
Конкурс презентацій « Шевченко і сьогодення»
Конкурс презентацій « Шевченко і сьогодення»Конкурс презентацій « Шевченко і сьогодення»
Конкурс презентацій « Шевченко і сьогодення»
ymcmb_ua
 
Yliko provolis germania
Yliko provolis germaniaYliko provolis germania
Yliko provolis germania
giannakf
 
Bao ve chong cham dat
Bao ve chong cham datBao ve chong cham dat
Bao ve chong cham dat
Duy Nguyen
 
ричард брэнсон
ричард брэнсонричард брэнсон
ричард брэнсон
fluffy_fury
 
Empresas En Red Presentación Prensa
Empresas En Red   Presentación PrensaEmpresas En Red   Presentación Prensa
Empresas En Red Presentación Prensa
muriel sebas
 
A distância não separa
A distância não separaA distância não separa
A distância não separa
Kelly_Liiz
 

Destaque (20)

المحاضرة السادسة - الأسس النظرية التي يقوم عليها التعلم المدمج
المحاضرة السادسة - الأسس النظرية التي يقوم عليها التعلم المدمجالمحاضرة السادسة - الأسس النظرية التي يقوم عليها التعلم المدمج
المحاضرة السادسة - الأسس النظرية التي يقوم عليها التعلم المدمج
 
DSBB Balsamiq's
DSBB Balsamiq'sDSBB Balsamiq's
DSBB Balsamiq's
 
Aan een klein meisje
Aan een klein meisje Aan een klein meisje
Aan een klein meisje
 
Chebecky Balsamiq's
Chebecky Balsamiq'sChebecky Balsamiq's
Chebecky Balsamiq's
 
Конкурс презентацій « Шевченко і сьогодення»
Конкурс презентацій « Шевченко і сьогодення»Конкурс презентацій « Шевченко і сьогодення»
Конкурс презентацій « Шевченко і сьогодення»
 
Herramientas web
Herramientas webHerramientas web
Herramientas web
 
Corsi David - Bilancio legislatura Consiglio Comunale San Giovanni Valdarno 2...
Corsi David - Bilancio legislatura Consiglio Comunale San Giovanni Valdarno 2...Corsi David - Bilancio legislatura Consiglio Comunale San Giovanni Valdarno 2...
Corsi David - Bilancio legislatura Consiglio Comunale San Giovanni Valdarno 2...
 
Nota ayotzinapa (24 noviembre 2014)
Nota ayotzinapa (24 noviembre 2014)Nota ayotzinapa (24 noviembre 2014)
Nota ayotzinapa (24 noviembre 2014)
 
Yliko provolis germania
Yliko provolis germaniaYliko provolis germania
Yliko provolis germania
 
Artikoa arriskuan
Artikoa arriskuanArtikoa arriskuan
Artikoa arriskuan
 
модная природа
модная природамодная природа
модная природа
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Klia2 directory floor plan
Klia2 directory floor planKlia2 directory floor plan
Klia2 directory floor plan
 
Bao ve chong cham dat
Bao ve chong cham datBao ve chong cham dat
Bao ve chong cham dat
 
ричард брэнсон
ричард брэнсонричард брэнсон
ричард брэнсон
 
4 2
4 24 2
4 2
 
Desperaatheid
DesperaatheidDesperaatheid
Desperaatheid
 
Empresas En Red Presentación Prensa
Empresas En Red   Presentación PrensaEmpresas En Red   Presentación Prensa
Empresas En Red Presentación Prensa
 
reference (LIS)-part 6
reference (LIS)-part 6reference (LIS)-part 6
reference (LIS)-part 6
 
A distância não separa
A distância não separaA distância não separa
A distância não separa
 

(M.firdaus a)pengembangan potensi sda papua komoditi ubi jalar

  • 1. Potensi Ekonomi SDA Provinsi Papua pada Komoditi Pertanian Ubi Jalar dan Strategi Pengembangannya M. Firdaus A Jurusan Fisika, FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS, Sukolilo-Surabaya (60111) E-mail : daus_86durra@yahoo.co.id Dalam hal ekonomi, kinerja pembangunan wilayah Papua tahun 2010 menunjukkan tren yang berfluktuatif. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua menunjukkan tren yang pasang surut setiap tahunnya dan di tahun 2010 mengalami laju pertumbuhan negatif. Perekonomian Wilayah Papua didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 54,11 persen dan sektor pertanian sebesar 12,28 persen. Sektor pertambangan dan penggalian wilayah Papua yang terpusat di Provinsi Papua menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi sektor pertambangan nasional. Investasi swasta dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di wilayah Papua masih relatif kecil. Indeks iklim investasi Tahun 2008 menunjukkan bahwa Provinsi Papua menduduki peringkat ke-26 secara nasional Kondisi tersebut terutama dikarenakan kurangnya dukungan dari sisi kondisi tenaga kerja, keamanan usaha, kinerja ekonomi daerah, dan peranan dunia usaha dalam perekonomian daerah, juga kurangnya sisi promosi investasi. Sementara itu, PDRB per kapita wilayah Papua terus meningkat dengan perbandingan antar provinsi menunjukkan adanya tren penurunan ketimpangan yang cukup signifikan. Sumber Daya Alam (SDA), berdasar data sebaran produksi pangan utama tahun 2010, untuk komoditas padi, jagung, kedelai, kelapa sawit, dan daging sapi, berturut-turut wilayah Papua memiliki kontribusi sebesar 0,22 persen, 0,05 persen, 0,53 persen, 0,50 persendan 1,01 persen terhadap produksi nasional.Wilayah Papua mempunyai cadangan minyak sebesar 94,93 MMSTB dengan cadangan gas sebesar 24,32 TSCF. Wilayah ini juga kaya akan cadangan batubara yaitu sebesar 156,8 juta ton. Luas kawasan hutan di Papua merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya yaitu sebesar 42,2 juta hektar. Laju deforestasi Papua pada periode tahun 2000-2005 rata-rata adalah sekitar 143.680 hektar/tahun. 1 Pengembangan Pulau Papua sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan posisi paling timur dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini memiliki tantangan yang lebih sulit jika dibanding dengan wilayah lainnya. Pengembangan wilayah Papua menghadapi permasalahan yang sangat kompleks terutama akibat ketertinggalan dan keterisolasian. Pengembangan wilayah Papua juga memiliki tantangan yang lebih sulit jika dibandingkan dengan wilayah lain. Tantangan terbesar adalah memberikan perhatian yang sama terhadap seluruh wilayah pesisir, wilayah pegunungan, dan wilayah dataran, serta sekaligus membangun keterkaitan antarwilayah dalam satu kesatuan ruang wilayah. pelaksanaan transformasi ekonomi yang tengah digulirkan konsepnya pada saat ini, yang salah satunya melalui MP3EI(Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) tentunya menuntut peranan wilayah daerah (Papua) yang lebih besar. Transformasi ekonomi yang dikembangkan melalui konsep percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia serta dituangkan kedalam koridor ekonomi Indonesia ini, memiliki rencana pengembangan Koridor Papua yang dilakukan dengan melihat potensi wilayah Papua dari sisi ketersediaan dan potensi sumber daya alam khususnya potensi tembaga, food estate serta minyak dan gas bumi. Dengan demikian, dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di Koridor Papua, pengembangan wilayahnya diarahkan sebagai Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang berkualitas. Perekonomian Wilayah Papua ditopang oleh tiga lapangan usaha utama, yakni sector pertambangan dan penggalian, sektor pertanian, dan industri pengolahan. Kontribusi ketiga sektor tersebut hampir 70 persen terhadap pembentukan PDRB Wilayah Papua. Sector pertambangan dan penggalian pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan.
  • 2. Namun demikian penyebaran sumber daya alam pertambangan tidak merata antardaerah. Dari tahun ke tahun sector pertanian mengalami laju pertumbuhan yang positif Struktur perekonomian Provinsi Papua masih ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu pertambangan dan penggalian, sektor pertanian, dan sektor jasa. Selain ketiga sektor tersebut, sektor kontruksi dan angkutan juga memiliki peran cukup besar terhadap pembentukan PDRB provinsi. Sehingga sector pertanian merupakan salah satu sumber potensi ekonomi provinsi Papua ke depan. Perkembangan produksi dan luas panen padi di provinsi Papua dan papua barat tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2012, produksi mencapai 143.621 ton dengan luas panen 36.074 ha, dengan produktivitas padi sekitar 39,81 ku/ha jauh lebih rendah dibandingkan terhadap rata-rata produktivitas padi nasional. Namun produtifitas terbesar berada pada provinsi papua Perkembangan tanaman palawija di Wilayah Papua, produksi dan luas panen terbesar tanaman palawija, adalah ubi jalar dan ubi kayu. Pada tahun 2012, tercatat produksi ubi jalar sebesar 384.536 ton per tahun dengan luas panen 35.809 ha, sementara untuk produksi ubi kayu sebesar 53.552 ton per tahun dengan luas panen sebesar 4.428 ha. Selain ubi jalar dan ubi kayu, jagung memiliki produksi dan luas panen cukup besar di wilayah papua, produksi jagung tahun 2012 mencapai 8.780 dengan luas panen 3.685 ha. Produksi tanaman palawija terbesar terkonsentrasi di Provinsi Papua, produksi ubi jalar sebesar 350.742 ton per tahun dengan luas panen sebesar 34.696 ha, dan berpusat di daerah pegunungan tengah papua; produksi ubi kayu sebesar 36.125 ton per tahun dengan luas panen 2.947 ha; dan Produksi jagung dengan jumlah produksi terbesar 6.812 ton per tahun. Komoditi pertanian yang terbasar konstribusinya dan relative mengalami kenaikan adalah pada komoditi Ubi Jalar, Padi, dan Ubi Kayu. Sedangkan untuk jagung, kacang tanah, dan kacang hijau adalah komoditi potensial(produktifitas tinggi, namun laju pertumbuhan lemah bahkan negative). Analisa SWOT Untuk merumuskan strategi yang diperlukan dalam mengembangkan komoditi pertanian terutama pada komoditi Ubi Jalar sebagai komoditi yang memiliki produktivitas tertinggi digunakan analisa matriks SWOT. Sehingga dapat tergambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan strategis perumusan pengembangan komoditi pertanian. Matriks ini menghasilkan
  • 3. empat sel kemungkinan strategi, yaitu strategi S-O, strategi W- O, strategi W-T, dan strategi S-T. Kekuatan(S) 1. Petani memiliki semangat yang tinggi dalam budidaya komoditi Ubi Jalar 2. Produktifitas Ubi Jalar tinggi bahkan cenderung meningkat. 3. Ubi Jalar merupakan salah satu makanan pokok tradisional masyarakat pibumi papua. Kelemahan(W) 1. Pengetahuan dan teknologi budidaya ubi jalar masih minim 2. Manajemen usaha tani masih lemah dan skala kecil 3. Petani sering menjual Ubi jalar dalam keadaan fresh (belum di olah) Peluang (O) 1. Prospek pemasaran bagus 2. Pemerintah mulai melakukan langkah perhatian pada komoditi pertanian dalam rangka pengembangan ekonomi daerah 3. Terbukanya peluang kerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk pengembangan komoditi ubi jalar. Strategi (S-O) 1. Peningkatan diversifikasi produk olahan ubi jalar 2. Pengoptimalan peran pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kualitas SDM petani Ubi jalar 3. Terbukanya peluang kerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk pengembangan komoditi ubi jalar. Strategi (W-O) 1. Pembinaan usaha tani komoditi ubi jalar 2. Peningkatan manajemen usaha tani dan agro industri berbahan baku ubi jalar. Ancaman (T) 1. Persaingan pemasaran Ubi Jalar 2. Kondisi Infrastruktur penunjang (jalan darat, irigasi, jembatan) kurang mendukung, baik dalam kabupaten maupun antar kabupaten/kota. 3. Pasokan energy listrik dan telekomunikasi yang belum memadai dan merata di semua daerah provinsi papua Strategi (S-T) 1. Peningkatan kualitas infrastruktur untuk mendukung pemasaran komoditi pertanian ubi jalar 2. Meningkatkan efisiensi pemasaran ubi jalar. 3. Meningkatkan pemerataan alokasi listrik dan sarana telekomunikasi terutama didaerah potensi pengembangan pertanian ubi jalar. Strategi (W-T) 1. Perluasan pangsa pasar ubi jalar Upaya peningkatan produksi melalui intensifikasi usaha tani, belum cukup apabila tidak didukung dengan manajemen usaha tani yang baik. Dengan adanya manajemen usaha tani, petani dapat mengelola usaha tani lebih baik dari tahap perencanaan hingga evaluasi. Manajemen usaha tani membantu petani dalam mengelola usaha taninya. Hal ini dapat nanti terlihat pada tahap perencanaan, petani dapat memilih bibit unggul yang digunakan, merencanakan penggunaan tenaga kerja dan lainnya. Upaya yang lebih detil diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil produktifitasnya. Apabila produki ubi jalar tersedia cukup dengan kualitas yang baik maka akan menjadi sumber bahan baku yang baik bagi agroindustri berbahan baku ubi jalar. Dengan adanya manajemen usaha tani yang baik, akan mendorong agroindustri yang maju pula. Strategi ini merupakan strategi yang mengkombinasikan antara pengoptimalan usaha tani hulu dengan peningkatan usaha tani hilir (pasca panen) DAFTAR PUSTAKA [1] Dini Kurnia Wardhani (2011). Strategi pengembangan komoditi pertanian di kecamatan Baureno kabupaten bojonegoro. digilib.uns.ac.id [2] Bappenas. Pembangunan daerah dalam angka 2012. Jakarta [2] RKP. 2012. Papua