Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi 10 aspek PHBS di rumah tangga, PHBS di tempat umum, tempat kerja, pondok pesantren, institusi pendidikan dan kesehatan, serta strategi pembinaan PHBS melalui advokasi dan pemberdayaan masyarakat."
3. Tujuan Pembinaan PHBS
-01-
Meningkatkan komitmen
pemangku kepentingan
kelurahan untuk pembinaan
PHBS
-02-
-03-
Meningkatkan peran serta
organisasi/kelompok
masyarakat dan kelompok
potensial
Memperkuat gerakan dan
peran serta masyarakat di
semua tatanan
-04-
Meningkatkan akses informasi
dan edukasi PHBS di
masyarakat
-05-
Meningkatkan kapasitas
kader/pengelola tempat
tatanan PHBS
4. “Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseoran keluaga,
kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.”
Pengertian PHBS
6. PHBS Tatanan Rumah Tangga
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dirumah sekali seminggu
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok
7. 1. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
- tenaga ahli sehingga keselamatan ibu & bayi terjamin.
- ada kelainan cepat diketahui, ditolong atau dirujuk
- menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril
ANC
4x
6x
(2x oleh Dokter)
2x
1x
3x
Trimester 1
Trimester 2
Trimester 3
Pemeriksaan DOKTER 1x
pada Trimester 1
(untuk skrining kesehatan
ibu seutuhnya), termasuk
USG terbatas
Pemeriksaan DOKTER 1x
pada Trimester 3
(untuk skrining persalinan
termasuk USG terbatas )
ANC dilaksanakan minimal 6x
selama masa kehamilan
8. 598 627 582 642 567 531 534
529 522
520 565
1279
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH IBU MENINGGAL
Sumber data : Data LKI dan LKB dari 38 Kab/kota Tahun Per 31
Desember 2020
JUMLAH KEMATIAN IBU DAN BAYI JAWA TIMUR Tingginya Jumlah Kematian Ibu
tahun 2020 dan 2021
disebabkan oleh adanya
Pandemi Covid 19
5132
4870
4026 4028 3875
3614
3330
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH KEMATIAN BAYI
799
480
Covid-19 Non-Covid-19
Jumlah Penyebab Kematian Ibu 2021
9. 2. Memberi Bayi ASI Eksklusif
Menyusui penting untuk kesehatan jangka pendek dan
jangka panjang serta kesejahteraan ibu dan anak .
Pemberian ASI eksklusif dianjurkan selama enam
bulan pertama artinya tidak ada makanan/minuman
lain selain ASI. Menyusui sebaiknya dianjurkan hingga
usia dua tahun atau lebih.
Kebanyakan ibu bisa menyusui
Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, minum air
putih min 8 gelas/hari, istirahat yang cukup
Dukungan Suami, orangtua, ibu mertua dan keluarga
lainnya Sangat DIperlukan
Ibu Bekerja bisa memberikan Asi Ekslusif
REGULASI
1. PP NO 33 TAHUN 2012 TENTANG
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
2. KMK No.450/Menkes/SK/VI/2004 ttg
Pemberian ASI secara Eksklusif di
Indonesia
10. 16
31
33
36 36
40 41 42 43 44
52 52 53 54
56 57
62
64 64 64
68 68 69 70
72 73
75 75 75
77 77
80 81 82
84
90 91
100
57
0
20
40
60
80
100
120
CAKUPAN BAYI USIA 6 BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI JAWA TIMUR TAHUN 2021
TARGET : 45 %
Sumber : Sigizi Tahun 2021
11. 3. Menimbang balita setiap bulan
Untuk Memantau Pertumbuhan Balita Tiap Bulan
Sebagai Upaya Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Mengetahui kelengkapan imunisasi
Mendapatkan penyuluhan gizi
STUNTING
Kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal disebabkan
dampak dari kekurangan gizi secara kumulatif
dan terus menerus
(Pola MAKAN, Pola ASUH, Sanitasi Lingkungan)
12. 4. Menggunakan air bersih
• SYARAT : AIR JERNIH, TIDAK BERWARNA, TIDAK
BERBAU DAN TIDAK BERASA
• SUMBER : MATA AIR, SUMUR, PDAM, AIR HUJAN, AIR
KEMASAN
Menjaga kebersihan AIR BERSIH
jarak sumber air dg jamban/ tempat
pembuangan sampah min 10 m
sumber mata air harus dilindungi dari bahan
pencemaran dan dijaga kebersihannya
sumur gali, mata air, sumur pompa harus
dijaga agar tidak rusak bangunannya.
13.
14. 5. Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun
Manfaat Mencuci Tangan
• Membunuh Kuman Penyakit
• Mencegah penularan penyakit (diare, Covid-19,
typus, kecacingan, ISPA dll)
• Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
15. 6. Menggunakan jamban sehat
syarat jamban sehat
1. Tidak mencemari sumber air minum (berjarak
minimal 10 meter dari sumber air)
2. Tidak berbau
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
4. Tidak mencemari tanah sekitarnya
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
7. Penerangan dan ventilasi cukup
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
17. 7. Memberantas jentik dirumah
KAPAN dilakukan pemeriksaan jentik berkala dan 3M
Plus ?
Sebaiknya pemeriksaan jentik berkala dan 3M Plus dilakukan
secara teratur setiap minggu(satu hari dalam satu minggu)
BAGAIMANA cara Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) ?
• Mengunjungi setiap RT di wilayah kerjanya
• Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik
• JIKA ditemukan JENTIK, anggota keluarga diminta untuk ikut
melihat dan dilanjutkan PNS dengan 3M Plus (edukasi)
• Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada kartu jentik rumah
dan formulir pelaporan ke puskesmas
18. 8. Makan sayur dan buah setiap hari
sayur dan buah yang bagus adalah yang
berwarna dan bebas Pestisida dan zat
berbahaya lainnya.
apa manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan
buah ?
VIT A : pemeliharaan kesehatan mata
VIT D : kesehatan tulang
VIT E : kesuburan & awet muda
VIT K : pembekuan darah
VIT C : meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
VIT B : mencegah penyakit beri-beri
VIT B12 : meningkatkan nafsu makan
19. 9. Melakukan aktivitas fisik
setiap hari
aktifitas fisik yg bersifat untuk kekuatan, dpt membantu
kerja otot dalam menahan sesuatu beban yang
diterima, tulang tetap kuat dan dilakukan minimal 30
menit dalam sehari.
contoh : push up, naik turun tangga, angkat
berat/beban, fitness dan kegiatan sehari-hari
20. 10. Tidak merokok
• Setiap Anggota Keluarga TIDAK BOLEH
Merokok
• Satu batang rokok yang dihisap akan
mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia
berbahaya yaitu nikotin, tar dan carbon
monoksida (co)
• PEROKOK PASIF?
• PEROKOK AKTIF?
21.
22. Pembinaan PHBS Tempat Umum
1.Menggunakan Air Bersih
2.Menggunakan Jamban
3.Membuang sampah pada tempatnya
4.Tidak merokok di tempat umum
5.Memberantas jentik nyamuk
6.Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan
menggunakan sabun
7.Penggunaan masker
8.Pengaturan jarak dan pencegahan terjadinya kerumunan
Klasifikasi I : “ya” 1-2
Klasifikasi II : “ya” 3-4
Klasifikasi III : “ya” 5-6
Klasifikasi IV : “ya” 7-8
23. Pembinaan PHBS Tempat Kerja
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Melakukan Olahraga/ aktivitas fisik secara teratur
3. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
4. Memberantas jentik di lingkungan kerja
5. Menggunakan air bersih
6. Pekerja BAB dan BAK di jamban/Toilet
7. Pekerja membuang sampah pada tempatnya
8. Pekerja dan pengunjung menggunakan masker selama
bekerja
9. Pengaturan jarak di tempat kerja
Klasifikasi I : ya 1-2
Klasifikasi II : ya 3-4
Klasifikasi III : ya 5-6
Klasifikasi IV : ya 7-9
Fokus pada Tempat Kerja
Pemerintah
24. Pembinaan PHBS Pondok Pesantren
1. Kebersihan Perorangan
2. Penggunaaan air minum dan air bersih
3. Kebersihan tempat wudhu
4. Menggunakan kamar mandi dan jamban sehat
5. Kebersihan asrama
6. Kebersihan ruang belajar
7. Kebersihan halaman
8. Tempat penampungan air, barang bekas bebas jentik
9. Mengkonsumsi makanan seimbang
10. Memanfaatkan poskestren dan sarana pelayanan kesehatan
11. Tidak merokok
12. Mengetahui informasi kesehatan prioritas
13. Menjadi peserta dana sehat
14. Membuang sampah kedalam tempat sampah
15. Kebersihan dapur
Klasifikasi I : ya 1-5
Klasifikasi II : ya 6-9
Klasifikasi III : ya 10-12
Klasifikasi IV : ya 13 -15
25. Pembinaan PHBS Institusi Pendidikan
1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun
2. Menggunakan jamban/ toilet bersih dan sehat
3. Memberantas jentik di lingkungan sekolah
4. Tidak merokok di sekolah
5. Menimbang BB da mengukur TB @6 bulan
6. Membuang sampah pada tempatnya
7. Menggunakan masker selama pembelanjaran di sekolah
8. Menjaga jarak dan menghindari kontak langsung selama pembelajaran
9. Disinfeksi secara rutin @selesai kegiatan pembelajaran
10. Skrining siswa sebelum pembelajaran di sekolah
11. Membawa peralatan pribadi dan bekal selama pembelajaran
12. Pengaturan sirkulasi udara selama pembelajaran
Institusi pendidikan :
SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA
Klasifikasi I : ya 1-3
Klasifikasi II : ya 4-6
Klasifikasi III : ya 7-9
Klasifikasi IV : ya 10-12
26. Pembinaan PHBS Institusi Kesehatan
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Tersedia tempat pembuangan sampah
4. Tidak ada yang merokok
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
7. Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
8. Menggunakan masker
9. Pengaturan menjaga jarak
Klasifikasi I : ya 1-4
Klasifikasi II : ya 5-6
Klasifikasi III : ya 7-8
Klasifikasi IV : ya -9
Institusi Kesehatan Puskesmas dan jaringannya :
(Pustu dan Ponkesdes/Polindes), balai
Pengobatan/Klinik, Rumah Sakit Daerah/Swasta
27. Strategi Pembinaan PHBS
ADVOKASI
upaya atau proses
yang strategis dan
terencana untuk
mendapatkan komitmen
dan dukungan dari
pihak-pihak yang
terkait
(stakeholders)
Pemberdayaan
Masyarakat Kemitraan
proses memposisikan
masyarakat agar memiliki
peran yang besar
(kedaulatan) dalam
pengambilan keputusan
dan penetapan tindakan
yang berkaitan dengan
kesehatannya
Kemitraan harus
digalang baik dalam
rangka pemberdayaan
maupun advokasi guna
membangun kerjasama dan
mendapatkan dukunan
28. Pembinaan PHBS
1. Advokasi
Advokasi dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten/ kota/provinsi
terhadap semua tatanan PHBS agar berperan serta dalam kegiatan
pembinaan PHBS yang dikelolanya. (memberikan dukungan
kebijakan/pengaturan dan penyediaan sarana agar PHBS dapat
dipraktikkan)
29. Pembinaan PHBS
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan diawali dengan pengorganisasian para pemilik dan
pengelola di semua tatanan PHBS. Tujuannya adalah untuk
peningkatan kapasitas pengelola dalam melaksanakan pembinaan
PHBS di tempat masing – masing. Selanjutnya pengelola akan
memberikan contoh dan memberikan saran kepada penggguna
untuk ikut menerapkan
30. Pembinaan PHBS
3. Kemitraan
Bergerak bersama antara pengelola, pengurus wilayah (RT, RW,
Kepala Desa), dan petugas puskesmas dalam pelaksanaan advokasi
dan pemberdayaan masyarakat