Dokumen tersebut berisi ringkasan tentang proses bisnis laboratorium yang mencakup:
1. Pengantar tentang latar belakang laboratorium
2. Definisi dan konsep mutu serta manajemen mutu
3. Standar sistem manajemen mutu seperti ISO 9001, ISO 17025, dan ISO 15189
2. 1. NAMA: SURYA RIDWANNA
2. TMP/TGL LAHIR: 10 JUNI 1967
3. TLP/ E MAIL : 0818618438/ surya_blk@yahoo.com
4. PENDIDIKAN:
1. AKADEMI ANALIS KESEHATAN BANDUNG 1989
2. POST GRADUATE DIPLOMA IN SCIENCE UNIVERSITY OF
QUEENSLAND, AUSTRALIA, 1998 (Analisis Lab Lingkungan)
3. SEKOLAH FARMASI / PASCA SARJANA ITB 2008. (Peminatan:
Analisis Kimia Farmasi)
5. PEKERJAAN: PRANATA LAB KES MADYA / IV B
LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
BIO DATA
6. AKTIVITAS:
▪ KETUA LSP PATELKI/ ASESOR KOMPETENSI
▪ ASESOR KEPALA ISO 15189 AKREDITASI LAB MEDIS KAN-BSN
▪ ASESOR ISO 17043 KAN-BSN
▪ DOSEN MATA KULIAH PENGENDALIAN MUTU DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
3. Totalitas dari karakteristik suatu
produk [barang / jasa] yang
menunjang kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan yang
dispesifikasikan.
[ Vincent Gaspersz ]
DEFINISI MUTU
Segala sesuatu yang memuaskan
pelanggan atau konformans
terhadap persyaratan atau
kebutuhan.
[ Vincent Gaspersz ]
MAKNA ESENSIAL MUTU
sesuai dengan standar
[conformance to standard]
dan
memuaskan pelanggan
[satisfying customers]
4. KONSEP TRILOGI MUTU
[ Joseph M. Juran ]
QUALITY
PLANNING
QUALITY
CONTROL
QUALITY
IMPROVEMENT
QA
Tehnik – tehnik
dan aktivitas
operasional yang
digunakan untuk
memenuhi
persyaratan mutu
yang telah
dispesifikasikan
• [ Juran - Vincent
Gaspersz ]
Tindakan – tindakan yang
diambil untuk meningkatkan
nilai terhadap pelanggan melalui
peningkatan efektivitas dan
efisiensi dari proses dan
aktivitas serta dinamika
organisasi.
• [ Juran - Vincent Gaspersz ]
Kondisi yang dibuat untuk
mencegah kegagalan dalam
memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan serta sasaran
organisasi. Perencanaan mutu
merupakan penetapan dan
pengembangan tujuan dan
kebutuhan untuk mutu serta
penerapan sistem mutu.
• [ Juran - Vincent Gaspersz ]
5. PENGERTIAN
JAMINAN MUTU
Suatu proses pengukuran mutu,
menganalisis kekurangan yang
ditemukan dan membuat
kegiatan untuk meningkatkan
penampilan yang diikuti dengan
pengukuran mutu kembali untuk
menentukan apakah peningkatan
telah dicapai
[ Heather Palmer, 1983 ]
Quality Assurance is broadly the PREVENTION
of quality problems through PLANNED and
SYSTEMATIC activities.
This activities will include :
1. the establishment of a good QUALITY
MANAGEMENT SYSTEM,
2. the ASSESSMENT of its adequacy,
3. the AUDIT of the operations of the system
4. the REVIEW of the system itself.
[ Tenner & DeToro ]
6.
7. QMS (Quality Management
System)
sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek-
praktek standar untuk
manajemen sistem yang
bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses
dan produk (barang dan atau
jasa) terhadap kebutuhan
atau persyaratan tertentu.
Kebutuhan atau persyaratan
itu ditentukan atau
dispesifikasikan oleh
pelanggan dan organisasi
TQM [ TOTAL QUALITY
MANAGEMENT ]
Suatu pendekatan manajemen
yang merupakan suatu sistem
yang berstruktur untuk
menciptakan partisipasi total [
menyeluruh ] pada jajaran
organisasi dalam
merencanakan dan
menerapkan proses
peningkatan mutu yang
berkesinambungan untuk
memenuhi harapan dan
kepuasan pelanggan
8.
9. PRINSIP MANAJEMEN MUTU
• Fokus pada pelanggan
• Kepemimpinan
• Pelibatan orang
• Pendekatan proses
• Peningkatan
• Pembuatan keputusan berdasar bukti
• Manajemen relasi
10. Standar Sistim Manajemen Mutu
• ISO 9000
• QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
• ISO 17025
• QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
• TECHNICAL AND ANALYTICAL COMPETENCY
• ISO 15189
• QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
• TECHNICAL AND ANALYTICAL COMPETENCY
• MEDICAL COMPETENCY
11. Pendekatan Proses
PROSES: kumpulan aktivitas yang berhubungan/ mempengaruhi, dimana
berubahnya input (material, persyaratan, peralatan, instruksi) menjadi
output (barang, jasa)
PROCESS APPROUCH adalah identifikasi yang sistematis dan pengelolaan
proses yang digunakan organisasi dan keterangan yang mempengaruhi
setiap proses
• Identifikasi
• Penerapan
• Pengelolaan
• Continual improvement
• Sistem adalah gabungan proses yang saling terkait dan saling
mempengaruhi
sr
12. MODEL OF PROCESS-BASED QUALITY
MANAGEMENT SYSTEM
CONTINUAL IMPROVEMENT
OF THE QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
MANAGEMENT
RESPONSBILITY
PRODUCT
REALIZATION
PRODUCT
RESOURCE
MANAGEMENT
MEASUREMENT,
ANALYSIS
AND IMPROVRMRNT
COSTUMER
SATISFACTION
REQUIREMENTS
COSTEMERS COMPLY TO STANDARD
INPUT OUTPUT
13. POST EXAMINATION
EXAMINATION
PRE EXAMINATION
MAPPING QUALITY ASSURANCE
PROCESS CONTROL
STAT QC
BAHAN
KONTROL
QUALITY
SPECIFICATION
BAHAN
KONTROL
INVESTIGATION
EXTERNAL ASSESSMEN
UJI PROFISIENSI
DISAIN QC
COSTUMER
SATISFACTION
&
COMPLY
TO
STANDARD
PRE
REQUISIT
VERIFICATION PRE EXAMINATION VERIFICATION POST EXAMINATION
STABLE
PROCESS
METHODE MATERIAL
MACHINE
PEMASOK
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
14. ISO 9001 2015
1. Scope
2. Normative
References
3. Terms and
definitions
4. Contex of
organization
5. Leadership
6. Planning
7. Support
8. Operation
9. Performance
evaluation
10. Improvement
17025 2017
1. Scope
2. Normative
References
3. Terms and
definitions
4. General
requirements
5. Structural
requirements
6. Resources
requirements
7. Process
requirements
8. Management system
requirements
15189 2012
4. Management requirements
4.1 Organization and management
responsibility
4.2 Quality management system
4.3 Document control
4.4 Service agreements
4.5 Examination by referral
laboratories
4.6 External services and supplies
4.7 Advisory services
4.8 Resolution of complaints
4.9 Identification and control of
nonconformities
4.10 Corrective action
4.11 Preventive action
4.12 Continual improvement
4.13 Control of records
4.14 Evaluation and audits
4.15 Management review
5. Technical Requirement
5.1 Personnel
5.2 Accommodation and
environmental conditions
5.3 Laboratory equipment,
reagents, and consumables
5.4 Pre-examination processes
5.5 Examination processes
5.6 Ensuring quality of
examination results
5.7 Post-examination processes
5.8 Reporting of results
5.9 Release of results
5.10 Laboratory information
management
15. 1 Ruang lingkup 4.1.2.5 Tanggung jawab, wewenang dan saling keterkaitan
2 Acuan normatif 4.1.2.6 Komunikasi
3 Istilah dan definisi 4.1.2.7 Manajer mutu
4 Persyaratan dan manajemen 4.2 Sistem manajer mutu
4.1 Organisasi dan tanggung jawab manajemen 4.2.1 Persyaratan umum
4.1.1 Organisasi 4.2.2 persyaratan dokumentasi
4.1.1.1 Umum 4.2.2.1 Umum
4.1.1.2 Status hukum entitas 4.2.2.2 Panduan mutu
4.1.1.3 Etika bekerja 4.3 Pengendalian dokumen
4.1.1.4 Direktur laboratorium 4.4 Kesepakatan pelayanan
4.1.2 Tanggung jawab manajemen 4.4.1 Pembuatan kesepakatan pelayanan
4.1.2.1 komitmen manajemen 4.4.2 Tinjauan kesepakatan pelayanan
4.1.2.2 Kebutuhan pengguna jasa 4.5 Pemeriksaan oleh laboratorium rujukan
4.1.2.3 Kebijakan mutu 4.5.1
Pemilihan dan evaluasi laboratorium rujukan dan
konsultan
4.1.2.4 Sasaran mutu dan perencanaan 4.5.2 Penyediaan penyerahan hasil pemeriksaan
16. 4.6 Jasa dan pasokan eksternal 4.14.7 Indikator mutu
4.7 Pelayanan konsultan 4.14.8 Tinjauan oleh organisasi eksternal
4.8 Penyelesaian keluhan 4.15 Tinjauan manajemen
4.9 Identifikasi dan pengendalian
ketidaksesuaian
4.15.1 Umum
4.10 Tindakan korektif 4.15.2 Masukan tinjauan
4.11 Tindakan pencegahan 4.15.3 Kegiatan tinjauan
4.12 Peningkatan berkelanjutan 4.15.4 Luaran tinjauan
4.13 Pengendalian rekaman 5 Persyaratan teknis
4.14 Evaluasi dan audit 5.1 Personal
4.14.1 Umum 5.1.1 Umum
4.14.2 Tinjauan berkala dari
permintaan,ketersediaan prosedur dan
persyaratan sampel
5.1.2 Kualifikasi personal
4.14.3 Penilaian umpan balik pengguna jasa
laboratorium
5.1.3 Uraian tugas
4.14.4 Saran staf 5.1.4 Pengenalan personel terhadap lingkungan organisasi
4.14.5 Audit internal 5.1.5 Pelatihan
4.14.6 Manajemen risiko 5.1.6 Penilaian kompetensi
17. 5.1.7 Peninjauan kinerja staf 5.3.1.4 Kalibrasi peralatan dan ketertelusuran secara metrologi
5.1.8 Pendidikan berkelanjutan dan
pengembangan profesi
5.3.1.5 Pemeliharaan peralatan dan perbaikan
5.1.9 Rekaman personel 5.3.1.6 Pelaporan insiden peralatan yang merugikan
5.2 Kondisi akomodasi dan lingkungan 5.3.1.7 Rekaman peralatan
5.2.1 Umum 5.3.2 Reagen dan bahan habis pakai
5.2.2 Fasilitas laboratorium dan kantor 5.3.2.1 Umum
5.2.3 Fasilitas penyimpanan 5.3.2.2 Reagen dan bahan habis pakai - Penerimaan dan
penyimpanan
5.2.4 Fasilitas staf 5.3.2.3 Reagen dan bahan habis pakai - Uji Keberterimaan
5.2.5 Fasilitas pengambilan sampel pasien 5.3.2.4 Reagen dan bahan habis pakai - Pengelolaan persediaan
5.2.6 Pemeliharaan fasilitas dan kondisi
lingkungan
5.3.2.5 Reagen dan bahan habis pakai- Instruksi penggunaan
5.3 Peralatan laboratorium, reagen dan bahan
habis pakai
5.3.2.6 Reagen dan bahan habis pakai - Pelaporan insiden yang
merugikan
5.3.1 Peralatan 5.3.2.7 Reagen dan bahan habis pakai - Rekaman
5.3.1.1 Umum 5.4 Proses pra-pemeriksaan
5.3.1.2 Uji keberterimaan alat 5.4.1 Umum
5.3.1.3 Petunjuk penggunaan peralatan 5.4.2 Informasi untuk pasien dan pengguna jasa laboratorium
18. 5.4.3 Informasi formulir permintaan 5.5.3 Dokumentasi prosedur pemeriksaan
5.4.4 Pengambilan dan penanganan sampel primer 5.6 Jaminan mutu hasil pemeriksaan
5.4.4.1 Umum 5.6.1 Umum
5.4.4.2 Instruksi untuk kegiatan pra-pengambilan sampel 5.6.2 Pengendalian mutu
5.4.4.3 Instruksi kegiatan pengambilan sampel 5.6.2.1 Umum
5.4.5 Transportasi sampel 5.6.2.2 Bahan pengendalian mutu (Bahan kontrol)
5.4.6 Penerimaan sampel 5.6.2.3 Data pengendalian mutu
5.4.7 Penanganan, persiapan dan penyimpanan pra-
pemeriksaan
5.6.3 Uji banding antar laboratorium
5.5 Proses pemeriksaan 5.6.3.1 Partisipasi
5.5.1 Seleksi, verifikasi dan validasi prosedur pemeriksaan5.6.3.2 Pendekatan alternatif
5.5.1.1 Umum 5.6.3.3 Analisis sampel uji banding antar laboratorium
5.5.1.2 Verifikasi prosedur pemeriksaan 5.6.3.4 Evaluasi kinerja laboratorium
5.5.1.3 Validasi prosedur pemeriksaan 5.6.4 Komparabilitas hasil pemeriksaan
5.5.1.4 Pengukuran ketidakpastian dari nilai kuantitas yang
diukur
5.7 Proses pasca-pemeriksaan
5.5.2 Rentang acuan biologis atau nilai keputusan klinis 5.7.1 Pengkajian hasil
19. 5.7.2 Penyimpanan, retensi dan pembuangan sampel
klinis
5.8 Pelaporan hasil
5.8.1 Umum
5.8.2 Kelengkapan laporan
5.8.3 Isi Laporan
5.9 Pengeluaran hasil
5.9.1 Umum
5.9.2 Seleksi dan pelaporan hasil otomatis
5.9.3 Revisi laporan
5.10 Manajemen informasi laboratorium
5.10.1 Umum
5.10.2 Otoritas dan tanggung jawab
5.10.3 Manajemen sistem informasi
20. PROSES INTI
P R O S E S M A N A J E M E N
PROSES PENDUKUNG
P R O S E S U T A M A
5.4. PROSES PRA
PEMERIKSAAN
4.4 KESEPAKATAN PELAYANAN
4.5
PEMRIKSAAN
RUJUKAN
5.6
JAMINAN
MUTU
HASIL
PEMERIKSAAN
5.5 PROSES
PEMERIKSAAN
5.7 PROSES PASKA
PEMERIKSAAN
5.8 PELAPORAN
HASIL
5.9 PENGELUARAN
HASIL
PELANGGAN
4. 6 JASA DAN PASOKAN
INTERNAL
5.1 PERSONIL
5.10 MANAJEMEN SISTEM
INFORMASI
5.2 KONDISI AKOMODASI DAN
LINGKUNGAN
5.3 PERALATAN LABORATORIUM,
REAGEN DAN BAHAN HABIS
PAKAI
4. 9 IDENTIFIKASI
DAN
PENGENDALIAN
KETIDAKSESUAIAN
4. 8 PENYELESAIAN KELUHAN
4. 10 TINDAKAN
PERBAIKAN
4. 11 TINDAKAN
PENCEGAHAN
4. 14 EVALUASI DAN AUDIT
4. 15 KAJI ULANG
MANAJEMEN
4. 12 PENINGKATAN
BERKELANJUTAN
4. 3 PENGENDALIAN
DOKUMEN
4. 13 PENGENDALIAN
REKAMAN
4.2 SISTEM MANAJEMEN
MUTU
4.1 ORGANISASI DAN
TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN
4.7
PELAYANAN
KONSULTASI
P
R
O
C
E
S
S
M
A
P
P
I
N
G
22. DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN
MUTU
DEFINISI
• Proses
pengumpulan,
pemilihan,
pengolahan, dan
penyimpanan
informasi yang
berhubungan
dengan sistem
manajemen mutu
RUANG LINGKUP
➢ menata dan mengolah
informasi;
➢ menyimpan informasi;
➢ mencari kembali
informasi;
➢ mendistribusikan
informasi;
➢ mengumpulkan
informasi;
➢ memutakhirkan
informasi
FUNGSI
menjadi acuan dalam
penerapan dan
pengembangan sistem
manajemen mutu;
menumbuhkan
kepercayaan pelanggan
terhadap konsistensi
mutu produk;
menjadi pedoman dalam
penyediaan produk;
menghindarkan
pengertian ganda dan
tumpang tindih.
24. Peningkatan Mutu
• Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus menerus
yang dilakukan oleh laboratorium sebagai tindak lanjut
dari Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan
Mutu Eksternal (PME) untuk meningkatkan kinerja
laboratorium
• Tindakan – tindakan yang diambil untuk
meningkatkan nilai terhadap pelanggan melalui
peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses
dan aktivitas serta dinamika organisasi.
• [ Juran - Vincent Gaspersz ]
26. PENENTUAN SASARAN
• Sasaran Mutu adalah Target dari Masing Masing Bagian / departemen yang ingin dicapai dalam jangka
waktu tertentu,
• Sasaran Mutu harus mempunyai Syarat
• Scopenya Jelas untuk bagian atau departemen mana, Misalnya HRD, Operation, Marketing, dsb.
• Measurable yang artinya sasaran mutu tersebut harus bisa diukur ( baik dlm bentuk Jumlah
ataupun presentase)
• Achievable : semestinya menentuan target / sasaran Mutu itu harus dapat dicapai, bila target
terlalu tinggi, departemen/ bagian cenderung malas untuk mengejarnya
• Realible : Sasaran Mutu haruslah sesuatu yang nyata / Sesuatu yang tidak nyata akan sulit untuk
dijadikan target.
• Time Frame nya juga harus jelas, jadi kapan seharunya sasaran itu dicapai sudah jelas di awal
pembuatan sasaran mutu tersebut.
27. PENGUKURAN
HARUS ADA INDIKATOR UNTUK MENGUKUR
• Ukuran sejauh mana seperangkat sifat/ karakteristik yang dimiliki memenuhi
persyaratan
CATATAN :
• Ukuran dapat dinyatakan, misalnya, sebagai % hasil (% dalam persyaratan tertentu),
%cacat (% diluar persyaratan yang ditentukan), cacat per juta kesempatan (DPMO) atau
pada skala Six Sigma.
• indikator mutu dapat mengukur seberapa baik sebuah organisasi memenuhi kebutuhan
dan persyaratan pelanggan dan mutu dari seluruh proses operasional.
CONTOH
• Jika persyaratan untuk seluruh sampel urin yang diterima di laboratorium adalah tidak
terkontaminasi, jumlah sampel urin terkontaminasi yang diterima sebagai % dari semua
sampel urin yang diterima (spesifikasi proses) adalah ukuran mutu dari proses.
28. AUDIT DAN ASESMEN
Audit
Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk
mendapatkan fakta audit dan mengevaluasi objektifitasnya dalam
penetapan tingkat pemenuhan kriteria audit
Kriteria Audit
kebijakan, prosedur, atau kriteria yang digunakan sebagai acuan audit
31. PLAN
ACT
CHECK DO
1. PENETAPAN
TUJUAN
PROGRAM
AUDIT
2. EVALUASI RESIKO
DAN PELUANG
PROGRAM AUDIT
3. PENETAPAN
PROGRAM AUDIT
4. PELAKSANAAN
PROGRAM AUDIT
5.
MONITORING
PROGRAM
AUDIT
6. KAJI ULANG
DAN
PENINGKATAN
PROGRAM
AUDIT
P
R
O
G
R
A
M
A
U
D
I
T
32. PLAN
ACT
CHECK DO
1. INISIASI
AUDIT
2. PERSIAPAN
AKTIVITAS
AUDIT
3. PELAKSANAAN
AKTIVITAS AUDIT
4. PERSIAPAN
DAN DISTRIBUSI
LAPORAN AUDIT
5. MELENGKAPI
AUDIT
6. PELAKSANAAN
AUDIT
TAMBAHAN
I
M
O
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
P
R
O
G
R
A
M
A
U
D
I
T
35. IQCP
• VOLUNTARY
• SEBUAH ALTERNATIF
• TIDAK MENGGANTI
STAT QC
• DAPAT DIKEMBANGKAN
UNTUK DISESUAIKAN
• NON WAIVED TEST
CAKUPAN
• PRE EXAMINATION
• EXAMINATION
• POST EXAMINATION
LANGKAH
• RISK ASSESSMENT
• QUALITY CONTROL PLAN
• QUALITY ASSESSMENT