1. MAKALAH
ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN
Beserta RUMUS Dan PENGHITUNGANNYA
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN
PENGAMPU : Bpk.MALTUF FITRI ,M.Si., S.Ei
OLEH :
MUH KHAFIDHIL MUSTAQIM (122411130)
CHUSNUL KHOTIMAH (122411114)
KURNIA ARUSANTI (122411076)
EKONOMI ISLAM
IAIN WALISONGO SEMARANG
Tahun akademik 2012/2013
2. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan,
perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan
bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang
sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.
Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah
dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “ Hasil
dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio
keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan”.
analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam
laporan keuangan dan trend angka –angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis
laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan
bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.
Menurut Van Horne ( 2005 : 234) : “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk
menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio
karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna
daripada berbagai angka mentahnya sendiri”.
Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan
dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan
informasi yang membutuhkan kehati – hatian dalam mempertimbangkan masalah yang
terdapat dalam perusahaan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian analisis rasio keuangan
B. Tujuan analisis rasio keuangan
C. Bentuk dan Jenis analisis rasio keuangan perusahaan
D. Dasar dasar laporan keuangan
E. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
F. Pengukuran Kinerja
G. Contoh penghitungannya
3. PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos – pos laporankeuangan menjadi
unit informasi yang lebih kecil dan melihathubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai maknaantara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun datanon-
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuanganlebih dalam yang sangat
penting dalam proses menghasilkan keputusanyang tepat1
.
Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedakan laporan
keuangan kedalam unsur – unsurnya, menelaahmasing – masing unsur tersebut dan hubungan
masing – masing unsurdengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yangbaik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
B. Tujuan analisis laporan keuangan
Analisislaporankeuanganyangdilakukandimksuduntukmenambahinformasi yang ada dalam
suatu laporan keuangan. Adapun tujuan daridari analisis laporan keuangan menurut Harahap
adalah sebagai berikut2
:
a. Menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata darisuatu laporan keuangan.
b. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkanmodel-model dan
teori yang terdapat dilaporan seperti untuk prediksi peningkatan.
c. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentuyang sudah dikenal
dalam dunia bisnis.
d. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan laindengan periode
sebelumnya atau dengan standar industrinormal/ideal.
e. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialamiperusahaan baik posisi
keuangan, hasil usaha, struktur keuangandansebagainya.
f. Memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan
datang.
C. Jenis Analisa Rasio Keuangan
Menurut J. Courties ada tiga aspek penting dalam menganalisa laporan keuangan3
yaitu:
a. Profitabilitas
kemampuan perusahaan menghasilkan labayang digambarkan oleh
Return On Investment (ROI). Ia melihat ROI ini digambarkan lebih rinci lagi oleh Rasio
Profit Margin dan Capital Turn Over.
b. Management Performance
adalah rasio yang dapat menilaiprestasi manajemen. Ia melihat dari segi kebijakan
kredit,persediaan, administrasi, dan struktur harta dan modal.
1
Harahap. Op cit., hlm. 190
2
Ibid., hlm.195-197
3
Harapan op cit., hlm 299-300
4. c. Solvency,
kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya.Solvency ini digambarkan oleh arus kas
baik jangka pendek maupunjangkapanjang.Umumnya rasio yang dikenal dan popular adalah
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Namun masih banyak lagi rasioyang
dapat dihitung dari laporan keuangan yang dapat memberikaninformasi bagi analisis, adapun
rasio keuangan yang sering digunakanadalah :
1. Rasio Likuiditas
Adalahrasioyang menggambarkankemampuanperusahaanuntuk menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya. Beberapa rasio likuiditas ini adalah :
1. Current ratio
Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segeradipenuhi dengan aktiva lancar.
Rumus : Rasio lancar = Aset Lancar/Kewajiban Lancar
2. Cash Ratio
Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia
dalam perusahaan dan efekyangdapatsegeradiuangka.
Rumus : Rasio Cepat = kas+setara kas+surat berharga+piutang/Kewajiban Lancar
3. Quick Ratio
Dipergunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar deposit dengan
jumlah cash assets yangdimiliki4
.
Rumus : Quick Ratio = Aktiva lancar- persediaan/ hutang lancar
2. Rasio solvabilitas
Adalahrasioyangmenggambarkankemampuanperusahaandalam membayar kewajiban jangka
panjangnya atau kewajiban– kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. RasioSolvabilitas
antara lain :
a. Total Dept To Total Asset
Menurut Syamsudin rasio ini digunakan untuk menunjukkan berapa total aktiva yang
disediakan untuk menjamin hutang perusahaan5
.
Rumus :Dept Ratio = Total hutang/ total aktiva x 100%
b. Total Debt To Equity Ratio
Menurut Harahap rasio ini digunakan untuk menggambarkan sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecilrasio ini maka semakin baik6
.
Rumus : Dept To Equity Ratio= Total Hutang/ Modal x 100%
3. Rasio Profitabilitas
Rasio ini biasa disebut juga rasio rentabilitas menggambarkankemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semuakemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan,kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.
4
Jumingan, analisi laporan keuangan (Jakarta: bumi aksara, 2006), hlm. 244
5
Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada2007), hlm. 71
6
Harapan, op.cit., hlm. 303
5. a. Margin laba kotor(Gross Profit Margin)
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar labakotor yang dihasilkan dibanding
dengan total nilaipenjualan bersih.
Rumus;Gross Profit Margin= laba kotor/ penjualan x 100%
b. Margin laba operasi(Operating Profit Margin)
Rasio ini merupakan profit yang dihasilkan benar – benarmurni berasal dari hasil operasi
perusahaan ebelumdiperhitungkan dengan kewajibanbesar lainnya.c.
Rumus ; Profit Margin= EAT/ Penjualan x 100%
c. Margin laba bersih(Net Profit Margin)
Rasio laba bersih digunakan untuk mengukur besarnyalaba bersih yang dicapai dari sejumlah
penjualan tertentu.
Rumus ;Net Profit Margin=EBIT/ Penjualan x 100%
d. Ratio Total Assets Turnover
Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur darivolume penjualan. Semakin rasio ini
semakin, berartiaktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba,
Rumus ; Return On Asset = EBIT / Total Aktiva x 100%
e. Ratio Return on Investment (ROI/ROA)
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperolehperusahaan bila diukur dari nilai
aktiva.
Rumus ; Return on Investment = EAT / Investai atau Total Investasi x 100%
f. Return on Equity(ROE)
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh lababersih bila diukur dari modal pemilik.
Rumus ; Return On Equity = EAT / Modal sendiri x 100%
g. Ratio laba perlembar saham(EarningPerShare)
Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah rupiah yangditerima untuk setiap lembar saham
biasa.
Rumus ;
4. Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaandalam menjalankan
operasinya baik dalam kegiatan penjualanpembelian dan kegiatan lainnya7
. Rasio ini antara
lain adalah:
a. Inventory Turn Over (rata-rata persediaan )
Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaandalam siklus produksi
normal. Semakin besar rasio inisemakin baik karena dianggap bahwa kegiatan
penjualanberjalan cepat.
Rumus ; Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Rata-rata persediaan
7
Ibid., hlm 308
6. b. Receivable Trun Over (rata-rata piutang)
Rasio ini menunjukkan barapa cepat penagihan piutangsemakin besar semakin baik
karena penagihan piutangdilakukandengancepat.
Rumus ; perputaran Piutang = Penjualan kredit / Rata-rata piutang
Receivable Collection Periode = Rata-rata piutang x 360 / Penjualan kredit
c. FixedAsetTurnOver
Rasio ini menunjukkan berapa kali aktiva berputar biladiukur volume penjualan. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik, artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi.
Rumus ; Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap
d. Total Aset Turn Over
Rasio ini menunjukan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi
rasio ini semakin baik.
Rumus ; perputaran Aktiva = Penjualan / Total Aktiva
D. Dasar-dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan8
,antara lain:
a) Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan mengenai penghasilan, biaya labaatau rugi yang diperoleh
suatu perusahaan selama periode tertentu.Pos-pos perkiraan yang dapat dilihat pada laporan
laba rugi penjualankotor / Bruto
b) Neraca
Laporan posisi Keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu,9
Neraca adalah laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dariperusahaan pada suatu saat
tertentu.
Pos-Pos yang ada dalam Neraca antara lain:
a) AktivaLancar
yang ada dalam aktiva lancar antara lain;
(1) KasdanSetaraKas
(2) Surat Berharga
(3) Piutang
(4) Persediaan dll.
b) Aktiva TetapAktiva tetap adalah aktiva yang berwujud yang diperoleh dalambentuk
siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yangdigunakan dalam operasi
8
Sudjaja op cit., hlm 78
9
Brigman, Eugene F dan Joel F. Houston.. Manajemen Keuangan (Jakarta: Erlangga, 2001)hlm39
7. perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyaimasa manfaat lebih dari satu tahun.
E. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
Analisa rasio memiliki keunggulan-keunggulan dibanding tehnik analisa lainnya. Disamping
itu juga mempunyai beberapa keterbatasanyang harus disadari suatu penggunaannya agar
tidak salah dalampenggunaannya.10
Keunggulan tersebut adalah :
1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebihmudah dibaca dan
ditafsirkan.
2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yangdisajikan laporan
keuangan yang sangat terinci dan rumit.
3) Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.
4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-modelpengambilan keputusan
dan prediksi.
5) Menstandarisir size perusahaan.
6) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan denganperusahaan yang lain atau
melihat perkembangan perusahaansecara periodik.
7) Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksidimasayangakan
datang.
Adapun keterbatasan analisa rasio adalah :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakanuntuk kepentingan
pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi
keterbatasan teknik ini.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan
menghitung rasio.
4. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja tehnik dan standar akuntasi yang dipakai
tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan
kesalahan.
F. Pengukuran Kinerja
Salah satu cara untuk mengetahui apakah kegiatan operasiperusahaantelahsesuaidengan
perencanaandantujuanyangtelahdicapai dan ditentukan adalah dengan melakukan penilaian
terhadapkinerja perusahaan.11
Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan
daninterprestasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan setatus suatuperusahaanpadasuatu
tahun.12
Menurut keputusan Republik Indonesia nomer: 740 / KMK.00 / 1989tanggal 28 Juni
1998 yang dimaksud kinerja perusahaan adalah prestasiyang dicapai perusahaan dalam
periode tertentu yang mencerminkantingkat kesehatan dari perusahaan tersebut.Dari hasil
analisis rasio keuangan maka akan memberikan gambaran baik buruknya posisi perusahaan.
Berarti laporan keuangan juga sebagai bahanatau pengkoreksian pengevaluasian kinerja dan
10
Ibid., hlm. 298-299
11
Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada2007), hlm. 71
12
Sundjaja dkk op.cit., hlm. 128
8. untuk mengetahuikeberhasilan atau kemunduran suatu perusahaan dengan
kebijakanmanajemen yang sudah teraplikasikan dalam perusahaan satu tahun.
a. Evaluasi laporan keuangan digunakan sebagai bahan penilaian ataskebijakan
manajemen terhadap perusahaan apakah kinerja perusahaanmengalami kemajuan atau
malah mengalami kemunduran apakahmenunjukkan adanya kebijakan yang
diterapkan dalam perusahaankurang tepat.
Penilaian disini harus secara obyektif agar dapat diketahui kondisiperusahaan yang
sebenarnya dan tidak hanya mengutamakan urusanpribadi. Agar nantinya dapat menghasilkan
kebijakan yang baik dantepat untuk perusahaan. Berhasil tidaknya suatu kebijakan
perusahaanbanyak dipengaruhi oleh tindakan pihak manajemen yang benar.
b. Evaluasi kinerja sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilankeputusan yang akan
datang.
Evaluasi kinerja salah satunya dengan melihat laporan keuangandenganmenggunakanrasio
keuanganuntukmengetahuikeadaankeuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan
kemungkinannyadimasa mendatang, dengan Kebijakan yang lama dijadikan
pembelajaranuntuk mengambil kebijakan yang baru yang lebih baik dan disesuaidengan
perusahaan.13
Adabeberapafaedahataupuntujuanyangdapatdiperoleh dari pengukuran kinerja suatu
perusahaan, yaitu :
1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu perusahaan, yaitukemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban saat ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat Leverege suatu perusahaan, yaitukemampuan untuk
memenuhi kewajiban keuangan bilaperusahaan terkena likuidasi jangka panjang
maupun jangkapendek.
3. Untuk mengetahi tingkat profitabilitas perusahaan, yaitukemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba.
4. Untuk mengetahui stabilitas usaha perusahaan, yaitukemampuan untuk melakukan
usahanya dengan stabil yangdiukur dengan pertimbangan kemampuan
perusahaanmembayar beban bunga atas hutangnya, termasuk devidensecara teratur
kepada pemegang saham tanpa mengalamihambatan.pengukuran kinerja pada
Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabungpeniliti menggunakan analisis rasio (likuiditas,
solvabilitas,profitabilitas dan aktivitas) danTime seriesdengan perbandinganlaporan
keuangan dari tahun 2005 sampai 2009.
13
Syamsudin op.cit., hlm.37
9. G. CONTOH PENGHITUNGAN
Perhitungan dan interpretasi Rasio laporan keuangan
Sebagai konsultan MCR Company, anda diberi tahu bahwa perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk membeli Lakeland Corporation. MCR Company meminta anda
menyiapkan statistic dan analisis keuangan tertentu untuk Tahun 5 dan Tahun 4 dengan
menggunakan Laporan Keuangan Lakeland sebagai berikut :
10. a) Rasio Lancar
Tahun ke 5, Rasio lancar = Aset Lancar/Kewajiban Lancar
= 13.570.000/5.900.000
= 2,3
Tahun ke 4, Rasio lancar = Aset lancar/Kewajiban lancar
= 12.224.000/6.320.000
= 1,9
11. b) Rasio cepat
Tahun ke 5, Rasio Cepat = kas+setara kas+surat berharga+piutang/Kewajiban Lancar
= 1.610.000+4.075.000/5.900.000
= 0,96
Tahun ke 4, Rasio Cepat = kas+setara kas+surat berharga+piutang/Kewajiban Lancar
= 1.387.000+3669.000/6.320.000
= 0,8
c) Nilai buku per lembar saham
Tahun ke 5, Nilai buku per lembar saham = Nilai nominal saham/Lembar saham
= 550.000/550.000
= 1
Tahun ke 4, Nilai buku per lembar saham = Nilai nominal saham/Lembar saham
= 500.000/500.000
= 1
d) Rasio margin laba kotor
Tahun ke 5, Rasio margin laba kotor = Penjualan-Harga pokok penjualan/Penjualan
= 48.400.000-31.460.000/48.400.000
= 35%
Tahun ke 4, Rasio margin laba kotor = Penjualan-Harga pokok penjualan/Penjualan
= 41.700.000-29.190.000/41.700.000
= 30%
e) Jumlah hari untuk menjual persediaan
Tahun ke 5, Jml hari untuk menjual persediaan
= Persediaan rata-rata/(HPP)/360
=(7.250.000+7.050.000)/(31.460.000/360)
= 14.300.000/2/87.388,88
= 81,81 hari
Tahun ke 4, Jml hari untuk menjual persediaan
= Persediaan rata-rata/(HPP)/360
= (7.050.000+6.950.000)/2/(29.190.000/360)
= 14.000.000/2/81.083,33
= 86,33 hari
f) Kelipatan bunga dihasilkan
Tahun ke 5
Laba sebelum pajak = Tot. pendapatan-HPP-Bi. penjualan-Bunga atas cad. pelunasan
piutang
= 48.500.000-31,460,000-12.090.000-300.000
= 4.650.000
Kelipatam bunga dihasilkan = Laba sebelum pajak dan bunga/Beban bunga
= 4.650.000+30.000/30.000
12. = 156
Tahun ke 4
Laba sebelum pajak = Tot. pendapatan-HPP-Bi. penjualan-Bunga atas cad. pelunasan
piutang
= 41.725,000-29.190.000-8.785.000-275.000
= 3.475.000
Kelipatam bunga dihasilkan = Laba sebelum pajak dan bunga/Beban bunga
= 3.475.000+0/0
= 0
g) Rasio harga laba atas saham biasa
Tahun ke 5 Laba per saham
= Laba bersih/Nilai nominal
= 2.360.000/550.000
= 47,2
Rasio harga laba atas saham biasa = Harga pasar per lmbr saham/Laba perusahaan
= 73,50/47,2
= 1,55
Tahun ke 4
Laba per saham
= Laba bersih/Nilai nominal
= 1.755.000/500.000
= 3,51
Rasio harga laba atas saham biasa
= Harga pasar per lmbr saham/Laba perusahaan
= 47,75/3,51
= 13,60
h) Pengeluaran modal kotor
Tahun ke 5, pengeluaran modal kotor = Investasi dalam Aktiva tetap
= 8.905.000
Tahun ke 4, pengeluaran modal kotor = Investasi dalam aktiva tetap
= 9.046.000
Analisis :
perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya mempunyai current
ratio berkisar 2. perusahaan LAKELAND mengalami peningkatan current ratio dari
tahun 4 ke tahun 5 dikarenakan aset lancar bertambah dan kewajiban lancar menurun.
ARTINYA, SETIAP Rp 1 HUTANG DIJAMIN OLEH
Rp 1,4 AKTIVA LANCAR (Angka yang terlalu tinggi,mengindikasikan kelebihan
kas atau piutang, dan angka Yang terlalu kecil menunjukan resiko likuiditas yg
tinggi). pada perusahaan LAKELAND mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi
13. dikarenakan qiuck ratio berada dibawah angka normal (1,5).
Tidak ada perubahan.
penjualan dari tahun 4 ke tahun 5 meningkat dan HPP mengalami peningkatan juga,
kenaikan dikarenakan penjualan dari tahun 4 ke tahun 5.
persediaan akan berputar setiap 82 hari sekali, diperkirakan dalam setahun persediaan
akan berputar sebanyak 4kali.
pengguanaan utang dari tahun k4 ke tahun 5 berkurang, karena itu kelipatan bunga
yang dihasilkan tinggi.
rasio harga laba atas saham biasa mengalami penurunan dikarenakan laba persaham
meningkat tajam dari tahun 4 ke tahun 5 dan harga perlembar saham juga meningkat.
investasi aktiva tetap mengalami penurunan dikarenakan penjualan aset dan
penyusutan.14
*)ini adalah tugas, jadi harap dimaklumi dan dimaafkan jika ada kesalahan, karena
saya juga tahap belajar...
14
K.R. SUBRAMANYAM, JOHN J. WILD;Analisis Laporan Keuangan: (Surakarta; salemba empat,2007)
14. Penutup
Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat di simpulkan bahwa :Analisa laporan keuangan merupakan
suatu proses untuk membedakan laporan keuangan kedalam unsur – unsurnya,
menelaahmasing – masing unsur tersebut dan hubungan masing – masing unsurdengan tujuan
untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu
sendiri. Laporan keuangan di bagi dalam beberapa pos atau jenis antara lain Menurut J.
Courties ada tiga aspek penting dalam menganalisa laporan keuanganyaitu:
a. Profitabilitas
kemampuan perusahaan menghasilkan labayang digambarkan oleh
Return On Investment (ROI). Ia melihat ROI ini digambarkan lebih rinci lagi oleh Rasio
Profit Margin dan Capital Turn Over.
b. Management Performance
adalah rasio yang dapat menilaiprestasi manajemen. Ia melihat dari segi kebijakan
kredit,persediaan, administrasi, dan struktur harta dan modal.
c. Solvency,
kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya.Solvency ini digambarkan oleh arus kas
baik jangka pendek maupunjangkapanjang.
adapun rasio keuangan yang sering digunakanadalah :
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio Profitabilitas
4. Rasio Aktivitas
Dasar-dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan,antara lain:
d. Laporan laba rugi
e. Neraca
Kritik dan Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Maaf, jikalau dalam makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami selaku kelompok yang
menulis makalah ini mengharap saran dan kritik yang mampu membangun untuk menulis
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang layak bagi
perkembangan regenerasi manajemen keuangan.
15. Daftar pustaka
Harahap. Op cit.,
ibid.,
Jumingan, analisi laporan keuangan (Jakarta: bumi aksara, 2006),
Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada2007),
Brigman, Eugene F dan Joel F. Houston.. Manajemen Keuangan (Jakarta: Erlangga, 2001)
Sundjaja dkk op.cit.,
Kasmir, 2011, “Analisis Laporan Keuangan”, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
K.R. SUBRAMANYAM, JOHN J. WILD:Analisis Laporan Keuangan : (Surakarta: salemba
empat,2007)