SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
OSTEOARTHRITIS
Ferry Fahmi
Fakulktas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Pengertian
• Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi
degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun terdapat
inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering
ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan
(disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087).
• Osteoartritis diklasifikasikan menjadi :
1. Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit
sebelumnya yang berhubungan dengan osteoartritis
2. Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah
fraktur, (Long, C Barbara, 1996 hal 336)
Penyebab
• Umur
• Pengausan (wear and tear)
• Kegemukan
• Trauma
• Keturunan
• Akibat penyakit radang sendi lain
• Joint Mallignmen
• Penyakit endokrin
• Deposit pada rawan sendi
Patofisiologi
• Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik,
tidak meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan
merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami
kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan
tulang baru pada bagian tepi sendi.
• Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan
kondrosit yang merupakan unsur penting rawan sendi.
Pemecahan tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik
tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan
dipecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks di
sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang
rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang
harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan
kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
Lanjutan..
• Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan
terbatasnya gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa
nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan ruang sendi
atau kurang digunakannya sendi tersebut.
• Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan
karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi
infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan
sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago yang
bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur
ada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang
pada akhirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi
dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi penyempitan
rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki kripitasi,
deformitas, adanya hipertropi atau nodulus. ( Soeparman
,1995)
Gambaran Klinis
• Rasa nyeri pada sendi merupakan gambaran primer pada
osteoartritis, nyeri akan bertambah apabila sedang melakukan
sesuatu kegiatan fisik.
• Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan
dalam ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan
peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa
nyeri.
• Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas
lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada
hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana
rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi
yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae
nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai
atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum
dapat diketahui penyebabnya.
Lanjutan..
• Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan
karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya
teraba panas tanpa adanya pemerahan.
• Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
• Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk
sendi
• Kekakuan dan keterbatasan gerak. Biasanya akan
berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah istirahat
atau saat memulai kegiatan fisik.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan pada Askep Osteoarthritis:
• Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa
kartilago sendi sebagai penyempitan rongga sendi
• Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal
Penatalaksanaan
• Tindakan preventif
• Penurunan berat badan
• Pencegahan cedera
• Screening sendi paha
• Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stres akibat kerja
• Farmakologi : obat NSAID bila nyeri muncul
• Terapi konservatif ; kompres hangat, mengistirahatkan
sendi, pemakaian alat- alat ortotik untuk menyangga
sendi yang mengalami inflamasi
• Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi),
debridemen artroscopik,
• Pembedahan; artroplasti
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN OSTEOARTHRITIS
Pengkajian
• Aktivitas/Istirahat
• Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress
pada sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara
bilateral dan simetris limitimasi fungsional yang berpengaruh pada
gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise.
• Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit: kontraktor/kelainan
pada sendi dan otot.
• Kardiovaskuler
• Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat litermiten,
sianosis kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali
normal.
Lanjutan..
• Integritas Ego
• Faktor-faktor stress akut/kronis (misalnya finansial pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan.
• Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan).
• Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas pribadi,
misalnya ketergantungan pada orang lain.
• Makanan / Cairan
• Ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengkonsumsi
makanan atau cairan adekuat mual, anoreksia.
• Kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan
pada membran mukosa.
• Hygiene
• Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan diri,
ketergantungan pada orang lain.
Lanjutan..
• Neurosensori
• Kesemutan pada tangan dan kaki, pembengkakan sendi
• Nyeri/kenyamanan
• Fase akut nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan
pembengkakan jaringan lunak pada sendi. Rasa nyeri kronis dan
kekakuan (terutama pagi hari).
• Keamanan
• Kulit mengkilat, tegang, nodul sub mitaneus
• Lesi kulit, ulkas kaki
• Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga
• Demam ringan menetap
• Kekeringan pada mata dan membran mukosa
Lanjutan..
• Interaksi Sosial
• Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan peran:
isolasi.
• Penyuluhan/Pembelajaran
• Riwayat rematik pada keluarga
• Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan penyakit tanpa
pengujian
• Riwayat perikarditis, lesi tepi katup. Fibrosis pulmonal, pkeuritis.
• Pemeriksaan Diagnostik
• Reaksi aglutinasi: positif
• LED meningkat pesat
• Protein C reaktif : positif pada masa inkubasi.
• SDP: meningkat pada proses inflamasi
• JDL: Menunjukkan ancaman sedang
• Ig (Igm & Ig G) peningkatan besar menunjukkan proses autoimun
• RO: menunjukkan pembengkakan jaringan lunak, erosi sendi, osteoporosis
pada tulang yang berdekatan, formasi kista tulang, penyempitan ruang sendi.
Diagnosa
• Nyeri akut / kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi.
• Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan : Deformitas
skeletal, Nyeri, ketidaknyamanan , Penurunan kekuatan otot
• Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan
dengan: Perubahan kemampuan melakukan tugas-tugas
umum, Peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan
mobilitas.
• Kurang Perawatan Diri berhubungan dengan Kerusakan
Auskuloskeletal: Penurunan Kekuatan, Daya tahan, nyeri pada waktu
bergerak, Depresi.
• Resiko Tinggi terhadap Kerusakan Penatalaksanaan Lingkungan
berhubungan dengan : Proses penyakit degeneratif jangka
panjang, Sistem pendukung tidak adekuat.
• Kurang Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Mengenai
Penyakit, Prognosis dan Kebutuhan Perawatan dan
Pengobatan berhubungan dengan: Kurangnya pemahaman /
mengingat kesalahan interpretasi informasi.
Intervensi
• DX. I
Hasil yang diharapkan/Kriteria evaluasi
• Menunjukkan nyeri berkurang atau terkontrol
• Terlihat rileks, dapat istirahat, tidur dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai
kemampuan.
• Mengikuti program terapi.
• Menggunakan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam
program kontrol nyeri.
Intervensi
• Kaji keluhan nyeri; catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0 - 10). Catat
faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa nyeri non verbal
• Beri matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan tempat tidur sesuai
kebutuhan saat klien beristirahat/tidur.
• Bantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di
kursi. Tingkatan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi.
• Pantau penggunaan bantal.
Lanjutan..
• Dorong klien untuk sering mengubah posisi.
• Bantu klien untuk mandi hangat pada waktu bangun tidur.
• Bantu klien untuk mengompres hangat pada sendi-sendi yang sakit
beberapa kali sehari.
• Pantau suhu kompres.
• Berikan masase yang lembut.
• Dorong penggunaan teknik manajemen stress misalnya relaksasi
progresif sentuhan terapeutik bio feedback, visualisasi, pedoman
imajinasi hipnotis diri dan pengendalian nafas.
• Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu.
• Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.
• Bantu klien dengan terapi fisik.
DX II
• Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi
• Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya/pembatasan
kontraktor
• Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi dari
kompensasi bagian tubuh
• Mendemonstrasikan teknik/perilaku yang memungkinkan melakukan
aktivitas
• Intervensi:
• Pantau tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi
• Pertahankan tirah baring/duduk jika diperlukan
• Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus-menerus
dan tidur malam hari tidak terganggu.
• Bantu klien dengan rentang gerak aktif/pasif dan latihan resistif dan
isometric jika memungkinkan
• Dorongkan untuk mempertahankan posisi tegak dan duduk tinggi, berdiri,
dan berjalan.
• Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi/kloset,
menggunakan pegangan tinggi dan bak dan toilet, penggunaan alat bantu
mobilitas/kursi roda penyelamat
• Kolaborasi ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vasional.
DX III
• Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
• Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk
menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup dan kemungkinan
keterbatasan.
• Menyusun tujuan atau rencana realistis untuk masa mendatang.
• Intervensi:
• Dorong klien mengungkapkan mengenai masalah tentang proses penyakit,
harapan masa depan.
• Diskusikan dari arti kehilangan/perubahan pada seseorang. Memastikan
bagaimana pandangan pribadi klien dalam memfungsikan gaya hidup
sehari-hari termasuk aspek-aspek seksual
• Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan
• Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu
memperhatikan tubuh/perubahan.
• Susun batasan pada perilaku maladaptif, bantu klien untuk mengidentifikasi
perilaku positif yang dapat membantu koping.
• Bantu kebutuhan perawatan yang diperlukan klien.
• Ikutsertakan klien dalam merencanakan dan membuat jadwal aktivitas.
DX IV
• Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
• Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten
pada kemampuan klien.
• Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup untuk memenuhi
kebutuhan perawatan diri.
• Mengidentifikasikan sumber-sumber pribadi/komunitas yang dapat
memenuhi kebutuhan.
• Intervensi:
• Diskusikan tingkat fungsi umum; sebelum timbul eksaserbasi penyakit
dan potensial perubahan yang sekarang diantisipasi.
• Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan.
• Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi
rencana untuk memodifikasi lingkungan.
• Kolaborasi untuk mencapai terapi okupasi.
DX. V
• Hasil yang Diharapkan/Kriteria Evaluasi :
• Mempertahankan keamanan lingkungan yang meningkatkan
perkembangan.
• Mendemonstrasikan penggunaan sumber-sumber yang efektif dan
tepat.
• Intervensi:
• Kaji tingkat fungsi fisik
• Evaluasi lingkungan untuk mengkaji kemampuan dalam perawatan
untuk diri sendiri.
• Tentukan sumber-sumber finansial untuk memenuhi kebutuhan situasi
individual.
• Identifikasi untuk peralatan yang diperlukan misal alat bantu mobilisasi.
DX. VI
• Hasil yang diharapkan/Kriteria Evaluasi:
• Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/pragnosis dan perawatan.
• Mengembangkan rencana untuk perawatan diri termasuk modifikasi gaya
hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas.
• Intervensi :
• Tinjau proses penyakit, prognosis dan harapan masa depan
• Diskusikan kebiasaan pasien dalam melaksanakan proses sakit melalui
diet, obat-obatan dan program diet seimbang, latihan dan istirahat.
• Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang
realistis, istirahat, perawatan diri, pemberian obat-obatan, terapi fisik, dan
manajemen stress.
• Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakologi terapi.
• Identifikasi efek samping obat.
• Diskusikan teknik menghemat energi.
• Berikan informasi tentang alat bantu misalnya tongkat, tempat duduk, dan
palang keamanan.
• Dorong klien untuk mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada
saat istirahat maupun pada saat melakukan aktivitas.
• Diskusikan pentingnya pemeriksaan lanjutan misalnya LED, kadar
salisilat, PT.
• Beri konseling sesuai dengan prioritas kebutuhan klien.
Daftar Pustaka
• Long C Barbara, Perawatan Medikal Bedah (Suatu pendekatan
proses Keperawatan), Yayasan Ikatan alumni Pendidikan
Keperawatan Pajajaran, Bandung, 1996
• Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Alih Bahasa Andry Hartono, dkk., Jakarta, EGC.
• Doenges, EM. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih
Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2001), Jakarta, EGC.
• Price, S.A. R. Wilson CL (1991), Pathophisiology Clinical Concept of
Disease Process, Alih Bahasa Adji Dharma (1995), Patofisiologi
Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit, Jakarta, EGC.
• Depkes, RI (1995), Penerapan Proses Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Maskuloskeletal, Jakarta, Pusdiknakes.
• R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi (1999), Geriatri Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut, Jakarta, Balai Penerbit FK Universitas Indonesia.
• Soeparman (1995), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua, Jakarta, Balai
Penerbit FKUI

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
Penyuluhan rematik
Penyuluhan rematikPenyuluhan rematik
Penyuluhan rematik
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
LBP-HNP DR LAN.pptx
LBP-HNP DR LAN.pptxLBP-HNP DR LAN.pptx
LBP-HNP DR LAN.pptx
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
 
Pemeriksaan klinik neurologi
Pemeriksaan klinik neurologiPemeriksaan klinik neurologi
Pemeriksaan klinik neurologi
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi
 
Askep oma omk
Askep oma omkAskep oma omk
Askep oma omk
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis Gout
 

Semelhante a Osteoarthritis

Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Fariz Fadhly
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaaklinikanugerah2021
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxfotocopy6
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Mar Aqma
 
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptxfdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptxsuryadi_wirawan
 
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptxfifi994176
 
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptxPPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptxmuhammadghufron34
 
Rematik usia lanjut final pp mandarin
Rematik usia lanjut final pp mandarinRematik usia lanjut final pp mandarin
Rematik usia lanjut final pp mandarinfernleaf4
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptZulkifliThamrin
 
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxPPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxyenaharmelayati1
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalFransiska Oktafiani
 

Semelhante a Osteoarthritis (20)

Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
 
370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx370504081-Lp-Rematik.docx
370504081-Lp-Rematik.docx
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Osteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmalOsteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmal
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptxfdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
fdokumen.com_osteoporosis-ppt-55c0937b773b4.pptx
 
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
110665563-Osteoporosis-Ppt.pptx
 
RHEUMATIK
RHEUMATIKRHEUMATIK
RHEUMATIK
 
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptxPPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
PPT BIOLOGI SISTEM GERAK.pptx
 
Rematik usia lanjut final pp mandarin
Rematik usia lanjut final pp mandarinRematik usia lanjut final pp mandarin
Rematik usia lanjut final pp mandarin
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
 
nyeri sendi
nyeri sendinyeri sendi
nyeri sendi
 
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxPPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
 
Catatan pbl 2
Catatan pbl 2Catatan pbl 2
Catatan pbl 2
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
Ppt tutorial
Ppt tutorialPpt tutorial
Ppt tutorial
 
Slide_OA_Presentasi.ppt
Slide_OA_Presentasi.pptSlide_OA_Presentasi.ppt
Slide_OA_Presentasi.ppt
 

Último

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 

Último (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Osteoarthritis

  • 1. OSTEOARTHRITIS Ferry Fahmi Fakulktas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • 2. Pengertian • Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087). • Osteoartritis diklasifikasikan menjadi : 1. Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan osteoartritis 2. Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur, (Long, C Barbara, 1996 hal 336)
  • 3. Penyebab • Umur • Pengausan (wear and tear) • Kegemukan • Trauma • Keturunan • Akibat penyakit radang sendi lain • Joint Mallignmen • Penyakit endokrin • Deposit pada rawan sendi
  • 4. Patofisiologi • Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi. • Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit yang merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan dipecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
  • 5. Lanjutan.. • Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan ruang sendi atau kurang digunakannya sendi tersebut. • Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur ada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada akhirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki kripitasi, deformitas, adanya hipertropi atau nodulus. ( Soeparman ,1995)
  • 6. Gambaran Klinis • Rasa nyeri pada sendi merupakan gambaran primer pada osteoartritis, nyeri akan bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan fisik. • Peradangan Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri. • Mekanik Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya.
  • 7. Lanjutan.. • Pembengkakan Sendi Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan. • Deformitas Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi. • Gangguan Fungsi Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi • Kekakuan dan keterbatasan gerak. Biasanya akan berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat memulai kegiatan fisik.
  • 8. Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan pada Askep Osteoarthritis: • Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi sebagai penyempitan rongga sendi • Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal
  • 9. Penatalaksanaan • Tindakan preventif • Penurunan berat badan • Pencegahan cedera • Screening sendi paha • Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stres akibat kerja • Farmakologi : obat NSAID bila nyeri muncul • Terapi konservatif ; kompres hangat, mengistirahatkan sendi, pemakaian alat- alat ortotik untuk menyangga sendi yang mengalami inflamasi • Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi), debridemen artroscopik, • Pembedahan; artroplasti
  • 10. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN OSTEOARTHRITIS Pengkajian • Aktivitas/Istirahat • Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress pada sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris limitimasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise. • Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit: kontraktor/kelainan pada sendi dan otot. • Kardiovaskuler • Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat litermiten, sianosis kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal.
  • 11. Lanjutan.. • Integritas Ego • Faktor-faktor stress akut/kronis (misalnya finansial pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. • Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan). • Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas pribadi, misalnya ketergantungan pada orang lain. • Makanan / Cairan • Ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengkonsumsi makanan atau cairan adekuat mual, anoreksia. • Kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa. • Hygiene • Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan diri, ketergantungan pada orang lain.
  • 12. Lanjutan.. • Neurosensori • Kesemutan pada tangan dan kaki, pembengkakan sendi • Nyeri/kenyamanan • Fase akut nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan pembengkakan jaringan lunak pada sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pagi hari). • Keamanan • Kulit mengkilat, tegang, nodul sub mitaneus • Lesi kulit, ulkas kaki • Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga • Demam ringan menetap • Kekeringan pada mata dan membran mukosa
  • 13. Lanjutan.. • Interaksi Sosial • Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan peran: isolasi. • Penyuluhan/Pembelajaran • Riwayat rematik pada keluarga • Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan penyakit tanpa pengujian • Riwayat perikarditis, lesi tepi katup. Fibrosis pulmonal, pkeuritis. • Pemeriksaan Diagnostik • Reaksi aglutinasi: positif • LED meningkat pesat • Protein C reaktif : positif pada masa inkubasi. • SDP: meningkat pada proses inflamasi • JDL: Menunjukkan ancaman sedang • Ig (Igm & Ig G) peningkatan besar menunjukkan proses autoimun • RO: menunjukkan pembengkakan jaringan lunak, erosi sendi, osteoporosis pada tulang yang berdekatan, formasi kista tulang, penyempitan ruang sendi.
  • 14. Diagnosa • Nyeri akut / kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi. • Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan : Deformitas skeletal, Nyeri, ketidaknyamanan , Penurunan kekuatan otot • Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan: Perubahan kemampuan melakukan tugas-tugas umum, Peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas. • Kurang Perawatan Diri berhubungan dengan Kerusakan Auskuloskeletal: Penurunan Kekuatan, Daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, Depresi. • Resiko Tinggi terhadap Kerusakan Penatalaksanaan Lingkungan berhubungan dengan : Proses penyakit degeneratif jangka panjang, Sistem pendukung tidak adekuat. • Kurang Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Mengenai Penyakit, Prognosis dan Kebutuhan Perawatan dan Pengobatan berhubungan dengan: Kurangnya pemahaman / mengingat kesalahan interpretasi informasi.
  • 15. Intervensi • DX. I Hasil yang diharapkan/Kriteria evaluasi • Menunjukkan nyeri berkurang atau terkontrol • Terlihat rileks, dapat istirahat, tidur dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan. • Mengikuti program terapi. • Menggunakan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam program kontrol nyeri. Intervensi • Kaji keluhan nyeri; catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0 - 10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa nyeri non verbal • Beri matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan tempat tidur sesuai kebutuhan saat klien beristirahat/tidur. • Bantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi. • Pantau penggunaan bantal.
  • 16. Lanjutan.. • Dorong klien untuk sering mengubah posisi. • Bantu klien untuk mandi hangat pada waktu bangun tidur. • Bantu klien untuk mengompres hangat pada sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. • Pantau suhu kompres. • Berikan masase yang lembut. • Dorong penggunaan teknik manajemen stress misalnya relaksasi progresif sentuhan terapeutik bio feedback, visualisasi, pedoman imajinasi hipnotis diri dan pengendalian nafas. • Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu. • Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk. • Bantu klien dengan terapi fisik.
  • 17. DX II • Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi • Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya/pembatasan kontraktor • Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi dari kompensasi bagian tubuh • Mendemonstrasikan teknik/perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas • Intervensi: • Pantau tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi • Pertahankan tirah baring/duduk jika diperlukan • Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus-menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. • Bantu klien dengan rentang gerak aktif/pasif dan latihan resistif dan isometric jika memungkinkan • Dorongkan untuk mempertahankan posisi tegak dan duduk tinggi, berdiri, dan berjalan. • Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi/kloset, menggunakan pegangan tinggi dan bak dan toilet, penggunaan alat bantu mobilitas/kursi roda penyelamat • Kolaborasi ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vasional.
  • 18. DX III • Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi: • Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan. • Menyusun tujuan atau rencana realistis untuk masa mendatang. • Intervensi: • Dorong klien mengungkapkan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan masa depan. • Diskusikan dari arti kehilangan/perubahan pada seseorang. Memastikan bagaimana pandangan pribadi klien dalam memfungsikan gaya hidup sehari-hari termasuk aspek-aspek seksual • Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan • Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. • Susun batasan pada perilaku maladaptif, bantu klien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. • Bantu kebutuhan perawatan yang diperlukan klien. • Ikutsertakan klien dalam merencanakan dan membuat jadwal aktivitas.
  • 19. DX IV • Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi: • Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten pada kemampuan klien. • Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. • Mengidentifikasikan sumber-sumber pribadi/komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan. • Intervensi: • Diskusikan tingkat fungsi umum; sebelum timbul eksaserbasi penyakit dan potensial perubahan yang sekarang diantisipasi. • Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan. • Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi rencana untuk memodifikasi lingkungan. • Kolaborasi untuk mencapai terapi okupasi.
  • 20. DX. V • Hasil yang Diharapkan/Kriteria Evaluasi : • Mempertahankan keamanan lingkungan yang meningkatkan perkembangan. • Mendemonstrasikan penggunaan sumber-sumber yang efektif dan tepat. • Intervensi: • Kaji tingkat fungsi fisik • Evaluasi lingkungan untuk mengkaji kemampuan dalam perawatan untuk diri sendiri. • Tentukan sumber-sumber finansial untuk memenuhi kebutuhan situasi individual. • Identifikasi untuk peralatan yang diperlukan misal alat bantu mobilisasi.
  • 21. DX. VI • Hasil yang diharapkan/Kriteria Evaluasi: • Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/pragnosis dan perawatan. • Mengembangkan rencana untuk perawatan diri termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas. • Intervensi : • Tinjau proses penyakit, prognosis dan harapan masa depan • Diskusikan kebiasaan pasien dalam melaksanakan proses sakit melalui diet, obat-obatan dan program diet seimbang, latihan dan istirahat. • Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang realistis, istirahat, perawatan diri, pemberian obat-obatan, terapi fisik, dan manajemen stress. • Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakologi terapi. • Identifikasi efek samping obat. • Diskusikan teknik menghemat energi. • Berikan informasi tentang alat bantu misalnya tongkat, tempat duduk, dan palang keamanan. • Dorong klien untuk mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada saat istirahat maupun pada saat melakukan aktivitas. • Diskusikan pentingnya pemeriksaan lanjutan misalnya LED, kadar salisilat, PT. • Beri konseling sesuai dengan prioritas kebutuhan klien.
  • 22. Daftar Pustaka • Long C Barbara, Perawatan Medikal Bedah (Suatu pendekatan proses Keperawatan), Yayasan Ikatan alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, Bandung, 1996 • Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa Andry Hartono, dkk., Jakarta, EGC. • Doenges, EM. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2001), Jakarta, EGC. • Price, S.A. R. Wilson CL (1991), Pathophisiology Clinical Concept of Disease Process, Alih Bahasa Adji Dharma (1995), Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit, Jakarta, EGC. • Depkes, RI (1995), Penerapan Proses Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Maskuloskeletal, Jakarta, Pusdiknakes. • R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi (1999), Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, Jakarta, Balai Penerbit FK Universitas Indonesia. • Soeparman (1995), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua, Jakarta, Balai Penerbit FKUI