Dokumen tersebut membahas sistem elektrik power steering pada kendaraan, termasuk komponen-komponennya seperti sensor torsi, motor DC, mekanisme reduksi, ECU, dan bagaimana kerja sistem tersebut untuk memberikan gaya bantu pada kemudi. Juga dibahas kondisi saat terjadi kegagalan pada sistem tersebut.
1. Hanya untuk penggunaan internal
AGENDA M
SAFETY TEMPORARY TIRE
5
3rd ROW DIVE-IN SEAT ARRANGEMENT
4
Elektrik Power Stering
Training
Training
Elektrik Power Stering
3. 01
Hanya untuk penggunaan internal
AGENDA M
ADVANCED AUDIO SYSTEM WITH MIRRORING FOR
ANDROID & IPHONE
2
4.2 TFT MID WITH INTERACTIVE FUEL CONSUPTION
INFORMATION, WELCOME ANIMATION & BIRTHDAY REMINDER
3
SAFETY TEMPORARY TIRE
5
POWER SLIDING DOOR WITH EASY CLOSER
1
3rd ROW DIVE-IN SEAT ARRANGEMENT
4
DESKRIPSI EPS
GARIS BESAR
SISTEM GAYA BANTU KEMUDI YANG
MEMANFAATKAN MOTOR LISTRIK UNTUK
MENGHASILKAN GAYA BANTU KEMUDI, YANG
DI KONTROL OLEH KOMPUTER.
Elektrik Power Stering
Training
4. 02
5 KEUNTUNGAN SYSTEM EPS
Simple and Compact Structure
2
Discontinuance of Oil Pressure
System
3
Steering Feeling
5
Fuel Efficiency
1
Lightweight
4
GARIS BESAR
Elektrik Power Stering
Training
5. 03
(3) Motor DC
(2) Sensor daya
putaran
(1) ECU EPS
(7) Combination meter
(lampu peringatan)
(4)Mekanisme
pengurangan
(6) ECU mesin
(8) Relay
(5) Penggerak ABS
dan ECU ABS
Elektrik Power Stering
Training
6. 04
1. ECU EPS
ECU EPS menerima signal dari
beragam sensor, kemudian menentukan
kondisi sistem kemudi, dan menentukan
tenaga bantu
Elektrik Power Stering
Training
7. 05
2. Sensor Daya Putar Kemudi
( torque sensor)
Menghasilkan signal yang sesuai
dengan Besar dan arah gaya putar
kemudi, Sebagai inputan untuk ECU
EPS.
Ada 2 Tipe Torque Sensor
1. Tipe Detection ring
2. Tipe Hall IC
Sensor daya putaran
Batang utama kemudi
Roda kemudi
Mekanisme perlambatan
Elektrik Power Stering
Training
8. 06
A, Torque Sensor Tipe Detection Ring
Detection ring juga mempunyai
detection coil jenis non-contact yang
terpasang pada bagian terluar untuk
membuat sirkuit pembangkit.
Bila dihasilkan tenaga putar kemudi,
dihasilkan signal yang sesuai dengan
tenaga putar
Sensor daya
putaran
Batang utama
kemudi
Roda kemudi
dari batang kemudi
Mekanisme perlambatan
Cincicn deteksi 1 Poros input
Kumparan
kompensasi
Cincin deteksi 2
Kumparan deteksi
Poros output
Cincin deteksi 3
ke roda gigi kemudi
Posisi netral saat
melaju lurus
Belokan kiri Membantu daya
putaran & arah
putaran
Belokan kanan
Voltage
Daya putaran
[Nm]
Elektrik Power Stering
Training
9. 07
B, Torque Sensor Tipe Hall IC
Di cicin penghantar terdapat dua buah
Hall IC yang arahnya saling
berlawanan.Sensor mendeteksi torsi
kemudi sesuai dengan jumlah
kerapatan dan arah magnetic fluks
yang menginduksi Hall IC.
*1
*2
*3
*4
*6
*5
*1
Power Steering Torque
Sensor
*2 Yoke
*3
Magnetic Convergence
Ring Assembly
*4 Multipole Magnet
*5 Hall IC 1 *6 Hall IC 2
Elektrik Power Stering
Training
10. 08
Prinsip kerja Tipe Hall IC
Kondisi Steer Netral
Ketika kondisi pengemudi tidak
membelokkan roda kemudi,Maka posisi
yoke berada di tengah antara kutub
utara dan selatan multipole
magnet.Dikarenakan hal itu maka tidak
ada magnetic fluks yang mengalir
melewati Hall.
*1 Yoke *2 Hall IC 1
*3 Multipole Magnet *4 Hall IC 2
*1
*2
*1
*3
*4
*3
Elektrik Power Stering
Training
11. 09
Prinsip kerja Tipe Hall IC
Kondisi Steer Dibelokkan
Ketika roda kemudi di belokkan ke
kanan atau kiri akan membuat batang
torsi terpuntir dan akan merubah posisi
antara multipole magnet dan yoke.
Pergeseran posisi ini akan
menyebabkan timbulnya aliran garis
gaya magnet dari kutub utara ke
selatan.
Garis gaya magnet ini akan melewati
kedual Hall
*1 Yoke *2 Hall IC 1
*3 Multipole Magnet *4 Hall IC 2
*a Left Turn *b Right Turn
*a *b
*2 *2
*4 *4
*1
*1
*1
*1
*3 *3
Elektrik Power Stering
Training
12. 10
3. Motor DC
Motor DC berfungsi untuk
menghasilkan gaya bantu kemudi,yang
nantinya di kirimkan terlebih dahulu ke
mekanisme reduksi.
- Motor DC yang di pakai umumnya
adalah motor yang terdiri dari
Rotor,Magnet permanent, dan Poros
Join mekanisme reduksi.
Elektrik Power Stering
Training
13. 11
4. Mekanisme Reduksi
Mekanisme Reduksi berfungsi untuk
menurunkan putaran Motor DC yang
bertujuan untuk menaikkan torsi dari
Motor DC.Proses pereduksian ini melalui
worm gear dan wheel gear kemudian di
kirimkan ke poros stering colum.
*1 Worm Gear *2 Ball Bearing
*3 Wheel Gear *4 Column Shaft
Elektrik Power Stering
Training
14. 12
5. ECU ABS
Memberikan informasi kecepatan
kendaraan, sebagai inputan EPS ECU
untuk mengkalkulasi gaya bantu
berdasarkan kecepatan kendaraan.
Elektrik Power Stering
Training
15. 13
6. ENGINE ECU
Memberikan informasi kecepatan mesin,
sebagai inputan EPS ECU untuk
menjalankan sistem EPS berdasarkan
sinyal putaran mesin.
Pada saat kunci kontak berada pada
posisi ON, System gaya bantu kemudi
masih belum di jalankan, sistem akan di
jalankan pada saat ECU EPS menerima
sinyal putaran mesin.
Elektrik Power Stering
Training
16. 14
7. Meter Kombinasi
Memberikan informasi kepada pengemudi
saat terjadi malfungsi pada sistem EPS.
Pada saat system mendeteksi adanya
malfungsi, ECU EPS akan menghidupkan
lampu indikator Sytem EPS sebagai tanda
terjadi malfungsi di System EPS.
Problem Fail-safe Operation
•Vehicle speed signal malfunction
•Engine speed signal malfunction
Motor power is limited until the signal becomes normal
•EPS ECU overheating
•DC motor overheating
Motor power is limited until temperature falls
• Temp. sensor (in EPS ECU) malfunction Motor power is limited
•Torque sensor
•DC motor trouble
•EPS ECU trouble
Prohibit steering assist control
•Lowering of supply voltage Prohibit steering assist control until voltage is recovered
Elektrik Power Stering
Training
17. 15
8. Relay Block
Power source di dalam Relay Block di
gunakan sebagai sumber catu daya
Sistem EPS, untuk Motor DC atau untuk
ECU EPS.
Elektrik Power Stering
Training
18. 16
Elektrik Power Stering
Training
KONDISI SAAT TERJADI
MALFUNGSI
Problem Fail-safe Operation
•Vehicle speed signal malfunction
•Engine speed signal malfunction
Motor power is limited until the signal becomes
normal
•EPS ECU overheating
•DC motor overheating
Motor power is limited until temperature falls
•Temp. sensor (in EPS ECU)
malfunction
Motor power is limited
•Torque sensor
•DC motor trouble
•EPS ECU trouble
Prohibit steering assist control
•Lowering of supply voltage
Prohibit steering assist control until voltage is
recovered
19. 17
Elektrik Power Stering
Training
KONDISI SAAT TERJADI
MALFUNGSI
Lakukan kalibrasi titik nol torque sensor jika terjadi kondisi manapun
ditemui:
·Electric power steering column sub-assembly (terdapat sensor torsi) perlu
diganti.
·Power steering motor assembly telah diganti.
·Power steering ECU assembly telah diganti.
·Ada perbedaan pada gaya steering antara putaran kanan dan kiri.
NOTE :
UNTUK PROSES KALIBRASI HARUS DI LAKUKAN DI DEALER TOYOTA