SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS) DALAM PENERAPAN
BEASISWA UNTUK KALANGAN MAHASISWA

Febry San Pratama
125623251
D3 – Manajemen Informatika – D 2012

Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi, terutama teknologi informasi komputer,
mendorong munculnya inovasi baru dalam penyajian informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi. Sistem yang menyajikan atau menyediakan informasi bagi kepentingan manajemen baik
secara level manajemen maupun fungsi manajemen, dengan dibantu atau menggunakan perangkat
elektronik digital atau komputer yang disebut dengan Computer Based Information System (CBIS). Salah
satu aplikasi CBIS yang mendukung dalam pengambilan keputusan adalah Decision
Support System (DSS).
Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antar muka pengguna yang mudah, dan
dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung
menejemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur
dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan
keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan
untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model- model yang tersedia. Aplikasi DSS banyak
digunakan dalam berbagai bidang karena dibangun untuk mendukung solusi terhadap suatu masalah
atau untuk mengevaluasi suatu peluang, di antaranya dalam bidang pendidikan DSS digunakan untuk
penentuan penerima beasiswa.

KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DI KALANGAN
MAHASISWA
2. LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan
pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.Pendekatan sistem yang
lebih menekankan pada prosedur mendefinisiskan sistem sebagai berikut : “ Suatu jaringan kerja
dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu batasan yang tertentu”. Sedangkan pendekatan sistem yang
lebih menekankan pada komponen atau elemen mendefinisikan sistem sebagai berikut : “ Kumpulan
dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.Beberapa penulis banyak
yang menggunakan pendekatan komponen dalam memberikan definisi sistem. Kedua kelompok
definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya.
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen
merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem
dapat terdiri dari beberapa sub sistem atau sistem-sistem bagian. Pendekatan sistem yang
menekankan pada komponen akan lebih mudah dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan
analisis dan perancangan suatu sistem. Menganalisis dan merancang suatu sistem, analis dan perancang
sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen atau elemen-elemen dari
sistem tersebut, meskipun sudah dirancang dengan baik, efisien dan sederhana, sistem tetap tidak
akan berguna jika komponen-komponen tidak saling bekerja sama.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Adapun karakteristik
tersebut diantaranya:
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu-kesatuan yang utuh sehingga dapat memberikan suatu informasi
yang bermanfaat.
2. Batasan
Suatu yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lain atau antara suatu sub
sistem dengan sub sistem lain.
Batasan tersebut dapat berupa :
1. Peralatan yang digunakan
2. Biaya-biaya
3. Lingkungan Luar
Apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat merugikan dan dapat juga bersifat menguntungkan sistem.
4. Penghubung
Media penghubung antara sub sistem dengan sub sistem lainnya.
5. Masukan
Energi yang dimasukkan kedalam sistem untuk diolah yang akan menghasilkan keluaran.
Masukan dapat berupa:
a. Masukan perawatan
b. Masukan sinyal
6. Proses
Proses tidak terlepas dari elemen kelima yaitu masukan, proses berfungsi untuk
pemrosesan terhadap masukan sehingga menjadi informasi yang sesuai denagn kebutuhan
organisasi
7. Keluaran
Merupakan tujuan akhir dari sebuah sistem, sebagai contoh berupa informasi.
8. Tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai tujuan.
2.1.3 Pengertian Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu
para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan
masalah-masalah tidak terstruktur (Scott Morton, 1971 dalam Turban et al, 2005). Menurut
(Keen et al, 1978 dalam Turban et al, 2005) sistem penunjang keputusan memadukan sumber
daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas
keputusan. SPK adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan
manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur.
2.1.4 Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Penunjang Keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah
sistem penunjang keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G.
Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan
dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada
pengambilan keputusan manajemen. Sementara itu, perintis sistem penunjang keputusan yang lain
dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga
tujuan yang harus dicapai oleh sistem penunjang keputusan, yaitu:
1. Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan
masalah semi terstruktur.
2. Sistem harus dapat mendukung manajer,bukan mencoba menggantikannya.
3. Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah, 1998
dalam Oetomo, 2002), yaitu:
1. Struktur masalah : untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat
dikomputerisasi. Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khususnya untuk
menyelesaikan masalah yang semi-terstruktur.
2. Dukungan keputusan : sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk
menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada
dibagian tak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer
bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
3. Efektivitas keputusan : tujuan utama dari sistem penunjang keputusan bukanlah
mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilakn dapat lebih
baik.
2.1.5 Karakteristik dan Kemampuan DSS

1. DSS memberi dukungan bagi pengambil keputusan untuk menyelesaikan
2. Masalah yang semi terstruktur atau tidak terstruktur.
3. Mendukung berbagai tingkatan manajemen yang berbeda.
4. Untuk individu dan juga bagi kelompok orang.
5. Untuk keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
6. Mendukung berbagai fase pengambilan keputusan, intelligence, design,
7. choice dan implementation.
8. Mendukung pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda.
9. DSS dapat beradaptasi sepanjang masa (sehingga pengambil keputusan harus reaktif) dan
fleksibel.
10. Mudah digunakan.
11. Mengutamakan efektifitas daripada efisiensi .
12. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses
pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah.
13. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan.
14. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan
system.
15. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana.
16. DSS biasanya mendaya gunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam
menganalisis berbagai keputusan.
17. DSS dalam pengembangannya dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan
solusi yang efisien dan efektif.

3. PERANCANGAN SISTEM
3.1 Arsitektur Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa Kurang Mampu di
Kalangan Mahasiswa.

4. RANCANGAN SISTEM
4.1 Desain Database
Desain database digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan tabel-tabel yang diperlukan oleh
sistem dan juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi isi dan struktur dari tiap-tiap tabel yang telah
didefinisikan secara umum. Secara keseluruhan ada 3 tabel yang dibuat untuk tujuan dan kegunaan
yang berbeda, yaitu:
a. Tabel Mahasiswa,
berisi data - data mahasiswa yang akan diproses. Struktur tabelnya seperti terlihat pada tabel 1
dengan NIM sebagai primary key.

4.2 Desain Fungsi Keanggotaan
Pada kasus ini, setiap variabel fuzzy menggunakan fungsi keanggotaan bahu dan segitiga sebagai
pendekatan untuk memperoleh nilai derajat keanggotaan dalam suatu himpunan fuzzy.
a. Variabel gaji, dibagi menjadi 3 himpunan
Fuzzy, yaitu RENDAH, SEDANG dan TINGGI. Himpunan fuzzy RENDAH dan TINGGI menggunakan
pendekatan fungsi keanggotaan yang berbentuk bahu, sedangkan himpunan fuzzy SEDANG
menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan berbentuk segitiga.

Variabel Gaji
b. Variabel IPK, dibagi menjadi 3 himpunan
fuzzy, yaitu CUKUP, BAIK dan BAIK SEKALI. Himpunan fuzzy CUKUP dan BAIK SEKALI
menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan yang berbentuk bahu, sedangkan himpunan fuzzy
BAIK menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan berbentuk segitiga.

Variabel IPK
4.3 DFD Level 0 Sistem Perekomendasian
Pada DFD level 0 ini terdapat 3 proses utama yaitu melakukan input dan edit, fuzzy, query,
membuat laporan.
5. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil pengujian aplikasi ini, maka dapat dibuat kesimpulan antara
lain:
a. Metode logika fuzzy dapat digunakan sebagai pilihan untuk menyelesaikan permasalahan
ketidak pastian penentuan
b. Proses untuk menentukan kelayakan mahasiswa dalam mendapatkan beasiswa lebih mudah
dibandingkan dengan menggunakan cara manual.
Sistem yang dibuat terdapat kelebihan serta kekurangan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Kelebihan
1. Dapat menghemat waktu dalam proses penetuan penerima beasiswa.
2. Meminimalkan tingkat kesalahan pada proses pengambilan keputusan dalam penentuan
siswa yang memperoleh beasiswa.
3. Tata letak dari program diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dimengerti.
4. Bentuk output dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diterima, mudah dibaca dan dapat
dilihat isinya dengan cepat.
b. Kekurangan
1. Dalam proses penilaian kriteria di lakukan satu persatu tidak bisa bersamaan.
2. Sistem tidak menampilkan data siswa secara keseluruhan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
guestb7aaaf1e
 
Analisis dan pemodelan keputusan
Analisis dan pemodelan keputusanAnalisis dan pemodelan keputusan
Analisis dan pemodelan keputusan
Dodi Palowan
 
Sistem informasi-manajemen
Sistem informasi-manajemenSistem informasi-manajemen
Sistem informasi-manajemen
dav dav
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasi
ryanprasetya
 
Wbs membangun sistem_akademik_berbasis_web
Wbs membangun sistem_akademik_berbasis_webWbs membangun sistem_akademik_berbasis_web
Wbs membangun sistem_akademik_berbasis_web
Helny Lalan
 
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisCobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Agreindra Helmiawan
 

Mais procurados (20)

Ppt big data dina nisrina rosandi 6018210043
Ppt big data dina nisrina rosandi 6018210043Ppt big data dina nisrina rosandi 6018210043
Ppt big data dina nisrina rosandi 6018210043
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan
 
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi InformasiService Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
 
Analisis dan pemodelan keputusan
Analisis dan pemodelan keputusanAnalisis dan pemodelan keputusan
Analisis dan pemodelan keputusan
 
Sistem informasi-manajemen
Sistem informasi-manajemenSistem informasi-manajemen
Sistem informasi-manajemen
 
Pengertian sistem dan analisis sistem (1)
Pengertian sistem dan analisis sistem (1)Pengertian sistem dan analisis sistem (1)
Pengertian sistem dan analisis sistem (1)
 
Sistem informasi manajemen (artikel)
Sistem informasi manajemen (artikel)Sistem informasi manajemen (artikel)
Sistem informasi manajemen (artikel)
 
Model Pendidikan dengan Sistem Belajar Mandiri
Model Pendidikan dengan Sistem Belajar MandiriModel Pendidikan dengan Sistem Belajar Mandiri
Model Pendidikan dengan Sistem Belajar Mandiri
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasi
 
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan SistemLangkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
 
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi manajemen oleh kelom...
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi  manajemen  oleh kelom...Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi  manajemen  oleh kelom...
Konsep pengambilan keputusan di dalam sistem informasi manajemen oleh kelom...
 
3 model data
3 model data3 model data
3 model data
 
Sistem informasi manajemen aming
Sistem informasi manajemen amingSistem informasi manajemen aming
Sistem informasi manajemen aming
 
Wbs membangun sistem_akademik_berbasis_web
Wbs membangun sistem_akademik_berbasis_webWbs membangun sistem_akademik_berbasis_web
Wbs membangun sistem_akademik_berbasis_web
 
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisCobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENMATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 

Destaque

Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
SMK IT Marinah Al-Hidayah
 
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
jelitawidyastuti
 
Tugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesiaTugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesia
Barata Sony
 
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukuAsuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
rasya_wirayudha
 
6 sistem informasi pendukung keputusan
6 sistem informasi pendukung keputusan6 sistem informasi pendukung keputusan
6 sistem informasi pendukung keputusan
Mirdawati Panna
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Ashly Gon
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Marobo United
 

Destaque (20)

Penerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaanPenerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaan
 
Studi Kasus Dss
Studi Kasus DssStudi Kasus Dss
Studi Kasus Dss
 
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
 
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
 
Aplikasi Dss E Bisnis
Aplikasi Dss E BisnisAplikasi Dss E Bisnis
Aplikasi Dss E Bisnis
 
Pedoman jurnal-ok
Pedoman jurnal-okPedoman jurnal-ok
Pedoman jurnal-ok
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
 
Majalah Generasi edisi 7 Juli 2013
Majalah Generasi edisi 7 Juli 2013Majalah Generasi edisi 7 Juli 2013
Majalah Generasi edisi 7 Juli 2013
 
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
 
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
 
Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan
 
Tugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesiaTugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesia
 
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukuAsuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
 
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
 
6 sistem informasi pendukung keputusan
6 sistem informasi pendukung keputusan6 sistem informasi pendukung keputusan
6 sistem informasi pendukung keputusan
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
 
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanSistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
 
4 DSS lanjutan
4 DSS lanjutan4 DSS lanjutan
4 DSS lanjutan
 

Semelhante a DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa

SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
Khusrul Kurniawan
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusanSistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
LEo CoOlz
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Nur Putriana
 
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan TeknikManajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
avadacadabra
 

Semelhante a DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa (20)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
 
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...
 
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusanSistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
 
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
 
Makalah pendekatan sistem
Makalah pendekatan sistemMakalah pendekatan sistem
Makalah pendekatan sistem
 
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
 
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...
 
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
 
Cbis
CbisCbis
Cbis
 
Cbis
CbisCbis
Cbis
 
Keputsn3
Keputsn3Keputsn3
Keputsn3
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support SystemSIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
 
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)
Konsep Dasar SIM Berbasis Komputer, (CBIS)
 
Dss
DssDss
Dss
 
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan TeknikManajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
 

Mais de Febry San (9)

125623251 siakad smkipiems-interpro
125623251 siakad smkipiems-interpro125623251 siakad smkipiems-interpro
125623251 siakad smkipiems-interpro
 
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone. Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
 
Evolusi perkembangan rekayasa perangkat lunak
Evolusi perkembangan rekayasa perangkat lunakEvolusi perkembangan rekayasa perangkat lunak
Evolusi perkembangan rekayasa perangkat lunak
 
Electronic Commerce
Electronic CommerceElectronic Commerce
Electronic Commerce
 
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunanPancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
 
Pengertian Wireless dan Contohnya
Pengertian Wireless dan ContohnyaPengertian Wireless dan Contohnya
Pengertian Wireless dan Contohnya
 
Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)Pengertian FO (Fiber Optik)
Pengertian FO (Fiber Optik)
 
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa

  • 1. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS) DALAM PENERAPAN BEASISWA UNTUK KALANGAN MAHASISWA Febry San Pratama 125623251 D3 – Manajemen Informatika – D 2012 Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya
  • 2. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi, terutama teknologi informasi komputer, mendorong munculnya inovasi baru dalam penyajian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Sistem yang menyajikan atau menyediakan informasi bagi kepentingan manajemen baik secara level manajemen maupun fungsi manajemen, dengan dibantu atau menggunakan perangkat elektronik digital atau komputer yang disebut dengan Computer Based Information System (CBIS). Salah satu aplikasi CBIS yang mendukung dalam pengambilan keputusan adalah Decision Support System (DSS). Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antar muka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung menejemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model- model yang tersedia. Aplikasi DSS banyak digunakan dalam berbagai bidang karena dibangun untuk mendukung solusi terhadap suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang, di antaranya dalam bidang pendidikan DSS digunakan untuk penentuan penerima beasiswa. KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DI KALANGAN MAHASISWA 2. LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisiskan sistem sebagai berikut : “ Suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu batasan yang tertentu”. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemen mendefinisikan sistem sebagai berikut : “ Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.Beberapa penulis banyak yang menggunakan pendekatan komponen dalam memberikan definisi sistem. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub sistem atau sistem-sistem bagian. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem. Menganalisis dan merancang suatu sistem, analis dan perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen atau elemen-elemen dari
  • 3. sistem tersebut, meskipun sudah dirancang dengan baik, efisien dan sederhana, sistem tetap tidak akan berguna jika komponen-komponen tidak saling bekerja sama. 2.1.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Adapun karakteristik tersebut diantaranya: 1. Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu-kesatuan yang utuh sehingga dapat memberikan suatu informasi yang bermanfaat. 2. Batasan Suatu yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lain atau antara suatu sub sistem dengan sub sistem lain. Batasan tersebut dapat berupa : 1. Peralatan yang digunakan 2. Biaya-biaya 3. Lingkungan Luar Apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan dan dapat juga bersifat menguntungkan sistem. 4. Penghubung Media penghubung antara sub sistem dengan sub sistem lainnya. 5. Masukan Energi yang dimasukkan kedalam sistem untuk diolah yang akan menghasilkan keluaran. Masukan dapat berupa: a. Masukan perawatan b. Masukan sinyal 6. Proses Proses tidak terlepas dari elemen kelima yaitu masukan, proses berfungsi untuk pemrosesan terhadap masukan sehingga menjadi informasi yang sesuai denagn kebutuhan organisasi 7. Keluaran Merupakan tujuan akhir dari sebuah sistem, sebagai contoh berupa informasi.
  • 4. 8. Tujuan Suatu sistem pasti mempunyai tujuan kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai tujuan. 2.1.3 Pengertian Sistem Penunjang Keputusan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur (Scott Morton, 1971 dalam Turban et al, 2005). Menurut (Keen et al, 1978 dalam Turban et al, 2005) sistem penunjang keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. SPK adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur. 2.1.4 Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem penunjang keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen. Sementara itu, perintis sistem penunjang keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem penunjang keputusan, yaitu: 1. Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi terstruktur. 2. Sistem harus dapat mendukung manajer,bukan mencoba menggantikannya. 3. Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer. Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah, 1998 dalam Oetomo, 2002), yaitu: 1. Struktur masalah : untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khususnya untuk menyelesaikan masalah yang semi-terstruktur. 2. Dukungan keputusan : sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada dibagian tak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur. 3. Efektivitas keputusan : tujuan utama dari sistem penunjang keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilakn dapat lebih baik.
  • 5. 2.1.5 Karakteristik dan Kemampuan DSS 1. DSS memberi dukungan bagi pengambil keputusan untuk menyelesaikan 2. Masalah yang semi terstruktur atau tidak terstruktur. 3. Mendukung berbagai tingkatan manajemen yang berbeda. 4. Untuk individu dan juga bagi kelompok orang. 5. Untuk keputusan yang berurutan atau saling berkaitan. 6. Mendukung berbagai fase pengambilan keputusan, intelligence, design, 7. choice dan implementation. 8. Mendukung pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda. 9. DSS dapat beradaptasi sepanjang masa (sehingga pengambil keputusan harus reaktif) dan fleksibel. 10. Mudah digunakan. 11. Mengutamakan efektifitas daripada efisiensi . 12. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. 13. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. 14. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan system.
  • 6. 15. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. 16. DSS biasanya mendaya gunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. 17. DSS dalam pengembangannya dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif. 3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Arsitektur Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa Kurang Mampu di Kalangan Mahasiswa. 4. RANCANGAN SISTEM 4.1 Desain Database Desain database digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan tabel-tabel yang diperlukan oleh sistem dan juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi isi dan struktur dari tiap-tiap tabel yang telah didefinisikan secara umum. Secara keseluruhan ada 3 tabel yang dibuat untuk tujuan dan kegunaan yang berbeda, yaitu:
  • 7. a. Tabel Mahasiswa, berisi data - data mahasiswa yang akan diproses. Struktur tabelnya seperti terlihat pada tabel 1 dengan NIM sebagai primary key. 4.2 Desain Fungsi Keanggotaan Pada kasus ini, setiap variabel fuzzy menggunakan fungsi keanggotaan bahu dan segitiga sebagai pendekatan untuk memperoleh nilai derajat keanggotaan dalam suatu himpunan fuzzy. a. Variabel gaji, dibagi menjadi 3 himpunan Fuzzy, yaitu RENDAH, SEDANG dan TINGGI. Himpunan fuzzy RENDAH dan TINGGI menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan yang berbentuk bahu, sedangkan himpunan fuzzy SEDANG menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan berbentuk segitiga. Variabel Gaji
  • 8. b. Variabel IPK, dibagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu CUKUP, BAIK dan BAIK SEKALI. Himpunan fuzzy CUKUP dan BAIK SEKALI menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan yang berbentuk bahu, sedangkan himpunan fuzzy BAIK menggunakan pendekatan fungsi keanggotaan berbentuk segitiga. Variabel IPK 4.3 DFD Level 0 Sistem Perekomendasian Pada DFD level 0 ini terdapat 3 proses utama yaitu melakukan input dan edit, fuzzy, query, membuat laporan.
  • 9.
  • 10. 5. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan hasil pengujian aplikasi ini, maka dapat dibuat kesimpulan antara lain: a. Metode logika fuzzy dapat digunakan sebagai pilihan untuk menyelesaikan permasalahan ketidak pastian penentuan b. Proses untuk menentukan kelayakan mahasiswa dalam mendapatkan beasiswa lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan cara manual. Sistem yang dibuat terdapat kelebihan serta kekurangan antara lain adalah sebagai berikut : a. Kelebihan 1. Dapat menghemat waktu dalam proses penetuan penerima beasiswa. 2. Meminimalkan tingkat kesalahan pada proses pengambilan keputusan dalam penentuan siswa yang memperoleh beasiswa. 3. Tata letak dari program diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dimengerti. 4. Bentuk output dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diterima, mudah dibaca dan dapat dilihat isinya dengan cepat. b. Kekurangan 1. Dalam proses penilaian kriteria di lakukan satu persatu tidak bisa bersamaan. 2. Sistem tidak menampilkan data siswa secara keseluruhan.