SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
Hubungan antara
Kantor Pusat dengan
Kantor Cabang
Fazri Himawan
12.03.4079
Perbedaan Agen dengan Kantor Cabang
Struktur organisasi dan kegiatan kantor cabang tidak
terlepas dari kantor pusat. Sehingga kantor cabang
bertanggungjawab penuh atas segala aktivitasnya ke manajemen
kantor pusat. Sedangkan kantor agen terlepas dari kantor pusat
atau berdiri sendiri, oleh karena itu satu kantor agen dapat
menangani beberapa perusahaan.
Kegiatan kantor cabang tidak terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan saja tetapi juga usaha untuk memenuhi
pesanan yang dapat diambil dari persediaan sendiri maupun
persediaan kantor pusat. Sedangkan kantor agen hanya sebagai
fungsi pemasarnya saja.
Investasi kantor pusat ke cabang tidak hanya sebatas
modal kerja saja tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan dalam
mendirikan kantor cabang dan permulaan operasinya kantor
cabang. Sedangkan investasi kantor pusat ke kantor agen hanya
sebatas modal kerja saja.
Pembukuan Kantor Agen
Akuntansi terhadap kegiatan kantor agen dilaksanakan
oleh perusahaan yang diageni (kantor pusat). Kegiatan kantor
agen yang hanya terbatas pada usaha untuk mencari calon
pembeli biasanya dilakukan dengan menggunakan modal kerja
yang berasal dari kantor pusat. Penggunaan modal kerja ini
serupa dengan pengguanaan dana kas kecil yang menggunakan
sistem dana tetap (imperest system). Jadi pengelola kantor agen
mengumpulkan bukti-bukti pemakaian modal kerja untuk
selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada kantor pusat.
Selanjutnya bukti pemakaian modal kerja tersebut akan dipakai
sebagai dasar pencatatan oleh kantor pusat.
Pembukuan Kantor Pusat
Pembukuan terhadap transaksi agen yang akan dibukukan
oleh kantor pusat, tergantung pada tujuan yang dikehendaki, yaitu
mengenai laba (rugi). Ada dua pilihan untuk membukukan hal ini :
 Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan dari agen ( tiap
agen) tidak ditentukan secara terpisah, yaitu dalam transaksi ini
yang didapat dari penjualan reguler, dan transaksi penjualan dan
biaya yang terjadi melalui agen yang bersangkutan, dicatat dalam
rekening pembukuan yang ada seperti halnya pada kantor Pusat.
 Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melaui agen
ditentukan secara terpisah, yaitu cara ini memerlukan rekening
khusus untuk agen, terutama untu pendapatan dan biaya yang
bersangkutan harus diselenggarakan. Rekening pembukuan
khusus untuk agen, dipergunakan untuk mencatat semua
transaksi penjualan melaui agen dan biaya biaya yang terjadi
pada agen yang bersangkutan.
Hubungan kantor cabang dengan kantor cabang
1. Beroperasi sebagai unit usaha terpisah dan
dibawah pengendalian kantor pusat
2. Modal kerja diberi oleh kantor pusat
3. Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga
untuk jenis barang yang tersedia dari kantor
pusat
4. Aktifitas penjualan yang dilaksanakan dimulai
untuk mendapatkan pembeli , membuat faktur ,
menagih piutang , menyimpan dalam rekening
bank nya sendiri
Pencatatan akuntansi kantor cabang
Sentralisasi
 akuntansi kantor cabang
diselenggarakan oleh
kantor pusat, jadi hampir
mirip dengan pencatatan
kantor agen dimana rugi-
laba kantor agen
dipisahkan dari rugi-laba
kantor pusat.
 Sistem ini cocok dipakai
apabila kantor cabang
letaknya dekat dengan
kantor pusat dan
kegiatan kantor cabang
masih terbatas/ kantor
cabang masih relatif
kecil.
Desentralisasi
 pencatatan transaksi di
kantor cabang
diselenggarakan oleh kantor
cabang sendiri. Namun bila
dikehendaki oleh kantor
pusat maka terdapat pos-pos
tertentu yang
pencatatannya dilakukan
oleh kantor pusat.
Laporan Keuangan
Pembentukan laporan keuangan bertujuan untuk
mengetahui kinerja keuangan perusahaan secara utuh. Hal – hal
yang harus diperhatikan dalam penyusunan:
1. Dalam Neraca hanya disajikan aktiva dan hak hak yang
ada pada perusahaan dan hutang hutang atau kewajiban
perusahaan yang lain kepada pihak di luar perusahaan.
2. Dalam perhitungan rugi laba, harus dihindarkan adanya
perhitungan ganda pada pendapatan atau biaya antara
pusat dan cabang sebagai akibat dari pencatatan dari
system desentralisasi.
Penyusunan Laporan Keungan Gabungan
1. Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo
rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor
Cabang” dan saldo rekening Hutang dan Piutang Kepada
antar kantor pusat dan Cabang yang ada didalam neraca
individual kantor pusat maupun Cabang.
2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan rekening
aktiva dengan rekening hutang yang terdapat dalam neraca
individual dan kantor dan cabangnya sesuai kelompok
masing masing.
Penyusunan Laporan Laba Rugi
1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening
“pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan “pengiriman
Barang Ke Kantor cabang “ berikut biaya biaya dan
pendapatan yang ditimbulkan oleh transaksi tersebut
sebagai akibat dari system pencatatan desentralisasi.
2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan laba di luar
usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha, rekening biaya
dan rugi diluar usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba
individual kantor pusat dan cabang.
Penyesuaian Rekening Timbal Balik
 Untuk mempermudah penggabungan saldo rekening
pembukuan yang ada baik di pusat maupun di cabang,
biasanya disusun suatu kertas kerja yang berupa “daftar lajur
penyusunan laporan keuangan gabungan”. Daftar lajur dibuat
semata-mata untuk mempermudah penyusunan laporan
keuangan gabungan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
Dina Nurmariyani
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Dwi Wahyu
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
mas ijup
 
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangPpt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
fitria mellysusanti
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
DIANA LESTARI
 
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanatAkuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Fatma Wati
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
madureh
 

Mais procurados (20)

Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
 
AUDITING 1
AUDITING 1AUDITING 1
AUDITING 1
 
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasKantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
 
Pengauditan saldo kas
Pengauditan saldo kasPengauditan saldo kas
Pengauditan saldo kas
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
 
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangPpt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjang
 
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanatAkuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
 
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalAnalisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Penjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasiPenjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasi
 
Akuntansi cabang
Akuntansi cabangAkuntansi cabang
Akuntansi cabang
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Akm ch 17 obligasi
Akm ch 17 obligasi Akm ch 17 obligasi
Akm ch 17 obligasi
 
pengauditan 2
pengauditan 2pengauditan 2
pengauditan 2
 
Rangkuman audit
Rangkuman auditRangkuman audit
Rangkuman audit
 

Semelhante a hubungan antara kantor pusat dengan cabang

Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
adelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
adelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
adelaa09
 
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
fitria mellysusanti
 
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
zay muhammad
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Jiantari Marthen
 

Semelhante a hubungan antara kantor pusat dengan cabang (20)

Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
 
Perbedaan agen
Perbedaan agenPerbedaan agen
Perbedaan agen
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Makalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangMakalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabang
 
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
 
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
 
akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabang
 
Apa itu provisi.docx
Apa itu provisi.docxApa itu provisi.docx
Apa itu provisi.docx
 
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi DagangAplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
 

Mais de fazri himawan (9)

Presentation kewirausahaan
Presentation kewirausahaanPresentation kewirausahaan
Presentation kewirausahaan
 
penggabungan usaha
penggabungan usahapenggabungan usaha
penggabungan usaha
 
penggabungan usaha
penggabungan usahapenggabungan usaha
penggabungan usaha
 
Masalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangMasalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabang
 
penjualan konsinyasi
penjualan konsinyasipenjualan konsinyasi
penjualan konsinyasi
 
persekutuan joint venture
persekutuan joint venturepersekutuan joint venture
persekutuan joint venture
 
persekutuan likuidasi
 persekutuan likuidasi persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
Pembubaran Persekutuan
Pembubaran PersekutuanPembubaran Persekutuan
Pembubaran Persekutuan
 
Pembentukan Persekutuan
 Pembentukan Persekutuan Pembentukan Persekutuan
Pembentukan Persekutuan
 

Último

Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Novi Cherly
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 

Último (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 

hubungan antara kantor pusat dengan cabang

  • 1. Hubungan antara Kantor Pusat dengan Kantor Cabang Fazri Himawan 12.03.4079
  • 2. Perbedaan Agen dengan Kantor Cabang Struktur organisasi dan kegiatan kantor cabang tidak terlepas dari kantor pusat. Sehingga kantor cabang bertanggungjawab penuh atas segala aktivitasnya ke manajemen kantor pusat. Sedangkan kantor agen terlepas dari kantor pusat atau berdiri sendiri, oleh karena itu satu kantor agen dapat menangani beberapa perusahaan. Kegiatan kantor cabang tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan saja tetapi juga usaha untuk memenuhi pesanan yang dapat diambil dari persediaan sendiri maupun persediaan kantor pusat. Sedangkan kantor agen hanya sebagai fungsi pemasarnya saja. Investasi kantor pusat ke cabang tidak hanya sebatas modal kerja saja tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan dalam mendirikan kantor cabang dan permulaan operasinya kantor cabang. Sedangkan investasi kantor pusat ke kantor agen hanya sebatas modal kerja saja.
  • 3. Pembukuan Kantor Agen Akuntansi terhadap kegiatan kantor agen dilaksanakan oleh perusahaan yang diageni (kantor pusat). Kegiatan kantor agen yang hanya terbatas pada usaha untuk mencari calon pembeli biasanya dilakukan dengan menggunakan modal kerja yang berasal dari kantor pusat. Penggunaan modal kerja ini serupa dengan pengguanaan dana kas kecil yang menggunakan sistem dana tetap (imperest system). Jadi pengelola kantor agen mengumpulkan bukti-bukti pemakaian modal kerja untuk selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada kantor pusat. Selanjutnya bukti pemakaian modal kerja tersebut akan dipakai sebagai dasar pencatatan oleh kantor pusat.
  • 4. Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan terhadap transaksi agen yang akan dibukukan oleh kantor pusat, tergantung pada tujuan yang dikehendaki, yaitu mengenai laba (rugi). Ada dua pilihan untuk membukukan hal ini :  Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan dari agen ( tiap agen) tidak ditentukan secara terpisah, yaitu dalam transaksi ini yang didapat dari penjualan reguler, dan transaksi penjualan dan biaya yang terjadi melalui agen yang bersangkutan, dicatat dalam rekening pembukuan yang ada seperti halnya pada kantor Pusat.  Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melaui agen ditentukan secara terpisah, yaitu cara ini memerlukan rekening khusus untuk agen, terutama untu pendapatan dan biaya yang bersangkutan harus diselenggarakan. Rekening pembukuan khusus untuk agen, dipergunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan melaui agen dan biaya biaya yang terjadi pada agen yang bersangkutan.
  • 5. Hubungan kantor cabang dengan kantor cabang 1. Beroperasi sebagai unit usaha terpisah dan dibawah pengendalian kantor pusat 2. Modal kerja diberi oleh kantor pusat 3. Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga untuk jenis barang yang tersedia dari kantor pusat 4. Aktifitas penjualan yang dilaksanakan dimulai untuk mendapatkan pembeli , membuat faktur , menagih piutang , menyimpan dalam rekening bank nya sendiri
  • 6. Pencatatan akuntansi kantor cabang Sentralisasi  akuntansi kantor cabang diselenggarakan oleh kantor pusat, jadi hampir mirip dengan pencatatan kantor agen dimana rugi- laba kantor agen dipisahkan dari rugi-laba kantor pusat.  Sistem ini cocok dipakai apabila kantor cabang letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan kantor cabang masih terbatas/ kantor cabang masih relatif kecil. Desentralisasi  pencatatan transaksi di kantor cabang diselenggarakan oleh kantor cabang sendiri. Namun bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu yang pencatatannya dilakukan oleh kantor pusat.
  • 7. Laporan Keuangan Pembentukan laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan secara utuh. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan: 1. Dalam Neraca hanya disajikan aktiva dan hak hak yang ada pada perusahaan dan hutang hutang atau kewajiban perusahaan yang lain kepada pihak di luar perusahaan. 2. Dalam perhitungan rugi laba, harus dihindarkan adanya perhitungan ganda pada pendapatan atau biaya antara pusat dan cabang sebagai akibat dari pencatatan dari system desentralisasi.
  • 8. Penyusunan Laporan Keungan Gabungan 1. Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang” dan saldo rekening Hutang dan Piutang Kepada antar kantor pusat dan Cabang yang ada didalam neraca individual kantor pusat maupun Cabang. 2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan rekening aktiva dengan rekening hutang yang terdapat dalam neraca individual dan kantor dan cabangnya sesuai kelompok masing masing.
  • 9. Penyusunan Laporan Laba Rugi 1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening “pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan “pengiriman Barang Ke Kantor cabang “ berikut biaya biaya dan pendapatan yang ditimbulkan oleh transaksi tersebut sebagai akibat dari system pencatatan desentralisasi. 2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan laba di luar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor pusat dan cabang.
  • 10. Penyesuaian Rekening Timbal Balik  Untuk mempermudah penggabungan saldo rekening pembukuan yang ada baik di pusat maupun di cabang, biasanya disusun suatu kertas kerja yang berupa “daftar lajur penyusunan laporan keuangan gabungan”. Daftar lajur dibuat semata-mata untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan gabungan.