- Studi ini membahas peran Pondok Pesantren Wali Songo dalam pemberdayaan masyarakat pesisir Desa Sidopekso melalui pembentukan badan usaha bersama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
- Strategi yang digunakan adalah pendekatan struktural dengan membangun lembaga dan pendekatan non struktural dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat.
- Kendala yang dihadapi adalah rendahnya pendid
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Ppt jurnal
1. Pemberdayaan Masyarakat pesisir berbasis pondok pesantren
( studi peran pondok pesantren wali songo terhadap pengembangan taraf
hidup masyarakat sidopekso )
SkRIPSI
Oleh :
BURHANUDDIN
NIM : BO.2399.146
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS DAKWAH
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
TAHUN 2006
Di resume oleh :
Muchammad Fauzan (B92214056)
Aisyah Wakhidah Putri (B02214003)
Khoirul Huda (B72214032)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS DAKWAH
TAHUN 2014
2. ABSTRAKSI
BURHANUDDIN, 2006: pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis pndok pesantren
( studi peran pondok pesantren wali songo terhadap pengembangan taraf hidup
masyarakat sidopekso)
Masalah yang di teliti dalam skrpsi adalah : (1) Bagaimana peran serta pondok
pesantren salafiyah walisongo dalam pemberdayaan masyarakat sidopekso
kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, (2) Sejauh mana efektifitas
perekonomian masyarakat Sidopekso, (3) Apa saja kendala yang di hadapi dalam
melaksanakan pemberdayaan masyarakat Desa Sidopekso Kec. Kraksaan Kab.
Probelinggo.
Sesuai dengan masalah tersebut, penelitian menggunakan teknik pengumpulan data,
observasi dan wawancara. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, atau
deskriptif kualitatif. Penelitian berdasarkan pertimbangan yang menitik beratkan pada
peran dan metode dakwahnya, sesuai dengan ciri salah satu penelitian tersebut yaitu
penelitian ini mementingkan hasil dari suatu proses.
Dalam penelitian ini di temukan bahwa bentuk pemberdayaan yang digunakan oleh
pondok pesantren walisongo adalah kelompok usaha bersama (KUB) Arham mandiri
usaha usaha yang berbasis lokal di kelola dan dikembangkan guna peningkatan
pendaapatan masyarakat Sidopekso. Untuk membantu pengembangan usaha yang
dilakukan oleh pondok pesantren walisongo diperlukan kegigihan dan kemampuan
besar yang di dukung dengan fasilitas yang memadahi.
3. Usaha apapun bisa besar apabila di dukung dengan sarana dan prasarana yang
memadahi, oleh karena itu penyiapan sumberdaya manusia harus di siapkan, dengan
cara pendidikan yang cukup dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan serta usaha yang dilakukan oleh masyarakat. Modal usaha juga
merupakan salah satu faktor penunjang yang utama dalam pengembangan usaha, oleh
karena itu KUB Arham Mandiri perlu meningkatkan kerja sama dengan pihak atau
instansi terkait, yang mampu untuk membantu memberikan tambaahan modal usaha
yang tidak memberatkan pengusaha kecil, bantuan kredit lunak, pinjaman modal
bergilir dan tidak menutup kemungkinan dicarikan investor yang mau bekerja sama
dengan KUB Arham Mandiri dengan sistem bagi hasil. Dengan usaha dan dukungan
modal yang kuat sangat membantu pengusaha untuk berkembang dan dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat Sidopekso.
Berdasarkan masalah dan kesimpulan tersebut, penelitian ini belum mempu
menjawab lebih jauh mengenai tingkat keberhasilan secara menyeluruh dari usaha
yang dilakukan oleh pesantren walisongo yang di terapkan secara kuantitatif pada
masyarakat desa Sidopekso Kec. Kreksaan Kab. Probolinggo. Kiranya tema ini dapat
dijadikan masalah berikutnya.
4. •
• Pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis pondok pesantren
• ( Studi peran pondok pesantren wali songo terhadap pengembangantaraf hidup
masyarakat sidopekso )
• Konsep pembangunan bangsa dan rakyat indonesia tidak dapat dilepaskan dari umat
islam dan pemberdayaan masyarakat kecil dalam peningkatan kesejahteraan. Indonesia tidak
akan makmur jika mayyoritas penduduk yang ada belum bisa memberdayakan dirinya dalam
mencapai kemakmuran dalam hidupnya.
• Sebagai bangsa yang memiliki wilayah laut yang luas dan daratan yang subur sudah
semestinya indonesia menjadi nbangsa yang makmur. Menjadi tidak wajar manakala
kekayaan yang demikian besar ternyata tidak mampu untuk mensejahterakan penduduk
indonesia. Kelautan dan perikanan merupakan salah satu contoh bentuk salah kelola yang
ada di negeri ini, akibatnya laut dan ikan yaang menjadi kekayaan negeri ini terbengkalai dan
ironisnya hanya dinikmati beberapa gelintir orang dan bangasab lain lebih banyak menikmati
kekayaan kita.
• Pondok pesantren salafiyah wali songo yang di dirikan oleh KH. Nabrawi Mursyi
Aminullah pada tahun 1993 M, yang berlokasi di desa Sidopekso, kec. Kraksaan, kab.
Probolinggo Jawa Timur. Kondisi Masyarakat di sekitar pesantren adalah nelayan yang hidup
di daerah pesisir. Pondok pesantren ini berdiri atas prakasa penduduk setempat y6ang
kondisinya jauh berbeda dengan masyarakat pesisir lainnya di wilayah perairan indonesia.
Sebagai salah satu lembaga yang mandiri dan berakar dalam masyarakat, dewasa ini tidak
hanya berada di pedesaan melainkan juga berada di perkotaan. Sebagai lembaga yang
mandiri dan berakar dalam masyarakat, pondok pesantren dapat dikembangkan kepada
fungsi pemberdayaan masyarakat khususnya peningkatan ekonomi rakyat.
• Perumusan Masalah :
• 1. Seperti apa peran serta pondok pesantren salafiyah wali songo dalam
pemberdayaan masyarakat desa Sidopekso kecamaatan kraksaan kabupaten probolinggo.
5. • 2. Bagaimana bentuk upaya badan usaha yang didirikan oleh pondok pesantren terhadap
peningkatan perekonomian masyarakat Sidopekso.
• 3. Apa saja kendala yang di hadapi dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat desa
sidopekso Kec.kraksaan Kab.Probolinggo.
• Teori Yang Digunakan :
• 1. Pemberdayaan (empowerment) adalah penguatan untuk melakukan usaha terhadap
potensi material yang dimiliki setiap manusia untuk merekayasa kemandirian ekonomi
seseorang atau kelompok.
• 2. Masyarakat pesisir adalah sekelompok orang atau lebih yang hidup di wilayah perairan
paantai atau di sekitar laut, yang kehidupannya tergantung dengan hasil laut.
• 3. Pondok pesantren seperti yang di ungkap oleh Clifford Gertz adalah sebuah komunitas
keagamaan yang menempati lokasi tertentu dengan budaya,norma dan sistem kehidupan
tersendiri tanpa dapat terpengaruh oleh kehidupan luar. Andree Feillord menyatakan bahwa
dalam pertumbuhannya pesantren dapat menerima sesuatu dari luar dan digunakan untuk
perunbahan sistem pendidikan yang ada di dalamnya. Dalam konteks ini pesantren mulai
melakukan perubahan internal dengan mengadopsi pemikiran pemikiran yang ada di luar
pesantren untuk dapat di terapkan di pesantren . Bahkan A.wahid Zain pernah
mengungkapkan bahwa pesantren di awal tahun 1990 an mulai memperkuat pesantren
dengan beberapa pemikiran yang beerhubungan dengan pemberdayaan ekonomi masyrakat.
Realitas inilah yang kemudian menjadikan pesantren saat ini menerima sesuatu yang datang
dari luar pesantren dengan ukuran manfaat untuk jalannya perkembangan pesantren.
• Metode Penelitian :
• Dalam hal ini penelitian yang di gunakan adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.
• 1. Mengumpulkan infomasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.
• 2. Mengidentifikasi masalaah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.
6. • 3. Menentukan apa yang dilakukan dalam menghadapi masalh yang sama dan belajar
dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan
datang.
• Disinilah kepedulian dan keikut sertaan pondok pesantren dalam mengembangkan dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik. Hal ini di buktikan adanya lembaga
pondok pesantren yang mengurusi tentang kesejahteraan masyarakat yang berbentuk badan
usaha dan pengembangan keterampilan bagi wanita pesisir serta pendidikan formal yakni
Madrasah Tsanawiyah atau setingkat SLTP. Rendahnya tingkat pendidikan pada perempuan
dan pernikahan dini membuat mereka tidak peka dalam menigkatkan kesejahteraan keluarga.
• Dengan memberikan keterampilan bagi ibu rumah tangga khusunya untuk mengelola
hasil laut yang di hasilkan oleh suami mereka menjadi nilain ekonomis tinggi, mereka
mengubah hasil yang biasanya di jual langsung dengan harga murah dan cepat rusak(busuk)
menjadi nilai lebih relatif tahan lama. Dengan berbekal kegigighan , mereka mengubah hasil
laut menjadi barang kebutuhan semua orang dan barang Home Industri, misalnya hasil yang
tidak laku di jual mereka jadikan kerupuk ikan, terasi ikan asin khas Probolinggo, tepung ikan
dan lain sebagainya. Keterampilan hasil laut tersebut merupakan hasil usahakerjasama
pesantren dengan dinas Perindustrian dan ketenaga kerjaan dalam memberdayakan
masyarakat pesisir. Untuk menangani dan memasarkan hasil keterampilan mereka, pondok
pesantren membentuk badan usaha yang menampung hasil kerja perempuan Desa
Sidopekso kec.Kraksaan Kab. Probolinggo yang bekerja sama dengan koprasi daerah.
7. • Strategi pondok pesantren dalam memberdayakan masyarakat sidopekso :
• Strategi pengembangan masyarakat pesisir desa sidopekso dapat di lakukan melalui dua
pendekatan, yaitu strategi yang bersifat struktural dan bersifat non struktural, pendekatan
struktural adalah pendekatan makro yang menekankan pada penataan sistem. Pendekatan ini
mengutamakan peranan lembaga yang berwenang atau organisasi yang di bentuk untuk
mengelola pembangunan atau pemberdayaan masyarakat sidopekso. Dalam hal ini peranan
masyarakat sangat penting, tetapi akan kurang kuat karena aspek struktural biasanya lebih
efektif bila di lakukan oleh pihak pihak yang mempunyai kewenangan, palinhg tidak tahap
awal.
• Di lain pihak pendekatan non strutural adalah pendekatan yang subyektif. Pendekatan ini
mengutamakan pemberdayaan masyarakat secara mental dalam rangka menigkatkan
kemampuan anggota masyarakat untuk ikut serta dalam pengolahan dan penyelesaian
persoalan. Kedua pendekatan tersebutr harus saling melengkapi dan di ;aksanakan secara
integratif.
•
• Pendekatan struktural membutuhkan langkah langkah strategi sebagai berikut :
• Pengembangan aksesbilitas masyarakat pada sumber daya alam.
• Pengembangan aksesbilitas masyarakat pada sumber daya ekonomi.
• Pengembangan aksesbilitas masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan.
• Penigkatan aksesbilitas masyarakat terhadap informasi.
• Pengembangan kapasitas kelembagaan.
• Pengembangan sistem pengawasan berbasis masyarakat.
• Pengembangan jaringan pendukung.
• Pendekatan subyektif.
8. • Setelah di analisa strategi pondok pesantren dalam memberdayakan masyarakat sidopekso
terdapat suatu kendala :
• Peningkatan pengetahuan dan pentingnya pendidikan.
• Akses penanaman investasi di permudah.
• Pengembangan keterampilan masyarakat.
• Pengembangan kapasitas masyarakat.
• Pengembangan kualitas diri .
• Peningkatan motivasi masyarakat untuk berperan serta.
• Penggalian dan pengembangan nilai tradisional masyarakat.
• Kedua strategi di atas adalah strategi jangka panjang yang bertujuan menitik beratkan pada :
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha.
• Pengembangan progam dan kegiatan yang mengarah pada penigkatan , pemanfaatan secara
optimal dan lestari sumber daya di wilayah pesisir dan lautan.
• Peningkatan kemampuan dan peran serta masyarakat pantai dalam pelestarian lingkungan.
• Peningkatan pendidikan, latihan, riset dan pengembangan di wilayah pesisir dan lautan.
• Keempat tujuan jangka panjang tersebut hanya mugkin di capai bila di susun dan di tetapkan
strategi dan kebijakan pembangunan kawasan pesisir dan laut secara mantap dan
berkesinambungan.
9. • Setelah di analisa strategi pondok pesantren dalam memberdayakan masyarakat sidopekso
terdapat suatu kendala :
• Peningkatan pengetahuan dan pentingnya pendidikan.
• Akses penanaman investasi di permudah.
• Pengembangan keterampilan masyarakat.
• Pengembangan kapasitas masyarakat.
• Pengembangan kualitas diri .
• Peningkatan motivasi masyarakat untuk berperan serta.
• Penggalian dan pengembangan nilai tradisional masyarakat.
• Kedua strategi di atas adalah strategi jangka panjang yang bertujuan menitik beratkan pada :
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha.
• Pengembangan progam dan kegiatan yang mengarah pada penigkatan , pemanfaatan secara
optimal dan lestari sumber daya di wilayah pesisir dan lautan.
• Peningkatan kemampuan dan peran serta masyarakat pantai dalam pelestarian lingkungan.
• Peningkatan pendidikan, latihan, riset dan pengembangan di wilayah pesisir dan lautan.
• Keempat tujuan jangka panjang tersebut hanya mugkin di capai bila di susun dan di tetapkan
strategi dan kebijakan pembangunan kawasan pesisir dan laut secara mantap dan
berkesinambungan.