SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
BAB 15
ANALISIS
REGRESI DAN
KORELASI
LINIER
1
PENGERTIAN ANALISIS KORELASI
Analisis Korelasi
• Suatu teknik statistika yang
digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan atau
korelasi antara dua variabel.
2
HUBUNGAN POSITIF DAN NEGATIF
3
Hubungan Produksi dan
Harga Minyak Goreng
(Korelasi Positif)
0
100
200
300
400
500
600
700
637 740 722 781 849 881
Harga Minyak Goreng
Hubungan Inflasi dan Suku
Bunga (Korelasi Negatif)
0
5
10
15
20
25
30
35
2,01 9,35 12,55 10,33
Inflasi
Gambar pertama menunjukkan hubungan antara
variabel inflasi dan suku bunga.Apabila dilihat pada
gambar saat inflasi rendah, maka suku bunga tinggi
dan pada saat inflasi tinggi, suku bunga rendah.
Gambar tersebut menunjukkan adanya hubungan
antara inflasi dan suku bunga yang bersifat negatif.
Gambar kedua memperlihatkan hubungan yang
positif antara variabel produksi dan harga minyak
goreng yaitu apabila harga meningkat, maka
produksi juga meningkat.
RUMUS KOEFISIEN KORELASI
4
Rumus di atas adalah rumus koefiseien regresi, di mana:
r : Nilai koefisien korelasi
ΣX : Jumlah pengamatan variabel X
ΣY : Jumlah pengamatan variabel Y
ΣXY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
(ΣX2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
(ΣX)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
(ΣY2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
(ΣY)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y
n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X
    
       
2 22 2
n XY X Y
r
n X X n Y Y


    
   
  
   
HUBUNGAN KUAT DAN LEMAHNYA SUATU
KORELASI
5
0,0 0,5 1,0
Skalar
Korelasinegatif Korelasipositif
Korelasi negatif
sempurna
Korelasi negatif
sedang
Korelasi negatif
kuat
Korelasi negatif
lemah
Korelasi positif
lemah
Korelasipositif
kuat
Korelasipositif
sedang
Korelasi positif
sempurna
Tidakada
Korelasi
-0,5-1,0
Contoh Regresi Linier
M.S.Hidayat selaku ketua kamar dagang Indonesia (Kadin)
dalam acara rakornas kadin 2008 yang dibuka presiden SBY,
mengharapkan agar pemerintah segera menurunkan tingkat
suku bunga kredit. Hal tersebut didasarkan bahwa selama
suku bunga tinggi, maka investasi akan menurun sehingga
akan berdampak pada peningkatan pengangguran.
Bagaimana sebenarnya hubungan antara suku bunga kredit
dengan besarnya investasi? Berikut adalah data besarnya
suku bunga dan nilai kredit di Indonesia pada agustus sampai
desember 2007, carilah koefisien korelasinya dan apa
kesimpulannya ?
6
Kredit (dalam triliun ) Bunga (%/tahun)
Agustus 129 15
September 134 14
Oktober 152 13
November 178 13
desember 186 12
7
Kredit (X) Bunga (Y) Y2 X2 XY
Agustus 129 15 225 16.641 1.935
September 134 14 196 17.956 1.876
Oktober 152 13 169 23.104 1.976
November 178 13 169 31.684 2.314
Desember 186 12 144 34.596 2.232
Jumlah 779 67 903 123.981 10.333
Rumus koefisien korelasi
Untuk menghitung koefisien korelasi diperlukan perhitungan sebagai berikut :
    
       
2 22 2
n XY X Y
r
n X X n Y Y


    
   
  
   
𝑟 =
𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 (∑𝑌)
𝑛 ∑𝑋2 − ∑𝑋 2 [𝑛 ∑𝑌2 −(∑𝑌)2]
=
5 10.333 − 779 (67)
5 123981 − 779 2 [5 903 −(67)2]
= -0,91
8
PENGERTIAN KOEFISIEN DETERMINASI
 Koefisien determinasi
Bagian dari keragaman total variabel tak bebas Y (variabel
yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan
atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X
(variabel yang mempengaruhi atau independent).
 Koefisien determinasi r2
12
    
       
2
2
2 22 2
n XY X Y
r
n X X n Y Y


    
   
  
   
RUMUS UJI t UNTUK UJI KORELASI
2
2
1
r n
t
r


 di mana:
t : Nilai t-hitung
r : Nilai koefisien korelasi
n : Jumlah data
pengamatan
13
2-n
r-1
r
t 2

 atau
CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI SOAL A
14
Ujilah apakah (a) nilai r = - 0,412 pada hubungan antara suku bunga dan investasi dan (b) r
= 0,86 pada hubungan antara harga minyak dan produksi kelapa sawit sama dengan nol
pada taraf nyata 5%?
1. Perumusan hipotesis:
hipotesis yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi
dilambangkan dengan sedang pada sampel r.
H0 : r = 0
H1 : r ¹ 0
2. Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df) = n-k = 9 - 2 =
7. Nilai taraf nyata a/2= 0,025 dan df =7 adalah = 2,36. Ingat bahwa n adalah jumlah data
pengamatan yaitu = 9, sedangkan k adalah jumlah variabel yaitu Y dan X, jadi k=2.
3. Menentukan nilai uji t
21,1
2-9
(,041)-1
0,41-
2-n
r-1
r
t 22

CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI
15
4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,36
Daerah menolak Ho Daerah menolak Ho
–2,36 t = –1,21 2,36
Daerah tidak menolak Ho
5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung ternyata terletak pada daerah tidak menolak H0.
Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak H0, sehingga dapat
disimpulkan bahwa korelasi dalam populasi sama dengan nol, hubungan antara tingkat
suku bunga dengan investasi lemah dan tidak nyata.
CONTOH UJI T UNTUK UJI KORELASI SOAL B
16
1.Perumusan hipotesis:
hipotesis yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi
dilambangkan dengansedang pada sampel r.
H0 : r = 0
H1 : r 0
2.Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df) = n-k =
12 - 2 = 10. Nilai taraf nyata a/2=0,025 dan df =10 adalah = 2,23.
3. Menentukan nilai uji t
33,5
2-12
(0,86)-1
0,86
2-n
r-1
r
t 22

RUMUS KOEFISIEN DETERMINASI
17
4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,23
Daerah menolak Ho
Daerah tidak menolak Ho
Daerah menolak Ho
–2,23 t= 5,332,23
5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung berada di daerah menolak H0, yang berarti bahwa
H0 di tolak dan menerima H1. Ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi pada populasi
tidak sama dengan nol, dan ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan
nyata antara harga minyak dan produksi kelapa sawit.
REGRESI LINIER
• Regresi merupakan metode untuk memprediksi
sesuatu yang belum diketahui berdasarkan
sesuatu yang sudah diketahui dan mempengaruhi
variabel yang akan diprediksi itu
• Garis regresi adalah garis lurus yang terdapat
dalam diagram pencar (scatter diagram), yang
memperlihatkan adanya hubungan diantara kedua
variabel.
Next……..
• Regresi adalah suatu teknik yang digunakan untuk
membangun suatu persamaan yang menghubungkan
antara variabel tidak bebas (Y) dengan variabel bebas
(X) dan sekaligus untuk menentukan nilai ramalan dan
dugaannya.
• Regresi: suatu persamaan matematika yang
mendifinisikan hubungan antara dua variabel
• Untuk mengetahui pola hubungan di antara variabel
atau pengaruh variabel yg satu terhadap yang lain.
Analisis Regresi
• Variabel yg akan diduga dinamakan variabel terikat (dependent
variable), yang biasanya digambarkan pada sumbu vertikal dari
suatu diagram
• Variabel yang menerangkan variabel terikat dinamakan variabel
bebas (explanatory variable atau indepandent variable), yang
biasanya digambarkan pada sumbu horizontal
• Dengan kata lain, analisis regresi menjawab bagaimana pola
hubungan (pengaruh) variabel-variabel
FORMULASI
Y =
X =
a =
b =
Y = a + bX^
baca Y cap adalah variabel terikat,
yaitu variabel yg besarnya dipengaruhi
oleh variabel X
variabel bebas, yaitu variabel yg
mempengaruhi variabel yg lain
konstanta/intercept, yg merupakan titik
potong dgn sumbu vertikal jika X = 0
slope, yaitu koefisien kecondongan
garis regresi
Lanjutan….
Untuk menentukan hasil peramalan, maka kita harus
mencari nilai a dan b dengan metode kuadrat terkecil:
Rumus 1:
Y = n a + b X
XY = a X + b X2
Next…..Rumus 2
(Y) - b (∑X)
a =
n n
n. XY- (∑X) (∑Y)
b =
n. (X2 ) - (X)2
Lanjutan …..
Semakin besar nilai a berarti semakin besar pula
nilai Y (variabel terikat) meskipun nilai X=0.
Begitu pula sebaliknya.
Semakin besar nilai a sedangkan nilai b konstan,
maka titik potong persamaan
Y = a + bX semakin tinggi, garis regresi bergeser
ke atas secara sejajar.
Semakin tinggi nilai b, maka garis regresi
semakin tegak, berarti semakin besar pengaruh
nilai variabel X terhadap variabel Y. Begitu pula
sebaliknya.
RUMUS PERSAMAAN REGRESI
Persamaan regresi
Suatu persamaan matematika yang
mendefinisikan hubungan antara dua variabel.
25
SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU
MENARIK GARIS REGRESI
26
Hubungan Inflasi dan Suku Bunga
0
5
10
15
20
25
30
35
2,01 9,35 12,55 10,33
Inflasi
Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar A
SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU
MENARIK GARIS REGRESI
27
Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar B
Hubungan Inflasi dan Suku Bunga
0
5
10
15
20
25
30
35
2,01 9,35 12,55 10,33
Inflasi
a
b
d
c
CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH
KECIL
28
Gambar A: selisih antara dugaan dan aktual lebih kecil
e1
Y1
e2
Y2 e3
Y3
Y4
e4 Y5
e5
Yne
n
Hubungan Inflasi dan Suku Bunga
0
10
20
30
40
2.01 9.35 12.55 10.33
Inflasi
SukuBunga
e1
Y1
e2
Y2 e3
Y3
Y4
e4
Yne
n
CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL
LEBIH BESAR
29
e3
Y3
Hubungan Inflasi dan Suku Bunga
0
5
10
15
20
25
30
35
2.01 9.35 12.55 10.33
Inf lasi
SukuBunga
e1
Y1
Y2e2
Y4e4
e5
Y5
Ynen
GAMBAR PERSAMAAN REGRESI
30
-b
+b
X
Y
a
X
Gambar A: = a + b X Gambar B: = a - b XYˆ Yˆ
RUMUS MENCARI KOEFISIEN a DAN b
31
 
  


 22
)X()X(n
)X)(X()XYn
a
b
)X(b
n
)Y(
b  
Y : Nilai variabel bebas Y
a : Intersep yaitu titik potong garis dengan sumbu Y
b : Slope atau kemiringan garis yaitu perubahan rata-rata pada untuk setiap unit
perubahan pada variabel X
X : Nilai variabel bebas X
n : Jumlah sampel
Yˆ
CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN
HARGA MINYAK KELAPA SAWIT
32
= a + b XYˆ
33
n Y X Y2 XY X2
1997 4,54 271 20,61 1230,34 73441
1998 4,53 319 20,52 1445,07 101761
1999 5,03 411 25,30 2067,33 168921
2000 6,05 348 36,60 2105,40 121104
2001 6,09 287 37,09 1747,83 82369
2002 6,14 330 37,70 2026,20 108900
2003 6,37 383 40,58 2439,71 146689
2004 7,40 384 54,76 2841,60 147456
7,22 472 52,13 3407,84 222784
Maka nilai b dan a diperoleh sebagai berikut :
b=
𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 (∑𝑌)
𝑛 ∑𝑋2 −(∑𝑋)2]
=
11 29509 − 4455 (69,67)
11 1955125 −(4455)2
= 0,0086
a =
(𝟔𝟗,𝟔𝟕)
𝟏𝟏
=
𝟎,𝟎𝟏 ( 𝟒𝟒𝟓𝟓 )
𝟏𝟏
= 2,8631
Jadi, persamaan dugaan menjadi
34
Persamaan = 2,8631 + 0,0086 X.
DEFINISI STANDAR ERROR
 Standar error atau kesalahan baku
Pendugaan
Suatu ukuran yang mengukur
ketidakakuratan pencaran atau persebaran
nilai-nilai pengamatan (Y) terhadap garis
regresinya (Ŷ).
35
Yˆ
RUMUS STANDAR ERROR
36
22
22






n
)YˆY(
n
e
Syx
Di mana:
Sy.xC : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui
Y : Nilai pengamatan dari Y
: Nilai dugaan dari Y
n : Jumlah sampel, derajat bebas n-2 karena terdapat dua parameter yang akan
digunakan yaitu a dan b.
ˆY
Contoh Soal
 Hitunglah standar error antara X dengan Y dan standar error
untuk penduga a dan b dari diketahui bahwa Ŷ = 2,8631 +
0,0086x
Jawab :
Untuk mengetahui SY.X, ada 2 rumus yang dapat dipakai, yaitu :
1. Sy,x =
∑𝑒²
n−2
=
∑ 𝑦−Ў ²
n−2
2. Sy,x =
∑𝑦²−𝑎 ∑𝑦−𝑏∑𝑥𝑦
n−2
N Y X X2 Y2 XY
1 4.54 271 73441 20.61 1230
2 4.53 319 101761 20.52 1445
3 5.03 411 168921 25.30 2067
4 6.05 348 121104 36.60 2105
5 6.09 287 82369 37.09 1748
6 6.14 330 108900 37.70 2026
7 6.37 383 146689 40.58 2440
8 7.4 384 147456 54.76 2842
9 7.22 472 222784 52.13 3408
10 7.81 610 372100 61.00 4764
11 8.49 640 409600 72.08 5434
38
Untuk mengetahui nilai sy,x’ maka diperlukan tabel seperti di bawah
ini:
n Y Y-Y (Y-Y)2
1 5.1853 -0.6453 0.4164
2 5.5966 -1.0666 1.1376
3 6.3850 -1.3550 1.8359
4 5.8451 0.2049 0.0420
5 5.3224 0.7676 0.5892
6 5.6909 0.4491 0.2017
7 6.1450 0.2250 0.0506
8 6.1536 1.2464 1.5535
9 6.9077 0.3123 0.0976
10 8.0902 -0.2802 0.0785
11 8.3473 0.1427 0.0204
Jumlah 69.6689 0.0011 6.0235
39
Sy,x =
∑𝑒²
n−2
=
∑ 𝑦−Ў ²
n−2
=
∑ 6,0235 ²
11−2
= 0,815
Sy,x =
∑𝑦2−𝑎 ∑𝑦−𝑏∑𝑥𝑦
n−2
-
458,37−2,8631.69,67−0,0086.29609
11−2 = 0,818
Jadi menggunakan rumus 1 dan 2 hasilnya sama. Standar error sebesar
0,818 menunjukkan bahwa nilai pengamatan Y menyebar dari persamaan
regresi sebesar 0,818.
Standar error untuk koefisien regresi b:
sb =
Sᵪᵧ
[ ∑𝑋2− ∑𝑋 2/𝑛]
=
O,818
[ 1955125− 4455 2/11]
= 0,0021
standar error untuk koefisien regresi a:
sa =
∑𝑥²𝑠ᵪᵧ
n∑x2−(∑x)²
=
( 1955125.0,818)
11.1955125−(4455)²
= 0,98
40
Y
Garis regresi
Satudeviasi
standar
Nilai tengahterletak
padagaris regresi
X1 X2 X3 X
41
Beberapa asumsi penting metode kuadrat terkecil adalah sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata dari error term atau expected value untuk setiap nilai X sama dengan nol. Asumsi ini
dinyatakan E(ei/Xi) = 0.
2. Nilai error dari Ei dan Ej atau biasa disebut dengan kovarian saling tidak berhubungan
atau berkorelasi. Asumsi ini biasa dilambangkan sebagai berikut, Cov (Ei, Ej) = 0, di mana
i ¹ j. Berdasarkan pada asumsi nomor 1, pada setiap nilai Xi akan terdapat Ei, dan untuk
Xj akan ada Ej, yang dimaksud dengan nilai kovarian = 0 adalah nilai Ei dari Xi tidak ada
hubungan dengan nilai Ej dari Xj.
.
ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
42
3. Varian dari error bersifat konstan. Ingat bahwa varian dilambangkan dengan s2, sehingga
asumsi ini dilambangkan dengan Var (Ei/Ej) = E(ei – ej)2 = s2. Anda perhatikan pada
gambar di atas bahwa nilai Ei (yang dilambangkan dengan tanda titik) untuk setiap X yaitu
X1, X2 dan X3 tersebar secara konstan sebesar variannya yaitu s2. Pada gambar tersebut
nilai E tersebar 1 standar deviasi di bawah garis regresi dan 1 standar deviasi di atas garis
regresi. Seluruh sebaran nilai Ei untuk Xi dan Ej untuk Xj, di mana i ¹ j terlihat sama dengan
ditunjukkan kurva yang berbentuk simetris dengan ukuran yang sama, hal inilah yang
dikenal dengan varians dari error bersifat konstan.
4. Variabel bebas X tidak berkorelasi dengan error term E, ini biasa dilambangkan dengan Cov
(Ei, Xi) = 0. Pada garis regresi Y=a + bxi + ei maka nilai Xi dan Ei tidak saling
mempengaruhi, sebab apabila saling mempengaruhi maka pengaruh masing-masing yaitu
X dan E tidak saling dapat dipisahkan. Ingat bahwa yang mempengaruhi Y selain X adalah
pasti E yaitu faktor diluar X. Oleh sebab itu varians dari E dan X saling terpisah atau tidak
berkorelasi.
ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
 


n/)X(X
)XX(
n
)S(tYˆ
yx 22
2
1
43
: Nilai dugaan dari Y untuk nilai X tertentu
t : Nilai t-tabel untuk taraf nyata tertentu
Sy.x : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui
X : Nilai data pengamatan variabel bebas
Yˆ
RUMUS
44
Dengan menggunakan asumsi bahwa nilai Ei bersifat normal, maka hasil dugaan a
dan b juga mengikuti distribusi normal. Sehingga nilai t = (b – B)/b, juga merupakan
variabel normal. Dalam praktiknya nilai standar deviasi populasi b sulit diketahui,
maka standar deviasi populasi biasa diduga dengan standar deviasi sampel yaitu Sb,
sehingga nilai t menjadi t = (b – B)/Sb. Selanjutnya probabilitasnya dinyatakan
sebagai berikut:
P(-ta/2  (b – B)/Sb  ta/2 ) = 1 - a
P(-ta/2. Sb  (b – B)  ta/2 . Sb) = 1 - a
Sehingga interval B adalah:
(b -ta/2. Sb  B  b + ta/2 . Sb)
sedangkan dengan cara yang sama interval A adalah:
(a -ta/2. Sa  A  a + ta/2 . Sa)
di mana Sa dan Sb adalah sebagai berikut:
Sb = Sy.x / [ X2 – (X)2/n]
Sa =  (X2.Sy.x)/ (nX2 – (X)2)
PENDUGAAN INTERVAL NILAI KOEFISIEN REGRESI A DAN B
45
Di mana:
Y adalah nilai sebenarnya,
adalah nilai regresi
e adalah error atau kesalahan
Analisis varians atau ANOVA merupakan alat atau peranti yang dapat menggambarkan
hubungan antara koefisien korelasi, koefisien determinasi dan kesalahan baku
pendugaan. Untuk mengukur kesalahan baku kita menghitung error yaitu selisih Y
dengan atau dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan:
e = Y –
atau dalam bentuk lain yaitu
Y = + e
Yˆ
Yˆ
ˆY
ANALISIS VARIANS ATAU ANOVA
46
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiNunu Nugraha
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...Agus Melas Agues
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashOpissen Yudisyus
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 

Mais procurados (20)

Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 

Semelhante a Bab 15 regresi

Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptBambangismeOurTeam
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptssusera89b03
 
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdfMaulidiaftr
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaMitha Viani
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiChimel2
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptWan Na
 
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfanalisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfHamjaAbdulHalik
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaSOFIATUL JANNAH
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxRidwanMusa4
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxRidwanMusa4
 
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptSetrireski
 
1.Regresi (1).pptx
1.Regresi (1).pptx1.Regresi (1).pptx
1.Regresi (1).pptxShabrinaAlma
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAbdulRozak821135
 
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.pptAnalisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.pptWawanJoko
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaranardian881
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 

Semelhante a Bab 15 regresi (20)

regresi.ppt
regresi.pptregresi.ppt
regresi.ppt
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresi
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
 
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfanalisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
 
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
 
1.Regresi (1).pptx
1.Regresi (1).pptx1.Regresi (1).pptx
1.Regresi (1).pptx
 
04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.pptAnalisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 

Último

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 

Último (20)

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 

Bab 15 regresi

  • 2. PENGERTIAN ANALISIS KORELASI Analisis Korelasi • Suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel. 2
  • 3. HUBUNGAN POSITIF DAN NEGATIF 3 Hubungan Produksi dan Harga Minyak Goreng (Korelasi Positif) 0 100 200 300 400 500 600 700 637 740 722 781 849 881 Harga Minyak Goreng Hubungan Inflasi dan Suku Bunga (Korelasi Negatif) 0 5 10 15 20 25 30 35 2,01 9,35 12,55 10,33 Inflasi Gambar pertama menunjukkan hubungan antara variabel inflasi dan suku bunga.Apabila dilihat pada gambar saat inflasi rendah, maka suku bunga tinggi dan pada saat inflasi tinggi, suku bunga rendah. Gambar tersebut menunjukkan adanya hubungan antara inflasi dan suku bunga yang bersifat negatif. Gambar kedua memperlihatkan hubungan yang positif antara variabel produksi dan harga minyak goreng yaitu apabila harga meningkat, maka produksi juga meningkat.
  • 4. RUMUS KOEFISIEN KORELASI 4 Rumus di atas adalah rumus koefiseien regresi, di mana: r : Nilai koefisien korelasi ΣX : Jumlah pengamatan variabel X ΣY : Jumlah pengamatan variabel Y ΣXY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y (ΣX2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X (ΣX)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X (ΣY2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y (ΣY)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X              2 22 2 n XY X Y r n X X n Y Y                  
  • 5. HUBUNGAN KUAT DAN LEMAHNYA SUATU KORELASI 5 0,0 0,5 1,0 Skalar Korelasinegatif Korelasipositif Korelasi negatif sempurna Korelasi negatif sedang Korelasi negatif kuat Korelasi negatif lemah Korelasi positif lemah Korelasipositif kuat Korelasipositif sedang Korelasi positif sempurna Tidakada Korelasi -0,5-1,0
  • 6. Contoh Regresi Linier M.S.Hidayat selaku ketua kamar dagang Indonesia (Kadin) dalam acara rakornas kadin 2008 yang dibuka presiden SBY, mengharapkan agar pemerintah segera menurunkan tingkat suku bunga kredit. Hal tersebut didasarkan bahwa selama suku bunga tinggi, maka investasi akan menurun sehingga akan berdampak pada peningkatan pengangguran. Bagaimana sebenarnya hubungan antara suku bunga kredit dengan besarnya investasi? Berikut adalah data besarnya suku bunga dan nilai kredit di Indonesia pada agustus sampai desember 2007, carilah koefisien korelasinya dan apa kesimpulannya ? 6
  • 7. Kredit (dalam triliun ) Bunga (%/tahun) Agustus 129 15 September 134 14 Oktober 152 13 November 178 13 desember 186 12 7 Kredit (X) Bunga (Y) Y2 X2 XY Agustus 129 15 225 16.641 1.935 September 134 14 196 17.956 1.876 Oktober 152 13 169 23.104 1.976 November 178 13 169 31.684 2.314 Desember 186 12 144 34.596 2.232 Jumlah 779 67 903 123.981 10.333 Rumus koefisien korelasi Untuk menghitung koefisien korelasi diperlukan perhitungan sebagai berikut :              2 22 2 n XY X Y r n X X n Y Y                  
  • 8. 𝑟 = 𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 (∑𝑌) 𝑛 ∑𝑋2 − ∑𝑋 2 [𝑛 ∑𝑌2 −(∑𝑌)2] = 5 10.333 − 779 (67) 5 123981 − 779 2 [5 903 −(67)2] = -0,91 8
  • 9. PENGERTIAN KOEFISIEN DETERMINASI  Koefisien determinasi Bagian dari keragaman total variabel tak bebas Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independent).  Koefisien determinasi r2 12              2 2 2 22 2 n XY X Y r n X X n Y Y                  
  • 10. RUMUS UJI t UNTUK UJI KORELASI 2 2 1 r n t r    di mana: t : Nilai t-hitung r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah data pengamatan 13 2-n r-1 r t 2   atau
  • 11. CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI SOAL A 14 Ujilah apakah (a) nilai r = - 0,412 pada hubungan antara suku bunga dan investasi dan (b) r = 0,86 pada hubungan antara harga minyak dan produksi kelapa sawit sama dengan nol pada taraf nyata 5%? 1. Perumusan hipotesis: hipotesis yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi dilambangkan dengan sedang pada sampel r. H0 : r = 0 H1 : r ¹ 0 2. Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df) = n-k = 9 - 2 = 7. Nilai taraf nyata a/2= 0,025 dan df =7 adalah = 2,36. Ingat bahwa n adalah jumlah data pengamatan yaitu = 9, sedangkan k adalah jumlah variabel yaitu Y dan X, jadi k=2. 3. Menentukan nilai uji t 21,1 2-9 (,041)-1 0,41- 2-n r-1 r t 22 
  • 12. CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI 15 4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,36 Daerah menolak Ho Daerah menolak Ho –2,36 t = –1,21 2,36 Daerah tidak menolak Ho 5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung ternyata terletak pada daerah tidak menolak H0. Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi dalam populasi sama dengan nol, hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi lemah dan tidak nyata.
  • 13. CONTOH UJI T UNTUK UJI KORELASI SOAL B 16 1.Perumusan hipotesis: hipotesis yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi dilambangkan dengansedang pada sampel r. H0 : r = 0 H1 : r 0 2.Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df) = n-k = 12 - 2 = 10. Nilai taraf nyata a/2=0,025 dan df =10 adalah = 2,23. 3. Menentukan nilai uji t 33,5 2-12 (0,86)-1 0,86 2-n r-1 r t 22 
  • 14. RUMUS KOEFISIEN DETERMINASI 17 4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,23 Daerah menolak Ho Daerah tidak menolak Ho Daerah menolak Ho –2,23 t= 5,332,23 5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung berada di daerah menolak H0, yang berarti bahwa H0 di tolak dan menerima H1. Ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi pada populasi tidak sama dengan nol, dan ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan nyata antara harga minyak dan produksi kelapa sawit.
  • 15. REGRESI LINIER • Regresi merupakan metode untuk memprediksi sesuatu yang belum diketahui berdasarkan sesuatu yang sudah diketahui dan mempengaruhi variabel yang akan diprediksi itu • Garis regresi adalah garis lurus yang terdapat dalam diagram pencar (scatter diagram), yang memperlihatkan adanya hubungan diantara kedua variabel.
  • 16. Next…….. • Regresi adalah suatu teknik yang digunakan untuk membangun suatu persamaan yang menghubungkan antara variabel tidak bebas (Y) dengan variabel bebas (X) dan sekaligus untuk menentukan nilai ramalan dan dugaannya. • Regresi: suatu persamaan matematika yang mendifinisikan hubungan antara dua variabel • Untuk mengetahui pola hubungan di antara variabel atau pengaruh variabel yg satu terhadap yang lain.
  • 17. Analisis Regresi • Variabel yg akan diduga dinamakan variabel terikat (dependent variable), yang biasanya digambarkan pada sumbu vertikal dari suatu diagram • Variabel yang menerangkan variabel terikat dinamakan variabel bebas (explanatory variable atau indepandent variable), yang biasanya digambarkan pada sumbu horizontal • Dengan kata lain, analisis regresi menjawab bagaimana pola hubungan (pengaruh) variabel-variabel
  • 18. FORMULASI Y = X = a = b = Y = a + bX^ baca Y cap adalah variabel terikat, yaitu variabel yg besarnya dipengaruhi oleh variabel X variabel bebas, yaitu variabel yg mempengaruhi variabel yg lain konstanta/intercept, yg merupakan titik potong dgn sumbu vertikal jika X = 0 slope, yaitu koefisien kecondongan garis regresi
  • 19. Lanjutan…. Untuk menentukan hasil peramalan, maka kita harus mencari nilai a dan b dengan metode kuadrat terkecil: Rumus 1: Y = n a + b X XY = a X + b X2
  • 20. Next…..Rumus 2 (Y) - b (∑X) a = n n n. XY- (∑X) (∑Y) b = n. (X2 ) - (X)2
  • 21. Lanjutan ….. Semakin besar nilai a berarti semakin besar pula nilai Y (variabel terikat) meskipun nilai X=0. Begitu pula sebaliknya. Semakin besar nilai a sedangkan nilai b konstan, maka titik potong persamaan Y = a + bX semakin tinggi, garis regresi bergeser ke atas secara sejajar. Semakin tinggi nilai b, maka garis regresi semakin tegak, berarti semakin besar pengaruh nilai variabel X terhadap variabel Y. Begitu pula sebaliknya.
  • 22. RUMUS PERSAMAAN REGRESI Persamaan regresi Suatu persamaan matematika yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel. 25
  • 23. SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU MENARIK GARIS REGRESI 26 Hubungan Inflasi dan Suku Bunga 0 5 10 15 20 25 30 35 2,01 9,35 12,55 10,33 Inflasi Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar A
  • 24. SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU MENARIK GARIS REGRESI 27 Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar B Hubungan Inflasi dan Suku Bunga 0 5 10 15 20 25 30 35 2,01 9,35 12,55 10,33 Inflasi a b d c
  • 25. CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH KECIL 28 Gambar A: selisih antara dugaan dan aktual lebih kecil e1 Y1 e2 Y2 e3 Y3 Y4 e4 Y5 e5 Yne n Hubungan Inflasi dan Suku Bunga 0 10 20 30 40 2.01 9.35 12.55 10.33 Inflasi SukuBunga e1 Y1 e2 Y2 e3 Y3 Y4 e4 Yne n
  • 26. CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH BESAR 29 e3 Y3 Hubungan Inflasi dan Suku Bunga 0 5 10 15 20 25 30 35 2.01 9.35 12.55 10.33 Inf lasi SukuBunga e1 Y1 Y2e2 Y4e4 e5 Y5 Ynen
  • 27. GAMBAR PERSAMAAN REGRESI 30 -b +b X Y a X Gambar A: = a + b X Gambar B: = a - b XYˆ Yˆ
  • 28. RUMUS MENCARI KOEFISIEN a DAN b 31         22 )X()X(n )X)(X()XYn a b )X(b n )Y( b   Y : Nilai variabel bebas Y a : Intersep yaitu titik potong garis dengan sumbu Y b : Slope atau kemiringan garis yaitu perubahan rata-rata pada untuk setiap unit perubahan pada variabel X X : Nilai variabel bebas X n : Jumlah sampel Yˆ
  • 29. CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT 32 = a + b XYˆ
  • 30. 33 n Y X Y2 XY X2 1997 4,54 271 20,61 1230,34 73441 1998 4,53 319 20,52 1445,07 101761 1999 5,03 411 25,30 2067,33 168921 2000 6,05 348 36,60 2105,40 121104 2001 6,09 287 37,09 1747,83 82369 2002 6,14 330 37,70 2026,20 108900 2003 6,37 383 40,58 2439,71 146689 2004 7,40 384 54,76 2841,60 147456 7,22 472 52,13 3407,84 222784
  • 31. Maka nilai b dan a diperoleh sebagai berikut : b= 𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 (∑𝑌) 𝑛 ∑𝑋2 −(∑𝑋)2] = 11 29509 − 4455 (69,67) 11 1955125 −(4455)2 = 0,0086 a = (𝟔𝟗,𝟔𝟕) 𝟏𝟏 = 𝟎,𝟎𝟏 ( 𝟒𝟒𝟓𝟓 ) 𝟏𝟏 = 2,8631 Jadi, persamaan dugaan menjadi 34 Persamaan = 2,8631 + 0,0086 X.
  • 32. DEFINISI STANDAR ERROR  Standar error atau kesalahan baku Pendugaan Suatu ukuran yang mengukur ketidakakuratan pencaran atau persebaran nilai-nilai pengamatan (Y) terhadap garis regresinya (Ŷ). 35 Yˆ
  • 33. RUMUS STANDAR ERROR 36 22 22       n )YˆY( n e Syx Di mana: Sy.xC : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui Y : Nilai pengamatan dari Y : Nilai dugaan dari Y n : Jumlah sampel, derajat bebas n-2 karena terdapat dua parameter yang akan digunakan yaitu a dan b. ˆY
  • 34. Contoh Soal  Hitunglah standar error antara X dengan Y dan standar error untuk penduga a dan b dari diketahui bahwa Ŷ = 2,8631 + 0,0086x Jawab : Untuk mengetahui SY.X, ada 2 rumus yang dapat dipakai, yaitu : 1. Sy,x = ∑𝑒² n−2 = ∑ 𝑦−Ў ² n−2 2. Sy,x = ∑𝑦²−𝑎 ∑𝑦−𝑏∑𝑥𝑦 n−2
  • 35. N Y X X2 Y2 XY 1 4.54 271 73441 20.61 1230 2 4.53 319 101761 20.52 1445 3 5.03 411 168921 25.30 2067 4 6.05 348 121104 36.60 2105 5 6.09 287 82369 37.09 1748 6 6.14 330 108900 37.70 2026 7 6.37 383 146689 40.58 2440 8 7.4 384 147456 54.76 2842 9 7.22 472 222784 52.13 3408 10 7.81 610 372100 61.00 4764 11 8.49 640 409600 72.08 5434 38 Untuk mengetahui nilai sy,x’ maka diperlukan tabel seperti di bawah ini:
  • 36. n Y Y-Y (Y-Y)2 1 5.1853 -0.6453 0.4164 2 5.5966 -1.0666 1.1376 3 6.3850 -1.3550 1.8359 4 5.8451 0.2049 0.0420 5 5.3224 0.7676 0.5892 6 5.6909 0.4491 0.2017 7 6.1450 0.2250 0.0506 8 6.1536 1.2464 1.5535 9 6.9077 0.3123 0.0976 10 8.0902 -0.2802 0.0785 11 8.3473 0.1427 0.0204 Jumlah 69.6689 0.0011 6.0235 39 Sy,x = ∑𝑒² n−2 = ∑ 𝑦−Ў ² n−2 = ∑ 6,0235 ² 11−2 = 0,815 Sy,x = ∑𝑦2−𝑎 ∑𝑦−𝑏∑𝑥𝑦 n−2 - 458,37−2,8631.69,67−0,0086.29609 11−2 = 0,818
  • 37. Jadi menggunakan rumus 1 dan 2 hasilnya sama. Standar error sebesar 0,818 menunjukkan bahwa nilai pengamatan Y menyebar dari persamaan regresi sebesar 0,818. Standar error untuk koefisien regresi b: sb = Sᵪᵧ [ ∑𝑋2− ∑𝑋 2/𝑛] = O,818 [ 1955125− 4455 2/11] = 0,0021 standar error untuk koefisien regresi a: sa = ∑𝑥²𝑠ᵪᵧ n∑x2−(∑x)² = ( 1955125.0,818) 11.1955125−(4455)² = 0,98 40
  • 38. Y Garis regresi Satudeviasi standar Nilai tengahterletak padagaris regresi X1 X2 X3 X 41 Beberapa asumsi penting metode kuadrat terkecil adalah sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata dari error term atau expected value untuk setiap nilai X sama dengan nol. Asumsi ini dinyatakan E(ei/Xi) = 0. 2. Nilai error dari Ei dan Ej atau biasa disebut dengan kovarian saling tidak berhubungan atau berkorelasi. Asumsi ini biasa dilambangkan sebagai berikut, Cov (Ei, Ej) = 0, di mana i ¹ j. Berdasarkan pada asumsi nomor 1, pada setiap nilai Xi akan terdapat Ei, dan untuk Xj akan ada Ej, yang dimaksud dengan nilai kovarian = 0 adalah nilai Ei dari Xi tidak ada hubungan dengan nilai Ej dari Xj. . ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
  • 39. 42 3. Varian dari error bersifat konstan. Ingat bahwa varian dilambangkan dengan s2, sehingga asumsi ini dilambangkan dengan Var (Ei/Ej) = E(ei – ej)2 = s2. Anda perhatikan pada gambar di atas bahwa nilai Ei (yang dilambangkan dengan tanda titik) untuk setiap X yaitu X1, X2 dan X3 tersebar secara konstan sebesar variannya yaitu s2. Pada gambar tersebut nilai E tersebar 1 standar deviasi di bawah garis regresi dan 1 standar deviasi di atas garis regresi. Seluruh sebaran nilai Ei untuk Xi dan Ej untuk Xj, di mana i ¹ j terlihat sama dengan ditunjukkan kurva yang berbentuk simetris dengan ukuran yang sama, hal inilah yang dikenal dengan varians dari error bersifat konstan. 4. Variabel bebas X tidak berkorelasi dengan error term E, ini biasa dilambangkan dengan Cov (Ei, Xi) = 0. Pada garis regresi Y=a + bxi + ei maka nilai Xi dan Ei tidak saling mempengaruhi, sebab apabila saling mempengaruhi maka pengaruh masing-masing yaitu X dan E tidak saling dapat dipisahkan. Ingat bahwa yang mempengaruhi Y selain X adalah pasti E yaitu faktor diluar X. Oleh sebab itu varians dari E dan X saling terpisah atau tidak berkorelasi. ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
  • 40.     n/)X(X )XX( n )S(tYˆ yx 22 2 1 43 : Nilai dugaan dari Y untuk nilai X tertentu t : Nilai t-tabel untuk taraf nyata tertentu Sy.x : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui X : Nilai data pengamatan variabel bebas Yˆ RUMUS
  • 41. 44 Dengan menggunakan asumsi bahwa nilai Ei bersifat normal, maka hasil dugaan a dan b juga mengikuti distribusi normal. Sehingga nilai t = (b – B)/b, juga merupakan variabel normal. Dalam praktiknya nilai standar deviasi populasi b sulit diketahui, maka standar deviasi populasi biasa diduga dengan standar deviasi sampel yaitu Sb, sehingga nilai t menjadi t = (b – B)/Sb. Selanjutnya probabilitasnya dinyatakan sebagai berikut: P(-ta/2  (b – B)/Sb  ta/2 ) = 1 - a P(-ta/2. Sb  (b – B)  ta/2 . Sb) = 1 - a Sehingga interval B adalah: (b -ta/2. Sb  B  b + ta/2 . Sb) sedangkan dengan cara yang sama interval A adalah: (a -ta/2. Sa  A  a + ta/2 . Sa) di mana Sa dan Sb adalah sebagai berikut: Sb = Sy.x / [ X2 – (X)2/n] Sa =  (X2.Sy.x)/ (nX2 – (X)2) PENDUGAAN INTERVAL NILAI KOEFISIEN REGRESI A DAN B
  • 42. 45 Di mana: Y adalah nilai sebenarnya, adalah nilai regresi e adalah error atau kesalahan Analisis varians atau ANOVA merupakan alat atau peranti yang dapat menggambarkan hubungan antara koefisien korelasi, koefisien determinasi dan kesalahan baku pendugaan. Untuk mengukur kesalahan baku kita menghitung error yaitu selisih Y dengan atau dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan: e = Y – atau dalam bentuk lain yaitu Y = + e Yˆ Yˆ ˆY ANALISIS VARIANS ATAU ANOVA