1. MANAJEMEN DANA BANK
Mata Kuliah Manajemen Bank
Disusun oleh:
MUHAMMAD FAQIH F.U (K7412119)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS TATA NIAGA
FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014
2. BAB V
MANAJEMEN DANA BANK
Bank sebagai lembaga yang mencari keuntungan, juga harus
mempertimbangkan mengenai masalah keamananan dan likuiditas. Pencapaian
tujuan bank baik dlam jangka pendek maupun jangka panjang ditentukan oleh
beberapa faktor seperti falsafah yang dianut, biaya minium dan faktor lain.
Falsafah pengelolaan bank dikenal ada 2 macam:
1. Pola Agresif yaitu lebih menekankan pada tujuan pencapaian keuntungan
sehingga dalam pola ini lebih disukai adanya resiko.
2. Pola Konservatif yaitu tidak menyukai resiko jadi likuiditas bank tetap terjaga
atau aman.
Pola agresif lebih memerankan profitabilitas sedangkan pola konservatif lebih
mengutamakan keamanan dibandingkan dengan profitabilitas. Dalam membiayai
kegiatannya bank tentu saja membutuhkan dana, dana itu sendiri berasal dari
berbagai sumber. Besar kecilnya skala usaha bank ditentukan oleh modal yang
dimiliki bank tersebut jika dana kecil maka membatasi gerak usaha bank dan jika
dana besar maka skalanya besar juga. Bank yang secara lebih spesifik berfungsi
sebagai Agent of Trust atau kepercayaan masyarakat terhadap bank itu sendiri saat
masyarakat menitipkan dananya dibank.
Manajemen dana bank yang merencanakan, melaksanakan, mengendalikan
penghimpunan dana yang ada dimasyarakat, tujuan dari manajemen bank adalah:
1. Laba
2. Aktiva lancar dan kas cukup
3. Menyediakan cadangan
4. Memenuhi kebutuhan
5. Pengelolaan bank
Seperti halnya diatas suatu bank perlu dikelola liquiditasnya, pengelolaan
liquiditas dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu:
1. Asset Management
3. 2. Liability Management
Liability Management (Pengelolaan Hutang) adalah proses dimana bank
berusaha untuk mengembangkan sumber-sumber dana yang non-traditional
melalui pinjaman dipasar uang atau dengan menerbitkan instrument uang untuk
digunakan secara menguntungkan terutama untuk memenuhi permintaan kredit.
Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank diantaranya adalah: Segala
aktivitas dalam rangka penghimpunan dana masyaraka
Aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat
Penempatan dana dalam bentuk kredit
Permasalahan Manajemen Dana Bank
a. Bank sebagai financial intermediary institution bertugas menghimpun dana
dan menyalurkannya ke masyarakat (secara tidak langsung)
b. Prudent Banking mutlak diperlukan dalam pengoperasian bank, sehingga
memudahkan bank mendapatkan pinjaman dari deposan dan kreditur pada
saat diperlukan (kemampuan manajemen bank menarik dana masyarakat
merupakan ukuran kepercayaan masyarakat terhadapa bank)
c. Manajemen dana bank selalu dihadapkan pada conflict of interest antara
likuiditas dan rentabilitas.
Pokok permasalahan dalam manajemen dana bank :
1. Dapat mencukupi kebutuhan dana untuk operasional Bank dengan biaya
serendah-rendahnya dan syarat-syarat yang menguntungkan.
2. Bagaimana dapat menyalurkan dana (investasi) ke berbagai bentuk usaha
dengan cara-cara yang menguntungkan.
A. Pengertian Sumber Dana Bank
Bank sebagai bisnis keuangan kegiatan membeli dan menjual juga terjadi,
hanya bedanya dalam bisnis Bank yang dijual dan dibeli adalah jasa
keuangan. Sebelum dilakukan penjualan jasa keuangan, Bank haruslah
terlebih dulu membeli jasa keuangan yang tersedia di masyarakat dan dapat
diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, terutama dana dari masyarakat
luas.
4. Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana
dari masyarakat. Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah
dari simpanan masyatrakat atau lembaga lainnya. Kemudian untuk
membiayai operasinya, dana dapat pula dipeoleh dari modal sendiri, yaitu
dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula
dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Pemilihan sumber dana akan
menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh karena itu pemilihan
sumber dana harus dilakukan secara tepat.
Bagi bank memilih dan mengelola sumber dana dari masyarakat alah
sangat penting. Dana pengelolaan sumber dana dimulai dari perencanaan dan
kebutuhan dana, kemudian pelaksanaan pencarian sumber dana dan
pengendalian terhadap sumber dana yang tersedia. Pengelolaan sumber dana
ini kita kenal dengan nama manajemen dana bank. Jadi manajemen dana bank
adalah suatu kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap
penghimpunan dana yang ada si masyarakat.
B. Dana yang Besumber dari Bank Itu Sendiri
Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri maksudnya dana yang
diperoleh dari dalam bank. Perolehan dana ini biasanya digunakan apabila
bank mengalami kesulitan untuk memperoleh dana dari luar. Kemudian dana
ini dapat pula dicari sesuai dengan tujuan Bank, apabila bank hendak
melakukan perluasan usaha atau mengganti berbagai sarana dan prasarana
yang lama dengan yang baru.
Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :
1. Setoran modal dari pemegang saham, merupakan modal dari para
pemegang lama atau pemegang saham baru. Dana yang disetor secara
efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada
umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan
untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi
untuk menarik minat masyarakat.
5. 2. Caadangan laba, merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh
bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu
sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal
dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi
timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar
apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu
meningkatkan labanya.
3. Laba yang belum dibagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum
dibagikan kepada para pemegang saham.
Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti
kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui
oleh bank-bank lain baik di dalam maupun di luar negeri sebagai bank
yang posisinya kuat.
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar
bunga yang relatif lebih besar dan mudah untuk memperoleh dalam
jumlah besar dan mudah untuk memperoleh dalam jumlah yang relatif
kecil. Sedangkan kelemahannya jumlah dana yang relatif besar harus
melalui prosedur yang relatif lama. Kemudian perlu diingat bahwa
penggunaan dana sendiri harus diseimbangkan dengan dana pinjaman
sehingga rasio penggunaan dana pinjaman dan dana sendiri dapat
dioptimalkan sedemikian rupa.
C. Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi
bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling
mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Sedangkan
kelemahannya bahwa dana dari sumber ini relatif lebih mahal dibanding dari
dana sendiri baik untuk biaya bunga maupn biaya promosi.
6. Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas, bank dapat menggunakan
tiga macam jenis :
1. Simpanan giro
Dalam bahasa sehari-hari simpanan ini sering disebut rekening.
Dengan memiliki rekening berarti memiliki sejumlah uang yang
disimpan di bank. Simpanan ini sering digunakan oleh para pedagang
maupun para pengusaha dalam bertransaksi. Menurut Undang-undang
Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah
simpanan yang penarikannnya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya
atau dengan cara pemindahan buku.
Apabila penarikannya secara tunai dapat dilakukan dengan
menggunakan cek, dan penarikan non tunai dengan menggunkan
bilyet giro.
Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di salam cek
atau kepada pembawa cek.
Dalam praktek sehari-hari terdapat beberapa jenis cek yang ada
dimasyarakat antara lain :
a. Cek atas unjuk
b. Cek atas nama
c. Cek silang
d. Cek mundur
e. Cek kosong
Sedangkan pengertian bilyert giro adalah surat perintah dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut
untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada
bank yang sama atau bank lainnya.
7. 2. Simpanan tabungan
Simpanan tabungan digunakan untuk umum, di dalam penetapan
suku bunga biasanya lebih tinggi dari simpanan giro begitu pula
metode perhitungan bunganya serta keuntungan loainnya seperti
hadiah atau cindera mata. Pengertian tabungan menurut Undang-
undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan
atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Ada beberapa alat penarikan tabungan antara lain :
a. Buku tabungan
Di dalam buku tabungan berisi catatan saldo tabungan,
penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang
terjadi. Buku ini dapat digunakan pada saat penarikan,
sehingga langsug dapat mengurangi saldo yang ada di buku
tabungan tersebut.
b. Slip penarikan
Merupakan formulir penarikan. Slip penarikan ini biasanya
digunakan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku
tabungan.
c. Kartu yang terbuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat
digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya
baik uang yang ada ataupun di mesin Automated Teller
Machine (ATM).
d. Kombinasi
Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan kombinasi antara
buku tabungan dengan slip penarikan.
Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk simpanan tabungan
biasanya berupa bunga. Metode pembebanan bunga untuk jasa dan giro
yaitu saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian.
8. Adapun jenis-jenis tabungan adalah:
1. Tabanas
Tabanas merupakan tabungan pembangunan nasional.
2. Taska
Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan Asuransi Jiwa
3. Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain Tabanas dan Taska. Tabungan ini
dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-
ketentuan yang diatur oleh BI.
3. Simpanan Deposito
Simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo)
lebih panjang dan dapat ditarik setelah jatuh tempo. Begitu pula suku
bunga yang relatif lebih tinggi dari kedua jenis simpanan sebelumnya.
Pengertian deposito menurut undang-undang No. 10 tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank.
Sedangkan jenis-jenis simpanan deposito antara lain adalah :
a. Deposito berjangka
Deposito berjangka (DB) merupakan deposito yang diterbitkan
dengan jenis jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito
berjangka biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, sampai
dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik
perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito
tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito
berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan
setiap bulan atau setelah jatuh tempo atau sesuai jangka
waktunya. Penarikan dapat dilakukan sacara tunai maupun
pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari
jumlah bunga yang diterimanya.
9. b. Sertifikat deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 3, 6
dan 12 bulan. Sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang
atau badan hukum tertentu. Sertifikat deposito diterbitkan atas
unjuk dalam bentuk sertifikat serta dapat dipindah-tangankan
kepada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat
dilakukan di muka, tiap bulan atau jatuh tempo, baik tunai
ataupun nontunai. Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah
tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah yang
bulat, sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak
yang bervariasi untuk jumlah nominal yang diinginkan.
c. Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan
paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan
biasanya dalam jumlah yang besar (tergantung bank yang
bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan
Deposito On Call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya
nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga
biasanya di hitung perbulan dan biasanya untuk menentukan
bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
D. Dana yang Bersumber dari Lembaga Lain
Dalam prakteknya sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika
bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua.
Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara
waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk
mebiayai atau membayar transaksi tertentu. Perolehan dana sumber ini antara
lain dapat diperoleh dari :
1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang
diberikan Bank Indonesia kepada Bank-bank yang mengalami
10. kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada
pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.
2. Pinjaman antar bank (Call Money), biasanya pinjaman ini diberi
kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembar
kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini
bersifat jangka pendek dengan bunga relatif tinggi dibanding dengan
pinjaman lainnya.
3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang
diperoleh perbankan dari pihak luar negeri
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan
menerbitkan SBPU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang
berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SBPU
diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga
masyarakat tertarik untuk membelinya.
E. Konsep Perhitungan Biaya Sumber Dana
Sebagai sebuah lembaga intermediasi keuangan, mekanisme dasar bank
syariah adalah menerima deposito dari pemilik modal (depositor) pada sisi
liability-nya (kewajiban) untuk kemudian menawarkan pembiayaan kepada
investor pada sisi asetnya, dengan pola atau skema pembiayaan yang sesuai
dengan syariat Islam. Pada sisi kewajiban, terdapat dua kategori utama, yaitu
interest-free current and saving accounts dan investment accounts yang
berdasarkan pada prinsip PLS (Profit and Loss Sharing) antara pihak bank
dengan pihak depositor. Sedangkan pada sisi aset, yang termasuk didalamnya
adalah segala bentuk pola pembiayaan yang bebas riba dan sesuai standar
syariah, seperti mudarabah, musyarakah, istisna, salam, dan lain-lain.
Manajemen bank harus memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan
berkenaan dengan mobilisasi sumber dana dengan cermat dan akurat, ada
beberapa biaya yang harus diperhitungkan bank dalam menjalankan
usahanya misalnya:
11. 1. Cost of fund
yaitu biaya yang dikeluarkan bank atas dana yang dihimpun sebelum
diperhitungkan besarnya pemenuhan persyaratan giro wajib minimum
(GWM) atau reserve requirement (RR). Dalam menghitung cost of
fund, bank terlebih dahulu harus mencari biaya rata-rata tertimbang
dari setiap sumber dana.
2. Cost of Loanable Fund
adalah biaya dana setelah dikurangi ketentuan giro wajib minimum
(GWM), sesuai dengan ketentuan BI bank umum wajib menempatkan
dana dalam rekening giro wajib minimum di BI jumlahnya ditetapkan
sebesar 5% dari dana pihak ketiga.
Jadi berdasarkan term of reference di atas penetapan standar mimum
Bank Syariah, pada dasarnya mestinya berpegang fungsi tersebut di atas
dan dapat dilakukan, kecuali bila dalam melaksanakan fungsinya
perbankan, missal melakukan hal-hal yang dilarang dalam syariah.
Perhitung Lending Rate yang menghasilkan pendapatan bagi suatu bank
dimana bank akan memperoleh laba usaha/bagi hasil maka komponen
lending rate diantaranya adanya cost of loanable fund, overhead cost, risk
factor, spread dan tax (pajak) yang berlaku secara umum di Indonesia.