SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
MANAJEMEN DANA BANK
Mata Kuliah Manajemen Bank
Disusun oleh:
MUHAMMAD FAQIH F.U (K7412119)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS TATA NIAGA
FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014
BAB V
MANAJEMEN DANA BANK
Bank sebagai lembaga yang mencari keuntungan, juga harus
mempertimbangkan mengenai masalah keamananan dan likuiditas. Pencapaian
tujuan bank baik dlam jangka pendek maupun jangka panjang ditentukan oleh
beberapa faktor seperti falsafah yang dianut, biaya minium dan faktor lain.
Falsafah pengelolaan bank dikenal ada 2 macam:
1. Pola Agresif yaitu lebih menekankan pada tujuan pencapaian keuntungan
sehingga dalam pola ini lebih disukai adanya resiko.
2. Pola Konservatif yaitu tidak menyukai resiko jadi likuiditas bank tetap terjaga
atau aman.
Pola agresif lebih memerankan profitabilitas sedangkan pola konservatif lebih
mengutamakan keamanan dibandingkan dengan profitabilitas. Dalam membiayai
kegiatannya bank tentu saja membutuhkan dana, dana itu sendiri berasal dari
berbagai sumber. Besar kecilnya skala usaha bank ditentukan oleh modal yang
dimiliki bank tersebut jika dana kecil maka membatasi gerak usaha bank dan jika
dana besar maka skalanya besar juga. Bank yang secara lebih spesifik berfungsi
sebagai Agent of Trust atau kepercayaan masyarakat terhadap bank itu sendiri saat
masyarakat menitipkan dananya dibank.
Manajemen dana bank yang merencanakan, melaksanakan, mengendalikan
penghimpunan dana yang ada dimasyarakat, tujuan dari manajemen bank adalah:
1. Laba
2. Aktiva lancar dan kas cukup
3. Menyediakan cadangan
4. Memenuhi kebutuhan
5. Pengelolaan bank
Seperti halnya diatas suatu bank perlu dikelola liquiditasnya, pengelolaan
liquiditas dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu:
1. Asset Management
2. Liability Management
Liability Management (Pengelolaan Hutang) adalah proses dimana bank
berusaha untuk mengembangkan sumber-sumber dana yang non-traditional
melalui pinjaman dipasar uang atau dengan menerbitkan instrument uang untuk
digunakan secara menguntungkan terutama untuk memenuhi permintaan kredit.
Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank diantaranya adalah: Segala
aktivitas dalam rangka penghimpunan dana masyaraka
 Aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat
 Penempatan dana dalam bentuk kredit
 Permasalahan Manajemen Dana Bank
a. Bank sebagai financial intermediary institution bertugas menghimpun dana
dan menyalurkannya ke masyarakat (secara tidak langsung)
b. Prudent Banking mutlak diperlukan dalam pengoperasian bank, sehingga
memudahkan bank mendapatkan pinjaman dari deposan dan kreditur pada
saat diperlukan (kemampuan manajemen bank menarik dana masyarakat
merupakan ukuran kepercayaan masyarakat terhadapa bank)
c. Manajemen dana bank selalu dihadapkan pada conflict of interest antara
likuiditas dan rentabilitas.
Pokok permasalahan dalam manajemen dana bank :
1. Dapat mencukupi kebutuhan dana untuk operasional Bank dengan biaya
serendah-rendahnya dan syarat-syarat yang menguntungkan.
2. Bagaimana dapat menyalurkan dana (investasi) ke berbagai bentuk usaha
dengan cara-cara yang menguntungkan.
A. Pengertian Sumber Dana Bank
Bank sebagai bisnis keuangan kegiatan membeli dan menjual juga terjadi,
hanya bedanya dalam bisnis Bank yang dijual dan dibeli adalah jasa
keuangan. Sebelum dilakukan penjualan jasa keuangan, Bank haruslah
terlebih dulu membeli jasa keuangan yang tersedia di masyarakat dan dapat
diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, terutama dana dari masyarakat
luas.
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana
dari masyarakat. Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah
dari simpanan masyatrakat atau lembaga lainnya. Kemudian untuk
membiayai operasinya, dana dapat pula dipeoleh dari modal sendiri, yaitu
dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula
dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Pemilihan sumber dana akan
menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh karena itu pemilihan
sumber dana harus dilakukan secara tepat.
Bagi bank memilih dan mengelola sumber dana dari masyarakat alah
sangat penting. Dana pengelolaan sumber dana dimulai dari perencanaan dan
kebutuhan dana, kemudian pelaksanaan pencarian sumber dana dan
pengendalian terhadap sumber dana yang tersedia. Pengelolaan sumber dana
ini kita kenal dengan nama manajemen dana bank. Jadi manajemen dana bank
adalah suatu kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap
penghimpunan dana yang ada si masyarakat.
B. Dana yang Besumber dari Bank Itu Sendiri
Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri maksudnya dana yang
diperoleh dari dalam bank. Perolehan dana ini biasanya digunakan apabila
bank mengalami kesulitan untuk memperoleh dana dari luar. Kemudian dana
ini dapat pula dicari sesuai dengan tujuan Bank, apabila bank hendak
melakukan perluasan usaha atau mengganti berbagai sarana dan prasarana
yang lama dengan yang baru.
Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :
1. Setoran modal dari pemegang saham, merupakan modal dari para
pemegang lama atau pemegang saham baru. Dana yang disetor secara
efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada
umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan
untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi
untuk menarik minat masyarakat.
2. Caadangan laba, merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh
bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu
sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal
dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi
timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar
apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu
meningkatkan labanya.
3. Laba yang belum dibagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum
dibagikan kepada para pemegang saham.
Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti
kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui
oleh bank-bank lain baik di dalam maupun di luar negeri sebagai bank
yang posisinya kuat.
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar
bunga yang relatif lebih besar dan mudah untuk memperoleh dalam
jumlah besar dan mudah untuk memperoleh dalam jumlah yang relatif
kecil. Sedangkan kelemahannya jumlah dana yang relatif besar harus
melalui prosedur yang relatif lama. Kemudian perlu diingat bahwa
penggunaan dana sendiri harus diseimbangkan dengan dana pinjaman
sehingga rasio penggunaan dana pinjaman dan dana sendiri dapat
dioptimalkan sedemikian rupa.
C. Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi
bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling
mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Sedangkan
kelemahannya bahwa dana dari sumber ini relatif lebih mahal dibanding dari
dana sendiri baik untuk biaya bunga maupn biaya promosi.
Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas, bank dapat menggunakan
tiga macam jenis :
1. Simpanan giro
Dalam bahasa sehari-hari simpanan ini sering disebut rekening.
Dengan memiliki rekening berarti memiliki sejumlah uang yang
disimpan di bank. Simpanan ini sering digunakan oleh para pedagang
maupun para pengusaha dalam bertransaksi. Menurut Undang-undang
Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah
simpanan yang penarikannnya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya
atau dengan cara pemindahan buku.
Apabila penarikannya secara tunai dapat dilakukan dengan
menggunakan cek, dan penarikan non tunai dengan menggunkan
bilyet giro.
Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di salam cek
atau kepada pembawa cek.
Dalam praktek sehari-hari terdapat beberapa jenis cek yang ada
dimasyarakat antara lain :
a. Cek atas unjuk
b. Cek atas nama
c. Cek silang
d. Cek mundur
e. Cek kosong
Sedangkan pengertian bilyert giro adalah surat perintah dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut
untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada
bank yang sama atau bank lainnya.
2. Simpanan tabungan
Simpanan tabungan digunakan untuk umum, di dalam penetapan
suku bunga biasanya lebih tinggi dari simpanan giro begitu pula
metode perhitungan bunganya serta keuntungan loainnya seperti
hadiah atau cindera mata. Pengertian tabungan menurut Undang-
undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan
atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Ada beberapa alat penarikan tabungan antara lain :
a. Buku tabungan
Di dalam buku tabungan berisi catatan saldo tabungan,
penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang
terjadi. Buku ini dapat digunakan pada saat penarikan,
sehingga langsug dapat mengurangi saldo yang ada di buku
tabungan tersebut.
b. Slip penarikan
Merupakan formulir penarikan. Slip penarikan ini biasanya
digunakan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku
tabungan.
c. Kartu yang terbuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat
digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya
baik uang yang ada ataupun di mesin Automated Teller
Machine (ATM).
d. Kombinasi
Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan kombinasi antara
buku tabungan dengan slip penarikan.
Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk simpanan tabungan
biasanya berupa bunga. Metode pembebanan bunga untuk jasa dan giro
yaitu saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian.
Adapun jenis-jenis tabungan adalah:
1. Tabanas
Tabanas merupakan tabungan pembangunan nasional.
2. Taska
Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan Asuransi Jiwa
3. Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain Tabanas dan Taska. Tabungan ini
dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-
ketentuan yang diatur oleh BI.
3. Simpanan Deposito
Simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo)
lebih panjang dan dapat ditarik setelah jatuh tempo. Begitu pula suku
bunga yang relatif lebih tinggi dari kedua jenis simpanan sebelumnya.
Pengertian deposito menurut undang-undang No. 10 tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank.
Sedangkan jenis-jenis simpanan deposito antara lain adalah :
a. Deposito berjangka
Deposito berjangka (DB) merupakan deposito yang diterbitkan
dengan jenis jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito
berjangka biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, sampai
dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik
perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito
tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito
berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan
setiap bulan atau setelah jatuh tempo atau sesuai jangka
waktunya. Penarikan dapat dilakukan sacara tunai maupun
pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari
jumlah bunga yang diterimanya.
b. Sertifikat deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 3, 6
dan 12 bulan. Sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang
atau badan hukum tertentu. Sertifikat deposito diterbitkan atas
unjuk dalam bentuk sertifikat serta dapat dipindah-tangankan
kepada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat
dilakukan di muka, tiap bulan atau jatuh tempo, baik tunai
ataupun nontunai. Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah
tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah yang
bulat, sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak
yang bervariasi untuk jumlah nominal yang diinginkan.
c. Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan
paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan
biasanya dalam jumlah yang besar (tergantung bank yang
bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan
Deposito On Call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya
nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga
biasanya di hitung perbulan dan biasanya untuk menentukan
bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
D. Dana yang Bersumber dari Lembaga Lain
Dalam prakteknya sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika
bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua.
Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara
waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk
mebiayai atau membayar transaksi tertentu. Perolehan dana sumber ini antara
lain dapat diperoleh dari :
1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang
diberikan Bank Indonesia kepada Bank-bank yang mengalami
kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada
pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.
2. Pinjaman antar bank (Call Money), biasanya pinjaman ini diberi
kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembar
kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini
bersifat jangka pendek dengan bunga relatif tinggi dibanding dengan
pinjaman lainnya.
3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang
diperoleh perbankan dari pihak luar negeri
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan
menerbitkan SBPU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang
berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SBPU
diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga
masyarakat tertarik untuk membelinya.
E. Konsep Perhitungan Biaya Sumber Dana
Sebagai sebuah lembaga intermediasi keuangan, mekanisme dasar bank
syariah adalah menerima deposito dari pemilik modal (depositor) pada sisi
liability-nya (kewajiban) untuk kemudian menawarkan pembiayaan kepada
investor pada sisi asetnya, dengan pola atau skema pembiayaan yang sesuai
dengan syariat Islam. Pada sisi kewajiban, terdapat dua kategori utama, yaitu
interest-free current and saving accounts dan investment accounts yang
berdasarkan pada prinsip PLS (Profit and Loss Sharing) antara pihak bank
dengan pihak depositor. Sedangkan pada sisi aset, yang termasuk didalamnya
adalah segala bentuk pola pembiayaan yang bebas riba dan sesuai standar
syariah, seperti mudarabah, musyarakah, istisna, salam, dan lain-lain.
Manajemen bank harus memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan
berkenaan dengan mobilisasi sumber dana dengan cermat dan akurat, ada
beberapa biaya yang harus diperhitungkan bank dalam menjalankan
usahanya misalnya:
1. Cost of fund
yaitu biaya yang dikeluarkan bank atas dana yang dihimpun sebelum
diperhitungkan besarnya pemenuhan persyaratan giro wajib minimum
(GWM) atau reserve requirement (RR). Dalam menghitung cost of
fund, bank terlebih dahulu harus mencari biaya rata-rata tertimbang
dari setiap sumber dana.
2. Cost of Loanable Fund
adalah biaya dana setelah dikurangi ketentuan giro wajib minimum
(GWM), sesuai dengan ketentuan BI bank umum wajib menempatkan
dana dalam rekening giro wajib minimum di BI jumlahnya ditetapkan
sebesar 5% dari dana pihak ketiga.
Jadi berdasarkan term of reference di atas penetapan standar mimum
Bank Syariah, pada dasarnya mestinya berpegang fungsi tersebut di atas
dan dapat dilakukan, kecuali bila dalam melaksanakan fungsinya
perbankan, missal melakukan hal-hal yang dilarang dalam syariah.
Perhitung Lending Rate yang menghasilkan pendapatan bagi suatu bank
dimana bank akan memperoleh laba usaha/bagi hasil maka komponen
lending rate diantaranya adanya cost of loanable fund, overhead cost, risk
factor, spread dan tax (pajak) yang berlaku secara umum di Indonesia.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
Slk ch7 manajemen bank umum
Slk ch7 manajemen bank umumSlk ch7 manajemen bank umum
Slk ch7 manajemen bank umum
 
power point manajemen dana bank
power point manajemen dana bankpower point manajemen dana bank
power point manajemen dana bank
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
 
Manajemen Dana Bank
Manajemen Dana BankManajemen Dana Bank
Manajemen Dana Bank
 
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #3
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #3Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #3
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #3
 
Bank komersial
Bank komersialBank komersial
Bank komersial
 
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1
 
Ekonomi: Bank LKBB Uang Dan Otoritas Jasa Keuangan - Adam Sufi Ibrahim
Ekonomi: Bank LKBB Uang Dan Otoritas Jasa Keuangan - Adam Sufi IbrahimEkonomi: Bank LKBB Uang Dan Otoritas Jasa Keuangan - Adam Sufi Ibrahim
Ekonomi: Bank LKBB Uang Dan Otoritas Jasa Keuangan - Adam Sufi Ibrahim
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
Bank Umum
Bank UmumBank Umum
Bank Umum
 
Sesi iii bank
Sesi iii bankSesi iii bank
Sesi iii bank
 
Manajemen Bank Umum 2015210412
Manajemen Bank Umum 2015210412Manajemen Bank Umum 2015210412
Manajemen Bank Umum 2015210412
 
Emilda
EmildaEmilda
Emilda
 
PRESENTASI BANK UMUM
PRESENTASI BANK UMUMPRESENTASI BANK UMUM
PRESENTASI BANK UMUM
 
Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17
 
Bank
BankBank
Bank
 
Manajemen Dana Usaha
Manajemen Dana UsahaManajemen Dana Usaha
Manajemen Dana Usaha
 
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
 

Semelhante a Bab v manajemen bank

Semelhante a Bab v manajemen bank (20)

MAKALAH_BLKL_JADI.doc
MAKALAH_BLKL_JADI.docMAKALAH_BLKL_JADI.doc
MAKALAH_BLKL_JADI.doc
 
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga KeuanganBank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan
 
Menejemen perbankan
Menejemen perbankanMenejemen perbankan
Menejemen perbankan
 
Ekonomi moneter
Ekonomi moneterEkonomi moneter
Ekonomi moneter
 
AKTIFITAS PERBANKAN
AKTIFITAS PERBANKANAKTIFITAS PERBANKAN
AKTIFITAS PERBANKAN
 
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptx
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptxPrantik Manajemen dana bank syariah.pptx
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptx
 
Bank
BankBank
Bank
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Makalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bankMakalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bank
 
sumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptxsumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptx
 
Sumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditSumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kredit
 
BLKL.Manajemen Dana.kel 2.pptx
BLKL.Manajemen Dana.kel 2.pptxBLKL.Manajemen Dana.kel 2.pptx
BLKL.Manajemen Dana.kel 2.pptx
 
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptxPengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
 
PPT KEL. 2 MNJ PERBANKAN.pptx
PPT KEL. 2 MNJ PERBANKAN.pptxPPT KEL. 2 MNJ PERBANKAN.pptx
PPT KEL. 2 MNJ PERBANKAN.pptx
 
Perban
PerbanPerban
Perban
 
perbankkan
perbankkanperbankkan
perbankkan
 
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptxPengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
Pengembangan Modal Bimtek PWMP.pptx
 
Ips chas management
Ips chas managementIps chas management
Ips chas management
 

Último

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Último (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

Bab v manajemen bank

  • 1. MANAJEMEN DANA BANK Mata Kuliah Manajemen Bank Disusun oleh: MUHAMMAD FAQIH F.U (K7412119) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS TATA NIAGA FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2014
  • 2. BAB V MANAJEMEN DANA BANK Bank sebagai lembaga yang mencari keuntungan, juga harus mempertimbangkan mengenai masalah keamananan dan likuiditas. Pencapaian tujuan bank baik dlam jangka pendek maupun jangka panjang ditentukan oleh beberapa faktor seperti falsafah yang dianut, biaya minium dan faktor lain. Falsafah pengelolaan bank dikenal ada 2 macam: 1. Pola Agresif yaitu lebih menekankan pada tujuan pencapaian keuntungan sehingga dalam pola ini lebih disukai adanya resiko. 2. Pola Konservatif yaitu tidak menyukai resiko jadi likuiditas bank tetap terjaga atau aman. Pola agresif lebih memerankan profitabilitas sedangkan pola konservatif lebih mengutamakan keamanan dibandingkan dengan profitabilitas. Dalam membiayai kegiatannya bank tentu saja membutuhkan dana, dana itu sendiri berasal dari berbagai sumber. Besar kecilnya skala usaha bank ditentukan oleh modal yang dimiliki bank tersebut jika dana kecil maka membatasi gerak usaha bank dan jika dana besar maka skalanya besar juga. Bank yang secara lebih spesifik berfungsi sebagai Agent of Trust atau kepercayaan masyarakat terhadap bank itu sendiri saat masyarakat menitipkan dananya dibank. Manajemen dana bank yang merencanakan, melaksanakan, mengendalikan penghimpunan dana yang ada dimasyarakat, tujuan dari manajemen bank adalah: 1. Laba 2. Aktiva lancar dan kas cukup 3. Menyediakan cadangan 4. Memenuhi kebutuhan 5. Pengelolaan bank Seperti halnya diatas suatu bank perlu dikelola liquiditasnya, pengelolaan liquiditas dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu: 1. Asset Management
  • 3. 2. Liability Management Liability Management (Pengelolaan Hutang) adalah proses dimana bank berusaha untuk mengembangkan sumber-sumber dana yang non-traditional melalui pinjaman dipasar uang atau dengan menerbitkan instrument uang untuk digunakan secara menguntungkan terutama untuk memenuhi permintaan kredit. Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank diantaranya adalah: Segala aktivitas dalam rangka penghimpunan dana masyaraka  Aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat  Penempatan dana dalam bentuk kredit  Permasalahan Manajemen Dana Bank a. Bank sebagai financial intermediary institution bertugas menghimpun dana dan menyalurkannya ke masyarakat (secara tidak langsung) b. Prudent Banking mutlak diperlukan dalam pengoperasian bank, sehingga memudahkan bank mendapatkan pinjaman dari deposan dan kreditur pada saat diperlukan (kemampuan manajemen bank menarik dana masyarakat merupakan ukuran kepercayaan masyarakat terhadapa bank) c. Manajemen dana bank selalu dihadapkan pada conflict of interest antara likuiditas dan rentabilitas. Pokok permasalahan dalam manajemen dana bank : 1. Dapat mencukupi kebutuhan dana untuk operasional Bank dengan biaya serendah-rendahnya dan syarat-syarat yang menguntungkan. 2. Bagaimana dapat menyalurkan dana (investasi) ke berbagai bentuk usaha dengan cara-cara yang menguntungkan. A. Pengertian Sumber Dana Bank Bank sebagai bisnis keuangan kegiatan membeli dan menjual juga terjadi, hanya bedanya dalam bisnis Bank yang dijual dan dibeli adalah jasa keuangan. Sebelum dilakukan penjualan jasa keuangan, Bank haruslah terlebih dulu membeli jasa keuangan yang tersedia di masyarakat dan dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, terutama dana dari masyarakat luas.
  • 4. Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyatrakat atau lembaga lainnya. Kemudian untuk membiayai operasinya, dana dapat pula dipeoleh dari modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh karena itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat. Bagi bank memilih dan mengelola sumber dana dari masyarakat alah sangat penting. Dana pengelolaan sumber dana dimulai dari perencanaan dan kebutuhan dana, kemudian pelaksanaan pencarian sumber dana dan pengendalian terhadap sumber dana yang tersedia. Pengelolaan sumber dana ini kita kenal dengan nama manajemen dana bank. Jadi manajemen dana bank adalah suatu kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan dana yang ada si masyarakat. B. Dana yang Besumber dari Bank Itu Sendiri Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri maksudnya dana yang diperoleh dari dalam bank. Perolehan dana ini biasanya digunakan apabila bank mengalami kesulitan untuk memperoleh dana dari luar. Kemudian dana ini dapat pula dicari sesuai dengan tujuan Bank, apabila bank hendak melakukan perluasan usaha atau mengganti berbagai sarana dan prasarana yang lama dengan yang baru. Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari : 1. Setoran modal dari pemegang saham, merupakan modal dari para pemegang lama atau pemegang saham baru. Dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat.
  • 5. 2. Caadangan laba, merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya. 3. Laba yang belum dibagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain baik di dalam maupun di luar negeri sebagai bank yang posisinya kuat. Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar dan mudah untuk memperoleh dalam jumlah besar dan mudah untuk memperoleh dalam jumlah yang relatif kecil. Sedangkan kelemahannya jumlah dana yang relatif besar harus melalui prosedur yang relatif lama. Kemudian perlu diingat bahwa penggunaan dana sendiri harus diseimbangkan dengan dana pinjaman sehingga rasio penggunaan dana pinjaman dan dana sendiri dapat dioptimalkan sedemikian rupa. C. Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Sedangkan kelemahannya bahwa dana dari sumber ini relatif lebih mahal dibanding dari dana sendiri baik untuk biaya bunga maupn biaya promosi.
  • 6. Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas, bank dapat menggunakan tiga macam jenis : 1. Simpanan giro Dalam bahasa sehari-hari simpanan ini sering disebut rekening. Dengan memiliki rekening berarti memiliki sejumlah uang yang disimpan di bank. Simpanan ini sering digunakan oleh para pedagang maupun para pengusaha dalam bertransaksi. Menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah simpanan yang penarikannnya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahan buku. Apabila penarikannya secara tunai dapat dilakukan dengan menggunakan cek, dan penarikan non tunai dengan menggunkan bilyet giro. Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di salam cek atau kepada pembawa cek. Dalam praktek sehari-hari terdapat beberapa jenis cek yang ada dimasyarakat antara lain : a. Cek atas unjuk b. Cek atas nama c. Cek silang d. Cek mundur e. Cek kosong Sedangkan pengertian bilyert giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.
  • 7. 2. Simpanan tabungan Simpanan tabungan digunakan untuk umum, di dalam penetapan suku bunga biasanya lebih tinggi dari simpanan giro begitu pula metode perhitungan bunganya serta keuntungan loainnya seperti hadiah atau cindera mata. Pengertian tabungan menurut Undang- undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Ada beberapa alat penarikan tabungan antara lain : a. Buku tabungan Di dalam buku tabungan berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang terjadi. Buku ini dapat digunakan pada saat penarikan, sehingga langsug dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut. b. Slip penarikan Merupakan formulir penarikan. Slip penarikan ini biasanya digunakan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan. c. Kartu yang terbuat dari plastik Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya baik uang yang ada ataupun di mesin Automated Teller Machine (ATM). d. Kombinasi Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan kombinasi antara buku tabungan dengan slip penarikan. Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk simpanan tabungan biasanya berupa bunga. Metode pembebanan bunga untuk jasa dan giro yaitu saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian.
  • 8. Adapun jenis-jenis tabungan adalah: 1. Tabanas Tabanas merupakan tabungan pembangunan nasional. 2. Taska Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan Asuransi Jiwa 3. Tabungan lainnya Yaitu tabungan selain Tabanas dan Taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan- ketentuan yang diatur oleh BI. 3. Simpanan Deposito Simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan dapat ditarik setelah jatuh tempo. Begitu pula suku bunga yang relatif lebih tinggi dari kedua jenis simpanan sebelumnya. Pengertian deposito menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Sedangkan jenis-jenis simpanan deposito antara lain adalah : a. Deposito berjangka Deposito berjangka (DB) merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo atau sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan sacara tunai maupun pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.
  • 9. b. Sertifikat deposito Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 3, 6 dan 12 bulan. Sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat serta dapat dipindah-tangankan kepada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, tiap bulan atau jatuh tempo, baik tunai ataupun nontunai. Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah yang bulat, sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak yang bervariasi untuk jumlah nominal yang diinginkan. c. Deposito on call Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan Deposito On Call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya di hitung perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank. D. Dana yang Bersumber dari Lembaga Lain Dalam prakteknya sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua. Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk mebiayai atau membayar transaksi tertentu. Perolehan dana sumber ini antara lain dapat diperoleh dari : 1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada Bank-bank yang mengalami
  • 10. kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu. 2. Pinjaman antar bank (Call Money), biasanya pinjaman ini diberi kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembar kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga relatif tinggi dibanding dengan pinjaman lainnya. 3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh perbankan dari pihak luar negeri 4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SBPU diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya. E. Konsep Perhitungan Biaya Sumber Dana Sebagai sebuah lembaga intermediasi keuangan, mekanisme dasar bank syariah adalah menerima deposito dari pemilik modal (depositor) pada sisi liability-nya (kewajiban) untuk kemudian menawarkan pembiayaan kepada investor pada sisi asetnya, dengan pola atau skema pembiayaan yang sesuai dengan syariat Islam. Pada sisi kewajiban, terdapat dua kategori utama, yaitu interest-free current and saving accounts dan investment accounts yang berdasarkan pada prinsip PLS (Profit and Loss Sharing) antara pihak bank dengan pihak depositor. Sedangkan pada sisi aset, yang termasuk didalamnya adalah segala bentuk pola pembiayaan yang bebas riba dan sesuai standar syariah, seperti mudarabah, musyarakah, istisna, salam, dan lain-lain. Manajemen bank harus memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan mobilisasi sumber dana dengan cermat dan akurat, ada beberapa biaya yang harus diperhitungkan bank dalam menjalankan usahanya misalnya:
  • 11. 1. Cost of fund yaitu biaya yang dikeluarkan bank atas dana yang dihimpun sebelum diperhitungkan besarnya pemenuhan persyaratan giro wajib minimum (GWM) atau reserve requirement (RR). Dalam menghitung cost of fund, bank terlebih dahulu harus mencari biaya rata-rata tertimbang dari setiap sumber dana. 2. Cost of Loanable Fund adalah biaya dana setelah dikurangi ketentuan giro wajib minimum (GWM), sesuai dengan ketentuan BI bank umum wajib menempatkan dana dalam rekening giro wajib minimum di BI jumlahnya ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga. Jadi berdasarkan term of reference di atas penetapan standar mimum Bank Syariah, pada dasarnya mestinya berpegang fungsi tersebut di atas dan dapat dilakukan, kecuali bila dalam melaksanakan fungsinya perbankan, missal melakukan hal-hal yang dilarang dalam syariah. Perhitung Lending Rate yang menghasilkan pendapatan bagi suatu bank dimana bank akan memperoleh laba usaha/bagi hasil maka komponen lending rate diantaranya adanya cost of loanable fund, overhead cost, risk factor, spread dan tax (pajak) yang berlaku secara umum di Indonesia.