SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 37
Baixar para ler offline
SPESIFIKASI FORMAL   1
Istilah ‘metode formal’ mencakup sejumlah kegiatan:
• spesifikasi sistem formal,
• analisis dan bukti spesifikasi,
• pengembangan transformasional dan
• verifikasi program.

Seluruh kegiatan    ini    bertumpuh     pada   spesifikasi   formal
perangkat lunak.




                          SPESIFIKASI FORMAL                           2
Suatu spesifikasi perangkat lunak
formal merupakan spesifikasi yang
dinyatakan   dalam      bahasa     yang
perbendaharaan kata, sintaks, dan
semantiknya didefinisikan secara formal.




              SPESIFIKASI FORMAL           3
• Rekayasa perangkat lunak yang berhasil. Penggunaan
  metode-metode rekayasa perangkat lunak pada proses
  perancangan dan pengembangan menghasilkan perbaikan
  kualitas perangkat lunak.



• Perubahan pasar. Perangkat lunak harus dikembangkan
  dengan cepat dan pelanggang seringkali bersedia menerima
  perangkat lunak dengan beberapa kesalahan, asalkan
  penyerahan yang cepat dapat dilakukan..
                       SPESIFIKASI FORMAL                    4
• Lingkup yang terbatas dari metode formal. Pada umumnya
  metode formal tidak sesuai untuk menspesifikasi interface
  user dan interaksi user.



• Skala metode formal yang terbatas. Skala metode formal
  tidak bertambah dengan baik. Masalah ini diperburuk dengan
  ketiadaannya dukungan alat bantu untuk teknik-teknik ini.




                       SPESIFIKASI FORMAL                      5
Terdapat tiga tingkat spesifikasi
perangkat     lunak       yang      dapat
dikembangkan.       Tingkat-tingkat    ini
adalah persyaratan user, persyaratan
sistem, dan spesifikasi desain perangkat
lunak.


               SPESIFIKASI FORMAL            6
Bertambahnya keterlibatan kontraktor
                            Berkurangnya keterlibatan klien


  Definisi          Spesifikasi                                                  Desain
                                           Desain          Spesifikasi
persyaratan         persyaratan                                                  tingkat
                                         arsitektural        formal
   user               sistem                                                       tingi




                           Spesifikasi

                                                            Desain


          menunjukkan tahap-tahap spesifikasi perangkat lunak dan interfacenya
                             dengan proses perancangan
                                  SPESIFIKASI FORMAL                                       7
Tahap akhir proses, yang merupakan
pembuatan      spesifikasi   yang     lengkap,
konsisten, dan tepat, pada prinsipnya
ditujukan untuk kontraktor perangkat lunak.

    Spesifikasi ini berfungsi sebagai dasar
implementasi sistem. Spesifikasi yang tepat
ini bias merupakan spesifikasi formal.

                 SPESIFIKASI FORMAL              8
Spesifikasi           Spesifikasi
                   persyaratan sistem          formal



                                                            Desain tingkat
    Definisi
                                                               tinggi
persyaratan user



                    Pemodelan                  Desain
                      sistem                 arsitektural



     kegiatan spesifikasi dan perancangan dapat dilakukan secara
                                parallel
                            SPESIFIKASI FORMAL                               9
Ada hubungan dua arah antara setiap
tahap pada proses. Informasi diberikan dari
spesifikasi ke proses perancangan dan
sebaliknya.

    Walaupun            spesifikasi     telah
dikembangkan dengan rinci, pemahaman
dalam     membuat       spesifikasi mengenai
spesifikasi itu akan bertambah.
                SPESIFIKASI FORMAL              10
• Pembuatan spesifikasi formal memaksakan
  terjadinya analisis sistem rinci yang biasanya
  menggunakan error dan ketidak konsistenan pada
  spesifikasi persyaratan informal.
• Deteksi error ini merupakan argumen yang paling
  ampuh untuk mengembangkan spesifikasi formal (
  Hall, 1990).
• Masalah persyaratan yang tetap tidak terdeteksi
  samapai tahap tahap berikutnya pada proses
  perangkat lunak biasanya mahal untuk diperbaiki.

                  SPESIFIKASI FORMAL                 11
biaya proses perangkat lunak dipengaruhi oleh penggunaan
                    spesifikasi formal
                SPESIFIKASI FORMAL                         12
Dengan spesifikasi formal, biaya spesifikasi dan
implementasi dapat dibandingkan dan biaya validasi
sistem berkurang secara signifikan.

     Pekerjaan pengembangan spesifikasi formal
mampu mengatasi masalah persyaratan, pekerjaan
ulang untuk membetulkan masalah ini setelah system
dirancang akan terhindari.




                   SPESIFIKASI FORMAL                   13
• Pendekatan aljabar, d mana system dikembangkan
  dalam hal operasi dan hubungannya

• Pendekatan berbasis model, di mana model
  system dibangun dengan menggunakan konstruksi
  matematik seperti himpunan dan deret, dan operasi
  system didefinisikan dengan bagaimana operasi
  tersebut mengubah status system.




                   SPESIFIKASI FORMAL                 14
Sekuensial                         Konkuren
                 Larch (guttag et al., 1985, 1993   Lotos (Bolognesi dan
Aljabar
                 OBJ (Futatsugi et al., 1985)       Brinksma, 1987
                 Z (Spivey, 1992)                   CSP (Hoare, 1985)
Berbasis Model   VDM (Jones, 1980)                  Petri Nets (Peterson,
                 B (Wordsworth, 1996)               1981)




             contoh bahasa pada masing-masing kelas



                          SPESIFIKASI FORMAL                                15
Spesifikasi interface subsistem yang tepat
penting karena pengembang subsistem harus
menulis kode yang memakai layanan
subsistem lain sebelum implementasi.
     Spesifikasi      interface    memberikan
informasi untuk pengembang subsistem
sehingga mereka tahu layanan apa yang akan
tersedia pada subsistem lain dan bagaimana
aksesnya.

                 SPESIFIKASI FORMAL               16
Subsistem                                  Subsistem
   A                                          B




            data dan operasi yang dapat diakses
                 melalui interface subsistem


                   SPESIFIKASI FORMAL                  17
SPESIFIKASI FORMAL   18
• Pendahuluan yang mendeklarasikan sort (nama
  tipe) entitas yang dispesifikasi. Sort merupakan
  himpunan objek. Sort biasanya diimplementasikan
  sebagai tipe.
• Bagian deskripsi di mana operasi dideskripsikan
  secara informal.
• Bagian signature mendefinisikan sintaks interface
  ke kelas objek atau tipe data abstrak.
• Bagian aksioma yang mendefinisikan semantic
  operasi dengan mendefiniskan satu set aksioma
  yang mencirika perilaku tipe data abstrak.
                   SPESIFIKASI FORMAL                 19
• Penstrukturan        spesifikasi.    Organisasikan
  spesifikasi interface informal menjadi satu set tipe
  data abstrak atau kelas objek.
• Penamaan spesifikasi. Tetapkan nama untuk
  setiap spesifikasi tipe abstrak, putuskan apakah
  spesifikasi tersebut membutuhkan parameter
  generic dan tentukan nama untuk sort yang
  teridentifikasi.
• Pemilihan operasi. Pilih satu set operasi untuk
  setiap spesifikasi berdasarkan fungsionalitas
  interface yang teridentifikasi.
                    SPESIFIKASI FORMAL                   20
• Spesifikasi operasi informal. Tuliskan
  spesifikasi informal setiap operasi.
• Definisi sintaks. Definisikan sintaks operasi
  dan parameter bagi setiap operasi. Ini
  merupakan bagian signature dari spesifikasi
  formal.
• Definisi aksioma. Definisikan semantic
  operasi dengan mendeskripsikan kondisi
  apa yang selalu true (benar) untuk berbagai
  kombinasi operasi.
                 SPESIFIKASI FORMAL               21
Spesifikasi list sederhana
 SPESIFIKASI FORMAL          22
• Operasi    konstruktor   yang    membuat       atau
  memodifikasi entitas dari sort yang didefinisikan
  pada spesifikasi. Biasanya, ini merupakan nama
  yng diberikan seperti create, Update, Add atau,
  dalam kasus ini, Cons yang berarti konstruksi.

• Operasi       inspeksi     (pemeriksaan)     yang
  mengevaluasi atribut sort yang didefinisikan pada
  spesifikasi. Biasanya, ini merupakan nama yang
  diberikan yang berhubungan dengan nama atribut
  atau nama seperti Eval, Get, dsb.
                   SPESIFIKASI FORMAL                   23
• Enter. Operasi ini menambahkan sebuah pesawat
  (direpresentasikan oleh identifier) pada ruang udara dengan
  ketinggian tertentu. Tidak boleh pesawat lain pada ketinggian
  tersebut atau dalam jarak 300 meter darinya.
• Leave. Operasi ini mengeluarkan pesawat yang bersangkutan
  dari sector yang dikontrol. Operasi ini dipakai ketika pesawat
  berpindah ke sector berikutnya.
• Move. Operasi ini memindahkan pesawat dari satu ketinggian
  ke yang lainnya.
• Lookup. Jika diketahui identitas pesawat, operasi-operasi
  interface pesawat pada sector tersebut.



                       SPESIFIKASI FORMAL                          24
• Create. Ini merupakan operasi standar untuk tipe data
  abstrak. Operasi ini menyebabkan dibuatnya instance kosong
  dari tipe tersebut.
• Put. Ini merupakan versi yang lebih sederhana dari operasi
  enter. Operasi ini hanya menambahkan pesawat ke sector
  tanpa pemeriksaan batasan.
• In-space. Jika diketahui sinyal panggil (call sign) pesawat,
  operasi Boolean ini me-return true pesawat ada di sector
  yang dikontrol, dan false jika tidak.
• Occupied. Jika diketahui ketinggian, operasi Boolean ini me-
  return true jika ada pesawat dalam jarak 300 meter dengan
  ketinggian tersebut, dan false jika tidak.


                       SPESIFIKASI FORMAL                        25
• Spesifikasi Occupied menyatakan bahwa pada
  ruang udara yang kosong (create), suatu
  ketinggian selalu kosong.
• Spesifikasi Move menyatakan bahwa, jika operasi
  move diterapkan pada ruang udara yang kosong
  (Create), ruang tersebut tidak berubah dan
  dibangkitkanlah eksepsi untuk menunjukkan bahwa
  pesawat yang dispesifikasi tidak ada pada ruang
  udara tersebut.



                  SPESIFIKASI FORMAL                26
Pendekatan alternatif bagi spesifikasi formal
yang telah banyak digunakan pada proyek industri
adalah spesifikasi berbasis model.
     Spesifikasi    berbasis    model       merupakan
pendekatan terhadap spesifikasi formal di mana
spesifikasi sistem dinyatakan sebagai model status
sistem.
     Operasi      sistem     dispesifikasi      dengan
mendefenisikan      bagaimana      operasi     tersebut
mempengaruhi status model sistem. Dengan
demikian, perilaku sistem dapat didefinisikan.
                    SPESIFIKASI FORMAL                    27
Deskripsi formal dimasukkan sebagai sebagai
bagian-bagian kecil dan mudah dibaca (disebut
skema) yang di bedakan dari test yang berhubungan
dengan menggunakan highlight grafis. Skema
digunakan untuk mengenalkan variabel status dan
mendefenisikan batasan dan operasi pada status.




                  SPESIFIKASI FORMAL                28
SPESIFIKASI FORMAL   29
• Rakitan jarum. Dihubungkan ke pompa. Komponen ini
  digunakan untuk memasukkan insulin ke dalam tubuh
  penderita diabetes
• Sensor. Mengukur tingkat glukosa darah user. Input dari
  sensor direpresentasikan oleh reading pada spesifiksi formal.
• Pompa. memompa insulin dari reserfoir ke rakitan jarum. Nilai
  yang menunjukkan jumlah bagian insulin yang harus
  diberikan direpresentasikan oleh dosen pada spesifiksi formal
• Kontroler. Mengontrol seluruh titik. Kontroler ini memiliki
  saklar on/off ditambah tombol overide (mengesampingkan),
  ditambah tombol ntuk menentukan jumlah yang akan
  diberikan.


                       SPESIFIKASI FORMAL                         30
• Alarm. Berbunyi jika ada masalah. Nilai yang
  dikirim ke alarm direfresentasikan oleh alarm !
  pada spesifikasi berikut ini.
• Displai. Ada dua displai. Yang satu menunjukkan
  pembacaan gula darah yang terakhir diukur, yang
  lainnya menampilkan massage.
• Jam. Menginformasikan waktu saat itu untuk
  kontoler




                  SPESIFIKASI FORMAL                31
SPESIFIKASI FORMAL   32
•  reading? Ini merupakan bilangan asli (yaitu, bilangan bulat
  non-negatif ) yang merepresentasikan pembacaan dari
  sensor glukosa darah . ini merupakan nilai input .
• Dose, cumulative _dose ini juga merupakan bilangan asli
  yang mempresrentasikan dosis insulin yang akan diberikan
  dan dosis komulatif yang telah diberikan selama periode
  waktu tertentu.
• R0, R1,R2, ini mereplesentasikan tiga pembacaan terakhir
  dan dipakai untuk menghitung kecepatan perubahan glokusa
  darah.
• Capacity bilangan asli yang merepresentasikan kapasitas
  resevoir insulin pada pompa .


                       SPESIFIKASI FORMAL                        33
SPESIFIKASI FORMAL   34
• Alarm! Output ini merepresentasikan alarm pada mesin yang
  memberi sinyal kondisi epsepsi
• Punp! Ini merupakan bilangan asli yang mereplesentasikan
  sinyal kontrol yang dikirimkan kerakitan pompa fisik. Ini
  merupakan nilai output.
• Display1! Display2! Nilai-nilai output dengan tipe string ini
  merepresentasikan dua display test pada pompa insulin. Satu
  display ( display 1) dipakai untuk menampilkn pesan test,
  yang lainnya(display 2) dipakai untuk menunjukkan dosis
  insulin yang diberikan




                       SPESIFIKASI FORMAL                         35
Penekanan masalah yang harus
diselesaikan       merupakan    suatu
keuntungan utama dari peggunaan
spesifikasi formal. Dengan spesifikasi
informal, konflik ini lebih mudah
terlewatkan dan harus ditangani pada
tahap      berikutnya    dari proses
pengembangan.
              SPESIFIKASI FORMAL         36
SPESIFIKASI FORMAL   37

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Testing dan implementasi_sistem_-_romeo
Testing dan implementasi_sistem_-_romeoTesting dan implementasi_sistem_-_romeo
Testing dan implementasi_sistem_-_romeoAbrianto Nugraha
 
Pertemuan 2 Pemodelan Perangkat Lunak
Pertemuan 2 Pemodelan Perangkat Lunak Pertemuan 2 Pemodelan Perangkat Lunak
Pertemuan 2 Pemodelan Perangkat Lunak Disma Ariyanti W
 
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan JAVA"
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan JAVA"Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan JAVA"
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan JAVA"Asnita Meydelia C K
 
Rpp pemrograman dasar kelas 10 semester genap
Rpp pemrograman dasar kelas 10 semester genapRpp pemrograman dasar kelas 10 semester genap
Rpp pemrograman dasar kelas 10 semester genapSaprudin Eskom
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratanFebriyani Syafri
 
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakRekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakSherly Uda
 
Jawaban uas Analisa dan Perancangan Sistem
Jawaban uas Analisa dan Perancangan SistemJawaban uas Analisa dan Perancangan Sistem
Jawaban uas Analisa dan Perancangan Sistemlonklonk
 
Pemodelan dan simulasi sistem komputer
Pemodelan dan simulasi sistem komputerPemodelan dan simulasi sistem komputer
Pemodelan dan simulasi sistem komputerArdhiansyah Purwanto
 
3 rekayasa kebutuhan
3 rekayasa kebutuhan3 rekayasa kebutuhan
3 rekayasa kebutuhanObey Rohman
 
Bahan ajar-dasar-pemrograman
Bahan ajar-dasar-pemrogramanBahan ajar-dasar-pemrograman
Bahan ajar-dasar-pemrogramanAndri Yanto
 
KUMPULAN SOAL LATIHAN DARI MODUL PROGRAM PROFESI GURU (PPG) TEKNIK KOMPUTER &...
KUMPULAN SOAL LATIHAN DARI MODUL PROGRAM PROFESI GURU (PPG) TEKNIK KOMPUTER &...KUMPULAN SOAL LATIHAN DARI MODUL PROGRAM PROFESI GURU (PPG) TEKNIK KOMPUTER &...
KUMPULAN SOAL LATIHAN DARI MODUL PROGRAM PROFESI GURU (PPG) TEKNIK KOMPUTER &...Walid Umar
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLLaporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLShofura Kamal
 
Perancangan Sistem Secara Umum
Perancangan Sistem Secara UmumPerancangan Sistem Secara Umum
Perancangan Sistem Secara UmumLia Rusdyana Dewi
 
Kebutuhan fungsional aplikasi simpel
Kebutuhan fungsional aplikasi simpelKebutuhan fungsional aplikasi simpel
Kebutuhan fungsional aplikasi simpelartha69
 
Implementasi dan pengujian sistem
Implementasi dan pengujian sistemImplementasi dan pengujian sistem
Implementasi dan pengujian sistemaidilsukri
 

Mais procurados (20)

Testing dan implementasi_sistem_-_romeo
Testing dan implementasi_sistem_-_romeoTesting dan implementasi_sistem_-_romeo
Testing dan implementasi_sistem_-_romeo
 
[PBO] Pertemuan 6 - Abstrak
[PBO] Pertemuan 6 - Abstrak[PBO] Pertemuan 6 - Abstrak
[PBO] Pertemuan 6 - Abstrak
 
[RPL2] Activity Diagram
[RPL2] Activity Diagram[RPL2] Activity Diagram
[RPL2] Activity Diagram
 
Model dan Simulasi
Model dan SimulasiModel dan Simulasi
Model dan Simulasi
 
Pertemuan 2 Pemodelan Perangkat Lunak
Pertemuan 2 Pemodelan Perangkat Lunak Pertemuan 2 Pemodelan Perangkat Lunak
Pertemuan 2 Pemodelan Perangkat Lunak
 
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan JAVA"
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan JAVA"Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan JAVA"
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan JAVA"
 
Rpp pemrograman dasar kelas 10 semester genap
Rpp pemrograman dasar kelas 10 semester genapRpp pemrograman dasar kelas 10 semester genap
Rpp pemrograman dasar kelas 10 semester genap
 
Kelompok 3 incremental
Kelompok 3   incrementalKelompok 3   incremental
Kelompok 3 incremental
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
 
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakRekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
 
Jawaban uas Analisa dan Perancangan Sistem
Jawaban uas Analisa dan Perancangan SistemJawaban uas Analisa dan Perancangan Sistem
Jawaban uas Analisa dan Perancangan Sistem
 
Pemodelan dan simulasi sistem komputer
Pemodelan dan simulasi sistem komputerPemodelan dan simulasi sistem komputer
Pemodelan dan simulasi sistem komputer
 
3 rekayasa kebutuhan
3 rekayasa kebutuhan3 rekayasa kebutuhan
3 rekayasa kebutuhan
 
[PBO] Pertemuan 5 - Inheritance
[PBO] Pertemuan 5 - Inheritance[PBO] Pertemuan 5 - Inheritance
[PBO] Pertemuan 5 - Inheritance
 
Bahan ajar-dasar-pemrograman
Bahan ajar-dasar-pemrogramanBahan ajar-dasar-pemrograman
Bahan ajar-dasar-pemrograman
 
KUMPULAN SOAL LATIHAN DARI MODUL PROGRAM PROFESI GURU (PPG) TEKNIK KOMPUTER &...
KUMPULAN SOAL LATIHAN DARI MODUL PROGRAM PROFESI GURU (PPG) TEKNIK KOMPUTER &...KUMPULAN SOAL LATIHAN DARI MODUL PROGRAM PROFESI GURU (PPG) TEKNIK KOMPUTER &...
KUMPULAN SOAL LATIHAN DARI MODUL PROGRAM PROFESI GURU (PPG) TEKNIK KOMPUTER &...
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLLaporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
 
Perancangan Sistem Secara Umum
Perancangan Sistem Secara UmumPerancangan Sistem Secara Umum
Perancangan Sistem Secara Umum
 
Kebutuhan fungsional aplikasi simpel
Kebutuhan fungsional aplikasi simpelKebutuhan fungsional aplikasi simpel
Kebutuhan fungsional aplikasi simpel
 
Implementasi dan pengujian sistem
Implementasi dan pengujian sistemImplementasi dan pengujian sistem
Implementasi dan pengujian sistem
 

Destaque

Kurikulum rekayasa perangkat lunak smk
Kurikulum rekayasa perangkat lunak smkKurikulum rekayasa perangkat lunak smk
Kurikulum rekayasa perangkat lunak smkTenia Wahyuningrum
 
Perancangan perangkat lunak real time
Perancangan perangkat lunak real timePerancangan perangkat lunak real time
Perancangan perangkat lunak real timearfianti
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real timeFebriyani Syafri
 
Spesifikasi perangkat lunak
Spesifikasi perangkat lunakSpesifikasi perangkat lunak
Spesifikasi perangkat lunakarfianti
 
Perbedaan word 2007 2010 2013
Perbedaan word 2007 2010 2013Perbedaan word 2007 2010 2013
Perbedaan word 2007 2010 2013Mbak Erik Madiun
 

Destaque (8)

Kurikulum rekayasa perangkat lunak smk
Kurikulum rekayasa perangkat lunak smkKurikulum rekayasa perangkat lunak smk
Kurikulum rekayasa perangkat lunak smk
 
Perancangan perangkat lunak real time
Perancangan perangkat lunak real timePerancangan perangkat lunak real time
Perancangan perangkat lunak real time
 
Rpl 1
Rpl 1Rpl 1
Rpl 1
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
 
Spesifikasi perangkat lunak
Spesifikasi perangkat lunakSpesifikasi perangkat lunak
Spesifikasi perangkat lunak
 
V-Model dalam Software Engineering
V-Model dalam Software EngineeringV-Model dalam Software Engineering
V-Model dalam Software Engineering
 
Perbedaan word 2007 2010 2013
Perbedaan word 2007 2010 2013Perbedaan word 2007 2010 2013
Perbedaan word 2007 2010 2013
 
Referensi footonote
Referensi footonoteReferensi footonote
Referensi footonote
 

Semelhante a Rpl 09 - spesifikasi formal

Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunakPersyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunakarfianti
 
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunakPersyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunakarfianti
 
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)Mawaddah Warahmah
 
Rekayasa perangkat lunak (dha4)
Rekayasa perangkat lunak (dha4)Rekayasa perangkat lunak (dha4)
Rekayasa perangkat lunak (dha4)Mawaddah Warahmah
 
Pert 11 anisah 41812110004
Pert 11 anisah 41812110004Pert 11 anisah 41812110004
Pert 11 anisah 41812110004anisahprasetya
 
Pert 11 anisah 41812110004
Pert 11 anisah 41812110004Pert 11 anisah 41812110004
Pert 11 anisah 41812110004anisahprasetya
 
Siklus dalam Software Development Life Cycle
Siklus dalam Software Development Life CycleSiklus dalam Software Development Life Cycle
Siklus dalam Software Development Life Cyclehansjenny
 
Rpl 03 - proses proses perangkat lunak
Rpl   03 - proses proses perangkat lunakRpl   03 - proses proses perangkat lunak
Rpl 03 - proses proses perangkat lunakFebriyani Syafri
 
7. Materi ajar Software Requirement Spesification.pptx
7. Materi ajar Software Requirement Spesification.pptx7. Materi ajar Software Requirement Spesification.pptx
7. Materi ajar Software Requirement Spesification.pptxcastakaagussugianto
 
Rpl 2- sw process model
Rpl 2- sw process modelRpl 2- sw process model
Rpl 2- sw process modelf' yagami
 
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)Listyowatik (Yanie)
 
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptxKairiAbasa
 
PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
 PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES) PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)Tinkqi Qtink
 
Sldc (software development life cycle
Sldc (software development life cycleSldc (software development life cycle
Sldc (software development life cycleAriniEsterPardede
 
Pemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakPemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakAdityaSaputra83
 

Semelhante a Rpl 09 - spesifikasi formal (20)

Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunakPersyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
 
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunakPersyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
Persyaratan sistem dan dokumen perangkat lunak
 
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
 
Rekayasa perangkat lunak (dha4)
Rekayasa perangkat lunak (dha4)Rekayasa perangkat lunak (dha4)
Rekayasa perangkat lunak (dha4)
 
Pert 11 anisah 41812110004
Pert 11 anisah 41812110004Pert 11 anisah 41812110004
Pert 11 anisah 41812110004
 
Pert 11 anisah 41812110004
Pert 11 anisah 41812110004Pert 11 anisah 41812110004
Pert 11 anisah 41812110004
 
Siklus dalam Software Development Life Cycle
Siklus dalam Software Development Life CycleSiklus dalam Software Development Life Cycle
Siklus dalam Software Development Life Cycle
 
Rpl 03 - proses proses perangkat lunak
Rpl   03 - proses proses perangkat lunakRpl   03 - proses proses perangkat lunak
Rpl 03 - proses proses perangkat lunak
 
Rpl
RplRpl
Rpl
 
7. Materi ajar Software Requirement Spesification.pptx
7. Materi ajar Software Requirement Spesification.pptx7. Materi ajar Software Requirement Spesification.pptx
7. Materi ajar Software Requirement Spesification.pptx
 
Materi ke 2 Konsep eRKa.pdf
Materi ke 2 Konsep eRKa.pdfMateri ke 2 Konsep eRKa.pdf
Materi ke 2 Konsep eRKa.pdf
 
Rpl 2- sw process model
Rpl 2- sw process modelRpl 2- sw process model
Rpl 2- sw process model
 
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (REQUIREMENTS ANALYSIS FUNDAMENTALS)
 
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Proyek-SI-Pertemuan-14.pptx
 
2. pengenalan software engineering
2. pengenalan software engineering2. pengenalan software engineering
2. pengenalan software engineering
 
PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
 PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES) PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
PRINSIP DAN KONSEP ANALISA (ANALYSIS CONCEPT AND PRINCIPLES)
 
Rpl 01 - pendahuluan
Rpl   01 - pendahuluanRpl   01 - pendahuluan
Rpl 01 - pendahuluan
 
materi lanjutan.ppt
materi lanjutan.pptmateri lanjutan.ppt
materi lanjutan.ppt
 
Sldc (software development life cycle
Sldc (software development life cycleSldc (software development life cycle
Sldc (software development life cycle
 
Pemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakPemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunak
 

Mais de Febriyani Syafri

Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulangFebriyani Syafri
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objekFebriyani Syafri
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusiFebriyani Syafri
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitekturalFebriyani Syafri
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunakFebriyani Syafri
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi dataFebriyani Syafri
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)Febriyani Syafri
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client serverFebriyani Syafri
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client serverFebriyani Syafri
 
Sister 011 - network file system
Sister   011 - network file systemSister   011 - network file system
Sister 011 - network file systemFebriyani Syafri
 
Sister 013 - database terdistribusi
Sister   013 - database terdistribusiSister   013 - database terdistribusi
Sister 013 - database terdistribusiFebriyani Syafri
 

Mais de Febriyani Syafri (20)

Rpl 016 - uas
Rpl   016 - uasRpl   016 - uas
Rpl 016 - uas
 
Rpl 015 - interface user
Rpl   015 - interface userRpl   015 - interface user
Rpl 015 - interface user
 
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitektural
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
 
Sister 05 - proses
Sister   05 - prosesSister   05 - proses
Sister 05 - proses
 
Sister 06 - client server
Sister   06 - client serverSister   06 - client server
Sister 06 - client server
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
 
Sister 010 - file service
Sister   010 - file serviceSister   010 - file service
Sister 010 - file service
 
Sister 011 - network file system
Sister   011 - network file systemSister   011 - network file system
Sister 011 - network file system
 
Sister 012 - name service
Sister   012 - name serviceSister   012 - name service
Sister 012 - name service
 
Sister 013 - database terdistribusi
Sister   013 - database terdistribusiSister   013 - database terdistribusi
Sister 013 - database terdistribusi
 

Rpl 09 - spesifikasi formal

  • 2. Istilah ‘metode formal’ mencakup sejumlah kegiatan: • spesifikasi sistem formal, • analisis dan bukti spesifikasi, • pengembangan transformasional dan • verifikasi program. Seluruh kegiatan ini bertumpuh pada spesifikasi formal perangkat lunak. SPESIFIKASI FORMAL 2
  • 3. Suatu spesifikasi perangkat lunak formal merupakan spesifikasi yang dinyatakan dalam bahasa yang perbendaharaan kata, sintaks, dan semantiknya didefinisikan secara formal. SPESIFIKASI FORMAL 3
  • 4. • Rekayasa perangkat lunak yang berhasil. Penggunaan metode-metode rekayasa perangkat lunak pada proses perancangan dan pengembangan menghasilkan perbaikan kualitas perangkat lunak. • Perubahan pasar. Perangkat lunak harus dikembangkan dengan cepat dan pelanggang seringkali bersedia menerima perangkat lunak dengan beberapa kesalahan, asalkan penyerahan yang cepat dapat dilakukan.. SPESIFIKASI FORMAL 4
  • 5. • Lingkup yang terbatas dari metode formal. Pada umumnya metode formal tidak sesuai untuk menspesifikasi interface user dan interaksi user. • Skala metode formal yang terbatas. Skala metode formal tidak bertambah dengan baik. Masalah ini diperburuk dengan ketiadaannya dukungan alat bantu untuk teknik-teknik ini. SPESIFIKASI FORMAL 5
  • 6. Terdapat tiga tingkat spesifikasi perangkat lunak yang dapat dikembangkan. Tingkat-tingkat ini adalah persyaratan user, persyaratan sistem, dan spesifikasi desain perangkat lunak. SPESIFIKASI FORMAL 6
  • 7. Bertambahnya keterlibatan kontraktor Berkurangnya keterlibatan klien Definisi Spesifikasi Desain Desain Spesifikasi persyaratan persyaratan tingkat arsitektural formal user sistem tingi Spesifikasi Desain menunjukkan tahap-tahap spesifikasi perangkat lunak dan interfacenya dengan proses perancangan SPESIFIKASI FORMAL 7
  • 8. Tahap akhir proses, yang merupakan pembuatan spesifikasi yang lengkap, konsisten, dan tepat, pada prinsipnya ditujukan untuk kontraktor perangkat lunak. Spesifikasi ini berfungsi sebagai dasar implementasi sistem. Spesifikasi yang tepat ini bias merupakan spesifikasi formal. SPESIFIKASI FORMAL 8
  • 9. Spesifikasi Spesifikasi persyaratan sistem formal Desain tingkat Definisi tinggi persyaratan user Pemodelan Desain sistem arsitektural kegiatan spesifikasi dan perancangan dapat dilakukan secara parallel SPESIFIKASI FORMAL 9
  • 10. Ada hubungan dua arah antara setiap tahap pada proses. Informasi diberikan dari spesifikasi ke proses perancangan dan sebaliknya. Walaupun spesifikasi telah dikembangkan dengan rinci, pemahaman dalam membuat spesifikasi mengenai spesifikasi itu akan bertambah. SPESIFIKASI FORMAL 10
  • 11. • Pembuatan spesifikasi formal memaksakan terjadinya analisis sistem rinci yang biasanya menggunakan error dan ketidak konsistenan pada spesifikasi persyaratan informal. • Deteksi error ini merupakan argumen yang paling ampuh untuk mengembangkan spesifikasi formal ( Hall, 1990). • Masalah persyaratan yang tetap tidak terdeteksi samapai tahap tahap berikutnya pada proses perangkat lunak biasanya mahal untuk diperbaiki. SPESIFIKASI FORMAL 11
  • 12. biaya proses perangkat lunak dipengaruhi oleh penggunaan spesifikasi formal SPESIFIKASI FORMAL 12
  • 13. Dengan spesifikasi formal, biaya spesifikasi dan implementasi dapat dibandingkan dan biaya validasi sistem berkurang secara signifikan. Pekerjaan pengembangan spesifikasi formal mampu mengatasi masalah persyaratan, pekerjaan ulang untuk membetulkan masalah ini setelah system dirancang akan terhindari. SPESIFIKASI FORMAL 13
  • 14. • Pendekatan aljabar, d mana system dikembangkan dalam hal operasi dan hubungannya • Pendekatan berbasis model, di mana model system dibangun dengan menggunakan konstruksi matematik seperti himpunan dan deret, dan operasi system didefinisikan dengan bagaimana operasi tersebut mengubah status system. SPESIFIKASI FORMAL 14
  • 15. Sekuensial Konkuren Larch (guttag et al., 1985, 1993 Lotos (Bolognesi dan Aljabar OBJ (Futatsugi et al., 1985) Brinksma, 1987 Z (Spivey, 1992) CSP (Hoare, 1985) Berbasis Model VDM (Jones, 1980) Petri Nets (Peterson, B (Wordsworth, 1996) 1981) contoh bahasa pada masing-masing kelas SPESIFIKASI FORMAL 15
  • 16. Spesifikasi interface subsistem yang tepat penting karena pengembang subsistem harus menulis kode yang memakai layanan subsistem lain sebelum implementasi. Spesifikasi interface memberikan informasi untuk pengembang subsistem sehingga mereka tahu layanan apa yang akan tersedia pada subsistem lain dan bagaimana aksesnya. SPESIFIKASI FORMAL 16
  • 17. Subsistem Subsistem A B data dan operasi yang dapat diakses melalui interface subsistem SPESIFIKASI FORMAL 17
  • 19. • Pendahuluan yang mendeklarasikan sort (nama tipe) entitas yang dispesifikasi. Sort merupakan himpunan objek. Sort biasanya diimplementasikan sebagai tipe. • Bagian deskripsi di mana operasi dideskripsikan secara informal. • Bagian signature mendefinisikan sintaks interface ke kelas objek atau tipe data abstrak. • Bagian aksioma yang mendefinisikan semantic operasi dengan mendefiniskan satu set aksioma yang mencirika perilaku tipe data abstrak. SPESIFIKASI FORMAL 19
  • 20. • Penstrukturan spesifikasi. Organisasikan spesifikasi interface informal menjadi satu set tipe data abstrak atau kelas objek. • Penamaan spesifikasi. Tetapkan nama untuk setiap spesifikasi tipe abstrak, putuskan apakah spesifikasi tersebut membutuhkan parameter generic dan tentukan nama untuk sort yang teridentifikasi. • Pemilihan operasi. Pilih satu set operasi untuk setiap spesifikasi berdasarkan fungsionalitas interface yang teridentifikasi. SPESIFIKASI FORMAL 20
  • 21. • Spesifikasi operasi informal. Tuliskan spesifikasi informal setiap operasi. • Definisi sintaks. Definisikan sintaks operasi dan parameter bagi setiap operasi. Ini merupakan bagian signature dari spesifikasi formal. • Definisi aksioma. Definisikan semantic operasi dengan mendeskripsikan kondisi apa yang selalu true (benar) untuk berbagai kombinasi operasi. SPESIFIKASI FORMAL 21
  • 22. Spesifikasi list sederhana SPESIFIKASI FORMAL 22
  • 23. • Operasi konstruktor yang membuat atau memodifikasi entitas dari sort yang didefinisikan pada spesifikasi. Biasanya, ini merupakan nama yng diberikan seperti create, Update, Add atau, dalam kasus ini, Cons yang berarti konstruksi. • Operasi inspeksi (pemeriksaan) yang mengevaluasi atribut sort yang didefinisikan pada spesifikasi. Biasanya, ini merupakan nama yang diberikan yang berhubungan dengan nama atribut atau nama seperti Eval, Get, dsb. SPESIFIKASI FORMAL 23
  • 24. • Enter. Operasi ini menambahkan sebuah pesawat (direpresentasikan oleh identifier) pada ruang udara dengan ketinggian tertentu. Tidak boleh pesawat lain pada ketinggian tersebut atau dalam jarak 300 meter darinya. • Leave. Operasi ini mengeluarkan pesawat yang bersangkutan dari sector yang dikontrol. Operasi ini dipakai ketika pesawat berpindah ke sector berikutnya. • Move. Operasi ini memindahkan pesawat dari satu ketinggian ke yang lainnya. • Lookup. Jika diketahui identitas pesawat, operasi-operasi interface pesawat pada sector tersebut. SPESIFIKASI FORMAL 24
  • 25. • Create. Ini merupakan operasi standar untuk tipe data abstrak. Operasi ini menyebabkan dibuatnya instance kosong dari tipe tersebut. • Put. Ini merupakan versi yang lebih sederhana dari operasi enter. Operasi ini hanya menambahkan pesawat ke sector tanpa pemeriksaan batasan. • In-space. Jika diketahui sinyal panggil (call sign) pesawat, operasi Boolean ini me-return true pesawat ada di sector yang dikontrol, dan false jika tidak. • Occupied. Jika diketahui ketinggian, operasi Boolean ini me- return true jika ada pesawat dalam jarak 300 meter dengan ketinggian tersebut, dan false jika tidak. SPESIFIKASI FORMAL 25
  • 26. • Spesifikasi Occupied menyatakan bahwa pada ruang udara yang kosong (create), suatu ketinggian selalu kosong. • Spesifikasi Move menyatakan bahwa, jika operasi move diterapkan pada ruang udara yang kosong (Create), ruang tersebut tidak berubah dan dibangkitkanlah eksepsi untuk menunjukkan bahwa pesawat yang dispesifikasi tidak ada pada ruang udara tersebut. SPESIFIKASI FORMAL 26
  • 27. Pendekatan alternatif bagi spesifikasi formal yang telah banyak digunakan pada proyek industri adalah spesifikasi berbasis model. Spesifikasi berbasis model merupakan pendekatan terhadap spesifikasi formal di mana spesifikasi sistem dinyatakan sebagai model status sistem. Operasi sistem dispesifikasi dengan mendefenisikan bagaimana operasi tersebut mempengaruhi status model sistem. Dengan demikian, perilaku sistem dapat didefinisikan. SPESIFIKASI FORMAL 27
  • 28. Deskripsi formal dimasukkan sebagai sebagai bagian-bagian kecil dan mudah dibaca (disebut skema) yang di bedakan dari test yang berhubungan dengan menggunakan highlight grafis. Skema digunakan untuk mengenalkan variabel status dan mendefenisikan batasan dan operasi pada status. SPESIFIKASI FORMAL 28
  • 30. • Rakitan jarum. Dihubungkan ke pompa. Komponen ini digunakan untuk memasukkan insulin ke dalam tubuh penderita diabetes • Sensor. Mengukur tingkat glukosa darah user. Input dari sensor direpresentasikan oleh reading pada spesifiksi formal. • Pompa. memompa insulin dari reserfoir ke rakitan jarum. Nilai yang menunjukkan jumlah bagian insulin yang harus diberikan direpresentasikan oleh dosen pada spesifiksi formal • Kontroler. Mengontrol seluruh titik. Kontroler ini memiliki saklar on/off ditambah tombol overide (mengesampingkan), ditambah tombol ntuk menentukan jumlah yang akan diberikan. SPESIFIKASI FORMAL 30
  • 31. • Alarm. Berbunyi jika ada masalah. Nilai yang dikirim ke alarm direfresentasikan oleh alarm ! pada spesifikasi berikut ini. • Displai. Ada dua displai. Yang satu menunjukkan pembacaan gula darah yang terakhir diukur, yang lainnya menampilkan massage. • Jam. Menginformasikan waktu saat itu untuk kontoler SPESIFIKASI FORMAL 31
  • 33. • reading? Ini merupakan bilangan asli (yaitu, bilangan bulat non-negatif ) yang merepresentasikan pembacaan dari sensor glukosa darah . ini merupakan nilai input . • Dose, cumulative _dose ini juga merupakan bilangan asli yang mempresrentasikan dosis insulin yang akan diberikan dan dosis komulatif yang telah diberikan selama periode waktu tertentu. • R0, R1,R2, ini mereplesentasikan tiga pembacaan terakhir dan dipakai untuk menghitung kecepatan perubahan glokusa darah. • Capacity bilangan asli yang merepresentasikan kapasitas resevoir insulin pada pompa . SPESIFIKASI FORMAL 33
  • 35. • Alarm! Output ini merepresentasikan alarm pada mesin yang memberi sinyal kondisi epsepsi • Punp! Ini merupakan bilangan asli yang mereplesentasikan sinyal kontrol yang dikirimkan kerakitan pompa fisik. Ini merupakan nilai output. • Display1! Display2! Nilai-nilai output dengan tipe string ini merepresentasikan dua display test pada pompa insulin. Satu display ( display 1) dipakai untuk menampilkn pesan test, yang lainnya(display 2) dipakai untuk menunjukkan dosis insulin yang diberikan SPESIFIKASI FORMAL 35
  • 36. Penekanan masalah yang harus diselesaikan merupakan suatu keuntungan utama dari peggunaan spesifikasi formal. Dengan spesifikasi informal, konflik ini lebih mudah terlewatkan dan harus ditangani pada tahap berikutnya dari proses pengembangan. SPESIFIKASI FORMAL 36