SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
JENIS DAN PENDEKATAN
TEORI FEMINISME
MATERI KULIAH
SEJARAH DAN TEORI GENDER
JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNPAR
GANJIL 2013
PENGANTAR
 Feminisme

sebagai filsafat dan gerakan dapat dilacak
dalam sejarah = kelahiran Era Pencerahan di Eropa.
 Feminisme ini sendiri dipelopori oleh Lady Mary
Wortley Montague dan Marquis de Condorcet,
dengan mendirikan perkumpulan Ilmiah untuk
pertama kali di Middelburg, sebuah kota di selatan
Belanda, tahun 1785.
 Feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup
mendapat perhatian, terutama dalam kalangan kulit
putih di Eropa (Perempuan-perempuan di negaranegara penjajahan Eropa) : universal sisterhood
(persaudaraan universal).
 Kata

feminisme dikreasikan pertama kali
oleh aktifis sosialis utopis, Charles Fourier
tahun 1837.
 Pergerakan Eropa ini berpindah ke Amerika
dan berkembang pesat sejak publikasi John
Stuart Mill, tentang The Subjection of Women
(1869).
 Perjuangan mereka ini menandakan kelahiran
Feminisme Gelombang pertama.
TEORI FEMINISME
LIBERAL
SEJARAH PERKEMBANGAN
 Awalnya,

gerakan ini diperlukan karena kondisi
di mana perempuan dipasung kebebasannya.
 Sejarah dunia menunjukkan, secara umum kaum
perempuan (feminin): dirugikan dan dinomor
duakan dlm masyarakat yang bersifat patriarkhi
 Misalnya: dlm bidang sosial, pekerjaan,
pendidikan dan politik =hak-hak kaum permpuan
lebih subordinat, apalagi dalam masyarakat
tradisional yang agraris, cenderung menempatkan
laki-laki di publik dan perempuan di domestik.
 Hal

ini kemudian didukung pula oleh adanya
fundementalisme agama yang cenderung
melakukan tekanan terhadap perempuan.
(Lingkungan agama Kristen Eropa saat itu).
 Misalnya, ada praktek-praktek dan khotbahkhotbah = fakta banyak gereja yang menolak
adanya pendeta perempuan; pejabat gereja pun
hanya di tempati oleh kaum laki-laki.
 Banyak mimbar-mimbar yang dipakai untuk
menempatkan perempuan sebagai mahluk yang
harus „tunduk pada suami.‟
 Situasi

ini mulai mengalami perubahan,
bersamaan dengan Era Liberalisme di Eropa
dan terjadinya Revolusi Prancis di abat ke18, yang gemanya kemudian melanda
Amerika Serikat dan seluruh dunia.
 Dalam latar belakang yang demikianlah, di
Eropa berkembang gerakan untuk menaikan
derajat perempuan.
PENGERTIAN
 Feminisme

Liberal ialah pandangan untuk
menempatkan perempuan yang memiliki
kebebasan secara penuh dan individual.
 Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan
kesamaan berakar pada rasionalitas dan
pemisahan antara dunia privat dan publik.
 Menurut aliran ini, pd dasarnya semua
manusia memiliki kualitas dan kapasitas untuk
berpikir dan bertindak rasional.
 Sebab

akar ketertindasan dan
keterbelakangan perempuan ialah karena
kesalahan perempuan itu sendiri.
 Oleh sebab itu, perempuan harus
mempersiapkan diri untuk bersaing di
dunia dalam kerangka “persaingan
bebas” dan mempunyai kedudukan yang
sama dengan kaum laki-laki.
 Perempuan

harus memiliki kekuatan dari
segi pendidikan dan pendapatan, serta
perempuan harus terus menuntut persamaan
haknya dalam semua bidang dan terus
berjuang untuk bebas berkehendak tanpa
tergantung pada laki-laki.
 Tokoh aliran ini ialah Naomi Wolf, dengan
slogan “feminisme kekuatan” sebagai solusi
dan Mary Wallstonescraft, dengan “A
Vindication of Rights Women”
PENDEKATAN YANG DIKEMBANGKAN
 Feminisme

Liberal memahami bahwa
perbedaan jenis kelamin membuat banyak
kelompok sosial menetapkan aturan yang
menghambat keterlibatan perempuan dalam
lingkungan publik.
 Hambatan ini otomatis menciptakan
subordinasi, karena alasan sistem
reproduksi perempuan (inilah yang menjadi
titik perhatian feminisme liberal).
 Perspektif

liberal = paham rasionalisme
=hakikat manusia yg berbeda dari binatang.
Dalam rasionalitas itulah terletak konsep
liberalisme.
 Karena itu, laki-laki dan perempuan memiliki
hak dan kesempatan yang sama dalam
mengembangkan dirinya.
 Feminisme Liberal menyatakan bahwa
penindasan perempuan berakar dari tidak
adanya hak sipil dan peluang pendidikan
yang sama bagi perempuan.
 Inti

keyakinan aliran ini, bahwa kehidupan
pribadi seseorang (perempuan) tidak
semestinya menjadi obyek peraturan
masyarakat.
 Aliran ini dengan demikian menerima
dikotomi publik dan privat, ia berusaha untuk
memperbaiki status perempuan dalam sistem
tersebut.
 Feminisme Liberal mendukung hak-hak
perempuan dalam hal kebutuhan
kesejahteraan, pendidikan universal dan
layanan kesehatan.
GERAKAN YANG DIHASILKAN
 Cara
1.

2.

3.

4.

yang diupayakan kaum feminisme liberal:
Menyelenggarakan pendidikan yang setara
terhadap laki-laki dan perempuan.
Memanfaatkan sumber-sumber ekonomi dan
kebebasan sipil serta pelayanan kesehatan
yang setara.
Kaum perempuan tidak perlu mengorbankan
peran domestiknya.
Memperjuangkan kesempatan hak sipil dan
ekonomi bagi perempuan melalui organisasi.
Di

Indonesia hal ini terlihat dalam
gerakan yang dilakukan oleh R.A
Kartini dan Dewi Sartika, dengan
gerakan pendidikannya.
TEORI FEMINISME
RADIKAL
SEJARAH PERKEMBANGANNYA
 Setelah

berakhirnya perang dunia kedua, dunia
ditandai dengan kelahiran negara-negara baru
yang bebas dari penjajahan Eropa.
 Kemerdekaan memberikan peluang kepada
semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam
pembangunan bangsa, termasuk perempuan.
 Bersamaan dengan itu, lahirlah feminisme
gelombang kedua, tahun 1960.
 Tahun

1960, awal perempuan mendapatkan
hak pilih dan selanjutnya ikut mendiami
ranah politik kenegaraan=
diikutsertakannya perempuan dalam hak
suara di parlemen.
 Aliran ini menyatakan bahwa dunia ilmu dan
budaya digerakan oleh logosentrisme yang
banyak didominasi oleh nilai-nilai maskulin
 Menolak pandangan esensialisme; yang
mengatakan bahwa pada dasarnya manusia
ini “berasal dari Adam.”
 Pelopori

feminisme gelombang kedua ini: para
feminisme Prancis = Helene Cixous (Yahudi,
Algeria) dan Julia Kristeva (Bulgaria),
 Bersamaan dengan lahirnya teori
dekonsruksionalis= Derrida dan Foucault.
 Feminisme Radikal menyatakan bahwa
penindasan perempuan berasal dari
penempatan perempuan ke dalam kelas
inferior dibandingankan dengan kelas lakilaki.
 Para

tokoh feminisime aliran ini meyakini bahwa
perempuan harus melakukan kontrol radikal
terhadap tubuh dan kehidupan mereka.
 Sistem peran laki-laki terhadap perempuan,
secara politik menindas =Model penindasan
terhadap perempuan terutama terjadi secara
psikologis dan ekonomis.
 Secara spesifik, aliran ini membicarakan
mengenai seksualitas dan sosialisasi pekerja
(menganalisis struktur psikis, seksual dan
ideologis) yang membedakan kedua jenis
kelamin
 Tujuannya

untuk mengeluarkan perempuan
dari ketertindasan budaya-budaya.
 Secara spesifik, kemudian gerakan
feminisme diarahkan pada penelitian
mengenai perempuan-perempuan di dunia
ketiga, seperti Afrika, Asia dan Amerika
Selatan =Eropa sedang “booming”, namun di
dunia ketiga belum tersentuh dengan isu
tersebut.
PENGERTIAN
 Feminisme

Radikal ialah pandangan untuk
menempatkan perempuan sebagai pusat
basis masyarakat di masa depan.
 Aliran ini menyatakan bahwa patriarkhi
adalah karakteristik yang terdapat dalam
hampir semua masyarakat.
 Tujuan dari aliran ini ialah menghancurkan
sistem kelas jenis kelamin yang dibentuk
sistem patriaki.
 Aliran

ini berkeyakinan bahwa dominasi
laki-laki dan klaim penindasan itu adalah
perpanjangan dari supremasi laki-laki.
 Tesis sentral aliran ini ialah personal
adalah politik =perempuan sebagai
basis sentral masyarakat di masa
depan.
PENDEKATAN YANG DIKEMBANGKAN
 Feminisme

Radikal memberikan perhatian
pada persoalan reproduksi dan seksualitas,
dengan rujukan utama sistem patriarkhi
=dominasi terhadap kaum perempuan.
 Sistem reproduksi dan perbedaan
seksualitas =hubungan seks antara lakilaki dan perempuan= pengaruh atmosfer
politikis tertentu.
 Untuk

membebaskan perempuan dari dominasi
itu, maka patriarkhi harus dihapuskan
dengan cara melenyapkan perbedaan status,
peran dan temparamen yang timbul
berdasarkan perbedaan biologis.
 Status, peran dan temparamen itu sendiri
timbul akibat rekonstruksi ideologi patriarkhi.
 Dalam prakteknya, kaum feminisme radikal
memusatkan perhatiannya untuk menangani
persoalan seksual (kekerasan) dan
pemerkosaan.
GERAKAN YANG DIHASILKAN
 Tubuh

perempuan merupakan obyek utama
penindasan oleh kekuasaan laki-laki.
 Kritik utama aliran ini ialah tubuh perempuan
dan hak reproduksinya, seksualitas
(lesbianisme), seksisme, relasi kekuasaan
antara lain laki-laki dan perempuan dan
dikotomi publik dan private.
 Slogan utama dalam aliran ini ialah “The
Personal is Political”.
 Mengangkat

persoalan perempuan di ranah
privat sebagai persoalan publik merupakan
sebuah usaha politik untuk mengeluarkan
perempuan dari penindasan budaya.
 Aliran ini banyak bergerak dalam ranah
akademis dengan melakukan penelitian dalam
dunia ketiga.
 Cara yang diupayakan oleh feminisme radikal
ialah dengan melakukan kampanye anti
aborsi dan anti kekerasan dalam rumah
tangga.
 Di

Indonesia, gerakan ini baru tersentuh
pada abad ke-21, yakni dengan
ditetapkannya UU No.23 tahun 2004,
tentang penghapusan kekerasan dalam
Rumah Tangga (UU PKDRT).
SELESAI

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Teori Kategori Sosial
Teori Kategori SosialTeori Kategori Sosial
Teori Kategori Sosialmankoma2013
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikWandi Suhardi
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Tami Amalia
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasiArif Winahyu
 
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen HabermasTeori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen HabermasAngga Prawadika Aji
 
Strategi Komunikasi dan Advokasi AMPL
Strategi Komunikasi dan Advokasi AMPLStrategi Komunikasi dan Advokasi AMPL
Strategi Komunikasi dan Advokasi AMPLOswar Mungkasa
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politikFuji Lestari
 
Kelompok kepentingan & partai politik
Kelompok kepentingan & partai politikKelompok kepentingan & partai politik
Kelompok kepentingan & partai politikbedhess
 
6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politikintanips
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theorymankoma2013
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Muhammad Bahrudin
 
Posmodernisme
Posmodernisme Posmodernisme
Posmodernisme Siti Oyim
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERAna Sengga
 

Mais procurados (20)

Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Paradigma Sosiologi
 
Teori Kategori Sosial
Teori Kategori SosialTeori Kategori Sosial
Teori Kategori Sosial
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 
Ppt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologiPpt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologi
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Sejarah komunikasi.ppt
Sejarah komunikasi.pptSejarah komunikasi.ppt
Sejarah komunikasi.ppt
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasi
 
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen HabermasTeori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
 
Strategi Komunikasi dan Advokasi AMPL
Strategi Komunikasi dan Advokasi AMPLStrategi Komunikasi dan Advokasi AMPL
Strategi Komunikasi dan Advokasi AMPL
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
 
Kelompok kepentingan & partai politik
Kelompok kepentingan & partai politikKelompok kepentingan & partai politik
Kelompok kepentingan & partai politik
 
Materialisme
MaterialismeMaterialisme
Materialisme
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
 
Posmodernisme
Posmodernisme Posmodernisme
Posmodernisme
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 

Destaque

Destaque (20)

Feminisme
FeminismeFeminisme
Feminisme
 
Makalah teori feminisme
Makalah teori feminismeMakalah teori feminisme
Makalah teori feminisme
 
Garis kemiskinan
Garis kemiskinanGaris kemiskinan
Garis kemiskinan
 
Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)
 
1. istilah
1. istilah1. istilah
1. istilah
 
Berpikir kritis (12)
Berpikir kritis (12)Berpikir kritis (12)
Berpikir kritis (12)
 
Paradigma berpikir (5)
Paradigma berpikir (5)Paradigma berpikir (5)
Paradigma berpikir (5)
 
Teori Dasar Marx
Teori Dasar MarxTeori Dasar Marx
Teori Dasar Marx
 
Klasifikasi dan definisi (11)
Klasifikasi dan definisi (11)Klasifikasi dan definisi (11)
Klasifikasi dan definisi (11)
 
Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhn
 
Teori feminisme
Teori feminismeTeori feminisme
Teori feminisme
 
Perempuan sebagai Objek Seksualitas
Perempuan sebagai Objek SeksualitasPerempuan sebagai Objek Seksualitas
Perempuan sebagai Objek Seksualitas
 
Teori dasar
Teori dasarTeori dasar
Teori dasar
 
Sosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
Sosiologi Komunikasi - Modern ParadigmsSosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
Sosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosial
 
Soskom 5 BUDAYA
Soskom 5 BUDAYASoskom 5 BUDAYA
Soskom 5 BUDAYA
 
1. pengertian keluarga
1. pengertian keluarga1. pengertian keluarga
1. pengertian keluarga
 
Karl mark dan teori kritis
Karl mark dan teori kritisKarl mark dan teori kritis
Karl mark dan teori kritis
 
teori feminis
teori feministeori feminis
teori feminis
 

Semelhante a 3. liberal dan radikal

Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxKomunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxRintaArina
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptnisasolehah1
 
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxTEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxnandapianie
 
Azman mubarok 16060484145
Azman mubarok   16060484145Azman mubarok   16060484145
Azman mubarok 16060484145vasha pradana
 
Pengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxPengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxBayu Aji Nugroho
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxMahesaRifqi
 
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismePresentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismepriyaqfahanif
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptDPKPLHNiasBarat
 
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxKONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxPoniman10
 
S1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaS1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaAzrulAzman5
 
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxPPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxNoveliaOleAwa
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Ar Rayyan
 
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin MudzakkirKegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin MudzakkirPerpus Maya
 

Semelhante a 3. liberal dan radikal (20)

Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxKomunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
 
Revisi feminism
Revisi feminismRevisi feminism
Revisi feminism
 
feminisme
feminismefeminisme
feminisme
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
 
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxTEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
 
Azman mubarok 16060484145
Azman mubarok   16060484145Azman mubarok   16060484145
Azman mubarok 16060484145
 
Pengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxPengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptx
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
FEMINISME
FEMINISMEFEMINISME
FEMINISME
 
hk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptxhk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptx
 
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismePresentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
 
Aliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestariAliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestari
 
Islam
IslamIslam
Islam
 
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxKONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
 
S1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaS1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisa
 
Gender dan Kesetaraan
Gender dan KesetaraanGender dan Kesetaraan
Gender dan Kesetaraan
 
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxPPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
 
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin MudzakkirKegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
 

Mais de evinurleni

Mais de evinurleni (20)

Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
6. guru
6. guru6. guru
6. guru
 
4. ruang kelas
4. ruang kelas4. ruang kelas
4. ruang kelas
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sak
 
7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 

3. liberal dan radikal

  • 1. JENIS DAN PENDEKATAN TEORI FEMINISME MATERI KULIAH SEJARAH DAN TEORI GENDER JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNPAR GANJIL 2013
  • 2. PENGANTAR  Feminisme sebagai filsafat dan gerakan dapat dilacak dalam sejarah = kelahiran Era Pencerahan di Eropa.  Feminisme ini sendiri dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montague dan Marquis de Condorcet, dengan mendirikan perkumpulan Ilmiah untuk pertama kali di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda, tahun 1785.  Feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapat perhatian, terutama dalam kalangan kulit putih di Eropa (Perempuan-perempuan di negaranegara penjajahan Eropa) : universal sisterhood (persaudaraan universal).
  • 3.  Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktifis sosialis utopis, Charles Fourier tahun 1837.  Pergerakan Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, tentang The Subjection of Women (1869).  Perjuangan mereka ini menandakan kelahiran Feminisme Gelombang pertama.
  • 5. SEJARAH PERKEMBANGAN  Awalnya, gerakan ini diperlukan karena kondisi di mana perempuan dipasung kebebasannya.  Sejarah dunia menunjukkan, secara umum kaum perempuan (feminin): dirugikan dan dinomor duakan dlm masyarakat yang bersifat patriarkhi  Misalnya: dlm bidang sosial, pekerjaan, pendidikan dan politik =hak-hak kaum permpuan lebih subordinat, apalagi dalam masyarakat tradisional yang agraris, cenderung menempatkan laki-laki di publik dan perempuan di domestik.
  • 6.  Hal ini kemudian didukung pula oleh adanya fundementalisme agama yang cenderung melakukan tekanan terhadap perempuan. (Lingkungan agama Kristen Eropa saat itu).  Misalnya, ada praktek-praktek dan khotbahkhotbah = fakta banyak gereja yang menolak adanya pendeta perempuan; pejabat gereja pun hanya di tempati oleh kaum laki-laki.  Banyak mimbar-mimbar yang dipakai untuk menempatkan perempuan sebagai mahluk yang harus „tunduk pada suami.‟
  • 7.  Situasi ini mulai mengalami perubahan, bersamaan dengan Era Liberalisme di Eropa dan terjadinya Revolusi Prancis di abat ke18, yang gemanya kemudian melanda Amerika Serikat dan seluruh dunia.  Dalam latar belakang yang demikianlah, di Eropa berkembang gerakan untuk menaikan derajat perempuan.
  • 8. PENGERTIAN  Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual.  Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik.  Menurut aliran ini, pd dasarnya semua manusia memiliki kualitas dan kapasitas untuk berpikir dan bertindak rasional.
  • 9.  Sebab akar ketertindasan dan keterbelakangan perempuan ialah karena kesalahan perempuan itu sendiri.  Oleh sebab itu, perempuan harus mempersiapkan diri untuk bersaing di dunia dalam kerangka “persaingan bebas” dan mempunyai kedudukan yang sama dengan kaum laki-laki.
  • 10.  Perempuan harus memiliki kekuatan dari segi pendidikan dan pendapatan, serta perempuan harus terus menuntut persamaan haknya dalam semua bidang dan terus berjuang untuk bebas berkehendak tanpa tergantung pada laki-laki.  Tokoh aliran ini ialah Naomi Wolf, dengan slogan “feminisme kekuatan” sebagai solusi dan Mary Wallstonescraft, dengan “A Vindication of Rights Women”
  • 11. PENDEKATAN YANG DIKEMBANGKAN  Feminisme Liberal memahami bahwa perbedaan jenis kelamin membuat banyak kelompok sosial menetapkan aturan yang menghambat keterlibatan perempuan dalam lingkungan publik.  Hambatan ini otomatis menciptakan subordinasi, karena alasan sistem reproduksi perempuan (inilah yang menjadi titik perhatian feminisme liberal).
  • 12.  Perspektif liberal = paham rasionalisme =hakikat manusia yg berbeda dari binatang. Dalam rasionalitas itulah terletak konsep liberalisme.  Karena itu, laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengembangkan dirinya.  Feminisme Liberal menyatakan bahwa penindasan perempuan berakar dari tidak adanya hak sipil dan peluang pendidikan yang sama bagi perempuan.
  • 13.  Inti keyakinan aliran ini, bahwa kehidupan pribadi seseorang (perempuan) tidak semestinya menjadi obyek peraturan masyarakat.  Aliran ini dengan demikian menerima dikotomi publik dan privat, ia berusaha untuk memperbaiki status perempuan dalam sistem tersebut.  Feminisme Liberal mendukung hak-hak perempuan dalam hal kebutuhan kesejahteraan, pendidikan universal dan layanan kesehatan.
  • 14. GERAKAN YANG DIHASILKAN  Cara 1. 2. 3. 4. yang diupayakan kaum feminisme liberal: Menyelenggarakan pendidikan yang setara terhadap laki-laki dan perempuan. Memanfaatkan sumber-sumber ekonomi dan kebebasan sipil serta pelayanan kesehatan yang setara. Kaum perempuan tidak perlu mengorbankan peran domestiknya. Memperjuangkan kesempatan hak sipil dan ekonomi bagi perempuan melalui organisasi.
  • 15. Di Indonesia hal ini terlihat dalam gerakan yang dilakukan oleh R.A Kartini dan Dewi Sartika, dengan gerakan pendidikannya.
  • 17. SEJARAH PERKEMBANGANNYA  Setelah berakhirnya perang dunia kedua, dunia ditandai dengan kelahiran negara-negara baru yang bebas dari penjajahan Eropa.  Kemerdekaan memberikan peluang kepada semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan bangsa, termasuk perempuan.  Bersamaan dengan itu, lahirlah feminisme gelombang kedua, tahun 1960.
  • 18.  Tahun 1960, awal perempuan mendapatkan hak pilih dan selanjutnya ikut mendiami ranah politik kenegaraan= diikutsertakannya perempuan dalam hak suara di parlemen.  Aliran ini menyatakan bahwa dunia ilmu dan budaya digerakan oleh logosentrisme yang banyak didominasi oleh nilai-nilai maskulin  Menolak pandangan esensialisme; yang mengatakan bahwa pada dasarnya manusia ini “berasal dari Adam.”
  • 19.  Pelopori feminisme gelombang kedua ini: para feminisme Prancis = Helene Cixous (Yahudi, Algeria) dan Julia Kristeva (Bulgaria),  Bersamaan dengan lahirnya teori dekonsruksionalis= Derrida dan Foucault.  Feminisme Radikal menyatakan bahwa penindasan perempuan berasal dari penempatan perempuan ke dalam kelas inferior dibandingankan dengan kelas lakilaki.
  • 20.  Para tokoh feminisime aliran ini meyakini bahwa perempuan harus melakukan kontrol radikal terhadap tubuh dan kehidupan mereka.  Sistem peran laki-laki terhadap perempuan, secara politik menindas =Model penindasan terhadap perempuan terutama terjadi secara psikologis dan ekonomis.  Secara spesifik, aliran ini membicarakan mengenai seksualitas dan sosialisasi pekerja (menganalisis struktur psikis, seksual dan ideologis) yang membedakan kedua jenis kelamin
  • 21.  Tujuannya untuk mengeluarkan perempuan dari ketertindasan budaya-budaya.  Secara spesifik, kemudian gerakan feminisme diarahkan pada penelitian mengenai perempuan-perempuan di dunia ketiga, seperti Afrika, Asia dan Amerika Selatan =Eropa sedang “booming”, namun di dunia ketiga belum tersentuh dengan isu tersebut.
  • 22. PENGERTIAN  Feminisme Radikal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan sebagai pusat basis masyarakat di masa depan.  Aliran ini menyatakan bahwa patriarkhi adalah karakteristik yang terdapat dalam hampir semua masyarakat.  Tujuan dari aliran ini ialah menghancurkan sistem kelas jenis kelamin yang dibentuk sistem patriaki.
  • 23.  Aliran ini berkeyakinan bahwa dominasi laki-laki dan klaim penindasan itu adalah perpanjangan dari supremasi laki-laki.  Tesis sentral aliran ini ialah personal adalah politik =perempuan sebagai basis sentral masyarakat di masa depan.
  • 24. PENDEKATAN YANG DIKEMBANGKAN  Feminisme Radikal memberikan perhatian pada persoalan reproduksi dan seksualitas, dengan rujukan utama sistem patriarkhi =dominasi terhadap kaum perempuan.  Sistem reproduksi dan perbedaan seksualitas =hubungan seks antara lakilaki dan perempuan= pengaruh atmosfer politikis tertentu.
  • 25.  Untuk membebaskan perempuan dari dominasi itu, maka patriarkhi harus dihapuskan dengan cara melenyapkan perbedaan status, peran dan temparamen yang timbul berdasarkan perbedaan biologis.  Status, peran dan temparamen itu sendiri timbul akibat rekonstruksi ideologi patriarkhi.  Dalam prakteknya, kaum feminisme radikal memusatkan perhatiannya untuk menangani persoalan seksual (kekerasan) dan pemerkosaan.
  • 26. GERAKAN YANG DIHASILKAN  Tubuh perempuan merupakan obyek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki.  Kritik utama aliran ini ialah tubuh perempuan dan hak reproduksinya, seksualitas (lesbianisme), seksisme, relasi kekuasaan antara lain laki-laki dan perempuan dan dikotomi publik dan private.  Slogan utama dalam aliran ini ialah “The Personal is Political”.
  • 27.  Mengangkat persoalan perempuan di ranah privat sebagai persoalan publik merupakan sebuah usaha politik untuk mengeluarkan perempuan dari penindasan budaya.  Aliran ini banyak bergerak dalam ranah akademis dengan melakukan penelitian dalam dunia ketiga.  Cara yang diupayakan oleh feminisme radikal ialah dengan melakukan kampanye anti aborsi dan anti kekerasan dalam rumah tangga.
  • 28.  Di Indonesia, gerakan ini baru tersentuh pada abad ke-21, yakni dengan ditetapkannya UU No.23 tahun 2004, tentang penghapusan kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).