SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Latar Belakang
1. UU No. 23 Tahun 1992 Pasal tentang
kesehatan
2. Potensi bahaya pada bahan bahan yang
semestinya tidak di beri pada makanan,
selain itu juga potensi bahaya-bahaya lain.
3. Banyak nya pedagang curang untuk
memperoleh keuntungan yang besar.
4. Uraian makalah: Manajemen Risiko dan
Kesehatan makanan pinggir jalan
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana manajemen
risiko pada tukang goreng dan dagangan nya.
2. Tujuan Khusus
Untuk
mengetah
ui
1. Persiapan
2. Identifikasi
3. Analisa Risiko
4. Evaluasi Risiko
5. Pengendalian Risiko
dalam manajemem risiko
pada pedagang goreng di
daerah Gobah
Manfaat Penelitian
1. Bagi Penjual
 Menjadi referensi tentang potensi bahaya
kecelakaan kerja
 Mengetahui cara pengendalian risiko guna
mengurangi bahaya kecelakaan kerja
2. Bagi Penulis
1) Menambah pengetahuan tentang manajemen
risiko pada jajanan goreng pinggiran jalan.
2) Sebagai referensi aplikasi Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja agar sesuai dengan SOP.
PROSES KEGIATAN
1. Persiapan
PROSES KEGIATAN
2. Wawancara
1. Pedagang : Ibu Inaniah
2. Peneliti : Esterlina Purba
3. Hari/Tanggal : Kamis, 7 Febuari 2013
Hasil
Wawancara
•Lama berjualan Ibu Inaniah sudah 15 tahun
•Perasaan nya berjualan di pinggir jalan lumayan
strategis
•Keluhan selama berjualan terkena letupan minyak
•Keuntungan nya selama berjualan penghasilan bisa
menculupi kebutuhan sehari hari
•Ukuran tempat 2 x 2.5 meter
Proses Kegiatan 3. Observasi dan pengumpulan
data
1) Observasi langsung ditempat berjualan
2) Wawancara dengan pedagang
3) Mendokumentasikan bahan masakan,
peralatan, dan aktivitas selama memasak
dengan kamera digital dan video
4) Mengumpulkan bahan dokumen yang
diperlukan
Seorang Pedagang sedang mempersiapkan
bahan yang akan dimasak
Tahu yang akan dimasak di celupkan ke
Tepung yang sudah di encerkan
Tahap tahu akan di goreng
Penjual tidak menggunakan
sarung tangan memasak
Proses tahu sedang di goreng
Penjual tidak
mengenakan
celemek
Kain lap yang diletakkan di dekat
api
Alat dan Bahan yang Akan dimasak
Tempat bahan
makanan, dan air untuk
bahan tepung tidak di
tutup yang terbuka
Penjual Menjajakan jualannya
Tidak higienis
Minyak dan Air Untuk Memasak
Minyak yang sudah tidak layak di
gunakan
Letak air masak yang dekat dengan
tong sampah. Tempat air tidak ditutup
Manajemen Resiko persiapan
1. Ruang Lingkup Management Risiko
• Management resiko dilakukan di yakni lokasi ukuran
2 x 2.5 meter di daerah Gobah pada tanggal 7
Febuari
2. Personil Yang Terlibat
• Pedagang yang berjualan yakni ibu Inaniah
Manajemen Resiko
2. IDENTIFIKASI BAHAYA
1) Dilakukan pengamatan, pemotretan, dan wawancara terhadap penjual goreng yakni
ibu Inaniah
2) Proses pemasakan makanan belum sepenuhnya sesuai dengan SOP, masih banyak
yang perlu disempurnakan untuk mereduksi bahkan menghindari terjadinya risiko
dari berbagai hazard.
3) Identifikasi bahaya sebagian berupa temuan rill dan sebagian berupa prediksi
seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan tanpa APD.
MANAJEMEN RISIKO
3. ANALISA RISIKO
1) Daftar kemungkinan terjadinya
jenis bahaya, risiko, dan
konsekuensi dari
No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
1. Bahaya potensial fisik :
1) Suhu uap minyak panas dari
kompor memasak.
Kulit tangan dan
wajah
Panas, pembesaran
pori-pori, luka.
2) Percikan minyak panas Kulit tangan Melepuh, panas, luka.
2. Bahaya potensial kimia
3) Zat kimia asap kendaraan
dari jalan raya.
sistem
pernapasan
gangguan sistem
pernapasan, batuk
3. Bahaya potensial biologi:
Penyakit-penyakit yang
diderita para pasien,
seperti TBC, stress,
batuk, dsb.
4) Bakteri Infeksi
5) Virus Infeksi
6) Jamur Infeksi
MANAJEMEN RISIKO
3. ANALISA RISIKO
1) Daftar kemungkinan terjadinya
jenis bahaya, risiko, dan konsekuensi
dari
No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
4. Bahaya potensial ergonomic:
7) Berdiri terlalu lama waktu
memasak
Musculoskeletal Lumbago pain, kaki
pegal
8) Jumlah goreng yang dimasak
banyak
Musculoskeletal Kelelahan, lengan
pegal.
9) Memegang makanan yang
baru masak tanpa penjepit
Musculoskeletal Lengan melepuh,
kepanasan
10) Posisi badan terlalu dekat
dengan kompor
Musculoskeletal Kuali bisa tersenggol.
5. Bahaya potensial psikososial
11) Jam kerja yang lama/
istirahat kurang.
Stamina badan Mialgia, loss
concentration.
12) Complain dari pembeli. Stress Pusing
13) Pembeli yang sedikit. Stress Pusing, palpitasi, panik
Manajemen Resiko 3. ANALISA RISIKO
2) Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang
Terjadi
(1)
Kurang
mungkin
terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat
Mungkin
terjadi
(4)
Hampir
Pasti
terjadi
(5)
(1)
Tidak ada
pengaruh
•Jumlah goreng yang
dimasak banyak
(3)
(2)
Pengaruh
sangat
ringan
•Jam
kerja
yang
lama/
istirahat
kurang.
(2)
•Posisi
badan
terlalu dekat
dengan
kompor
(4)
• Jumlah goreng yang
dimasak banyak
• Memegang makanan
yang baru masak
tanpa penjepit
(6)
Manajemen Resiko 3. ANALISA RISIKO
2) Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparaha
n
Kemungkinan Terjadi
Jarang
Terjadi
(1)
Kurang
mungkin
terjadi (2)
Mungkin
terjadi
(3)
Sangat Mungkin
terjadi (4)
Hampir
Pasti terjadi
(5)
(3)
Pengaruh
ringan
•Memegang
makanan
yang baru
masak
tanpa
penjepit
(6)
• Berdiri
terlalu lama
waktu
memasak
(9)
• Suhu uap
minyak panas
dari kompor
memasak.
• Percikan
minyak panas
(12)
• .
(4)
Pengaruh
serius
•Zat kimia asap
kendaraan dari
jalan raya.
(16)
•Bakteri
•Virus
•jamur
(20)
Manajemen Resiko
4.EVALUASI RISIKO
Prioritas Risiko dan
tafsirannya
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
1. Jam kerja yang lama/ istirahat
kurang.
2  Jarang terjadi
 Pengaruh sangat ringan
2. Posisi badan terlalu dekat dengan
kompor
4  Kurang mungkin terjadi
 Pengaruh sangat ringan
3. Jumlah goreng yang dimasak
banyak
3  Mungkin terjadi
 Tidak ada pengaruh
4. Jumlah goreng yang dimasak banyak
Memegang makanan yang baru
masak tanpa penjepit
6  Mungkin terjadi
 Tidak ada pengaruh
5. Memegang makanan yang baru
masak tanpa penjepit
6  Kurang mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
4.EVALUASI RISIKO
Prioritas Risiko dan
tafsirannya
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
5. • Berdiri terlalu lama waktu
memasak
9  mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
6. • Suhu uap minyak panas dari
kompor memasak.
• Percikan minyak panas
12  Sangat Mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
7. • Zat kimia asap kendaraan dari
jalan raya.
16  Sangat Mungkin terjadi
 Pengaruh serius
8. • Bakteri
•Virus
•jamur
20  Hampir Pasti terjadi
 Pengaruh serius
5. PENGENDALIAN
RISIKOManajemen Resiko
NO. HAZARD PENGENDALIAN
1.  Virus, bakteri, jamur  Dapur atau ruang
memasak harus terjaga
dari debu.
 Wajib memakai APD
sarung tangan dan
celemek
2. debu kendaraan bemotor  Membuat tempat yang
lebih tertutup
3. Memegang makanan pakai tangan
 Tempat tepung dan air yang terbuka
 Menggunakan alat penjepit
makanan
 Membuat tutup untuk
tepung dan air
5. PENGENDALIAN
RISIKOManajemen Resiko
NO. HAZARD PENGENDALIAN
5. Complain dari pembeli..  Meningkatkan cita rasa dan
kebersihan makanan.
6.  Jam kerja yang lama/ istirahat
kurang
 Posisi badan terlalu dekat dengan
kompor
 Membuat kursi dan meja
rendah untuk bekerja
 Memperluas ruangan memasak
Penutup 1. Kesimpulan
1) Pengelolaan K3 di RS penting artinya untuk meningkatkan
lingkungan untuk memasak agar aman, sehat dan bersih baik bagi
pembeli, maupun nama baik penjual.
2) Upaya K3 di tempat berdagang menyangkut cara/metode kerja,
alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
3) Sarana fisik dan peralatan memasak sangat mempengaruhi
efisiensi kerja dan minat pembeli. Dalam merencananakan sarana
fisik, dan peralatan, sebaiknya menggunakan peralatan yang
bersih. Mengingat makanan merupakan kebutuhan setiap
manusia, selanjutnya menjual makanan kepada pembeli yang
membutuhkan.
Penutup 2. Saran saran
1) Para penjual untuk senantiasa disiplin menggunakan alat
pelindung diri seperti celemek yang melindungi baju terhadap
cairan atau tepung tepung yang bisa mengotori pakaian, penutup
kepala,, dan penjepit makanan. Saat melakukan prosedur yang
memungkinkan terjadinya percikan atau kontaminasi dari minyak
yang panas gunakan kain pelindung tangan dan lengan .
2) Penjual seharusnya memperhatikan bahan bahan yang digunakan
untuk memasak agar senantiasa terjaga mutu dan kualitas
makanan nya. Gunakan air bersih dan gantilah minyak untuk
memasak. Jangan sampai merusak nama baik penjual karena
makanan yang dijual tidak layak untuk dikonsumsi.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
Soni Fariski
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Thonce Thesia
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Addy Hidayat
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
Lilik Sholeha
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
dwidiah
 

Mais procurados (20)

Sejarah K3.pptx
Sejarah K3.pptxSejarah K3.pptx
Sejarah K3.pptx
 
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risiko
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
Inspeksi
InspeksiInspeksi
Inspeksi
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
 
Pencegahan klb wabah
Pencegahan klb wabahPencegahan klb wabah
Pencegahan klb wabah
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
PPT PBL 2
PPT PBL 2PPT PBL 2
PPT PBL 2
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
 

Destaque

View Transcript 2016
View Transcript 2016View Transcript 2016
View Transcript 2016
Dhunsyam Daji
 
關中麥客
關中麥客關中麥客
關中麥客
nhush
 
resume prethiv2
resume prethiv2resume prethiv2
resume prethiv2
predhiv
 
Magazine cover presntation
Magazine cover presntationMagazine cover presntation
Magazine cover presntation
ChristianO96
 
Ejercicios de sistemas electricos - divisor de tension y corriente
Ejercicios de sistemas electricos  - divisor de tension y corrienteEjercicios de sistemas electricos  - divisor de tension y corriente
Ejercicios de sistemas electricos - divisor de tension y corriente
Maria Francia Tachinamo
 

Destaque (17)

Acheivements
AcheivementsAcheivements
Acheivements
 
η ελιά
η ελιάη ελιά
η ελιά
 
simran resume1
simran resume1simran resume1
simran resume1
 
View Transcript 2016
View Transcript 2016View Transcript 2016
View Transcript 2016
 
關中麥客
關中麥客關中麥客
關中麥客
 
Novo “Adicional de ICMS”
Novo “Adicional de ICMS”  Novo “Adicional de ICMS”
Novo “Adicional de ICMS”
 
Img294
Img294Img294
Img294
 
resume prethiv2
resume prethiv2resume prethiv2
resume prethiv2
 
Magazine cover presntation
Magazine cover presntationMagazine cover presntation
Magazine cover presntation
 
Img309
Img309Img309
Img309
 
Pendidikan Multikultural
Pendidikan MultikulturalPendidikan Multikultural
Pendidikan Multikultural
 
Ejercicios de sistemas electricos - divisor de tension y corriente
Ejercicios de sistemas electricos  - divisor de tension y corrienteEjercicios de sistemas electricos  - divisor de tension y corriente
Ejercicios de sistemas electricos - divisor de tension y corriente
 
GUION TÉCNICO
GUION TÉCNICOGUION TÉCNICO
GUION TÉCNICO
 
Diapositivas contaminación ambiental
Diapositivas contaminación ambientalDiapositivas contaminación ambiental
Diapositivas contaminación ambiental
 
HIV and AIDS.nelson
HIV and AIDS.nelsonHIV and AIDS.nelson
HIV and AIDS.nelson
 
გამტართა მიმდევრობითი შეერთება
გამტართა მიმდევრობითი შეერთებაგამტართა მიმდევრობითი შეერთება
გამტართა მიმდევრობითი შეერთება
 
mrubyのJIT
mrubyのJITmrubyのJIT
mrubyのJIT
 

Semelhante a Hazard (PLH)

X.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa npptX.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
ajengRG
 
X.6 cindy melinda sofyani
X.6 cindy melinda sofyaniX.6 cindy melinda sofyani
X.6 cindy melinda sofyani
cindysofyani
 
Manajemen Resiko(Hazard).ppt
Manajemen Resiko(Hazard).pptManajemen Resiko(Hazard).ppt
Manajemen Resiko(Hazard).ppt
rizkaaprilia
 
X.ips rizka aprilia.ppt
X.ips rizka aprilia.pptX.ips rizka aprilia.ppt
X.ips rizka aprilia.ppt
rizkaaprilia
 
K3 x.6 willy wijaya
K3 x.6 willy wijayaK3 x.6 willy wijaya
K3 x.6 willy wijaya
Willy Wijaya
 
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.pptX.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
cindysofyani
 
Makalah nasgor bunderan
Makalah nasgor bunderanMakalah nasgor bunderan
Makalah nasgor bunderan
Khoirul Anam
 
Bahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-bogaBahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-boga
Naja Muddin
 
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATEKESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
Wiwin Dirganingsih
 
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxPPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
mandagiautry
 

Semelhante a Hazard (PLH) (20)

Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resikoTsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
 
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa npptX.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
 
X.6 cindy melinda sofyani
X.6 cindy melinda sofyaniX.6 cindy melinda sofyani
X.6 cindy melinda sofyani
 
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi KinerjaKeselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
 
X.IPS Maulina Jauhari
X.IPS Maulina JauhariX.IPS Maulina Jauhari
X.IPS Maulina Jauhari
 
Manajemen Resiko(Hazard).ppt
Manajemen Resiko(Hazard).pptManajemen Resiko(Hazard).ppt
Manajemen Resiko(Hazard).ppt
 
X.ips rizka aprilia.ppt
X.ips rizka aprilia.pptX.ips rizka aprilia.ppt
X.ips rizka aprilia.ppt
 
Perusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasPerusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedas
 
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
 
X.8 magistra dwinovia indriani doc letter
X.8 magistra dwinovia indriani doc letterX.8 magistra dwinovia indriani doc letter
X.8 magistra dwinovia indriani doc letter
 
X.8 magistra dwinovia indriani ppt
X.8 magistra dwinovia indriani pptX.8 magistra dwinovia indriani ppt
X.8 magistra dwinovia indriani ppt
 
K3 x.6 willy wijaya
K3 x.6 willy wijayaK3 x.6 willy wijaya
K3 x.6 willy wijaya
 
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.pptX.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
 
Makalah nasgor bunderan
Makalah nasgor bunderanMakalah nasgor bunderan
Makalah nasgor bunderan
 
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan bekuAncaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
 
Bahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-bogaBahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-boga
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATEKESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
 
OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1
 
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxPPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
 

Hazard (PLH)

  • 1.
  • 2. Latar Belakang 1. UU No. 23 Tahun 1992 Pasal tentang kesehatan 2. Potensi bahaya pada bahan bahan yang semestinya tidak di beri pada makanan, selain itu juga potensi bahaya-bahaya lain. 3. Banyak nya pedagang curang untuk memperoleh keuntungan yang besar. 4. Uraian makalah: Manajemen Risiko dan Kesehatan makanan pinggir jalan
  • 3. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada tukang goreng dan dagangan nya. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetah ui 1. Persiapan 2. Identifikasi 3. Analisa Risiko 4. Evaluasi Risiko 5. Pengendalian Risiko dalam manajemem risiko pada pedagang goreng di daerah Gobah
  • 4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penjual  Menjadi referensi tentang potensi bahaya kecelakaan kerja  Mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja 2. Bagi Penulis 1) Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko pada jajanan goreng pinggiran jalan. 2) Sebagai referensi aplikasi Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja agar sesuai dengan SOP.
  • 6. PROSES KEGIATAN 2. Wawancara 1. Pedagang : Ibu Inaniah 2. Peneliti : Esterlina Purba 3. Hari/Tanggal : Kamis, 7 Febuari 2013
  • 7. Hasil Wawancara •Lama berjualan Ibu Inaniah sudah 15 tahun •Perasaan nya berjualan di pinggir jalan lumayan strategis •Keluhan selama berjualan terkena letupan minyak •Keuntungan nya selama berjualan penghasilan bisa menculupi kebutuhan sehari hari •Ukuran tempat 2 x 2.5 meter
  • 8. Proses Kegiatan 3. Observasi dan pengumpulan data 1) Observasi langsung ditempat berjualan 2) Wawancara dengan pedagang 3) Mendokumentasikan bahan masakan, peralatan, dan aktivitas selama memasak dengan kamera digital dan video 4) Mengumpulkan bahan dokumen yang diperlukan
  • 9. Seorang Pedagang sedang mempersiapkan bahan yang akan dimasak
  • 10. Tahu yang akan dimasak di celupkan ke Tepung yang sudah di encerkan
  • 11. Tahap tahu akan di goreng Penjual tidak menggunakan sarung tangan memasak
  • 12. Proses tahu sedang di goreng Penjual tidak mengenakan celemek
  • 13. Kain lap yang diletakkan di dekat api
  • 14. Alat dan Bahan yang Akan dimasak Tempat bahan makanan, dan air untuk bahan tepung tidak di tutup yang terbuka
  • 16. Minyak dan Air Untuk Memasak Minyak yang sudah tidak layak di gunakan Letak air masak yang dekat dengan tong sampah. Tempat air tidak ditutup
  • 17. Manajemen Resiko persiapan 1. Ruang Lingkup Management Risiko • Management resiko dilakukan di yakni lokasi ukuran 2 x 2.5 meter di daerah Gobah pada tanggal 7 Febuari 2. Personil Yang Terlibat • Pedagang yang berjualan yakni ibu Inaniah
  • 18. Manajemen Resiko 2. IDENTIFIKASI BAHAYA 1) Dilakukan pengamatan, pemotretan, dan wawancara terhadap penjual goreng yakni ibu Inaniah 2) Proses pemasakan makanan belum sepenuhnya sesuai dengan SOP, masih banyak yang perlu disempurnakan untuk mereduksi bahkan menghindari terjadinya risiko dari berbagai hazard. 3) Identifikasi bahaya sebagian berupa temuan rill dan sebagian berupa prediksi seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan tanpa APD.
  • 19. MANAJEMEN RISIKO 3. ANALISA RISIKO 1) Daftar kemungkinan terjadinya jenis bahaya, risiko, dan konsekuensi dari No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi 1. Bahaya potensial fisik : 1) Suhu uap minyak panas dari kompor memasak. Kulit tangan dan wajah Panas, pembesaran pori-pori, luka. 2) Percikan minyak panas Kulit tangan Melepuh, panas, luka. 2. Bahaya potensial kimia 3) Zat kimia asap kendaraan dari jalan raya. sistem pernapasan gangguan sistem pernapasan, batuk 3. Bahaya potensial biologi: Penyakit-penyakit yang diderita para pasien, seperti TBC, stress, batuk, dsb. 4) Bakteri Infeksi 5) Virus Infeksi 6) Jamur Infeksi
  • 20. MANAJEMEN RISIKO 3. ANALISA RISIKO 1) Daftar kemungkinan terjadinya jenis bahaya, risiko, dan konsekuensi dari No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi 4. Bahaya potensial ergonomic: 7) Berdiri terlalu lama waktu memasak Musculoskeletal Lumbago pain, kaki pegal 8) Jumlah goreng yang dimasak banyak Musculoskeletal Kelelahan, lengan pegal. 9) Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit Musculoskeletal Lengan melepuh, kepanasan 10) Posisi badan terlalu dekat dengan kompor Musculoskeletal Kuali bisa tersenggol. 5. Bahaya potensial psikososial 11) Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. Stamina badan Mialgia, loss concentration. 12) Complain dari pembeli. Stress Pusing 13) Pembeli yang sedikit. Stress Pusing, palpitasi, panik
  • 21. Manajemen Resiko 3. ANALISA RISIKO 2) Bentuk analisa semikualitatif Tingkat Keparahan Kemungkinan Terjadi Jarang Terjadi (1) Kurang mungkin terjadi (2) Mungkin terjadi (3) Sangat Mungkin terjadi (4) Hampir Pasti terjadi (5) (1) Tidak ada pengaruh •Jumlah goreng yang dimasak banyak (3) (2) Pengaruh sangat ringan •Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. (2) •Posisi badan terlalu dekat dengan kompor (4) • Jumlah goreng yang dimasak banyak • Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit (6)
  • 22. Manajemen Resiko 3. ANALISA RISIKO 2) Bentuk analisa semikualitatif Tingkat Keparaha n Kemungkinan Terjadi Jarang Terjadi (1) Kurang mungkin terjadi (2) Mungkin terjadi (3) Sangat Mungkin terjadi (4) Hampir Pasti terjadi (5) (3) Pengaruh ringan •Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit (6) • Berdiri terlalu lama waktu memasak (9) • Suhu uap minyak panas dari kompor memasak. • Percikan minyak panas (12) • . (4) Pengaruh serius •Zat kimia asap kendaraan dari jalan raya. (16) •Bakteri •Virus •jamur (20)
  • 23. Manajemen Resiko 4.EVALUASI RISIKO Prioritas Risiko dan tafsirannya NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN 1. Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. 2  Jarang terjadi  Pengaruh sangat ringan 2. Posisi badan terlalu dekat dengan kompor 4  Kurang mungkin terjadi  Pengaruh sangat ringan 3. Jumlah goreng yang dimasak banyak 3  Mungkin terjadi  Tidak ada pengaruh 4. Jumlah goreng yang dimasak banyak Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit 6  Mungkin terjadi  Tidak ada pengaruh 5. Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit 6  Kurang mungkin terjadi  Pengaruh ringan
  • 24. 4.EVALUASI RISIKO Prioritas Risiko dan tafsirannya NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN 5. • Berdiri terlalu lama waktu memasak 9  mungkin terjadi  Pengaruh ringan 6. • Suhu uap minyak panas dari kompor memasak. • Percikan minyak panas 12  Sangat Mungkin terjadi  Pengaruh ringan 7. • Zat kimia asap kendaraan dari jalan raya. 16  Sangat Mungkin terjadi  Pengaruh serius 8. • Bakteri •Virus •jamur 20  Hampir Pasti terjadi  Pengaruh serius
  • 25. 5. PENGENDALIAN RISIKOManajemen Resiko NO. HAZARD PENGENDALIAN 1.  Virus, bakteri, jamur  Dapur atau ruang memasak harus terjaga dari debu.  Wajib memakai APD sarung tangan dan celemek 2. debu kendaraan bemotor  Membuat tempat yang lebih tertutup 3. Memegang makanan pakai tangan  Tempat tepung dan air yang terbuka  Menggunakan alat penjepit makanan  Membuat tutup untuk tepung dan air
  • 26. 5. PENGENDALIAN RISIKOManajemen Resiko NO. HAZARD PENGENDALIAN 5. Complain dari pembeli..  Meningkatkan cita rasa dan kebersihan makanan. 6.  Jam kerja yang lama/ istirahat kurang  Posisi badan terlalu dekat dengan kompor  Membuat kursi dan meja rendah untuk bekerja  Memperluas ruangan memasak
  • 27. Penutup 1. Kesimpulan 1) Pengelolaan K3 di RS penting artinya untuk meningkatkan lingkungan untuk memasak agar aman, sehat dan bersih baik bagi pembeli, maupun nama baik penjual. 2) Upaya K3 di tempat berdagang menyangkut cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. 3) Sarana fisik dan peralatan memasak sangat mempengaruhi efisiensi kerja dan minat pembeli. Dalam merencananakan sarana fisik, dan peralatan, sebaiknya menggunakan peralatan yang bersih. Mengingat makanan merupakan kebutuhan setiap manusia, selanjutnya menjual makanan kepada pembeli yang membutuhkan.
  • 28. Penutup 2. Saran saran 1) Para penjual untuk senantiasa disiplin menggunakan alat pelindung diri seperti celemek yang melindungi baju terhadap cairan atau tepung tepung yang bisa mengotori pakaian, penutup kepala,, dan penjepit makanan. Saat melakukan prosedur yang memungkinkan terjadinya percikan atau kontaminasi dari minyak yang panas gunakan kain pelindung tangan dan lengan . 2) Penjual seharusnya memperhatikan bahan bahan yang digunakan untuk memasak agar senantiasa terjaga mutu dan kualitas makanan nya. Gunakan air bersih dan gantilah minyak untuk memasak. Jangan sampai merusak nama baik penjual karena makanan yang dijual tidak layak untuk dikonsumsi.