SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
PERAWATAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TIDAK SADAR
1. Pengertian
Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan
gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Dan menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral
hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa
mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir. Sedangkan menurut
Hidayat dan Uliyah (2005), oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri
atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan
mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, ddk
(2005), pemberian asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali
sehari.
2. Tujuan
Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral hygiene adalah sebagai
berikut:
a. Mencegah penyakit gigi dan mulut
b. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
c. Mempertinggi daya tahan tubuh
d. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan oral hygiene,
adalah:
a. Mencegah infeksi gusi dan gigi.
b. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
3. Bahaya kurangya kebersihan mulut
Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah penumpukan plak dan
mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi. Akumulasi plak bakteri pada gigi karena
hygiene mulut yang buruk adalah faktor penyebab dari masalah utama kesehatan rongga mulut,
terutama gigi. Kebersihan mulut yang buruk memungkinkan akumulasi bakteri penghasil asam
pada permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi menyebabkan kerusakan gigi (gigi
berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan menginfeksi gusi menyebabkan penyakit gusi
dan periodontitis. Banyak masalah kesehatan mulut, seperti sariawan, mulut luka, bau mulut dan
lain-lain dianggap sebagai efek dari kesehatan rongga mulut yang buruk. Sebagian besar masalah
gigi dan mulut dapat dihindari hanya dengan menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet,
2010).
4. Cara menjaga oral hygiene
Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan efektif dalam
menjaga oral hygiene, adalah sebagai berikut:
a. Sikat gigi
Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi secara teratur dan
pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horisontal adalah umum
dilakukan dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat
menimbulkan resesi gingival dan abrasi gigi. Pada pasien yang tidak sadar, sikat gigi diganti
dengan kain pembungkus handuk atau kasa pada ujung batang jari. Pasta gigi membantu tetapi
tidak perlu.
b. Kumur-kumur antiseptik
Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur, seperti metal
salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5% atau 3,0%. Kumur-kumur yang lebih murah dan
cukup efektif adalah dengan air garam hangat.
c. Dental flos atau benang gigi
Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk membersihkan di sela-sela
gigi.
d. Pembersih lidah
Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis serta candida
yang bermukim sebagai flora normal maupun transient.
5. Cara perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran
Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan
tingkat kesadaran, sebagai berikut:
a. Peralatan
1) Air segar
2) Spatel lidah dengan bantalan atau spons
3) Handuk wajah, handuk kertas
4) Kom kecil
5) Bengkok
6) Gelas dengan air dingin
7) Spuit ber-bulb kecil
8) Kateter pengisap dihubungkan dengan alat pengisap
9) Sarung tangan sekali pakai
10) Pinset
11) Depper
b. Prosedur tindakan
1) Pastikan program dokter bila diperlukan hal-hal khusus
2) Pastikan identitas pasien
3) Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan kepada keluarga pasien
4) Dekatkan alat-alat
5) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
6) Uji adanya reflex muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian belakang lidah (pasien
dengan gangguan reflex menelan memerlukan perawatan khusus)
7) Inspeksi rongga mulut
8) Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras, bila perlu nyalahkan
mesin pengisap dan sambungkan slang ke kateter pengisap.
9) Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu.
10) Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah dengan memasukkan
tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar belakang. Masukkan bila pasien relaks.
(Jangan memaksa).
11) Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air segar. Isap sesuai
kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan penguyah dan permukaan dalam pertama.
Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi hindari menyebabkan
reflex muntah bila ada. Basahi aplikator bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci.
Ulangi sesuai kebutuhan.
12) Isap sekresi bila terakumulasi.
13) Jelaskan kepada keluarga bahwa tindakan telah selesai.
14) Lepaskan sarung tangan.
15) Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
16) Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
17) Dokumentasikan prosedur dan keadaan pasien
18) Periksa kembali bila diperlukan.
6. Bahaya oral hygiene buruk terhadap penyakit sistemik.
Menurut Wikipedia (2010), beberapa studi klinis terbaru menunjukkan hubungan
langsung antara kebersihan mulut yang buruk (bakteri dan infeksi rongga mulut) dan penyakit
sistemik, yaitu:
a. Penyakit kardiovaskuler (serangan jantung dan stroke)
b. Bakteri pnemonia
c. Bayi lahir berat badan rendah
d. Komplikasi diabetes
e. Osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia, Buku Saku Praktikum. Jakarta:
EGC.
Perry, dkk. 2005. Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5. Jakarta: EGC.
Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah: Brunner & Suddarth,
Edisi 8, Vol 3. Jakarta: EGC.
Perawatan mulut biasanya di lakukan saat pasien sadar atau tidak sadar
Tujuan Oral Hygiene
Pembersihan rongga mulut (Oral hygiene) memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mencegahterjadinyainfeksi
2. Memberikanrasanyamanpada daeramulutklien
3. Mengurangi nyeri yangberlebihan
4. Mencegahterjadinyakomplikasi
Sistem Imunitas Rongga Mulut
Menurut Roeslan ( 2002 ), sistem imunitas rongga mulut dipengaruhi oleh :
1. MembraneMukosa
Mukosa rongga mulut terdiri atas epitel skuamosa yang berguna sebagai barrier terhapad infeksi.
Mekanisme infeksinya tergantung pada duekuamasi sehinnga bakteri sulit melekat pada sel epitel
dan derajat keratinisasi yang sangat efisien menahan penetrasi microbial. ( lenner, 1992 dikutip
dari Roeslan, 2002 )
2. Nodus Limfatik
Jaringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstra oral dan agregasi intra
oral. Kapiler limfatik yang terdapat pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut, palatim pipi,
dan bibir mirip yang berasal dari gingival dan pulpa gigi. Kapiler ini bersatu membentuk
pembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh limfatik yang berasal dari bagian
dalam otot lidah dan struktur lainnya. Didalam rongga mulut terdapat tonsil palatel, lingual dan
faringeal yang banyak mengandung sel B dan sel T ( Lenner, 1992, dikutip dari Roeslan 2002 )
3. Saliva
Sekresi saliva merupakan perlindungan alamiah karena fungsinya memelihara jaringa keras dan
lunak rongga mulut agar tetap dalam keadaan fisiologis. Saliva yang disekresika oleh kelenjar
parotis, sub mandibularis dan beberapa kelenjar saliva kecil yang teebar dibawah mukosa,
berperan dalam membersihkan rongga mulut dari debris dan mikroorganisme selain bertindak
sebagai pelumas pada saat mengunyah dan berbicara ( Lenner, 1992 dikutp dari Roeslan 2002 ).
4. Celah Gingiva
Epitel jangsional dapat dilewati oleh komponen seluler dan humoral dari daerah dalam bentuk
cairan celah ginggiva ( CCG ). Alira CCG merupakan proses fisiologik atau merupakan respon
terhadap inflamiasi ( Lenner, 1992 dikutip dari Roeslan 2002 ).
Prosedur tindakan Perawatan Mulut (Oral hygiene)
Penanganan perawatan rongga mulut (oral hygiene) memiliki prosedur tindakan standar yang
harus diikuti dari standar peralatan hingga prosedur langkah kerja yang dilakukan. Berikut ini
adalah prosedur tindakan perawatan mulut (oral hygiene):
Peralatan
1. Larutan pencui mulut/larutananti septic(Betadinecair)
2. Tog spatel yangdibalutdengansatulapiskassa
3. Handukwajah,bengkok
4. Handukkertas/tissue/pengalas
5. Gelasdenganair dingin/hangat
Langkah-langkah
1. Jelaskanprosedurkepadakeluargapenderita/penderita
2. Cuci tangan anda
3. Tempathanduk/ pengalas diatasmejatempattidurdanatau peralatan
4. Tarik tirai disekitarvtempattidurdntutuppinturuangan.
5. Atur posisi klien
6. Letakhandukdibawahwajahpenderitadanbengkokdibawahdagupenderita
7. Denganhati-hati regangkangigi atasdanbawahpenderitadengan tongspatel secaratepattapi
lembut,diantaramolarbelakang.Sisipkanbilapenderitarileks,bilamemungkinkan.
8. Bersihkanmulutpenderitadenganmenggunakantongspatel yangtelahdibasahi air/pencuci
mulut.Bersihkanpermukaangigi.Gosokpaltummulut,bibir,pipi.Gosoklidahtetapi hindari
refleksgag.Basahi aplikatorbersihdenganairdangosokmulutuntukmencuci.Ulangi sesuai
dengankebutuhan.
9. Cuci tangan setelahmelakukatindakan.
10. Catat hal-hal yangdiperlukan( misalnyagusi berdarah,lidah yangpecah)
PROSEDUR KERJA ORAL HYGIENE
NO TINDAKAN
1 2
1 Menyiapkan lingkungan
2 Mengucapkan salam
3 Memberitahu pasien
3 Menyiapkan posisi pasien
4 Mencuci tangan
5 Menyiapkan alat (alat alat didekatkan )
6 Memakai pelindung pakaian ( celemek)
7 Memakai sarung tangan ( protektif diri)
8 Meletakkan perlak di bawah dagu pasien
9 Meletakkan handuk diatas perlak
10 Meletakkan bengkok di dekat kepala pasien ( mendekati daerah mulut )
11 Menyiapkan sikat gigi dan memberi pasta gigi
12 Memberikan air kumur kepada pasien
13 Menyikat gigi pasien mulai dari bagian depan gigi bagian atas lalu bagian
bawah
14 Menyikat gigi samping kanan ( bagian sisi atas dan bawah, bagian dalam
atas dan bawah, permukaan gigi atas dan bawah )
15 Menyikat gigi samping kiri ( bagian sisi atas dan bawah, bagian dalam
atas dan bawah, permukaan gigi atas dan bawah )
16 Menyikat bagian dalam gigi depan atas dan bawah sampai pd langit-langit
17 Memberikan air kumur pada pasien sampai bersih
18 Membersihkan bibir dan mulut pasien dengan tissu dan handuk
19 Mengevaluasi pasien
20 Membereskan alat-alat
21 Memberitahu pasien
22 Mengucapkan salam
23 Mencuci tangan
24 Mendokumentasikan kegiatan pada catatan perawatan
PROSEDUR KERJA ORAL HYGIENE PADA PASIEN TIDAK SADAR
NO TINDAKAN
1 2
1 Menyiapkan lingkungan
2 Mengucapkan salam
3 Memberitahu pasien/keluarga
3 Menyiapkan posisi pasien ( posisi terlentang/miring, posisi semi fowler )
4 Mencuci tangan
5 Menyiapkan alat (alat alat didekatkan )
6 Memakai sarung tangan ( protektif diri)
7 Meletakkan perlak di bawah dagu pasien
8 Meletakkan handuk diatas perlak
9 Meletakkan bengkok di dekat kepala pasien ( mendekati daerah mulut )
10 Menyiapkan depres sesuai dengan kebutuhan ( letakkan di cucing yang
sudah terisi cairan )
11 Melakukan prosedur tindakan dengan diawali mengambil pincet dan
spatel lidah
12 Mengambil depres dengan pincet mengoleskannya pada bibir pasien
13 Membuka bibir pasien perlahan-lahan dengan spatel lidah, lalu gosok kan
depres pada gigi depan atas dan bawah )
14 Membuka gigi pasien dengan spatel lidah, lalu menggosak daerah gigi
samping atas dan bawah, menggosoh gigi bagian dalan atas dan bawah.
Melakukan hal yang asama pada sisi yang lain.
15 Memersihkan daerah langit-langit dan lidah
16 Membersihkan bibir dan mulut pasien dengan tissu dan handuk
17 Mengevaluasi pasien
18 Membereskan alat-alat
19 Memberitahu pasien/keluarga
20 Mengucapkan salam
21 Mencuci tangan
22 Mendokumentasikan kegiatan pada catatan perawatan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
ﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
Rahayoe Ningtyas
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
tristyanto
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
Warnet Raha
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
KANDA IZUL
 

Mais procurados (20)

Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Konsep infeksi
Konsep infeksiKonsep infeksi
Konsep infeksi
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Makalah manajemen keperawatan
Makalah manajemen keperawatanMakalah manajemen keperawatan
Makalah manajemen keperawatan
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
 
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 

Destaque

Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil leaflet rena
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil   leaflet renaKesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil   leaflet rena
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil leaflet rena
Fatimah Nursiwi
 
日経ビジネス西日本インカレ スライド
日経ビジネス西日本インカレ スライド日経ビジネス西日本インカレ スライド
日経ビジネス西日本インカレ スライド
takumi matsuo
 

Destaque (20)

Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutPemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
 
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan Mulut
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan MulutPermenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan Mulut
Permenkes 20/2016 Tentang Penyelengaaran praktik terapis Gigi dan Mulut
 
Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5
 
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil leaflet rena
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil   leaflet renaKesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil   leaflet rena
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil leaflet rena
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulut
 
Jackey
JackeyJackey
Jackey
 
Permenkes 20/2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraa Praktik Terapis Gigi dan Mulut
Permenkes 20/2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraa Praktik Terapis Gigi dan MulutPermenkes 20/2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraa Praktik Terapis Gigi dan Mulut
Permenkes 20/2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraa Praktik Terapis Gigi dan Mulut
 
Nest 5MB photos
Nest 5MB photosNest 5MB photos
Nest 5MB photos
 
日経ビジネス西日本インカレ スライド
日経ビジネス西日本インカレ スライド日経ビジネス西日本インカレ スライド
日経ビジネス西日本インカレ スライド
 
SOCIO ECONOMIC CLASSIFICATION
SOCIO ECONOMIC CLASSIFICATIONSOCIO ECONOMIC CLASSIFICATION
SOCIO ECONOMIC CLASSIFICATION
 
European GNSS & rail market
European GNSS & rail marketEuropean GNSS & rail market
European GNSS & rail market
 
地方銀行の合併・連携予想
地方銀行の合併・連携予想地方銀行の合併・連携予想
地方銀行の合併・連携予想
 
トヨタ自動車の生産とASEAN諸国
トヨタ自動車の生産とASEAN諸国トヨタ自動車の生産とASEAN諸国
トヨタ自動車の生産とASEAN諸国
 
Apple 20151104
Apple 20151104Apple 20151104
Apple 20151104
 
Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014
Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014
Analisis PERMENKES no. 39 tahun 2014
 
環境こそが主体性を育む
環境こそが主体性を育む環境こそが主体性を育む
環境こそが主体性を育む
 
Impacts of climate change in japan
Impacts of climate change in japanImpacts of climate change in japan
Impacts of climate change in japan
 
働きながら育児すること
働きながら育児すること働きながら育児すること
働きながら育児すること
 
Sr final ppt
Sr final pptSr final ppt
Sr final ppt
 

Semelhante a Perawatan oral hygiene

1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
ChristYanuar
 
Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2
Adam Bima
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
WelliSusanto
 

Semelhante a Perawatan oral hygiene (20)

Nurwanti menyikat gigi
Nurwanti menyikat gigiNurwanti menyikat gigi
Nurwanti menyikat gigi
 
Pp oral
Pp oralPp oral
Pp oral
 
Personal higiene
Personal higienePersonal higiene
Personal higiene
 
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptxKONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
 
Diare AKPER PEMKAB MUNA
Diare AKPER PEMKAB MUNA Diare AKPER PEMKAB MUNA
Diare AKPER PEMKAB MUNA
 
BUKU SAKU PELAYANAN KES GILUT DI PUSKESMAS.pptx
BUKU SAKU PELAYANAN KES GILUT DI PUSKESMAS.pptxBUKU SAKU PELAYANAN KES GILUT DI PUSKESMAS.pptx
BUKU SAKU PELAYANAN KES GILUT DI PUSKESMAS.pptx
 
Kelompok 5 (personal hygiene)
Kelompok 5 (personal hygiene)Kelompok 5 (personal hygiene)
Kelompok 5 (personal hygiene)
 
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
1711339279996-b2a72509-e34c-48ee-9223-4b1db3174230.pptx
 
Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
PELAYANAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-GIGI-1.ppt
PELAYANAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-GIGI-1.pptPELAYANAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-GIGI-1.ppt
PELAYANAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-GIGI-1.ppt
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
PPT Teknologi Keperawatan
PPT Teknologi KeperawatanPPT Teknologi Keperawatan
PPT Teknologi Keperawatan
 
Sap personal hygiene
Sap personal hygieneSap personal hygiene
Sap personal hygiene
 

Último

Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 

Último (15)

dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 

Perawatan oral hygiene

  • 1. PERAWATAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TIDAK SADAR 1. Pengertian Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Dan menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir. Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, ddk (2005), pemberian asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari. 2. Tujuan Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral hygiene adalah sebagai berikut: a. Mencegah penyakit gigi dan mulut b. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut. c. Mempertinggi daya tahan tubuh d. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan. Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan oral hygiene, adalah: a. Mencegah infeksi gusi dan gigi. b. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut. 3. Bahaya kurangya kebersihan mulut Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah penumpukan plak dan mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi. Akumulasi plak bakteri pada gigi karena hygiene mulut yang buruk adalah faktor penyebab dari masalah utama kesehatan rongga mulut, terutama gigi. Kebersihan mulut yang buruk memungkinkan akumulasi bakteri penghasil asam pada permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi menyebabkan kerusakan gigi (gigi berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan menginfeksi gusi menyebabkan penyakit gusi dan periodontitis. Banyak masalah kesehatan mulut, seperti sariawan, mulut luka, bau mulut dan lain-lain dianggap sebagai efek dari kesehatan rongga mulut yang buruk. Sebagian besar masalah gigi dan mulut dapat dihindari hanya dengan menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet, 2010). 4. Cara menjaga oral hygiene Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan efektif dalam menjaga oral hygiene, adalah sebagai berikut: a. Sikat gigi Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horisontal adalah umum dilakukan dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi gigi. Pada pasien yang tidak sadar, sikat gigi diganti
  • 2. dengan kain pembungkus handuk atau kasa pada ujung batang jari. Pasta gigi membantu tetapi tidak perlu. b. Kumur-kumur antiseptik Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur, seperti metal salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5% atau 3,0%. Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat. c. Dental flos atau benang gigi Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk membersihkan di sela-sela gigi. d. Pembersih lidah Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient. 5. Cara perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran, sebagai berikut: a. Peralatan 1) Air segar 2) Spatel lidah dengan bantalan atau spons 3) Handuk wajah, handuk kertas 4) Kom kecil 5) Bengkok 6) Gelas dengan air dingin 7) Spuit ber-bulb kecil 8) Kateter pengisap dihubungkan dengan alat pengisap 9) Sarung tangan sekali pakai 10) Pinset 11) Depper b. Prosedur tindakan 1) Pastikan program dokter bila diperlukan hal-hal khusus 2) Pastikan identitas pasien 3) Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan kepada keluarga pasien 4) Dekatkan alat-alat 5) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan 6) Uji adanya reflex muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian belakang lidah (pasien dengan gangguan reflex menelan memerlukan perawatan khusus) 7) Inspeksi rongga mulut 8) Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras, bila perlu nyalahkan mesin pengisap dan sambungkan slang ke kateter pengisap. 9) Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu. 10) Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah dengan memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar belakang. Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa). 11) Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air segar. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan penguyah dan permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi hindari menyebabkan
  • 3. reflex muntah bila ada. Basahi aplikator bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan. 12) Isap sekresi bila terakumulasi. 13) Jelaskan kepada keluarga bahwa tindakan telah selesai. 14) Lepaskan sarung tangan. 15) Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman. 16) Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya. 17) Dokumentasikan prosedur dan keadaan pasien 18) Periksa kembali bila diperlukan. 6. Bahaya oral hygiene buruk terhadap penyakit sistemik. Menurut Wikipedia (2010), beberapa studi klinis terbaru menunjukkan hubungan langsung antara kebersihan mulut yang buruk (bakteri dan infeksi rongga mulut) dan penyakit sistemik, yaitu: a. Penyakit kardiovaskuler (serangan jantung dan stroke) b. Bakteri pnemonia c. Bayi lahir berat badan rendah d. Komplikasi diabetes e. Osteoporosis DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia, Buku Saku Praktikum. Jakarta: EGC. Perry, dkk. 2005. Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5. Jakarta: EGC. Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC. Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah: Brunner & Suddarth, Edisi 8, Vol 3. Jakarta: EGC.
  • 4. Perawatan mulut biasanya di lakukan saat pasien sadar atau tidak sadar Tujuan Oral Hygiene Pembersihan rongga mulut (Oral hygiene) memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mencegahterjadinyainfeksi 2. Memberikanrasanyamanpada daeramulutklien 3. Mengurangi nyeri yangberlebihan 4. Mencegahterjadinyakomplikasi Sistem Imunitas Rongga Mulut Menurut Roeslan ( 2002 ), sistem imunitas rongga mulut dipengaruhi oleh : 1. MembraneMukosa Mukosa rongga mulut terdiri atas epitel skuamosa yang berguna sebagai barrier terhapad infeksi. Mekanisme infeksinya tergantung pada duekuamasi sehinnga bakteri sulit melekat pada sel epitel dan derajat keratinisasi yang sangat efisien menahan penetrasi microbial. ( lenner, 1992 dikutip dari Roeslan, 2002 ) 2. Nodus Limfatik Jaringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstra oral dan agregasi intra oral. Kapiler limfatik yang terdapat pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut, palatim pipi, dan bibir mirip yang berasal dari gingival dan pulpa gigi. Kapiler ini bersatu membentuk pembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh limfatik yang berasal dari bagian dalam otot lidah dan struktur lainnya. Didalam rongga mulut terdapat tonsil palatel, lingual dan faringeal yang banyak mengandung sel B dan sel T ( Lenner, 1992, dikutip dari Roeslan 2002 ) 3. Saliva Sekresi saliva merupakan perlindungan alamiah karena fungsinya memelihara jaringa keras dan lunak rongga mulut agar tetap dalam keadaan fisiologis. Saliva yang disekresika oleh kelenjar parotis, sub mandibularis dan beberapa kelenjar saliva kecil yang teebar dibawah mukosa, berperan dalam membersihkan rongga mulut dari debris dan mikroorganisme selain bertindak sebagai pelumas pada saat mengunyah dan berbicara ( Lenner, 1992 dikutp dari Roeslan 2002 ). 4. Celah Gingiva Epitel jangsional dapat dilewati oleh komponen seluler dan humoral dari daerah dalam bentuk cairan celah ginggiva ( CCG ). Alira CCG merupakan proses fisiologik atau merupakan respon terhadap inflamiasi ( Lenner, 1992 dikutip dari Roeslan 2002 ). Prosedur tindakan Perawatan Mulut (Oral hygiene)
  • 5. Penanganan perawatan rongga mulut (oral hygiene) memiliki prosedur tindakan standar yang harus diikuti dari standar peralatan hingga prosedur langkah kerja yang dilakukan. Berikut ini adalah prosedur tindakan perawatan mulut (oral hygiene): Peralatan 1. Larutan pencui mulut/larutananti septic(Betadinecair) 2. Tog spatel yangdibalutdengansatulapiskassa 3. Handukwajah,bengkok 4. Handukkertas/tissue/pengalas 5. Gelasdenganair dingin/hangat Langkah-langkah 1. Jelaskanprosedurkepadakeluargapenderita/penderita 2. Cuci tangan anda 3. Tempathanduk/ pengalas diatasmejatempattidurdanatau peralatan 4. Tarik tirai disekitarvtempattidurdntutuppinturuangan. 5. Atur posisi klien 6. Letakhandukdibawahwajahpenderitadanbengkokdibawahdagupenderita 7. Denganhati-hati regangkangigi atasdanbawahpenderitadengan tongspatel secaratepattapi lembut,diantaramolarbelakang.Sisipkanbilapenderitarileks,bilamemungkinkan. 8. Bersihkanmulutpenderitadenganmenggunakantongspatel yangtelahdibasahi air/pencuci mulut.Bersihkanpermukaangigi.Gosokpaltummulut,bibir,pipi.Gosoklidahtetapi hindari refleksgag.Basahi aplikatorbersihdenganairdangosokmulutuntukmencuci.Ulangi sesuai dengankebutuhan. 9. Cuci tangan setelahmelakukatindakan. 10. Catat hal-hal yangdiperlukan( misalnyagusi berdarah,lidah yangpecah)
  • 6. PROSEDUR KERJA ORAL HYGIENE NO TINDAKAN 1 2 1 Menyiapkan lingkungan 2 Mengucapkan salam 3 Memberitahu pasien 3 Menyiapkan posisi pasien 4 Mencuci tangan 5 Menyiapkan alat (alat alat didekatkan ) 6 Memakai pelindung pakaian ( celemek) 7 Memakai sarung tangan ( protektif diri) 8 Meletakkan perlak di bawah dagu pasien 9 Meletakkan handuk diatas perlak 10 Meletakkan bengkok di dekat kepala pasien ( mendekati daerah mulut ) 11 Menyiapkan sikat gigi dan memberi pasta gigi 12 Memberikan air kumur kepada pasien 13 Menyikat gigi pasien mulai dari bagian depan gigi bagian atas lalu bagian bawah 14 Menyikat gigi samping kanan ( bagian sisi atas dan bawah, bagian dalam atas dan bawah, permukaan gigi atas dan bawah ) 15 Menyikat gigi samping kiri ( bagian sisi atas dan bawah, bagian dalam atas dan bawah, permukaan gigi atas dan bawah ) 16 Menyikat bagian dalam gigi depan atas dan bawah sampai pd langit-langit 17 Memberikan air kumur pada pasien sampai bersih 18 Membersihkan bibir dan mulut pasien dengan tissu dan handuk 19 Mengevaluasi pasien
  • 7. 20 Membereskan alat-alat 21 Memberitahu pasien 22 Mengucapkan salam 23 Mencuci tangan 24 Mendokumentasikan kegiatan pada catatan perawatan PROSEDUR KERJA ORAL HYGIENE PADA PASIEN TIDAK SADAR NO TINDAKAN 1 2 1 Menyiapkan lingkungan 2 Mengucapkan salam 3 Memberitahu pasien/keluarga 3 Menyiapkan posisi pasien ( posisi terlentang/miring, posisi semi fowler ) 4 Mencuci tangan 5 Menyiapkan alat (alat alat didekatkan ) 6 Memakai sarung tangan ( protektif diri) 7 Meletakkan perlak di bawah dagu pasien 8 Meletakkan handuk diatas perlak 9 Meletakkan bengkok di dekat kepala pasien ( mendekati daerah mulut ) 10 Menyiapkan depres sesuai dengan kebutuhan ( letakkan di cucing yang sudah terisi cairan ) 11 Melakukan prosedur tindakan dengan diawali mengambil pincet dan spatel lidah 12 Mengambil depres dengan pincet mengoleskannya pada bibir pasien 13 Membuka bibir pasien perlahan-lahan dengan spatel lidah, lalu gosok kan depres pada gigi depan atas dan bawah )
  • 8. 14 Membuka gigi pasien dengan spatel lidah, lalu menggosak daerah gigi samping atas dan bawah, menggosoh gigi bagian dalan atas dan bawah. Melakukan hal yang asama pada sisi yang lain. 15 Memersihkan daerah langit-langit dan lidah 16 Membersihkan bibir dan mulut pasien dengan tissu dan handuk 17 Mengevaluasi pasien 18 Membereskan alat-alat 19 Memberitahu pasien/keluarga 20 Mengucapkan salam 21 Mencuci tangan 22 Mendokumentasikan kegiatan pada catatan perawatan