SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bilangan Fuzzy
Bilangan fuzzy u dan R didefinisikan sebagai pasangan fungsi (u,ū) yang memenuhi sifat-sifat
berikut:
(a) fungsi u monoton naik, terbatas dan kontinu kiri pada [0,1],
(b) fungsi ū monoton turun, terbatas, dan kontinu kanan pada [0,1], dan
(c) u(r) ≤ ū(r) untuk setiap r dalam [0,1].
Himpunan bilangan-bilangan fuzzy dinyatakan dengan F. Untuk selanjutnya, setiap bilangan fuzzy
u∊F ditulis dalam bentuk parameter u = (u,ū).
2.2 Bilangan Fuzzy Triangular
Bilangan fuzzy triangular

dinyatakan dengan

adalah himpunan fuzzy

di

yang fungsi keanggotaannya adalah:

Misalkan

dan

adalah dua bilangan fuzzy dengan

dan

, maka

2.3 Rangking Fuzzy
Metoda rangking fuzzy merupakan jarak antara titik centroid
dimana

dan titik asalnya, yaitu:

atau

dan
2.4 Lintasan terpendek Fuzzy
Masalah lintasan terpendek fuzzy yang diawali dari sebuah titik menuju ke titik lain muncul di
beberapa aplikasi. Pada sistem transportasi, jaringan yang sesuai adalah menggunakan fuzzy dengan
formasi pada busur dengan diasumsikan untuk mewakili waktu transportasi atau biaya ekonomi
dibandingkan dengan arus lalu lintas, dsb. Informasi ini akan disajikan dengan bilangan fuzzy
berdasarkan teori himpunan fuzzy.
Karya pertama kali dikembangkan untuk memecahkan masalah lintasan terpendek fuzzy telah dimulai
untuk pertama kalinya dalam [5,6,2,1]. Namun demikian, jika penelitian lintasan terpendek pada graf
fuzzy ini layak, umumnya lintasan ini tidak sesuai dengan lintasan yang nyata dalam pertimbangan
grafik fuzzy. Pengecualian ini dijelaskan oleh perilaku tertentu dari minimum dan maksimum operator
umum untuk bilangan fuzzy. Dubois dan Prade berpendapat bahwa solusi masalah lintasan terpendek
fuzzy klasik melalui penggunaan jumlah panjang dan panjang minimum dan maksimum.

2.5 Algoritma Lintasan Terpendek
Dalam mencari lintasan terpendek dari sumber (source) ke tujuan (destination), semua lokasi yang
ada harus dikunjungi.
EL[]: Edge Length (panjang lintasan)
Pre[]: Previous edge (lintasan sebelumnya)
Visit[]: Kunjungi verteks
: Queue
MinLen[]: Minimum Length (panjang minimum)
Adj[]: Adjacent vertices (verteks adjecen)
: Weight (bobot)
Langkah 1. Inisialisasi:

Langkah 2. Misalkan

, Pilih verteks berikutnya

Langkah 3. Tempatkan semua verteks dalam
Langkah 4. Pilih

MinLen

Langkah 5. Tentukan semua
Langkah 6. Tentukan lintasan terpendek
Langkah 7. Ganti

prioritas_queue
Hapus

dan

Langkah 8. Ulang langkah 3, sampai prioritas_queue kosong.
Langkah 9. Diperoleh hasil lintasan terpendek

2.6 Kompleksitas Algoritma
Algoritma adalah urutan logis langkah-langkah penyelesaian masalah secara sistematis. Sebuah
algoritma tidak saja harus benar tetapi juga harus efisien(Munir,2009). Efisiensi algoritma dinilai
berdasarkan kecepatan waktu eksekusi dan penggunaan struktur data yang menyebabkan banyaknya
ruang memori kmputer yang terpakai.
2.7 Efficiency Algoritma
Algoritma yang terbaik adalah bukan karena algoritma itu harus benar, akan tetapi juga harus di
pandang dari efisiensinya. Jadi algoritma yang terbaik adalah algoritma yang efisiens dalam
penggunaan waktu eksekusi dan ruang memori komputer. Efisiensi algoritma juga berguna dalam
membandingkan algoritma sebuah masalah dapat mempunyai lebih dari satu jenis algoritma.
Misalkan untuk masalah pengurutan data dalam array, dapat digunakan berbagai macam algoritma
seperti: bubble sort, selection sort, merge sort, dan lain-lain
2.8 Kebutuhan Waktu dan Ruang
Kebutuhan waktu suatu algoritma biasanya dihitung dalam satuan detik, milidetik, dan lain
sebagainya. Sedangkan untuk ruang memori yang digunakan dapat dihitung dalam satuan byte atau
kilobyte. Biasanya seorang pengguna algoritma mengukur kebutuhan waktu sebuah algoritma dengan
mengeksekusi langsung algoritma tersebut pada sebuah komputer, lalu dihitung berapa lama durasi
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah persoalan yang berbeda-beda. Keakuratan waktu
eksekusi algoritma dapat diperoleh dengan tidak menghitung kebutuhan waktu untuk menampilkan
antarmuka program operasi input/output dan sebagainya. Sehingga akan dihitung bagian inti dari
programnya saja.

Mais conteúdo relacionado

Destaque (6)

Centro universitario de tijuana
Centro universitario de tijuanaCentro universitario de tijuana
Centro universitario de tijuana
 
Eu te desejo
Eu te desejoEu te desejo
Eu te desejo
 
Sistema informatico
Sistema informaticoSistema informatico
Sistema informatico
 
Empanadillas
EmpanadillasEmpanadillas
Empanadillas
 
Anrt avril 2011
Anrt avril 2011Anrt avril 2011
Anrt avril 2011
 
Juego barth2
Juego barth2Juego barth2
Juego barth2
 

Semelhante a Bab ii

Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalKonsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
roy_massolo
 
5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string
Roziq Bahtiar
 
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
Alen Pepa
 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan III
Dimara Hakim
 
5 patricia penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
5 patricia   penerapan kombinasi sistem aljabar gondran5 patricia   penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
5 patricia penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
komangteja
 

Semelhante a Bab ii (20)

Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
 
Efisiensi algoritma
Efisiensi algoritmaEfisiensi algoritma
Efisiensi algoritma
 
06. MODEL ARUS JARINGAN.pdf
06. MODEL ARUS JARINGAN.pdf06. MODEL ARUS JARINGAN.pdf
06. MODEL ARUS JARINGAN.pdf
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
Diktat MatLab
Diktat MatLabDiktat MatLab
Diktat MatLab
 
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalKonsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
 
5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string
 
Spanning Tree Greedy.pptx
Spanning Tree Greedy.pptxSpanning Tree Greedy.pptx
Spanning Tree Greedy.pptx
 
Bab ii a star revisi 1
Bab ii a star revisi 1Bab ii a star revisi 1
Bab ii a star revisi 1
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptxTraffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
 
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
2 analisis sinyal_seismik_gunung_merapi__jawa_tengah_-_indonesia_menggunakan_...
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Makalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalMakalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskal
 
real time pada lampu lalu lintas
real time pada lampu lalu lintasreal time pada lampu lalu lintas
real time pada lampu lalu lintas
 
Dasar Pemrograman : Algoritma Pemrograman Pertemuan 2
Dasar Pemrograman : Algoritma Pemrograman Pertemuan 2Dasar Pemrograman : Algoritma Pemrograman Pertemuan 2
Dasar Pemrograman : Algoritma Pemrograman Pertemuan 2
 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan III
 
EFFICIENCY & Complexity.pptx
EFFICIENCY & Complexity.pptxEFFICIENCY & Complexity.pptx
EFFICIENCY & Complexity.pptx
 
5 patricia penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
5 patricia   penerapan kombinasi sistem aljabar gondran5 patricia   penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
5 patricia penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
 
Daskom 3
Daskom 3Daskom 3
Daskom 3
 

Bab ii

  • 1. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bilangan Fuzzy Bilangan fuzzy u dan R didefinisikan sebagai pasangan fungsi (u,ū) yang memenuhi sifat-sifat berikut: (a) fungsi u monoton naik, terbatas dan kontinu kiri pada [0,1], (b) fungsi ū monoton turun, terbatas, dan kontinu kanan pada [0,1], dan (c) u(r) ≤ ū(r) untuk setiap r dalam [0,1]. Himpunan bilangan-bilangan fuzzy dinyatakan dengan F. Untuk selanjutnya, setiap bilangan fuzzy u∊F ditulis dalam bentuk parameter u = (u,ū). 2.2 Bilangan Fuzzy Triangular Bilangan fuzzy triangular dinyatakan dengan adalah himpunan fuzzy di yang fungsi keanggotaannya adalah: Misalkan dan adalah dua bilangan fuzzy dengan dan , maka 2.3 Rangking Fuzzy Metoda rangking fuzzy merupakan jarak antara titik centroid dimana dan titik asalnya, yaitu: atau dan 2.4 Lintasan terpendek Fuzzy Masalah lintasan terpendek fuzzy yang diawali dari sebuah titik menuju ke titik lain muncul di beberapa aplikasi. Pada sistem transportasi, jaringan yang sesuai adalah menggunakan fuzzy dengan formasi pada busur dengan diasumsikan untuk mewakili waktu transportasi atau biaya ekonomi dibandingkan dengan arus lalu lintas, dsb. Informasi ini akan disajikan dengan bilangan fuzzy berdasarkan teori himpunan fuzzy.
  • 2. Karya pertama kali dikembangkan untuk memecahkan masalah lintasan terpendek fuzzy telah dimulai untuk pertama kalinya dalam [5,6,2,1]. Namun demikian, jika penelitian lintasan terpendek pada graf fuzzy ini layak, umumnya lintasan ini tidak sesuai dengan lintasan yang nyata dalam pertimbangan grafik fuzzy. Pengecualian ini dijelaskan oleh perilaku tertentu dari minimum dan maksimum operator umum untuk bilangan fuzzy. Dubois dan Prade berpendapat bahwa solusi masalah lintasan terpendek fuzzy klasik melalui penggunaan jumlah panjang dan panjang minimum dan maksimum. 2.5 Algoritma Lintasan Terpendek Dalam mencari lintasan terpendek dari sumber (source) ke tujuan (destination), semua lokasi yang ada harus dikunjungi. EL[]: Edge Length (panjang lintasan) Pre[]: Previous edge (lintasan sebelumnya) Visit[]: Kunjungi verteks : Queue MinLen[]: Minimum Length (panjang minimum) Adj[]: Adjacent vertices (verteks adjecen) : Weight (bobot) Langkah 1. Inisialisasi: Langkah 2. Misalkan , Pilih verteks berikutnya Langkah 3. Tempatkan semua verteks dalam Langkah 4. Pilih MinLen Langkah 5. Tentukan semua Langkah 6. Tentukan lintasan terpendek Langkah 7. Ganti prioritas_queue
  • 3. Hapus dan Langkah 8. Ulang langkah 3, sampai prioritas_queue kosong. Langkah 9. Diperoleh hasil lintasan terpendek 2.6 Kompleksitas Algoritma Algoritma adalah urutan logis langkah-langkah penyelesaian masalah secara sistematis. Sebuah algoritma tidak saja harus benar tetapi juga harus efisien(Munir,2009). Efisiensi algoritma dinilai berdasarkan kecepatan waktu eksekusi dan penggunaan struktur data yang menyebabkan banyaknya ruang memori kmputer yang terpakai. 2.7 Efficiency Algoritma Algoritma yang terbaik adalah bukan karena algoritma itu harus benar, akan tetapi juga harus di pandang dari efisiensinya. Jadi algoritma yang terbaik adalah algoritma yang efisiens dalam penggunaan waktu eksekusi dan ruang memori komputer. Efisiensi algoritma juga berguna dalam membandingkan algoritma sebuah masalah dapat mempunyai lebih dari satu jenis algoritma. Misalkan untuk masalah pengurutan data dalam array, dapat digunakan berbagai macam algoritma seperti: bubble sort, selection sort, merge sort, dan lain-lain 2.8 Kebutuhan Waktu dan Ruang Kebutuhan waktu suatu algoritma biasanya dihitung dalam satuan detik, milidetik, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk ruang memori yang digunakan dapat dihitung dalam satuan byte atau kilobyte. Biasanya seorang pengguna algoritma mengukur kebutuhan waktu sebuah algoritma dengan mengeksekusi langsung algoritma tersebut pada sebuah komputer, lalu dihitung berapa lama durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah persoalan yang berbeda-beda. Keakuratan waktu eksekusi algoritma dapat diperoleh dengan tidak menghitung kebutuhan waktu untuk menampilkan antarmuka program operasi input/output dan sebagainya. Sehingga akan dihitung bagian inti dari programnya saja.