2. Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan
terhadap lamanya penyinaran.
Di daerah empat musim, sedikit banyaknya
intensitas cahaya yang diterima suatu
tumbuhan, mempengaruhi waktu berbunga
suatu tumbuhan hijau.
3. Tumbuhan/tanaman Hari Pendek (Short Day
Plants)
Tumbuhan berhari pendek berbunga jika
malam lebih panjang dari pada siang.
(siang kurang dari 12 jam)
bervariasi untuk setiap jenis dan varietas
biasanya dipengaruhi faktor lainnya seperti
temperatur.
Contohnya : Bunga serunai, kopi,
arbei(strawberry), tembakau
strawberry
4. Tanaman Hari Panjang
(Long Day Plants)
Tumbuhan berhari
panjang berbunga jika
malam lebih pendek dari
pada siang.
(siang lebih dari 12 jam)
Contohnya : Kacang kapri,
lobak, gandum, selada
Gandum (Triticum spp )
5. Tumbuhan berhari sedang
Tumbuhan ini berbunga jika malam sama lamanya
dengan siang.
(siang 12 jam)
Contohnya : Tanaman di hutan hujan tropis
Tumbuhan berhari Netral
Tumbuhan yang tidak terpengaruh oleh panjang
pendeknya waktu penyinaran.
Contohnya: Mawar, bunga matahari, mentimun.
Mawar (Rosa alba )
6. Fitokrom adalah reseptor cahaya, suatu pigmen
yang digunakan oleh tumbuhan untuk menyerap
(mendeteksi) cahaya.
Dalam tumbuhan dijumpai dua bentuk fitokrom yaitu:
Pr yang menyerap cahaya merah (660 nm) dan
Pfr yang dapat menyerap cahaya infra merah (730
nm).
Infra merah bukanlah bagian dari cahaya tampak
oleh mata manusia namun memiliki panjang
gelombang yang lebih besar daripada cahaya merah.
7. Tumbuhan menggunakan fitokrom untuk
mengatur beberapa aspek fisiologi adaptasi
terhadap lingkungan, seperti fotoperiodisme
(pengaturan saat berbunga pada tumbuhan),
perkecambahan, pemanjangan dan
pertumbuhan kecambah (khususnya pada
dikotil), morfologi daun, pemanjangan ruas
batang, serta pembuatan (sintesis) klorofil.
8. Efek fitokrom dibedakan menjadi 3 kategori
berdasarkan pada energi yang dibutuhkan:
very low fluence responses (VLFR)/respon
yang sangat rendah tapi lancar,
low fluence responses (LFR)/respon dan aliran
rendah,
high irradiance reactions (HIR)/reaksi
pemancaran yang tinggi.
9. Fotoperodisme adalah respon tumbuhan terhadap lamanya
penyinaran atau panjang pendeknya hari yang dapat merangsang
pembungaan. Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena
penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek
contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari.
Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena
penyinaran lebih dari 12 jam (14 – 16 jam) sehari. Tumbuhan hari
panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan
tembakau.
Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika terkena
penyinaran kira-kira 12 jam sehari. Tumbuhan hari sedang
contohnya kacang dan tebu.
Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif terhadap
panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral
contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan kapas.
Fitokrom merupakan reseptor cahaya, suatu pigmen yang digunakan
oleh tumbuhan untuk mencerap (mendeteksi) cahaya.