Kuliah Umum Pengelolaan Kebun Raya Purwodadi dan Riset Fitoremediasi
cek dilink:
https://lanskap.unitri.ac.id/kuliah-umum-usung-tema-pengelolaan-dan-pemeliharaan-kebun-raya-purwodadi/
4. Tumbuhan Kebun Raya Tanaman
Koleksi
Reintroduksi
Introduksi
Hulu Hilir
Peran Strategis Kebun Raya
Pemanfaatan Tumbuhan Secara Berkelanjutan
• Industri
• Pangan
• KH & Protein
• Obat
• Energi
• Hias
• dll.
• Pemulihan jenis
• Restorasi
• Reforestasi
• Rehabilitasi
9. o 5 kebun raya yang dikelola LIPI telah mengkonservasi: 69,050
spesimen yang termasuk dalam 8,304 jenis.
o Diperkirakan 5 kebun raya yang dikelola LIPI hanya mampu
mengkonservasi maksimal 30-40% tumbuhan Indonesia.
5Kebun Raya yang dikelola LIPI tidak cukup
Pembangunan Kebun Raya Baru (1999)
11. Keterangan:
1 1a Hutan hujan pamah Kepulauan Nias 17 14 Hutan hujan pamah Kalimantan 33 26 Hutan hujan pegunungan Vogelkop
2 1b Hutan hujan pamah Sumatera 18 15 Hutan tropis pinus Sumatera 34 27a Hutan hujan pamah Vogelkop;
3 2 Hutan hujan pegunungan Sumatera 19 16a Hutan mangrove Sumatera bagian utara 35 27b Hutan hujan pamah Pulau Aru
4 3 Hutan hujan Kepulauan Mentawai 20 16b Hutan mangrove Sumatera bagian selatan 36 28 Hutan hujan Biak-Numfoor
5 4 Hutan rawa gambut Sumatera 21 16c Hutan mangrove Kalimantan bagian timur 37 29 Hutan hujan Yapen
6 5a Hutan rawa gambut Kalimantan bagian barat 22 17a Hutan hujan pamah Kepulauan Sangihe-Talaud 38 30 Hutan hujan pegunungan Papua bagian Utara
7 5b Hutan rawa gambut Kalimantan bagian timur 23 17b Hutan hujan pamah Sulawesi 39 31
Hutan hujan pamah dan hutan rawa air tawar
Papua bagian utara
8 6 Hutan rawa air tawar Sumatera 24 17c Hutan hujan pamah Kepulauan Banggai-Sula 40 32 Hutan pegunungan Papua bagian Tengah
9 7 Hutan rawa air tawar Kalimantan bagian Selatan 25 18 Hutan hujan pegunungan Sulawesi 41 33 Hutan rawa air tawar Papua bagian selatan
10 8a Hutan kerangas Bangka Belitung 26 19 Hutan gugur daun Kepulauan Sunda Kecil 42 34 Hutan hujan pamah Papua bagian Selatan
11 8b Hutan kerangas Kalimantan 27 20 Hutan gugur daun Pulau Timor dan Wetar 43 35a Hutan mangrove Papua bagian utara
12 9 Hutan hujan Jawa bagian barat 28 21 Hutan gugur daun Pulau Sumba 44 35b Hutan mangrove Papua bagian selatan
13 10 Hutan hujan Jawa bagian timur 29 22 Hutan hujan Pulau Halmahera 45 36 Savana dan padang rumput
14 11 Hutan hujan pegunungan Jawa bagian Barat 30 23 Hutan hujan Pulau Buru 46 37 Padang rumput sub-alpine bagian tengah
15 12 Hutan hujan pegunungan Jawa bagian Timur-Bali 31 24 Hutan hujan Pulau Seram 47 38 Hutan hujan Kepulauan Riau
16 13 Hutan hujan pegunungan Kalimantan 32 25 Hutan gugur daun lembab Kepulauan Banda Sumber: Olson et al. (2001) dimodifikasi
Indonesia memiliki 47 tipe ekoregion yang tersebar di seluruh wilayah, sehingga
diperlukan minimal 47 kebun raya untuk konservasi tumbuhan Indonesia
Peta Ecoregion Indonesia (Olson et al., 2001 dimodifikasi)
14. BALAI KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA PURWODADI - LIPI
Pengelola Koleksi
Taman & RKD
Kebersihan Lingk
SEKSI EKSPLORASI & KOLEKSI
TUMBUHAN
UNIT
KOLEKSI
UNIT
REGISTRASI
UNIT
PEMBIBITAN
Pemelihara Kebun
Kol Kebun
Kol RK
Kol Tematik
APK
Bank Biji
Lab. Kultur
16. • Persiapanpenggunaan mesin
• Pelaksanaanpemangkasan
rumput
• Pengembalianmesin
Kebersihan dan
kerapian area
kebun
Penataan,
pemeliharaan
taman dan
taman tematik
Menentukan
target
kegiatan
kebersihan
dan kerapian
kebun
• Kegiatan penyapuan sampah dan
serasah
• pengumpulansampah organik
dan sampah anorganik
• Perapihandan kebersihan jalan
gico
• Perapihanpohon tumbang
• Pengangkutansampah organik
• Pemusnahansampah anorganik
Pemangkasan
rumput
• Kebersihan taman dan taman
tematik
• Pemeliharanhard material taman
dan taman tematik (gazebo,
tempat duduk, jalan setapak dan
kolam)
• Pemeliharaantaman dan taman
tematik
Pengelolaan Kebun dan Taman Tematik
KPA , Kasie Eksplorasi & Koleksi Pengguna
Tindak lanjut
Evaluasi capain
kinerja/ Laporan
Kegiatan
Survey kepuasan
pelanggan
Menentukan
target
taman
tematik
Pengelolaan
sampah
Unit
Pemelihara
Koleksi
Unit
Pembibitan
Plan Do
Check
Action
Laporanpemeliharaankoleksi
PELANGGAN
Menentukan
target jenis
dan jumlah
tanaman
hias
Rencana Implementatif
& RKT
Unit Umum : Ketersediaan peralatan kerja
18. Fitostruktur: struktur tegakan dalam ruang terbuka hijau
(RTH). Analisis mendalam mengenai sebaran, penetapan
luas dan pengaturan RTH sangat penting & dipergunakan
untuk pengelolaan kualitas lingkungan.
Pengelolaan kualitas merupakan subjek Fitoproses,
proses pengurangan kontaminan oleh tumbuhan yang
mencakup 8 proses & lebih dikenal sbg fitoremediasi.
Fitotoksikologi adalah kajian efek negatif suatu zat kimia
terhadap tumbuhan hidup. Hal ini penting & esensial
sebagai indikator proses pengolahan limbah dan
rehabiltasi lingkungan.
Fitoteknologi
19. merupakan suatu sistem dimana tumbuhan dapat mengubah zat
berbahaya bahkan menjadi bahan yang dapat digunakan kembali.
Dimana tumbuhannya sendiri disebut fitoremediator.
Fitoremediasi / Fitoproses
24. Teknologi pengolahan limbah cair domestik / rumah tangga (grey water) dengan
memanfaatkan tumbuhan air sebagai filter penyaring racun / zat pencemar / polutan meniru
sistem alami (ekosistem).
Dengan beberapa sebutan / istilah:
• Taman ekoteknologi (ecotech garden)
• Sistem lahan basah buatan (wetland constructed),
• Taman BALI / Buangan Air Limbah (Waste Water Garden / WWG),
• Bioremediasi (Fitoremediasi)
• Sanita (Sanitasi Tanaman)
• Taman Pengolah Limbah (TPL)
• dsb.
PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
28. Diskusi Pengembangan Fitoremediasi Dalam
Teknologi IPAL Sebagai Elemen LANSKAP
PUSLITBANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN – PUPR
BKT KEBUN RAYA PURWODADI – LIPI
35. • Fitoteknologi menjanjikan upaya konservasi sumber daya alam
dan lingkungan, menyiapkan teknologi alami tumbuhan untuk
menyetimbangkan teknologi buatan manusia.
• Mengingat kemampuan tumbuhan sebagai fitoremediasi sangat
beragam dan besarnya keanekaragaman disekitar, maka teknologi
ini dapat dipopulerkan di Indonesia.
• Pencemaran lingkungan mungkin sulit untuk dihindari, yang dapat
dilakukan adalah mengurangi dan mengendalikan polutan serta
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap
lingkungan.
• Saatnya berkolaborasi untuk mengembangkan pilihan teknologi
pencegahan pencemaran lingkungan yang lebih murah dan
mudah dalam operasional dan pemeliharaan di masyarakat.
PENUTUPPENUTUP