Oleh:
Rony Irawanto
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN
SEBAGAI FITOREMEDIASI AIR
TERCEMAR LIMBAH
PDIL - UB
TUGAS KULIAH SEMINAR KAJIAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
(Dosen Pengampu : Dr. Ir. Drs. Nugroho Hadisusanto, Dipl.H.)
ROAD MAP
Mengetahui keanekaragaman tumbuhan
fitoremediasi STUDI PUSTAKA.
Mencari info sumber pencemar & contoh
pengelolaan limbah dengan fitoremediasi
DATA SEKUNDER / DINAS TERKAIT.
Menginventarisasi tumbuhan sepanjang
sungai SURVEY / EKSPLORASI.
Menguji kemampuan tumbuhan terpilih
terhadap zat pencemar limbah tertentu
EKSPERIMEN / PERCOBAAN.
Mengetahui presepsi masyarakat dalam
pemanfaatan tumbuhan untuk perbaikan
lingkungan KUISONER.
•Menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan akuatik
yang ada disepanjang sungai.
•Mengetahui keanekaragaman tumbuhan akuatik
yang telah digunakan dalam fitoremediasi.
•Mencari informasi sumber pencemar perairan
dan percontohan pengelolaan limbah dengan
tumbuhan (fitoremediasi).
•Menguji kemampuan tumbuhan akuatik terpilih
terhadap zat pencemar limbah cair tertentu.
•Mengetahui presepsi masyarakat dalam
pengunaan tumbuhan sebagai
perbaikan kualitas lingkungan.
TUJUAN
METODE
Studi Pustaka Deskriptif
Eksplorasi Cek list tumb
Data Dinas Pemetaan
Eksperimen RAL (AAS)
Presepsi Kuisoner
INDONESIA
13.466 Pulau
Fern 2.197 sp,
Gymnos 120 sp,
Angios 19.112 sp
from 40.000 sp.
Ancaman
Pelestarian
Tumbuhan
Penurunan
Populasi
Kerusakan
hutan
Alih Fungsi
Lahan
Deforestasi
Bencana
alam
Urbanisasi,
dst
• Konsep Fitoremediasi cukup mudah, efektif & murah untuk
menangani pencemaran lingkungan.
• Fitoremediasi umumnya mengunakan tumbuhan akuatik.
• Kebanyakan orang belum menyadari keberadaan tumbuhan
akuatik di alam (pembersih, penghilang atau pengurang zat
pencemar/ limbah polutan dalam lingkungan perairan).
• Sehingga dengan adanya tumbuhan pencemaran perairan
dapat diatasi dan kualitas air mampu dipulihkan kembali.
• Maka upaya pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan akuatik
sebagai fitoremediasi sangat penting dalam menjaga
kelestarian tumbuhan akuatik dan mempertahankan kualitas
lingkungan.
•Mengetahui hasil penelitian fitoremediasi yang
telah dilakukan di Universitas Brawijaya
•Mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan
yang telah digunakan dalam penelitian
fitoremedasi di UB.
MANFAAT
•Menambah khasanah ilmu pengetahuan
mengenai potensi keanekaragaman
tumbuhan dalam fitoremediasi lingkungan.
•Diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan penelitian selanjutnya.
TUJUAN
• Kajian secara deskriptif.
• Studi literatur fitoremedasi di Perpustakaan
Universitas Brawijaya melalui digilib.ub.ac.id.
• Pengkajian dilakukan s/d 30 Oktober 2017.
• Hasil pencarian & keanekaragaman tumbuhan
yang diperoleh, disajikan : tabel & uraian.
METODE
Tumbuhan Akuatik Tumbuhan yang menonjol / mendominasi lahan
basah (wetland), termasuk tumbuhan berbunga (angiosperma), paku
(pteridophyta), dan lumut (bryophyta) Tumbuhan yang biasa
ditemukan tumbuh dan berhubungan dengan genangan air di atas
permukaan tanah.
3 tipe tumbuhan akuatik (Emergent, Submerged & Floating)
HASIL
•Berdasarkan studi putaka didapatkan 48 data.
Setelah dilakukan penelusuran tercatat 47 hasil
penelitian tentang fitoremediasi selama kurun
waktu 10 tahun (2007-2017).
Penelitian Fitoremediasi (UB)
•Hasil penelitian fitoremediasi
dihasilkan dari beberapa
fakultas di UB, antara lain:
Fakultas Pertanian, Fakultas
MIPA, FTP, FPIK & FT, dengan
jumlah penelitian terbanyak
berasal dari FP.
• Hasil Penelitian Fitoremedasi di Pertanian sering mengunakan
lahan / tanah tercemar limbah tailing tambang emas yang
mengandung Merkuri (Hg), Timbal (Pb) dan Kadmiun (Cd)
dengan tumbuhan terestrial terhadap tanaman budidaya.
• Sehingga penelitian fitoremediasi pada perairan / media air
belum banyak dilakukan.
• 30 jenis tumbuhan dalam penelitian fitoremediasi, hanya 11
jenis yang termasuk tumbuhan akuatik, dan hanya 2 jenis yang
sering digunakan Eichornia crassipes dan Pistia stratiotes. .
Menurut Prasad & Freitas (2003) terdapat 400 jenis tumbuhan dalam
teknologi fitoremediasi, seperti suku:
Asteraceae, Brassicaceae, Caryophyllaceae, Cyperaceae, Cunouniacee, Fabaceae,
Flacourtiaceae, Lamiaceae, Poaceae, Violaceae dan Euphorbiaceae.
Sehingga jenis lainnya, memiliki potensi untuk fitoteknologi, yang
berasal dari tumbuhan Indonesia.
Acanthus ilicifolius, Acanthus montanus, Acorus calamus, Ceratopteris thalictroides, Coix lacryma-jobi, Cyperus
rotundus, Echinodorus radicans, Lasia spinosa, Myriophyllum aquaticum, Nelumbo nucifera, Neptunia plena,
Sagittaria lancifolia, Scirpus grossus, Thalia geniculata, Typha angustifolia, dst.
• Berdasarkan kajian pustaka selama 10 tahun (2007-2017)
tercatat 47 publikasi, dengan penelitian fitoremediasi
terbanyak dari Fakultas Pertanian (18 publikasi). Sebagian
besar penelitian pada FP, mengunakan lahan / tanah tercemar
limbah yang mengandung Hg, Pb dan Cd dengan fitoremediasi
mengunakan tumbuhan terestrial dan pengaruhnya terhadap
tanaman budidaya.
• 47 hasil penelitian fitoremediasi terdapat 30 jenis tumbuhan
dan hanya Eichornia crassipes dan Pistia stratiotes yang sering
digunakan. Sehingga tidak menutup kemungkinan jenis tumb.
akuatik lainnya yang berpotensi sebagai fitoremediasi. Namun
belum banyak dilakukan penelitian.
KESIMPULAN