SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
MANFAAT
KEANEKARAGAMAN
HAYATI DAN KONSERVASI
FLORA&FAUNA
disusun oleh:
Enggal Fauzia Listiara Sani
Mashita Mutiara Sani
Keanekaragaman Hayati
• Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan
mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan,
jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan
makhluk hidup.
• Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati
merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup
dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan,
lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta
komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam
spesies, antara spesies dengan ekosistem.
• Persebaran keanekaragaman hayati tidak merata,
melainkan sangat bervariasi di seluruh dunia maupun
di dalam daerah. Di antara faktor lain, keragaman
makhluk hidup (biota) tergantung pada suhu, curah
hujan, ketinggian, geografi tanah, dan kehadiran
spesies lainnya.
• Keanekaragaman konsisten mengukur lebih tinggi di
daerah tropis dan di daerah lokal lain seperti Cape
Propinsi flora dan lebih rendah di daerah kutub
umumnya. Pada tahun 2006 banyak spesies secara
resmi diklasifikasikan sebagai langka atau terancam
punah. Apalagi, para ilmuwan telah memperkirakan
bahwa jutaan spesies yang lebih beresiko yang belum
secara resmi diakui. Sekitar 40 persen dari 40.177
spesies dinilai menggunakan kriteria IUCN Red List kini
terdaftar sebagai terancam punah-total 16.119.
• Keanekaragaman hayati terestrial umumnya adalah
sampai 25 kali lebih besar dari laut keanekaragaman
hayati.
Nilai Manfaat Keanekaragaman
Hayati
1. Nilai ekonomi
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai
sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa
untuk industri). Misalnya untuk bahan baku
industri, rempah-rempah, dan perkebunan.
Bahan-bahan industri misalnya: kayu gaharu dan
cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan
rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri
minuman, gandum dan kedelai untuk industri
makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan
alcohol. Rempah-rempah, misalnya lada, vanili,
cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya:
kelapa sawit dan karet.
2. Nilai Biologis
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau
penunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk
manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2)
pada proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk
hidup untuk pernafasan, menghasilkan zat organik
misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan
makhluk hidup lain. Hewan dapat dijadikan makanan
dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan
untuk mengubah bahan organik menjadi bahan
anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan
lain-lain. Nilai biologis lain yang penting adalah hutan
sebagai gudang plasma nutfah (plasma benih).
3. Nilai Ekologis
Keanekaragaman hayati merupakan komponen
ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan
hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai
ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi
bumi, antara lain:
a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan
fotosintesis hutan hujan tropis dapat
menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di
atmosfer, yang berarti dapat mengurangi
pencemaran udara dan dapat mencegah efek
rumah kaca.
b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu
mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.
4. Nilai Sosial
Budaya Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan
sebagai tempat rekreasi atau pariwisata, di samping
untuk mempertahankan tradisi.
KONSERVASI
• Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan.
Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa
Inggris, Conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan.
• Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi
adalah:
a. Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi,
transmisi, atau distribusi yang berakibat pada
pengurangan konsumsi energi di lain pihak
menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
b. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati
terhadap lingkungan dan sumber daya alam.
c. (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang
stabil sepanjang reaksi.
d. Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang-
undangan, Konservasi [sumber daya alam hayati]
adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya. Cagar alam dan suaka
margasatwa merupakan Kawasan Suaka Alam (KSA),
sementara taman nasional, taman hutan raya, dan
taman wisata alam merupakan Kawasan Pelestarian
Alam (KPA).
• Cagar alam keadaan alamnya mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa, atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara
alami. Suaka margasatwa mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya.
• Taman nasional mempunyai ekosistem asli yang
dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi. Taman hutan raya untuk
tujuan koleksi tumbuhan dan satwa. danTaman wisata
alam dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam
• Konflik Konservasi;
ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi
muncul antara satwa endemik dan pengusaha
HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya
menciut dan kesulitan mencari sumber makanan,
akhirnya satwa tersebut keluar dari habitatnya dan
menyerang manusia. Konflik konservasi muncul
karena:
1. Penciutan lahan & kekurangan SDA (Sumber Daya
Alam)
2.Pertumbuhan jumlah penduduk meningkat dan
permintaan pada SDA meningkat (sebagai contoh,
penduduk Amerika butuh 11 Ha lahan per orang,
jika secara alami)
3. SDA diekstrak berlebihan (over exploitation)
menggeser keseimbangan alami.
4. Masuknya/introduksi jenis luar yang invasif, baik
flora maupun fauna, sehingga mengganggu atau
merusak keseimbangan alami yang ada.
Kemudian, konflik semakin parah jika :
1. SDA berhadapan dengan batas batas politik (mis:
daerah resapan dikonversi utk HTI, HPH
(kepentingan politik ekonomi)
2. Pemerintah dengan kebijakan tata ruang
(program jangka panjang) yang tidak berpihak
pada prinsip pelestarian SDA dan lingkungan.
3. Perambahan dengan latar kepentingan politik
untuk mendapatkan dukungan suara dari
kelompok tertentu dan juga sebagai sumber
keuangan ilegal.
Kawasan konservasi mempunyai karakteristik
sebagaimana berikut:
1. Karakteristik, keaslian atau keunikan ekosistem (hutan
hujan tropis/'tropical rain forest' yang meliputi
pegunungan, dataran rendah, rawa gambut, pantai)
2. Habitat penting/ruang hidup bagi satu atau beberapa
spesies (flora dan fauna) khusus: endemik (hanya
terdapat di suatu tempat di seluruh muka bumi), langka,
atau terancam punah (seperti harimau, orangutan,
badak, gajah, beberapa jenis burung seperti elang
garuda/elang jawa, serta beberapa jenis tumbuhan
seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi oleh
peraturan perundang-undangan.
• Tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah
alami.
• Lansekap (bentang alam) atau ciri geofisik yang
bernilai estetik/scientik.
• Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air, dan
iklim global.
• Pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai,
keberadaan satwa liar yang menarik).
UPAYA – UPAYA PELESTARIAN
FLORA DAN FAUNA
• Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit
ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu
(dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat
hidupnya dirusak manusia misalnya untuk dijadikan
lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya.
Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas
tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka.
Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna
ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna
agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-
tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora
dan suaka margasatwa bagi fauna.
2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan
tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan
tertentu.
3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti
pembangunan harus memperhatikan keseimbangan
yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.
4. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
• mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan
secara liar.
• perbaikan kondisi lingkungan hutan.
• menanam kembali di tempat tumbuhan yang
pohonnya di tebang.
• sistem tebang pilih.
5. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara
lain:
• melindungi hewan dari perburuan dan
pembunuhan liar.
• mengembalikan hewan piaraan ke kawasan
habitatnya.
6. Melakukan usaha pelestarian biota perairan,
antara lain:
• mencegah perusakan wilayah perairan.
• melarang cara-cara penangkapan yang dapat
mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya
dengan bahan peledak.
• Banyak sekali ulah manusia yang dapat menyebabkan
kepunahan terhadap Flora dan Fauna di Indonesia
juga di seluruh dunia.Tetapi, bukan hanya ulah
manusia saja, berikut beberapa penyebab kepunahan
flora dan fauna di Indonesia:
1. bencana alam
2. didesak populasi lain yang kuat
3. aktivitas manusia:
- perburuan satwa liar/langka
-Perdanganya Satwa Liar / Satwa Langka
-Pembalakan Hutan
-Pembangunan Pemukiman
Taman Nasional yang ada di
Indonesia
• Berikut adalah beberapa contoh taman nasional yang
ada di indonesia:
1. Pulau Sumatera
a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh&Sumut)
b. Taman Nasional Way Kambas (Lampung)
c. Taman Nasional Bukit DuaBelas (Jambi)
2. Pulau Jawa
a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
b. Taman Nasional Karimun Jawa (Jawa Tengah)
c. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
3. Bali dan Nusa Tenggara
a. Taman Nasional Bali Barat (Bali)
b. Taman Nasional Gunung Rinjani (NTB)
c. Taman Nasional Komodo (NTT)
4. Kalimantan
a. Taman Nasional Gunung Palung (Kalimantan Barat)
b. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan
Tengah)
5. Maluku dan Papua
a. Taman Nasional Manusel (Maluku)
b. Taman Nasional Wasur (Papua)
c. Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih (Papua)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayatiPresentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
 
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Ppt sumber daya alam
Ppt sumber daya alamPpt sumber daya alam
Ppt sumber daya alam
 
Biodiversitas
BiodiversitasBiodiversitas
Biodiversitas
 
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XBIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
 
Bioma
BiomaBioma
Bioma
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Tipe tipe ekosistem
Tipe tipe ekosistemTipe tipe ekosistem
Tipe tipe ekosistem
 
Biologi 10 ekosistem
Biologi 10   ekosistemBiologi 10   ekosistem
Biologi 10 ekosistem
 
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan DuniaBab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
 
Makhluk Hidup dan Ekosistem Alami
Makhluk Hidup dan Ekosistem AlamiMakhluk Hidup dan Ekosistem Alami
Makhluk Hidup dan Ekosistem Alami
 
PPT Keanekaragaman hayati Kelas X.pdf
PPT Keanekaragaman hayati Kelas X.pdfPPT Keanekaragaman hayati Kelas X.pdf
PPT Keanekaragaman hayati Kelas X.pdf
 
Sumber Daya Alam
Sumber Daya AlamSumber Daya Alam
Sumber Daya Alam
 
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkunganPengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
 
IPS Kelas 8 Bab 1 ips
IPS Kelas 8 Bab 1 ipsIPS Kelas 8 Bab 1 ips
IPS Kelas 8 Bab 1 ips
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTAN
 

Semelhante a Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)

Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Pipiet Noorch
 
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyaKeanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
lailyaan
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
linkherz
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
Ressh
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Muhammad Basir
 
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayatiKelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Putri Sasmitoningrum
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Fez Na
 

Semelhante a Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi) (20)

Keanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesiaKeanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesia
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
 
TIK LINA.pptx
TIK LINA.pptxTIK LINA.pptx
TIK LINA.pptx
 
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyaKeanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
 
Slaid biodiversiti
Slaid biodiversitiSlaid biodiversiti
Slaid biodiversiti
 
Tugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 farizTugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 fariz
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayati
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitas
 
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptxPERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
 
SILVIKA
SILVIKASILVIKA
SILVIKA
 
Ppa
PpaPpa
Ppa
 
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1
 
Sumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam HutanSumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam Hutan
 
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayatiKelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
 

Mais de enggalfauzia

Mais de enggalfauzia (6)

Komisi yudisial
Komisi yudisialKomisi yudisial
Komisi yudisial
 
Bumbu dan rempah
Bumbu dan rempahBumbu dan rempah
Bumbu dan rempah
 
Sila ke 5 dalam pancasila
Sila ke 5 dalam pancasilaSila ke 5 dalam pancasila
Sila ke 5 dalam pancasila
 
Amazing Soekarno
Amazing Soekarno Amazing Soekarno
Amazing Soekarno
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Ultrasonografi
UltrasonografiUltrasonografi
Ultrasonografi
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)

  • 1. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN KONSERVASI FLORA&FAUNA disusun oleh: Enggal Fauzia Listiara Sani Mashita Mutiara Sani
  • 2. Keanekaragaman Hayati • Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup. • Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
  • 3. • Persebaran keanekaragaman hayati tidak merata, melainkan sangat bervariasi di seluruh dunia maupun di dalam daerah. Di antara faktor lain, keragaman makhluk hidup (biota) tergantung pada suhu, curah hujan, ketinggian, geografi tanah, dan kehadiran spesies lainnya.
  • 4. • Keanekaragaman konsisten mengukur lebih tinggi di daerah tropis dan di daerah lokal lain seperti Cape Propinsi flora dan lebih rendah di daerah kutub umumnya. Pada tahun 2006 banyak spesies secara resmi diklasifikasikan sebagai langka atau terancam punah. Apalagi, para ilmuwan telah memperkirakan bahwa jutaan spesies yang lebih beresiko yang belum secara resmi diakui. Sekitar 40 persen dari 40.177 spesies dinilai menggunakan kriteria IUCN Red List kini terdaftar sebagai terancam punah-total 16.119. • Keanekaragaman hayati terestrial umumnya adalah sampai 25 kali lebih besar dari laut keanekaragaman hayati.
  • 5. Nilai Manfaat Keanekaragaman Hayati 1. Nilai ekonomi Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa untuk industri). Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan-bahan industri misalnya: kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan alcohol. Rempah-rempah, misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya: kelapa sawit dan karet.
  • 6.
  • 7. 2. Nilai Biologis Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2) pada proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernafasan, menghasilkan zat organik misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan makhluk hidup lain. Hewan dapat dijadikan makanan dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan untuk mengubah bahan organik menjadi bahan anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan lain-lain. Nilai biologis lain yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah (plasma benih).
  • 8.
  • 9. 3. Nilai Ekologis Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.
  • 10. 4. Nilai Sosial Budaya Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan sebagai tempat rekreasi atau pariwisata, di samping untuk mempertahankan tradisi.
  • 11. KONSERVASI • Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan. • Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah: a. Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
  • 12. b. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam. c. (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi. d. Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang- undangan, Konservasi [sumber daya alam hayati] adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Cagar alam dan suaka margasatwa merupakan Kawasan Suaka Alam (KSA), sementara taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam merupakan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).
  • 13. • Cagar alam keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Suaka margasatwa mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya. • Taman nasional mempunyai ekosistem asli yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman hutan raya untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa. danTaman wisata alam dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam
  • 14.
  • 15.
  • 16. • Konflik Konservasi; ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi muncul antara satwa endemik dan pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya menciut dan kesulitan mencari sumber makanan, akhirnya satwa tersebut keluar dari habitatnya dan menyerang manusia. Konflik konservasi muncul karena: 1. Penciutan lahan & kekurangan SDA (Sumber Daya Alam) 2.Pertumbuhan jumlah penduduk meningkat dan permintaan pada SDA meningkat (sebagai contoh, penduduk Amerika butuh 11 Ha lahan per orang, jika secara alami)
  • 17. 3. SDA diekstrak berlebihan (over exploitation) menggeser keseimbangan alami. 4. Masuknya/introduksi jenis luar yang invasif, baik flora maupun fauna, sehingga mengganggu atau merusak keseimbangan alami yang ada. Kemudian, konflik semakin parah jika : 1. SDA berhadapan dengan batas batas politik (mis: daerah resapan dikonversi utk HTI, HPH (kepentingan politik ekonomi) 2. Pemerintah dengan kebijakan tata ruang (program jangka panjang) yang tidak berpihak pada prinsip pelestarian SDA dan lingkungan. 3. Perambahan dengan latar kepentingan politik untuk mendapatkan dukungan suara dari kelompok tertentu dan juga sebagai sumber keuangan ilegal.
  • 18. Kawasan konservasi mempunyai karakteristik sebagaimana berikut: 1. Karakteristik, keaslian atau keunikan ekosistem (hutan hujan tropis/'tropical rain forest' yang meliputi pegunungan, dataran rendah, rawa gambut, pantai) 2. Habitat penting/ruang hidup bagi satu atau beberapa spesies (flora dan fauna) khusus: endemik (hanya terdapat di suatu tempat di seluruh muka bumi), langka, atau terancam punah (seperti harimau, orangutan, badak, gajah, beberapa jenis burung seperti elang garuda/elang jawa, serta beberapa jenis tumbuhan seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.
  • 19. • Tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah alami. • Lansekap (bentang alam) atau ciri geofisik yang bernilai estetik/scientik. • Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air, dan iklim global. • Pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai, keberadaan satwa liar yang menarik).
  • 20. UPAYA – UPAYA PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA • Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya untuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat- tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
  • 21. 2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu. 3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya. 4. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain: • mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar. • perbaikan kondisi lingkungan hutan. • menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang. • sistem tebang pilih.
  • 22. 5. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain: • melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar. • mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya. 6. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain: • mencegah perusakan wilayah perairan. • melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak.
  • 23. • Banyak sekali ulah manusia yang dapat menyebabkan kepunahan terhadap Flora dan Fauna di Indonesia juga di seluruh dunia.Tetapi, bukan hanya ulah manusia saja, berikut beberapa penyebab kepunahan flora dan fauna di Indonesia: 1. bencana alam 2. didesak populasi lain yang kuat 3. aktivitas manusia: - perburuan satwa liar/langka -Perdanganya Satwa Liar / Satwa Langka -Pembalakan Hutan -Pembangunan Pemukiman
  • 24.
  • 25. Taman Nasional yang ada di Indonesia • Berikut adalah beberapa contoh taman nasional yang ada di indonesia: 1. Pulau Sumatera a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh&Sumut) b. Taman Nasional Way Kambas (Lampung) c. Taman Nasional Bukit DuaBelas (Jambi) 2. Pulau Jawa a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) b. Taman Nasional Karimun Jawa (Jawa Tengah) c. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
  • 26. 3. Bali dan Nusa Tenggara a. Taman Nasional Bali Barat (Bali) b. Taman Nasional Gunung Rinjani (NTB) c. Taman Nasional Komodo (NTT) 4. Kalimantan a. Taman Nasional Gunung Palung (Kalimantan Barat) b. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah) 5. Maluku dan Papua a. Taman Nasional Manusel (Maluku) b. Taman Nasional Wasur (Papua) c. Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih (Papua)