1. Reptil
TOPIC
Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat
Jakarta Selatan - DKI Jakarta
1549
SISTEM
RESPIRASI
2. i
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sistem Respirasi
Alat pernafasan reptil pada umumnya menggunakan paru – paru. tetapi ada
hewan reptil yang mana dalam pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan
kulit yang berada di sekitar kloaka. Pada hewan melata ini, umumnya oksigen
akan masuk melalui lubang hidung, menuju trakea, bronkus, dan paru – paru.
Letak lubang hidung biasanya berada di ujung kepala atau moncong hewan
ini. Terjadinya pertukaran gas pernafasan karena adanya gerakan dari tulang
rusuk.
Pada reptil, dinding laring dibentuk oleh tulang rawan kriterokoidea dan
tulang rawan krikodea. Cincin – cincin tulang rawan akan membentuk trakea
dan bronkus berbentuk memanjang. Tempat percabangan trakea menjadi
bronkus disebut bifurkatio trachea. Kemudian bronkus masuk ke dalam paru –
paru dan tidak membentuk percabangan lagi. Reptile memiliki sepasang paru
– paru dan ukurannya relative besar. Struktur dari paru – paru reptil seperti
rumah lebah, berpetak – petak. Biasanya, bagian yang lebih banyak berpetak
terdapat pada bagian anterior dibanding dengan bagian posterior.
Laring terletak diujung anterior trakhea. Kemudian laring ini disokong
oleh kartilago cricoida dan kartilago anytenoida. Menuju posterior, trakea
membentuk percabangan menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Masing – masing dari cabang trakhea ini menuju ke pulmo kanan dan pulmo
kiri. Pada beberapa bentuk, bagian pulma yang tidak sempurna terbagi dua
bagian, yakni bagian anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior
berdinding licin, tidak vascular, dan berfungsi untuk reservoir
Seperti halnya dengan reptil, paru-paru berada di rongga dada dan dilindungi
dengan rusuk. Paru – paru terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi
untuk memperbesar permukaan pertukaran gas.
Reptil yang menggunakan pernafasan paru-paru. Oksigen akan masuk
melalui lubang hidung kemudian masuk ke rongga mulut. Dari mulut oksigen
menuju anak tekak, lalu diteruskan menuju ke trakhea yang berukuran tidak
panjang. Kemudian menuju ke bronkeolus dan paru – paru. Di paru – paru
terjadi pertukaran antara gas oksigen dengan gas karbon dioksida. Kemudian
oksigen diangkut menuju jaringan tubuh yang dipompa dari jantung. Gas
karbon dioksida yang berasal dari jaringan tubuh diangkut menuju jantung
dan dipompa ke paru – paru, sampai akhirnya terjadilah proses pernafasan.
