3. Rumusan Masalah
1. Apa karakteristik siswa Sekolah dasar?
2. Apa itu berpikir kreatif dalam pembelajaran
matematika?
3. Mengapa proses kreatif pada anak itu penting?
4. Bagaimana menumbuhkan proses kreatif pada
anak dalam mata pelajaran matematika di
sekolah dasar?
4. Tujuan
1. Untuk melengkapi tugas akhir mata
kuliah Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui pentingnya proses
kreatif pada anak ditumbuhkan.
3. Untuk mengetahui bagaimana
menumbuhkan proses kreatif pada anak
dalam pelajaran matematika di sekolah
dasar.
5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Dari usia perkembangan kognitif, siswa SD
masih terikat dengan objek konkret yang
dapat ditangkap oleh panca indra. Menurut
Heruman (2008:2) “dalam pembelajaran
matematika yang abstrak, siswa
memerlukan alat bantu berupa media atau
alat peraga yang dapat memperjelas apa
yang akan disampaikan oleh guru sehingga
lebih cepat dipahami oleh siswa”.
6. Pengertian Berpikir Kreatif Dalam
Pembelajaran Matematika
Berpikir kreatif merupakan suatu proses
yang digunakan ketika kita
mendatangkan/memunculkan suatu ide.
7. Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu
kombinasi dari berpikir logis dan berpikir
divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi
masih dalam kesadaran.
Kunci dalam kreativitas adalah kefasihan
(fluency), fleksibilitas dan kebaruan (novelty).
8. Pentingnya Menumbuhkan Proses
Kreatif Pada Anak
Jika anak belajar dengan hanya
memanfaatkan otak kiri, maka mudah
timbul perasaan jenuh, bosan dan
mengantuk. Begitu juga mereka yang
hanya memanfaatkan otak kanan tanpa
diimbangi dengan pemanfaatan otak kiri,
bisa jadi ia akan banyak menyanyi,
mengobrol atau menggambar tetapi
hanya sedikit ilmu yang bisa masuk ke
otaknya. Maka mengembangkan
pemanfaatan otak kiri dan otak kanan
menjadi penting dalam penciptaan
9. Menumbuhkan Proses Kreatif Pada Anak
dalam Mata Pelajaran Matematika Di SD
Urutan proses kreatif di dalam otak kanan dan kiri:
1. First insight
2. Saturasion
3. Incubation
4. Aha!
5. Verification
10. Anak belajar efektif dengan melihat,
mendengar, meniru dan terutama,
mempraktekkannya sendiri. Kita juga
bisa mengembangkan cara berpikir
kreatif anak melalui “bahasa anak” yaitu
bermain.