SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
TEKNIK WAWANCARA
&
STRATEGI BERTANYA




SANNY ARDHY
WAWANCARA


 Wawancara merupakan salah satu bagian
 terpenting dalam tugas jurnalistik.
 Wawancara adalah proses pencarian data
 berupa pendapat/pandangan/pengamatan
 seseorang yang akan digunakan sebagai
 salah satu bahan penulisan karya jurnalistik.
TEKNIK WAWANCARA TERDIRI 2 BAGIAN:
1. Teknik verbal: memerlukan alat bantu hard
  ware yang diperlukan.

2. Teknik substansial – teknik yang terkait
  dengan kemampuan jurnalis dari segi
  ketajaman nuraninya dalam menentukan
  pilihan tema, tempat dan saat yang tepat
  bagi berlangsungnya sebuah wawancara.
  Disini perlu adanya ketajaman analisis
  sosial.
APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MEMULAI
WAWANCARA????
1.Pertama-tama tanyakan pada diri Anda. Apa
  kegunaan dari wawancara, karena akan
  menentukan bentuk pertanyaan.

2.Apakah Anda mencari informasi yang luas, pribadi
  dan profesional dari narasumber?
3.Apakah Anda mencari informasi mengenai topik
  tertentu dari narasumber?
4.Apakah Anda mencari reaksi atas sebuah berita
  yang sedang hangat?
5.Apakah Anda bermaksud membongkar lebih
  banyak fakta tentang sebuah berita kontroversial
  yang melibatkan narasumber?
JENIS-JENIS WAWANCARA:

1. Man in the street interview. Cara ini
   dilakukan bila kita ingin mengetahui
   pendapat umum masyarakat
   terhadap isu/persoalan yang hendak
   kita angkat menjadi bahan berita.
2. Casual interview (wawancara
   mendadak). Ini adalah jenis
   wawancara yang dilakukan tanpa
   persiapan/perencanaan sebelumnya.
3. Personality interview, yaitu wawancara
  yang dilakukan terhadap figur-figur publik
  yang terkenal, atau bisa juga terhadap
  orang-orang yang dianggap memiliki
  sifat/kebiasaan/prestasi yang unik, yang
  menarik untuk diangkat sebagai bahan
  berita.

4. News interview, yaitu wawancara dalam
  rangka memperoleh informasi dan berita
  dari sumber-sumber yang mempunyai
  kredibel
PERSIAPAN WAWANCARA:
1. Penentuan tema. Mengapa tema itu diangkat?
  Dari awal harus sudah jelas peran apa yang
  akan anda bawakan – informasi apa yang anda
  mau dari narasumber, apakah
  perspektifnya, dimana mereka akan anda
  posisikan.
2. Menentukan angle. Angle atau sudut pandang
  sebuah berita ini dibikin untuk membantu
  tulisan supaya terfokus. Kita tidak mungkin
  menulis seluruh laporan tentang apa yang kita
  lihat, atau menulis seluruh uraian yang
  disampaikan oleh narasumber. Tulisan yang
  tidak terfokus hanyalah akan membingungkan
Untuk menentukan angle, cara yang
 termudah adalah membuat sebuah
 pertanyaan tunggal tentang apa yang mau
 kita tulis, tidak boleh melebar kemana-
 mana.

3. Susunlah outline: tema berita, angle, latar
  belakang masalah, siapa narasumber dan
  daftar pertanyaan
TIPS WAWANCARA:
1.  Harus memakai kalimat tanya yang bisa
    membuahkan jawaban obyektif.
2. Pertanyaan diusahakan menggunakan
    kalimat pendek dan mudah dimengerti.
3. Tidak boleh segan-segan mengajukan
  pertanyaan ulang atas hal-hal yang belum
  jelas untuk dimengerti.
4. Tahu momentum yang tepat. Juga tahu apa
  yang layak dan tidak layak untuk ditanyakan,
  sekaligus cara bertanya yang pas.
5. Jauhi pertanyaan yang bernada
  menggurui.
6. Hindari gaya interogasi (seperti polisi)
7. Hindari pertanyaan yang bersifat menguji
  nara sumber.
8. Tumbuhkan sifat empati dalam
  wawancara.
9. Hindari kalimat tanya yang bersifat
  mengadu domba.
11. Buat pertanyaan yang mampu
  menggugah daya nalar, ingatan serta
  perspektif narasumber.
 12. Jangan membuat jemu narasumber
13. Jaga penampilan
14. Tips ini mungkin akan menjadi jaminan
  suksesnya sebuah wawancara. Tetapi,
  mungkin juga takkan berguna apa-apa,
  jika tidak diimbangi dengan kemampuan
  jurnalistik individu yang
  mengoperasikannya. Karena itu pula,
  seorang jurnalis ”haram” mendatangi nara
  sumber dengan kepala kosong.
LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN UNTUK
MENGHINDARI KESALAHAN FAKTA:
1. Tanyakan kembali nama dan nomor telepon
  narasumber.
2. Bila informasi nara sumber anda peroleh
  dari tangan kedua, harap dicek pada sumber
  berita untuk membetulkannya.
3. Bila menggunakan statistik atau data
  matematis, reporter harus mengecek angka-
  angkanya dan menghitung.
WAWANCARA YANG BAIK:
1. Lakukanpersiapan sebelum wawancara.
  Persiapan menyangkut outline wawancara,
  penguasaan materi wawancara, pengenalan
  mengenai sifat/karakter/kebiasaan orang yang
  hendak kita wawancarai dan sebagainya.

2. Taatilah peraturan dan norma-norma yang
  berlaku di tempat pelaksanaan wawancara
  tersebut. Sopan santun, jenis pakaian yang
  dikenakan, pengenalan terhadap norma/etika
  setempat.
3. Jangan mendebat nara sumber. Tugas
  seorang pewawancara adalah mencari
  informasi sebanyak-banyaknya dari nara
  sumber, bukan berdiskusi. Jika Anda tidak
  setuju dengan pendapatnya, biarkan saja.
  Jangan didebat. Kalaupun harus
  didebat, sampaikan dengan nada
  bertanya, alias jangan terkesan membantah.

4. Hindarilah menanyakan sesuatu yang
  bersifat umum, dan biasakanlah menanyakan
  hal-hal yang khusus. Hal ini akan sangat
  membantu untuk memfokuskan jawaban nara
  sumber.
5. Ungkapkanlah pertanyaan dengan
  kalimat yang sesingkat mungkin dan to the
  point. Selain untuk menghemat waktu, hal
  ini juga bertujuan agar nara sumber tidak
  kebingungan mencerna ucapan si
  pewawancara.

6. Hindari pengajuan dua pertanyaan dalam
  satu kali bertanya. Hal ini dapat merugikan
  kita sendiri, karena nara sumber biasanya
  cenderung untuk menjawab hanya
  pertanyaan terakhir yang didengarnya.
7. Pewawancara hendaknya pintar
  menyesuaikan diri terhadap berbagai
  karakter nara sumber. Untuk nara sumber
  yang pendiam, pewawancara hendaknya
  dapat melontarkan ungkapan-ungkapan
  pemancing yang membuat si nara sumber
  “buka mulut”. Sedangkan untuk nara
  sumber yang doyan
  ngomong, pewawancara hendaknya bisa
  mengarahkan pembicaraan agar nara
  sumber hanya bicara mengenai hal-hal
  yang berhubungan dengan materi
  wawancara.
8. Pewawancara juga hendaknya bisa menjalin
   hubungan personal dengan nara sumber, dengan
   cara memanfaatkan waktu luang yang tersedia
   sebelum dan sesudah wawancara. Kedua belah
   pihak dapat ngobrol mengenai hal-hal yang
   bersifat pribadi, atau hal- hal lain yang berguna
   untuk mengakrabkan diri. Ini akan sangat
   membantu proses wawancara itu sendiri, dan juga
   untuk hubungan baik dengan nara sumber di
   waktu-waktu yang akan datang.

9. Jika kita mewawancarai seorang tokoh yang
   memiliki lawan ataupun musuh
   tertentu, bersikaplah seolah-olah kita
   memihaknya, walaupun sebenarnya tidak
   demikian.
10. Bagi seorang reporter baru, seperti pers
  kampus, kendala terbesar dalam proses
  wawancara biasanya bukan wawancaranya
  itu sendiri, melainkan proses untuk menemui
  nara sumber. Agar kita dapat menemui nara
  sumber tertentu dengan sukses, diperlukan
  perjuangan dan kiat-kiat yang kreatif dan
  tanpa menyerah. Salah satu caranya adalah
  rajin bertanya kepada orang-orang yang
  dekat dengan nara sumber. Koreklah
  informasi sebanyak mungkin mengenai nara
  sumber tersebut, misalnya nomor
  teleponnya, alamat rumahnya, jam berapa
  saja dia ada di rumah dan di kantor, di mana
  dia suka duduk dan sebagainya.
STRATEGI BERTANYA
BERTANYA VS MENCATAT
1.Sebagai wartawan pemula anda mungkin melakukan dua
pekerjaan sekaligus : berbincang bincang dan mencatat; tentu
akan sangat merepotkan. Namun hal tersebut jangan sampai
menganggu anda dalam berkosentrasi antara mengajukan
pertanyaan dan menulis jawaban. Bila terlalu cepat, anda bisa
meminta narasumber mengulang pernyataan atau jawaban.
Amblah beberapa informasi yang berguna. Terkadang anda
memang akan mengunakan semua catatan. Tetapi, justru yang
lebih sering, hanya sebagian cacatan yang bisa dipakai.

2.Seorang penulis yang percaya pada kemampuan mengingat
mungkin akan menambahkan rincian atau komentar yang
mereka ingat, tetapi tidak ditulis. Meskipun demkian, cara seperti
ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati, khususnya jika
pandangan pandangan yang dikemukakan cenderung
kontradiktif dan berpotensi menciptakan kasus pencemaran
nama baik. Tanpa cacatan atau kaset rekaman,
wartawan/reporter hanya memiliki sedikit pembelaan di
Pengadilan.
MENDENGARKAN SECARA AKTIF
Bagaimana menanggapi keinginan seseorang
berbicara? Peran wartawan adalah menyimak
dengan cerdas dan menjaga percakapan agar
tetap jernih dan terfokus pada pertanyaan
pertanyaan.
Menjadi pendengar yang baik atas informasi yang
narasumber berikan juga akan membantu
menciptakan hubungan yang baik kedepannya.
Kemudian manfaatkan peluang untuk mengorek
lebih dalam informasi yang anda perlukan bila si
narasumber telah terlihat enjoy dalam ritme
wawancara yang terjadi.
MENCATAT DENGAN EFEKTIF DAN CERDIK

Salah satu keterampilan wartawan yang paling
penting adalah membuat catatan catatan wawancara
dengan efektif. Selama abad ke -19, munculnya
tulisan tangan sebagai keterampilan khusus
jurnalistik mendorong perkembangan gagasan
profesionalisme.
Memang penting bagi setiap wartawan yang
berbakat untuk membuat catatan ringkas dengan
tulisan 100 kata permenitnya. Rasanya tak ada
wartawan yang menyesal mempelajari dan
mengasah keterampilan ini. Pada acara tertentu ada
yang melarang menggunakan alat perekam, seperti :
meliput kegiatan rapat anggota DPR, pengadilan,
atau ruang otopsi, maka steno teknik menulis
cepat, menjadi penting terutama untuk mengatasi
kesalahan kesalahan kecil.
MENCATAT DENGAN EFEKTIF DAN CERDIK
ALTERNATIF :
o Tulisan cepat versi sendiri : anda bisa
mengembangkan teknik yang buat sendiri dengan
membuang huruf huruf hidup untuk meringkas catatan
anda. Sebagai contoh : duduk  bisa jadi ddk, rumah 
jadi rmh, dan lainnya.
oSistem ringkasan yang baru, agiliwriting: easy to
read, easy to write, and easy to learn: mudah
dibaca, ditulis, dipelajari.dalam teknik ini kita harus
membawa komputer/laptop. Keuntungannya wartawan
dapat menulis secara ringkas dan dapat mengubahnya
menjadi tulisan normal secara otomatis. Dengan
demikian, dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat
mengirimkan hasilnya ke kantor lewat modem/hotspot
area.
MENCATAT DENGAN EFEKTIF DAN CERDIK
ALTERNATIF :
oPenting membuat catatan terpilih. Wartawan yang baik mengerti
kapan hal hal menarik akan diucapkan narasumber. Telinganya
menegang dan seluruh perhatiannya ditumpahkan untuk mendapatkan
fakta fakta yang diucapkan, juga pandangan serta perasaan
narasumber.
oWartawan biasanya tidak mencatat semua kata yang diucapkan
narasumber. Dalam suatu wawancara terkadang narasumber
terganggu dengan kehadiran buku catatan. Dalam menghadapi maslah
ini, wartawan harus mengandalkan ingatannya.
oKerapian. Wartawan biasanya menggunakan buku catatan yang
mudah digunakan, pas d ikantong, dan halamannya mudah dibalikkan.
Sistem penyimpanan catatan yang rapi akan memudahkan anda bila
sewaktu waktu memerlukan rujukan yang pernah ditulis sebelumnya.
PRO KONTRA PEREKAM

Kebanyakan wartawan sekarang makin
mengandalkan perekam. Alat alat itu tersedia
dalam bentuk yang sangat kecil dan tidak
mencolok, sehingga sedikit saja orang yang
merasa terganggu dengan penggunaan
perekam tersebut . Jika seorang narasumber
menggugat wartawan tentang kutipan yang
mereka buat tidak ada bukti yang paling baik
selain perekam.
Sebaiknya senantiasa memberitahukan
narasumber bahwa anda menggunakan
perekam.
PRO DAN KONTRA PEREKAM
Kaset rekaman mungkin saja hilang, atau anda lupa
menekan tombol perekam, banyak wartawan yang
memiliki pengalaman buruk tentang hal ini. Kemungkinan
baterai yang digunakan sudah lemah;microfon
memasukkan suara yang bising. Jika perekam diletakkan
di tengah meja, bisa jadi tidak mampu menangkap suara
orang yang berbicara di sudut lainnya selam a diskusi
panel. Oleh karena itu biasakan membuat catatan
sebagai pelengkap.
Apabila anda harus menyelesaikan tulisan anda dengan
cepat penggunaan perekam bisa jadi menjengkelkan.
Butuh waktu banyak untuk menemukan kutipan atau
informasi yang diperlukan. Lain hal nya bila anda akan
menulis feature dan profil. Penggunaan perekam akan
lebih menguntungkan bila waktu tersedia untuk membuat
catatan dan mendengarkan seluruh isi rekaman.
Teknik wawancara&strategi bertanya

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalMateri 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalIndriyatno Banyumurti
 
Indepth News Reporting
Indepth News Reporting   Indepth News Reporting
Indepth News Reporting boysinu
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikikramn yusna
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuLingga - Universitas Riau
 
Bicara di depan umum (public speaking)
Bicara di depan umum (public speaking)Bicara di depan umum (public speaking)
Bicara di depan umum (public speaking)Rizky Dwi Antari
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Rezka Judittya
 
141122 privasi dalam etika komunikasi
141122 privasi dalam etika komunikasi141122 privasi dalam etika komunikasi
141122 privasi dalam etika komunikasiLiesbeth Aritonang
 
Manfaatkan Media Sosial untuk Kampanye Publik
Manfaatkan Media Sosial untuk Kampanye PublikManfaatkan Media Sosial untuk Kampanye Publik
Manfaatkan Media Sosial untuk Kampanye PublikIndriyatno Banyumurti
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiLaila Fitri
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
Indepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingIndepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingajijogja
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
Internet, Media Online dan Demokrasi di Indonesia
Internet, Media Online dan Demokrasi di IndonesiaInternet, Media Online dan Demokrasi di Indonesia
Internet, Media Online dan Demokrasi di IndonesiaICT Watch
 

Mais procurados (20)

Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalMateri 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
 
Literasi Digital untuk Remaja
Literasi Digital untuk RemajaLiterasi Digital untuk Remaja
Literasi Digital untuk Remaja
 
Indepth News Reporting
Indepth News Reporting   Indepth News Reporting
Indepth News Reporting
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
 
Bicara di depan umum (public speaking)
Bicara di depan umum (public speaking)Bicara di depan umum (public speaking)
Bicara di depan umum (public speaking)
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Materi jurnalistik
Materi jurnalistikMateri jurnalistik
Materi jurnalistik
 
141122 privasi dalam etika komunikasi
141122 privasi dalam etika komunikasi141122 privasi dalam etika komunikasi
141122 privasi dalam etika komunikasi
 
Jurnalistik media cetak
Jurnalistik media cetakJurnalistik media cetak
Jurnalistik media cetak
 
Manfaatkan Media Sosial untuk Kampanye Publik
Manfaatkan Media Sosial untuk Kampanye PublikManfaatkan Media Sosial untuk Kampanye Publik
Manfaatkan Media Sosial untuk Kampanye Publik
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 hMulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
 
Dasar-dasar Dokumenter (2)
Dasar-dasar Dokumenter (2)Dasar-dasar Dokumenter (2)
Dasar-dasar Dokumenter (2)
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Indepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingIndepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reporting
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Internet, Media Online dan Demokrasi di Indonesia
Internet, Media Online dan Demokrasi di IndonesiaInternet, Media Online dan Demokrasi di Indonesia
Internet, Media Online dan Demokrasi di Indonesia
 
Feature dan human interest
Feature dan human interestFeature dan human interest
Feature dan human interest
 
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIFTEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
 

Destaque

TEKNIK PENULISAN BERITA
TEKNIK PENULISAN BERITATEKNIK PENULISAN BERITA
TEKNIK PENULISAN BERITAguabanget99
 
Teknik penulisan-berita-1
Teknik penulisan-berita-1Teknik penulisan-berita-1
Teknik penulisan-berita-1adenkt
 
Kutipan berita teknik menulis berita (6)
Kutipan berita teknik menulis berita (6)Kutipan berita teknik menulis berita (6)
Kutipan berita teknik menulis berita (6)University of Andalas
 
Teknik Menulis Berita Langsung
Teknik Menulis Berita LangsungTeknik Menulis Berita Langsung
Teknik Menulis Berita LangsungYudha P Sunandar
 
Jurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung Dunia
Jurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung DuniaJurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung Dunia
Jurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung DuniaYudha P Sunandar
 
Dasar jurnalistik dan teknik menulis berita
Dasar jurnalistik dan teknik menulis beritaDasar jurnalistik dan teknik menulis berita
Dasar jurnalistik dan teknik menulis beritaYudha P Sunandar
 

Destaque (12)

TEKNIK PENULISAN BERITA
TEKNIK PENULISAN BERITATEKNIK PENULISAN BERITA
TEKNIK PENULISAN BERITA
 
Teknik penulisan-berita-1
Teknik penulisan-berita-1Teknik penulisan-berita-1
Teknik penulisan-berita-1
 
Berita&wawancara (!)
Berita&wawancara (!)Berita&wawancara (!)
Berita&wawancara (!)
 
Kutipan berita teknik menulis berita (6)
Kutipan berita teknik menulis berita (6)Kutipan berita teknik menulis berita (6)
Kutipan berita teknik menulis berita (6)
 
Workshop Junalistik Indiwan untuk Perpamsi
Workshop Junalistik  Indiwan untuk  PerpamsiWorkshop Junalistik  Indiwan untuk  Perpamsi
Workshop Junalistik Indiwan untuk Perpamsi
 
Teknik Menulis Berita Langsung
Teknik Menulis Berita LangsungTeknik Menulis Berita Langsung
Teknik Menulis Berita Langsung
 
Jurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung Dunia
Jurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung DuniaJurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung Dunia
Jurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung Dunia
 
Teknik menulis berita
Teknik menulis beritaTeknik menulis berita
Teknik menulis berita
 
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowoTeknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
 
Teknik penulisan Berita dan Feature
Teknik penulisan Berita dan FeatureTeknik penulisan Berita dan Feature
Teknik penulisan Berita dan Feature
 
Dasar jurnalistik dan teknik menulis berita
Dasar jurnalistik dan teknik menulis beritaDasar jurnalistik dan teknik menulis berita
Dasar jurnalistik dan teknik menulis berita
 

Semelhante a Teknik wawancara&strategi bertanya

Teknik wawancar afor bdp
Teknik wawancar afor bdpTeknik wawancar afor bdp
Teknik wawancar afor bdpteguhusis
 
Jurnalisme warga - wawancara
Jurnalisme warga - wawancaraJurnalisme warga - wawancara
Jurnalisme warga - wawancaraiwan setiawan
 
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancaraKD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara Abudzar Al Ghifari
 
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapanganInstrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapanganUniversity of Andalas
 
Pelatihan jurnalistik di malang
Pelatihan jurnalistik di malangPelatihan jurnalistik di malang
Pelatihan jurnalistik di malangyusri_khoiri
 
8 wawancara lanjutan
8 wawancara lanjutan8 wawancara lanjutan
8 wawancara lanjutandinnianggra
 
1. kelas vii kd 9 memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara
1. kelas vii   kd 9 memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara1. kelas vii   kd 9 memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara
1. kelas vii kd 9 memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancaraNoerjadint Roesmien
 
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancaracara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancaranurleli4
 
Presentasi materi teknik wawancara PJTD HMTL
Presentasi materi teknik wawancara PJTD HMTLPresentasi materi teknik wawancara PJTD HMTL
Presentasi materi teknik wawancara PJTD HMTLBogiva Mirdyanto
 
Data collection methods in qualitative research
Data collection methods in qualitative researchData collection methods in qualitative research
Data collection methods in qualitative researchgdengurah
 
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 perencanaan perencanaan pesan2 bisnis perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
perencanaan perencanaan pesan2 bisnisgilang muharam
 
Investigatif Reporting : Riset dan Wawancara.pptx
Investigatif Reporting : Riset dan Wawancara.pptxInvestigatif Reporting : Riset dan Wawancara.pptx
Investigatif Reporting : Riset dan Wawancara.pptxssusereb08e1
 

Semelhante a Teknik wawancara&strategi bertanya (20)

Wawancara
WawancaraWawancara
Wawancara
 
Teknik wawancar afor bdp
Teknik wawancar afor bdpTeknik wawancar afor bdp
Teknik wawancar afor bdp
 
Jurnalisme warga - wawancara
Jurnalisme warga - wawancaraJurnalisme warga - wawancara
Jurnalisme warga - wawancara
 
Tekhnik wawancara
Tekhnik wawancaraTekhnik wawancara
Tekhnik wawancara
 
Melakukan wawancara (4)
Melakukan wawancara (4)Melakukan wawancara (4)
Melakukan wawancara (4)
 
Tor
TorTor
Tor
 
Tehnik wawancara
Tehnik wawancaraTehnik wawancara
Tehnik wawancara
 
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancaraKD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
KD 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
 
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapanganInstrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
 
Pelatihan jurnalistik di malang
Pelatihan jurnalistik di malangPelatihan jurnalistik di malang
Pelatihan jurnalistik di malang
 
Melakukan wawancara
Melakukan wawancaraMelakukan wawancara
Melakukan wawancara
 
11 wawancara
11 wawancara11 wawancara
11 wawancara
 
8 wawancara lanjutan
8 wawancara lanjutan8 wawancara lanjutan
8 wawancara lanjutan
 
1. kelas vii kd 9 memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara
1. kelas vii   kd 9 memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara1. kelas vii   kd 9 memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara
1. kelas vii kd 9 memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara
 
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancaracara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
cara - cara memformulasika pertanyaan wawancara
 
Presentasi materi teknik wawancara PJTD HMTL
Presentasi materi teknik wawancara PJTD HMTLPresentasi materi teknik wawancara PJTD HMTL
Presentasi materi teknik wawancara PJTD HMTL
 
Data collection methods in qualitative research
Data collection methods in qualitative researchData collection methods in qualitative research
Data collection methods in qualitative research
 
Persiapan wawancara
Persiapan wawancaraPersiapan wawancara
Persiapan wawancara
 
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 perencanaan perencanaan pesan2 bisnis perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 
Investigatif Reporting : Riset dan Wawancara.pptx
Investigatif Reporting : Riset dan Wawancara.pptxInvestigatif Reporting : Riset dan Wawancara.pptx
Investigatif Reporting : Riset dan Wawancara.pptx
 

Mais de University of Andalas (20)

Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4
 

Último

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxHermawati Dwi Susari
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfSriHandayaniLubisSpd
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxZubedImut
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaNovi Cherly
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfSriHandayaniLubisSpd
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfssuser8410f71
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMAgungJakaNugraha1
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfDianaRuswandari1
 

Último (20)

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 

Teknik wawancara&strategi bertanya

  • 2. WAWANCARA Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dalam tugas jurnalistik. Wawancara adalah proses pencarian data berupa pendapat/pandangan/pengamatan seseorang yang akan digunakan sebagai salah satu bahan penulisan karya jurnalistik.
  • 3. TEKNIK WAWANCARA TERDIRI 2 BAGIAN: 1. Teknik verbal: memerlukan alat bantu hard ware yang diperlukan. 2. Teknik substansial – teknik yang terkait dengan kemampuan jurnalis dari segi ketajaman nuraninya dalam menentukan pilihan tema, tempat dan saat yang tepat bagi berlangsungnya sebuah wawancara. Disini perlu adanya ketajaman analisis sosial.
  • 4. APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MEMULAI WAWANCARA???? 1.Pertama-tama tanyakan pada diri Anda. Apa kegunaan dari wawancara, karena akan menentukan bentuk pertanyaan. 2.Apakah Anda mencari informasi yang luas, pribadi dan profesional dari narasumber? 3.Apakah Anda mencari informasi mengenai topik tertentu dari narasumber? 4.Apakah Anda mencari reaksi atas sebuah berita yang sedang hangat? 5.Apakah Anda bermaksud membongkar lebih banyak fakta tentang sebuah berita kontroversial yang melibatkan narasumber?
  • 5. JENIS-JENIS WAWANCARA: 1. Man in the street interview. Cara ini dilakukan bila kita ingin mengetahui pendapat umum masyarakat terhadap isu/persoalan yang hendak kita angkat menjadi bahan berita. 2. Casual interview (wawancara mendadak). Ini adalah jenis wawancara yang dilakukan tanpa persiapan/perencanaan sebelumnya.
  • 6. 3. Personality interview, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap figur-figur publik yang terkenal, atau bisa juga terhadap orang-orang yang dianggap memiliki sifat/kebiasaan/prestasi yang unik, yang menarik untuk diangkat sebagai bahan berita. 4. News interview, yaitu wawancara dalam rangka memperoleh informasi dan berita dari sumber-sumber yang mempunyai kredibel
  • 7. PERSIAPAN WAWANCARA: 1. Penentuan tema. Mengapa tema itu diangkat? Dari awal harus sudah jelas peran apa yang akan anda bawakan – informasi apa yang anda mau dari narasumber, apakah perspektifnya, dimana mereka akan anda posisikan. 2. Menentukan angle. Angle atau sudut pandang sebuah berita ini dibikin untuk membantu tulisan supaya terfokus. Kita tidak mungkin menulis seluruh laporan tentang apa yang kita lihat, atau menulis seluruh uraian yang disampaikan oleh narasumber. Tulisan yang tidak terfokus hanyalah akan membingungkan
  • 8. Untuk menentukan angle, cara yang termudah adalah membuat sebuah pertanyaan tunggal tentang apa yang mau kita tulis, tidak boleh melebar kemana- mana. 3. Susunlah outline: tema berita, angle, latar belakang masalah, siapa narasumber dan daftar pertanyaan
  • 9. TIPS WAWANCARA: 1. Harus memakai kalimat tanya yang bisa membuahkan jawaban obyektif. 2. Pertanyaan diusahakan menggunakan kalimat pendek dan mudah dimengerti. 3. Tidak boleh segan-segan mengajukan pertanyaan ulang atas hal-hal yang belum jelas untuk dimengerti. 4. Tahu momentum yang tepat. Juga tahu apa yang layak dan tidak layak untuk ditanyakan, sekaligus cara bertanya yang pas.
  • 10. 5. Jauhi pertanyaan yang bernada menggurui. 6. Hindari gaya interogasi (seperti polisi) 7. Hindari pertanyaan yang bersifat menguji nara sumber. 8. Tumbuhkan sifat empati dalam wawancara. 9. Hindari kalimat tanya yang bersifat mengadu domba. 11. Buat pertanyaan yang mampu menggugah daya nalar, ingatan serta perspektif narasumber. 12. Jangan membuat jemu narasumber
  • 11. 13. Jaga penampilan 14. Tips ini mungkin akan menjadi jaminan suksesnya sebuah wawancara. Tetapi, mungkin juga takkan berguna apa-apa, jika tidak diimbangi dengan kemampuan jurnalistik individu yang mengoperasikannya. Karena itu pula, seorang jurnalis ”haram” mendatangi nara sumber dengan kepala kosong.
  • 12. LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN FAKTA: 1. Tanyakan kembali nama dan nomor telepon narasumber. 2. Bila informasi nara sumber anda peroleh dari tangan kedua, harap dicek pada sumber berita untuk membetulkannya. 3. Bila menggunakan statistik atau data matematis, reporter harus mengecek angka- angkanya dan menghitung.
  • 13. WAWANCARA YANG BAIK: 1. Lakukanpersiapan sebelum wawancara. Persiapan menyangkut outline wawancara, penguasaan materi wawancara, pengenalan mengenai sifat/karakter/kebiasaan orang yang hendak kita wawancarai dan sebagainya. 2. Taatilah peraturan dan norma-norma yang berlaku di tempat pelaksanaan wawancara tersebut. Sopan santun, jenis pakaian yang dikenakan, pengenalan terhadap norma/etika setempat.
  • 14. 3. Jangan mendebat nara sumber. Tugas seorang pewawancara adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya dari nara sumber, bukan berdiskusi. Jika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, biarkan saja. Jangan didebat. Kalaupun harus didebat, sampaikan dengan nada bertanya, alias jangan terkesan membantah. 4. Hindarilah menanyakan sesuatu yang bersifat umum, dan biasakanlah menanyakan hal-hal yang khusus. Hal ini akan sangat membantu untuk memfokuskan jawaban nara sumber.
  • 15. 5. Ungkapkanlah pertanyaan dengan kalimat yang sesingkat mungkin dan to the point. Selain untuk menghemat waktu, hal ini juga bertujuan agar nara sumber tidak kebingungan mencerna ucapan si pewawancara. 6. Hindari pengajuan dua pertanyaan dalam satu kali bertanya. Hal ini dapat merugikan kita sendiri, karena nara sumber biasanya cenderung untuk menjawab hanya pertanyaan terakhir yang didengarnya.
  • 16. 7. Pewawancara hendaknya pintar menyesuaikan diri terhadap berbagai karakter nara sumber. Untuk nara sumber yang pendiam, pewawancara hendaknya dapat melontarkan ungkapan-ungkapan pemancing yang membuat si nara sumber “buka mulut”. Sedangkan untuk nara sumber yang doyan ngomong, pewawancara hendaknya bisa mengarahkan pembicaraan agar nara sumber hanya bicara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi wawancara.
  • 17. 8. Pewawancara juga hendaknya bisa menjalin hubungan personal dengan nara sumber, dengan cara memanfaatkan waktu luang yang tersedia sebelum dan sesudah wawancara. Kedua belah pihak dapat ngobrol mengenai hal-hal yang bersifat pribadi, atau hal- hal lain yang berguna untuk mengakrabkan diri. Ini akan sangat membantu proses wawancara itu sendiri, dan juga untuk hubungan baik dengan nara sumber di waktu-waktu yang akan datang. 9. Jika kita mewawancarai seorang tokoh yang memiliki lawan ataupun musuh tertentu, bersikaplah seolah-olah kita memihaknya, walaupun sebenarnya tidak demikian.
  • 18. 10. Bagi seorang reporter baru, seperti pers kampus, kendala terbesar dalam proses wawancara biasanya bukan wawancaranya itu sendiri, melainkan proses untuk menemui nara sumber. Agar kita dapat menemui nara sumber tertentu dengan sukses, diperlukan perjuangan dan kiat-kiat yang kreatif dan tanpa menyerah. Salah satu caranya adalah rajin bertanya kepada orang-orang yang dekat dengan nara sumber. Koreklah informasi sebanyak mungkin mengenai nara sumber tersebut, misalnya nomor teleponnya, alamat rumahnya, jam berapa saja dia ada di rumah dan di kantor, di mana dia suka duduk dan sebagainya.
  • 20. BERTANYA VS MENCATAT 1.Sebagai wartawan pemula anda mungkin melakukan dua pekerjaan sekaligus : berbincang bincang dan mencatat; tentu akan sangat merepotkan. Namun hal tersebut jangan sampai menganggu anda dalam berkosentrasi antara mengajukan pertanyaan dan menulis jawaban. Bila terlalu cepat, anda bisa meminta narasumber mengulang pernyataan atau jawaban. Amblah beberapa informasi yang berguna. Terkadang anda memang akan mengunakan semua catatan. Tetapi, justru yang lebih sering, hanya sebagian cacatan yang bisa dipakai. 2.Seorang penulis yang percaya pada kemampuan mengingat mungkin akan menambahkan rincian atau komentar yang mereka ingat, tetapi tidak ditulis. Meskipun demkian, cara seperti ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati, khususnya jika pandangan pandangan yang dikemukakan cenderung kontradiktif dan berpotensi menciptakan kasus pencemaran nama baik. Tanpa cacatan atau kaset rekaman, wartawan/reporter hanya memiliki sedikit pembelaan di Pengadilan.
  • 21. MENDENGARKAN SECARA AKTIF Bagaimana menanggapi keinginan seseorang berbicara? Peran wartawan adalah menyimak dengan cerdas dan menjaga percakapan agar tetap jernih dan terfokus pada pertanyaan pertanyaan. Menjadi pendengar yang baik atas informasi yang narasumber berikan juga akan membantu menciptakan hubungan yang baik kedepannya. Kemudian manfaatkan peluang untuk mengorek lebih dalam informasi yang anda perlukan bila si narasumber telah terlihat enjoy dalam ritme wawancara yang terjadi.
  • 22. MENCATAT DENGAN EFEKTIF DAN CERDIK Salah satu keterampilan wartawan yang paling penting adalah membuat catatan catatan wawancara dengan efektif. Selama abad ke -19, munculnya tulisan tangan sebagai keterampilan khusus jurnalistik mendorong perkembangan gagasan profesionalisme. Memang penting bagi setiap wartawan yang berbakat untuk membuat catatan ringkas dengan tulisan 100 kata permenitnya. Rasanya tak ada wartawan yang menyesal mempelajari dan mengasah keterampilan ini. Pada acara tertentu ada yang melarang menggunakan alat perekam, seperti : meliput kegiatan rapat anggota DPR, pengadilan, atau ruang otopsi, maka steno teknik menulis cepat, menjadi penting terutama untuk mengatasi kesalahan kesalahan kecil.
  • 23. MENCATAT DENGAN EFEKTIF DAN CERDIK ALTERNATIF : o Tulisan cepat versi sendiri : anda bisa mengembangkan teknik yang buat sendiri dengan membuang huruf huruf hidup untuk meringkas catatan anda. Sebagai contoh : duduk  bisa jadi ddk, rumah  jadi rmh, dan lainnya. oSistem ringkasan yang baru, agiliwriting: easy to read, easy to write, and easy to learn: mudah dibaca, ditulis, dipelajari.dalam teknik ini kita harus membawa komputer/laptop. Keuntungannya wartawan dapat menulis secara ringkas dan dapat mengubahnya menjadi tulisan normal secara otomatis. Dengan demikian, dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat mengirimkan hasilnya ke kantor lewat modem/hotspot area.
  • 24. MENCATAT DENGAN EFEKTIF DAN CERDIK ALTERNATIF : oPenting membuat catatan terpilih. Wartawan yang baik mengerti kapan hal hal menarik akan diucapkan narasumber. Telinganya menegang dan seluruh perhatiannya ditumpahkan untuk mendapatkan fakta fakta yang diucapkan, juga pandangan serta perasaan narasumber. oWartawan biasanya tidak mencatat semua kata yang diucapkan narasumber. Dalam suatu wawancara terkadang narasumber terganggu dengan kehadiran buku catatan. Dalam menghadapi maslah ini, wartawan harus mengandalkan ingatannya. oKerapian. Wartawan biasanya menggunakan buku catatan yang mudah digunakan, pas d ikantong, dan halamannya mudah dibalikkan. Sistem penyimpanan catatan yang rapi akan memudahkan anda bila sewaktu waktu memerlukan rujukan yang pernah ditulis sebelumnya.
  • 25. PRO KONTRA PEREKAM Kebanyakan wartawan sekarang makin mengandalkan perekam. Alat alat itu tersedia dalam bentuk yang sangat kecil dan tidak mencolok, sehingga sedikit saja orang yang merasa terganggu dengan penggunaan perekam tersebut . Jika seorang narasumber menggugat wartawan tentang kutipan yang mereka buat tidak ada bukti yang paling baik selain perekam. Sebaiknya senantiasa memberitahukan narasumber bahwa anda menggunakan perekam.
  • 26. PRO DAN KONTRA PEREKAM Kaset rekaman mungkin saja hilang, atau anda lupa menekan tombol perekam, banyak wartawan yang memiliki pengalaman buruk tentang hal ini. Kemungkinan baterai yang digunakan sudah lemah;microfon memasukkan suara yang bising. Jika perekam diletakkan di tengah meja, bisa jadi tidak mampu menangkap suara orang yang berbicara di sudut lainnya selam a diskusi panel. Oleh karena itu biasakan membuat catatan sebagai pelengkap. Apabila anda harus menyelesaikan tulisan anda dengan cepat penggunaan perekam bisa jadi menjengkelkan. Butuh waktu banyak untuk menemukan kutipan atau informasi yang diperlukan. Lain hal nya bila anda akan menulis feature dan profil. Penggunaan perekam akan lebih menguntungkan bila waktu tersedia untuk membuat catatan dan mendengarkan seluruh isi rekaman.